4. Komponen keperawatan
Menurut Henderson, keperawatan merupakan upaya bantuan yang diberikan kepada
individu baik sehat maupun sakit, yang dibutuhkan sampai pulih kembali atau menjelang ajal,
dimana individu tidak mampu melaksanakan kegiatan kehidupannya akibat ketidak
mampuan, ketidak mauan, dan ketidak-tahuan (Marriner-Tomey, 1994). Asuhan keperawatan
adalah pelayanan yang diberikan kepada klien (individu atau kelompok) yang sedang
mengalami stress kesehatan - stress penyakit dimana situasi kehidupan yang seimbang
menjadi terganggu dan menghasilkan tekanan (biologis, psikologis, dan sosial) serta ketidak-
nyamanan.
Keperawatan dapat dipandang sebagi suatu proses kegiatan dan juga sebagai suatu keluaran
kegiatan, tergantung dari cara memandang dan perspektif pandangan. Sebagai proses
serangkaian kegiatan, maka keperawatan perlu mengorganisasikan, mengatur,
mengkoordinasikan serta mengarahkan berbagai sumber (termasuk klien didalamnya) untuk
digunakan seefektif dan efisien mungkin dalam rangka memenuhi kebutuhan klien. Selain
itu, untuk mengatasi masalah-masalah aktual dan potensial klien melalui suatu bentuk
pelayanan keperawatan yang menekankan pada pengadaan fasilitasi interaksi klien dan
lingkungannya. Keperawatan sebagai dimensi keluaran dipandang sebagai titik akhir
pencapaian tujuan dimana keperawatan berhasil menghantarkan klien kembali kepada
keadaan awal sebelum sakit sehingga mampu berfungsi sebagai individu sosial yang dapat
berinteraksi dengan lingkungan dalam rangka mempertahankan kesejahteraan fisik,
psikologis dan sosial.
Model Konseptual
Model konseptual merupakan suatu kerangka kerja konseptual, sistem atau skema
yang menerangkan tentang serangkaian idea-idea global tentang keterlibatan individu,
kelompok, situasi, atau kejadian, terhadap suatu ilmu dan pengembangannya. Fenomena ini
diklasifikasikan menjadi konsep, terdiri dari kata – kata yang mengandung citra mental dari
sesuatu yang akan dijelaskan. Konsep bisa berupa idea abstrak (seperti adaptasi, ekuilibrium)
atau idea konkrit (misalnya bangku atau papan tulis). Karena itu, model konseptual dapat
dijabarkan sebagai serangkaian konsep dan asumsi yang berintegrasi menjadi suatu gambaran
yang berrnakna.
Model konseptual keperawatan menguraikan situasi yang terjadi dalam suatu
lingkungan atau stressor yang mengakibatkan seseorang individu berupaya menciptakan
perubahan yang adaptif dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia. Model
konseptual keperawatan mencerminkan upaya menolong orang tersebut mempertahankan
keseimbangan melalui pengembangan mekanisme koping yang positif untuk rnengatasi
stressor ini. Melalui penjelasan tentang fenomena ini dan keterkaitan antara istilah umum dan
abstrak maka model konseptual mencerminkan langkah pertama. mengembangkan formulasi
teoritis yang diperlukan untuk kegiatan ilmiah.
Model konseptual keperawatan telah memperjelas kespesifikan area fenomena ilmu
keperawatan yang melibatkan empat konsep yaitu manusia sebagai pribadi yang utuh dan
unik. Konsep kedua adalah lingkungan yang bukan hanya merupakan surnber awal masalah
tetapi juga merupakan sumber pendukung bagi individu. Kesehatan merupakan konsep ketiga
dimana konsep ini menjelaskan tentang kisaran sehat-sakit yang hanya dapat terputus ketika
seseorang meninggal. Konsep keempat adalah keperawatan sebagai komponen penting dalam
perannya sebagai faktor penentu pulihnya atau meningkatnya keseimbangan kehidupan
seseorang (klien).
Konseptualisasi keperawatan umumnya memandang manusia sebagai mahluk
biopsikososial yang berinteraksi dengan keluarga, rnasyarakat, dan kelompok lain termasuk
lingkungan fisiknya. Tetapi cara pandang dan fokus penekanan pada skema konseptual dari
setiap ilmuwan dapat berbeda satu sama lain, seperti penekanan pada sistem adaptif manusia,
subsistem perilaku atau aspek komplementer. Model konseptual mendefinisikan sehat sebagai
kisaran sehat-sakit dari seseorang, dan lingkungan kondusif untuk pemulihan kesehatan.
Model ini juga mengidentifikasi tujuan keperawatan yang biasanya menterjemahkannya dari
definisi sehat yang dimaksud. Dalam konsep keperawatan juga terlibat suatu penjelasan
tentang proses keperawatan dan pola pikir yang terbentuk dari konsep ini.
Komponen Keperawatan.
Teori keperawatan yang berkembang dan berasal dari aspek-aspek dan berbagai
dimensi kemanusiaan telah dibuktikan banyak menirnbulkan dampak terhadap praktek
keperawatan, dimana teori menghasilkan suatu situasi yang diharapkan. Sebaliknya, situasi
yang dihasilkan oleh suatu teori dapat menolong seorang ilmuwan untuk menyusun, menguji,
merevisi atau rnenghaluskan serta menggunakan teori keperawatan. Kegiatan praktek
keperawatan bertujuan untuk memperbaiki dan lebih meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan seorang klien. Kegiatan ini seyogyanya berlandaskan teori dan hasil riset,
karena melalui hasil uji suatu hipotesa maka kegiatan dapat dipertanggung jawabkan secara
ilmiah. Skema berikut ini menjelaskan tentang ilmu keperawatan yang merupakan sintesis
dari berbagai ilrnu dasar dan ilmu aplikatif terkait, dapat menghasilkan suatu operasionalisasi
kegiatan pengetahuan keperawatan yang mencerminkan suatu seni dari kegiatan keperawatan.
Perbedaan model konseptual dan teori keperawatan harus diawali dengan penjelasan
karakteristik dari masing-masing model konseptual dan teori. Model konseptual terrnasuk
asumsinya merupakan landasan untuk mengembangkan sebuah teori, dimana ditekankan
tentang konsep-konsep, definisi, dan proposisi dari teori tersebut. Sedangkan teori adalah
serangkaian konsep yang saling berhubungan yang menggambarkan tentang sesuatu situasi
yang diharapkan. Teori disusun secara induktif, deduktif ataupun retroduktif. Cara apapun
yang ditempuh untuk menciptakan suatu teori, maka untuk mencapai akhir dari sebuah teori
(menggunakan teori) perlu suatu imaginasi, pengetahuan tentang materi/substansi teori, dan
pemikiran logis. Selain itu, menyusun teori bukan pekerjaan yang lurus dan mudah karena
tidak banyak model konseptual yang tersedia bagi pengembangan suatu teori tertentu. Oleh
karena itu, perbedaan model konseptual dan teori keperawatan terletak pada lingkar abstraksi,
dimana model konseptual lebih abstrak dari teori, dan teori mengandung konsep, definisi, dan
proposisi yang lebih konkrit serta memberikan spesifikasi fenomena yang lebih besar dan
penjelasan hubungan postulat yang lebih rinci.
Hubungan Falsafah dan Paradigma dengan Model Konseptual dan Teori Keperawatan
Kesimpulan
Keperawatan merupakan suatu disiplin ilmu yang menekankan pada kemanusiaan,
dan rnanusianya yang individual, unik, utuh, dan holistik. Pelayanan keperawatan yang
dihasilkan juga seyogyanya merupakan hentuk pelayanan keperawatan yang humanistik dan
komprehensif, berlandaskan pada falsafah keperawatan yang menspesifikasi manusia sebagai
titik sentral keyakinan keperawatan.
Melalui pemahaman tentang paradigma keperawatan yang terdiri dari manusia, sehat
dan kesehatan, lingkungan, dan keperawatan, suatu model konseptual keperawatan dari
keempat komponen paradigrna tersebut telah menjelaskan hubungan dan keterkaitan antar
keempat konsep yang juga melandasi teori keperawatan.
Teori keperawatan dapat dikembangkan berdasarkan pada tiga sumber yaitu
kesadaran akan status teori aplikasi, minat untuk mengembangkan teori aplikasi, dan
keterbukaan terhadap realitas empiris yang relevan. Dan teori keperawatan dapat diperoleh
melalui konseptualisasi proses riset yang memfokuskan terhadap berbagai upaya peningkatan
kesehatan dan kesejahteraan manusia yang diberikan melalui pelayanan keperawatan.