ASCARIASIS LUMBRICOIDES
SCHISTOSOMIASIS
Gejala Klinis
Penyakit schistosomiasis akut dapat ditandai dengan gejala demam (nokturna), malaise,
mialgia, nyeri kepala, nyeri abdomen, batuk non produktif yang dapat terjadi sebelum
ditemukannya telur di alam feses dan akan mencapai puncaknya pada minggu ke 6-8 setelah
infeksi. Pada pemeriksaan penunjang dapat ditemukan eosinofilia dan infiltrat paru pada rontgen
foto torak. Kumpulan gejala ini dikenal sebagai sindroma Katayama dan sering terjadi pada
orang yang terinfeksi pertama kali atau pada keadaan reinfeksi berat serkaria. Gejala yang tidak
khas sering menyebabkan klinisi mengalami kesalahan diagnosis terutama pada daerah non
endemis. Klinis yang terjadi berhubungan dengan reaksi alergi terhadap migrasi larva dan
antigen telur.
ANKILOSTOMIASIS
Gejala Klinis
Anemia defisiensi besi yang terjadi akibat infeksi cacing tambang selain memiliki
manisfestasi khas seperti atrofi papil lidah, telapak tangan berwarna jerami serta kuku sendok.
Juga terjadi pengurangan kapasitas kerja, bahkan dapat terjadi gagal jantung akibat penyakit
jantung anemia.
Saat larva tertelan dapat terjadi gatal kerongkongan, suara serak, mual dan muntah. Pada
fase selanjutnya, saat cacing dewasa berkembang biak dalam saluran cerna, timbul rasa nyeri
perut yang sering tidak khas (abdominal discomfort). Karena cacing tambang menghisap darah
dan menyebabkan perdarahan kronik, maka dapat terjadi hipoproteinemia yang bermanfestasi
sebagai edema pada wajah, ekstremitas atau perut.
Gejala klinis nekatoriasis dan ankilostomiasis ditimbulkan oleh adanya larva maupun
cacing dewasa. Gejala permulaan yang timbul setelah larva menembus kulit adalah timbulnya
rasa gatal-gatal biasa. Apabila larva menembuas kulit dalam jumlah banyak, rasa gatal-gatal
semakin hebat dan kemungkinan terjadi infeksi sekunder. Apabila lesi berubah menjadi vesikuler
akan terbuka karena garukan. Gejala ruam papuloentematosa yang berkembang akan menjadi
vesikel. Ini diakibatkan oleh banyaknya larva filariform yang menembus kulit. Kejadian ini
disebut ground itch. Apabila larva mengadakan migrasi ke paru maka dapat menyebabkan
pneumonia yang tingkat gejalanya tergantung pada jumlah larva tersebut.
REFERENSI :