1. Definisi
Hemodialisa adalah prosedur pembersihan darah melalui suatu ginjal buatan
dan dibantu pelaksanaannya oleh semacam mesin (Lumenta,
1992).Hemodialisa sebagai terapi yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan
memperpanjang usia. Hemodialisa merupakan metodepengobatan yang sudah
dipakai secara luas dan rutin dalam program penanggulangan gagal ginjal akut
maupun gagal ginjal kronik (Smelter, 2!!1). Hemodialisa merupakan suatu
proses yang digunakan pada pasien dalam keadaan sakit akut dan memerlukan
terapi dialisis jangka pendek (beberapa hari hingga beberapa minggu) atau
pasien dengan penyakit ginjal stadium terminal yang membutuhkan terapi
jangka panjang atau terapi permanen. Sehelai membran sintetik yang
semiper
semipermia
miable
ble mengga
mengganti
ntikan
kan glomer
glomerulu
uluss serta
serta tubulu
tubuluss renal
renal dan bekerja
bekerja
sebagai "ilter bagi ginjal yang terganggu "ungsinya itu bagi penderita gagal
ginjal
ginjal kronis
kronis,, hemodi
hemodialis
alisaa akan
akan mencega
mencegah
h kematia
kematian.
n. #amun
#amun demiki
demikian,
an,
hemodialisa tidak menyembuhkan atau memulihkan penyakit ginjal (Smelter,
2!!1).
1. Indi
Indika
kasi
si hemo
hemodi
dial
alis
isis
is
$ndi
$ndika
kasi
si H% dibe
dibeda
daka
kan
n menj
menjad
adii H% emer
emerge
genc
ncy
yatau
atau H% sege
segera
ra dan
dan H%
kronik.Hemodialis segera adalah H% yang harus segera dilakukan.
&. $ndikasi hemodialisis segera antara lain (%aurgirdas et al.,2!!')
1) ega
egaa
ata
tann ginja
ginjall
a) linis
linis** keadaan
keadaan uremi
uremikk berat,
berat, o+erh
o+erhidr
idrasi
asi
b) ligouria (produksi urine -2!! ml12ml12 jam)
c) &nuria
&nuria (prod
(produks
uksii urine
urine -/!
-/! ml12
ml12 jam)
jam)
d) Hipe
Hiperk
rkale
alemi
miaa (teru
(teruta
tama
ma jika
jika terja
terjadi
di peru
peruba
baha
han
n 0,
0, biasa
biasany
nyaa 34,/
34,/
mmoll )
e) &sidosis
&sidosis berat
berat ( pH -',1
-',1 atau bikarbonat
bikarbonat -12 me5l)
") 6rem
6remia
ia ( 76#
76# 31/!
31/! mgd
mgdL)L)
g) 0nse"
0nse"al
alop
opati
ati urem
uremikikum
um
h) #europ
#europati
atimio
miopat
patii uremiku
uremikum m
i) 8eri
8erika
kard
rdit
itis
is ure
uremi
mikukum
m
j) %isnatremia berat (#a 314! atau -11/ mmolL)
mmolL)
k) Hip
Hiperte
erterm
rmiaia
2) eracunan
eracunan akut (alkoho
(alkohol,l, obatobatan
obatobatan)) yang bisa meleati
meleati membran
membran dialisis.
dialisis.
7. $ndikasi Hemodialisis ronik
Hemodialisis kronik adalah hemodialisis yang dikerjakan berkelanjutan seumur
hidup penderita dengan menggunakan mesin hemodialisis. :enurut %;$
dialisis dimulai jika <= -1/ mlmnt. eadaan pasien yang mempunyai <=
-1/mlmenit tidak selalu sama, sehingga dialisis dianggap baru perlu dimulai jika
dijumpai salah satu dari hal tersebut di baah ini (%aurgirdas et al.,2!!')*
a) <= -1/ mlmenit, tergantung gejala klinis
b) ejala uremia meliputi> lethargy, anoreksia, nausea, mual dan muntah.
c) &danya malnutrisi atau hilangnya massa otot.
d) Hipertensi yang sulit dikontrol dan adanya kelebihan cairan.
e) omplikasi metabolik yang re"rakter.
2. Prinsip yang Mendasari Hemodialisa
?ujuan hemodialisa adalah untuk mengambil atat nitrogen yang toksik dari
dalam darah dan mengeluarkan air yang berlebihan.&da tiga prinsip yang
mendasari kerja hemodialisa yaitu di"usi, osmosis dan ultra"iltrasi. ?oksin dan
at limbah di dalam darah dikeluarkan melalui proses di"usi dengan cara
bergerak dari darah, yang memiliki konsentrasi lebih tinggi ke cairan dialisat
yang konsentrasinya rendah. &ir yang berlebihan dikeluarkan dari dalam
tubuh melalui proses osmosis. 8engeluaran air dapat dikendalikan dengan
menciptakan gradien tekanan* dengan kata lain, air bergerak dari daerah
dengan tekanan yang lebih tinggi (tubuh pasien) ke tekanan yang lebih rendah
(cairan dialisat). radien ini dapar ditingkatkan melalui penambahan tekanan
negati" yang dikenal dengan ultra"iltrasi pada mesin dialisis.?ekanan negati"
diterapkan pada alat ini sebagai kekuatan pengisap pada membran dan
mem"asilitasi pengeluaran air. arena pasien tidak dapat mengekskresikan air,
kekuatan ini diperlukan untuk mengeluarkan cairan hingga tercapai
iso+olemia(keseimbangan cairan ) (Smelter, 2!!1).
3. Prinsip dan cara kerja hemodialisis
Hemodialisis terdiri dari @ kompartemen* 1) kompartemen darah, 2)
kompartemen cairan pencuci (dialisat), dan @) ginjal buatan (dialiser). %arah
dikeluarkan dari pembuluh darah +ena dengan kecepatan aliran tertentu,
kemudian masuk ke dalam mesin dengan proses pemompaan. Setelah terjadi
proses dialisis, darah yang telah bersih ini masuk ke pembuluh balik,
selanjutnya beredar di dalam tubuh. 8roses dialisis (pemurnian) darah terjadi
dalam dialiser (%aurgirdas et al.,2!!'). 8rinsip kerja hemodialisis adalah
komposisi solute (bahan terlarut) suatu larutan (kompartemen darah) akan
berubah dengan cara memaparkan larutan ini dengan larutan lain
(kompartemen dialisat) melalui membran semipermeabel (dialiser).
8erpindahan solutemeleati membran disebut sebagai osmosis.8erpindahan
ini terjadi melalui mekanisme di"usi dan 6<. %i"usi adalah perpindahan solute
terjadi akibat gerakan molekulnya secara acak, utra"iltrasi adalah perpindahan
molekul terjadi secara kon+eksi,artinya solute berukuran kecil yang larut
dalam air ikut berpindah secara bebas bersama molekul air meleati porus
membran. 8erpindahan ini disebabkan oleh mekanisme hidrostatik, akibat
perbedaan tekanan air (transmembrane pressure) atau mekanisme osmotik
akibat perbedaan konsentrasi larutan (%aurgirdas et al.,2!!'). 8ada
mekanisme 6< kon+eksi merupakan proses yang memerlukan gerakan cairan
disebabkan oleh gradient tekanan transmembran (%aurgirdas et al.,2!!').
4. Penatalaksanaan Jangka Panjang Pasien yang Menjalani Hemodialisa
a. %iet
%iet merupakan "aktor penting bagi pasien yang menjalani hemodialisa
mengingat adanya e"ek uremia. &pabila ginjal tidak mampu mengekskresikan
produk akhir metabolisme, substansi yang bersi"at asam ini akan menumpuk
dalam serum pasien dan bekerja sebagai racun. ejala yang terjadi akibat
penumpukan tersebut secara kolekti" dikenal dengan gejala uremik dan akan
mempengaruhi setiap sistem tubuh. Lebih banyak toksin yang menumpuk,
lebih berat gejala yang timbul.%iet rendah protein akan mengurangi
penumpukan limbah nitrogen dan dengan demikian meminimalkan gejala.
8enumpukan cairan juga dapat terjadi dan dapat mengakibatkan gagal jantung
kongesti" serta edema paru.%engan demikian pembatasan cairan juga
merupakan bagian dari resep diet untuk pasien ini.%engan penggunaan
hemodialisa yang e"ekti", asupan makanan pasien dapat diperbaiki meskipun
biasanya memerlukan beberapa penyesuaian atau pembatasan pada asupan
protein, natrium, kalium dan cairan.
b. :asalah airan
8embatasan asupan cairan sampai 1 liter perhari sangat penting karena
meminimalkan resiko kelebihan cairan antar sesi hemodialisa. Aumlah cairan
yang tidak seimbang dapat menyebabkan terjadinya edema paru ataupun
hipertensi pada 2@ orang pasien hemodialisa.etidakseimbangan cairan juga
dapat menyebabkan terjadinya hipertropi pada +entrikel kiri.7eberapa laporan
menyatakan baha pembatasancairan pada pasien hemodialisa sangat
dipengaruhi oleh perubahan musim dan masamasa tertentu dalam hidupnya.
Aumlah asupan cairan pasien baik cairan yang diminum langsung ataupun
yang dikandung oleh makanan dapat dikaji secara langsung dengan mengukur
kenaikan berat badan antar sesi hemodialisa ($nterdialytic eight gain$%B)
(Belch, 2!!4)
c. 8ertimbangan medikasi
7anyak obat yang diekskresikan seluruhnya atau sebagian melalui
ginjal.&pabila seseorang pasien menjalani dialisis, semua jenis obat dan
dosisnya harus die+aluasi dengan cermat.?erapi antihipertensi yang sering
merupakan bagian dari susunan terapi dialisis, merupakan salah satu contoh
dimana komunikasi, pendidikan dan e+aluasi dapat memberikan hasil yang
berbeda.
. !omplikasi
omplikasi terapi dialisisi sendiri dapat mencakup halhal berikut>
a) Hipotensi dapat terjadi selama terapi dialisis ketika cairan dikeluarkan
b) 0mboli udara merupakan komplikasi yang jarang tetapi dapat saja terjadi
jika udara memasuki sistem +askuler pasien.
c) #yeri dada dapat terjadi karena p2 menurun bersamaan dengan
terjadinya sirkulasi darah diluar tubuh.
d) 8ruritus dapat terjadi selama terapi dialisis ketika produk akhir
metabolisme meninggalkan kulit
e) angguan keseimbangan dialisis terjadi karena perpindahan cairan
serebral dan muncul sebagai serangan kejang. omplikasi ini
kemungkinan terjadi lebih besar jika terdapat gejala uremia yang berat.
") ram otot yang nyeri terjadi ketika cairan dan elektrolit dengan cepat
g) meninggalkan ruang ekstrasel.
h) :ual dan muntah merupakan peristia yang sering terjadi
". Pendidikan Pasien
?ujuan untuk mempersiapkan pemulangan pasien dialisis dari rumah sakit
sering menjadi tantangan yang menarik. 8enyakit tersebut dan terapi yang
dilakukannya akan mempengaruhi setiap aspek dalam kehidupan klien.
7iasanya pasien tidak memahami sepenuhnya dampak dialisis dan kebutuhan
untuk mempelajarinya mungkin baru disadari lama sesudah pasien
dipulangkan dari rumah sakit. 8asien hemodialisa yang akan memulai terapi
memerlukan pengajaran tentang topiktopik berikut* =asional dan tujuan
terapi dialisis, hubungan antara obatobat yang diresepkan dengan dialisis,
e"ek samping obat dan pedoman kapan diberikan, peraatan akses +askuler>
pencegahan, pendeteksian dan penatalaksanaan komplikasi yang berkaitan
dengan akses +askuler, dasar pemikiran untuk diet dan pembatasan cairan>
konsekuensi akibat kegagalan dalam mematuhi pembatasan ini, pedoman
pencegahan dan pendeteksian kelebihan cairan, strategi untuk pendeteksian,
penatalaksanaan dan pengurangan gejala pruritus, neuropati serta gejalagejala
lainnya, penatalaksanaan komplikasi dialisis yang lain dan e"ek samping
terapi, strategi untuk menangani dan mengurangi kecemasan serta
ketergantungan pasien sendiri dan anggota keluarga mereka, pilihan lain yang
tersedia buat pasien, pengaturan "inansial untuk dialisis, strategi untuk
mempertahankan kemandirian dan mengatasi kecemasan anggota keluarga.
#)*%D*( ,P'(*#I,%*- P(,#'D$( P'(**)*%
P(' H'M,DI*-I#*
P#I!
$%I&'(#I)*
#
J'M+'(
P(,#'D$( %, %, ('&I#I H*-*M*%
)')*P D,!$M'
%
)*%//*- DI)')*P!*% ,-'H
)'(+I)
1 P'%/'()I*% 8eraatan pre hemodialisa dilakukan sebelum
pasien menjalani hemodialisa.
2 )$J$*% Hemodialisa dilakukan untuk mengambil at
at nitrogen yang toksik dari dalam darah dan
mengeluarkan air yang berlebihan
@ I%DI!*#I 8asien dengan gagal ginjal baik akut maupun
kronik dengan tanda kadar kreatinin serum diatas
4 mgdl pada lakilaki, Cmgdl pada perempuan,
dan <= C mldetik.
P#I!
$%I&'(#I)
*#
J'M+'(
P(,#'D$( %, %, ('&I#I H*-*M*%
)')*P D,!$M'
%
)*%//* DI)')*P!*% ,-'H
- )'(+I)
1 P'%/'()I*% Suatu tindakan memasukkan jarum &D <istula
ke dalam pembuluh darah untuk sarana
hubungan sirkulasi yang akan digunakan selama
proses hemodialisis.
@ I%DI!*#I
C !,%)(* I%DI!*#I
/ P'(#I*P*% P*#I'% 1. ?imbang berat badan
2. bser+asi tandatanda +ital dan
anamnesis
3. =aba desiran pada cimino apakah lancar
4. ?entukan daerah tusukan untuk
keluarnya darah dari tubuh ke mesin
5. ?entukan pembuluh darah +ena lain
untuk masuknya darah dari mesin ke tubuh
pasien
6. 7eritahu pasien baha tindakan akan
dimulai
7. Letakkan perlak di baah tangan pasien
8. %ekatkan alatalat yang akan digunakan
4 P'(#I*P*% *-*) 1. 1 buahbakinstrumenbesar, yang
terdiridari *
a. @ buah mangkok kecil
1) 1 untuk tempat #aL
2) 1 untuktempat7etadine
3) 1 untuk&lkohol 2!F
b. &rteriklem
2. 1 spuit 2! cc
3. 1 spuit 1! cc
4. 1 spuit 1 cc
5. assa / lembar (secukupnya)
6. $8S sarungtangan
7. Lidocain !,/ cc (bilaperlu)
8. 8lester
9. :asker
10. 1 buahgelasukur math can
11. 2 buah &D <istula
12. %uksteril
13. 8erlakuntuk alas tangan
14. 8lastikuntukkotoran
' P'(#I*P*% 1. 8eraat mencuci tangan
P'(**) 2. 8eraat memakai masker
3. 7uka bak instrumen steril
#)*%D*( ,P'(*#I,%*- P(,#'D$( P'(**)*% I%)(*
H'M,DI*-I#*
P#I!
$%I&'(#I)
*#
J'M+'(
P(,#'D$( %, %, ('&I#I H*-*M*%
)')*P D,!$M'
%
)*%//* DI)')*P!*% ,-'H
- )'(+I)
1 P'%/'()I*% 8eraatan intra hemodialisa dilakukan saat pasien
menjalani hemodialisa.
8eraatan ini meliputi pemantauan kondisi pasien,
mesin H%, dan lain lain selama prosedur.
2 )$J$*% Hemodialisa dilakukan untuk mengambil atat
nitrogen yang toksik dari dalam darah dan
mengeluarkan air yang berlebihan
@ I%DI!*#I 8asien dengan gagal ginjal baik akut maupun kronik
dengan tanda kadar kreatinin serum diatas 4 mgdl
pada lakilaki, Cmgdl pada perempuan, dan <= C
mldetik.
/ P'(#I*P*% P*#I'%
Sarana hubungan sirkulasi akses sirkulasi
1. %esin"ektan
1. %esin"ektan
2. &nestesi local
1!. <iksasi
P#I!
$%I&'(#I)
*#
J'M+'(
P(,#'D$( %, %, ('&I#I H*-*M*%
)')*P D,!$M'
%
)*%//* DI)')*P!*% ,-'H
- )'(+I)
1 P'%/'()I*% 8eraatan post hemodialisa dilakukan setelah pasien
menjalani hemodialisa.
Lumenta, #ico, &, dkk. (1992). Penakit !injal . 8enerbit 8?. 78 unung
:ulia.
8otter && I 8erry, & (199@). Fundamental of Nursing Concept" Process and
Practice. ?hird 0dition. St. Louis* :osby ear 7ook
Sudoyo, &ru B, dkk, (2!!4), Buku Ajar #lmu Penakit $alam %ilid # $$$, 0disi
$D, 8usat 8enerbitan %epartemen $lmu 8enyakit %alam <akultas
edokteran 6ni+ersitas $ndonesia, Aakarta.