Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

KESADARAN DAN KEDEWASAAN BERAGAMA


DOSEN : ARY ANTONI PUTRA, Sag.MA

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :
NAMA : NUR AISYAH DAMANIK
NPM : 204210034
KELAS : 1A AGRIBISNIS
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-
Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Kesadaran Dan
Kedewasaan Beragama ini tepat waktu.
Makalah manusia dan agama disusun guna memenuhi tugas Ary Antoni putra
sag,MA. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul” Kesadaran Dan
Kedewasaan Beragama”ini tepat pada waktunya. . Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Kesadaran Dan Kedewasaan Beragama bagi para
pembaca dan juga bagi penulis. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ary
Antoni Putra, Sag, MA, selaku dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.Saya menyadari,
makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.

Sorek Satu,31 Oktober 2020

Nur Aisyah Damanik


DAFTAR ISI

cover....................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................................4
1.Latar Belakang.................................................................................................................4
2. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
3.Tujuan................................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...........................................................................................................................5
1. Beragama Islam Secara Sadar...................................................................................5
2. Definisi Agama Ilmu agama dibedakan jadi dua macam, yaitu :.........................5
a.)Agama wahyu (samawi/profetis).............................................................................5
b.)Agama Bukan Wahyu.................................................................................................5
3. Kebenaran Agama.......................................................................................................6
4. Kebenaran Agama Menurut Alquran........................................................................6
BAB III......................................................................................................................................7
PENUTUP.................................................................................................................................7
1. Kesimpulan ............................................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Keberagamaan adalah kegiatan yang berkaitan dengan agama dan juga suatu
unsur kesatuan yang komprehensif, yang menjadikan seseorang disebut sebagai
orang beragama dan bukan sekedar mengaku mempunyai agama. Hal penting
dalam beragama adalah memiliki keimanan. Keimanan sendiri memiliki banyak
unsur, unsur yang paling penting adalah komitmen untuk menjaga hati agar selalu
berada dalam kebenaran. Secara praktis, hal ini diwujudkan dengan cara
melaksanakan segala perintah dan menjauhi semua larangan Allah dan Rasul-Nya.
Seseorang yang beragama akan merefleksikan pengetahuan agamanya dalam
sebuah tindakan keberagamaan, melaksanakan ibadah dan mengembangkan
tingkah laku yang terpuji.

Jiwa beragama atau kesadaran beragama merujuk kepada aspek rohaniah


individu yang berkaitan dengan keimanan kepada Allah yang direfleksikan kedalam
peribadatan kepada-Nya, baik bersifat hablumminallah maupun hablumminannas.
Manusia dalam hidupnya selalu merindukan kebahagiaan. Kebahagiaan yang hakiki
ternyata bukanlah berasal dari pola hidup bebas seperti burung, melainkan justru
diperoleh melalui pola hidup yang konsisten mentaati suatu aturan tertentu, yaitu
agama. Sebagai langkah awal dalam mencari kebahagiaan, manusia harus
menyadari makna keberadaannya di dunia ini. Peranan agama adalah sebagai
pendorong atau penggerak serta mengontrol dari tindakan-tindakan para anggota
masyarakat untuk tetap berjalan sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan
ajaranajaran agamanya, sehingga tercipta ketertiban sosial. Ajaran agama oleh
penganutnya dianggap sebagai norma dan sebagai sosial kontrol sehingga dalam
hal ini agama dapat berfungsi sebagai pengawas sosial secara individu ataupun
kelompok.

2. Rumusan Masalah

Untuk mengkaji masalahan yang terdapat dalam makalah “KESADARAN DAN


KEDEWASAAN DALAM BERAGAMA” ini, saya akan membahas:

1. Beragama Islam secara sadar


2. Kebenaran agama

3.Tujuan
Dengan makalah ini saya bertujuan untuk:
1. Mengetahui hal-hal mengenai beragama Islam secara sadar
2. Mengetahui kebenaran agama
BAB II
PEMBAHASAN

1. Beragama Islam Secara Sadar

Sebagian besar penganut agama didunia adalah berasal dari keturunan atau
lingkungan nya. Seorang muslim yang senantiasa hidup hanya dalam lingkungan
yang beragama islam akan meyakini islam benar dan yang lain salah. Akan tetapi
keadaannya akan berbedajika seorang muslim berada pada lingkungan yang
mayoritas tidak beragama islam. Kecenderungan untuk mempertanyakan kebenaran
agama nya itu. Baginya untuk mendapatkan keyakinan kebenaran agama islam butuh
argumentasi yang cukup meyakinkan. Bila pertanyaan itu tidak terjawab dengan baik
sering mendatangkan kesimpulan bahwa semua agama sama saja. Semua agama
mengajarkan agar manusia hidup baik. Mereka beranggapan bahwa pedirian seperti
itu mencerminkan jiwa toleransi yang akan membawakan kerukunan hidup diantara
umat beragama.
Dengan demikian, dapat dirasakan benar pentingnya peringatan Allah swt.
dalam QS Al-Israa’ [17]: 36 ,

“Janganlah kamu mengikuti suatu pendirian tanpa pengetahuan yang meyakinkan


sebab pendengaran, penglihatan, dan hati masing-masing akan dimintai
pertanggungjawaban”

Orang akan jadi tangguh akan keyakinan tentang kebenaran beragamanya


apabila dalam memilih agama itu atas kesadaran, bukan sekedar dari keturunan atau
lingkungan belaka.

2. Definisi Agama
Ilmu agama dibedakan jadi dua macam, yaitu :
a.) Agama wahyu (samawi/profetis)

Agama wahyu merupakan agama yang berasal dari wahyu Allah kepada rasul
untuk disampaikan kepada umat manusia. Agama wahyu yang sampai sekarang
masih ada ialah Yahudi, Kristen, dan Islam.

b.)Agama Bukan Wahyu


Sedangkan agama bukan wahyu adalah agama yang berasal dari manusia,tidak
mempunyai Nabi dan Kitab suci yang berasal dari wahyu Allah, dan ada yang
semulamerupakan hasil perenungan dan pemikiran mendalam tentang hidup dan
kehidupan. Jadi, pada dasarnya unsure terpenting dalam agama ialah keyakinan tentang
adanya kenyataan lain dari kenyataan sekarang ini. Kenyataan bahwa di dunia ini ada
yang lebih agung,lebih suci, tempat manusia bergantung, dan berhasrat untuk
mendekatinya.

3. Kebenaran Agama

Ilmu agama tidak menilai mana agama yang benar mana agama yang tidak benar.
Yang menilai adalah Ilmu Ketuhanan (Theologi) dari setiap agama yang
bersangkutan. Oleh karenanya, mencari jawaban tentang agama yang benar bukan
masalah yang mudah karena melibatkan keyakinan dari yang member jawaban
sendiri.
Dari theologi diatas kita dapat berfikir secara rasional terhadap agama yang
bukan profetis bahwa pikiran manusia tidak dapat menjangkau hakekat kekuasaan
yang lebih tinggi daripada manusia. Sehingga agama yang bukan wahyu memiliki
kelemahan yaitu tidak mampu meyakinkan kepada kebenaran yang mutlak. Satu hal
yang sangat penting mengenai kelemahan hasil pemikiran manusia adalah sifat
relativitasnya. Sifat relativitas itulah yang menjadi alas an kuat untuk memastikan
bahwa dalam hal kebenaran tidak dapat diserahkan kepada manusia sendiri karena
keputusan manusia akan beraneka ragam.
Berbeda halnya dengan agama profetis, agama yang berasal dari wahyu, yang
mengajarkan bahwa kebenaran agama bergantung kepada kehendak Tuhan sendiri,
tidak menjadi wewenang manusia untuk menentukannya.

4. Kebenaran Agama Menurut Alquran

Dalam QS Al-Baqarah [2]: 147 telah dijelaskan bahwa kebenaran itu datang dari
Allah, jangan sekali-kali diragukan. Demikian Pula QS Ali-Imran [3]: 60 memberi
penegasan bahwa agama yang benar adalah datang dari Allah swt.

“Agama yang benar adalah yang dating dari Tuhanmu. Janganlah kamu termasuk
orang yang ragu-ragu.”

QS Al-Kahfi [18]: 29. Selain adanya kebenaran dari Allah, ada pun ayat yang
menjelaskan bahwa Islam merupakan agama yang telah disempurnakan Allah dan
yang diridhoi-Nya untuk menjadi agama yang dianut oleh segenap umat manusia
yaitu pada QS Al-Maidah [5]: 3.
Dan masih banyak ayat yang menjelaskan bahwa agama yang dibawa Rosul yang
datang dari Allah ialah agama yang benar.

1.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Sebagian besar penganut agama didunia adalah berasal dari keturunan atau
lingkungan nya. Seorang muslim yang senantiasa hidup hanya dalam lingkungan yang
beragama islam akan meyakini islam benar dan yang lain salah. Akan tetapi
keadaannya akan berbedajika seorang muslim berada pada lingkungan yang mayoritas
tidak beragama islam.
Ilmu agama tidak menilai mana agama yang benar mana agama yang tidak benar.
Yang menilai adalah Ilmu Ketuhanan dari setiap agama yang bersangkutan. Oleh
karenanya, mencari jawaban tentang agama yang benar bukan masalah yang mudah
karena melibatkan keyakinan dari yang member jawaban sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

http://selvionarivelia.blogspot.com/2016/11/beragama-islam-secara-dewasa.html
http://rithasmiati.blogspot.com/2015/09/kesadaran-beragama-remaja.html

Anda mungkin juga menyukai