Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH TEKNIK BUDIDAYA IKAN HIAS

“IKAN MASKOKI”

DISUSUN OLEH:
______________________________________

Alif Bagaskara (01)


Dinda Fitri Romadhani (30)
Mareta Nur Laily (31)
Yula Pratiwi (32)
 
SEKILAS TENTANG IKAN MAS KOKI
Klasifikasi ikan mas koki adalah sebagai berikut:

Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Actinopterygii
Order: Cypriniformes
Family: Cyprinidae
Genus: Carassius
Species: Carassius auratus (goldfish)

Ikan maskoki yang memiliki nama latin


Carrasius auratus pada awalnya dibudidayakan
oleh masyarakat Cina pada tahun 960-1729.
Awalnya bentuk maskoki sama seperti ikan mas,
karena memang jenis ikan ini berasal dari satu
kerabat. Bedanya maskoki tidak memiliki sepasang
sungut di mulutnya.
  Ikan mas koki merupakan salah satu jenis ikan
pajangan yang sangat populer. Banyak penggemar
jenis ikan mas koki karena melihat tubuhnya yang
aneh dan sulit digambarkan sehingga banyak
orang mengatakan sebagai fantastik! Ikan mas
koki ini termasuk ikan yang lamban geraknya
sehingga  di dalam akuarium sering menjadi
korban bulan-bulanan ikan lainnya.
 
Sebenarnya jenis ikan mas koki yang asli
tidaklah semenarik ikan mas koki yang kita kenal
sehari hari. Ikan mas koki bentuk dasarnya tidak
berbeda dengan ikan mas koki biasa. Daya
tariknya hanya terletak pada warna merah
menyala yang membentang dari pangkal ekor
sampai leher.
Tetapi, secara keseluruhan bentuk dan warnanya
tidak berbeda dengan ikan mas pada umumnya.
Ikan mas ini disebut juga dengan nama goldfish.
Dan, di dalam sebuah akuarium, ikan mas koki
terlihat begitu elok sebagaimana namanya goldfish
(ikan mas).
 
Dan, keistimewaan yang paling menarik dari
jenis ikan mas koki adalah bentuk strainnya yang
jauh berbeda dengan ikan mas koki aslinya.
Sampai sekarang ini, di negeri China telah banyak
dihasilkan strain strain baru dari ikan mas koki ini.
 
Berdasarkan penelitian kromosom, spesies
ikan yang di temukan di Cina yang masih
berhubungan erat dengan maskoki. Nama ikan itu
karper crucian (crucian carp). Bentuk karper
crucian seperti ikan mas yang terdapat di
Indonesia tak lain adalah karper. Nama ikan mas
untuk karper itu lazim di gunakan penduduk Jawa,
khususnya di Jawa Timur.
 
Adanya pertalian kromosom itu, para ahli yakin
bahwa karper crucianlah yang merupakan asal
muasal maskoki. Kalau kini tidak ada lagi
persamaan bentuk antara maskoki dan karper
crucian, penyebabnya telah terjadi mutasi dan
kawin silang pada turunannya. Sebagai ikan hias
akuarium, maskoki terkenal di seluruh dunia,
terutama di Cina, Jepang,Amerika, dan Eropa.
 
Kendati sudah diketahui negara asal maskoki,
tetapi sampai sekarang belum di temukan catatan
sejak kapan pertama kali maskoki di jadikan ikan
hias. Hanya dikabarkan, karper crucian yang
menjadi nenek moyang naskoki ”dijinakkan”
pertama kali sekitar 1000 tahun silam, ketika
dinasti Sung berkuasa (960-1279). Sedangkan
perkembangannya baru pesat setelah teknik
budidaya air tawar dikenal, yakni semasa
pemerintahan Dinasti Ming (1368-1644).

Pada era Dinasti Ming baru bermunculan ikan


mas berwarna aneh-aneh. Ikan mas generasi baru
ini disebut goldfish di luar negri dan dikenal
dengan nama maskoki di Indonesia.

Saat ini di Cina tipe maskoki diperkirakan


sudah ratusan. Untuk memudahkan mengenalnya,
tipe-tipe maskoki diberi mana berdasarkan
keunikan yang terdapat pada tubuhnya. Misalkan:
berdasarkan bentuk kepala, mata, tutup insang,
selaput hidung, dan selaput mata.
 
Sekitar tahun 1500an semasa Shogun
berkuasa maskoki masuk ke Jepang dan
merupakan piaraan kaum elit pada masa itu.
Namun seirung dengan perjalanan waktu akhirnya
maskoki dapat di pelihara masyarakat luas.
Maskoki dari Jepang di pasarkan ke seluruh dunia.
Antara lain ke USA, Inggris, Jerman, Prancis, dan
juga ke Indonesia.
 
Menurut Yoshichi Matsui, dalam bukunya
Goldfish Guide, maskoki di Jepang dikelompokkan
menjadi 3 berdasarkan asalnya. Masing-masing
adalah inpor dari cina (wakin, maruko, ryukin,
domekin), hasil seleksi (jikin, nankin, tosakin,
tetsuonaga, osaka ranchu, hanafusa, oranda
shishigashira),  hasil dari silangan (kiranshi,
shubunkin, shukin, kaliko, azumanishiki).
 
Ikan maskoki dapat tumbuh hingga mencapai
23 inch (53 cm) dan maksimum mencapai berat
9.9 pounds (4.5 kg), namun hal ini sangat jarang
terjadi; sebagian besar maskoki hanya mencapai
separuh dari ukuran maksimal tadi dalam masa
pertumbuhannya. Dalam kondisi yang optimal,
maskoki mampu bertahan hidup hingga 40 tahun,
tetapi sebagian besar maskoki umumnya hidup
antara 6 - 8 tahun.
 
Syarat hidup maskoki secara umum dapat
dikatakan bahwa maskoki termasuk ikan yang
mampu beradaptasi dengan berbagai variasi
kualitas air dan juga suhu.
 pH

Nilai pH yang dianggap ideal untuk


menumbuhkembangkan maskoki berkisar dari 7.0-
8.0. Meskipun demikian, diketahui bahwa maskoki
masih dapat mentolelir nilai pH lebih rendah atau
lebih tinggi dari kisaran tersebut. Hal yang perlu
diperhatikan adalah membiarkan terlebih dahulu
maskoki yang akan dipelihara untuk beradaptasi
dengan kualitas air yang kita siapkan. Sangat tidak
disarankan untuk melakukan penggantian air atau
melakukan perubahan kualitas air secara drastis.
 
Walaupun maskoki diketahui mempunyai
toleransi lebar terhadap berbagai nilai pH, akan
tetapi, seperti halnya kelompok ikan mas pada
umumnya, mereka tidak akan bisa bertahan pada
pH dibawah 5.0 atau diatas 10.0. Untuk itu, dalam
melakukan pengelolaan air perlu memperhatikan
kadar pH-nya agar tidak sampai membahayakan
mereka.

 Kesadahan

Kebutuhan tingakat kesadahan air untuk


maskoki diperkirakan antara rendah sampai
sedang. Tidak ada informasi yang akurat mengenai
hal ini. Meskipun demikian, dari berbagai laporan,
diketahui bahwa kondisi kesadahan air yang ideal
bagi maskoki berkisar antara 17derajat – 22
derajat.
 Komposisi

Maskoki sangat sensitif terhadap kadat chlorine


yang biasa digunakan sebagai disinfektan pada air
olahan. Oleh karena itu, dalam menyiapkan air
bagi mereka pastikan baha air tersebut bebas dari
chlorine. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengendapkan air terlebih dahulu, atau dengan
menambahkan anti-chlorine.

Maskoki merupakan ikan yang banyak


mengeluarkan sekresi dari tubunya. Hal demikian
dapat memicu terbentuknya amonia dalam air.
Amonia yang terbentuk dapat menjadi racun bagi
ikan bersangkutan, terutama bila kadarnya sudah
mencapai 2 ppm. Pergantian air atau penggunaan
sistem diltrasi yang baik akan sangat membantu
agar air akuarium maskoki dapat selalu terjaga
kadar amonianya dibawah nilai 2 ppm, atau
bahkan 0 ppm.
 
Logam berat terlarut seperti Zn (seng) atau Cu
(tembaga) bersifat racun bagi maskoki dan juga
jenis ikan lainnya. Oleh karena itu, sangat tidak
direkomendasikan untuk memelihara atau
meletakkan maskoki dalam bak-bak yang terbuat
dari bahan seng atau bahan lainnya yang dapat
melepaskan seng atau tembaga kedalam air.
Meskipun demikian, diketahui toleran terhadap
kadar besi dalam air hingga batasan tertentu. Bagi
mereka yang akan memelihara maskoki dengan
menggunakan air alami, tidak ada salahnya
diwaspadai pula kemungkinan hadirnya berbagai
bahan pencemar yang mungkin masuk dari
lingkungan sekitarnya, seperti phenol; merkuri,
minyak, kadmium, dan juga insektisida. 
 Suhu

Suhu ideal bagi maskoki berada pada kisaran


20 derajat - 25 oC. Fluktuasi perubahan suhu
direkomendasikan tidak lebih dari 5 oC,
terutama dalam proses pergantian air atau
proses transportasi. Fluktuasi suhu diatas 5 oC
akan sangat membahayakan ikan yang
bersangkutan. Berbagai varietas maskoki sendiri
dikembangkan diberbagai tempat dengan variasi
suhu yang berbeda yaitu mulai dari 4 derajat C -
35 oC. Meskipun demikian selalu disarankan agar
mereka dipelihara pada suhu tidak kurang dari
10 oC.
 Kepadatan

Kepadatan ikan dalam volume air tertentu akan


sangat menentukan tingkat keberhasilan
memelihara maskoki, kemudahan dalam
mengelola air dan menghindarkan terjadinya stress
yang dapat memicu terjadinya berbagai masalah
ikutan lainnya. Selalu disarankan agar maskoki
dipelihara dengan kepadatan serendah mungkin,
atau dipelihara sesedikit mungkin dalam suatu
wadah. Aturan secara umum menyebutkan bahwa
kepadatan maskoki dapat dihitung berdasarkan
porsi 1 cm panjang ikan untuk setiap liter air. Pada
tempat-tempat pemeliharaan yang didukung
dengan peralatan pendukung kehidupan yang baik
kepadatan maskoki dapat ditingkatkan hingga 0.5
gm panjang ikan per liter air.
JENIS – JENIS IKAN MAS KOKI
 Bubble Eye/Suihogan Goldfish:

Spesies ikan mas koki unik yang berasal dari


Cina ini punya mata yang menunjuk ke atas dan 2
kantung besar berisi cairan,IKan ini juga tidak
punya sirip di punggungnya,ikan mas ini bisa
tumbuh 6 -8 inchi.
 Ranchu Goldfish

Ikan mas koki dengan tampilan yang tidak biasa


ini disebut sebagai "raja ikan mas" oleh orang
Jepang. Ranchu adalah hasil dari percobaan
perkimpoian silang yang berbeda dari Lionhead
Cina.IKan ini ga punya sirip atas,dan punya
banyak warna seperti orange, red, white, red-and-
white, blue, black, black-and-white, black-and-
red,Ikan dengan badan kuning pucat dan kepala
merah sangat jarang dan langka.
 Butterfly tail/Jikin Goldfish

Indah dan menggemaskan tetapi langka, Jikin


diyakini dari Jepang. Ciri yang paling menonjol
adalah ekor yang memiliki bentuk X.ekor kupu
kupunya memiliki panjang khas, berbentuk cerutu
atau torpedo. Tubuh yang putih dengan bibir,sirip
dan insang merah.dapat tumbuh sampai 9 inci.
Nama lainnya adalah ekor Merak dan Rokuri.
 Telescope Eye/Demekin Goldfish

Spesies ini punya mata yang esar dan


unik,Variasi ini berwarna merah, merah-
putih,belacu, hitam-putih, coklat, biru, lavender,
cokelat-dan-biru dan warna hitam. Mereka
mungkin juga kadang punya sisik metalik.Walau
matanya besar,penglihatannya buruk dan lebih
baik tidak dicampur 1 akuarium dengan jenis lain
yang lincah dan ditempatkan di akurium tanpa
benda lanci.
 Oranda Goldfish

Oranda, ikan mas koki unik dari Cina dan


Jepang, dicirikan oleh tudung seperti raspberry
dikepalanya.  Ikan mas koki ini sangat terkenal di
seluruh dunia,dan punya badan bear dengan 4
ekor panjang
 Celestial Eye/Choten gan Goldfish

Salah satu ikan mas koki aneh yang berasal dari


Cina dan Korea.Mata ikan mas ini seperti mata
ikan mas teleskop,tapi mengarah keatas Tubuh
ikan ini berbentuk seperti torpedo,dan tak punya
sirip atas
 Lionchu/Lionhead Goldfish

Ikan mas koki Unik ini adalah ikan mas yang


tidak memiliki sirip atas dari Thailand dan hasil
dari perkimpoian silang antara lionheads dan
ranchus. Memiliki tubuh yang besar, lebar dan
melengkung ke belakang dan kepala yang besar.
 Ryukin Golfish

Ikan mas koki berwarna cerah dan menarik dari


Jepang ini punya sirip yang besarnya 2 kali
panjang tubuhnya,moncongnya juga lancip dan
punggungnya bungkuk. Ryukin punya warna
seperti merah marun, merah-putih, putih, metalik
dan warna belacu.di akuarium yang bagus
perawatannya ikan ini dapat mencapai hingga 8
inci atau 21 cm. Nama julukan lainnya adalah
Ribbontail Jepang,Fringetail,Fantail atau Veiltail
 Calico/Nacreous Goldfish

Ikan mas koki bernama Calico atau Nacreous ini


punya percampuran sisik warna metalik dan
transparan yang menimbulkan kesan mutiara.
Calico bisa tumbuh sampai 12 inchi.Coraknya
terdiri dari bercak-bercak merah, kuning, abu-abu
dan hitam bersama bercak gelap dan biru.
 PomPom/Hanafusa Goldfish

Hanafusa punya daging yang tumbuh seperti


pom pom di sekitar hidungnya,badannya seperti
lionhead,tapi yang tumbuh adalah
hidungnya,kadang malah ada daging yang tumbuh
sampai melewati bawah rahangnya.
 Chinsurin/Pearlscale Goldfish

Ikan mas yang satu ini punysa sisik berbintik


bintik dan berwarna mutiara,berasal dari Jepang
dan dipanggil Chinsurin

 Common goldfish

Ikan mas biasa hanya berbeda dalam warna dari


nenek moyang mereka, ikan mas Prusia. Ikan mas
biasa datang dalam berbagai warna termasuk
merah, oranye / emas, ikan mas putih, hitam dan
kuning atau 'lemon'.
 Black Moor

The Black moor adalah berbagai teleskop


bermata ikan mas yang mewah yang memiliki
karakteristik menonjol sepasang mata. Hal ini juga
disebut sebagai Popeye, teleskop, kuro demekin di
Jepang dan naga-mata di Cina
 Comet (goldfish)

Ikan mas komet atau komet-tailed adalah


berbagai mewah yang paling umum di Amerika
Serikat. Hal ini mirip dengan ikan mas biasa,
kecuali sedikit lebih kecil dan lebih ramping, dan
terutama dibedakan oleh panjang ekornya, sangat
cagak.
 Fantail (goldfish)

Ikan mas Fantail adalah bentuk barat Ryukin dan


memiliki tubuh berbentuk telur, sirip punggung
tinggi, sirip ekor panjang empat kali lipat, dan
tidak ada bonggol bahu.
 Shubunkin

Fancy dan Shubunkins Jepang hardy ("brokat


merah") memiliki ekor tunggal dengan skala
nacreous, dan pola yang dikenal sebagai belacu.
 Panda Moor

Tegalan panda mewah memiliki pola warna


hitam-putih karakteristik dan mata menonjol.
 Veiltail

The veiltail fancy dikenal yang ekstra panjang,


mengalir ekor ganda. Veiltail standar modern
memerlukan lekukan sedikit atau tanpa tepi
trailing dari sirip ekor, seperti dalam pernikahan
jilbab untuk pengantin.

PEMBENIHAN IKAN MAS KOKI


Pada pembenihan ikan mas koki, proses
pemeliharaan induk merupakan tahapan awal yang
harus dilakukan. Ikan mas koki dijadikan induk
pada usia 7 bulan. Setelah diseleksi, induk dapat
ditebar dan diberi pakan sehari sekali.

Sebelum dipijahkan, terlebih dahulu dilakukan


sampling kematangan induk. Setelah berlangsung
pemijahan, induk-induk dimasukkan ke akuarium
pemeliharaan yang berbeda. Telur-telur yang
dihasilkan akan menetas 3-4 hari setelah
pemijahan (Kiyoku, 2011).

Menurut Budiman dan Lingga (2005), larva-


larva ikan mas koki dipindahkan ke akuarium
pemeliharaan setelah berumur 3-4 hari. Larva
diberi pakan pada umur 4-10 hari. Benih ikan mas
koki umur 10 hari ditebar ke bak pemeliharaan.

Pemeliharaan Induk
 Persiapan wadah pemeliharaan:

1. Ikan mas koki dapat dijadikan induk apabila


sudah mencapai umur tujuh bulan.
2. Wadah pemeliharaan ikan mas koki berupa
akuarium berukuran 100 x 60 x 60 cm dan bak
fiber bervolume 1000 liter.
3. Pengisian air sebanyak 200 liter pada akuarium
dan untuk bak fiber sebanyak 500 liter.
4. Kemudian dipasang aerasi dan heater ke
dalam wadah pemeliharaan.

 Penebaran Induk

o Penebaran Induk

1. Induk pertama-tama diaklimatisasi,


caranya plastik dibiarkan terbuka hingga
ada pertukaran suhu dan penyesuaian air.
2. Induk diseleksi antara jantan dan betina.
Penebaran induk diakuarium terpisah
untuk menghindari pemijahan liar.
3. Induk ditebar diakuarium pemeliharaan 1
— 5.
o Pakan dan pemberian pakan induk

1. Pakan yang diberikan untuk induk adalab


pakan buatan (pellet)
2. Pemberian pakan induk dilakukan sekali
sehari yaitu pada pagi ban pukul 07.00
-08.00 WIB.
3. Pemberian pakan dilakukan dengan cara
menebar secara merata dan dosis yang
diberikan sekitar 3 % dan total berat
badan ikan.
 Pengelolaan kualitas air

1. Agar air di akuarium tidak keruh dan terjadi


pertukaran, didalam akuarium pemeliharaan
induk dipasang pompa air berukuran kecil.
2. Setiap 3 hari sekali dilakukan pergantian air
sebanyak 80 % (160 liter), pencucian dinding
dan dasar akuarium serta pencucian saringan.
 Pemberantasan dan pencegahan hama
dan penyakit
1. Untuk mencegah timbulnya hama dan penyakit
pada ikan maskoki dengan cara rajin
membersihkan wadah pemeliharaan, menjaga
kualitas air lingkungan perairan tetap stabil
dan normal.
2. Sedangkan untuk pengobatan bagi induk ikan
maskoki Tetracylin, sebanyak 4 kapsul dalam
100 liter air selama 24 jam.
 Sampling kematangan induk
1. Sehari sebelum dipijahkan induk-induk ikan
mas koki baik jantan maupun betina
dipuasakan.
2. Sampling induk matang gonad yang siap untuk
dipijahkan cukup dengan melihat ciri-ciri
berikut:
 Induk ikan jantan pada sirip dada terdapat
bintik putih bulat menonjol bila diraba
sangat kasar, dilihat di anusnya berbentuk
oval dan kecil dan bila distriping akan
keluar cairan putih susu yang disebut
sperma.
 Sedangkan ciri induk ikan betina duburnya
besar, menonjol, bentuknya bulat dan bila
diraba bagian perutnya akan terasa
lembek.

Pemijahan
1. Pemijahan dilakukan pada akuarium berukuran
100 x 60 x 60 cm
2. Akurium diisi air sebanyak 200 liter, diberi
aerasi dan substrat sebagai tempat peletakan
telur.
3. Akuarium pemijahan diberi kaca berukuran 39
x 26 cm guna untuk mempermudah
perhitungan jumlah telur.
4. Induk mas koki memijah ditandai dengan
induk jantan menggosok-gosokkan tubuhnya
kebagian belakang tubuh induk betina.
5. Setelah cukup lama terjadi percumbuan, induk
betina akan segera mengeluarkan telur
bersamaan dengan sperma induk jantan
disekitar substrat rapia, kaca dan dasar
aluminium.
6. Proses pemijahan teijadi pukul 04.00-06.00
WIB
7. Setelah proses pemijahan berlangsung induk-
induk diangkat dengan serokan, dan ditimbang
bobot akhirnya.
8. Untuk poses pematangan gonad kembali,
induk-induk dimasukkan ke akuarium
pemeliharaan yang berbeda.

Penetasan Telur
1. Telur-telur hasil pemijahan dipindahkan ke
dalam akuarium penetasan, berukuran 100 x
60 x 60 cm dan 60 x 40 x 40 cm.
2. Telur-telur ikan maskoki akan menetas 3-4
hari setelah pemijahan.
Pemeliharaan Larva
1. Larva-larva ikan maskoki dipindahkan dan
akuarium penetasan ke akuarium
pemeliharaan setelah berumur 3-4 hari.
2. Akuarium yang digunakan 100 x 60 x 60 cm,
60 x 40 x 40 cm dan 25 x 15 x 15 cm.
3. Akuarium diisi air, hingga volume 150 liter lalu
diberi aerasi kemudian dilakukan pemasangan
heater.
Pemberian Pakan
1. Larva ikan maskoki mulal berumur 4-10 hari
dibeni pakan buatan berupa kuning telur rebus
yang dilarutkan dalam air hingga halus.
2. Cara pemberian sedikit demi sedikit dan
sering, satu kali pemberian pakan sebanyak
0.34 gram kuning telur.
3. Pemberian pakan pada pukul 08.00, 11.00,
dan 15.00 WIB.

Pengelolaan Kualitas Air


Setiap tiga hari sekali dilakukan pergantian air
sebanyak 50% (100 liter), pencucian dinding dan
dasar akuarium.
 
Pemeliharaan Benih
1. Benih ikan maskoki umur sepuluh hari ditebar
di kolam dan bak pemeliharaan.
2. Frekuensi pemberian pakan berupa pellet
diberikan 2 kali sehari, pada pukul 09.00 dan
13.00

PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN IKAN MAS


KOKI
Menurut Redaksi AgroMedia (2008), memelihara
dan merawat koki dalam rumah cukup mudah. Hal
yang perlu diperhatikan adalah kualitas air,
pemberian pakan, dan sarana penunjang
akuarium.
 Persiapan akuarium

Pemeliharaan koki dapat dilakukan di dalam


akuarium atau di dalam kolam. Di dalam
akuarium atau kolam berukuran 100 x 50 x 50
cm, idealnya diisi 4-10 ekor koki dengan panjang
10-15 cm. Untuk menunjang pertumbuhan dan
kesehatan koki, akuarium yang digunakan juga
diberi peralatan penunjang seperti aerator,
power head, dan filter.
 Kualitas Air

Air yang digunakan untuk ikan koki sebaiknya


terbebas dari bahan-bahan yang dapat
menyebabkan ikan sakit. Idealnya, air yang
digunakan untuk akuarium koki memiliki tingkat
keasaman (pH) 6-7 dan bersuhu 22-260C.
Mengingat koki merupakan ikan yang termasuk
rakus, sehingga kotorannya juga banyak, air
akuarium atau kolam harus diganti rutin setiap
minggu disertai juga dengan pembersihan media
filter. Jika media filter sudah jenuh sebaiknya
diganti saja.
 Pemberian Pakan

Makanan yang terbaik untuk koki adalah


makanan alami seperti cuk, kutu air, cacing sutra,
dan cacing darah. Namun, untuk menunjang
perttumbuhannya, koki juga perlu diberi pelet
yang memiliki komposisi gizi lebih komplet. Namun
pemberian pelet jangan sampai berlebihan.
Pasalnya, sisa pelet yang mengendap didasar
akuarium atau kolam dapat mengubah kondisi air
yang pada akhirnya membuat ikan stres dan
mudah terserang penyakit. Mengingat koki
merupakan ikan yang terkenal rakus, pemberian
pakan sebaiknya dilakukan secara rutin tiga kali
sehari. Dosis pakannya disesuaikan dengan daya
makan koki. Hentikan pemberian pakan saat koki
terlihat sudah tidak bernafsu memangsa pakan
yang diberikan.
HAMA DAN PENYAKIT
Hama
1. Bebeasan (Notonecta). Berbahaya bagi
benih karena sengatannya. Pengendalian:
menuangkan minyak tanah ke permukaan air
500 cc/100 meter persegi.
2. Ucrit (Larva cybister). Menjepit badan ikan
dengan taringnya hingga robek. Pengendalian:
sulit diberantas; hindari bahan organik
menumpuk di sekitar kolam.
3. Kodok. Makan telur telur ikan. Pengendalian:
sering membuang telur yang mengapung;
menagkap dan membuang hidup-hidup.
4. Ular. Menyerang benih dan ikan kecil.
Pengendalian: lakukan penangkapan;
pemagaran kolam.
5. Lingsang. Memakan ikan pada malam hari.
Pengendalian:pasang jebakan berumpun.
Burung. Memakan benih yang berwarna
menyala seperti merah, kuning. Pengendalian:
diberi penghalang bambu agar supaya sulit
menerkam; diberi rumbai-rumbai atau tali
penghalang.
6. Ikan gabus. Memangsa ikan kecil.
Pengendalian:pintu masukan air diberi
saringan atau dibuat bak filter.
7. Belut dan kepiting. Pengendalian: lakukan
penangkapan. 
Penyakit
 Bintik merah (White spot)

Gejala: pada bagian tubuh (kepala, insang, sirip)


tampak bintik-bintik putih, pada infeksi berat
terlihat jelas lapisan putih, menggosok-gosokkan
badannya pada benda yang ada disekitarnya dan
berenang sangat lemah serta sering muncul di
permukaan air.
 
Pengendalian: direndam dalam larutan
Methylene blue 1% (1 gram dalam 100 cc air)
larutan ini diambil 2-4 cc dicampur 4 liter air
selama 24 jam dan Direndam dalam garam dapur
NaCl selama 10 menit, dosis 1-3 gram/100 cc air.
 Bengkak insang dan badan
( Myxosporesis)
Gejala: tutup insang selalu terbuka oleh bintik
kemerahan, bagian punggung terjadi
pendarahan.
Pengendalian; pengeringan kolam secara total,
ditabur kapur tohon 200 gram/m 2 , biarkan
selama 1-2 minggu.
 Cacing insang, sirip, kulit (Dactypogyrus
dan girodactylogyrus)
Gejala: ikan tampak kurus, sisik kusam, sirip
ekor kadang-kadang rontok, ikan menggosok-
gosokkan badannya pada benda keras
disekitarnya, terjadi pendarahan dan menebal
pada insang.
Pengendalian: direndan dalam larutan formalin
250 gram/m3 selama 15 menit dan direndam
dalam Methylene blue 3 gram/m3 selama 24
jam; hindari penebaran ikan yang berlebihan.
 Kutu ikan (argulosis)

Gejala: benih dan induk menjadi kurus, karena


dihisap darahnya. Bagian kulit, sirip dan insang
terlihat jelas adanya bercak merah (hemorrtage).
 
Pengendalian:ikan yang terinfeksi direndan
dalam garam dapur 20 gram/liter air selama 15
menit dan direndam larutan PK 10 ppm (10
ml/m3) selama 30 menit; dengan pengeringan
kolam hingga retak-retak.

 Jamur (Saprolegniasis)

Menyerang bagian kepala, tutup insang, sirip dan


bagian yang lainnya.
Gejala: tubuh yang diserang tampak seperti kapas.
Telur yang terserang jamur, terlihat benang halus
seperti kapas.
 
Pengendalian: direndam dalam larutan Malactile
green oxalat (MGO) dosis 3 gram/m3 selama 30
menit; telur yang terserang direndam dengan MGO
2-3 gram/m3 selama 1 jam.

 Gatal (Trichodiniasis)

Menyerang benih ikan. Gejala: gerakan lamban;


suka menggosok-gosokan badan pada sisi
kolam/aquarium.
 
Pengendalian: rendam selam 15 menit dalam
larutan formalin 150-200 ppm.
 Bakteri psedomonas flurescens

Penyakit yang sangat ganas.


Gejala: pendarahan dan bobok pada kulit; sirip
ekor terkikis.
 
Pengendalian: pemberian pakan yang dicampur
oxytetracycline 25-30 mg/kg ikan atau
sulafamerazine 200mg/kg ikan selama 7 hari
berturut-turut.
 Bakteri aeromonas punctata
Penyakit yang sangat ganas. Gejala: warna
badan suram, tidak cerah; kulit kesat dan
melepuh; cara bernafas mengap-mengap; kantong
empedu gembung; pendarahan dalam organ hati
dan ginjal.
 
Pengendalian: penyuntikan chloramphenicol 10-
15 mg/kg ikan atau streptomycin 80-100 mg/kg
ikan; pakan dicampur terramicine 50 mg/kg ikan
selama 7 hari berturut-turut.

DAFTAR PUSTAKA
Budiman A.,Agus dan Lingga P. 2005. Maskoki.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Kiyoku. 2011. Metode Pemeliharaan Ikan Mas Koki.
http://begundelz-anak-
jalanan.blogspot.com/2011/05/metode-
pemeliharaan-ikan-mas-koki.html. Di akses, 26
September 2011.

Redaksi AgroMedia. 2008. Buku Pintar Ikan Hias


Populer. AgroMedia Pustaka. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai