IMUNITAS:
KONTRIBUSI LEGUM
Nurfi Afriansyah, MScPH
Departemen Riset dan Pengembangan Bidang Ilmiah DPP -PERSAGI
Isi Presentasi
1. Hubungan pola hidup (terutama pola aktivitas fisik dan pola tidur) dan pola
makan dengan imunitas.
2. Gambaran faktor risiko diet (pola makan) di Indonesia.
3. Legum dalam pola makan: jenis dan nilai gizi.
4. Legum, antioksidan, dan sistem imun.
5. Kesimpulan.
Pembangun Sistem Imun
Sistem imun tubuh dapat ‘dibangun’ minimal dengan 3 cara:
◦ Cukup aktivitas fisik,
◦ Cukup diet (pola makan) yang sehat, dan
◦ Cukup tidur yang berkualitas.
Pola Aktivitas Fisik dan Imunitas
Aktivitas fisik dpt memberikan dorongan besar pada sistem imun. Aktivitas fisik
memperbaiki sistem imun dan metabolisme [Nieman & Wentz, 2019].
◦ Aktivitas fisik teratur menaikkan produksi antibodi & sel-T tubuh,
menyebabkannya bersirkulasi lebih cepat.
◦ Plus, hal tsb membantu mengeluarkan racun dari tubuh, yg dpt memberi
energi pada sel-sel dan metabolisme tubuh.
◦ Aktivitas fisik teratur juga menurunkan hormon stres, termasuk adrenalin &
kortisol; memberi kekuatan tambahan terhadap sistem imun.
◦ Bahkan, berkeringat baik pula untuk imunitas tubuh. Saat berkeringat, tubuh
bereaksi seperti halnya ketika demam. Dng meningkatnya temperatur tubuh,
tubuh terbantu membunuh patogen.
Pola Aktivitas Fisik dan Imunitas
Menurut studi Nieman dkk,
◦ aktivitas fisik minimal 5 hari per minggu, mengurangi risiko terkena infeksi
saluran pernapasan atas hampir 50% dibandingkan dng kurang aktivitas fisik.
Pola aktivitas fisik ini pun membuat gejala-gejala infeksi itu tidak terlalu parah
(32-41%), tergantung tingkat kebugaran fisik seseorang.
Pola Tidur dan Imunitas
Tidur mem-boot ulang pikiran dan tubuh, sehingga tidak mengherankan bila
tidur men-charge lagi sistem imun.
◦ Tidak cukup tidur menyebabkan tubuh meningkatkan produksi hormon stres,
seperti kortisol dan adrenalin.
◦ Kenaikan hormon tsb bukan hanya akan membuat tubuh tetap terjaga,
melainkan juga memberi tekanan terhadap sistem imun.
Pola Tidur dan Imunitas
◦ Riset yg dilakukan Prather dkk (2015) menemukan, tidur sekitar 7 jam per
malam dpt membuat seseorang berpeluang terserang flu 4 kali lebih sedikit
daripada tidur <6 jam per malam.
◦ Dalam studi lain, Watson dkk (2017) meneliti lama tidur pada saudara kembar
dan menemukan bahwa saudara kembar yg kurang tidur memiliki sistem imun
yg tertekan.
◦ Berapa durasi tidur yg dibutuhkan bervariasi sesuai dng umur. The Sleep
Foundation (2015) merekomendasikan durasi tidur:
◦ 7-9 jam untuk orang dewasa muda & dewasa (18-64 tahun), dan
◦ 7-8 jam untuk orang lanjut usia (65 tahun ke atas).
Sleep Duration Recommendations & Practices
Source: Global Burden of Disease (GBD) 2017, Institute for Health Metrics & Evaluation
12 Provinces with No. 1 DALY’s
Dietary Risks in Indonesia, 2017
1. Jawa Barat (2007-17: ⬆️ 38,5%) 7. Bali (⬆️ 10%)
2. Sulawesi Selatan (⬆️ 24%) 8. Kalimantan Barat (⬆️ 9,9%)
3. Sumatera Selatan (⬆️ 22,6%) 9. Lampung (⬆️ 8,8%)
4. Jawa Timur (⬆️ 18,8%) 10. Bengkulu (⬆️ 7%)
5. Jambi (⬆️ 15,7%) 11. Yogyakarta (⬆️ 4,1%)
6. Aceh (⬆️ 13,6%) 12. Banten (⬇️ 3,9%)
Source: Global Burden of Disease (GBD) 2017, Institute for Health Metrics & Evaluation
Dietary Risks (15) Exposure Definition Optimal Level of Intake
(Optimal Range of Intake)
Mean daily consumption of fruits (fresh,
1. Diet low in fruits frozen, cooked, canned, or dried fruits, 250 g (200-300) per day
excluding fruit juices & salted or pickled fruits)
Mean daily consumption of vegetables
(fresh, frozen, cooked, canned, or dried
2. Diet low in vegetables vegetables, excluding legumes & salted or 360 g (290-430) per day
pickled vegetables, juices, nuts, seeds, and
starchy vegetables such as potatoes or corn)
3. Diet low in legumes Mean daily consumption of legumes (fresh, 60 g (50-70) per day
frozen, cooked, or dried legumes)
Mean daily consumption of whole grains
(bran, germ, & endosperm in their natural
4. Diet low in whole grains proportion) from breakfast cereals, bread, 125 g (100-150) per day
rice, pasta, biscuits, muffins, tortillas,
pancakes, and other sources
Source: Global Burden of Disease (GBD) 2017, Institute for Health Metrics & Evaluation
Dietary Risks (15) Exposure Definition Optimal Level of Intake
(Optimal Range of Intake)
5. Diet low in nuts & seeds Mean daily consumption of nuts & seed 21 g (16-25) per day
foods
Mean daily intake of fiber from all sources
6. Diet low in fiber including fruits, vegetables, grains, legumes, 24 g (19-28) per day
and pulses
Mean daily consumption of milk including
7. Diet low in milk non-fat, low-fat, and full-fat milk, excluding 435 g (350-520) per day
soy milk and other plant derivatives
8. Diet low in calcium Mean daily intake of calcium from all 1.25 g (1.00-1.50) per day
sources, including milk, yogurt, and cheese
Mean daily consumption of red meat (beef,
9. Diet high in red meat pork, lamb, and goat, but excluding poultry, 23 g (18-27) per day
fish, eggs, and all processed meats)
10. Diet high in processed meat Mean daily consumption of meat preserved
by smoking, curing, salting, or addition of 2 g (0-4) per day
chemical preservatives
Dietary Risks Exposure Definition Optimal Level of Intake
(Optimal Range of Intake)
Mean daily consumption of beverages with
11. Diet high in sugar-sweetened ≥50 kcal per 226.8 serving, including
beverages carbonated beverages, sodas, energy drinks, 3 g (0-5) per day
fruit drinks, but excluding 100% fruit &
vegetable juices
12. Diet low in seafood omega-3 FA Mean daily intake of EPA and DHA fatty acids 250 mg (200-300) per day