Bab Ii PDF
Bab Ii PDF
TINJAUAN PUSTAKA
5
6
1. Sasaran individu
Sasaran priotitas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil risiko
tinggi, usia lanjut, penderita penyakit menular (TB Paru, Kusta,
Malaria, Demam Berdarah, Diare, ISPA/Pneumonia) dan penderita
penyakit degeneratif.
2. Sasaran keluarga
Sasaran keluarga adalah keluarga yang termasuk rentan terhadap
masalah kesehatan (vulnerable group) atau risiko tinggi (high risk
group), dengan prioritas :
a. Keluarga miskin belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan
(Puskesm
dan jaringannya) dan belum mempunyai kartu sehat.
b. Keluarga miskin sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan
mempunyai masalah kesehatan terkait dengan pertumbuhan dan
perkembangan balita, kesehatan reproduksi, penyakit menular.
c. Keluarga tidak termasuk miskin yang mempunyai masalah
kesehatan prioritas serta belum memanfaatkan sarana pelayanan
kesehatan
3. Sasaran kelompok
Sasaran kelompok adalah kelompok masyarakat khusus yang rentan
terhadap timbulnya masalah kesehatan baik yang terikat maupun tidak
terikat dalam suatu institusi.
a. Kelompok masyarakat khusus tidak terikat dalam suatu institusi
antara lain Posyandu, Kelompok Balita, Kelompok ibu hamil,
9
1. Pengkajian
Hal yang perlu di kaji pada komunitas atau kelompok, antara lain sebagai
berikut :
a. Inti (Core) meliputi
Data demografi kelompok atau komunitas yang terdiri atas usia
yang berisiko, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai-
nilai, keyakinan, serta riwayat timbulnya kelompok atau
komunitas.
13
program pokok (trias) UKS (Depkes RI, 2003). Penjelasan mengenai trias
UKS adalah sebagai berikut.
1. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta
didik agar dapat tumbuh kembang sesuai, selaras, seimbang, dan sehat
baik fisik, mental, sosial, maupun lingkungan melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan latihan yang diperlukan bagi peranannya
saat ini maupun di masa yang mendatang. Tujuan Pendidikan
Kesehatan :
menjadi tanggung jawabnya atau paling tidak ikut terlibat dalam tim
pengelola UKS.
2.3.1 Definisi
Remaja dalam ilmu psikologis diperkenalkan dengan istilah lain,
seperti puberteit, adolesence, dan youth. Remaja atau adolescence ( inggris),
berasal dari bahasa latin “adolescence” yng berart tumbuh kembang ke arah
kematangan. Kematangan yang dimaksud bukan kematangan fisik saja tetapi
juga kematangan sosial dan psikologi (Kumalasari, 2012 : 13)
Menurut WHO, Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-
kanak menuju masa dewasa, dimana pada masa itu terjadi pertumbuhan yang
pesat termasuk fungsi reproduksi sehingga mempengaruhi terjadinya
perubahan-perubahan perkembangan, baik fisik, mental, maupun peran
sosial ( Kumalasari, 2012)
1) Remaja laki-laki
Reaja laki-laki mengalami pubertas antara umur 14-17 tahun
dengan tanda-tanda yaitu: mimpi basah, timbul rambut di
ketiak, dada dan dagu, tidak cepat terbawa emosi, tidak cepat
mengeluh, tidak mudah putus asa
2) Remaja Putri
Remaja putri mengalami pubertas berlangsung pada umur 12-
15 tahun, dengan tanda-tanda yaitu : menarche (menstruasi
pertama), timbul rambut di ketiak dan kemaluan, pembesaran
payudara dan pinggul.
e. Perkembangan sosial
Sebagai makhluk sosial dituntut untuk mampu menatasi segala
permasalahan yang timbul sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungan sosial dan mampu menampilkan diri sesuai dengan aturan
atau norma yang berlaku. Oleh karen aitu setiap individu dituntut
untuk menguasai ketrampilan ketrampilan sosial dan kemampuan
penyesuaian diri terhadap lingkungan sekitarnya.
Keterampilan sosial dan kemampuan penyesuaian diri menjadi
semakin penting manakala anak sudah menginjak masa remaja, hal ini
disebabkan karena pada masa remaja individu sudah memasuki dunia
pergaulan yang lebih luas deimana mempengaruhi teman-teman dan
laingkungan sosial akan sangat menentukan kegagalan remaja dalam
keterampilan
Berdasarkan kondisi tersebut diatas maka amatlah penting bagi
remaja untuk dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan
sosial dan kemampuan untuk menyesuaikan diri.
Salah satu pola hubungn sosial remaja diwujudkan dengan
membentuk satu kelompok. Remaja dalam kehidupan sosial sangat
tertarik pada kelompok sebabnya sehingga tidak jarang orangtua
dinomorduakan, sedangkan kelompoknya dinomorsatukan
Pola hubungan sosial remaja lain adalah dimulainya rasa
tertarik pada lawa jenisnya dan mulai mengenal istilah pacaran. Jika
dalam hal ini orang tua kurnag mengerti dan elarangnya maka akan
menimbulkan masalah sehingga remaja cenderung akan bersikap
tertutup pada orang tua mereka.
f. Perkembangan Moral
Masa remaja adalah periode dimana seseorang mulai bertanya-
tanya mengenai berbagai yang terjadi dilingkungan sekitarnya sebagai
dasar bagi pembentukan nilai dari mereka
g. Perkembangan Kepribadian
24
Masa awal remaja merupakan masa negatif. Pada masa ini anak
cenderung mengambil sikap anti terhadap kehiupan dan kehilangan sifat-sifat
baiknya yang pada masa sebelumnya sudah berkembang.