Anda di halaman 1dari 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

TUGAS AKHIR

PENGUKURAN SUHU DENGAN SENSOR SUHU


INFRAMERAH MLX90614 BERBASIS ARDUINO
Diajukan untuk memenuhi syarat
Memperoleh gelar Sarjana Teknik pada
Program Studi Teknik Elektro

disusun oleh :
MAICKEL OSEAN SIBUEA
NIM : 135114047

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

FINAL PROJECT

TEMPERATURE MEASUREMENT WITH


INFRARED TEMPERATURE SENSOR MLX90614
BASED ON ARDUINO UNO
In a partial fulfillment of the requirements for the
degree of Sarjana Teknik Electrical Engineering
Study Program

created by :
MAICKEL OSEAN SIBUEA
Student’s Number : 135114047

ELECTRICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM


DEPARTMENT OF ELECTRICAL ENGINEERING
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2018
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

telah disetujui oleh :

Pembimbing I

Dr. Ir. Linggo Sumarno, M.T. Tanggal :

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dharma
Dekan,

Sudi Mungkasi, S.Si, M.Math.Sc., Ph.D.

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir ini tidak memuat karya
atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar
pustaka sebagaimana karya ilmiah.

Yogyakarta, 12 Oktober 2018

MAICKEL OSEAN SIBUEA

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN MOTTO HIDUP

Don’t run when you lose


Don’t whine when it hurts
Nobody likes a cry baby

Skripsi ini kupersembahkan teruntuk…

Bapa Surgawi & PutraNYA, Yesus


Kristus yang penuh kasih setia
menyertai & menjawab setiap doa

Bapak & mama yang telah sabar &


penuh kasih sayang mendukung
hingga mencapai GARIS finish

My lovely family
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN


PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : MAICKEL OSEAN SIBUEA

Nomor mahasiswa : 135114047

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas


Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul :

PENGUKURAN SUHU DENGAN SENSOR SUHU


INFRAMERAH MLX90614 BERBASIS ARDUINO
UNO

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam
bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara
terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Dengan ini pernyataan yang saya buat dengan sebenarnya.


Yogyakarta, 12 Oktober 2018
Penulis

Maickel Osean Sibuea

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

INTISARI

Pada bidang industri saat ini, pengukuran suhu melingkupi berbagai macam
kebutuhan dan penggunaan. Untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan, maka
dikembangkan berbagai macam sensor. Salah satu sensor yang digunakan adalah sensor
suhu inframerah yang bisa mengukur suhu tanpa harus menyentuh objek benda
(contactless).
Pada percobaan ini, penulis menggunakan sebuah sensor suhu inframerah
MLX90614 berbasis Arduino Uno yang mana mengukur suhu dari 4 objek benda secara
bergantian yaitu suhu es batu, suhu air yang dipanaskan dengan pemanas air elektrik,
suhu air yang dipanaskan dengan kompor gas dan suhu pada leher solder elektrik.
Pengukuran dilakukan secara contactless dengan jarak maksimal 0,5 cm dari objek
benda.
Layar LCD menampilkan hasil pengukuran secara real time setiap detik dengan
satuan °C dan dapat disimpan pada MicroSD card dengan format .txt . Hasil pengukuran
suhu sensor suhu MLX90614 akan dibandingkan dengan hasil pengukuran suhu
termometer alkohol. Data pengukuran yang disimpan pada MicroSD card dapat dilihat
melalui komputer dengan aplikasi Notepad.

Kata kunci : pengukuran suhu, contactless, sensor suhu inframerah, Arduino Uno

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

In today's industry, temperature measurement encompasses a variety of needs and uses.


To meet various kinds of needs, various sensors are developed. One of the sensors used is an
infrared temperature sensor that can measure temperature without having to touch objects
(contactless).
In this experiment, the authors used an infrared temperature sensor MLX90614 based
on Arduino Uno which measures the temperature of 4 objects in turn, namely the temperature
of ice cubes, the temperature of the water heated with an electric water heater, the temperature
of the heated water with a gas stove and the temperature on the neck of electric solder.
Measurements are made contactless with a maximum distance of 0.5 cm from objects.
The LCD screen displayed the measurement results in real time every second with a
unit of ° C and can be stored on a MicroSD card with a .txt format. The temperature
measurement results of the MLX90614 temperature sensor will be compared with the results
of the alcohol thermometer temperature measurement. Measurement data stored on the
MicroSD card can be viewed via a computer with the Notepad application.

Keyword: temperature measurement, contactless, infrared temperature sensor, Arduino


Uno

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena berkat rahmat
dan penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini dengan baik dan
lancar. Dimana laporan tugas akhir ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar
sarjana, khususnya di bidang Teknik Elektro.

Pada proses penulisan laporan tugas akhir ini, penulis menyadari bahwa ada banyak
pihak yang telah memberikan perhatian dan bantuannya sehingga dapat terselesaikan
dengan baik. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapa Surgawi & Yesus Kristus yang penuh kasih setia menyertai dan menjawab
setiap doa
2. Kedua orang tua yang telah sabar & selalu penuh kasih sayang mendukung.
3. Sudi Mungkasi, S.Si, M.Math.Sc., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Sanata Dharma.
4. Petrus Setyo Prabowo, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Elektro,
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma.
5. Dr. Ir. Linggo Sumarno, M.T., selaku dosen pembimbing dengan penuh pengertian
dan kesabaran dalam memberi bimbingan, kritik, saran, serta motivasi kepada penulis untuk
menyelesaikan laporan tugas akhir ini.
6. Ir.Theresia Prima Ari Setiyani M.T. dan Djoko Untoro Suwarno S.Si., M.T. selaku
dosen penguji yang telah memberikan masukan, bimbingan, saran untuk merevisi laporan
tugas akhir ini.
7. Bapak dan ibu dosen yang telah mengajarkan banyak hal selama penulis menempuh
pendidikan di Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Sanata Dharma.
8. Para staff sekretariat Teknik Elektro, atas bantuannya dalam membantu dan
melayani mahasiswa.
9. Itoku Tio beserta Lae Sinambela dan Bere / Keponakan Valeri
10. Theresia Putri dan Iyov Hamonangan yang menjadi sumber semangat dan sukacita.
11. Dirga Eka Putra Lebukan, Yeremias Yosef Bria dan Martinus Fuji Haryoko, para
sahabat yang selalu setia menolong tulus dan memotivasi.

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12. Mendiang Bang Hendri Maulana, Bang Edwin Umeo Hutabarat dan Lae Hendrick
Amsal Simangunsong yang telah berbagi pengalaman dan motivasi.
13. Teman – teman Teknik Elektro 2013, 2012, 2014 dan teman-teman sekampus
Sanata Dharma yang telah berbagi momen bersama
14. Teman-teman panitia seperjuangan yang telah mengijinkan saya ikut berkarya
bersama.
15. Masa lalu luar biasa yang telah mengajarkan banyak hal tentang makna jatuh,
bangkit, perjuangan, pantang menyerah, sahabat, cinta, kasih sayang dan loyalitas.
16. Si hitam, motor yang telah setia menemani kemanapun dan kapanpun
17. Si merah, leptop kesayangan yang menjadi teman setia saat dalam kesendirian baik
suka dan duka.
18. Anak – anak BESKEM yang mengajarkan banyak hal tentang persahabatan.
19. Manusia-manusia luar biasa yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
menjadi sumber pelajaran, motivasi dan inspirasi selama penulis berkuliah di Yogyakarta.

Pada akhirnya, penulis sangat menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan masukan, kritik
dan saran yang sifatnya membangun agar laporan tugas akhir ini nantinya bisa menjadi lebih
baik dan dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.

Penulis

Maickel Osean Sibuea

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………..………………………………….. i


FINAL PROJECT ……………………………………………………………………….. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ……………………..…………………………………… iii
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………………….. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………………………………………........... v
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP ……………………………….. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ………………………………………………. vii
INTISARI ………………………………………………………………………………. viii
ABSTRACT ……………………………………………………………………………… ix
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….. x
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………. xii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………........ xiv
DAFTAR TABEL …………………………………………………………………......... xvi
BAB I : PENDAHULUAN …………………………………………………………….. 1
1.1. Latar Belakang ………………………………………………………………....... 1
1.2. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………………………………………....... 1
1.3. Batasan Masalah ………………………………………………………………...… 2
1.4. Metodologi Penelitian ………………………………………………………........... 2
BAB II : DASAR TEORI ………………………………………………………………... 4
2.1. Arduino Uno ...……………………………………………………………………. 4
2.1.1 Sumber tenaga ………………………………………………………………….. 5
2.1.2 Memory ………………………………………………………………………… 5
2.1.3 Input dan output …………………………………………………………........... 5
2.1.4 Arsitektur dan Konfigurasi ATMega328 ………………………………………. 6
2.1.5 ADC (Analog to Digital Converter) …………………………………………… 8
2.1.6 SPI (Serial Peripheral Interface) ……………………………………………… 8
2.2. Sensor Suhu Inframerah MLX90614 ……………………………………………. 10
2.3. LCD 16x2 ………………………………………………………………………... 11
2.4. Real Time Clock (RTC) DS130 ………………………………………………….. 13

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.5. Komunikasi serial antar IC (I2C) …………………………………………………. 14


2.6. Buzzer ……………………………………………………………………………... 14
2.7. MicroSD card dan Modulnya ……………………………………………….......... 15
2.8. Numeric keypad (numpad) 3x4 …………………………………………………... 18
BAB III : RANCANGAN PENELITIAN …………………………………………….. 20
3.1. Perancangan Sistem ………………………………………………………………. 20
3.2. Perancangan Perangkat Keras Mekanik …………………………………………... 22
3.3 Perancangan Perangkat Keras Elektronika ………………………………………… 22
3.3.1. Sensor Suhu Inframerah MLX90614 dengan Arduino Uno ………………….. 22
3.3.2. RTC DS1302 dengan Arduino ………………………………………………... 23
3.3.3. LCD 16x2 yang terhubung I2C dengan Arduino Uno ………………………… 23
3.3.4. Numeric Keypad 3x4 dengan Arduino Uno …………………………………... 24
3.3.5. Buzzer dengan Arduino Uno …………………………………………………... 24
3.4. Perancangan perangkat lunak ……………………………………………………… 25
3.4.1. Perancangan Program Utama ……………………………………………......... 25
3.4.2. Subrutin Pilih Tampilan LCD 16x2 …………………………………………… 27
3.4.3. Subrutin Simpan Data Suhu dan Data Waktu RTC …………………………… 28
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………………………… 29
4.1. Bentuk Fisik Alat …………………………………………………………….......... 29
4.1.1. Bentuk Fisik Alat Bagian Luar ………………………………………………... 29
4.1.2. Bentuk Fisik Bagian Dalam ...…………………………………………………. 31
4.2. Tampilan Penggunaan Alat ………………………………………………………... 33
4.3. Cara Penggunaan Alat …………………………………………………………….. 36
4.4. Hasil Pengukuran Data ……………………………………………………………. 37
4.4.1. Pengukuran Suhu Es Batu di dalam mug stainless steel ………………………. 37
4.4.2. Pengukuran suhu air yang dipanaskan dengan pemanas air elektrik …............. 37
4.4.3. Pengukuran suhu air yang dipanaskan dengan kompor gas ............................... 40
4.4.4. Pengukuran suhu pada leher solder listrik berdaya 40 Watt …………………... 42
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………………………. 45
5.1. Kesimpulan ………………………………………………………………………... 45
5.2. Saran ………………………………………………………………......................... 45
DAFTAR PUSTAKA ……..……………………………………………………………. 46
LAMPIRAN …………………………………………………………………………….. 49
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Konfigurasi Pin ATMega328 yang Terintegrasi pada Arduino Uno .……… 6
Gambar 2.2. Komunikasi Master dan Slave pada SPI ……………………………………. 9
Gambar 2.3. Diagram Timing Transmisi Data dengan Clock Phase (CPHA)=0 ………… 10
Gambar 2.4. (a) Rangkaian Sensor Suhu Inframerah MLX90614 (b) Tampak Fisik dari
Sensor Suhu Inframerah MLX90614 ……….……………………………………………. 10
Gambar 2.5. Deskripsi Pin Sensor Suhu Inframerah MLX90614 ……………….............. 11
Gambar 2.6. Tampilan fisik LCD 16x2 …...……………………………………………… 12
Gambar 2.7. Tampilan fisik RTC DS1302 …………………………………………..........13
Gambar 2.8. Proses transfer data pada I2C ……………………………………………..... 14
Gambar 2.9. (a) Penampang buzzer (b) bentuk fisik buzzer dan kaki – kakinya ……….. 15
Gambar 2.10. (a) Tampilan bagian depan microSD card (b) Tampilan bagian belakang
microSD card …………………………………………………………………………….. 15
Gambar 2.11. Tampak belakang dan kaki-kaki pada microSD card …...………………. 16
Gambar 2.12. Modul microSD card adapter …………………………………………….. 17
Gambar 2.13. Tampilan fisik dan susunan kaki-kaki pada numeric keypad ……………... 18
Gambar 2.14. Korelasi antara tombol dengan pin baris dan pin kolom yang aktif pada
numpad ………...………………………………………………………………………… 19
Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem ………...……………………………………………. 20
Gambar 3.2. (a) Sketsa sensor tampak atas (b) dan Sketsa sensor tampak samping ……. 22
Gambar 3.3. Sensor suhu inframerah MLX90614 dengan Arduino ……………………... 22
Gambar 3.4. RTC DS1302 dengan Arduino …………………………………………….. 23
Gambar 3.5. LCD 16x2 yang sudah dihubung I2C dengan Arduino Uno ….…………… 23
Gambar 3.6. Keypad 4x3 dengan Arduino Uno ……………………….…….…………... 24
Gambar 3.7. Buzzer dengan Arduino Uno …………..…………………………………... 24
Gambar 3.8. Diagram Alir Program utama ……………….……………………………... 26
Gambar 3.9. Diagram Alir Pilih tampilan LCD 16x2 …………………………………… 27
Gambar 3.10. Tampilan Suhu Objek dan Suhu Sensor pada LCD 16x2 ………………... 27
Gambar 3.11. Tampilan Status Penyimpanan Data dan Buzzer pada LCD 16x2 ...……... 27
Gambar 3.12. Tampilan Nama User dan Waktu Pengukuran Suhu pada LCD 16x2 …… 28
Gambar 3.13. Diagram alir penyimpanan data suhu dan data waktu pada RTC ………... 28

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 4.1. Bentuk fisik alat bagian luar ………………………………………………... 29


Gambar 4.2. Bentuk fisik alat bagian samping kanan …....……………………………… 30
Gambar 4.3. Bentuk fisik alat bagian depan ……………………………...……………… 30
Gambar 4.4. Bentuk fisik alat bagian dalam ………………………………....………….. 31
Gambar 4.5. Bentuk fisik alat bagian dalam (diperbesar) …………………….…………. 32
Gambar 4.6. (a) Tampilan I LCD setelah alat diaktifkan (b) Tampilan II LCD setelah alat
diaktifkan …………………………………………………..…………………………….. 33
Gambar 4.7. (a) Tampilan I LCD setelah tombol keypad no.1 ditekan (b) Tampilan II LCD
setelah tombol keypad no.1 ditekan ……………………………………………………… 33
Gambar 4.8. (a) Tampilan I LCD setelah tombol keypad no.5 ditekan (b) Tampilan II LCD
setelah tombol keypad no.5 ditekan ……………………………………………………… 34
Gambar 4.9. Tampilan LCD setelah tombol keypad * (bintang) ditekan ……………….....34
Gambar 4.10. Tampilan LCD setelah tombol keypad # (pagar) ditekan ………………… 34
Gambar 4.11. (a) Tampilan I LCD setelah tombol keypad no.6 ditekan (b) Tampilan II LCD
setelah tombol keypad no.6 ditekan ……………………………………………………… 35
Gambar 4.12. (a) Tampilan I LCD setelah tombol keypad no.6 ditekan (b) Tampilan II LCD
setelah tombol keypad no.6 ditekan ……………………………………………………… 35
Gambar 4.13. Grafik hasil pengukuran suhu air yang dipanaskan dengan pemanas air
elektrik …………………………………………………………………………………… 39
Gambar 4.14. Hasil pengukuran suhu air yang dipanaskan dengan kompor gas ………... 42
Gambar 4.15. Grafik hasil pengukuran suhu pada leher solder listrik berdaya 40 Watt …. 44

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Konfigurasi dan Penjelasan Pin ATMega328 ……………………………….. 6


Tabel 2.2. Deskripsi Nama dan Fungsi Pin Sensor MLX90614 ………………………… 11
Tabel 2.3. Susunan Kaki pada LCD dan Penjelasannya …………………………………. 12
Tabel 2.4. Nama dan Fungsi PIN RTC DS1302 …………………………………………. 13
Tabel 2.5. Keterangan Pin microSD card berdasarkan beberapa mode …………………. 17
Tabel 2.6. Keterangan pin modul MicroSD card adapter dan penyambungannya dengan pin
Arduino Uno ……………………………………………………………………………... 18
Tabel 2.7. Korelasi antara tombol dengan pin baris dan pin kolom yang aktif pada
numpad …………………………………………………………………………………... 19
Tabel 4.1. Hasil pengukuran suhu air yang dipanaskan dengan pemanas air elektrik …… 38
Tabel 4.2. Hasil pengukuran suhu air yang dipanaskan dengan kompor gas ……………. 41
Tabel 4.3. Hasil pengukuran suhu pada leher solder listrik berdaya 40 Watt ……………. 43

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suhu merupakan salah satu variabel penting untuk mengetahui perubahan
keadaan suatu zat atau benda. Dengan mengetahui perubahan suhu, kita bisa mengetahui
arah perubahan fisik. Oleh karena itu, sangat penting untuk memantau perubahan suhu
pada suatu sistem. Pemantauan suhu sangatlah penting terutama di bidang industri, oleh
karena itu muncullah beberapa cara memantau suhu [1].
Salah satu cara terbaru memantau suhu adalah dengan menggunakan sensor
inframerah[2]. Dengan menggunakan sensor ini, pengguna dapat memantau suhu dari
sebuah objek dari jarak jauh. Sehingga pengguna dapat memantau sebuah objek
berbahaya tanpa harus mendekatinya. Kelebihan lain dari sensor ini, sensitif terhadap
perubahan suhu setiap detiknya.
Berdasarkan hal ini, penulis ingin membuat sistem pemantauan suhu jarak jauh
menggunakan sensor suhu inframerah sehingga memudahkan user untuk memantau suhu
pada suatu objek dari jarak jauh. Sistem alat ini berbasis Arduino Uno. Input
menggunakan sensor suhu inframerah MLX90614 yang diarahkan ke objek. Data yang
dibaca sensor merupakan data analog yang diolah menggunakan Arduino Uno.
Selanjutnya data akan ditampilkan pada LCD dengan tampilan berupa suhu dalam
besaran derajat secara real time. Data yang didapat hanya digunakan untuk memantau
suhu tanpa bisa memberikan input untuk sistem hardware lain.

1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan sistem pemantauan suhu non kontak
menggunakan sensor inframerah, sehingga user dapat memperoleh info suhu pada suatu
objek secara real time.
Manfaat penelitian ini adalah untuk mempermudah pekerjaan user dalam memantau
kondisi suhu dari suatu objek terutama objek yang bekerja di lingkungan extreme yang
bisa membahayakan user.

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Menggunakan Arduino Uno sebagai mikrokontroler
2. Menggunakan MLX90614 sebagai sensor suhu inframerah
3. Beberapa objek pengukuran dengan suhu maksimal 100°C
4. Besaran suhu °C
5. Ketelitian pengukuran ±1°C
6. Menggunakan memory card jenis MicroSD untuk penyimpanan data suhu
7. Menggunakan keypad sebagai alat untuk perintah pemrosesan
8. Menggunakan LCD untuk menampilkan output

1.4 Metodologi Penelitian


Penulisan ini menggunakan metode :
A. Pengumpulan bahan referensi
Pada tahap ini, penulis mengumpulkan dan mempelajari berbagai informasi dari
berbagai sumber seperti buku ilmiah dan internet, sehingga menjadi referensi
penulisan
B. Perancangan sistem hardware dan software
Perancangan hardware meliputi penyesuaian mikrokontroler Arduino dan
penyesuaian software untuk interface.
Tahap ini bertujuan untuk merancang bentuk model yaang sesuai dengan faktor
permasalahan dan kebutuhan penggunaan.
C. Pembuatan hardware dan software
Pada Tahap ini penulis melakukan perakitan dan pemrograman sesuai dengan
perancangan yang sudah dilakukan . Rangkaian akan bekerja apabila user
memberikan interupsi melalui Arduino untuk mengetahui kondisi suhu secara real
time pada objek tertentu. Mikrokontroler akan mengolah data yang diterima dari
sensor kemudian ditampilkan di LCD penampil. Data yang disajikan merupakan
informasi suhu dengan satuan derajat Celcius.
D. Analisis dan penyimpulan hasil percobaan.
Analisis data dilakukan dengan mengecek keakuratan data hasil pembacaan suhu
yang ditampilkan dengan cara membandingkan data yang didapatkan dengan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pengukuran termometer. Pengambilan kesimpulan hasil percobaan dilakukan dengan


cara menghitung persentase error yang terjadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
DASAR TEORI

2.1 Arduino Uno


Arduino Uno merupakan papan mikrokontroler berbasis ATMEGA328[3]. Arduino
ini memiliki 14 pin input/output digital (6 pin bisa digunakan untuk output PWM / Pulse
Width Modulator), 6 input analog, sebuah osilator Kristal 16MHZ, sebuah konektor USB
(Universal Serial Bus), sebuah konektor power, sebuah tombol reset, sebuah header ICSP
(in-circuit serial programming). Arduino ini memiliki semua yang dibutuhkan untuk me
ndukung mikrokontroler, mudah dihubungkan ke komputer dengan kabel USB atau
mengaktifkannya dengan sumber energi adaptor AC DC atau baterai.
Spesifikasi teknis Arduino Uno[4] :
Mikrokontroler : ATmega328P
Tegangan kerja : 5V
Tegangan input (rekomendasi) : 7-12V
Tegangan input (batas) : 6-20V
Jumlah pin I/O Digital : 14 ( yang mana terdapat 6 output PWM )
Jumlah pin I/O PWM Digital :6
Jumlah pin input Analog :6
Arus DC setiap pin I/O : 20 mA
Arus DC untuk pin 3.3V : 50 mA
Flash Memory : 32 KB (ATmega328P) 0.5 KB digunakan oleh
bootloader
SRAM : 2 KB (ATmega328P)
EEPROM : 1 KB (ATmega328P)
Clock Speed : 16 MHz
LED_BUILTIN : 13
Panjang : 68.6 mm
Lebar : 53.4 mm
Berat : 25

4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.1.1 Sumber Tenaga


Arduino Uno dapat diaktifkan menggunakan koneksi USB atau sumber daya
eksternal. Sumber tenaga akan dipilih secara otomatis
Sumber daya eksternal dapat menggunakan adaptor AC-DC atau baterai. Adaptor
bias disambungkan dengan cara memasukkan steker 2.1mm ke soket daya pada Arduino.
Kabel sambungan baterai dimasukkan ke header pin Gnd dan Vin dari konektor daya.
Arduino dapat beroperasi menggunakan daya eksternal dengan tegangan efektif 7
hingga 12 volts. Jika tegangan yang digunakan kurang atau lebih dari ketentuan maka akan
mengganggu kinerjanya bahkan bisa menyebabkan kepanasan dan merusaknya. Beberapa
pin daya sebagai berikut :
VIN merupakan tegangan input ke Arduino ketika menggunakan sumber daya
eksternal. Melalu pin ini dapat digunakan sebagai sumber tegangan, atau jika menyuplai
tegangan melalui konektor daya, akan melewati pin ini juga. 5V merupakan pin untuk
sumber daya bagi mikrokontroler dan komponen lainnya yang digunakan pada Arduino. 3V3
merupakan pin untuk suplai tegangan yang dihasilkan oleh regulator on-board. Daya
maksimum 50 mA. GND merupakan pin ground.

2.1.2 Memory
ATmega328 pada Arduino Uno memiliki memori 32 Kb yang mana 0,5 Kb
digunakan oleh bootloader. Mikrokontroler ini juga memiliki 2 Kb dari SRAM dan 1 KB
dari EEPROm ( bisa dibaca dan ditulis dengan library EEPROM)[5].

2.1.3 Input dan Output


Masing-masing 14 pin digital dari Arduino uno dapat digunakan sebagai input atau
output, mengguakan fungsi-fungsi “pinMode()”, “digitalWrite()”, dan “digitalRead()”.
Semua pin bekerja pada tegangan 5 V. setiap pin bisa memberikan ataupun menerima arus
20 mA sesuai dengan kondisi kerja yang diperbolehkan dan memiliki resistor pull-up
internal sebesar 20 – 50K ohm. Batas maksimum dari arus yang harus dihindari pada semua
I/O dari mikrokontroler adalah 40 mA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.1.4 Arsitektur dan Konfigurasi ATMega328


Arduino uno sudah menggunakan mikrokontroler ATMega328 dalam
operasionalnya dan sudah terintegrasi secara langsung. Hal ini memudahkan penggunanya
untuk memakainya karena memiliki spesifikasi dan fitur yang lengkap. Konfigurasi pin dari
ATMega328[6] dilihat dari gambar 2.1 berikut :

Gambar 2.1 Konfigurasi Pin ATMega328 yang Terintegrasi pada Arduino Uno[7]

Tabel 2.1. Konfigurasi dan Penjelasan Pin ATMega328


No Pin Nama Pin Keterangan
7 VCC Sumber tegangan
8.22 GND Ground
14, Port B Setiap pin pada port B mempunyai resistor pull up internal dan
15,16, (PB7:0) dapat difungsikan sebagai 8bit I/O digital, pin PB6 dan PB7
17, 18, tersambung dengan Kristal 16MHZ, dan tidak difungsikan sebagai
19, 9, I/O. Pin PB1 hingga pin PB3 dapat difungsikan sebagai output dari
10 PWM
23, 24, Port C Setiap pin pada port C mempunyai resistor pull up internal dan
25, 28, (PC6:0) dapat difungsikan sebagai 7 bit I/O analog. Pin PC6 dapat
1 difungsikan sebagai input reset dan tidak difungsikan sebagai I/O.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 2.1 (lanjutan). Konfigurasi dan Penjelasan Pin ATMega328


No Pin Nama Keterangan
Pin
2, 3, 4, 5, Port D Setiap pin pada port D mempunyai resistor pull up internal dan
6, 11, 12, (PD7:0) dapat difungsikan sebagai 8 bit I/O digital. Pin PD3 dapat
13 difungsikan sebagai output PWM.
20 AVcc Sebagai sumber tegangan yang berfungsi mengkonversi data
analog ke digital
21 Aref Sebagai tegangan referensi yang berfungsi mengkonversi data
analog ke digital
13 PD7 AIN1 (Analog Comparator Negative Input)
PCINT23 (Pin Change Interrupt 23)
12 PD6 AIN0 (Analog Comparator Positive Input)
OC0A (Timer/Counter 0 Output Compare Match A output)
PCINT22 (Pin change interrupt 22)
11 PD5 T1 (Timer/Counter 1 External Counter Input)
OC0B (Timer/Counter0 Output Compare Match B output)
PCINT21 (Pin change interrupt 21)
10 PD4 XCK (USART External Clock I/O)
T0 (Timer/Counter 0 External Counter Input)
PCINT20 (pin Change interrupt 20)
9 PD3 INT1 (External Interrupt 1 input)
OC2B (Timer/Counter2 output compare match B output)
PCINT19 (Pin change interrupt 19)
8 PD2 INT0 (External Interrupt 0 input)
PCINT18 (Pin change interrupt 18)
7 PD1 TXD (USART output pin)
PCINT17 (Pin change interrupt 17)
6 PD0 RXD (USART input pin)
PCINT16 (Pin change interrupt 16)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.1.5 ADC (Analog to Digital Converter)


Merupakan suatu proses perubahan masukan sinyal analog menjadi sinyal digital.
Proses perubahan terjadi pada konverter yang disebut juga sebagai analog to digital
converter. ADC mempunyai 2 prinsip karakter yaitu : kecepatan sampling dan resolusi.
Kecepatan sampling ADC berfungsi menentukan seberapa sering sinyal masukan analog
mampu dikonversi kedalam sinyal digital pada selang waktu terntentu dan kecepatan
sampling nya dinyatakan dalam sample/second (SPS). Resolusi ADC berfungsi untuk
menentukan ketelitian nilai hasil konversi ADC yang mampu dinyatakan dengan rumus (2n-
1). Arduino uno mempunyai fitur resolusi 10bit, maka nilai ADC yang dinyatakan pada
rumus 2n-1 ialah senilai 1024, dengan nilai n merupakan nilai bit yang akan dihitung.
Dalam pengoperasian ADC diperlukan suatu tegangan referensi Vref, baik
menggunakan Vref internal maupun eksternal. Vref internal sebesar 1,1 V. Vref eksternal
pada pin Aref tidak boleh melebihi nilai AVcc, Vref eksternal ini dapat dipisahkan pada pin
Aref dengan menggunakan kapasitor untuk mengurangi noise. Pada ADC nilai GND (0V)
merupakan nilai minimum yang mewakili ADC dan nilai tegangan pada pin Aref minus 1
LSB (Least Significant Bit) mewakili nilai maksimum ADC
𝑉𝑟𝑒𝑓
Nilai digital= 1024..................................(2.1)

Untuk nilai konversi ADC adalah :


𝑉𝑖𝑛 . 1024
Konversi ADC = ………….(2.2)
𝑉𝑟𝑒𝑓

2.1.6 SPI (Serial Peripheral Interface)


SPI merupakan penghubung yang biasa digunakan untuk mengirim data antara
mikrokontroler lain dengan peralatan elektronik lainnya seperti register perubahan, sensor
dan microSD card[8]. SPI terbagi 2 yaitu master dan slave, master adalah perangkat yang
melakukan inisiasi pengiriman data. Master berfungsi mengatur pengiriman data dari atau
ke beberapa slave bersamaan . Pin yang difungsikan untuk komunikasi data antara master
dan slave terdiri dari SCLK, MOSI, MISO, dan SS. Berikut penjelasan dari pin tersebut :
a) SCLK (Serial Clock) merupakan data biner yang keluar dari master ke slave dimana
berfungsi sebagai clock dengan frekuensi tertentu. Clock adalah suatu komponen prosedur
yang digunakan pada komunikasi data SPI.
b) MOSI (Master Output Slave Input) merupakan pin yang berfungsi sebagai jalur data yang
keluar dari master ke slave.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c) MISO (Master Input Slave Output) merupakan pin yang berfungsi sebagai jalur
data yang keluar dari slave ke master.
d) SS (Slave Select) merupakan pin yang berfungsi untuk mengaktifkan slave, oleh karena
itu pengiriman data hanya dapat dioperasikan bila keadaan slave sedang aktif.
Secara singkat Pin SCLK, MOSI, SS adalah pin yang mengirimkan data master ke
slave dan MISO adalah pin yang mengirimkan data slave ke master. Pengaturan koneksi pin
MISO dan MOSI harus mengikuti ketentuang yang berlaku, guna meghindari kesalahan
prosedur pada pengiriman data. Ketentuan yang berlaku yaitu pin MISO pada master
dikoneksikan dengan pin MOSI pada slave dan sebaliknya[9]. Proses komunikasi antara
Master dan Slave pada SPI dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Komunikasi Master dan Slave pada SPI[10]

Prosedur Komunikasi data diawali saat master mengirimkan clock melalui SCK lalu
master mengirimkan logika low pada SS untuk mengaktifkan slave sehingga pengiriman
data siklus clock dapat dilakukan. Terdapat dua keadaan saat siklus clock terjadi bersamaan
dengan transmisi data full duplex :
a. Master memberi sebuah bit di jalur MOSI dan slave membaca di jalur yang sama.
b. Slave memberi sebuah bit di jalur MISO dan master membaca di jalur yang sama.
Proses pengiriman data dapat menimbulkan beberapa siklus clock dan jika tidak ada
data yang dikirim maka master memberhentikan clock dan menonaktifkan slave, hal ini
terlihat pada gambar 2.3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

Gambar 2.3 Diagram Timing Transmisi Data dengan Clock Phase (CPHA)=0[11]

2.2 Sensor Suhu Inframerah MLX90614


Sensor MLX90614 merupakan termometer infra merah yang digunakan mengukur
suhu tanpa bersentuhan dengan objek[12]. Sensor ini terdiri dari chip detektor yang peka
terhadap suhu berbasis infra merah dan pengondisi sinyal ASSP yang mana terintegrasi
dengan TO-39. Sensor ini didukung dengan penguat berderau rendah, ADC 17 bit, unit DSP
dan termometer yang memiliki akurasi dan resolusi tinggi. Termometernya terkalibrasi
dengan output digital dari PWM dan SMBus. Sebagai standar PWM 10 bit akan menunjukan
perubahan suhu yang diukur secara terus menerus dengan jangkauan suhu pada sensor minus
40 hingga 120 derajat Celsius dan jangkauan suhu objek dari -70 hingga 380 derajat Celcius
dengan resolusi output 0,14 derajat Celsius. Tampilan rangkaian dan fisik dari sensor suhu
MLX90614 dapat dilihat di Gambar 2.4.

(a) (b)
Gambar 2.4. Sensor Suhu Inframerah MLX90614[13] (a) Tampilan Fisik (b) Rangkaian
elektronis

Pin PWM dapat digunakan sebagai relai perubahan suhu (To sebagai input), yang
mana mudah dan murah digunakan di thermostat atau penggunaan peringatan suhu
(membeku atau mendidih). Ambang batas suhu mudah diprogram. Pada SMBus, fitur ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

dapat berfungsi sebagai interupsi pada prosesor yang dapat memicu pembacaan semua slave
pada bus dan menentukan kondisi sebenarnya.
Secara normal, sensor MLX90614 dapat menginderai objek dengan emisivitas
bernilai 1. Walaupun begitu, sensor ini bisa dikalibrasi dengan mudah untuk menginderai
objek dengan emisivitas bernilai 0,1 hingga 1. MLX90614 bisa menggunakan 2 alternatif
sumber tegangan yaitu 5V atau baterai 3V. Posisi pin dapat dilihat pada Gambar 2.5 dan
deskripsinya pada Tabel 2.2.

Gambar 2.5 Deskripsi Pin Sensor MLX90614[13]

Tabel 2.2. Deskripsi Nama dan Fungsi Pin Sensor MLX90614


Nama Pin Fungsi
VSS Ground
SCL / Vz Input clock serial untuk protokol 2 komunikasi kabel
PWM / SDA Digital input / Output
VDD Sumber tegangan eksternal

2.3 LCD 16x2


LCD 16x2 merupakan komponen elektronika yang terdiri dari layar kristal cair dan
berguna menampilkan data hasil keluaran berupa karakter huruf dan angka. LCD memiliki
16 kolom dan 2 baris yang mana bisa menampilkan 32 karakter berbentuk dot matriks. Setiap
karakter terdiri dari titik-titik berukuran 5x8 pixel[14]. Oleh karena itu LCD 16x2 memiliki
total titik 1280 pixel. LCD bisa bekerja pada mode 4 bit dan 8 bit. LCD bekerja dengan
tegangan antara 4,7 volt hingga 5,3 volt.Berikut tampilan fisik dan susunan kaki pada LCD
pada Gambar 2.6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

(a) (b)
Gambar 2.6 LCD 16x2 (a) Tampilan fisik[15] (b) Susunan pin[16]

Seperti terlihat pada Gambar 2.6, LCD memiliki 16 pin, adapun keterangan pin
dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Susunan Kaki pada LCD dan Penjelasannya[15]


No. Nama PIN Tipe PIN Deskripsi PIN
PIN
PIN 1 VSS (Ground) PIN sumber Sebagai PIN ground pada LCD (0 V)
PIN 2 VCC (VDD) PIN sumber Sebagai PIN suplai catu daya ke LCD + 5V
PIN 3 VEE (V0) PIN control Sebagai pengaturan kontras pada LCD
PIN 4 RS (Register PIN control Sebagai selektor register, logika 0 sebagai register
Select) perintah dan logika 1 sebagai register data
PIN 5 R/W (Read / PIN control Sebagai selektor mode baca/tulis, logika 0 sebagai
Write) fungsi baca dan logika 1 sebagai fungsi tulis
PIN 6 E (Enable) PIN control Sebagai enable clock LCD yang mengirimkan
logika 1 setiap kali pembacaan data
PIN 7 DB0 – DB7 PIN Sebagai PIN untuk mengirim data atau perintah ke
– 14 (Data Bits) Data/perint LCD
ah
PIN LEDA (LED PIN LED Sebagai PIN backlight LED bernilai positif (5V)
15 positive)
PIN LEDK (LED PIN LED Sebagai PIN ground pada backlight LED (0V)
16 negative)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

2.4. Real Time Clock (RTC) DS1302


Real time clock (RTC) DS1302 merupakan komponen elektronika yang bisa
menyimpan dan menampilkan data jam dan kalender secara full binary code decimal
yang dilengkapi RAM 31bits[17]. Informasi yang disimpan RTC terdiri dari tahun,
bulan, hari, jam, menit dan detik. Pemprograman antarmukanya disederhanakan
menggunakan komunikasi serial tersinkronisasi. Hanya dibutuhkan 3 kabel untuk
berkomunikasi dengan clock/RAM yaitu : CE (Chip Enable), I/O (data line), dan
SCLK (Serial Clock). Tampilan fisik dan susunan 8 kaki RTC DS1302 dapat dilihat
pada Gambar 2.7 dan penjelasannya dapat dilihat pada Tabel 2.4.

Gambar 2.7 Tampilan fisik RTC DS1302[18]

Tabel 2.4 Nama dan Fungsi PIN RTC DS1302


No. PIN Nama PIN Fungsi PIN
1 VCC 2 Merupakan PIN suplay catu daya utama pada konfigurasi
suplay ganda. VCC 2 memberi daya kepada RTC ini jika
nilai VCC 2 > nilai (VCC1+0,2)V
2&3 X1 & X2 PIN X1 terhubung dengan sinyal osilator eksternal, kristal
quartz 32,768kHz dan PIN X2 bersifat mengambang.
4 GND (Ground) Sebagai ground
5 CE (Chip Sebagai input. Sinyal CE bernilai 1 pada saat keadaan
Enable) membaca atau menulis.
6 I/O Sebagai input/output push-pull. PIN ini merupakan PIN data
2 arah untuk antar muka ketiga kabel
7 SCLK (Serial Sebagai input. PIN ini berfungsi menyinkronisasikan
Clock) perubahan pergerakan data pada antar muka serial.
8 VCC 1 Merupakan cadangan ketika RTC tanpa sumber daya. PIN
ini berguna untuk menjaga proses perubahan data waktu dan
tanggal walaupun tanpa sumber daya utama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

2.5. Komunikasi serial antar IC (I2C)


I2C (Inter Integrated Circuit) merupakan protokol komunikasi serial antar IC yang
digunakan untuk komunikasi mikro kontroler dengan perangkat peripheral seperti sensor,
LCD, memori, dan I/O expander[19]. Biasanya jalur SDA (serial data) dan SCL (serial
clock) digunakan untuk komunikasi serial I2C dan setiap perangkat I2C memiliki 7 bit amat
unik dan alamat MSB permanen untuk ditujukan pada perangkat yang digunakan. Proses
pengiriman data berjalan saat kondisi bus I2C berlogika high pada PIN SCL dan SDA.
Perubahan keadaan SDA saat SCL high disebut sebagai sinyal kendali start (high ke low)
dan stop (low ke high). Proses transfer datanya dapat dilihat pada Gambar 2.8.

Gambar 2.8 Proses transfer data pada I2C[20]

Berikut penjelasan kondisi bus pada sistem komunikasi bus I2C[21] :


a. Bus tidak sibuk yaitu pada saat SCL dan SDA berlogika high.
b. Mulai transfer data : setelah ada perubahan kondisi SDA dari high ke low dan disaat
bersamaan SCL berlogika high.
c. Akhiri transfer data setelah ada perubahan kondisi SDA dari low ke high dan disaat
bersamaan SCL berlogika high.
d. Data valid : jika setelah start, kondisi SDA tetap selama SCL berlogika high maka data
yang dikirim dianggap valid.
e. Pemberitahuan : receiver mengirimkan sinyal balasan setelah selesai pengiriman 1 byte
(8bits data).

2.6. Buzzer
Buzzer merupakan suatu alat elektronik berukuran kecil, memiliki 2 Pin dan
menghasilkan sinyal suara berupa bunyi beep. Tampilan fisik buzzer dapat dilihat pada
gambar 2.9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

(a) (b)
Gambar 2.9. Buzzer[22] (a) dimensi dan (b) tampilan fisik dan kaki - kakinya

Buzzer bekerja pada rentang tegangan DC 4V hingga 8V dengan konsumsi arus kecil
<30mA[22]. Buzzer menghasilkan sinyal suara dengan kekuatan ≥85dB pada jarak 10cm dan
frekuensi resonansi 2300 ± 300 Hz. Buzzer memiliki 2 pin yaitu :
a. Positif (+) : pin dengan simbol (+) dan biasanya berkaki lebih panjang serta bisa
dihubungkan ke catu daya.
b. Negative (-) : berkaki lebih pendek dan dihubungkan dengan ground pada rangkaian.

2.7 MicroSD card dan Modulnya


Pada pembuatan alat ini, penulis menambahkan fungsi penyimpanan data yang mana
berguna untuk menyimpan data perubahan suhu dari suatu objek pada rentang waktu
tertentu. Penulis menggunakan microSD card sebagai ruang penyimpanan data digital.
Supaya microSD card bisa terhubung dengan Arduino uno, penulis memasangkan microSD
card ke modulnya terlebih dahulu. Setelah itu pin modul microSD card dihubungkan dengan
pin pada Arduino uno, lalu diprogram supaya user bisa melakukan proses tulis data pada
microSD card. Setelah data ditulis pada microSD card, user dapat melihat data yang
disimpan pada komputer (Personal Computer/PC). Bentuk fisik dari microSD card dapat
dilihat pada Gambar 2.10

Gambar 2.10 Tampilan fisik dan dimensi microSD card dari depan dan belakang[23]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

MicroSD Card merupakan singkatan dari Micro Security Digital Card. MicroSD card
merupakan suatu alat elektronik berbentuk kecil yang berfungsi sebagai ruang penyimpanan
data digital yang mirip dengan CD (Compact Disc) atau DVD (Digital Video Disc). Bedanya
microSD card berbentuk sangat kecil, dapat membaca dan menulis data berkali-kali tanpa
ada batasan, tahan lama, memiliki kapasitas penyimpanan yang lebih besar dan difungsikan
untuk penyimpanan data pada gadget modern yang berbentuk kompak. MicroSD card
merupakan salah satu dari beberapa jenis SD card (Security Digital card). Dikatakan
MicroSD card karena ukurannya yang lebih kecil dibandingkan jenis lainnya. Adapun
spesifikasi microSD card :
Dimensi : 15 mm × 11 mm × 1.0 mm
Jumlah pin :8
Serial Peripheral interface Bus Clock maksimal : 50 MHz
SD (Secure Digital) Bus Clock maksimal :208 MHz
Kecepatan transfer data maksimal :832 Mbit/detik
Tegangan kerja :1,8V – 3,3V
Kapasitas penyimpanan data :2 GB hingga 32 GB
Fitur tambahan :1-bit SPI-bus mode, 1-bit
SD bus mode, 4-bit SD bus mode.

Gambar 2.11 Tampak belakang dan kaki-kaki pada microSD card[24]

MicroSD card memiliki 8 pin yang berbentuk lapisan kuningan seperti yang dapat dilihat
pada Gambar 2.11. Adapun keterangan dari 8 pin microSD card dapat dilihat pada tabel di
bawah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

Tabel 2.5. Keterangan Pin microSD card berdasarkan beberapa mode


No. Keterangan berdasarkan moda
Pin SPI bus mode 1-bit SD bus mode 4-bit SD bus mode
Nama Deskripsi Nama Deskripsi Nama Deskripsi
1 NC Not connected NC Not connected DAT2 SD Serial Data 2
2 nCS SPI Card select CD Card response DAT3 SD Serial Data 3
(negative logic)
3 DI SPI Serial Data CMD Command, CMD Command,
Input response response
4 VDD Power VDD Power VDD Power
5 CLK SPI Serial Clock CLK Serial clock CLK Serial clock
6 Ground VSS Ground VSS Ground

VSS
7 DO SPI Serial Data DAT0 SD Serial Data 0 DAT0 SD Serial Data 0
Output
8 NC Not connected NC Not connected DAT1 SD Serial Data 1

MicroSD card akan digunakan pada Arduino Uno. Namun dibutuhkan modul adapter untuk
menghubungkan MicroSD card dengan Arduino.
Dengan menambahkan modul MicroSD Card pada Arduino, user bisa menambahkan ruang
penyimpanan data yang besar untuk Arduino. Modul MicroSD card membantu user untuk
memasangkan MicroSD card dan membaca atau menulis data pada Arduino uno. Tampilan
fisik modul microSD card adapter dapat dilihat pada Gambar 2.12.

Gambar 2.12 Modul microSD card adapter[25]


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

Modul ini memiliki 6 kaki yang akan dihubungkan dengan pin Arduino uno. Adapun
keterangan pin modul microSD card adapter dan penyambungannya dengan pin Arduino
Uno dapat dilihat pada Tabel 2.6
Tabel 2.6. Keterangan pin modul MicroSD card adapter dan penyambungannya dengan
pin Arduino Uno
Pin modul MicroSD card Keterangan Pin Arduino Uno
VCC Tegangan suplai 3,3V atau 5V 3,3V atau 5V
CLK Clock 12
MISO Master In Slave Out 13
GND Ground GND
CS Chip Select 4
MOSI Master Out Slave In 11

2.8 Numeric keypad (Numpad) 3x4


Numeric keypad (numpad) 3x4 merupakan alat elektronik yang terdiri dari rangkaian
12 tombol tersusun dengan bentuk blok dan masing-masing tombol terdiri dari karakter
angka 0 (nol) hingga 9, * (bintang) dan # (pagar). Alat ini memiliki susunan tombol yang
terdiri dari 3 kolom dan 4 baris seperti yang terlihat pada Gambar 2.13.
Numpad berfungsi sebagai masukan bagi alat lain untuk melakukan suatu perintah tertentu
sesuai dengan pengaturan user. Numpad memiliki 7 pin yang akan aktif ketika suatu tombol
ditekan, yaitu R1, R2, R3, R4, C1, C2, C3. Lalu masing-masing pin yang akan disambungkan
pada pin alat elektronik lain.

Gambar 2.13 Tampilan fisik dan susunan kaki-kaki pada numeric keypad[26]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

Setiap tombol yang ditekan akan menyambungkan arus pada baris dan kolom tertentu,
sehingga bisa terdeteksi tombol yang ditekan oleh user. Keterangan antara tombol yang
ditekan dengan baris dan kolom aktif dapat dilihat pada Tabel 2.7 . Korelasi antara tombol
numpad dengan Pin pada kabel penyambung numpad dapat dilihat pada Gambar 2.14.

Tabel 2.7 Korelasi antara tombol dengan pin baris dan pin kolom yang aktif pada numpad
Tombol ditekan Pin Baris aktif Pin Kolom aktif
1 R1 C1
2 R1 C2
3 R1 C3
4 R2 C1
5 R2 C2
6 R2 C3
7 R3 C1
8 R3 C2
9 R3 C3
* (bintang) R4 C1
0 (nol) R4 C2
# (pagar) R4 C3

Gambar 2.14 Korelasi antara tombol dengan pin baris dan pin kolom yang aktif pada
numpad[26]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III
RANCANGAN PENELITIAN

3.1 Diagram Blok Sistem


Diagram blok sistem Sensor suhu inframerah berbasis Arduino ditunjukkan pada
gambar 3.1 di bawah ini:

LCD 16x2 Buzzer SD CARD

Sensor Arduino
MLX90614

Power Supply
RTC Keypadpo 5V
DS1307 wer

Gambar 3.1 Diagram blok sistem

Proses pengukuran suhu menggunakan sensor inframerah dikontrol oleh Arduino Uno.
Data yang dihasilkan sensor suhu inframerah sudah berbentuk data digital lalu akan diolah
oleh Arduino uno melalui komunikasi I2C yang terhubung pin A4 dan A5. Data yang
diterima Arduino Uno akan di disimpan secara real time ke memory microSD (Storage
Data) card dengan format file Notepad berekstensi .txt. Data waktu diambil dari RTC (Real
Time Clock) dengan menggunakan IC DSI1307 yang terkoneksi Arduino Uno dengan
komunikasi I2C. Selanjutnya data suhu yang diterima Arduino Uno secara real time akan
ditampilkan di LCD 2x16. Pada LCD 2x16 akan ditampilkan data dari 2 jenis suhu, yaitu:
1. Suhu badan sensor yang memiliki rentang suhu -40°C hingga 125°C.
2. Suhu objek yang memiliki rentang suhu -70°C hingga 380°C

Selain suhu, LCD juga menampilkan hal berikut:


1. Status penyimpanan data on atau off, lama waktu penyimpanan data yang sedang
berlangsung dan status buzzer on atau off.
2. Nama penulis, tanggal dan waktu percobaan secara real time.
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

Tampilan LCD dapat berubah setelah user menekan tombol keypad untuk menu
tampilan. Hal ini akan dijelaskan lebih lanjut di bagian keypad.
Terdapat juga buzzer yang berfungsi sebagai indikator kinerja sensor suhu
inframerah. Buzzer terhubung dengan Arduino Uno melalui pin digital 13 dan 12. Buzzer
akan aktif dengan 2 keadaan:
1. Menghasilkan suara beep sebanyak 1 kali secara terus menerus jika suhu badan
sensor melewati rentang suhu yang ditentukan dalam hal ini penulis menetapkan
rentang suhu -30°C hingga 120°C.
2. Menghasilkan suara beep sebanyak 2 kali secara terus menerus jika suhu objek
melewati rentang suhu yang ditentukan dalam hal ini penulis menetapkan rentang
suhu -60°C hingga 370°C.
Setelah buzzer aktif, buzzer bisa dinonaktifkan dengan cara menekan tombol keypad
yang sudah ditentukan. Ketika keadaan non aktif, buzzer akan berhenti mengeluarkan suara
hingga buzzer kembali ke keadaan on. Buzzer akan kembali ke keadaan on secara otomatis
dengan syarat nilai suhu badan sensor atau objek dibawah batas maksimal nilai suhu yang
ditentukan.
Sebagai sarana penghubung antara user dengan alat pengukur suhu inframerah,
keypad disambungkan ke Arduino Uno melalui pin digital 2 hingga pin digital 7. Terdapat
beberapa fungsi pada keypad yang dapat dipilih oleh user. Berikut fungsi keypad berdasarkan
tombol keypad :
a. Tombol 1 untuk mengaktifkan sensor suhu inframerah
b. Tombol 2 untuk menonaktifkan sensor suhu inframerah
c. Tombol 4 untuk mengubah tampilan LCD dengan menampilkan nilai suhu objek dan
badan sensor secara real time.
d. Tombol 5 untuk mengubah tampilan LCD dengan menampilkan status penyimpanan
data on atau off, lama waktu penyimpanan data yang sedang berlangsung dan status
buzzer on atau off
e. Tombol 6 untuk mengubah tampilan LCD dengan menampilkan Nama User, tanggal
dan waktu pengukuran suhu berlangsung.
f. Tombol * (bintang) untuk mengaktifkan proses penyimpanan data
g. Tombol # (pagar) untuk menghentikan proses penyimpanan data
h. Tombol 0 untuk menonaktikan buzzer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

3.2 Perancangan Perangkat Keras Mekanik


Rancangan perangkat keras mekanik terdiri dari panel elektrik berguna meletakkan
Arduino uno sebagai mikrokontroler, 1 unit sensor suhu inframerah MLX90614, RTC
DSI1307 dan keypad sebagai sebagai input serta komponen lainnya. Sensor suhu MLX90614
akan diberi dudukan bebas supaya sensor dapat digerakkan secara bebas untuk menjangkau
objek. Tampilan perancangan perangkat keras mekanik dapat dilihat pada Gambar 3.2.

(a) (b)
Gambar 3.2. Sketsa sensor (a) Tampak atas dan (b) Tampak samping

3.3 Perancangan Perangkat Keras Elektronika


3.3.1 Sensor Suhu Inframerah MLX90614 dengan Arduino
Sensor suhu MLX90614 sudah memberikan keluaran berupa data digital. Oleh
karena itu data keluaran sensor tidak perlu dikonversi dan sensor ini bisa menggunakan
protokol komunikasi serial I2C yang mana dihubungkan dengan Arduino uno melalui 2 pin
analog. Sumber tegangan sensor ini sebesar 3,3V yang diambil dari Arduino uno.
Perancangan Sensor suhu MLX90614 dengan Arduino dapat dilihat pada Gambar 3.3

Gambar 3.3 Sensor suhu inframerah MLX90614 dengan Arduino[27]


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

3.3.2 RTC DS1302 dengan Arduino


RTC DS1302 sudah menghasilkan data tanggal dan waktu secara digital sehingga
bisa menggunakan serial I2C sebagai protokol komunikasi dengan Arduino Uno. Karena
RTC DS1302 bisa menggunakan protokol komunikasi serial I2C sama seperti sensor suhu
inframerah MLX90614 maka disambung paralel ke Arduino uno melewati Pin analog yang
sama dengan MLX90614. Perancangan RTC DS1302 dengan Arduino Uno dapat dilihat
pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4 RTC DS1302 dengan Arduino[28]

3.3.3 LCD 16x2 yang terhubung I2C dengan Arduino Uno


LCD 16x2 merupakan bagian dari output yang akan menampilkan data yang telah
diolah oleh Arduino uno. Namun demi menghemat penggunaan pin pada Arduino uno maka
LCD 16x2 dihubungkan lebih dulu dengan I2C eksternal. I2C eksternal ini dihubungkan
paralel dengan sensor suhu MLX90614 dan RTC DS1302 lalu dikoneksikan dengan Arduino
uno melewati pin analog yang sama. Perancangan LCD 16x2 dengan Arduino Uno dapat
dilihat pada gambar 3.5.

Gambar 3.5 LCD 16x2 yang sudah dihubung I2C dengan Arduino Uno[16]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

3.3.4 Numeric Keypad 3x4 dengan Arduino Uno


Numpad merupakan input bagi Arduino Uno berupa perintah tertentu yang telah
diatur oleh penulis. Pin numpad disambungkan ke pin digital pada Arduino uno. Pin arduino
uno yang digunakan dari pin digital 3 hingga pin digital 9. Setelah disambungkan, numpad
diprogram melalui Arduino Uno sesuai dengan perintah yang diinginkan. Perancangan dan
susunan kaki numpad 3x4 dengan Arduino Uno dapat dilihat pada gambar 3.6.

Gambar 3.6 Numeric Keypad 4x3 dengan Arduino Uno[26]

3.3.5 Buzzer dengan Arduino Uno


Buzzer merupakan output bagi arduino yang akan menghasilkan bunyi sebagai
peringatan terhadap parameter – parameter yang sudah ditentukan oleh penulis. Buzzer
dihubungkan ke Arduino uno melalui pin 5V sebagai sumber daya, pin GND dan pin 13
sebagai input untuk buzzer. Setelah itu, buzzer diprogram melalui Arduino uno. Pada
perancangan dan penyambungan buzzer dengan Arduino dapat dilihat pada Gambar 3.7

Gambar 3.7 Buzzer dengan Arduino Uno[29]


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

3.4 Perancangan Perangkat Lunak


Perancangan perangkat lunak sangat penting karena menentukan proses kinerja
sistem sensor suhu inframerah MLX90614 yang diinginkan user. Perancangan perangkat
lunak terdiri dari 3 perancangan yaitu:
3.4.1 Perancangan Program Utama
Bagian ini merupakan gambaran dari keseluruhan program yang berjalan pada
perangkat keras sistem sensor suhu inframerah MLX90614, yang mana diatur di dalam
mikrokontroler Arduino Uno. Untuk perancangan diagram alir program utama dapat dilihat
pada Gambar 3.8 di bawah.
Program pertama dimulai dengan melakukan inisialisasi terhadap port analog, port
input/output digital, SPI, microSD card, keypad. Dalam keadaan inisialisasi sensor suhu
inframerah belum aktif. Tombol 1 pada keypad ditekan untuk mengaktifkan sensor suhu,
setelah itu sensor suhu inframerah MLX90614 aktif dan mulai mengukur suhu. Lalu arduino
uno akan mengecek keadaan suhu dari badan sensor dan objek. Buzzer berstatus siaga jika
sensor suhu MLX90614 belum mengukur suhu hingga batas maksimumnya. Jika suhu yang
diterima melewati suhu batas maksimum maka buzzer akan aktif mengeluarkan suara secara
otomatis. Suhu maksimum yang ditetapkan yaitu 120°C untuk suhu badan sensor dan 380°C
untuk suhu objek. Suhu maksimum ini ditentukan mengikuti spesifikasi buzzer. Jika buzzer
menyala, maka user dapat menonaktifkannya dengan menekan tombol 0 pada keypad.
Buzzer akan kembali ke keadaan siaga secara otomatis setelah sensor MLX90614 mengukur
suhu badan sensor dibawah 100°C dan suhu objek 370°C. Jika buzzer tidak aktif
mengeluarkan suara maka selanjutnya menuju proses pembacaan waktu pada RTC. Data
waktu yang dibaca yaitu jam, menit dan detik. Setelah itu, LCD 16x2 diaktifkan dan
menampilkan default menu yaitu data suhu badan sensor dan suhu objek yang diukur oleh
sensor MLX90614. Selanjutnya, penjelasan tampilan LCD akan dijelaskan di subrutin
tampilan LCD.
Jika user ingin memulai penyimpanan data hasil pengukuran sensor suhu, maka
tombol * (bintang) ditekan. Jika user ingin menghentikan proses penyimpanan data, maka
tombol # (pagar) ditekan.
Data yang disimpan berupa data suhu beserta data tanggal dan waktu terjadinya
proses pengukuran suhu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

Gambar 3.8 Diagram Alir Program utama


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

3.4.2 Subrutin Pilih Tampilan LCD 16x2


Bagian ini merupakan proses pemilihan tampilan pada LCD. Perancangan diagram
alir untuk subrutin pilih tampilan pada LCD 16x2 dapat dilihat pada Gambar 3.9

Gambar 3.9 Diagram Alir Pilih tampilan LCD 16x2

Adapun 3 tampilan LCD 16x2 yang disediakan adalah:


a. Secara default LCD 16x2 menampilkan informasi nilai suhu objek dan badan sensor
secara real time (dalam satuan °C), atau bisa ditekan tombol 4 untuk menampilkan
pilihan ini. Tampilannya dapat dilihat pada Gambar 3.10

Gambar 3.10 Tampilan Suhu Objek dan Suhu Sensor pada LCD 16x2

b. Tombol 5 ditekan untuk mengubah tampilan menjadi informasi status penyimpanan


data on atau off, lama waktu penyimpanan data yang sedang berlangsung dan status
buzzer on atau off. Tampilannya dapat dilihat di gambar 3.11.

Gambar 3.11 Tampilan Status Penyimpanan Data dan Buzzer pada LCD 16x2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

c. Tombol 6 ditekan untuk mengubah tampilan menjadi informasi nama user, tanggal
dan waktu pengukuran suhu berlangsung. Tampilannya dapat dilihat pada Gambar
3.12.

Gambar 3.12 Tampilan Nama User dan Waktu Pengukuran Suhu pada LCD 16x2

3.4.3 Subrutin Simpan Data Suhu dan Data Waktu RTC

Gambar 3.13 Diagram alir penyimpanan data suhu dan data waktu pada RTC

Subrutin ini akan berjalan jika tombol *(bintang) ditekan. Data yang disimpan berupa
data waktu (tanggal, jam, menit dan detik) lalu data suhu badan sensor dan data suhu objek.
Perancangan diagram alir penyimpanan data pada RTC dapat dilihat pada Gambar 3.13.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menjelaskan mengenai bentuk fisik alat bagian luar dan dalam, tampilan
penggunaan alat dan langkah-langkah menjalankan alat pengukur suhu dengan sensor
inframerah MLX90614 berbasis Arduino, sintaks program yang digunakan, serta
menganalisis data hasil pengujian.

4.1 Bentuk Fisik Alat


4.1.1 Bentuk Fisik Alat Bagian Luar

Gambar 4.1 Bentuk fisik alat bagian luar

Bentuk fisik bagian luar dari alat pengukur suhu dengan sensor MLX90614 dapat
dilihat pada Gambar 4.1 di atas. Adapun keterangan gambar 4.1 sebagai berikut:
1. Sensor suhu inframerah MLX90614 sebagai alat untuk mengukur suhu contactless.
2. LCD 16x2 sebagai penampil
3. Buzzer yang sebagai indikator suara
4. LED sebagai indikator aktifnya sistem sensor suhu inframerah MLX90614
5. Numpad yang memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Tombol 1 untuk mengaktifkan sensor suhu MLX90614
b. Tombol 4 untuk menampilkan menu utama
c. Tombol 5 untuk menampilkan status penyimpanan dan buzzer.
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

d. Tombol 6 untuk menampilkan nama user dan status waktu jam serta tanggal
e. Tombol * (bintang) mengaktifkan proses penyimpanan data pada microSD card.
f. Tombol # (pagar) menonaktifkan proses penyimpanan data pada microSD card.
g. Tombol 0 untuk menonaktifkan buzzer

Gambar 4.2 Bentuk fisik alat bagian samping kanan

Untuk mengaktifkan alat, user harus menekan tombol power seperti yang terlihat di Gambar
4.2.
Adapun keterangan Gambar 4.2 sebagai berikut :
1. Tombol daya On/Off untuk mengaktifkan catu daya ke Arduino Uno

Gambar 4.3 Bentuk fisik alat bagian depan

Pada bagian depan alat seperti terlihat pada Gambar 4.3, terdapat Port USB yang digunakan
untuk memprogram alat melalui Arduino dan slot untuk menancapkan microSD card sebagai
ruang penyimpanan data.
Adapun keterangan gambar 4.3 diatas sebagai berikut :
1. Slot microSD card pada Arduino Uno
2. Port USB pada Arduino uno
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

4.1.2 Bentuk Fisik Bagian Dalam

Gambar 4.4 Bentuk fisik alat bagian dalam

Bentuk fisik bagian dalam dari alat pengukur suhu dengan sensor MLX90614 dapat dilihat
pada Gambar 4.4 di atas
Adapun keterangan gambar 4.4 diatas sebagai berikut:
1. Kabel sambungan sensor suhu inframerah MLX90614 dengan Arduino uno
2. Sumber catu daya berupa baterai 9 volt
3. Papan sirkuit untuk I2C dan rangkaian catu daya
4. Arduino uno sebagai otak pemrosesan
5. Card reader yang tersambung ke Arduino uno untuk menyimpan data
6. Kabel sambungan numpad dengan Arduino uno
7. Lampu LED sebagai indikator aktif sistem sensor suhu inframerah
8. Buzzer sebagai indikator suara
9. Papan sirkuit LCD 16x2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

Gambar 4.5 Bentuk fisik alat bagian dalam (diperbesar)

Keterangan gambar:
1. Port usb pada Arduino uno
2. Slot microSD card pada Arduino uno
3. Real Time Clock (RTC) 1302 sebagai jam yang menunjukkan waktu secara real time
sesuai dengan waktu yang telah diatur.
4. Tombol power On/Off sebagai tombol untuk menyambungkan atau memutuskan arus
listrik dari catu daya ke rangkaian Arduino Uno.
5. Arduino uno sebagai otak pemrosesan sistem pengukuran suhu MLX90614
6. ATmega328P sebagai mikroprosesor pada Arduino Uno
7. Rangkaian regulator dan I2C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

4.2 Tampilan Penggunaan Alat


1. Gambar 4.6 menunjukkan tampilan LCD setelah sistem pengukuran Arduino uno
diaktifkan (tombol power dalam keadaan ON)

(a) (b)
Gambar 4.6. (a) Tampilan I LCD setelah alat diaktifkan dan (b) Tampilan II LCD setelah
alat diaktifkan

2. Gambar 4.7 menunjukkan tampilan LCD setelah tombol keypad no.1 ditekan ( sensor
suhu inframerah MLX90614 diaktifkan)

(a) (b)
Gambar 4.7 (a) Tampilan I LCD setelah tombol keypad no.1 ditekan (b) Tampilan II LCD
setelah tombol keypad no.1 ditekan

3. Gambar 4.8 menunjukkan tampilan status penyimpanan data dan alarm buzzer pada
LCD setelah tombol keypad no.5 ditekan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

(a) (b)
Gambar 4.8 (a) Tampilan I LCD setelah tombol keypad no.5 ditekan (b) Tampilan II LCD
setelah tombol keypad no.5 ditekan

4. Gambar 4.9 menunjukkan tampilan LCD setelah tombol keypad *(bintang) ditekan
(penyimpanan data pada microSD card berstatus ON)

Gambar 4.9 Tampilan LCD setelah tombol keypad * (bintang) ditekan

5. Gambar 4.10 menunjukkan tampilan LCD setelah tombol keypad # (pagar) ditekan
(penyimpanan data pada memSD card berstatus OFF)

Gambar 4.10 Tampilan LCD setelah tombol keypad # (pagar) ditekan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

6. Gambar 4.11 menunjukkan tampilan LCD setelah tombol keypad no.6 ditekan
(menampilkan nama penulis, info jam dan tanggal pengaktifan alat)

(a) (b)
Gambar 4.11 (a) Tampilan I LCD setelah tombol keypad no.6 ditekan (b) Tampilan II LCD
setelah tombol keypad no.6 ditekan

7. Gambar 4.12 menunjukkan tampilan LCD setelah menekan tombol keypad no.4
(menunjukkan menu utama berupa suhu Ambien dan Objek yang diukur oleh sensor
suhu MLX90614)

(a) (b)
Gambar 4.12 (a) Tampilan I LCD setelah tombol keypad no.4 ditekan (b) Tampilan II LCD
setelah tombol keypad no.4 ditekan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

4.3. Cara Penggunaan Alat


Untuk menggunakan sensor suhu infra merah MLX90614 perlu dilakukan langkah –
langkah sebagai berikut :
1. Tekan tombol power ke posisi ON, sehingga LCD dan alat sensor dalam keadaan aktif.
2. Tekan tombol 1 pada keypad untuk mengaktifkan sensor. Arahkan sensor MLX90614
ketelapak tangan untuk mengetahui sensor sudah aktif atau belum. Jika sudah terlihat
perubahan nilai suhu pada ambien (lingkungan) dan objek, maka sensor MLX90614
sudah aktif.
3. Siapkan objek yang hendak diukur suhunya. Contoh objek yang sudah digunakan oleh
penulis seperti : air panas menggunakan kompor gas, air panas menggunakan pemanas
elektrik, es batu yang disimpan di dalam freezer dan solder listrik dengan daya 40 Watt.
4. Letakan alat berdekatan dengan objek yang akan diukur sehingga sensor suhu
MLX90614 dapat mengukur suhu objek secara stabil (tanpa goncangan / tidak berubah
posisi). Sebaiknya sensor suhu MLX90614 diletakan berdekatan dengan jarak ideal
kurang dari 1 cm dari objek.
5. Setelah penempatan objek dan alat dirasa sesuai, pengguna bisa memulai proses
pengukuran suhu. Jika ingin dilakukan perbandingan, pengguna dapat menambahkan
termometer alkohol di dalam objek.
6. Pengguna mengaktifkan objek yang hendak diukur, contoh menghidupkan kompor
hingga air panas mendidih. Dalam rentang proses pemanasan air, pengguna bisa
mencatat perubahan suhu yang terjadi.
7. Pengguna bisa memanfaatkan fitur penyimpanan data pada alat ini dengan cara menekan
tombol bintang (*) pada keypad. Data suhu disimpan di dalam micro SD card yang sudah
disematkan pada Arduino uno.
8. Pengguna bisa mengetahui status penyimpanan data dalam keadaan ON/OFF dengan
menekan tombol 5 pada keypad.
9. Jika proses pengukuran suhu dirasa cukup, pengguna bisa menekan tombol pagar (#)
untuk menonaktifkan proses penyimpanan data pada microSD card.
10. Jika dalam proses pengukuran suhu, alarm buzzer berbunyi maka pengguna dapat
menekan tombol 0 (nol) untuk menonaktifkan alarm buzzer. Alarm buzzer menandakan
bahwa suhu ambien atau objek sudah melewati batasan suhu yang sudah ditentukan oleh
penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

11. Untuk kembali ketampilan menu awal, pengguna dapat menekan tombol 4 pada keypad.
Untuk mengetahui informasi jam dan tanggal sewaktu proses pengukuran suhu,
pengguna dapat menekan tombol 6 pada keypad. Setelah proses pengukuran suhu
dilakukan, pengguna menekan tombol power ke posisi OFF sehingga LCD dan alat
sensor dalam keadaan nonaktif.
12. Untuk membaca data hasil pengukuran suhu pada microSD card, ,maka terlebih dahulu
pengguna harus melepas microSD card dari slotnya pada Arduino uno. Lalu microSD
card dipasangkan ke card reader supaya bisa dibaca melalui computer/pc.
13. Pengguna bisa membaca hasil data pada microSD card menggunakan applikasi notepad
pada komputer.

4.4. Hasil Pengukuran Data


4.4.1 Pengukuran Suhu Es Batu di dalam mug stainless steel
a. Metode pengukuran :
Air kran ditampung di dalam mug stainless steel lalu dimasukkan ke dalam freezer
hingga air membeku. Setelah air membeku menjadi es, mug stainless steel
dikeluarkan dari freezer lalu diletakkan di atas meja. Termometer alkohol diletakkan
di dalam mug dengan posisi tepat di atas es batu dan sensor suhu MLX90614
diletakkan di luar mug dengan jarak kurang dari 1cm.
b. Hasil pengukuran :
Dari pengukuran es batu di dalam mug stainless steel, penullis mendapatkan hasil
sebagai berikut :
1. Pada termometer alkohol didapatkan suhu 4 derajat celcius
2. Pada sensor suhu MLX90614 didapatkan suhu yang berubah - ubah dengan
rentang suhu minus 13 hingga minus 15 derajat celcius untuk suhu objek dan 17
hingga 15 derajat celcius untuk suhu ambien.

4.4.2 Pengukuran suhu air yang dipanaskan dengan pemanas air elektrik
a. Metode pengukuran :
Air kran ditampung di dalam mug pemanas air elektrik. Pemanas air elektrik
diletakkan di atas meja. Setelah itu termometer diletakkan di dalam mug pemanas air elektrik
hingga terendam air. Sensor suhu MLX90614 diletakkan di luar mug dengan jarak kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

dari 1cm. Lalu pemanas air elektrik dihidupkan dan penulis mencatat perubahan suhu yang
terjadi pada termometer alkohol dan sensor suhu MLX90614 setiap 1 menit secara manual.
b. Hasil pengukuran
Tabel 4.1 Hasil pengukuran suhu air yang dipanaskan dengan pemanas air elektrik

Hasil pengukuran suhu air yang dipanaskan dengan pemanas air elektrik dapat dilihat
pada tabel 4.1. Dari tabel dapat diketahui bahwa ketika air belum dipanaskan, termometer
mengukur suhu air senilai 26°C dan sensor MLX90614 mengukur suhu air senilai 25,8°C.
Dari data tersebut diketahui nilai deviasinya cukup kecil yaitu 0,769%. Namun seiring
waktu, nilai deviasi dari kenaikan suhu yang diukur dengan termometer dan sensor
MLX90614 semakin lebar. Pada menit ke 18, air mendidih dan termometer mengukur suhu
air senilai 98°C sedangkan sensor MLX90614 mengukur suhu air senilai 67,8°C dengan nilai
deviasi yaitu 30,816%.
Keterangan Tabel 4.1 dan Gambar 4.13 :
a. Waktu : merupakan waktu yang digunakan dalam pencatatan hasil pengukuran suhu
dengan satuan menit.
b. Termometer : merupakan perubahan suhu objek yang ditampilkan oleh termometer
alkohol dengan satuan derajat celcius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

c. Ambien: merupakan perubahan suhu ambien (lingkungan) yang ditampilkan oleh sensor
suhu MLX90614 dengan satuan derajat celcius.
d. Objek : merupakan perubahan suhu objek yang ditampilkan oleh sensor suhu MLX90614
dengan satuan derajat celcius.
e. Deviasi: merupakan penyimpangan dari perbandingan hasil pengukuran suhu objek
menggunakan sensor suhu MLX90614 dengan termometer alkohol (bernilai %)

Data dari tabel 4.1 diproyeksikan menjadi grafik pada Gambar 4.13. Dari gambar
4.13 dapat diperhatikan bahwa ketika air belum dipanaskan, titik nilai termometer dan titik
nilai objek berada berdekatan. Namun ketika air mulai dipanaskan, kedua titik bergerak naik.
Pergerakan semua garis memiliki tren yang sama yaitu meningkat. Hanya saja, rentang
antara garis nilai termometer dengan garis nilai objek semakin lebar dikarenakan nilai
deviasi yang semakin tinggi. Dari gambar juga bisa dilihat bahwa garis nilai termometer
konsisten berada diatas garis nilai objek.
Keterangan grafik pada Gambar 4.13 :
a. Sumbu vertikal menunjukkan nilai perubahan suhu berdasarkan data Tabel 4.1 dengan
satuan °C.
b. Sumbu horizontal menunjukkan nilai perubahan waktu berdasarkan data Tabel 4.1
dengan satuan menit.
c.
Suhu (°C)

Grafik hasil pengukuran suhu air yang dipanaskan dengan


pemanas air elektrik
120

100

80

60

40

20

TERMOMETER Ambien Objek Waktu (menit)


0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Gambar 4.13 Grafik hasil pengukuran suhu air yang dipanaskan dengan pemanas air
elektrik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

4.4.3 Pengukuran suhu air yang dipanaskan dengan kompor gas


a. Metode pengukuran
Untuk pengukuran suhu air dengan metode ini, penulis melakukan beberapa kali
percobaan karena di beberapa percobaan awal terjadi kegagalan. Kegagalan yang terjadi
berupa kenaikan suhu yang signifikan pada alat sensor suhu MLX90614. Ketika kompor
gas dinyalakan, suhu ambien pada sensor suhu MLX90614 mendadak meningkat menjadi
60°C, lalu terus menerus naik hingga melewati batas ambang sensor suhu MLX90614
sebesar 120°C yang menyebabkan buzzer berbunyi. Setelah mengalami hal ini beberapa
kali, penulis menganalisis kesalahan dan menemukan penyebabnya yaitu mug air yang
dipakai berukuran kecil sehingga tidak mampu menghalangi gas yang menguap. Gas yang
menguap ini mengenai badan sensor sehingga menyebabkan badan sensor ikut terpapar
panas dari kompor secara cepat. Oleh karena itu, penulis mengganti mug air dengan panci
stainless steel yang memiliki wadah lebih lebar. Ternyata perubahan ini menunjukkan hasil
yang signifikan. Gas yang keluar ketika kompor dinyalakan, akan terperangkap oleh alas
panci sehingga menyebabkan gas terbakar sempurna lalu panas hasil pembakaran akan
menyebar melalui wadah panci. Oleh karena itu, sensor suhu MLX90614 bisa bekerja lebih
baik daripada percobaan sebelumnya. Selain itu, penulis juga menggunakan pengaturan
api terkecil sehingga menyebabkan pembakaran lebih sempurna dan meminimalisasi gas
yang terbuang. Sebagai acuan, penulis meletakkan termometer alkohol di dalam panci
yang berisi air. Lalu penulis mencatat perubahan suhu dari termometer alkohol dan sensor
suhu MLX90614.

b. Hasil Pengukuran
Hasil pengukuran suhu air yang dipanaskan dengan kompor gas dapat dilihat pada
tabel 4.2. Dari tabel dapat diketahui bahwa ketika air belum dipanaskan, termometer
mengukur suhu air senilai 29°C dan sensor MLX90614 mengukur suhu air senilai 29,8°C.
Dari data tersebut diketahui nilai deviasinya cukup kecil yaitu 2,758%. Namun seiring
waktu, nilai deviasi dari kenaikan suhu yang diukur dengan termometer dan sensor
MLX90614 semakin lebar. Pada menit ke 22, air mendidih dan termometer mengukur suhu
air senilai 101,5°C sedangkan sensor MLX90614 mengukur suhu air senilai 91°C dengan
nilai deviasi yaitu 10,3448%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

Tabel 4.2 Hasil pengukuran suhu air yang dipanaskan dengan kompor gas

Keterangan tabel 4.2:


a. Waktu : merupakan waktu yang digunakan dalam pencatatan hasil pengukuran suhu
dengan satuan menit.
b. Termometer : merupakan perubahan suhu objek yang ditampilkan oleh termometer
alkohol dengan satuan derajat celcius
c. Ambien: merupakan perubahan suhu ambien (lingkungan) yang ditampilkan oleh sensor
suhu MLX90614 dengan satuan derajat celcius.
d. Objek : merupakan perubahan suhu objek yang ditampilkan oleh sensor suhu MLX90614
dengan satuan derajat celcius.
e. Deviasi: merupakan penyimpangan dari perbandingan hasil pengukuran suhu objek
menggunakan sensor suhu MLX90614 dengan termometer alkohol ( bernilai %)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

Data dari tabel 4.2 diproyeksikan menjadi grafik pada Gambar 4.14. Dari gambar
4.14 dapat diperhatikan bahwa ketika air belum dipanaskan, titik nilai termometer dan titik
nilai objek berada berdekatan. Namun ketika air mulai dipanaskan, kedua titik bergerak naik.
Pergerakan semua garis memiliki tren yang sama yaitu meningkat. Hanya saja, rentang
antara garis nilai termometer dengan garis nilai objek semakin lebar dikarenakan nilai
deviasi yang semakin tinggi. Jika dilihat secara detail, titik nilai objek diatas titik nilai
termometer pada menit kedua. Selebihnya garis nilai termometer konsisten berada diatas
garis nilai objek.

Keterangan grafik pada Gambar 4.14 :


a. Sumbu vertikal menunjukkan nilai perubahan suhu berdasarkan data Tabel 4.2
dengan satuan °C.
b. Sumbu horizontal menunjukkan nilai perubahan waktu berdasarkan data Tabel 4.2
dengan satuan menit.

Grafik hasil pengukuran suhu air yang dipanaskan dengan


Suhu (°C)

kompor gas
120

100

80

60

40

20

0 Waktu (menit)
Termometer ambien Objek
0 5 10 15 20 25

Gambar 4.14 Hasil pengukuran suhu air yang dipanaskan dengan kompor gas

4.4.4 Pengukuran suhu pada leher solder listrik berdaya 40 Watt


a. Metode pengukuran :
Sebuah solder listrik diletakkan di atas meja. Lalu sensor suhu MLX90614 diletakkan
sedemikian rupa sehingga mengarah tepat ke leher solder. Penulis mengaktifkan mode
penyimpanan data pada microSD card lalu menghidupkan solder listrik. Setelah itu
penulis menunggu proses kenaikan suhu solder listrik hingga mencapai suhu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

maksimumnya. Setelah data hasil pengukuran suhu solder didapatkan, penulis


memindahkan data dari microSD card ke komputer supaya bisa dibaca.
b. Hasil pengukuran
Tabel 4.3 Hasil pengukuran suhu pada leher solder listrik berdaya 40 Watt

Keterangan tabel 4.3:


a. No. : Nomor urut data percobaan
b. Waktu : keterangan waktu jam, menit dan detik secara real time ketika percobaan
dilakukan
c. Ambien: merupakan perubahan suhu ambien (lingkungan) yang ditampilkan oleh
sensor suhu MLX90614 dengan satuan derajat celcius.
d. Objek : merupakan perubahan suhu objek yang ditampilkan oleh sensor suhu
MLX90614 dengan satuan derajat celcius.
Hasil pengukuran suhu pada leher solder listrik berdaya 40 Watt dapat dilihat pada
tabel 4.3. Dari tabel dapat diketahui bahwa ketika solder belum dinyalakan, termometer
sensor MLX90614 mengukur suhu pada leher solder senilai 28,11°C. Pada percobaan ini,
penulis tidak melakukan perbandingan dengan termometer karena suhu maksimum
termometer terbatas 100°C. Hal ini menyebabkan nilai deviasi tidak dicantumkan pada tabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

Jika diperhatikan lebih detail, terdapat rentang waktu yang cukup jauh antara data no. 34 dan
no. 35. Hal ini terjadi karena setelah data no.34 suhu ambien melewati ambang batas
maksimum yaitu 120°C sehingga menyebabkan buzzer aktif. Karena buzzer aktif, penulis
menjauhkan sensor MLX90614 dari objek hingga buzzer berhenti bersuara dan suhu ambien
pada sensor MLX90614 berkurang. Setelah suhu ambien menurun, penulis melanjutkan
pengukuran suhu pada leher solder. Lalu pada data no.35 didapatkan suhu maksimum solder
yang stabil yaitu 246,36°C. Dari data, dapat diketahui bahwa solder yang diaktifkan
mengalami perubahan suhu dari 28,11°C hingga suhu puncaknya 246,36°C dalam waktu 5
menit 40 detik. Tren perubahan suhu dapat dilihat pada grafik gambar 4.15. Pada gambar,
dapat diketahui suhu mengalami peningkatan secara stabil hingga mencapai suhu puncaknya.
Keterangan grafik pada Gambar 4.15 :
a. Sumbu vertikal menunjukkan nilai perubahan suhu berdasarkan data Tabel 4.3 dengan
satuan °C.
b. Sumbu horizontal menunjukkan nilai waktu secara real time sewaktu percobaan
dilakukan berdasarkan data Tabel 4.3

Grafik hasil pengukuran suhu pada leher solder


Suhu

300
listrik berdaya 40 Watt
250

200

150

100

50
Suhu ambien Suhu objek
0 Waktu
21:53:17 21:54:43 21:56:10 21:57:36 21:59:02 22:00:29 22:01:55
Gambar 4.15 Grafik hasil pengukuran suhu pada leher solder listrik berdaya 40
Watt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan membahas kesimpulan dan saran yang penulis dapatkan setelah melakukan
penelitian.

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan penulis tentang penelitian adalah:
1. Alat bisa bekerja namun belum bisa mengukur suhu secara presisi dari jarak jauh karena
terdapat perbedaan suhu yang signifikan jika sensor suhu MLX90614 menginderai objek
dengan jarak lebih dari 0,5cm
2. Hasil pengukuran suhu sensor MLX90614 mendekati hasil acuan termometer alkohol
jika sensor MLX90614 diletakkan dengan jarak 0,5cm dari objek.
3. Dari percobaan yang dilakukan, hasil pengukuran sensor suhu inframerah MLX 90614
memiliki deviasi yang cukup signifikan dan bervariasi jika dibandingkan dengan acuan
yaitu termometer alkohol.

5.2 Saran
Untuk kelanjutan percobaan ini masa depan, penulis menyarankan:
1. Perlunya diketahui nilai emisivitas tiap benda yang dijadikan objek pengukuran suhu
oleh sensor suhu MLX90614 supaya sensor suhu MLX90614 bisa dikalibrasi
berdasarkan nilai emisivitas objek. Kalibrasi berdasarkan nilai emisivitas objek
dibutuhkan supaya pengukuran suhu lebih presisi.
2. Perlu diperhatikan peletakan sensor dengan objek lebih teliti supaya pemantulan dan
penyerapan gelombang inframerah lebih baik.

45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Daftar pustaka
[1] …., ..., Temperature,
https://web.mst.edu/~cottrell/ME240/Resources/Temperature/Temperature.pdf,
diakses 20 Mar 2018.
[2] Rusby, R., Measurement Good Practice Guide, No. 125, hal 40.
[3] ......, ..., Arduino Uno Rev3, https://store.arduino.cc/usa/arduino-uno-rev3, diakses 20
Maret 2018.
[4] ......, ..., Arduino-Uno-datasheet, https://datasheet.octopart.com/A000066-Arduino-
datasheet-38879526.pdf, diakses 20 Maret 2018.
[5] ......, ..., ATmega328P - 8-bit AVR Microcontrollers - Microcontrollers and Processors,
https://www.microchip.com/wwwproducts/en/ATmega328P, diakses 20 Maret 2018.
[6] ......, ..., Atmel-42735-8-bit-AVR-Microcontroller-ATmega328-328P_Datasheet,
http://ww1.microchip.com/downloads/en/DeviceDoc/Atmel-42735-8-bit-AVR-
Microcontroller-ATmega328-328P_Datasheet.pdf, diakses 20 Maret 2018.
[7] ..., ..., Arduino - PinMapping168, https://www.arduino.cc/en/Hacking/PinMapping168,
diakses 20 Maret 2018.
[8] ..., ..., Arduino - SPI, https://www.arduino.cc/en/Reference/SPI, diakses 20 Maret 2018.
[9] ......, ..., Serial Peripheral Interface (SPI), https://learn.sparkfun.com/tutorials/serial-
peripheral-interface-spi/all, diakses 20 Maret 2018.
[10] ......, ..., SPI, https://people.ece.cornell.edu/land/courses/ece4760/SPI/index.html,
diakses 20 Maret 2018.
[11] ......, ..., ECE 4760 16-bit Stereo Wave Player,
http://people.ece.cornell.edu/land/courses/ece4760/FinalProjects/f2014/wz233/ECE%
204760%20Final%20Report%20(HTML)/ECE%204760%20Stereo%20Player.html,
diakses 20 Maret 2018.
[12] ......, ..., Digital plug & play infrared thermometer in a TO-can,
https://www.melexis.com/en/product/MLX90614/Digital-Plug-Play-Infrared-
Thermometer-TO-Can, diakses 20 Maret 2018.
[13] ......, ..., MLX90614-Datasheet-Melexis,
https://www.melexis.com/en/documents/documentation/datasheets/datasheet-
mlx90614, diakses 20 Maret 2018.
[14] ......, ..., 16x2 LCD Datasheet,

46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

https://www.sparkfun.com/datasheets/LCD/ADM1602K-NSW-FBS-3.3v.pdf, diakses
20 Maret 2018.
[15] ......, ..., 16x2 LCD Module: Pinout, Diagrams, Description & Datasheet,
https://components101.com/16x2-lcd-pinout-datasheet, diakses 20 Maret 2018.
[16] ......, ..., LCD 16x2 Interfacing With Arduino Uno,
https://www.electronicwings.com/arduino/lcd-16x2-interfacing-with-arduino-uno
diakses 20 Maret 2018.
[17] ......, ..., DS1302, https://datasheets.maximintegrated.com/en/ds/DS1302.pdf, diakses
20 Maret 2018.
[18] ......, ..., DS1302 RTC Chip/Module Pinout, Specifications & Datasheet,
https://components101.com/ics/ds1302-rtc, diakses 20 Maret 2018.
[19] Valdez, J., Becker, J., 2015, Understanding the I2C Bus, hal 8,
http://www.ti.com/lit/an/slva704/slva704.pdf, diakses 20 Maret 2018.
[20] ......, ..., I2C, https://learn.sparkfun.com/tutorials/i2c/all, diakses 20 Maret 2018.
[21] Dejan, 2015, How I2C Communication Works & How To Use It with Arduino,
https://howtomechatronics.com/tutorials/arduino/how-i2c-communication-works-and-
how-to-use-it-with-arduino/, diakses 20 Maret 2018.
[22] ......, ..., Buzzer: Pinout, Pin Description, Working, Features & Datasheet,
https://components101.com/buzzer-pinout-working-datasheet, diakses 20 Maret 2018.
[23] ...., 2017, A buyer’s guide to microSD cards: classes, speeds, recommendations, and
more, https://www.androidpolice.com/2017/05/09/buyers-guide-microsd-cards-
classes-speeds-recommendations-spring-2017, diakses 20 Maret 2018.
[24] ......, ..., Secure Digital Card Info,
http://www.chlazza.net/sdcardinfo.html, diakses 20 Maret 2018.
[25] ......, 2018, Arduino micro SD Card Data Logger,
http://www.theorycircuit.com/arduino-micro-sd-card-data-logger/, diakses 20 Maret
2018.
[26] K. Pattabiraman, 2017, How to Set Up a Keypad on an Arduino,
http://www.circuitbasics.com/how-to-set-up-a-keypad-on-an-arduino/, diakses 20
Maret 2018.
[27] Dimitrov, K., DIY: a 5 Minutes Contactless OLED Thermometer With Arduino and
MLX90614, https://www.instructables.com/id/DIY-a-5-Minutes-Contactless-OLED-
Thermometer-With-/, diakses 20 Maret 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

[28] ......, 2017, Tutorial Arduino mengakses modul RTC DS1302,


https://www.nyebarilmu.com/tutorial-arduino-mengakses-modul-rtc-ds1302/, diakses
20 Maret 2018.
[29] ......, 2017, Arduino Buzzer Tutorial And How To Use It With Arduino Board,
https://www.maxphi.com/piezo-buzzer-interfacing-arduino-tutorial, diakses 20 Maret
2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran

1. Kode pemrograman
//DFRobot.com
//Compatible with the Arduino IDE 1.0 & 1.8
//Library version:1.2
#include <Wire.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
#include <Keypad.h>
#include <Adafruit_MLX90614.h>
#include <virtuabotixRTC.h>
#define rows 4
#define cols 3
#define buzz(a) digitalWrite(A3, a)

//Inisialisasi pin (CLK, DAT, RST)


//|
virtuabotixRTC myRTC(A0, A1, A2);
Adafruit_MLX90614 mlx = Adafruit_MLX90614();

LiquidCrystal_I2C lcd(0x3f, 16, 2); // set the LCD address to 0x20, 0x27, 0x3f for a
16 chars and 2 line display

//define the cymbols on the buttons of the keypads


char hexaKeys[rows][cols] =
{
{'1', '2', '3'},
{'4', '5', '6'},
{'7', '8', '9'},
{'*', '0', '#'}
};
byte rowPins[rows] = {8, 7, 6, 5}; //connect to the row pinouts of the keypad

49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

byte colPins[cols] = {4, 3, 2}; //connect to the column pinouts of the keypad

//initialize an instance of class NewKeypad


Keypad kpd = Keypad( makeKeymap(hexaKeys), rowPins, colPins, rows, cols);

boolean alarm = 0, save = 0;


float suhuob, suhuab;
unsigned char tampil = 0;

void bell()
{
buzz(1);
delay(80);
buzz(0);
delay(100);
}

void alarm_bell(int suhuab, int suhuob)


{
if (suhuab <= 90 && suhuob <= 190) alarm = 1;
if (alarm == 1)
{
if (suhuab >= 100 || suhuob >= 200) bell();
if (kpd.getKey() == '0')
{
delay(200);
alarm = 0;
}
}
}

void baca_suhu()
{
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

suhuab = mlx.readAmbientTempC();
suhuob = mlx.readObjectTempC();
alarm_bell(suhuab, suhuob);
}

void get_mode_tampil()
{
char key = kpd.getKey();
if (key)lcd.clear();
if (key == '4') tampil = 0;
if (key == '5') tampil = 1;
if (key == '6') tampil = 2;
}

void tampil_utama()
{
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print(" Menu Utama ");
bell();
bell();
delay(2000);
lcd.clear();
while (tampil == 0)
{
baca_suhu();
myRTC.updateTime();
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("Am:");
lcd.print(suhuab);
lcd.print(char(0xdf));
lcd.print("C ");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("Ob:");
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

lcd.print(suhuob);
lcd.print(char(0xdf));
lcd.print("C ");
get_mode_tampil();
}
}

void tampil_status()
{
bell();
bell();
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print(" Tampil Status: ");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print(" ");
delay(2000);
lcd.clear();
while (tampil == 1)
{
baca_suhu();
char key = kpd.getKey();
if (key == '1') save = 1;
if (key == '2') save = 0;
lcd.setCursor(0, 0);
if (alarm == 1) lcd.print("Buzzer : ON ");
else lcd.print("Buzzer : OFF ");
lcd.setCursor(0, 1);
if (save == 1) lcd.print("Save data: ON ");
else lcd.print("Save data: OFF ");
get_mode_tampil();
}
}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

void tampil_tgl()
{
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("Maickel - 13-47");
bell();
bell();
delay(2000);
lcd.clear();
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("Time:");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("Date:");
while (tampil == 2)
{
baca_suhu();
myRTC.updateTime();
lcd.setCursor(5, 1);
lcd.print(myRTC.dayofmonth);
lcd.print("/");
lcd.print(myRTC.month);
lcd.print("/");
lcd.print(myRTC.year);
lcd.print(" ");
lcd.setCursor(5, 0);
lcd.print(myRTC.hours);
lcd.print(":");
lcd.print(myRTC.minutes);
lcd.print(":");
lcd.print(myRTC.seconds);
lcd.print(" ");

get_mode_tampil();
}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

}
void setup()
{
// Set the current date, and time in the following format:
// seconds, minutes, hours, day of the week, day of the month, month, year
// myRTC.setDS1302Time(00, 51, 21, 4, 07, 06, 2018);
pinMode(A3, OUTPUT);
mlx.begin();
lcd.init(); // initialize the lcd
lcd.backlight();
bell();
bell();
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print(" Maickel Osean ");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print(" 135114047 ");
delay(3000);
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print(" Alat Pengukur ");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print(" SUHU ");
delay(1000);
// tunggu tombol 1 di tekan
while (kpd.getKey() != '1');
alarm = 1;
lcd.clear();
}
void loop()
{
while (tampil == 0)tampil_utama();
while (tampil == 1)tampil_status();
while (tampil == 2)tampil_tgl();
}

Anda mungkin juga menyukai