Anda di halaman 1dari 15

Hemodialisa

1. Definisi
Hemodialisa adalah prosedur pembersihan darah melalui suatu ginjal buatan
dan dibantu pelaksanaannya oleh semacam mesin (Lumenta,
1992).Hemodialisa sebagai terapi yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan
memperpanjang usia. Hemodialisa merupakan metodepengobatan yang sudah
dipakai secara luas dan rutin dalam program penanggulangan gagal ginjal akut
maupun gagal ginjal kronik (Smelter, 2!!1). Hemodialisa merupakan suatu
 proses yang digunakan pada pasien dalam keadaan sakit akut dan memerlukan
terapi dialisis jangka pendek (beberapa hari hingga beberapa minggu) atau
 pasien dengan penyakit ginjal stadium terminal yang membutuhkan terapi
 jangka panjang atau terapi permanen. Sehelai membran sintetik yang
semiper
semipermia
miable
ble mengga
mengganti
ntikan
kan glomer
glomerulu
uluss serta
serta tubulu
tubuluss renal
renal dan bekerja
bekerja
sebagai "ilter bagi ginjal yang terganggu "ungsinya itu bagi penderita gagal
ginjal
ginjal kronis
kronis,, hemodi
hemodialis
alisaa akan
akan mencega
mencegah
h kematia
kematian.
n. #amun
#amun demiki
demikian,
an,
hemodialisa tidak menyembuhkan atau memulihkan penyakit ginjal (Smelter,
2!!1).
1. Indi
Indika
kasi
si hemo
hemodi
dial
alis
isis
is
$ndi
$ndika
kasi
si H% dibe
dibeda
daka
kan
n menj
menjad
adii H% emer
emerge
genc
ncy
yatau
atau H% sege
segera
ra dan
dan H%
kronik.Hemodialis segera adalah H% yang harus segera dilakukan.
&. $ndikasi hemodialisis segera antara lain (%aurgirdas et al.,2!!')
1) ega
egaa
ata
tann ginja
ginjall
a) linis
linis** keadaan
keadaan uremi
uremikk berat,
berat, o+erh
o+erhidr
idrasi
asi
 b) ligouria (produksi urine -2!! ml12ml12 jam)
c) &nuria
&nuria (prod
(produks
uksii urine
urine -/!
-/! ml12
ml12 jam)
jam)
d) Hipe
Hiperk
rkale
alemi
miaa (teru
(teruta
tama
ma jika
jika terja
terjadi
di peru
peruba
baha
han
n 0,
0, biasa
biasany
nyaa  34,/
34,/
mmoll )
e) &sidosis
&sidosis berat
berat ( pH -',1
-',1 atau bikarbonat
bikarbonat -12 me5l)
") 6rem
6remia
ia ( 76#
76# 31/!
31/! mgd
mgdL)L)
g) 0nse"
0nse"al
alop
opati
ati urem
uremikikum
um
h) #europ
#europati
atimio
miopat
patii uremiku
uremikum m
i) 8eri
8erika
kard
rdit
itis
is ure
uremi
mikukum
m
 j) %isnatremia berat (#a 314! atau -11/ mmolL)
mmolL)
k) Hip
Hiperte
erterm
rmiaia
2) eracunan
eracunan akut (alkoho
(alkohol,l, obatobatan
obatobatan)) yang bisa meleati
meleati membran
membran dialisis.
dialisis.
7. $ndikasi Hemodialisis ronik
Hemodialisis kronik adalah hemodialisis yang dikerjakan berkelanjutan seumur 
hidup penderita dengan menggunakan mesin hemodialisis. :enurut %;$
dialisis dimulai jika <= -1/ mlmnt. eadaan pasien yang mempunyai <= 
-1/mlmenit tidak selalu sama, sehingga dialisis dianggap baru perlu dimulai jika
dijumpai salah satu dari hal tersebut di baah ini (%aurgirdas et al.,2!!')*
a) <= -1/ mlmenit, tergantung gejala klinis
 b) ejala uremia meliputi> lethargy, anoreksia, nausea, mual dan muntah.
c) &danya malnutrisi atau hilangnya massa otot.
d) Hipertensi yang sulit dikontrol dan adanya kelebihan cairan.
e) omplikasi metabolik yang re"rakter.
2. Prinsip yang Mendasari Hemodialisa
?ujuan hemodialisa adalah untuk mengambil atat nitrogen yang toksik dari
dalam darah dan mengeluarkan air yang berlebihan.&da tiga prinsip yang
mendasari kerja hemodialisa yaitu di"usi, osmosis dan ultra"iltrasi. ?oksin dan
at limbah di dalam darah dikeluarkan melalui proses di"usi dengan cara
 bergerak dari darah, yang memiliki konsentrasi lebih tinggi ke cairan dialisat
yang konsentrasinya rendah. &ir yang berlebihan dikeluarkan dari dalam
tubuh melalui proses osmosis. 8engeluaran air dapat dikendalikan dengan
menciptakan gradien tekanan* dengan kata lain, air bergerak dari daerah
dengan tekanan yang lebih tinggi (tubuh pasien) ke tekanan yang lebih rendah
(cairan dialisat). radien ini dapar ditingkatkan melalui penambahan tekanan
negati" yang dikenal dengan ultra"iltrasi pada mesin dialisis.?ekanan negati" 
diterapkan pada alat ini sebagai kekuatan pengisap pada membran dan
mem"asilitasi pengeluaran air. arena pasien tidak dapat mengekskresikan air,
kekuatan ini diperlukan untuk mengeluarkan cairan hingga tercapai
iso+olemia(keseimbangan cairan ) (Smelter, 2!!1).
3. Prinsip dan cara kerja hemodialisis
Hemodialisis terdiri dari @ kompartemen* 1) kompartemen darah, 2)
kompartemen cairan pencuci (dialisat), dan @) ginjal buatan (dialiser). %arah
dikeluarkan dari pembuluh darah +ena dengan kecepatan aliran tertentu,
kemudian masuk ke dalam mesin dengan proses pemompaan. Setelah terjadi
 proses dialisis, darah yang telah bersih ini masuk ke pembuluh balik,
selanjutnya beredar di dalam tubuh. 8roses dialisis (pemurnian) darah terjadi
dalam dialiser (%aurgirdas et al.,2!!'). 8rinsip kerja hemodialisis adalah
komposisi solute (bahan terlarut) suatu larutan (kompartemen darah) akan
 berubah dengan cara memaparkan larutan ini dengan larutan lain
(kompartemen dialisat) melalui membran semipermeabel (dialiser).
8erpindahan solutemeleati membran disebut sebagai osmosis.8erpindahan
ini terjadi melalui mekanisme di"usi dan 6<. %i"usi adalah perpindahan solute
terjadi akibat gerakan molekulnya secara acak, utra"iltrasi adalah perpindahan
molekul terjadi secara kon+eksi,artinya solute berukuran kecil yang larut
dalam air ikut berpindah secara bebas bersama molekul air meleati porus
membran. 8erpindahan ini disebabkan oleh mekanisme hidrostatik, akibat
 perbedaan tekanan air (transmembrane pressure) atau mekanisme osmotik 
akibat perbedaan konsentrasi larutan (%aurgirdas et al.,2!!'). 8ada
mekanisme 6< kon+eksi merupakan proses yang memerlukan gerakan cairan
disebabkan oleh gradient tekanan transmembran (%aurgirdas et al.,2!!').
4. Penatalaksanaan Jangka Panjang Pasien yang Menjalani Hemodialisa
a. %iet
%iet merupakan "aktor penting bagi pasien yang menjalani hemodialisa
mengingat adanya e"ek uremia. &pabila ginjal tidak mampu mengekskresikan
 produk akhir metabolisme, substansi yang bersi"at asam ini akan menumpuk 
dalam serum pasien dan bekerja sebagai racun. ejala yang terjadi akibat
 penumpukan tersebut secara kolekti" dikenal dengan gejala uremik dan akan
mempengaruhi setiap sistem tubuh. Lebih banyak toksin yang menumpuk,
lebih berat gejala yang timbul.%iet rendah protein akan mengurangi
 penumpukan limbah nitrogen dan dengan demikian meminimalkan gejala.
8enumpukan cairan juga dapat terjadi dan dapat mengakibatkan gagal jantung
kongesti" serta edema paru.%engan demikian pembatasan cairan juga
merupakan bagian dari resep diet untuk pasien ini.%engan penggunaan
hemodialisa yang e"ekti", asupan makanan pasien dapat diperbaiki meskipun
 biasanya memerlukan beberapa penyesuaian atau pembatasan pada asupan
 protein, natrium, kalium dan cairan.
 b. :asalah airan
8embatasan asupan cairan sampai 1 liter perhari sangat penting karena
meminimalkan resiko kelebihan cairan antar sesi hemodialisa. Aumlah cairan
yang tidak seimbang dapat menyebabkan terjadinya edema paru ataupun
hipertensi pada 2@ orang pasien hemodialisa.etidakseimbangan cairan juga
dapat menyebabkan terjadinya hipertropi pada +entrikel kiri.7eberapa laporan
menyatakan baha pembatasancairan pada pasien hemodialisa sangat
dipengaruhi oleh perubahan musim dan masamasa tertentu dalam hidupnya.
Aumlah asupan cairan pasien baik cairan yang diminum langsung ataupun
yang dikandung oleh makanan dapat dikaji secara langsung dengan mengukur 
kenaikan berat badan antar sesi hemodialisa ($nterdialytic eight gain$%B)
(Belch, 2!!4)
c. 8ertimbangan medikasi
7anyak obat yang diekskresikan seluruhnya atau sebagian melalui
ginjal.&pabila seseorang pasien menjalani dialisis, semua jenis obat dan
dosisnya harus die+aluasi dengan cermat.?erapi antihipertensi yang sering
merupakan bagian dari susunan terapi dialisis, merupakan salah satu contoh
dimana komunikasi, pendidikan dan e+aluasi dapat memberikan hasil yang
 berbeda.
. !omplikasi
omplikasi terapi dialisisi sendiri dapat mencakup halhal berikut>
a) Hipotensi dapat terjadi selama terapi dialisis ketika cairan dikeluarkan
 b) 0mboli udara merupakan komplikasi yang jarang tetapi dapat saja terjadi
 jika udara memasuki sistem +askuler pasien.
c) #yeri dada dapat terjadi karena p2 menurun bersamaan dengan
terjadinya sirkulasi darah diluar tubuh.
d) 8ruritus dapat terjadi selama terapi dialisis ketika produk akhir 
metabolisme meninggalkan kulit
e) angguan keseimbangan dialisis terjadi karena perpindahan cairan
serebral dan muncul sebagai serangan kejang. omplikasi ini
kemungkinan terjadi lebih besar jika terdapat gejala uremia yang berat.
") ram otot yang nyeri terjadi ketika cairan dan elektrolit dengan cepat
g) meninggalkan ruang ekstrasel.
h) :ual dan muntah merupakan peristia yang sering terjadi
". Pendidikan Pasien
?ujuan untuk mempersiapkan pemulangan pasien dialisis dari rumah sakit
sering menjadi tantangan yang menarik. 8enyakit tersebut dan terapi yang
dilakukannya akan mempengaruhi setiap aspek dalam kehidupan klien.
7iasanya pasien tidak memahami sepenuhnya dampak dialisis dan kebutuhan
untuk mempelajarinya mungkin baru disadari lama sesudah pasien
dipulangkan dari rumah sakit. 8asien hemodialisa yang akan memulai terapi
memerlukan pengajaran tentang topiktopik berikut* =asional dan tujuan
terapi dialisis, hubungan antara obatobat yang diresepkan dengan dialisis,
e"ek samping obat dan pedoman kapan diberikan, peraatan akses +askuler>
 pencegahan, pendeteksian dan penatalaksanaan komplikasi yang berkaitan
dengan akses +askuler, dasar pemikiran untuk diet dan pembatasan cairan>
konsekuensi akibat kegagalan dalam mematuhi pembatasan ini, pedoman
 pencegahan dan pendeteksian kelebihan cairan, strategi untuk pendeteksian,
 penatalaksanaan dan pengurangan gejala pruritus, neuropati serta gejalagejala
lainnya, penatalaksanaan komplikasi dialisis yang lain dan e"ek samping
terapi, strategi untuk menangani dan mengurangi kecemasan serta
ketergantungan pasien sendiri dan anggota keluarga mereka, pilihan lain yang
tersedia buat pasien, pengaturan "inansial untuk dialisis, strategi untuk 
mempertahankan kemandirian dan mengatasi kecemasan anggota keluarga.
#)*%D*( ,P'(*#I,%*- P(,#'D$( P'(**)*%
P(' H'M,DI*-I#*

P#I! 

$%I&'(#I)*
#
J'M+'( 
P(,#'D$(  %, %, ('&I#I H*-*M*%
)')*P D,!$M'
%
)*%//*- DI)')*P!*% ,-'H
)'(+I)
1 P'%/'()I*% 8eraatan pre hemodialisa dilakukan sebelum
 pasien menjalani hemodialisa.
2 )$J$*% Hemodialisa dilakukan untuk mengambil at
at nitrogen yang toksik dari dalam darah dan
mengeluarkan air yang berlebihan
@ I%DI!*#I 8asien dengan gagal ginjal baik akut maupun
kronik dengan tanda kadar kreatinin serum diatas
4 mgdl pada lakilaki, Cmgdl pada perempuan,
dan <= C mldetik.

C !,%)(* I%DI!*#I Hipotensi yang tidak responsi" terhadap presor,


 penyakit stadium terminal, dan sindrom otak
organik.
/ P'(#I*P*% P*#I'% 1. 8astikan identitas klien
2. aji kondisi klien (lakukan
anamnesis)
3. 7eritahu dan jelaskan pada klien
atau keluarganya tindakan yg dilakukan
4. Aaga pri+acy klien
4 P'(#I*P*% *-*) 1. %ialyser ginjal buatan
2. &D blood line
3. &D "istulaabocath
4. $n"use set
5. Spuit * /! cc. / cc, dll > insulin
6. Heparin inj
7. Eylocain (anestesi local)
8.  #al !,9F
9. ain kasa steril
10. %uk steril
11. Sarung tangan steril
12. 7ak kecil steril
13. :angkuk kecil steril
14. lem
15. 8lester 
16. %esin"ektan (alcohol G bethadine)
17. elas ukur
18. ?imbangan 77
19. <ormulir hemodialisa
20. Sirkulasi darah

' 0*(* +'!'(J* 1. uci tangan


2. Letakkan dialyser pada holder, dengan posisi
merah diatas
3. Hubungkan ujung putih pada &7L dengan
dialyser ujung merah
4. Hubungkan ujung putih D7L dengan dialyser
ujung biru, ujung biru D7L dihubungkan
dengan alat penampung
5. Letakkan posisi dialyser terbalik, yaitu tanda
merah berada di baah dan biru diatas
)'!%I! D*% P(,#'D$( H'M,DI*-I#*
PemasanganPnksidan!anlasi

P#I! 

$%I&'(#I)
*#
J'M+'( 
P(,#'D$(  %, %, ('&I#I H*-*M*%
)')*P D,!$M'
%
)*%//* DI)')*P!*% ,-'H
- )'(+I)
1 P'%/'()I*% Suatu tindakan memasukkan jarum &D <istula
ke dalam pembuluh darah untuk sarana
hubungan sirkulasi yang akan digunakan selama
 proses hemodialisis.

2 )$J$*% &gar proses hemodialisis dapat berjalan lancar 


sesuai denga nhasil yang diharapkan

@ I%DI!*#I  
C !,%)(* I%DI!*#I 
/ P'(#I*P*% P*#I'% 1. ?imbang berat badan
2. bser+asi tandatanda +ital dan
anamnesis
3. =aba desiran pada cimino apakah lancar 
4. ?entukan daerah tusukan untuk 
keluarnya darah dari tubuh ke mesin
5. ?entukan pembuluh darah +ena lain
untuk masuknya darah dari mesin ke tubuh
 pasien
6. 7eritahu pasien baha tindakan akan
dimulai
7. Letakkan perlak di baah tangan pasien
8. %ekatkan alatalat yang akan digunakan
4 P'(#I*P*% *-*) 1. 1 buahbakinstrumenbesar, yang
terdiridari *
a. @ buah mangkok kecil
1) 1 untuk tempat #aL
2) 1 untuktempat7etadine
3) 1 untuk&lkohol 2!F
b. &rteriklem
2. 1 spuit 2! cc
3. 1 spuit 1! cc
4. 1 spuit 1 cc
5. assa / lembar (secukupnya)
6. $8S sarungtangan
7. Lidocain !,/ cc (bilaperlu)
8. 8lester 
9. :asker 
10. 1 buahgelasukur  math can
11. 2 buah &D <istula
12. %uksteril
13. 8erlakuntuk alas tangan
14. 8lastikuntukkotoran
' P'(#I*P*% 1. 8eraat mencuci tangan
P'(**) 2. 8eraat memakai masker 
3. 7uka bak instrumen steril
#)*%D*( ,P'(*#I,%*- P(,#'D$( P'(**)*% I%)(*
H'M,DI*-I#*

P#I! 

$%I&'(#I)
*#
J'M+'( 
P(,#'D$(  %, %, ('&I#I H*-*M*%
)')*P D,!$M'
%
)*%//* DI)')*P!*% ,-'H
- )'(+I)
1 P'%/'()I*% 8eraatan intra hemodialisa dilakukan saat pasien
menjalani hemodialisa.
8eraatan ini meliputi pemantauan kondisi pasien,
mesin H%, dan lain  lain selama prosedur.
2 )$J$*% Hemodialisa dilakukan untuk mengambil atat
nitrogen yang toksik dari dalam darah dan
mengeluarkan air yang berlebihan
@ I%DI!*#I 8asien dengan gagal ginjal baik akut maupun kronik
dengan tanda kadar kreatinin serum diatas 4 mgdl
 pada lakilaki, Cmgdl pada perempuan, dan <= C
mldetik.

C !,%)(* I%DI!*#I Hipotensi yang tidak responsi" terhadap presor,


 penyakit stadium terminal, dan sindrom otak organik.

/ P'(#I*P*% P*#I'%
Sarana hubungan sirkulasi akses sirkulasi

• %engan internal &D shunt "istula cimino

1. 8asien sebelumnya dianjurkan cuci lengan I


tangan

?eknik aseptic G antiseptic * bethadine G


alcohol

2. &nestesi local (lidocain inj, procain inj)

@. 8unksi +ena (outlet). %engan &D "istula no


.1C sd .14 abocath, "iksasi, tutup dengan
kasa steril.
C. 7erikan bolus heparin inj (dosis aal)

/. 8unksi inlet ("istula), "iksasi, tutup dengan


kassa steril

• %engan eksternal &D shunt (Schibner)

1. %esin"ektan

2. lem kanula arteri I +ena

@. 7olus heparin inj (dosis aal)

• ?anpa 1 I 2 ("emora dll)

1. %esin"ektan

2. &nestesi local

@. 8unksi outlet +ena (salah satu +ena yang


 besar, biasanya di lengan).

C. 7olus heparin inj (dosis aal)

/. <iksasi, tutup kassa steril

4. 8unksi inlet (+ena arteri "emoralis)

'. =aba arteri "emoralis

J. ?ekan arteri "emoralis !,/  1 cm ke arah


medial±Dena "emoralis
&nestesi lokal (in"iltrasi anetesi)

9. Dena "emoralis dipunksi setelah anestesi lokal


@/ menit

1!. <iksasi

11. ?utup dengan kassa steril

4 P'(#I*P*% *-*) 1. %ialyser ginjal buatan


2. &D blood line
@. &D "istulaabocath
C. $n"use set
/. Spuit * /! cc. / cc, dll > insulin
4. Heparin inj
'. Eylocain (anestesi local)
J. #al !,9F
9. ain kasa steril
1!. %uk steril
11. Sarung tangan steril
12. 7ak kecil steril
1@. :angkuk kecil steril
1C. lem
1/. 8lester  
14. %esin"ektan (alcohol G bethadine)
1'. elas ukur
1J. <ormulir hemodialisa
19. Sirkulasi darah
2!. ?ensimeter  
21. Aam tangan
' 0*(* +'!'(J* 1. 6jung &7L line dihubungkan dengan punksi inlet
2. 6jung D7L line dihubungkan dengan punksi outlet
@. Semua klem dibuka, kecuali klem in"us set 1!!
mlm, sampai sirkulasi darah terisi darah semua. ±C.
C. Aalankan pompa darah (blood pump) dengan ;b
/. 8ompa darah (blood pump stop, sambungkan ujung
dari D7L dengan punksi outlet)
4. <iksasi &7L I D7L (sehingga pasien tidak sulit
untuk bergerak)
'. cairan priming ditampung di gelas ukur dan
 jumlahnya dicatat (cairan dikeluarkan sesuai
kebutuhan).
J. Aalankan pompa darah dengan ;b K 1!! mlm,
setelah 1/ menit bisa dinaikkan sampai @!! mlm
(dilihat dari keadaan pasien.
9. Hubungkan selangselang untuk monitor * +enous
 pressure, arteri pressure, hidupkan air blood leak
detector.
1!. 8ompa heparin dijalankan (dosis heparin sesuai
keperluan). Heparin dilarutkan dengan #al
11. 6kur ?%, #adi setiap 1 jam. 7ila keadaan pasien
tidak baik lemah lakukan mengukur ?%, #, lebih
sering.
12. $si "ormulir H% antara lain * #ama, 6mur, 77, ?%,
S, #, 8, ?ipe 7, airan priming yang masuk,
makanminum, keluhan selama H%, masalah
selama H%.
H*- *%/ P'(-$ 1. airan pendorongpembilas (#al) sesuai dengan
DIP'(H*)I!*% kebutuhan, kalau perlu di dorong dengan udara
(harus hatihati)
2. 8enekanan bekas punksi dengan @ jari sekitar 1!
menit
3. 7ekas punksi "emoral lebih lama, setelah
 perdarahan berhenti, ditekan kembali dengan
 bantal pasir 
4. 7ekas punksi arteri penekanan harus tepat, lebih
lama
. :emakai teknik aseptik dan antiseptik 
J H*#I- 1. 0+aluasi respon klien
2. 7erikan rein"orcement positi" 
@. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
C. :engakhiri kegiatan dengan baik 
9 D,!$M'%)*#I 1. atat tindakan yang telah dilakukan, tanggal dan
 jam pelaksanaan
2. atat hasil tindakan (respon subjekti" dan objekti")
di dalam catatan
@. %okumentasikan tindakan dalam bentuk S&8
#)*%D*( ,P'(*#I,%*- P(,#'D$( P'(**)*% P,#)
H'M,DI*-I#*

P#I! 

$%I&'(#I)
*#
J'M+'( 
P(,#'D$(  %, %, ('&I#I H*-*M*%
)')*P D,!$M'
%
)*%//* DI)')*P!*% ,-'H
- )'(+I)
1 P'%/'()I*% 8eraatan post hemodialisa dilakukan setelah pasien
menjalani hemodialisa.

2 )$J$*% Hemodialisa dilakukan untuk mengambil atat


nitrogen yang toksik dari dalam darah dan
mengeluarkan air yang berlebihan.
@ I%DI!*#I 8asien dengan gagal ginjal baik akut maupun kronik
dengan tanda kadar kreatinin serum diatas 4 mgdl
 pada lakilaki, Cmgdl pada perempuan, dan <= C
mldetik.

C !,%)(* I%DI!*#I Hipotensi yang tidak responsi" terhadap presor,


 penyakit stadium terminal, dan sindrom otak organik.

/ P'(#I*P*% P*#I'% 1. 8astikan identitas klien


2. aji kondisi klien (lakukan anamnesis)
@. 7eritahu dan jelaskan pada klien atau keluarganya
serangkaian tindakan yg dilakukan
C. Aaga pri+acy klien
4 P'(#I*P*% *-*) 1. ain kasa gaas steril
2. 8lester  
@. Derband gulung
C. &lkohol bethadin
/. &ntibiotik poder (nebacetin cicatrin)
4. 7antal pasir (112 keram) * pada punksi "emoral
' 0*(* +'!'(J* 1. 1./ menit sebelum hemodialisis berakhir 
;b diturunkan sekitar 1!!ccm
6<= K !
2. 6kur ?%, nadi
@. 7lood pump stop
C. 6jung &7L diklem, jarum inlet dicabut , bekas
 punksi inlet ditekan dengan kassa steril yang diberi
 betadine.
/. Hubungkan ujung &7L dengan in"us set
4. %arah dimasukkan ke dalam tubuh dengan do
dorong dengan #al sambil 5b dijalankan 1!!
mlm (masukkan #al * 2!1!!cc)
'. Setelah darah masuk ke tubuh blood pump stop.
6jung D7L diklem.
J. Aarum outlet dicabut, bekas punksi inlet I outlet
ditekan dengan kassa steril yang diberi bethadine
9. 7ila perdarahan pada punksi sudah berhenti,
 bubuhi bekas punksi inlet I outlet dengan
antibiotik poder, lalu tutup dengan kain
kassaband aid lalu pasang +erband.
1!. 6kur ??D * ?%. #, S, 8
11. ?imbang 77 (kalau memungkinkan)
12. $si "ormulir hemodialisis
H*- *%/ P'(-$ 1. airan pendorongpembilas (#al) sesuai dengan
DIP'(H*)I!*% kebutuhan, kalau perlu di dorong dengan udara
(harus hatihati)
2. ?ekan bekas punksi dengan @ jari sekitar 1! menit
3. 7ekas punksi "emoral lebih lama, setelah
 perdarahan berhenti, ditekan kembali dengan
 bantal pasir 
4. 7ekas punksi arteri penekanan harus tepat, lebih
lama
. :emakai teknik aseptik dan antiseptik 
P'%DIDI!*% 1. =asional dan tujuan terapi dialisis
P*#I'% 2. Hubungan antara obatobat yang diresepkan dan
dialisis
@. 0"ek samping obat dan pedoman kapan harus
memberitahukan dokter mengenai e"ek samping
tersebut
C. 8eraatan akses +askuler* pencegahan,
 pendeteksian dan penatalaksanaan komplikasi
yang berkaitan dengan akses +askuler 
/. %asar pemikiran untuk diet dan pembatasan
cairan* konsekuensi akibat kegagalan dalam
mematuhi pembatasan ini
4. 8edoman pencegahan dan pendeteksian kelebihan
muatan cairan
'. Strategi untuk pendeteksian, penatalaksanaan dan
 pengurangan gejala pruritus, neuropati serta
gejalagejala lainnya.
J. 8enatalaksanaan komplikasi dialisis yang lain dan
e"ek samping terapi (dialisis, diet yang membatasi,
obatobatan)
9. Strategi untuk mengangani atau mengurangi
kecemasan serta ketergantungan pasien sendiri dan
anggota keluarga mereka.
1!. 8ilihan lain yang tersedia bagi pasien
11. 8engaturan "inansial untuk dialisis* strategi untuk
mengidenti"ikasi dan mendapatkan sumber
sumber.
12. Strategi untuk mempertahankan kemandirian dan
mengatasi kecemasan anggota keluarga.
J H*#I- 1. 0+aluasi respon klien
2. 7erikan rein"orcement positi" 
@. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
C. :engakhiri kegiatan dengan baik 

9 D,!$M'%)*#I 1. atat tindakan yang telah dilakukan, tanggal dan


 jam pelaksanaan
2. atat hasil tindakan (respon subjekti" dan objekti")
di dalam catatan
@. %okumentasikan tindakan dalam bentuk S&8
D*5)*( P$#)*!*

7runner and Suddart. 2!!1. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. 0disi J.


0ditor* Suanne . Smelter, 7renda . 7are. Aakarta* 0.

oier, 7 (dkk). (199/). Fundamental of Nursing: Conceps process and Practise.


=edood ity* &ddison Besley

Lumenta, #ico, &, dkk. (1992).  Penakit !injal . 8enerbit 8?. 78 unung
:ulia.

8otter && I 8erry, & (199@).  Fundamental of Nursing Concept" Process and 
 Practice. ?hird 0dition. St. Louis* :osby ear 7ook 

Smelter, Suanne . I 7renda . 7are. (2!!2).  Buku Ajar Keperawatan


 Medikal Bedah: 7runner I Suddarth. 0. Aakarta

Sudoyo, &ru B, dkk, (2!!4),  Buku Ajar #lmu Penakit $alam %ilid #    $$$, 0disi
$D, 8usat 8enerbitan %epartemen $lmu 8enyakit %alam <akultas
edokteran 6ni+ersitas $ndonesia, Aakarta.

Anda mungkin juga menyukai