Disusun oleh:
Sanhaji F14160056 / 2016
Achmad Widodo F14160059 / 2016
M. H. Azhmi F14160002 / 2016
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah, Tuhan semesta alam yang
dengan rahmat-Nya paper dengan Judul “ “STM-01” Optimalisasi Transportasi
Tambang Belerang Berbasis Pemanenan Energi Potensial yang Aman, Mandiri
Energi dan Ramah Lingkungan sebagai Upaya Peningkatan Produksi Tambang
Belerang” dapat dibuat dengan baik. Penulis menyadari bahwa kelancaran selama
penyusunan karya ini tidak lepas dari kontribusi beberapa pihak. Terima kasih
kepada Dr. Ir. Radite P. A. Setiawan, M. Agr atas bimbingan dan masukan sehingga
karya ini dapat dirumuskan. Terima kasih kepada kedua orang tua, kakak-kakak,
adik atas doa terbaik, cinta dan kasih sayang yang telah diberi. Terima kasih atas
kemudahan dalam perizinan penggunaan laboratorium, bapak Udin dan bapak
Wana. Penulis sampaikan terima kasih kepada Bung Daka Putera dan Abdul Ghofur
sebagai sahabat perjuangan selama pembuatan paper dan pengujian. Terima kasih
untuk doa, kasih sayang, semangat dan ukhuwah yang indah. Karya ini mungkin
masih jauh dari kesempurnaan. Namun semoga dengan karya ini mampu
memberikan manfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan.
iv
DAFTAR ISI
v
5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 14
5.2 Saran ........................................................................................................... 14
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Diagram alir tahapan pelaksanaan STM-01 .......................................... 6
Gambar 2. Diagram Gaya ....................................................................................... 6
Gambar 3. Rancangan fungsional energi saat turun................................................ 8
Gambar 4. Rancangan fungsional penggunaan daya saat mendaki ........................ 8
Gambar 5. Rancangan fungsional pengereman ....................................................... 8
Gambar 6. Desain gerobak tampak atas, depan, samping, dan isometri ................. 9
Gambar 7. Rancangan skema kelistrikan .............................................................. 10
Gambar 8. Skema Pengukuran Arus(A), Tegangan(V), dan Kapasitas Aki(k) .... 11
Gambar 9. Hasil akhir prototip STM-01 ............................................................... 11
Gambar 10. Daya sesaat terhadap kemiringan jalan saat mendaki dan turun ....... 12
Gambar 11. Indikator baterai saat mendaki .......................................................... 23
Gambar 12. Diagram gaya .................................................................................... 24
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Hasil pengujian pada saat mendaki ......................................................... 21
Tabel 2. Pemanenan energi listrik saat turun ........................................................ 22
Tabel 3. Waktu tempuh ......................................................................................... 22
Tabel 4. Perbandingan beban ................................................................................ 22
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I. Lembar Orisinalitas Karya ................................................................ 16
Lampiran II. Daftar Riwayat Hidup ...................................................................... 17
Lampiran III. Data dan Perhitungan Hasil Pengujian ........................................... 21
Lampiran IV. Analisis Teknik............................................................................... 24
vi
RINGKASAN
Gunung Ijen merupakan salah satu kawasan yang memiliki potensi SDA
tambang belerang terbesar di dunia. Saat ini produksi belerang mencapai 14 ton/hari
dan jumlah tersebut hanya 20% dari potensi eksplorasi belerang di Gunung Ijen.
Penambang memiliki permasalahan dibagian transportasi. Penambang mengangkut
belerang menggunakan gerobak roda dua yang didorong menggunakan tenaga
manusia. Gerobak ini memiliki kapasitas yang relatif kurang yaitu 150 kg dan
memerlukan tenaga yang besar untuk mengoperasikannya. Ditinjau dari segi medan
yang terjal dan disekelilingi oleh jurang, gerobak ini kurang aman digunakan
apabila beban melebihi kapasitas gerobak sehingga tali rem tromol putus. Selain
itu, dari perjalanan penambangan belerang dihasilkan energi potensial yang dapat
dikonversi menjadi energi lain. STM-01 (Sulphur Transporting Machine) dapat
menjadi alternatif pemecahan masalah tesebut dengan meningkatkan kapasitas
angkut, mempercepat waktu tempuh, meningkatkan keamanan, dan dapat memanen
energi serta ramah lingkungan. Alat ini menggunakan daya untuk mendaki Gunung
Ijen melalui motor listrik, kemudian pada saat turun gunung dapat memanen energi
listrik. Pabrikasi dan pengujian fungsional dilaksanakan di Institut Pertanian Bogor
(IPB). Pengujian lapang dilakukan di Gunung Ijen. Berdasarkan hasil pengujian di
Gunung Ijen, STM-01 mampu mengangkut belerang hingga 230 kg atau naik 53%
dari kapasitas gerobak konvensional yang biasa digunakan penambang. Proses
penambangan belerang dengan menggunakan STM-01 hanya membutuhkan waktu
5,1 jam dalam sekali proses penambangan. Sedangkan dengan menggunakan
gerobak konvensional membutuhkan waktu 9 jam. Dalam sehari penambang dapat
melakukan dua kali penambangan. Sehingga pendapatan penambang dapat
meningkat tiga kali lipat. Energi listrik yang dihasilkan sistem kinetic energy
recovery system (KERS) saat menuruni gunung yaitu 590 kJ lebih besar dari energi
yang dibutuhkan untuk naik gunung yaitu sebesar 571 kJ. Surplus energi yang
dihasilkan oleh sistem ini membuat STM-01 mandiri energi atau tidak perlu input
energi lain saat penggunaannya. Selain itu alat ini ramah lingkungan karena
menggunakan motor listrik sehingga tidak mencemari lingkungan.
vii
BAB 1. PENDAHULUAN
1
Selain itu, Kondisi hujan akan mempersulit medan yang dilalui penambang
sehingga membutuhkan tenaga yang besar untuk mengendalikan gerobak. Medan
yang licin akibat hujan dapat meningkatkan slip pada roda gerobak yang beresiko
terjadinya kecelakaan. Siahaan dan Sen (2008) menyatakan, rem cakram lebih
efisien dan efektif saat bekerja menghentikan putaran roda terhadap stopping
distance. Oleh karena itu, inovasi dan modifikasi gerobak belerang yang efektif dan
efisien dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah transportasi pengangkutan
belerang yang dialami oleh penambang belerang. Salah satu alat inovatif yang dapat
meningkatkan produktivitas belerang yang aman, optimal dan mandiri energi
adalah STM-01.
STM-01 memiliki beberapa keunggulan yaitu: aman, optimal dan mandiri
energi serta ramah lingkungan. STM-01 dilengkapi dengan rem cakram yang dapat
mengendalikan laju kecepatan gerobak saat turun menuju tempat pengepulan
belerang. Pengoptimalan penggunaan rem cakram tersebut dapat mengurangi
resiko terjadinya kecelakaan. Rem cakram mampu menghentikan laju kecepatan
gerobak saat gerobak membawa beban maksimal. STM-01 dapat meminimalisir
kerja yang harus dikeluarkan oleh penambang saat menuju lokasi tambang. Putaran
motor listrik dapat menambah kecepatan putaran roda gerobak, sehingga dapat
mengefisiensikan waktu yang dibutuhkan untuk menuju lokasi tambang serta
mengurangi energi yang harus dikeluarkan. Keunggulan lain alat ini yaitu dapat
memanen energi listrik melalui energi kinetik dari putaran roda yang dihubungkan
dengan alternator. Energi listrik yang dihasilkan oleh alternator akan tersimpan
pada accumulator. Energi listrik tersebut selanjutnya digunakan untuk
menggerakkan motor DC pada gerobak saat menuju lokasi penambangan di puncak
Gunung Ijen. Selain itu, dapat digunakan untuk menyalakan lampu yang ada pada
bagian depan gerobak untuk penerangan jalan. Selain itu alat ini ramah lingkungan
karena tidak menggunakan motor bakar yang dapat mencemari lingkungan dari sisa
hasil pembakaran motor itu sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang menjadi latar belakang proposal ini :
1. Alat pengangkut belerang tidak efektif sehingga menguras tenaga
penambang dan beresiko terjadi kecelakaan.
2
2. Medan pengangkutan belerang yang terjal membutuhkan sistem
pengereman yang optimal.
3. Dibutuhkannya alat inovatif yang dapat mengangkut belerang dengan
optimal dan aman bagi penambang belerang.
4. STM-01 merupakan solusi untuk meningkatkan pengangkutan belerang
secara aman, optimal, dan mandiri energi.
3
mengangkutnya menuju paltuding atau tempat penimbangan belerang untuk di
tukarkan dengan uang. Upah yang dapat diterima yaitu sebesar Rp. 1.000/kg.
2.3. Accumulator
Accumulator adalah sebuah alat yang dapat menerima, menyimpan, dan
mengeluarkan energi listrik, melalui proses kimia (Setiono, 2015). Accumulator
atau aki dapat diartikan sebagai sel listrik yang berlangsung proses elektrokimia
secara bolak-balik (reversible) dengan nilai efesiensi yang tinggi. Kapasitas aki
adalah jumlah ampere jam, artinya aki dapat memberikan atau menyuplai sejumlah
isinya rata-rata sebelum setiap selnya menyentuh tegangan turun (drop voltage)
yaitu sebesar 1,75 V (tiap sel memiliki tegangan sebesar 2 V; jika dipakai maka
tegangan akan turun terus dan kapasitas efektif dikatakan sudah terpakai semuanya
bila tegangan sel telah mencapai 1,75 V) (Nugroho, 2011).
4
berlangsung melalui medium medan magnet. Energi akan diubah dari suatu sistem
ke sistem yang lain. Energi tersebut akan tersimpan sementara pada medan magnet
untuk kemudian dilepaskan menjadi energi sistem lainnya (Dyto, 2012). Salah satu
jenis motor tersebut yaitu motor DC tipe brushed. Motor ini memiliki dua buah
magnet permanen sehingga timbul medan magnet diantara keduanya. Didalam
medan magnet inilah rotor berputar.
5
Mulai Pendalaman masalah Desain rancang bangun STM-01
Keterangan :
m = massa dari gerobak (kg)
FRA = gaya gelinding roda depan
(N)
FRB = gaya gelinding roda
belakang (N)
∅
Fm = tahanan motor (N)
NA = gaya normal roda depan (N)
NB = gaya normal roda belakang
(N)
6
Asumsi yang digunakan adalah: berat gerobak m=100 kgf dengan
kemiringan jalan sebesar 30°, koefisien tahanan gelinding (coef. rolling
resistance) CRA= CRB= 0,05, jari-jari roda R=0,24 m, dan kecepatan jalan
manusia V=0,6 m/s. Perhitungan gaya, torsi, dan daya menggunakan
persamaan sebagai berikut:
7
3.5. Desain Rancang Bangun STM-01
3.5.1 Rancangan Fungsional
a. Proses Pemanenan Energi saat Turun
Saat turun, STM-01 memanen energi melalui putaran roda
menggerakan generator, listrik yang dihasilkan oleh generator disearahkan
oleh kiprok dan pada tahap akhir listrik masuk ke aki.
c. Perangkat Pengereman
Pengereman ini menggunakan pengereman brake system (cakram)
dan pengereman generator. Sistem pengereman STM-01 dilakukan dengan
cara menarik tuas rem sehingga selang hidraulik tertekan menggerakan
piston di kapiler cakram, yang selanjutnya akan menekan kampas cakram.
Tertekannya kampas akan mengakibatkan gesekan kampas dan cakram
sehingga terjadi proses pengereman.
8
3.5.2 Desain Struktural
STM-01 menggunakan besi hollow 40x40x4 mm dibagian bawah
rangka dan 30x30x3 mm untuk bagian samping. Handle menggunakan besi
pipa ketebalan 3 mm. Poros depan menggunakan diameter 50 mm dan poros
belakang menggunakan diameter 30 mm. Roda depan dan belakang
menggunakan velg diameter 18 in dan 11 in. Rancangan struktur gerobak
ditunjukkan pada Gambar 5.
70 cm
175 cm
55 cm
90 cm
9
Keterangan:
: Motor/generator
K : kiprok
A
: Aki
: Throttle
: Percabangan
: Switch
: Dimmer
10
7. Kecepatan rata-rata dihitung dengan cara menggunakan parameter revolution per
minute (RPM) yang diukur dengan alat tachometer. Waktu tempuh saat mendaki
dan menurun gunung diukur dengan stopwatch secara terpisah. Beban belerang
diukur dengan timbangan gantung pada saat di tempat pengepulan. Kemiringan
lahan diukur dengan aplikasi level pada smartphone.
+ A + +
Kontroller Motor
Aki V, K
DC
- -
-
+ + +
V, K Konverter Generator
Aki
- - -
Gambar 8. Skema Pengukuran Arus (A), Tegangan (V), dan Kapasitas Aki (K).
11
4.2 Hasil Uji Lapang
Uji lapang dilaksanakan di Gunung Ijen. Dari pengujian tersebut,
didapatkan data pengukuran daya terhadap kemiringan jalan pada saat mendaki
dalam keadaan kosong (berat gerobak 92 kg) dan pada saat turun dengan membawa
belerang seberat 230 kg (berat total 322 kg), sebagaimana ditunjukkan pada
Gambar 8.
350
300
250
Daya (watt)
200
150 Mendaki
100 Turun
50
0
21 23 25 27 29 31
Kemiringan (°)
Gambar 10. Daya sesaat terhadap kemiringan jalan pada saat mendaki dan turun
12
tersebut didapat dari daya terukur rata-rata masing-masing kondisi yang dikalikan
dengan waktu tempuh masing-masing. Dengan demikian, energi yang berhasil
dipanen lebih besar dibandingkan energi yang digunakan dengan surplus energi
sebesar 19 kJ. Dengan kondisi tersebut, STM-01 dapat dikatakan mandiri energi.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa alat ini lebih mudah dikendalikan,
lebih aman, dan mengurangi kejerihan kerja. STM-01 dapat menampung lebih
banyak belerang dikarenakan kapasitasnya yang lebih besar (250 kg) dibandingkan
gerobak konvensional (150 kg). Berdasarkan hasil pengujian STM-01 mampu
mengangkut hingga 230 kg dalam satu kali proses penambangan. Jika dalam sehari
mengangkut belerang 2 kali pengangkutan dengan berat angkutan 230 kg, maka
pendapatan penambang dapat meningkat tiga kali lipat. Hal tersebut juga
berdampak bagi pihak industri PT. Candi Ngrimbi, jika semua penambang
menggunakan STM-01 maka tingkat produksi tambang belerang yang awalnya
hanya mampu mengeksplorasi belerang sebesar 20% (14 Ton)/hari meningkat
sebesar 67% (46 Ton)/hari. Data hasil pengujian dan perhitungan secara terperinci
terdapat pada Lampiran 2.
13
BAB 5. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian, STM-01 dapat dijadikan solusi untuk
mempermudah penambang dalam meningkatkan produksi belerang secara aman.
STM-01 mempunyai kapasitas angkut saat pengujian yaitu 230 kg atau
meningkatkan sebesar 53% kapasitas angkut gerobak konvensional yang hanya 150
kg. Proses penambangan belerang dengan menggunakan STM-01 hanya
membutuhkan waktu 5,1 jam dalam sekali proses penambangan. Dalam sehari
penambang dapat melakukan dua kali penambangan. Sehingga pendapatan
penambang meningkat tiga kali lipat dan jika semua penambang menggunakan
STM-01 maka tingkat produksi belerang industri PT. Candi Ngrimbi dapat
meningkat 67% (46 ton)/hari. Alat ini juga dapat dikatakan mendiri energi.
Dibuktikan dengan data energi listrik yang dihasilkan pada saat turun dari puncak
Gunung Ijen (590,1 kJ) sedangkan konsumsi energi listrik yang dibutuhkan untuk
mendaki Gunung Ijen (571,1 kJ) dengan beban belerang 230 kg. Selain itu alat ini
ramah lingkungan karena tidak menggunakan motor bakar yang dapat mencemari
lingkungan dari sisa hasil pembakaran motor itu sendiri.
5.2. Saran
Dalam melakukan pengembangan STM-01 kedepan, lebih baik
menggunakan bahan stainless steel untuk bahan rangka, dan lebih ringan. Karena
bahan stainless steel lebih kuat dan tahan karat dari besi sehingga dapat
menggunakan bahan stainless steel yang lebih tipis sehingga berat kerangka dari
STM-01 lebih ringan. Selain itu perlu juga menggunakan bahan piringan rem
cakram yang lebih berkualitas agar lebih tahan korosi dan faktor keamanan lebih
terjamin.
14
DAFTAR PUSTAKA
15
LAMPIRAN
Lampiran I. Lembar Orisinalitas Karya
16
Lampiran II. Daftar Riwayat Hidup
Biodata Ketua Kelompok
A. IDENTITAS DIRI
Nama Lengkap : Sanhaji
Jenis Kelamin : Laki laki
Program Studi : Teknik Pertanian dan Biosistem
NIM/angkatan : F14160056/2016
Tempat Tanggal Lahir : Bondowoso, 02 Juni 1997
Email : sanhaji554@gmail.com
No. Telp/HP : 081299894055
(Sanahji)
NIM F14160056
17
Biodata Anggota 1
A. IDENTITAS DIRI
Nama Lengkap : Achmad Widodo
Jenis Kelamin : Laki laki
Program Studi : Teknik Pertanian dan Biosistem
NIM/angkatan : F14160059/2016
Tempat Tanggal Lahir : Madiun, 13 Oktober 1997
Email : Achmadwidodo32@yahoo.co.id
No. Telp/HP : 085608869232
(Achmad Widodo)
NIM F14160059
18
Biodata Anggota 1
A. IDENTITAS DIRI
Nama Lengkap : M. H. Azhmi
Jenis Kelamin : Laki laki
Program Studi : Teknik Pertanian dan Biosistem
NIM/angkatan : F14160002/2016
Tempat Tanggal Lahir : Ujunggading, 13 Juli 1998
Email : mhazhmi@gmail.com
No. Telp/HP : 082298056689
(M. H. Azhmi)
NIM F14160002
19
Biodata Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
Nama Lengkap Dr. Ir. Radite P.A. Setiawan, M.Agr
Jenis Kelamin Laki-laki
Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem
NIP 196212231986011001
Tempat dan tanggal lahir Wonogiri, 23 Desember 1962
Alamat Email iwan_radit@yahoo.com
Nomor telepon/Hp 081513124126
B. Riwayat Pendidikan
Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi Institut Pertanian Kyoto University Kyoto
Bogor Japan University Japan
Jurusan/Prodi Teknik Pertanian Agricultural Agricultural
Engineering Engineering
Tahun Masuk-Lulus 1980-1984 1988-1990 1995-1997
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam mengikuti 5𝑡ℎ SAFE SIP National Competition 2019.
20
Lampiran III. Data dan Perhitungan Hasil Pengujian
Kapasitas aki
Energi listrik yang tersedia pada aki = 24 V x 45 A x 3.600 detik = 3,8 MJ.
Sehingga, aki yang masih penuh memiliki energi potensial teoritis yaitu 3,8
MJ.
Energi konsumsi pada saat mendaki
Kondisi pengujian :
Jarak tempuh = 3.300 m
Beban gerobak = 92 kg
Waktu total mendaki gunung = 45,8 menit
Kecepatan (v) rata-rata = 1,2 m/s
kemiringan tanjakan = antara 25°-32° (diukur dengan software
level di smartphone)
Putaran poros roda = 40 rpm sampai dengan 53 rpm (diukur
dengan tachometer)
Tabel 1. Hasil pengujian pada saat mendaki
Tegangan (V) Arus (A) Kemiringan jalan (°) Daya (watt)
21,5 8,50 22,3 182,75
21,6 8,62 22,5 186,19
21,8 9,08 23,0 197,94
22,0 10,00 27,5 220,00
23,0 10,10 27,7 232,30
23,2 10,46 29,6 242,67
23,4 10,70 30,6 250,38
daya rata – rata 207,84
21
Tabel 2. Pemanenan energi listrik saat turun
Tegangan (V) Arus (A) Kemiringan jalan (°) Daya (watt)
14,0 7,0 22,0 98,00
14,1 7,2 22,3 101,52
14,2 7,7 23,0 109,34
14,3 8,0 27,5 114,40
14,4 8,5 27,8 122,40
14,6 9,1 29,4 132,86
14,7 9,3 30,0 136,71
daya rata – rata 120,712
Waktu Tempuh
Tabel 3. Waktu tempuh
Pembanding
Indikator
Gerobak Mitra Star-Trex
Waktu tempuh mendaki 68,8 menit 45,8 menit
Waktu tempuh turun 41 menit 40,7
22
Pemakaian daya berdasarkan baterai indikator
Metode lain untuk menghitung konsumsi daya mendaki adalah
menggunakan indikator baterai dengan memperhitungkan selisihnya.
23
Lampiran IV. Analisis Teknik
Keterangan :
m = massa dari gerobak (kg)
FRA = gaya gelinding roda depan (N)
FRB = gaya gelinding roda belakang
(N)
Fm = tahanan motor (N)
NA = gaya normal roda depan (N)
NB = gaya normal roda belakang (N)
∅
Asumsi:
Berat total gerobak = 100 kg
Gaya grafitasi = 9,81 m/s2
Titik berat di tengah
Kemiringan jalan = 30o
Rolling resistance = 0,05
Kecepatan awal,V0 = 0 m/s
Kecepatan jalan, V = 0,6 m/s
Jari-jari roda = 0,24 m
NA + NB = m.g.sin∅ (2)
Fm - m.g.sin∅ - FRA - FRB = m.a (3)
Fm - m.g.sin∅ - FTotal = m.a (4)
Sehingga :
Fm - (100.9,81.sin 30o) – 0,05(100.9,81.cos 30o) = 100.0,3
Fm – 490,5 - 42,47 = 30
24
Fm = 562,978 N
Perhitungan Torsi
Torsi dihitung menggunakan persamaan 5.
Torsi = Fm.Rroda (5)
Sehingga :
Torsi = 562,9 x 0,24 m = 135,1 Nm
Daya dihitung menggunakan persamaan 6 dan 7.
𝑉
𝜔=𝑅 (6)
diperoleh :
0,6
𝜔 = 0,24 = 2,5 rad/s
Dengan demikian :
Daya = Torsi.ω (7)
Sehingga :
Daya = 135,1 x 2,5 = 337,78 W
Setelah daya motor didapatkan, maka kecepatan roda dapat dihitung. Kecepatan
roda dihitung menggunakan persamaan 8 dengan satuan rpm.
𝑛
𝜔 = 2𝜋. (60) (8)
Sehingga :
2,5 𝑥 60
𝑛= = 23,88 rpm
2(3,14)
Denga toleransi slip sebesar 10%, maka putaran poros roda adalah :
n = 23,88/1-0,1 = 26,53 rpm
25
Perhitungan Kapasitas Angkut STM-01
Asumsi:
Perkiraan pengeraman satu cakram sepeda motor suzuki smash pada:
Kecepatan (V) = 50 km/jam (13,9 m/s)
Berhenti dalam (t) = 3 detik
Berat motor dan berat penumpang (m) = 94 kg (berat motor), 130 kg (berat)
penumpang)
Gaya gravitasi = 9,81 m/s2
Maka, persamaan gaya pengereman sampai berhenti adalah
𝑉−0
𝐹 =𝑚( ) (9)
𝑡
Dari persamaan tersebut didapat besarnya gaya sebesar 1.037,9 N
Berat yang dapat di rem dengan 2 rem cakram pada kemiringan 30o setara dengan:
m x g x sin 30o (10)
Sehingga :
m x g x sin 30o = 2 x 1.037,9
m = 423 kg
untuk menjaga keamanan maka digunakan berat total gerobak yaitu 350 kg (100 kg
berat gerobak dan 250 kg kapasitas angkut berat belerang)
Persamaan :
Ukaret x m x g x cos 30o > m x g x sin 30o (11)
Didapatkan gaya gesek minimum roda karet dan tanah adalah Ukaret = 0,58
Gesekan roda karet dengan tanah yaitu 0,7 - 0,9 (Jones dan Childers, 2013).
Sehingga penggunaan rem cakram tersebut aman digunakan untuk beban 350 kg.
26