Anda di halaman 1dari 40

BAGIAN I

MEMAHAMI
KEBUTUHAN ANAK

1
Menjadi Pendamping Belajar yang Efektif dan Kreatif
Bagian I: Memahami Kebutuhan Anak

Disusun oleh Keluarga Kita

Editor: SN Andini
Desainer: Wicahyaning Putri

Hak cipta © Yayasan Rangkul Keluarga Kita Berdaya

Diterbitkan pada Juli 2020

2
TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Orangtua memahami kebutuhan anak yang memengaruhi kesiapan belajar


anak (tahap perkembangan dan sifat bawaan anak)

3
DAFTAR ISI

1. Memahami Kebutuhan Anak


A. Apa yang seharusnya anakku bisa di usianya? | halaman 5
B. Seperti apa cara belajar anakku? | halaman 29

4
Mengapa ada anak yang kesulitan duduk tenang saat belajar?
Kenapa ada anak yang lebih suka belajar saat hening?
Mengapa anak butuh bergerak dulu sebelum bisa fokus mengerjakan tugas?
Apa yang anak rasakan?
Apa yang wajar dari anak Kelas 1 SD?
Mengapa saat beranjak remaja, anak tidak suka ditemani belajar oleh
orangtuanya, ya?
Mempelajari hal ini membantu kita untuk tenang saat mendampingi anak belajar.
Simak penjelasannya berikut ini, yuk!

A Apa yang seharusnya anakku bisa di usianya?

Kesiapan belajar ditandai oleh sebuah perubahan keadaan dalam diri anak;
apakah anak siap berespons atau menjawab sesuai tujuan pembelajaran.
Empat aspek perkembangan berikut, yaitu fisik, sosial-emosional, kognitif, dan
bahasa saling memengaruhi dalam kesiapan belajar anak agar anak mampu
mencapai tujuan belajarnya secara optimal.

5
Sebagai contoh, kesiapan belajar anak usia 2 tahun sangat dipengaruhi oleh
aspek fisik, yaitu kebutuhan geraknya yang masih tinggi. Anak usia ini jika dipaksa
duduk diam selama 1 jam untuk mendengarkan penjelasan tentu tidak efektif.
Kebutuhan gerak yang tidak tersalurkan akan membuat anak tidak nyaman.
Kemampuan bahasa yang belum baik juga akan membuat anak usia 2 tahun ini
merasa frustrasi karena tidak bisa menyampaikan kebutuhannya tersebut. Rasa
frustrasi dan tidak nyamannya itu akan membuat anak tantrum.
Secara sosial-emosional, anak usia 2 tahun menjadi tidak siap, ia jadi tidak dapat
mengendalikan dirinya apalagi diminta mendengarkan instruksi. Anak siap belajar
secara sosial-emosional berarti anak dapat mengendalikan diri, dapat menerima
masukan dari orang lain, dan dapat menyampaikan pendapat dengan baik.
Demikian juga ketika anak kita tumbuh, misalnya saat berusia 7 tahun atau
bahkan hingga menjelang dewasa nanti. Apa saja yang perlu kita ketahui tumbuh
kembang anak, baik aspek fisik, kognitif, sosial-emosi, dan bahasanya saat
berusia sekolah dasar (SD)? Mari kita pelajari tahap perkembangan anak usia SD
lewat poster-poster berikut ini. Anda juga dapat mempelajari tahap
perkembangan anak dari video yang telah Keluarga Kita sediakan di kanal
YouTube. Silakan simak video tahap perkembangan mulai usia 0 hingga 18 tahun
dengan mengeklik tautan berikut ini
https://www.youtube.com/watch?v=KVuL7G5rUvY&list=PLBhcP0L1r4fxyft83BTQcPfQ6
6X-8Zdd7

6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Mari kenali dan dukung tahap
PRAKTIK
perkembangan anak Anda.

Pelajari tahap perkembangan yang sesuai dengan usia anak Anda. Anda dapat
melihat pada poster tahap perkembangan atau video di kanal YouTube Keluarga
Kita.
1. Perhatikan penjelasan 4 aspek perkembangan, yaitu perkembangan fisik,
kognitif, sosial-emosional, dan bahasa yang sesuai dengan usia anak Anda.
2. Tuliskan apa yang sudah anak Anda capai dan yang perlu diusahakan untuk
mencapainya di tiap aspek.
3. Berdasarkan jawaban Anda pada nomor 2, tuliskan strategi untuk membantu
anak memenuhi tahap perkembangannya.

Lihat contoh berikut ini.

Usia anak: 7 tahun

Yang sudah anak saya capai: Secara kognitif, anak sudah memahami konsep
sebab akibat. Anak saya mengerti bahwa jika ia tidak segera menyelesaikan PR,
ia akan terlambat mengirimnya tepat waktu.

Yang perlu diusahakan: Anak belajar untuk dapat memahami kebutuhan orang
lain. Selama ini anak mau belajar hanya jika ditemani ibu. Jika ibu tidak di
sampingnya, anak tidak mau mengerjakan tugasnya.

Strategi untuk mendukung: Bertanya kepada anak apa yang membuatnya tidak
mau belajar jika tidak ditemani ibu. Lalu mengajak anak menyepakati jadwal
belajar dan menyepakati kapan saja ibu bisa mendampingi dan kapan saja anak
belajar tanpa didampingi. Jika saat didampingi kesulitan, anak boleh meminta
bantuan.

27
Lembar kenali dan dukung tahap
PRAKTIK
perkembangan anak Anda.

Usia anak: _________________


Yang sudah anak saya capai:
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
Yang perlu diusahakan:
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
Strategi mendukung:
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________

28
Seperti apa cara belajar anakku?
B
Selanjutnya adalah mengenali dan memenuhi kebutuhan anak yang
berkait dengan cara belajarnya. Dalam hal ini, kita akan mempelajari sifat bawaan
anak.
Berikut ini 4 hal tentang sifat bawaan.

Intensitas dari tiap sifat bawaan bersifat kontinum atau skala. Perhatikan gambar
level intensitas sifat bawaan di bawah ini. Level intensitas digambarkan mulai dari
yang paling tidak sensitif berada di level 1 hingga paling sensitif berada di level 5.

29
Ada 9 sifat bawaan yang perlu kita kenali agar dapat lebih memahami kebutuhan
anak kita. Berikut penjelasan dari 9 sifat bawaan tersebut.
1) Level Aktivitas
Aktivitas, yaitu kebutuhan gerak atau jumlah tenaga yang dikeluarkan tubuh.
Contohnya, apakah kita relative banyak bergerak, sulit duduk tenang, atau
cenderung duduk diam?

30
2) Level Sensitivitas
Sensitivitas, yaitu batas toleransi seseorang terhadap stimulus suara,
temperatur, tekstur, dan rasa. Contohnya: apakah kita mudah tidur di mana
saja atau relatif susah tidur dalam situasi tertentu?

31
3) Level Keteraturan
Keteraturan, yaitu ketepatan menjalankan rutinitas sehari-hari, misalnya
waktu bangun dan tidur, makan dan mandi. Contohnya: apakah pola makan,
tidur, dan rutinitas lain relatif sama atau sering berubah?

32
4) Level Adaptasi
Adaptif, yaitu bagaimana seseorang dengan cepat atau lambat beradaptasi
terhadap perubahan atau berhadapan dengan respons negatif. Contohnya:
apakah kita mudah menerima kegiatan baru atau cenderung sulit?

33
5) Level Ketekunan
Ketekunan, yaitu seberapa lama orang dapat bertahan menghadapi situasi
sulit tanpa menyerah. Contohnya: apakah mudah beralih ke aktivitas lain
ketika menghadapi hambatan atau tetap fokus menyelesaikan?

34
6) Level Suasana Hati
Suasana hati, yaitu bagaimana seseorang menunjukkan kondisi hatinya yang
positif dan negatif. Contohnya: apakah bersikap kaku atau selalu ceria dalam
berbagai kesempatan?

35
7) Level Respons Emosi
Respons emosi atau intensitas emosi, yaitu bagaimana seseorang bereaksi,
termasuk menunjukkan suasana hati pada situasi yang positif dan negatif.
Contoh: apakah lebih memendam reaksi emosional atau emosi mudah
berubah dan naik turun?

36
8) Level Pendekatan atau Penolakan
Pendekatan atau penolakan, yaitu bagaimana reaksi seseorang terhadap
situasi baru. Contohnya: apakah senang bertemu dengan orang baru atau
tidak menyukai perkenalan baru?

37
9) Level Distraksi
Distraksi, yaitu bagaimana seseorang dengan mudah dapat teralihkan
dengan stimulus yang muncul tiba-tiba. Contohnya: apakah susah konsentrasi
dan sulit fokus pada suatu hal atau tidak mudah terganggu oleh suara atau
gerakan?

38
Kenali (lagi) anak Anda.
REFLEKSI
Seperti apa sifat bawaannya?

Isilah kuisioner berikut untuk lebih memahami sifat bawaan anak Anda. Anda juga
dapat mengenali sifat bawaan diri sendiri maupun pasangan dengan kuisioner ini.
Klik tautan kuisioner sifat bawaan berikut ini: bit.ly/kenalisifatbawaan

39
Agar dapat menjadi pendamping belajar yang efektif dan kreatif, selanjutnya
pelajari tentang bagaimana cara mengelola harapan tinggi atau ekspektasi dan
emosi dengan mengunduh materi Bagian 2: Mengelola Harapan dan Emosi.

40

Anda mungkin juga menyukai