Anda di halaman 1dari 8

JMSP

JMSP: Jurnal Manajemen dan Supervisi Pendidikan


Volume 3 Nomor 1 November 2018

Tersedia Online di http://journal2.um.ac.id/index.php/jmsp/


JURNAL MANAJEMEN DAN SUPERVISI
ISSN Online : 2541-4429 PENDIDIKAN

MANAJEMEN PENGEMBANGAN KOMPETENSI DOSEN

Citra Dewi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dehasen Bengkulu


Jl. Meranti Raya No 32 Sawah Lebar Kota Bengkulu
Email: citravioleta04@unived.ac.id

Abtract: Teacher and educational institutions as an institution that produces of quality


educational graduate, the development of lecturer competence is necessary because of the
profession needs. The purpose of this study was to analyze the process of pedagogic lecturer
competence developing management. This research used qualitative approach by using
interviews, observation and documentation. The results of this research are (1) environment
analysis of the two universities have strengths, weaknesses, opportunities, and threats, (2)the
activities in the strategy construction made formulation team, doing construction of Strategic
Planning and socialization of it, (3) the activities carried out in the form of planning; each
study program made an annual work program based on the vision and mission of the faculty
that implicated in the budget program planning, (4) The activities in the implementation
such as training, seminars, workshops, postgraduate program for lecturers, (5) in controlling
activities undertaken in those aspects; learning process, research, and lecturer community
service and improving the academic position of lecturers within a certain period, but still
found lecturer who teach do not suitable with the her/his qualifications, and (6) the activities
in evaluating step include evaluation of faculty performance and evaluation of learning
although still found some lecturers who are not productive in research and community service.

Keyword: management, pedagogic lecturer competence, higher education

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis kegiatan pada aspek;
(1) analisis lingkungan; (2) perumusan strategi, (3) perencanaan; (4) implementasi;
(5) pengawasaan; dan (6) penilaian. Metode penelitian ini melalui pendekatan kualitatif
dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Kesimpulan
hasil penelitian ini adalah (1) dari hasil analisa lingkungan kedua perguruan tinggi memiliki
kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang beraneka ragam, (2) kegiatan yang
dilakukaan dalam perumusan strategi yaitu pembentukan tim perumus Rensta, melakukan
perumusan, dan sosialisasi, (3) kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan berupa; pembuatan
program kerja tahunan prodi yang didasarkan pada visi dan misi fakultas dituangkan dalam
rencana anggaran belanja prodi. (4) Kegiatan dalam implementasi berupa pelatihan, seminar,
workshop, serta program studi lanjut bagi dosen, (5) kegiatan pengawasan yang dilakukan
berupa monitoring pembelajaran, penelitian namun masih ditemukan dosen yang mengajar
tidak sesuai dengan kualifikasi bidang ilmu nya, dan (6) kegiatan yang dilakukan dalam
penilaian berupa evaluasi kinerja dan evaluasi pembelajaran yang menunjukkan hasil sesuai
dengan kriteria yang diharapkan meskipun masih ditemukan dosen yang tidak produktif
dalam penelitian dan pengabdian masyarakat.

Kata Kunci: manajemen, kompetensi pedagogik, dosen, perguruan tinggi

Mengelola sumber daya manusia dalam dunia untuk meningkatkan martabat dan peran dosen
pendidikan sangatlah penting. Keberhasilan dan sebagai agen pembelajaran, pengembangan
kinerja seseorang dalam suatu bidang pekerjaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta
banyak ditentukan oleh tingkat kompetensi, pengabdi kepada masyarakat berfungsi untuk
profesionalisme dan juga komitmennya terhadap meningkatkan mutu pendidikan nasional.
bidang pekerjaan yang ditekuninya. Kedudukan Pengembangan profesionalisasi guru dan
dosen sebagai tenaga profesional berfungsi dosen dilakukan berdasarkan kebutuhan institusi,

22
Dewi : Manajemen Pengembangan Kompetensi Dosen 23

kelompok, maupun individu sendiri. Menurut yang menyebutkan bahwa jumlah mahasiswa
Danim (2011:48) dari perspektif institusi, di Indonesia adalah sebanyak 6.800.000 orang
pengembangan guru dan dosen dimaksudkan sementara itu jumlah dosen di Indonesia
untuk merangsang, memelihara, dan sebanyak 193.429. Ini berarti rasio dosen dan
meningkatkan kualitas staf dalam memecahkan mahasiswa di Indonesia pada tahun 2017 adalah
masalah-masalah keorganisasian. Pembinaan 1:35. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah dosen
dan pengembangan profesi dosen meliputi masih mencukupi untuk saat ini. Namun, dalam
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, membentuk pembelajaran yanag bermutu rasio
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. dosen bukan merupakan satu satunya ukuran dalam
Pengembangan kompetensi dosen berupa menentukan mutu pembelajaran. Kompetensi
kompetensi pedagogik dan profesional dosen dosen juga harus dilihat baik itu kompetensi
dapat dilihat berdasarkan data pada PDDIKTI pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi
jumlah dosen di Indonesia berdasarkan kualifikasi soaial, dan kompetensi kepribadiannya.
akademik dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini. Selain kualifikasi akademik dan rasio
Tabel 1 Jumlah Dosen di Indonesia berdasarkan dosen pengembangan kompetensi dosen
Kualifikasi Akademik untuk membentuk dosen yang bermutu dan
berkompeten dapat dilihat dari kuantitas jabatan
fungsional yang dilakukan oleh dosen dalam
perguruan tinggi tersebut. Di Indonesia dapat
dilihat data dosen yang telah memiliki jabatan
akademik pada tahun 2017 berdasarkan data pada
PDDIKTI adalah sebagai berikut.
Tabel 2 Jumlah Dosen di Indonesia Berdasarkan
Jabatan Akademik

(Sumber: PDDIKTI, Kemenristek Dikti:


2017)
Komposisi Tabel 1 tersebut terlihat bahwa
jumlah dosen yang masih berkualifikasi
pendidikan S1 sebanyak 13,77 % untuk dosen
tetap dan 55% untuk dosen tidak tetap, sehingga
dalam skala nasional diperlukan program khusus
untuk meningkatkan kualifikasi pendidikannya (Sumber: PDDIKTI, Kemenristek Dikti:
guna memenuhi tuntutan undang-undang 2017)
nomor 14 tahun 2005, bahwa pendidikan dosen
minimum adalah strata S2. Berdasarkan data tersebut nampak
bahwa di Indonesia masih sedikit dosen yang
Dalam penyelenggaraan perguruan tinggi mengembangkan kompetensi pedagogiknya
juga diatur bukan hanya masalah kualifikasi untuk mengembangkan Tri darma perguruan
dosen namun diatur juga rasio antara dosen dan tinggi. hal ini terlihat dari 193.429 dosen
mahasiswa. Berdasarkan Surat Direktur Jenderal di Indonesia terdapat 61,5% yang memiliki
Pendidikan Tinggi No.2920/2007 tentang daya jabatan akademik dan masih ada 48,5% dosen di
tampung dan PP no 04 tahun 2014 tentang Indonesia yang belum memiliki jabatan akademik.
penyelenggaraan pendidikan tinggi bahwa nisbah Dilihat dari peta kompetensi profesional dosen
dosen dan mahasiswa adalah 1:25 namun aturan di Indonesia dapat dilihat dari jumlah dosen
ini mengalami perubahan menjadi dua kategori, yang telah bersertifikasi pendidik di Indonesia
untuk kelas IPA rasio dosen dan mahasisa 1:30 sebanyak 83.414 dosen atau sebanyak 43, 6%
sementara untuk kategori IPS rasio dosen dari 193.429 dosen yang ada di Indonesia. Hal ini
dan mahasiswa 1:45. Rasio antara dosen dan berarti masih terdapat 67,4% dosen yang belum
mahasiswa saat ini di Indonesia masih jauh memiliki sertifikat pendidik, ini menunjukkan
dari harapan. Hal ini dapat dilihat berdasarkan bahwa kompetensi profesional dosen di Indonesia
data PDDIKTI KemenristekDikti tahun 2017 masih perlu dikembangkan secara maksimal.
24 Jurnal Manajemen dan Supervisi Pendidikan, Vol. 3, No. 1 November 2018: 22-29

Sanusi (2013:10), mengatakan bahwa untuk S3, kemudian dalam pengembangan kompetensi
menghadapi kehidupan yang sangat kompleks dosen disalah satu FKIP adanya jalinan
ini perlu dilandasi dengan enam sistem nilai kerjasama dengan pihak-pihak terkait. Bentuk
kehidupan yang terdiri dari ( 1) nilai teologi, (2) pengembangan kompetensi lainnya berupa
nilai logik, (3) nilai etik, (4) nilai fisiologi, (5) menulis karya ilmiah yang diseminarkan baik
nilai estetika dan (6) nilai teologi. Berdasarkan di tingkat nasional maupun tingkat internasional
nilai-nilai dalam kehidupan di atas, maka serta karya ilmiah yang dipublikasikan melaui
seyogyanya kehidupan dalam kampus di setiap jurnal nasional, bentuk lokakarya dan symposium.
perguruan tonggi khususnya para dosen dalam Kebijakan internal lainnya untuk
memberikan pembelajaran kepada mahasiswa pengembangan kompetensi dosen diberikan
didasari oleh enam nilai, maka akan tercipta stimulus berupa penghargaan materi maupun
lingkungan yang kondusif, aman, tentram, serta non materi. Keunggulan/kekuatan yang ada
barokah dalam kehidupan dan akan memberikan pada FKIP pada ketiga perguruan tinggi ini
kenikmatan dunia dan akhirat. dalam pengembangan kompetensi pedagogik
dan kompetensi profesional dosen diantaranya
METODE besarnya motivasi dosen, punya cita-cita, punya
rasa percaya diri tinggi, loyalitas; kompetensi
Metode penelitian yang digunakan dalam antara, lain kemampuan dalam berbahasa Inggris.
pemecahan masalah yang diteliti adalah metode Keunggulan dalam pengembangan kompetensi
deskriptif dengan pendekatan kualitatif, hal ini pedagogik dan kompetensi profesional dosen
didasarkan kepada rumusan masalah penelitian ini karena adannya kerjasama antara pimpinan
dimana penelitian ini ditujukan untuk menggali Fakultas (Dekan FKIP), ketua prodi dan dosen,
data dan informasi yang berkaitan dengan yaitu pimpinan, selalu memberikan bimbingan
penerapan pengembangan kompetensi dosen dan motivasi untuk maju dan untuk berkembang
meningkatan mutu pembelajaran. Sedangkan kearah yang lebih baik dalam hal pengembangan
untuk menjawab permasalahan teoritis digunakan kompetensi dosen maupun dalam kinerja dosen;
studi kepustakaan dengan harapan penganalisaan ketua prodi selalu memberikan dukungan setiap
terhadap beberapa variabel yang menjadikan kebijakan yang dilaksanakan oleh pimpinan, dan
faktor penelitian menjadi lebih akurat. Menurut dosen dengan adanya bimbingan dan dukungan
Sukmadinata, (2007:94) penelitian kualitatif serta motivasi dari pimpinan menjadi semangat
semua siklusnya belum selesai selama untuk melaksanakan pengembangan dirinya ke
diketemukan hal baru. Penelitian kualitatif arah yang lebih baik. Aspek lainnya dukungan
tidak ada penjumlahan jawaban yang ada hanya dana inter perguruan tinggi maupun dari DIKTI.
penyempurnaan jawaban.
Kelemahan dalam pengembangan kompetensi
Dalam penelitian ini digunakan beberapa pedagogik dan kompetensi profesional dosen
teknik pengumpulan data yaitu: observasi, yang dihadapi adalah diantaranya masih ada
wawancara, dan studi dokumentasi. Analisa data dosen muda perempuan, dan dosen-dosen tertentu
dilakukan berdasarkan interaktif model. Pada tidak atau kurang memanfaatkan kesempatan
analisis data model ini terdapat empat komponen untuk melanjutkan pendidikan, karena alasan
yang saling berinteraksi yaitu: pengumpulan banyak tugas atau kesibukan alasan repot dengan
data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan keluarga anak masih kecil dan lain sebagainya,
kesimpulan dan vertifikasi. meskipun tersedia peluang dana untuk lanjutan
studi, tetapi karena jumlahnya terbatas serta,
sifatnya kompetitif, terbatas kemampuan dan
HASIL DAN PEMBAHASAN kurangnya semangat dosen sendiri.
1. Analisis Lingkungan UU No 14 Tahun 2005 menyebutkan
Analisis lingkungan internal terkait dengan dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan
pengembangan kompetensi pedagogik dan dengan tugas utama mentranformasikan,
kompetensi profesional dosen dilaksanakan mengembangkan, menyebarkan ilmu
melalui peningkatan kualifikasi jenjang pengetahuan dan teknologi, dan seni melalui
pendidikan, baik menuju pendidikan S2 maupun pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
Dewi : Manajemen Pengembangan Kompetensi Dosen 25

masyarakat. Dosen merupakan komponen penting itu.


dalam pendidikan tinggi, apapun kebijakan Berbeda dengan UNIVED yang memberikan
peningkatan mutu pendidikan yang dirancang mandat Ketua Tim Renstra pada Ahli, UNIHAZ
yang pada akhirnya dosen melaksanakan dalam Tim Renstra diberikan tanggung jawab kepada
proses belajar mengajar. Sebagai ujung tombak Kepala Bagian Perencanaan dan Informasi, atau
perguruan tinggi, dosen sangat menentukan mutu Kasubag Perencanaan. Hal ini mengindikasikan
pendidikan dan lulusan yang dilahirkan perguruan bahwa Pimpinan UNIHAZ menggunakan cara
tinggi tersebut, disamping secara umum kualitas berfikir birokratis - struktural dalam memilih Tim
perguruan tinggi itu. Jika para dosennya bermutu yang bertugas merumuskan perencanaan. Cara
tinggi maka kualitas perguruan tinggi bermutu, berfikir demikian secara struktural benar, dimana
begitupun sebaliknya. setiap kegiatan yang berbau perencanaan haras
UPM ini merupakan sarana yang dibawa koordinasi Bagian Perencanaan, namun
memungkinkan para pendidik dapat beradaptasi dalam kaitan dengan Tim Renstra pihak - pihak
dengan “kekuatan perubahan” sehingga lembaga terkait dan para ahli seharusnya dilibatkan dalam
FKIP mempunyai para pendidik yang mampu dan unruk memimpin Tim.
melakukan proses pematangan kualitas peserta, 3. Perencanaan
didiknya, hat ini sesuai dengan pendapat
Perencanaan pengembangan kompetensi
Mulyasana, (2011:120), mengatakan bahwa
dosen di kedua FKIP dimulai dengan penyusunan
“pendidikan bermutu adalah pendidikan yang
rencana strategik sebagai pedoman bagi
mampu melakukan proses pematangan kualitas
penyelenggaraan pendidikan untuk kurun waktu
peserta didik yang dikembangkan dengan cars
empat tahun ke depan melalui analisis SWOT
membebaskan peserta didik dari ketidaktahuan,
(strength, weakness, opportunity, threat), analisis
ketidakmampuan, ketidakberdayaan,
untuk mengidentifikasi mencapai tujuan. Oleh
ketidakjujuran dan dari buruknya ahlak dan
karena itu motif berprestasi merupakan tenaga
keimanan”. Pendidikan bermutu lahir dari sistem
pendorong yang menggerakan seseorang,
perencanaan yang baik, dengan materi dan dari
beberapa dosen kurang menguasai karakteristik
sistem fate kelola yang baik, dan disampaikan
peserta didik, kurang menguasai teori dan prinsip-
oleh pendidik yang baik dengan komponen
prinsip pembelajaran, belum memanfaatkan
pendidikan yang bermutu, khususnya para
fasilitas untuk kepentingan pembelajaran, tidak
pendidik. Berdasarkan hasil penelitian, penulis
memfasilitasi pengembangan peserta didik,
berpendapat bahwa kebijakan penyusunan
belum dapat berkomunikasi secara efektif, belum
program pengembangan kompetensi dosen
empatik dan belum santun kepada peserta didik.
belum belum sesuai dengan tuntutan kebijakan
yang ada. UU No 14 Tahun 2005 menyebutkan
dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan
2. Perumusan Strategi
dengan tugas utama mentranformasikan,
Pembentukan tim sebagai langkah awal mengembangkan, menyebarkan ilmu pengetahuan
dalam penyusunan RENSTRA pada UNIVED dan teknologi, dan seni melalui pendidikan,
lebih merupakan perwakilan dari fakultas/jurusan penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
yang duduk dalam Tim Renstra, serta dianggap Jika para. dosennya bermutu tinggi maka kualitas
cakap dan mampu untuk mengemban tugas perguruan tinggi bermutu, begitupun sebaliknya.
tersebut. Kebijakan pembentukan Tim Renstra Upaya untuk mengaplikasikan rencana, strategis
juga dapat dimaknai sebagai pola komunikasi dalam bentuk tindakan nyata, rencana, strategis
antara Pimpinan Universitas dengan Fakultas/ disusun dalam bentuk rencana kerja tahunan.
Jurusan yang menjadi unsur penting dalam
Secara umum kondisi FKIP yang berada
perencanaan mutu. Demikian juga penempatan
di kedua perguruan tinggi ini dalam strategi
orang-orang yang ahli dalam Tim Renstra
perencanaan pengembangan kompetensi dosen
menunjukkan adanya keinginan dari Pimpinan
dalam meningkat mutu pembelajaran sudah
Universitas untuk menghasilkan sebuah
berjalan sesuai dengan programnya masing-
perencanaan yang tidak hanya asal jadi namun
masing serta selalu mengacu pada visi, misi,
lahir dari satu analisis yang tajam dan cermat dari
dan tujuan lembaga pendidikan. Rencana
orang-orang yang memiliki kemampuan untuk
26 Jurnal Manajemen dan Supervisi Pendidikan, Vol. 3, No. 1 November 2018: 22-29

pengembangan kompetensi pedagogik dan oleh pembelajar meliputi keefektifan strategi


kompetensi profesional dosen di kedua FKIP pembelajaran yang dilaksanakan, keefektifan
tersebut secara umum termuat bersatu dengan media pembelajaran, cara mengajar yang
rencana pengembangan lembaga dalam rencana dilaksanakan, dan minat, sikap serta cara belajar
strategis. tapi tidak termasuk program khusus mahasiswa. Evaluasi hasil pembelajaran atau
atau program prioritas tentang pengembangan evaluasi hasil belajar antara lain menggunakan
kompetensi pedagogik dan kompetensi tes untuk melakukan pengukuran hasil belajar
profesional dosen, yang ada adalah program yang sebagai prestasi belajar, dalam hal ini adalah
sifatnya insidentil. penguasaan kompetensi oleh setiap mahasiswa.
4. Implementasi Kemudian manfaatnya dilaksanakan evaluasi
adalah (1) memperoleh pemahaman pelaksanaan
Implementasi dalam pengembangan
dan hasil pembelajaran yang telah berlangsung
kompetensi pedagogik dan kompetensi
atau dilaksanakan, (2) membuat keputusan
profesional dosen di kedua FKIP berdasarkan
berkenaan dengan pelaksanaan dan hasil
hasil analisis kebutuhan oleh lembaga penjamin
pembelajaran, dan (3) meningkatkan kualitas
mutu, karena hasil analisa berdampak pada
proses dan hasil pembelajaran dalam rangka
tuntutan peningkatan kompetensi para dosen,
meningkatkan kualitas keluaran.
sebab untuk menghasilkan mutu pembelajaram
yang baik, menuntut kompetensi dosen yang Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen
tinggi yang profesional. Pada kedua FKIP sudah pasal 1 disebutkan bahwa dosen adalah pendidik
ada lembaga penjamin mutu, yang berfungsi profesional. Sebagai pendidik profesional,
mengkaji, menganalisis dan memberikan dosen bertugas sebagai pengampu mata kuliah
masukan tentang pengembangan kompetensi sesuai dengan keahliannya. Salah satu wujud
dosen kepada setiap fakultas, jurusan dan bagian. keprofesionalannya dalam mengampu mata
Hasil analisis dari lembaga penjaminan mutu kuliah maka seorang dosen melakukan aktivitas
digunakan untuk penyusunan seluruh program perencanaan, melaksanakan perkuliahan dan
pendidikan. mengevaluasi proses serta hasil perkuliahan.
Salah satu tugas pokok perguruan tinggi Para dosen umumnya, terutama yang
adalah mengembangkan ilmu pengetahuan. Tugas telah meningkatkan kompetensi dosen banyak
tersebut direalisasikan melalui pengkajian dan memberikan kontribusi terhadap pengembangan
riset-riset ilmiah yang dilakukan oleh komunitas lembaga, fakultas dan terutama pada program
akademik yang ada di dalamnya, terutama para studinya. Dalam darma pendidikan dan
dosen. Beberapa indikator yang dipakai untuk pengajaran, mereka banyak berkontribusi dalam
menilai produktifitas ilmiah seorang dosen adalah penyusunan kurikulum, pengembangan bahan
jumlah dan kualitas publikasi ilmiah, pengakuan, ajar, pembelajaran, media, evaluasi dan program
dan penghargaan atas karya maupun integritas praktek lapangan. Dalam pelaksanaan pendidikan
ilmiahnya, serta tingkat aktivitas ilmiahnya dan dan pengajaran, pada tahap perencanaan
partisipasi dalam seminar, lokarya, publikasi perkuliahan para dosen melakukan kegiatan
ilmiah melalui jumal baik nasional maupun penyusunan silabus, penyiapan soal-soal ujian dan
internasional dan kegiatan karya ilmiah lainnya. tugas-tugas bagi mahasiswa. Untuk memelihara
relevansinya dengan tujuan, suatu rencana perlu
5. Pengawasan
dievaluasi dan disempurnakan. Berkenaan dengan
Proses pengawasan menjadi masukan rencana-rencana pembelajaran tersebut para
pembelajaran menekankan pada evaluasi dosen mengevaluasi dan menyernpurnakannya
karakteristik peserta didik, kelengkapan dan setelah satu tahun setelah satu semester atau lebih
keadaan sarana dan prasarana pembelajaran, dari satu tahun.
karakteristik dan persiapan dosen, kurikulum
6. Penilaian
dan materi pembelajaran, strategi pembelajaran
yang sesuai dengan mata kuliah, serta keadaan Proses penilaian pada kedua FKIP sudah
lingkungan dimana pembelajaran berlangsung. menjalankan proses penilaian dengan baik.
proses pembelajaran menekankan pada evaluasi Baik dari aspek pengembangan kompetensi
pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan pedagogik, kompetenssi profesional, serta
Dewi : Manajemen Pengembangan Kompetensi Dosen 27

penilaian para dosen dalam proses pembelajaran meningkatakan mutu pembelajaran di perguruan
di kelas. Pada mata kuliah Bahasa Inggris tinggi diperoleh hasil sebagai berikut:
kurikulum serta silabus yang digunakan sudah 1) Kedua perguruan tinggi dalam menyusun
terintegrasi dengan baik untuk masing-masing program pengembangan kompetensi dosen
perguruan tinggi karena setiap perguruan tingi menggunakan analisis lingkungan yang terdiri
sudah memiliki unit pelaksana khusus yang atas analisis lingkungan internal dan analisis
menangani proses pembelajaran mata kuliah lingkungan eksternal.pada tahap analisis internal
wajib univeristas untuk Bahasa Inggris yaitu aspek budaya kerja kurang mendapat perhatian
UPT Bahasa Inggris. Sama pula halnya dengan maksimal pada kedua perguruan tinggi ini.
mata kuliah Ilmu Komputer, dari masing-masing serta pada tahap analisis lingkungan eksternal
perguruan tinggi sudah memiliki unit pelaksana lingkungan sosial juga masih menjadi prioritas
khusus yang menangani pembeljaran Ilmu kedua dalam mengembanagakan kompetensi
komputer sebagai mata kuliah wajib Universitas pedagogik dan profesioanl dosen.
yaitu UPT PUSKOM (Unit Pelaksana Teknis
2) Perumusan strategi pengembangan
Pusat Komputer). Tenaga pengajar untuk kedua
kompetensi pedagogik dan profesional dosen
mata kuliah ini pun berasal dari latar belakang
sebagai upaya dalam meningkatkan mutu
pendidikan yang sesuai dengan mata kuliah yang
pembelajaran dilakukan dengan pembentukan
diampuhnya. Sehingga hal ini tidak mempersulit
tim, perumusan renstra, sosialisasi. Namun
dosen untuk menguasai materi yang diajarkan.
kendala yang dihadapi dengan system birokrasi
Dari fenomena ini dapat diinterpretasikan yang panjang mempersulit para dosen untuk
bahwa mutu pembelajaran dalam hal kompetensi mengaplikasikan pengembangan dirinya dalam
yang diharapkan akan sama untuk masing- percepatan karir dosen.
masing program studi. Sehingga kompetensi
3) Kegiatan yang dilakukan dalam
pembelajaraan dalam mata kuliah Bahasa
perencanaan pengembangan kompetensi dosen
Inggris dan Ilmu komputer sama setiap program
sebagai upaya meningkatkan mutu pembelajaran
studinya. Bahan ajar yang sama juga merupakan
di FKIP UNIVED dan FKIP UNIHAZ. Hasil
indikator pembelajaran yang sudah terintegrasi
penelitian dan temuan di lapangan dapat
dengan baik. Namun, pada pembelajaran mata
disimpulkan bahwa kedua perguruan tinggi
kuliah Pendidikan Agama Islam masih ditemukan
dalam menyusun program perencanaan untuk
beberapa kendala dalam upaya meningkatkan
pengembangan kompetensi pedagogik dan
mutu pembelajarannya. Dari aspek kualifikasi
kompetensi profesional sudah dilaksanakan
tenaga dosennya masih ditemukan dosen yang
melalui kegiatan pembinaan, mengaktifkan
kualifikasi nya tidak sesuai dengan mata kuliah
dosen dalam berbagai kegiatan ilmiah yaitu
yang diampuh. Serta belum adanya unit pelaksana
melalui seminar, simposium, dan publikasi
teknis khusus yang menangani pembelajaran
ilmiah melalui jurnal ataupun prosiding nasional
pendidikan Agama Islam sebagai mata kuliah
maupun internasional untuk menunjang kegiatan
wajib universitas. Masing-masing dosen membuat
tri dharma perguruan tinggi dalam kegiatan
sendiri kompetensi dasar yang diajarkan serta
pendidikan dan pengajaran, namun dalam
silabus yang dibuat belum terintegrasi antara
pelaksanaannya bentuk pelatihan baru bersifat
satu dosen dengan dosen yang lainnya. Bahan
sementara.
ajar yang digunakan pun menjadi beragam antara
satu dosen dengan dosen yang lainnya. Hal ini 4) Kegiatan yang dilakukan dalam
menunjukkan bahwa mutu pembelajaran pada implementasi pengembangan kompetensi
mata kuliah Pendidikan Agama Islam masih pedagogik dan profesional dosen sebagai upaya
perlu diperbaiki. meningkatkan mutu pembelajaran pada kedua
perguruan tinggi ada yang berdasarkan rencana
dari institusi, fakultas, program studi, dan
SIMPULAN DAN SARAN ada juga yang atas inisiatif dari dosen sendiri.
Simpulan Meskipun ada keterbatasan dana yang disediakan
dari pemerintah dan atau perguruan tinggi
Kegiatan yang dilakukan dalam manajemen tetapi jumlah dosen yang melakukan kegiatan
pnengembangan kompetensi dosen sebagai upaya pengembangan kompetensi cukup banyak.
28 Jurnal Manajemen dan Supervisi Pendidikan, Vol. 3, No. 1 November 2018: 22-29

5) Kegiatan pengawasan dari hasil menjadi utuh sehingga mutu pembelajaran dapat
pengembangan kompetensi pedagogik dan terjaga dengan baik.
kompetensi profesional dosen pada kedua d. Perlu program khusus atau program
perguruan tinggi hampir sama. Pertama, berupa prioritas untuk pengembangan kompetensi
pemantauan kemajuan studi lanjut dosen yang pedagogik antara lain berupa pengembangan
mengikuti studi lanjut ke S2 dan S3. Kedua, kompetensi multi media pembelajaran dalam
ketua prodi membuat laporan kepada fakultas bentuk pelatihan penggunaan berbagai macam
tentang kegiatan serta hasil-hasil yang dicapai tekhnologi informasi yang tersedia saat ini
dosen dalam kegiatan pengembangan kompetensi secara intensif dan berkelanjutan. Dalam upaya
dosen. peningkatan mutu pembelajaran khususnya
6) Kegiatan yang dilakukan dalam penilaian untuk mata kuliah wajib universitas diharapkan
pengembangan kompetensi pedagogik dan pada pihak universitas untuk memilik lembaga
profesional dosen sebagai upaya meningkatkan atau forum bagi dosen-dosen pengampu mata
mutu pembelajaran pada FKIP UNIHAZ dan kuliah wajib universitas sebagai sarana untuk
FKIP UNIVED. Secara umum kedua perguruan duduk bersama membahas hal-hal penting yang
tinggi telah memperlihatkan penilaian dengan berkaitan dengan peningkatan mutu pembelajaran
hasil pengembangan kompetensi pedagogik sehingga luaran pembelajaran yang diharapkan
dan kompetensi profesional yang cukup berarti. mahasiswa memiliki kompetensi dasar yang
Hal ini nampak dari jumlah dosen yang telah sama.
mendapat sertifikasi. Hasil lain yang telah e. Diharapkan kepada pimpinan perguruan
dicapai berupa prestasi mahasiswa dalam bidang tinggi untuk dapat memberikan fasilitas kegiatan
akademik dan non akademik. Namun masih pengembangan kompetensi dosen dalam bentuk
ditemukan motivasi yang rendah bagi dosen kegiatan pelatihan yang intensif berkelanjutan.
dalam menghadiri pertemuan ilmiah berskala Bentuk pelatihan untuk pengembangan
nasional dan internasional karena terkendala kompetensi teoritis dan konseptual melalui teknik
pembiayaan dan juga penguasaan bahasa asing peer group discussion yaitu melaui forum diskusi
yang masih minim. antar dosen serta teknik pembinaan dosen senior
tutorial partner partnership, pengembangan
Saran kompetensi multi media pembelajaran bentuk
pengembanagannya menyelenggarakan pelatihan
a. Diperlukan analisis lingkungan yang
bagi para dosen tentang cara penggunaan fasilitas
mendasar dan terintegrasi dengan melibatkan
teknologi informasi, pelatihan manajemen
komponen perguruan tinggi, alumni, pengguna
administrasi.Hal lain yang penting untuk
lulusan, pihak pemerintah daerah, serta
direkomendasikan adalah pelaksanaan supervisi
masyarakat.
atau pemantauan pengajaran secara langsung
b. Diperlukan standard operational oleh pihak terkait seharusnya dilaksanakan
procedur yang jelas dan terdokumentasikan serta secara maksimal sebagai upaya memperkuat hasil
tersosialisasikaan dengan baik sehingga tidak temuan dalam bentuk respon mahasiswa yang
mempersulit para dosen dalam mengembangkan telah dilakukan dalam monitoring pembelajaran.
karirnya sebagai dosen.
f. Diharapkan kepada pihak pemerintah dan
c. Diperlukan perencanaan program wakil rakyat yang duduk di DPR/DPRD sebagai
yang matang bagi program studi dalam upaya pembuat dan pelaksana kebijakan diharapkan
mengembangkan kompetensi pedagogik dapat membuat kebijakan khusus tentang
dan profesional dosen sehingga target yang profesionalisme dosen dengan segenap aturan
diharapkan dapat direalisasikan dengan baik dan hukuman yang mengikat sehingga kode etik
agar mutu pembelajaran tetap terjaga. Serta dosen dapat dijalankan dengan baik sehingga
program pengembangan yang ada direncanakan tidak terjadi malpraktik dalam pengajaran
dengan meliputi semua aspek dalam kompetensi yang dapat mengurangi mutu pembelajaran di
pedagogik dan professional dosen sehingga perguruan tinggi.
kompetensi yang dimiliki oleh dosen nantinya
Dewi : Manajemen Pengembangan Kompetensi Dosen 29

DAFTAR RUJUKAN
Achmad Sanusi. 2013. Kepemimpinan Pendidikan:
Strategi Pembaruan, Semangat Pengabdian, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4
Manajemen Modern. Nuansa Cendekia: Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Bandung. Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

Danim, Sudarwan. 2011. Menjadi peneliti Kualitatif. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Bandung : Pustaka Setua Pendidikan Tinggi.
Sukmadinata, Nana, Sysodih, 2007. Metode Penelitian
Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru. Jakarta : BSNP

Anda mungkin juga menyukai