Anda di halaman 1dari 103

PDGK 4102 Resume Materi Konsep Dasar IPS

MODUL I
HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK
KEGIATAN BELAJAR 1
Hakikat Mata Kuliah Konsep Dasar IPS
Dalam bidang pengetahuan sosial, terdapat beberapa istilah yaitu meliputi Ilmu Sosial
( Social Sciences), Studi Sosial (social studies) , dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Dalam
bidang studi IPS sering disebut dengan istilah-istilah Antropologi, Sosiologi, Ekonomi, Geografi,
Sejarah, Ilmu Politik, Psikologi maupun Psikologi Sosial. Istilah lain yang digunakan untuk
menyebut bidang studi IPS antara lain Sosial Education dan Sosial learning. Kedua istilah
tersebut menurut Cheppy lebih menitikberatkan kepada berbagai pengalaman di sekolah yang
dipandang dapat membantu anak didik untuk lebih mampu bergaul di tengah-tengah masyarakat.
Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Indonesia tidak lepas dari perkembangan dan
keberadaan Social Studies (Studi Sosial) di Amerika Serikat. Studi Sosial (Sosial Studies) bukan
merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin bidang akademis. Melainkan suatu bidang
pengkajian tentang gejala dan masalah sosial. Achmad Sanusi (1971:18) memberikan penjelasan
tentang Studi Sosial sebagai berikut : “Adapun Studi Sosial tidak selalu bertaraf akademis
Universitas, bahkan dapat merupakan bahan-bahan pembelajaran bagi murid-murid sejak
Pendidikan Dasar, dan dapat befungsi selanjutnya sebagai pengantar bagi lanjutan kepada
disiplin-disiplin ilmu sosial . Studi Sosial bersifat Interdisipliner, denga menetapkan pilihan judul
atau masalah-masalah tertentu berdasarkan sesuatu dalam rangka referensi, dan meninjaunya
beberapa sudut sambil mencari logika dan hubungan yang satu dengan lainnya. Sesuatu acara
ditinjau dari beberapa sudut sekomprehensif mungkin”. Perbedaan antara Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) sebagai bidang studi dengan disiplin Ilmu-ilmu Sosial (Social Sciences) antara lain :
1. IPS itu bukanlah suatu disiplin ilmu seperti halnya Ilmu Sosial, tetapi IPS lebih tepat dilihat
sebagai bidang kajian, yaitu suatu kajian terhadap masalah-masalah kemasyarakatan.
2. Pendekatan yang dilakukan dalam IPS menggunakan Pendekatan Multidisiplin atau
Interdisiplin, tidak seperti halnya Ilmu Sosial yang menggunakan Pendekatan Disiplin Ilmu atau
Monodisiplin.
3. IPS sengaja dirancang untuk kepentingan kependidikan, keberadaan IPS lebih memfokuskan
pada dunia persekolahan, tidak seperti Ilmu Sosial keberadaannya bisa di dunia persekolahan,
Perguruan Tinggi, atau dipelajari di masyarakat umum sekalipun.
4. IPS di samping menggunakan ilmu-ilmu social sebagai bahan pengembangan materi
pembelajaran dilengkapi dengan mempertimbangkan aspek Psikologis –
Pemdagogis. Selain itu IPS juga sangat memperhatikan dan mempertimbangkan
kemanfaatan, urutan, dan ruang lingkup bahan bagi setiap peserta didik dalam hidup dan
kehidupannya kelak, tidak seperti halnya ilmu sosial yang hampir lepas dan tidak
mempermasalahkan pertimbangkan pertimbangan. Keseluruhan IPS sebagai sarana pendidikan
yang memaparkan manusia dalam segi tiga waktu – ruang – hidup, sebagaimana dilakukan oleh
Studi Sejarah ( membicarakan ‘Man In Time’), Geografi (membicarakan ‘Man In Space’), dan
gabungan Sosiologi, Antropologi, Ekonomi, Tata Negara ( membicarakan ‘Man In Life’),
hubungan ketiganya adalah Transmisi Budaya (Sejarah), Adaptasi Ekologis (Geografi), dan
Perjuangan Hidup (Sosiologi dan seterusnya). Melalui sejarah diadakan pengalaman umat
manusia dan segenap masa lampau, untuk mengerti masa kini serta untul menentukan masa
depan. Melalui Geografi di tunjukkan peran manusia dalam kegiatannya menyesuaikan diri
dengan tantangan dan tawaran lingkungan alam.
IPS sebagai satu program pendidikan tidak hanya menyajikan konsep-konsep
pengatahuan semata, nammun harus pula mampu membina peserta didik menjadi warga negara
dan warga masyarakat yang akan hak dan kewajibannya. IPS memiliki lima tujuan sebagai
berikut :
1. Mempersiapkan siswa untuk studi lanjut di bidang Sosial Sciences
2. Mendidik Kewarganegaraan yang baik
3. Merupakan suatu kompromi antara 1 dan 2 tersebut diatas, ditemukan definisi IPS
sebagai “suatu penyederhanaan dan penyaringan ilmu-ilmu sosial, yang penyajiannya
disesuaikan kemampuan guru dan peserta didik
4. Mempelajari Closed Areas atau masalah-masalah sosial
5. Materi yang dipilih disaring dan disinkronkan Pembelajaran IPS meliputi nilai edukatif,
nilai praktis, nilai teoritis, nilai filsafat, dan nilai ketuhanan.
Nilai-nilai tersebut di kemukakan oleh Nursid Sumaatjmaja (1997), yaitu sebagai berikut :
A. Nilai Edukatif Salah satu tolak ukur keberhasilan pelaksanaan pendidikan IPS, yaitu adanya
perubahan perilaku social peserta didik ke arah yang lebih baik, meliputi aspek-aspek
Kognitif, Efektif, dan Psikomotor. Peningkatan Kognitif tidak hanya terbatas meningkatnya
pengetahuan sosial, melainkan pula nalar sosial dan kemampuan mencari alternatif-alternatif
pemecahan masalah sosial.
B. Nilai Praktis Diterapkan secara praktis dalam kehidupan social sehari-hari. Pokok bahasan
jangan hanya tentang pengetahuan yang konseptual-teoritis belaka, melainkan digali dari
kehidupan sehari- hari. Nilai praktis disesuaikan dengan tingkat usia dan kegiatan peserta
didik sehari-hari.
C. Nilai Teoritis Pendidikan IPS tidak hanya menyajikan dan membahas kenyataan, fakta dan
data, melainkan menelaah keterkaitan aspek kehidupan sosial dengan yang lainnya.
Kemampuan menyelidiki dan meneliti denga mengajukan berbagai pernyataan ( Sense Of
Inquiry ).
D. Nilai Filsafat Mengembangkan kesadaran mereka selaku anggota masyarakat atau sebagai
makhluk sosial.
E. Nilai Ketuhanan Kekaguman kita sebagai manusia pada segala ciptaan- Nya baik berupa
fenomena fisikal, alamiah maupun fenomena kehidupan, merupakan nilai ketuhanan yang
strategis sebagai bangsa yang berfalsafahkan Pancasila.
KEGIATAN BELAJAR 2
Karakteristik Mata Kuliah Konsep Dasar IPS
Dalam kehidupan Sosial kita manusia, ada aspek sejarah, yaitu peristiwa-peristiwa kehidupan
manusia yang telah lalu yang tidak kita alai sendiri. Nu’man Somantri, yang dikutip oleh
Daldjoeni (1981) menyatakan bahwa pembaharuan pengajaran IPS sebenarnya masih dalam
proses yang penuh berisi berbagai eksperimen.
1) Ekonomi, objeknya mempelajari tingkah laku manusia dalam memenuhi kebutuhannya
guna mencapai kemakmuran.
2) Politik, mempelajari kehidupan negara, pemerintahan dan kehidupan manusianya
sebagai”An Organized Of Political Man”.
3) Ekologi, mempelajari bagaimana manusia berhubungan dengna lingkungan alamnya,
memelihara, mengembangkan, dan melestarikannya.
4) Sosiologi, mempelajari bentuk dan proses sifat atau ciri yang timbul dari kehidupan
masyarakat yaitu interaksi sosial yang dilembagakan.
5) Antropologi, mempelajari tentang manusia dan karyanya “The Science Of Group Of Man
and Their Behavior and Production”.
6) Psikologi Sosial, mempelajari proses mental manusia sebagai anggota masyarakat.
7) Sejarah, mempelajari aspek historis kehidupan manusia yang meliputi peristiwa
kemanusiaan sesuai dengan kurun waktunya dan sesuai dengna urutan kejadian.
8) Geografi, mempelajari relasi manusia dengan akan yang terungkapkan pada pemanfaatan
alam dalam berbagai bentuknya.
Evaluasi Pembelajaran IPS berlandaskan asas yang meliputi:
1. Asas Komprehensif atau asas keseluruhan
2. Asas Kontinuitas atau asas kesinambungan
3. Asas Objektif
MODUL 2
SEJARAH PERKEMBANGAN IPS
Kegiatan Belajar 1
Sejarah perkembangan IPS secara umum
IPS adalah terjemahan dari social Studies.Untuk mengetahui perkembangan IPS ini, tentu
kita harus melihat sejarah perkembangan social studies yang berkembang di Amerika Serikat.
Perkembangan pemikiran ini dapat dilihat diberbagai karya Akademis yang dipublikasikan oleh
National councilv for the social studies ( NCSS ) Definisi tentang “Social Studies”menurut
Edgar Bruce Wasley pada tahun 1937 ( barr , Bart dan Shermis , 1977:12 ) yaitu “the social
studies are the social sciences simplified for pedagogical purposes “.Social studies adalah ilmu-
ilmu social yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan.Pengertian ini dikemudian dibakukan
bahwa”social studies”meliputi aspek aspek sejarah,ilmu ekonomi, ilmu politik , sosiologi ,
antropologi, psikologi, ilmu geografi dan filsafat. Bila dianalisis dengan cermat . didalam
pengertian awal,”social studies”tersebut diatas terkandung hal-hal sebagai berikut :
1) social studies merupakan turunan dari ilmu-ilmu social
2) Disiplin dikembangkan untuk memenuhi tujuan pendidikan / pembelajaran baik pada
tingkat persekolahan maupun pada tingkat pendidikan tinggi
3) Aspek-aspek dari masing-masing disiplin uilmu social itu perlu diseleksi sesuai tujuan
tersebut
Antara tahun 1940-1950 NCSS mendapat serangan yang berkisar pada pertanyaan mesti
tidaknya social studies menanamkan nilai dan ikap demokratis kepada para pemuda. Hal itu
tumbuh sebagai dampak yang melahirkan tuntutan bagi sekolah untuk berpartisipasi dalam
mayarakat demokratis.
Pada tahun 1960-an, timbul suatu gerakan akademis yang mendasar dalam pendidikan,
yang secara khusus dapat dipandang sebagai suatu revolusi dalam social studies.Yang dipelopori
oleh para sejarawan dan ahli-ahli ilmu social.Kedua kelompok ilmuan tersebut terpikat oleh
social studies, antara lain karena pada saat itu pada pemerintah federal menyediakan dana yang
sangat besar untuk perkembangan kurikulum.
Namun demikian sampai tahun 1970-an ternyata gagasan untuk mendapatkan the new
spcial studies belum menjadi kenyataan.Isu yang terus menrpa social studies.
Pada tahun 1940-1960 ditegaskan oleh Barr,dkk, ( 1977:36 ) yaitu terjadinya tarik
menarik antara dua visi socisl studies, disatu pihak adanya gerakan mengintegrasi diberbagai
disiplin ilmu social untuk tujuan citicenship education.Dilain pihak,terua bergulirnya gerakan
pemisahan berbagai disiplin ilmu social yang cenderung memperlemah konsepsi social studies
education.
Pada tahun 1955 terjadi terobosan besar, demikian diungkapkan Barr, dkk.( 1977:37 )
berupa inovasi Maurice Hunt dan Lawrence Metcalf yang mencoba melihat cara baru dalam
pengintegrasian pengatahuan dan keterampilan ilmu social untuk tujuan citizenship education.
Tekanan perubahan lain yang juga cukup dahsyat muncul pada tahun 1957 dalam bentuk
upaya komperenhansip untuk mereformasi social studies.Pemicu perubahan tersebut adalah
keberhasilan Rusia meluncurkan pesawat ruang angkasa “sputnik”yang telah membuat Amerika
menjadi panic dan merasa jauh tertinggal dari Rusia.
Gerakan the new social studies yang menjadi pilar dari mpermukaan social studies pada
tahun 1960-an , bertolak dari kesimpulan bahwa social studies dinilai sangat tidak efektif dalam
mengajarkan substansi yang mempengaruhi perubahan sikap para siswa.Oleh karena itu, para
ilmuan dalam hal ini sejarawan dan ahli-ahli ilmu social bersatu padu untuk bergerak
meningkatkan social studies kepada taraf higher level of intellectual pursuit ( Barr,dkk.1977:42 )
yakni mempelajari ilmu social secara mendasar dengan orientasi baru tersebut maka dimulailah
era modus pembelajaran social science education.
Pada dasa warsa 1960-an tercata (Barr,dkk.: 45) adanya perubahan orientasi pada disiplin
akademik yang terpisah pisah kesuatu upaya untuk mencari hubungan interdisipliner. Untuk ini
The social studies curriculum center at Syracuse mengindentifikasi 34 konsep dasar yang di gali
dari sejumlah ilmu social yang dinilai perlu diajarkan disekolah.
Pada dasawarsa 1970-an , demikian direkam Barr,dkk (1877:46) terjadi pertemuan social
studies yang serupa dengan perkembangan sebelumnya.Para ahli ternyata mendapatkan
kesimpulan yang sama yakni terlepas dari upaya pemerintah belum banyak terjadi perubahan
disekolah Barr,dkk. (1978:1917)
Jika dilihat dari visi, misi strateginya ,Barr,dkk (1978:1917) social studies telah dan dapat
dikembangkan dalam tiga tradisi yakni social studies taught as citizenship transmission,
sogialstudies tought as social science, and social studies tought asreflegtive inguiry.Masing
masing tradisi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Tradisi citizenship transmission merujuk
pada suatu modus pembelajaran social yang bertujuan untuk mengembangkan warga Negara
yang baik yang ditandai oleh confoms to certain accepted practices, hold particular belief, isloyal
to certain values, participates in certain activities. And conform to norm which are often local to
character. Seadngkan tradisi social science merupakan modus pembelajaran social yang juga
mengembangkan karakter warga Negara yang baik, yang ditandai oleh kemampuannya dalam
melihat dan mengatasi masalah-masalah social dan personal dengan menggunakan visi dan cara
kerja ilmuwan social . Dilain pihak tradisi revlective inguiry merupakan modus pembelajaran
social yang menekankan pada hal yang sama yakni pengembangan waraga Negara yang baik
dengan ceriteria yang berbeda yaitu dilihat dari kemampuannya.Jika dilihat dari definisi dan
tujuannya, social menurut laporan tersebut terkandung dalam hal sebagai berikut:
1) Pertama social studies merupakan mata pelajaran dasar diseluruh jenjang pendidikan
persekolahan.
2) Kedua tujuan utamamata pelajaran ini ialah mengembangkan siswa untuk menjadi warga
Negara yang memiliki pengetahuan, nilai, sikap dan keterampilan.
3) Ketiga konten pembebelajarannya digali dan diselaksi dari sejarah dan ilmu-ilmu social
4) Keempat pembelajarannya menggunakan cara-cara yang mencerminkan kesadaran
pribadi , kemasyarakatan , pengalaman budaya perkembangan siswa.
Pada tahun 1992 the bord of direction of the nationa council for the social studies
mengadopsi visi terbaru mengenai social studies yang kenudian diterbitkan dalam dokuman
resmi NCSS pada tahun 1994 dengan judul Expectations of excellence: curriculum standart of
social studies.Dokumen ini nampaknya yang sedang mewarnai pemikiran dan praksid social
studies di Amerika Serikat saat ini.
Didalam dokumen teresbut ( NCSS, 1994:3) diadopsi pengertian social studies sebagai
berikut: Secara essensial terkandung visi, misi, dan strategi pendidikan social studies yang
mengokohkan kristalisasi pemikiran yang lebih solid dan kohesif dari pakar dan praktisi yang
tergabung dalam NCSS.Yang secara social akademik sangat berpengaruh di Amerika serikat,
yang juga biasanya memberi dampak yang sangat signifikan terhadap pemikiran dan praksis
dalam bidang itu dan Negara lain. Sebagai rambu-rambu dalam rangka mewujudkan visi, misi,
dan setrategi baru social studies tersebut, NCSS (1994) menggariskan hal-hal sebagai berikut:
1. Pertama program social studies mempunyai tujuan pokok yang ditegaskan kembali
bahwa civic competence itu bukanlah menjadikan tanggung jawab dari social studies .
2. Kedua program social studies dalam dunia pendidikan persekolahan mulai dari taman
kanak- kanak sampai dengan pendidikan menengah ditandai oleh keterpaduan know
ladge, skill, and attitudes within and cross disciplines ( NCSS.1994:3 )hal ini
memberikan dasar bahwa pendidikan social studies memiliki dua akternatif yakni yang
bersifat monodisipliner. Pda kelas rendah ditekankan pada social studies yang
mengintegrasikan beberapa disiplin yang bertolak dari suatu tema tertenru misalnya tema
tine, continutity, an cange sedangkan pada kelas lanjutan dan menengah program social
studies dapat diteruskan dengan mengintegrasikan secara interdisipliner yang sering
disebut dengan secara interdisciplinary yang lebih luas.
3. Ketiga program social studies dititikberatkan pada upaya membantu siswa dalam
construcl a know base and attitudes drawn from academic diciplines as specialized ways
of viewing reality (NCSS ,1994:4). Disini siswa di perankan bukan sebagai penerima
pengetahuan yang pasif, tetapi sebagai pembangun pengetahuan dan sikap yang aktif
melalui cara pandang escara akademik terhadap realita
4. Keempat program social studies mencerminkan “The chaging nature know , ledge,
fostering entirely now and highly integrated approfe dres to resolving issue of
significance to humanity”(NCSS 1994:5) dengan begitu hakikat pengetahuan yang
semula dilihat secara kotak-kotak kini harus dilihat secara terpadu yang menuntun
perlibatan sebagai disiplin.
KEGIATAN BELAJAR 2
Sejarah Perkembangan IPS di Indonesia
Untuk menelusuri perkembangan pemikiran / konsep Pendidikan IPS di Indonesia secara
histories epistomologis terasa sangat sukar karena ada dua alasan
1. Di Indonesia belum ada profisional bidang pendidikan IPS seperti NCSS (national
Council for the social studies)
2. Perkembangan kurikulum dan pembelajaran IPS sebagai ontology ilmu pendidikan
( disiplin ) IPS sampai saat ini sangat tergantung pada pemikiran individual / kelompok
pakar yang ditugasi secara incidental untuk mengembangkan perangkat kurikulum IPS
melalui pusat pengembangan kurikulum dan sarjana pendidikan badan penelitian
perkembangan ( BALITBANG DIKNAS ) dan pusat kurikulum ( purkur )
Istilah IPS untuk pertama kalinya muncul dalam seminar Nasional tentang Civic Education tahun
1972 di Tawangmangu Solo, dalam winata putra, 1972; 42 ada 3 istilah yang muncul dan
digunakan secara bertukar pakai ( interehangeably ), yaitu:
1) Pengetahuan social
2) Studi social
3) Ilmu Pengetahuan Social
Ketiga istilah tersebut diartikan sebagai suatu studi masalah-masalah social yang dipilih
dan dikembangkan dengan menggunakan pendekatan interdisipliner dan bertujuan agar masalah-
masalah social itu dapat dipahami oleh siswa.
Konsep IPS untuk pertama kalinya masuk kedalam dunia persekolahan terjadi pada tahun
1972- 1973, yakni dalam kurikulum proyek perintis Sekolah Pembangunan( PPSP ) IKIP
Bandung. Dalam kurikulum SD PPSP diartikan sama dengan pendidikan kewarganegaraan
,sedangkan dalam kurikulum sekolah menengah 4 tahun, digunakan istilah
1) Studi Social
2) Pendidikan kewarganegaraan
3) Civies dan hokum
Pada tahap ini konsep pendidikan IPS diwujudkan dalam 3 bentuk , yaitu:
1. Pendidikan IPS , terintegrasi denagn nama pendidikan kewargaan Negara / Studi Social
2. Pendidikan IPS terpisah , dimana istilah IPS hanya digunakan sebagai konsep ,payung
untuk mata pelajaran geografi, sejarah dan ekonomi.
3. Pendidikan kwargaan Negara sebagai suatu bentuk Pendidikan IPS khusus, yang dalam
konsep tradisi Social Studies termasuk “Citizenship Transmission”(Barr , dkk;1978)
Konsep pendidikan IPS tersebut kemudian memberi Inspirasi terhadap kurikulum 1975 ,
menampilkan 4 profil, yakni :
1. Pendidikan moral pancasila menggantikan kewargaan Negara sebagai suat bentuk
pendidikan IPS khusus yang mewadahi tradisi citizenship transmission
2. Pendidikan IPS terpadu untuk sekolah dasar
3. Pendidikan IPS terkonferdasi untuk SNIP yang menempatkan IPS sebagai konsep paying
yang menaungi mata pelajaran geografi ,sejarah dan ekonomi koperasi.
4. Pendidikan IPS terpisah-pisah yang mencakup mata pelajaran sejarah , geografi ,
ekonomi, untuk SMA atau sejarah dan Geografi untuk SPG
Secara konseptual mata pelajaran ini masih tetap merupakan bidang pendidikan IPS yang
khusus mewadahi tradisi citizenship transmission dengan muatan utama butir-butir pancasila
yang diorganisasikan dengan menggunakan pendidikan spiral of concept development ala Taba
dan expanding evirenment approach ala Hanna dengan bertitik tolak dari masing-masing sila
pancasila.
Dalam kurikulum 1994, mata pelajaran social khusus yang wajib diikuti semua siswa ( SD,
SLTA,SMU ) sedang mata pelajaran IPS diwujudkan dalam :
1. Pendidikan IPS terpadu di SD kelas III-VI
2. Pendidikan IPS terkonfederasi di SLTA yang mencakup materi geografi , sejarah dan
ekonomi koperasi.
3. Pendidikan terpisah, yang mirip dengn tradisi “Sosial Studies”
Dilihat dari tujuan setiap mata pelejaran sama / memiliki tujuan yang bervariasi
1. Sejarah, untuk menanamkan pemahaman tentang perkembangan masyarakat masa
lampau hingga masa kini
2. Ekonomi, untuk memberikan pengetahuan konsep-konsep dan teori sederhana untuk
menjelaskan fakta , peristiwa dan masalah ekonomi yang dihadapi.
3. Sosiologi, untuk memberikan kemampuan secara kritis berbagai persoalan dalam
kehidupan sehari-hari yang muncul. Seiring dengan perubahan masyarakat dan budaya.
4. Tata Negara, untuk meningkatkan kemampuan agar siswa memahami penyelenggaraan
Negara sesuai dengan tata kelembagaan Negara, tata peradilan, sistim pemerintahan
Negara RI maupun Negara lain.
5. Antropologi, untuk memberikan pengetahuan mengenahi proses terjadinya kebudayaan ,
pemanfaatan dan perwujudan dalam kehidupan sehari-hari.
Numan Somantri selaku pakar dan ketua HISPISI, kembali menegaskan adanya 2 versi PIPS.
Sebagaimana dirumuskan dalam pertemuan Yogyakarta tahun 1991
a) Versi PIPS untuk pendidikan dasar dan menengah ; PIPS adalah penyederhanaan,
adaptasidari disiplin ilmu-ilmu social dan humairo, serta kegiatan dasar manusia, yang
diorganisir dan disajikan secara ilmiah dan pedagagis / psikologis untuk tujuan
pendidikan.
b) Versi PIPS untuk jurusan pendidikan IPA-IKIP PIPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-
ilmu social dan humaninior serta kegiatan dasar manusia yang diorganisir dan disajikan
secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.
Dilihat dari perkembangan pemikiran yang berkembang di Indonesia sampai saat ini pendidikan
IPS terpilih dalam 2 arah :
1) PIPS, untuk persekolahan dan dasarnya merupakan penyederhanaan dari ilmu-ilmu social
, dan humaiora yang diorganisasikan secara psikopedagogis untuk tujuan pendidikan
persekolahan
2) PDIPS, untuk perguruan tinggi, pda dasarnya merupakan penyelecsian dan
pengorganisasian secara ilmiah dan meta psikopedagogis dari ilmu social, humaniora dan
disiplin lain yang relevan
untuk tujuan pendidikan professional guru IPS PIPS untuk dunia persekolahan terpilah
menjadi 2 versi /tradisi.
1. Tradisi citizenship transmission dalam banyak mata bentuk mata pelajaran pendidikan
Pancasila dan kewarganegaraan dan sejarah Indonesia
2. Tradisi social science dalam bentuk mata pelajaran terkonfenderen untuk SLTA, dan IPS
terpisah-pisah untuk SMU
Secara filsafat ilmu pengetahuan bagian dari pengetahuan, yakni pengetahuan bersifat
ilmiah. Pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang terorganisasikan dan bersistem yang digali
dan dibangun dengan menggunakan pendekatan ilmiah menurut Golmark ( 1968, dalam bank,
1977:16 ) yaitu “Bahwa suatu kebenaran tidaklah mutlak dan tidak berubah , akan tetapi
merupakan suatu kesimpulan yang disepakati komutis yang memahaminya dengan baik dan
menghasilkan sesuatu. Suatu metide ilmiah mempunyai ciri-ciri : Systematyzed, Precise,
expanding, testable, open itu public judgment, demans responsibility dan reconstructable. Bidang
pengetahuan yang bersifat ilmiah ini dikenal sebagai suatu disiplin ilmu.
1) Logika disiplin ilmu seperti di kemukakan oleh Gold mark pada dasarnya mencerminkan
apa yang menjadi telah dan bagaimana pengetahuan itu digali dan dikembangkan dengan
mengikuti prinsip dan prosedur yang baku . Dalam wacana filsafat pengetahuan
( suriasumantri, 1984 , 1986 )Terang tersebut dikenal sehingga “landasan antologi dan
epistemology”
2) Logika eksternal seperti dikemukakan oleh Dufty ( 1967 ) dan Somantri ( 1998 ) pada
dasarnya mencerminkan seharusnya pengetahuan itu digunakan sehingga memberikan
manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakan Negara , apabila mungkin terhadap
masyarakat dunia. Dalam wacana filsafat pengetahuan kerangka pemikiran teresbut
dikenal sebagai “ Landasan Aksiologi “
1) PDIPS tersebut sebagai berikut:
1. Karakteristik potensi dan perilaku belajar siswa SD, SLTP, dan SMU
2. Krakteristik potensi dan perilaku belajar mahasiswa FPIPS-IKIP atau JPIPS-
STKIP / FKIP
3. Kurikulum dan bahan belajar IPS SD, SUP, dan SMU
4. disiplin ilmu-ilmu social , humaniora, dan disiplin lain yang relevan.
5. Teori, prinsip, strategi, media dan evaluasi pembelajaran IPS.
6. Masalah-masalah social dan masalah ilmu dan teknologi yang berdampak social .
7. Norma agama yang melandasi dan memperbuat profesionalisme.
Paradigma pembangunan pengetahuan dalam bidang PDIPS
Hal yang dimaksud dengan paradigma adalah accepted pattern or model : ( kuhn:1970 ).
Secara operasional paradigma pembangunan pengetahuan dalam bidang PDIPS diartikan sebagai
pola pikir , pola sikap , dan pola tindak yang tertata secara utuh yang seyogyanya digunakan oleh
para pakar / ilmuan PDIPS dalam melakukan kegiatan” Kontruksi, interprestasi , tranformasi dan
rekontruksi ( KITR )”pengetahuan sampai pda akhirnya ditemukan teori ( Sanusi, 1998 : 19 )
Teori inilah yang pda gilirannya membangun suatu system pengetahuan / disiplin ilmu . Namun
demikian disiplin itu sendiri tidak dapat dipandang hanya sebagai akumulasi informasi , fakta
,teori / paradigma.
MODUL 3
RUANG LINGKUP DAN CAKUPAN KONSEP DASAR IPS
Kegiatan Belajar 1
Ruang Lingkup Dan Cakupan Konsep Dasar Ips
Ruang Lingkup Dan Cakupan Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial Antara IPS dan IIS
memiliki prbedaan yang mendasar. Keduanya tidak bisa dipisahkan karena secara tradisional
antara IPS dan IIS memang sudah saling berhubngan.Disekolah IPS lebih menekankan kepada
pendekatan multidisiplin atau interdisiplin, dimana topik-topik dalam IPS dapat kita manipulasi
menjadi suat isu,pertanyaan atau permasalahan yang berperspektif interdisiplin. Keberadaan
gerakan dan paham social studies di Amerika Serikat banyak mempengaruhi pemikiran
mengenai Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Indonesia.
Studi Sosial(social studies)bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin bidang
akademis,melainkan lebih merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalah sosial.
Studi Sosial lebih bersifat multidimensional yaitu ,meninjau satu gejala atau masalah sosial dari
berbagai dimensi atau aspek kehidupan.Studi sosial bertujuan membina warga masyarakat yang
mampu menyelaraskan kehidupannya berdasarkan kekuatan-kekuatan fisik dan sosial,serta
membantu melahirkan kemampuan memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. IPS
dengan Studi Sosial tidak mempunyai perbedaan,karena apa yang disebut studi sosial(social
studies) yang berkembang dan dikembangkan di Amerika Serikat atau dibeberapa perguruan
tinggi di Indonesia,tidak lain adalah IPS yang kita kenal saat ini. Antara IPS sebagai bidang studi
dengan disiplin Ilmu Sosial (social sciences) terdapat beberapa perbedaan :
1. IPS bukan suatu disiplin ilmu seperti halnya ilmu sosial,tetapi IPS lebih tepat dilihat
sebagai suatu kajian terhadap masalah-masalah kemasyarakatan.
2. Dalam IPS menggunakan pendekatan multidisiplin atau interdisiplin, sedangkan ilmu
sosial menggunakan pendekatan disiplin ilmuatau monodisiplin.
3. Keberadaan IPS untuk memfokuskan kepentingan kependidikan didunia persekolahan
sedang ilmu sosial bias didunia persekolahan , perguruan tinggi atau dipelajari di
masyarakat umum.
4. IPS menggnakan ilmu-ilmu sosial sebagai bahan pengembangan materi pembelajaran
dilengkapi dengan mempertimbangkan aspek psikologis , pedagogis.
IPS berkaitan dengan dengan berbagai aspek kehidupan manusia yang melibatkan segala
tingkah laku dalam memenuhi aspek kebutuhan hidupnya, berkaitan dengan bagaimana cara
manusia menggunaka usaha untuk memeuhi kebuthan materinya, memenuhi kebutuhan
budayanya, kebutuhan jiwanya ,pemanfaatan sumber daya yang terdapat dibmi ,mengatur
kesejahteraan dan pemerintahannya untuk mengatur dan mempertahankan kehidupan masyarakat
manusia. Konsep dasar IPS adalah suatu citra mental tentang objek konkret ataupun gagasan
yang abstrak. Konsep IPS mencerminkan suatu fenomena atau gejala atau benda-benda yang
berkaitan dengan IPS.
IPS dan Ilmu-ilmu Sosial sama-sama memiliki subjek dan objek yang sama,yang
mempelajari tentang perilaku manusia.Ilmu-ilmu sosial sosial,seperti sosiologi,Antropologi ilmu
sosial yang secara khusus mempelajari perilaku manusia.
Kegiatan Belajar 2
Karakteristik Cakupan Konsep Sejarah, Geografi, Ekonomi,
Sosiologi, Antropologi, Politik Dan Pemerintahan, Serta
Psikologi Sosial
A. Sejarah
Setiap apa yang ada di alam raya ini memiliki sejarah masing-masing atau paling tidak ada
riwayat asal-usulnya.Asal-usul yang menyangkut proses,peristiwa,dan waktu.Sejarah adalah
riwayat tentang masa lampau atau sesuatu bidang ilmu yang menyelidiki dan menuturkan
riwayat itu sesuai dengan metode tertentu yang terpercaya. Konsep-konsep dasar sejarah sebagai
bidang ilmu sosial :
1. Waktu.
2. Ruang.
3. Alur peristiwa
4. Evolusi.
5. Revolusi.
6. Tahap-tahap Peradaban.
7. Kronologi.
8. Dokumen.

B. Geografi
Konsep geografi terungkap hubungan saling mempengaruhi serta fenomena alam
ditempat-tempat tertentu dengan perilaku serta tindakan manusia.Yang menjadi objek studi
geografi adalah geosfer, yaitu permukaan bumi yang merupakan bagian dari bumi yang terjadi
atas atmosfer (lapisan udara),litosfer (lapisan batuan,kulit bumi),hidrosfer (lapisan air) dan
biosfer (lapisan kehidupan). Pada konsep ini, geosfer atau permukaan bumi di tinjau dari sudut
pandang kewilayahan atau lingkungan yang menampakkan persamaan dan perbedaan
fenomenanya (udara, batuan, perairan, kehidupan). Persamaan dari perbedaan fenomena tersebut
tidak lepas dari hubungan interaksi ke ruang dari unsur-unsur geografi di wilayah atau dalam
lingkungan di permukaan bumi. Dari pengertian geografi yang telah dikemukakan tadi, dapat
diketengahkan bahwa geografi berkenaan dengan:
1. Geosfer atau permukaan bumi
2. Alam lingkungan (atmosfer, litosfer,hitdrosfer,biosfer)
3. Umat manusia atau atroposfer
4. Persebaran ke ruangan fenomena alam dan kehidupan termasuk persamaan serta perbedaan
5. Analisis hubungan serta interaksi ke ruangan fenomena-fenomenanya di permukaan Bumi
Berkenaan dengan konsep dasar yang dikembangkan pada geografi,paling tidak kita
dapat mempelajari dua kelompok konsep yang dikemukakan oleh Getrude Whipple (James,
P.E.:1979:115) dan Henry J. Warman (Gabler,RE:1966:13-16) Rincian konsep dasar itu sebagai
berikut. Getrude Whipple mengungkapkan ada 5 konsep dasar,yaitu sebagai berikut.
1. Bumi sebagai planet
2. Variasi cara hidup
3. Variasi wilayah-wilayah alamiah
4. Makna wilayah (region) bagi manusia
5. Pentingnya lokasi dalam memahami peristiwa dunia
Sedangkan Henry J. Warman mengemukakan 15 konsep dasar sebagai berikut:
1) Konsep Kewilayahan atau konsep regional
2) Konsep lapisan kehidupan atau konsep biosfer
3) Konsep manusia sebagai faktor ekologi yang dominan
4) Konsep globalisme atau konsep bumi sebagai planet
5) Konsep interaksi ke ruangan
6) Konsep hubungan areal (wilayah)
7) Konsep persamaan areal (wilayah)
8) Konsep perbedaan areal (wilayah)
9) Konsep keunikan areal (wilayah)
10) Konsep persabaran areal (wilayah)
11) Konsep lokasi relative
12) Konsep keunggulan kompratif
13) Konsep perubahan yang terus-menerus atau
14) perubahan abadi
15) Konsep sumber daya dibatasi sama budaya
16) Konsep bumi yang bundar di atas kertas yang datar atau konsep peta
Pada tingkat Sekolah Dasar (SD) dan pendidikan dasar (PenDas) konsep dasar itu dapat kiat
mulai dari arah (mata angin),jarak ,peta perbedaan kesenambungan.cara membina konsep pada
diri kita masing-masing yaitu dengan mengajarkan pengertian konotatif tentang sesuatu
(Womanck,J.G:1970:32) jadi kita sebagai guru IPS mengajarkan pengertian yang selias –luasnya
tentang sesuatu secara bertahap berkesinambungan sampai terjadi pola pengertian dalam benak
kita dan juga dalam benak peserta didik sampai ke tahap abstrak yang mencirikan konsep
tersebut.
Dapat dikemukakan tentang sungai sebagai sesuatu konsep dasar geografi. Kiat selaku guru
IPS bertanya kepada peserta didik mengenai sungai “ Apakah ada di antara mereka belum
mengenal sungai itu.secara kongkrit berarti guru sudah menyampaikan pengertian sungai sesuai
yang diuraikan dalam kamus.

C. Ekonomi Dan Koperasi


Pembahasan ekonomi sebagai salah satu bidang ilmu sosial yang akan dikaitkan dengan
koperasi yang menurut undang-undang menjadi soko guru perekonomian Indonesia. Berkenaan
dengan ekonomi ini, Brown &Brown (1980:241) mengemukakan bahwa”Ekonomi adalah suatu
studi tentang cara bagaimana manusia mengorganisasikan sumber daya alam ,kemampuan
budaya dan tenaga kerja menopang dan mengingatkan kesejahteraan material “Sementara itu,
dengan cukup panjang. (Gerarado P.Sicat dan H. W Arndt (1991:3) mengemukakan:
Ilmu ekonomi adalah suatu studi yang mengkaji bagaimana orang perorangan dan
kelompok – kelompok masyarakat menentukan pilihan. Karena manusia mempunyai keinginan
yang tidak terbatas. Untuk memuaskan bermacam- macam ragam keinginan tersebut,tersedia
sumber daya yang dapat digunakan.itupun tidak tersedia dengan bebas.
Ketiga bahasan ilmu ekonomi tadi, dapat ditarik garis persamaan yaitu bahwa ilmu
ekonomi merupakan suatu studi,ilmiah mengenai bagaimana cara memenuhi kebutuhan materi.
Bagaimana mengembangkan upaya menahan diri dan hidup yang berlebih-lebihan
padahal kemampuan sumber daya ada dalam keterbatasan. Untuk mengatur kesejahteraan
rakyat,khususnya kesejahteraan ekonomi Bangsa Indonesia, telah diatur dalam Undang-undang
Dasar 1945. Pada pasal 33 yang terdiri atas 5 yaitu :
1. Perekonomian disusun sebagai usaha,bersama berdasarkan atas kekeluargaan
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang me3nguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh Negara
3. Bumi,air dan kekayaan yg terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan di gunakan
sebesar besarnya kemampuan rakyat
4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi,ekonomi,dengan
prinsip kebersamaan,efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini di atur dalam undang-undang.
Dalam pasal 33 ini adalah kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan bukan,
kemakmuran orang-orang. Sebab itu perekonomian dsisusun sebagai usaha bersama berdasarkan
asas kekeluargaan seperti Koprasi.
Koprasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang- orang atau badan hokum koprasi
dengan berlandaskan kegiatanya berdasarkan prinsip koprasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.Menurut P.E. Weraman (A.A Chaniago, Cb,
Toweula,dkk:1995:225) mendefinisikan bahwa
Koprasi adalah kumpulan orang-orang atau badan hukum yang bertujuan untuk perbaikan
social ekonomi anggotanya melalui memenuhi kebutuhan anggotanya dengan jalan berusaha
bersama saling membantu antara satu dengan yang lainnya dengan cara membatasi
keuntungan ,usaha tersebut harus didasarkan atas prinsip-prinsip koprasi.
Dari 3 batasan tadi dapat ditarik garis persamaan yaitu bahwa koprasi adalah kegiatan
ekonomi bersama dari para anggotanya,berdasarkan kekeluargaan,kerakyatan,demi keuntungan
bersama, Dan tidak mengutamakan keuntungan ekonomi semata- mata,melainkan juga
memperhatikan keuntungan sosial.
Tujuan penyejahterakan para anggota berdasarkan alas keluarga dan keuntungan sosial ,
Ekonomi yang berasaskan kekeluargaan, yang menguasai hajat hidup orang banyak yang di
arahkan pada kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya yang dicantumkan dalam UUD 1945.
Batas-batas ekonomi dan koprasi,dengan mengamati konsep-konsep dasar yang menjadi
kunci dua pokok presoalan masih bersangkutan dengan satu sama lain,konsep- konsep dasar itu
sebagai berikut:
1. Kalangan sumber daya
2. Dan keterbatasan sumberdaya
3. Kebutuhan yang tidak terbatas
4. Konsaumsi-produksi-distribusi
5. Penawaran-permintaaan
Dalam memenuhi sampai mencapai kepuasan kebutuhan,manusia baik perorangan
maupun kelompok melakukan kegiatan produksi, menghasilkan baik yang langsung dan sumber
daya alam melalui pengolahan lebih dulu. proses produksi tadi memenuhi konsumsi yang selalu
meningkatkan kualitas dan kuantitasnya. Orang yang ahli dalam bidang usaha sesuai dengan sifat
badan usaha. Sedangkan yang mencirikan koprasi dengan asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonominya, terutama dalam mempertahankan keuntungan sosial bagi seluruh anggota dan
pengguna jasa koprasi, wajib menjadi acuan utama. Modal dalam kegiatan usaha kegiatan
ekonomi tidak hanya terbatas pada produksi, gedung,lahan dan keuangan namun paling utama
terletakm pada SDM yang menjadi aset hidup kegiatan dan kehidupan ekonomi tersebut. Oleh
karena itu, baik perusahaan milik Negara,milik swasta ataupun milik rakyat dalam bentuk
koprasi,dituntut adanya modal SDM yang bersifat mental wiraswasta. oleh karena itu sebagai
calon guru IPS harus membimbing,mengarahkan,membina,dan mengembangkan peserta didik
untuk bersikap mental wiraswasta bagi kepentingan diri sendiri,keluarga,masyarakat,bangsa dan
Negara. Kemajuan dan Pemanfaatan kemajuan IPTEK dalam bidang produksi,telah pula
menyebabkan terjadinya alternative pemanfaatan dan penggunaan suatu jenis sumber daya.
sebagai contoh: penggunaan dan pemanfaatan migas serta batu bara,tidak mlagi hanya nuntuk
bahan bakar melainkan untuk kepentingan yang meluas. contohnya dengan petro kimia minyak
bumi dan batu bara dimanfaatkan untuk bahan pakaian,ban kendaraan,kosmetik,obat-obatan.

D. Sosiologi
Menurut pendapat Frank H. Hankins (Fairchild, H.P, dkk.:1982:302) lebih terperinci
mengemukakan: bahwa Sosiologi adalah studi ilmiah tentang fenomena yang timbul dan
hubungan kelompok umat manusia. studi tentang manusia dan insaninya dengan hubungan satu
sama lain. Aliran sosiologi yang berbeda menentukan penekanan yang bervariasi berkenaan
dengan faktor-faktor yang berhubungan, sebagaian menekankan hubungan pada hubungan
diantara mereka sendiri seperti interaksi, asosiasi, dan seterusnya. Secara singkat yang baru
dikemukakan, dapat diketengahkan konsep – konsep dasar sosiologi sebagai berikut:
1. Interaksi sosial
2. Sosialisasi
3. Kelompok sosial
4. Proses sosial
5. Proses sosial
6. Perubahan sosial
7. Mobilisasi asocial
Interaksi sosial sebagai konsep dasar sosioligi, telah cukup dibahas pada uraian terdahulu.
Interaksi ini bagaimanapun intensitasnya, selalu dialami oleah tiap individu dan selalu terjadi
dimasyarakat. Lebih tepat kelompok sosial tepat terjadinya interaksi antara individu tidak lain
adalah kumpulan manusia yang paling tidak terdiri atas dua orang namun biasanya lebih dari itu,
telah saling mengenal dalam waktu yang relatif lama, ada kaitan rasa senasib, diikat oleh nilai
dan norma yang sama serta memiliki rasa persatuan Selain kelompok sosial yang merupakan
kesatuan antara anggota masyarakat, di dalamnya terjadi atau terdapat lapisan-lapisan sosial yang
ditunjukkan oleh pengelompok anggotanya berdasarkan ikatan persamaan tertentu, seperti
pendidikan, ekonomi, mata pencaharian, suku bangsa.
Sebagai akibat proses sosial, perubahan sosial dan modernisasi, baik secara perorangan
maupun kelompok, terjadi perubahan status dan lapisan bawah ke lapisan menengah dan bahkan
sampai lapisan atas. Atau juga terjadi perubahan status dan petani menjadi pedagang atau
menjadi pegawai negeri.perubahan konsep yang dialami merupakan konsep mobilisasi sosial.
Jika lapisan tersebut dari lapisan bawah ke lapisan menenggah sampai lapisan atas atau
sebaliknya di konsepkan sebagai Vertikal. Sedangkan perubahan status yang sifatnya setara
seperti pretani menjadi pedagang kemuadian menjadi nelayan dan seterusnya, mobilisasiu yang
demikian dikonsepkan sebagai mobilisasi horizontal. Dalam kehidupan sosial itu terdapat hal-
hal yang dianggap sebagai penyakit masyarakat, seperti kesehatan, pengangguran, pelacuran,
gelandangan, kemiskinan penyakit-penyakit masyarakat byang demikian yang merupakan
masalah sosial, dikonsepkan sebagai patologi sosial. Kondisi atau lebih tegas lagi,masalah yang
demikian itu merupakan salah nsatu konsep dasar sosiologi yang wajib dikaji secara mendalam,
untuk menentukan alternative pemecahanya.

E. Antropologi
Seperti yang terlah di uangkapkan bahwa kehidupan manusia di masyarakat atau manusia
dalam konteks social meliputi aspek. Salah satu aspek yang makna dalam kehidupan manusia
yang juga mencirikan kemajuanya yaitu kebudayaan. yang mengkhususkan telaahannya kepada
budaya ini tidak lain adalah antropologi. Menurut E.A.Hoebel (Faichild,H.P,dkk.:1982:12)
secara singakat mengemukakan “Antropologi adalah suat studi tentang manusia dengan
kerjanya.sedangkan menurut Koentjaraningrat (1990:11) juga secara singkat mengatakan
antropologi adalah ilmu tentang manusia, sedangkan Hoebel mengemukakan anteropologi adalah
cara kerjanya. dengan demikian sebutan antropologi disini berate studi ilmu yang mempelajari
manusia dengan perilaku sosial atau dengan kebudayanya.
Kebudayaan adalah nama kolektif semua pola prilaku di transparasikan secara sosial
melalui simbul-simbul dari sini tiap unsur semua kemampuan kelompok umat manusia yang
karakteristik yang hanya meliputi bahasa, peralatan, industri, seni, ilmu hukum, pemerintah,
moral, dan kenyakinan dan kepercayaan saja,melainkan meliputi juga peralatan material atau
artewfak yang merupakan jelmaan kemampuan budaya yang menghasilkan fikiran yang berefek
praktis dalam bentuk bangunan, senjata, mesin, media komunikasi, perlengkapan seni, dan
sebagainya.
Konsep yang dikemukakan oleh Ellwood di atas sangat jelas dan gamlang bahwa
kebudayaan hanya milik otentik manusia saja. Konsep-konsep dasar itu meliputi:
1. Kebudayaan
2. Tradisi
3. Pengetahuan
4. Ilmu
5. Teknologi
6. Norma
7. Lembaga
8. Seni
9. bahasa
10. lambang
11. Fenomena
Dalam lingkup antropologi dan kebudayaan, pengetahuan, ilmu dan teknologi merupakan
konsep dasar yang terkait dengan budaya belajar. Tip konsep konsep dasar tersebut saat ini
biasabisa dijadikan satu sebagai IPTEK ( ilmu pengetahuan dan teknologi ) penyatuan tiga
konsep tersebut sangat beralasan karena ketiganya sangat erat satu sama lain. Oleh karena itu,
kita sepakat untuk memadukan menjadi IPTEK.
Konsep lain yang memegang peranan kunci dalam kehidupan masyarakat dan budaya
adalah nilai serta norma. Sedangkan norma lebih mengarah pada ukuran dan aturan kehidupan
yang berlaku dikehidupan masyarakat. Pada tingkatan taraf yang lebih tinggi kita juga mengenal
pranata yang juga merupakan salah satu konsep dasar dalam kehidupan masyarakat dan budaya.
Dalam hal ini, kita juga harus membedakan antara pranata (intstitution) dengan lembaga
(insititute). Mengenai konsep dasar diatas menurut Koentjaraningrat (1990:165-166) pranata
adalah sistim norma atau aturan-aturan yang mengenai satu aktivitas masyarakat yang khusus,
sedangkan lembaga atau institut adalah badan atau organisasi yang melaksanakan aktivitas itu”.
Contohnya sebagai pranata yang berfungsi memenuhi kebutuhan kekerabatan, yaitu perkawinan,
tolong menolong antar kerabat, sopan santun, pergaulan antarkerabat, dan sebagainya. Bahasa
sebagai suatu konsep dasar memiliki pengertian konotatif yang luas. Bahasa sebagai konsep,
bukan hanya merupakan rangkaian kalimat tertulis ataupun lisan, melainkan pengertiannya lebih
jauh dari pada hanya sekedaar rangkaian tulis atau lisan melainkan bahsa itu sebagai suatu
konsep meliputi pengertian sebagai bahasa anak, bahasa bisnis, bahsa isyarat, dan lainya.
Konsep dasar antropologi lainya mengenai lambing sesungguhnya bahasa itu juga
termasuk lambang bagi manusia contohnya uangkapan”bahasa mencirikan bangsa pada
ungkapan itu tercermin bahwa bangsa yang memiliki tutur kata yang baik ,mencerminkan bangsa
tersebut merupakan bangsa yang baik ,lambang- lambangnya antara lain seperti bendera bagi
suatu bangsa, tanda pangkat, atau jabatan bagi satu angkatan, monument bagi suatu kelompok
masyarakat dan bangsa.

F. Politik dan Pemerintahan


Di dalam kehidupan bermasyarakat, tidak akan lepas dari dua aspek kehidupan social, yaitu
berpolitik dan berpemerintahan. Dikesempatan ini, pertama kita membahas pengertian ilmu
politik secara singkat dan menurut pendapat para ilmuan-ilmuan lain. Menurut para ilmuan,
diantaranya :
1. Mildred Parten (Fairchild. H.P., dkk.: 1982: 224) Ilmu politik adalah Teori, kiat dan
praktis memerintah.
2. Brown and Brown (1980: 304) Ilmu politik adalah proses dilaksanakannya kekuasaan
mencapai tujuan-tujuan tertentu.
3. J. Barents (Miriam Budiarjo: 119:9) Ilmu politik adalah Ilmu yang mempelajari
kehidupan Negara.., yang merupakan bagian dari kehidupan masyarakat; ilmu politik
mempelajari negara- negara itu melakukan tugas- tugasnya.
4. Ossip K Flechtheim (Miriam Budiarjo: 1991:11) dalam buku Fundamental of Political
Science. “Ilmu politik adalah Ilmu sosial yang khusus mempelajari sifat dan tujuan dari
Negara sejauh negara merupakan Organisasi kekuasaan beserta sifat dan tujuan dari
gejala- gejala kekuasaan lain yang tak resmi yang mempengaruhi negara.
Dapat disimpulkan bahwa pengertian Ilmu Politik secara umum adalah ilmu yang
mempelajari kehidupan negara untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan tuganya dan
sebagai penyelenggara negara, Pengertian Pemerintahan menurut Brown and Brown (1980: 304)
dan Charles J. Bushnell (Fairchild, H.P. , dkk:1982 :132)
1. Brown and Brown (1980: 304) Pemerintahan adalah semua aparat dan proses yang
melaksanakan penyelenggaraan aktifitas negara
2. Charles J. Bushnell (Fairchild, H.P. , dkk :1982 :132) Pemerintahan adalah Organisasi
menjelmaan suatu negara, pemerintahan adalah negara dalam penampilan, prakteknya
pemerintahan sebagai proses merupakan pelaksanaan fungsi negaradalam segala
aspeknya.
Jadi, untuk kesimpulan pemerintahan secara umum adalah penyelenggaraan, pelaksanaan
kerja secara operasional suatu negara. Dengan kata lain pemerintah adalah aparat pelaksana
negara. Konsep-konsep dasar politik dan pemerintahan.
1. Kekuasaan
2. Negara
3. Undang-undang
4. Kabinet
5. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
6. DPR
7. DPD
8. Mahakamah Agung
9. Kepemimpinan
10. Demokrasi
11. Wilayah
12. Kedaulatan Rakyat
13. Otoriter
14. Monarki
15. Republik
16. Hal-hal lain yang dapat digali sendiri berdarkan pengamatan dan pengalaman.
Suatu nusantara yang dapat dikatakan negara, setidaknya memiliki kriteria sebagai
berikut, yakni, memiliki wilayah, penduduk, pemerintah, dan kedaulatan. Negara yang
demokratis adalah Negara yang memiliki tertib dan aman karena adanya peraturan yang disusun
bersama, disepakati bersama dan serta dipatuhi bersama-sama juga. Dan semua itu telah disusun
oleh Undang-undang yang menjadi pokok utama atau induk dari segala peraturan.
Di Negara tercinta kita, Negara Republik Indonesia sebagaimana telah ditentukan dan
digaris besarkan pada UUD 1945 yang menjadi pokok utama dari segala peraturan. Demokrasi
yang arti harfiahnya, rakyat berkuasa atau kekuasaan di tangan rakyat, yang pada
pelaksanaannya di serahkan kewenangannya kepada kepala negara atau presiden. Dapat
disimpulkan, segala aspirasi pendapat masyarakat akan disampaikan secara bertahap. Yang
pertama disampaikan melalui perwakilan rakyat (DPR) yang merupakan perwakilan dari rakyat,
dan kemudian disampaikan kepada majelis permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan masih
dimusyawarahkan diambil kebijakan- kebijakan. Dan setelah itu baru ditujukan kepada kepala
Negara kita yaitu Presiden.

G. Psikologi Sosial
Secara umum pengertian Psikologis Sosial adalah ilmu yang mempelajari manusia dalam
kontek sosial. Pengertian psikologi sosial menurut HaroldA Phelps (Fairchild, H.P, dkk,. :1982:
290), “adalah suatu studi ilmiah tentang proses mental manusia sebagai makhluk sosial”.
Pengertian menurut Kerch, Clutfield, dan Ball Chey (1982:5) mengemukakan : “Psikologo
Sosial adalah Ilmu tentang peristiwa perilaku antar personal. “(Hukum Konvergensi)”, Hasil
perpaduan kerjasama antara potensi dari dalam diri dengan rangsangan dari lingkungan.
Psikologi sebagai salah satu bidang ilmu sosial yang berperan strategi dalam mengamati,
menelaah, menganalisis, menarikn kesimpulan dan memberikan arahan alternatif terhadap
masalah sosial yang merupakanungkapan aspek kejiwaan. Konsep dasar Psikologi :
1. Emosi terhadap objek sosial
2. Perhatian
3. Minat
4. Kemauan
5. Motifasi
6. Kecerdasan dalam menangagapi persoalan sosial
7. Penghayatan
8. Kesdaran
9. Harga Diri
10. Sikap Mental
11. Kepribadian.
Emosi dengan reaksi emosional merupakan konsep dasar psikologi social yang
peranannya besar dalam mengembangkan potensi psikologis lainnya. Perhatian dan minta
seseorang terhadap sesuatu benda, fenomena social, interaksi social dan yang lainnya. Tinggi
rendahnya, terkendali tidaknya emosi seseorang, sangat berpengaruh terhadap perilaku sosial
yang bersangkutan. Oleh karena itu, emosi sebagai suatu potensi kepribadian wajib diberi
santapan dengan berbagai pembinaan psikologis, termasuk santapan keagamaan. Kemauan yang
kuat merupakan modal dasar yang berharga dalam memperoleh suatu prestasi. Ada pepatah
mengatakan, “di mana ada kemauan, di situ ada jalan”. Orang yang kemauannya lemah,
bagaimanapun sukar mencapai prestasi yang tinggi. Motivasi selain timbul dari dalam diri
individu masing-masing, juga dapat datang dari lingkungan. Untuk mencapai suatu harapan yang
tinggi, kiat harus mempunyai motivasi diri yang kuat. Agar semu citi-cita yang kita harapkan
akan tercapai.
Konsep dasar yang merupakan komprehensif adalah kepribadian. Secara singkat, Brown
& Brown (1980:149) mengemukakan bahwa “kepribadian tidak lain adalah pola karakteristik,
sifat atau atribut yang dimiliki individu yang ajeg dari waktu ke waktu”. Sedangkan Hornrl Hart
(Fairchild, H.P., dkk.: 1982:218) secara lebih rinci mengemukakan: “Kepribadian yaitu
organisasi gagasan yang dinamik, sikap, dan kebiasaan yang dibina secara mendasar oleh potensi
biologis yang diwariskan melalui mekanisme psiko-fisika organisme tunggal dan yang secara
sosial ditransmisikan melalui pola budaya, serta yang terpadu dengan semua penyesuaian, motif,
kemauan dan tujuan individu berdasarkan keperluan satu kemungkinan dari lingkungan
sosialnya.” Jadi, dapat disimpulkan kepribadian sebagai suatu konsep dasar psikologi, dan juga
merupakan suatu perpaduan potensi, kemampuan dan aset diri tiap individu yang menjadi jati
diri masing-masing.
MODUL 4
KONSEP DASAR SEJARAH
Kegiatan Belajar 1
Penjajahan Indonesia dan Akibatnya
A. LATAR BELAKANG TIMBULNYA PENJAJAHAN DI
INDONESIA
Timbulnya penjajahan di indonesia disebabkan oleh dua faktor, yakni faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang terjadi dari dalam yaitu kondisi politik,
ekonomi dan sosial budaya yang memungkinkan bangsalainmemasuki indonesia untuk
berdagang yang kemudian berusaha menguasai peragangan dengan memonopoli perdagangan,
sedangka factor eksternal yaitu faktor yang terjadi dari luar yaitu kondisi yang terjadi di negara –
negara barat sehingga meraka mengadakan ekspansi ke seluruh dunia.
1. Faktor Esktern kondisi yang terjadi di Eropa yang memungkinkan terjadinya penjajahan di
indonesia dengan masuknya bangsa Barat ke Asia Tenggara pada abad ke-16 yang secara
bertahap membawa bangsa indonesia ke lingkup perdagangan Internasional kemudian setahap
demi setahap kekuasaan asing mulai masuk ke tanah air kita. Negara barat yang pertama kali
masuk ke Indonesia diawali oleh Spanyol, Inggris dan Belanda. Bangsa Spanyol lebih
memusatkan di Filipina, Inggris mengutamakan sasarannya di India sedangkan Indonesia
menghadapi bermacam-macam corak imperalisme, seperti Portugis, Belanda, dan Inggris
walaupun kekuasaaanya hanya sebentar saja.
Faktor-faktor yang mendorong bangsa Eropa masuk ke Indonesia adalah sebagai berikut.
a. Berkembangnya keyakinan akan kebenaran ajaran Copernicus yang mengatakan bahwa
“dunia ini tidak datar melainkan bulat seperti bola apabila seseorang berlayar lurus ke
arah barat maka akhirnya akan tiba kembali pada titik semula”.
b. Berlangsungnya zaaman Renaisance di Eropa. Sekitar tahun 1500 di Eropa berkembang
zaman kebebasan yaitu lahirnya kembali jiwa bebas dari berbagai kekangan yang
membelenggu kehidupan mereka, sehingga mendorong semangat para ilmuan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan dapat menghasilkan penemuan baru, seperti
kompas, peta bumi yang lebih baik, pembuatan kapal yang lebih baik serta penggunaan
mesiu.
c. Berkembangnya kekuasaan islam di daerah Afrika Utara dan Pantai Timur Laut Tengah
pada tahun 1453 berhasil merebut pusat perdagangan dan ibu kota kerajaan Romawi,
yakni Constaninopel. Jatuhnya Constaninopel ini mengakibatkan tertutupnya jalur
buhungan perdagangan antara Eropa dan Asia. Akibatnya bangsa Barat mencari sendiri
baru untuk pergi ke daerah penghasil rempah- rempah di Timur yakni Indonesia.
d. Semangat Reconquesta atau semangat perang salib, yaitu semangat untuk menaklukkan
bangsa-bangsa yang pernah mengalahkan mereka, yaitu orang-orang islam.
e. Ambisi untuk mencari darah-daerah baru dalam rangka mengemban tugas mencari
kekayaan(Gold), kejayaan (Glory), penyebaran agama nasrani (Gospel.
f. Adanya perjanjian Tordessilas (7 Juni 1494)
1) Terjadinya perjanjian ini akibat dari Paus Alexander VI di Roma yang memberikan
peluang kepada Spanyol dan Portugis untuk meluaskan ekspansinya dengan
mengeluarkan keputusan suci yang disebut Bull of Demarcation yang isi pokonya
Paus memberikan dunia ini kepada dua bangsa tersebut dengan batas garis khayal dari
Utara ke Selatasamudra Atlantik, sebelah barat garis meridian diberikan kepada
Spanyol, sedangkan sebelah timurnya diberikan kepadaPortugis.
2) Isi perjanjian bahwa garis batas kekuasaan Spanyol dan Portugis adalah garis
meridian yang melalui sebuah titik barjarak 370 mil di sebelahBarat Kepulauan
Tanjung Verde.
3) Dampak isi perjanjian
1) Timbulnya imperalisme dan kolonialisme Barat di seluruh dunia
2) Portugis berhasil menguasai pusat-pusat perdagangan sekaligus menguasai
wilayah bagian timur, seperti :
a. Bartolomus Diaz menepukan Tangjung Harapan.
b. Vasco da Gama menemukan Calicut, India.
c. Don Alfonso de Albuquerque, menaklukkan Goa yang
kemudian sampai ke Maluku.
d. Antonio d’Abreu menguasai maluku.
3) Spanyol menguasai sepenuhnya seleruh Amerika Latin, Hawai dan Filipina, yang
ditandai dengan
a. Pelayaran Columbus menemukan benua Amerika,
b. Magelhaens ekspedisi berkeliling dunia hinga sampai ke Filipina bahkan
sampai ke Maluku akhirnya konflik dengan Portugis.
2. Faktor Intern atau Kondisi yang Memungkinkan Bangsa Asing Menjajah Indonesia
a. Kontak hubungan perdagangan, seperti lazimnya seorang pedangang yang pada awalnya
tidak mempunyai prasangka negatif terhadap bangsa lain untuk membeli rempah-rempah.
Namun hal ini dimanfaatkan oleh bangsa lain untuk dapat dikuasai pusat perdagangannya
dengan jalan mengadu domba dan selanjutnya meminta imbalan yakni hak monopoli
perdagangan.
b. Penghasil rempah-rempah terbesar, ini termasuk faktor positif. Akan tetapi terdapat pula
faktor negative yakni menjadi tempat tujuan utama bagi para saudagar Eropa dan setelah
tiba di Indonesia lambat laun dimungkinkan bangsa Barat untuk menguasai pusat
perdagangan tersebut.
c. Belum ada persatuan antara kerajaan satu dengan kerajaan lain sehingga mudah
terpancing konflik dan dimanfaatkan oleh penjajah.
B. KARAKTERISTIK PENJAJAHAN PORTUGIS, SPANYOL, INGGRIS, BELANDA
DAN JEPANG
Karakteristik penjajahan di Indonesia adalah dengan cara memperdaya orang-orang
pribumi untuk di adu domba dengan maksud agar masyarakat pribumi terpecah belah untuk
selanjutnya dikuasai. Berikut ini adalah karakteristik penjajahan di indonesia.
1. Karakteristik Penjajahan Portugis
Portugis masuk ke indonesia disebabkan oleh perjanjian Tordesilas oleh Paus Alexander
VI di Roma. Mula-mula ditemukannya Tanjung Harapan oleh Bartolomeus Diaz, kemudian
Vasco Da Gama sampai di Kalikut, India dan Alfonso de Albuquerque sampai di malaka.Setelah
Portugis berhasil menguasai Asia Tenggara khususnya Selat Malaka (1511), dari sinilah Portugis
mengirimkan angkatan perangnya yang dipimpin oleh Antonio d’breu. Mereka memanfaatkan
persainganyang terjadi di antara penguasa setempat untuk memperkuat kedudukannya. Ketika
Portugis mendatangai kerajaan Ternate, mereka diterima baik oleh penguasa setempat karena
Portugis dianggap sekutu dalam menghadapi kerajaan Tidore. Maka sebagai imbalan Portugis
menuntut hak monopoli perdagangan cengkeh. Portugis mengambil kebebasan bangsa Indonesia
untuk mendapatkan keuntungan yang besar dan semua rempah-rempah harus dijual kepadanya,
barang siapa yang melawan akan diancam dengan kekerasan senjata. Hal ini menimbulka
perlawanan oleh bangsa Indonesia khususnya pusat-pusat kekuasaan islam yaitu kerajaan
Demak,Ternate, dan Aceh.
2. Karakteristik Penjajahan Spanyol
Spanyol menjajah Indonesia hanya sementara, karena mereka lebih memfokuskan
kekuasaaannya di Filipina. Sesuai hasil perjanjian Tordesilas bahwa Spanyol mendapatkan
bagian wilayah Barat, rombongan kapal Spanyol bertolak dari negerinya kearah Barat, di bawah
pimpinan Magelhaen. Setelah melintasi samusdra Atlaktik, mereka tiba di Amerika Selatan lalu
menyusur pantai Amerika Selatan,Samudra Pasifik (Lautan Teduh) kemudian sampai di Filipina.
Magelhaen tewas dalam perang melawan penduduk pulu Cebu(Baca Sebu) di Filipina. Akan
tetapi rombongannya meneruskan perjalanan sampai ke Tidore pada tahun 1521. Sultan Al-
Mansur menyambut baik kedatangan bangsa Spanyol karena Tidore sedang berselisih dengan
Ternate. Maka Tidore mencari dukungan seperti halnya Ternate di dukung Portugis. Hubungan
kedua Sekutu itu bertambah baik. Akan tetapi dibalik semua itu berlangsung permusuhan antara
Portugis dan Spanyol. Akhirnya kedua bangsa ini mengadakan kesepakatan yang hasilnya
Portugis memperoleh Maluku sedang Spanyol memperoleh Filipina.
3. Karakteristik Penjajahan Inggris
Pada tahun 1980 F. Drake dalam perjalanan keliling dunia singgah di Ternate , setelah
berlayar melalui Lautan Pasifik. Ia melaporkan kepada pemerintahannya tentang perminttan
Sultan Ternate agar diberi bantuan peralatan untuk melawan Portugis. Pada tahun 1586, Thomas
Cavendish menggunakan rute pelayaran Selat Magelhaen – Samudra Pasifik sampai ke Filipna
Selanjutnya berlayar ke Maluku, dan menerangkan bahwa di Maluku dilakukan perdagangan
rempah-rempah secara bebas. Ada dua pendapat tentang sikap yang harus diputuskan oleh
Inggris dalam menghadapi Portugis. Pendapat yang pertama meminta membantu Portugis
dengan imbalan mendapat hak Monopoli dari Portugis, sedangkan pendapat kedua agar Inggris
segera merebut hak perdagangan dari Portugis dan segera menggunakan jalur perdagangan laut
melalui Tanjung Harapan. Pendapat kedua yang lebih kuat untuk dilaksanakan. Pada tahun 1591
satu ekspedisi atas tiga kapal yang dipimpin oleh George Raymond dan James Lancaster bertolak
dari Plymouth menuju ke India melalui Tanjung Harapan. Namun, G. Raymound tenggelam.
Sedangkan James Lancaster mampu mencapai Selat Malaka.
4. Karakteristik Penjajahan Belanda
Motivasi yang mendorong bangsa Belanda datang ke Indonesia yaitu upaya mencari
rempah-rempah sendiri. Ekspedisi pertama tahun 1596 dipimpin oleh Cornelis de Houtman
berhasil mendarat di Banten. Hal ini disambut baik oleh pedagang belanda sehingga, tidak lama
kemudian Belanda sampai di Maluku. Karena adanya persaingan yang tidak sehat maka
dibentuklah Kongsi Dagang Belanda pada tanggal 20 Maret 1602 dan diberi nama Vereenigde
Oost Indische Compagnie (VOC) dengan tujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan
jalan melawan persaingan baik baik dari dalam maupun dari luar negeri (Portugis, Spanyol, dan
Portugis). VOC mendapat hak Oktroi dari Parlemen Belanda sehingga dapat memegang hak
monopoli perdagangan antara Tanjung Harapan dengan selat Magelhaen. Hak ini merupakan
kedaulatan yang dimiliki oleh VOC sehingga memiliki :
1. Hak membuat perjanjian dengan Raja-raja dikawasan tersebut,
2. Hak untuk menyatakan perang dan mengadakan perdamaian,
3. Hak membuat senjata dan mendirikan perbentengan,
4. Hak mencetak uang,
5. Hak mengangkat dan menghentikan para pegawainya,
6. Hak mengadili perkara, dan
7. Hak Oktroi ini berlaku dalam jangka waktu 21 tahun
Perkembangan VOC identik dengan imperialism barat. Pada tangal 31 Desember 1799
VOC dinyatakan bubar . Karena tidak mampu bersaing dengan Inggris dan Perancis.
5. Karaktersitik Penjajahan Jepang
Latar belakang kehadiran Jepang di Indonesia karena dari sejarah perkembangan Jepang
itu sendiri. Modernisasi Jepang diawali dengan gerakan Restorasi Meiji atau usaha pemulihan
kekuasaan kepada Tenno Meiji. Masa pemerintahannya dari tahun 1867 – 1912 dan dapat
memajukan negeri Jepang. Contohnya dalam ilmu pengetahuan, Ekonomi, Politik dan
Kekuasaan. Sasaran Ekspansi pertama adalah semenanjung Korea gugusan kepulauan Riukiu
dan Formosa didapat setelah mengalahkan Cina 1895.
Perang Dunia I, 1914 sampai 1918 memberikan kesempatan baru pada Jepang untuk
memperluas daerah pasaran produksi industrinya. Berdasarkan perjanjian Versailles 1919 Jepang
memperoleh seluruh daerah bekas koloni Jerman di Pasifik. Tenno Meiji wafat pada tahun 1912
setelah Perang Dunia I. Salah satu tokoh da arsitek ekspansi dan imperalisme modern Jepang
adalah Baron Tanaka yang mengajukan dokumen rahasia (Tanaka Memorial) kepada kaisar yang
berisikan suatyi doktrin bahwa bangsa jepang memikul suatu tugas suci untuk memimpin
bangsa-bangsadi Asia Timur, dan akan disusun suatu lingkungan persemakmuran bersama di
Asia Timur Raya dibawah pimpinan jepang. Doktrin ini disebut juga idiologi Hakko Ichiu yang
menjadi pedoman pelaksanaan politik imperalisme dan ekspansionisme di wilayah Asia. Negara
Jepang juga disebut sebagai bahaya kuning maka negara-negara Barat membentuk fron ABCD
dengan anggota Amerika, Inggris, Cina dan Belanda. Yang dimaksud persemakmuran Asia
Timur Raya adalah kemakmuran Jepang sendiri. Pemimpin-pemimpin bangsa Indonesia yang
semula mengharapkan kemerdekaan yang datang dari Jepang, akhirnya sadar setelah Jepang
melakukan pemerasan atas segala kekayaan Indonesia. Dari hal tersebut maka timbullah
perlawanan rakyat anti Jepang yang dipimpin oleh K.H.Zainal Mustafa dari pesantren
Sukamanah Singapura. Kemudia disusul rakyat Aceh yang dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil,
dan tentara peta yang dipimpin oleh Syodanco Supriyadi di Blitar Jawa Timur.
C. AKIBAT-AKIBAT DARI PENJAJAHAN DALAM BERBAGAI KEHIDUPAN
Belanda menjajah Indonesia hampir 350 tahun sedangkan Jepang kurang lebih 3,5 tahun.
Sehingga mengakibatkan hal-hal berikut ini.
1. Bidang Ekonomi
Kegiatan perekonomian Indonesia dahulu tertata rapi tanpa ada unsur paksaan, namun
setelah penjajah dating ke Indonesia mereka memporak-porandakan tatanan ekonomi bangsa
Indonesia. Akibatnya setelah berlakunya tanam paksa, bagi bangsa Indonesia menimbulkan
kemiskinan, kesengsaraan dan kelaparanyang menimpa rakyat petani. Penyebabnya adalah beban
pajak, panen yang gagal dan kerja rodi.
2. Bidang Politik dan Ideologi
Kaum penjajah berupaya membekukan bidang politik dan ideologi Indonesia, supaya
tidak dapat berkembang. karena hal ini akan menjadi bumerang bagi pemerintah kolonial. Namu
masih banyak partai politik yang ingin memerdekakan indonesia baik secara terang-terangan
maupun secara terselubung.atau dengan jalan kerjasama (kooperatif) maupun berdikari (non-
kooperatif). Melihat kondisi demikian maka Jepang membuat suatuorganisasi yaitu Gerakan
Tiga A, Putera, JawaHokokai.
3. Bidang Sosial Budaya
Setelah Indonesia sepenuhnya dikuasai oleh belanda, beberapa daerah melakukan
perlawanan dengan menentang adanya pungutan pajak, pemerasan dan penindasan. Karena hal
ini lah yangg mengakibatkan terjadinya peraturan hukum yang berbeda dalam satu negara.
KEGIATAN BELAJAR 2
KARAKTERISTIK DAN DINAMIKA PERJUANGAN BANGSA INDONESIA
DALAM MENCAPAI KEMERDEKAAN
A. FAKTOR PENDORONG TIMBULNYA KEBANGKITAN NASIONAL
1. Kemenangan Jepang terhadap Rusia
Pada tahun 1905 terjdi konflik antara Jepang (negara yang sangat keci ) dengan
Rusia( negar raksasa). Dalam konflik ini ternyata Jepang lebih unggul dan mampu menglahka
Rusia. Kemenangan Jepang ini membangkitkan kesadaran, harga diri dan semangat bagi bangsa
Asia untuk menentang bangsa Barat.
2. Perjuangan Nasional Rakyat Filipina 1898
Pada tahun 1896 terjadi pemberontakan terhadap kekuasaan kolonial Spanyol, yaitu
pemberontakan Katipuna yang dipimpin oleh Joze Rizal. Namun pemrontakan ini dapat
dipadamkan dan pimimpinnya di hukum mati. Kemudian Amerika Serikat berhasil mendekati
golongan nasionalis dan menjanjikan kemerdekaan. Kemerdekaan itu terwujud pada tanggal 4
juli 1946 setelah mengusai hampir 50 tahun.
3. Kebangkitan Nasional India
Dimulai sejak tahun 1885, yaitu saat berdirinya organisasi kebangsaan pertama yang
disebut All India National Congres (AINC). Pendirinya adalah Surendranath Banerjee. Ajaran
pokok perjuangan Mahatma Gandhi adalah:
a. Ahimsa (dilarang membunuh)
b. Hartal (tetap bekerja namun tanpa aksi apapun)
c. Satyagraha (Gerakan non-kooperation)
d. Swadesi ( Gerakan memakai bahan dalam negeri dan menentang impor tikstil lain)
Untuk mendukung ajaran diatas, maka diperkuat oleh gerakan-gerakan dibawah ini.
a. Gerakan Brahma Samaj, menghapu tradisi kuno dan mengajarkan dasar monotheisme
dalam agama hindu. tokohnya adalah Raja Ramohan Roy (1928).
b. Ajaran dan pembaharuan Santiniketan, tujuannya untuk menanamkan rasa cinta tanah air
dan budaya india.
c. Ajaran Ramakrishna, untuk kesatuan agama.
d. Geraka theosofi, menghidupkan kembali nilai-nilai filsafat dan ajaran india kuno.
Tokohnya adalah Nyonya Annie Besant.
e. The Great India mutiny atau pemberontakan Sipahi, yaitu pemberontakan prajurit EIC
mendapat dukungan dari raja Moghul Bahadur Syah. Namun dapat ditumpas oleh Inggris
dan kerajaan islam Moghul dihapuskan.
4. Revolusi Nasional Tiongkok atau Cina
Dinasti terakhir kekaisaran cina adalah dinasti Mancu (1644-1912), kaumnya terdiri dari
tuan-tuan tanah besar yang memiliki hak-hak istimewa. Dalam perang dengan Jepang kekaiaran
China kalah dah terpaksa harus melepaskan formosa (taiwan) kepada Jepang berdasarkan
perjanjian Shimonoseki. Hal ini mendorong kalangan muda untuk bangkitguna menyelamatkan
negerinya. kemudian munculah tokoh nasional Dr. Sun Yat Sen dan menyusun garakan
pembaharuan dan kebangsaan atas dasar perjuangan yang disebutsan min chu I atau tiga dasar
kerakyatan, yaitu nasionalisme(kebangsaan), demokrasi (kedaulatan rakyat), dan sosialisme
(kesejahteraan rakyat).pada tanggal 10 Oktober 1911 munculah revolusi Cina yang kemudian
menyusun negara Republik Cina yaitu:
1. Republik Cina adalah suatu negara nasional bangsa Cina.
2. Pemerintah disusun atas dasar demokrasi.
3. diperuntukkan dalam mencapai kesejahteraan social bagi seluruh rakyatnya.
Presiden pertamanya adalah Yuan Shih Kai (1912-1916) kemudian diganti oleh Dr.Sun
Yat Sen (1916-1925).
5. Kebangkitan Nasional di Mesir
Pada tahun 1881 timbul pemberontakan rakyat mesir yang dipimpin oleh Arabi Pasya dan
bersumber pada inspirasi serta nasionalisme.hal inii terbukti dengan berkembangnya gerakan
pembaharuan yang disebut gerakan Salafiyah. Bangsa indonesia menyadari akan penderitaan dan
kemelaratan rakyatnya serta melepaskan diri dari kemiskinan. Pada tuhun 20 Mei 1908 lahirlah
Budi Utomo yaitu cara berjuang dengan tegnaga persatuan dalam organisasi pergerakan politik
kebangsaan.
B. KARAKTERISTIK PERJUANGAN BANGSA INDONESIA PADA MASA
PERGERAKAN NASIONAL
1. Organisasi Budi Utomo
Pada tahun 1906-1907 dr. Wahidin Sudirohusodo, mengadakan kampanye ke beberapa
daerah di pulau Jawa. Namun golongan tua kurang setuju terhadap gagasan tersebut. Sebaliknya
pelajar Stovia yaitu Sutomo dan Suraji sangat terkesan atas gagasan tersebut. Pada akhirnya
Sutomo menjadi pemimpin dari orgasasi Budi Utomo. Kongres pertama Budi Utomo di
Yogyakarta pada bulan Oktober 1908 di ambil keputusan;
a. Budi Uytomo tidak ikut kegiatan polotik
b. Kegiatan terutama ditujukan dalam bidang pendidikan dan budaya
c. Ruang gerak terbatas hanya di daerah Jawa dan Madura.
Kongres juga memutuskan susunan pengurus besar,R.T. Tirtokusumo, bupati karang
anyar sebagai ketua sebagai pusat kegiatan organisasi di tetapkan di Yogyakarta. Harapan
tersebut tidak terkabul karena gerak organisasi menjadi lamban. Dikarenakan hal-hal berikut:
a. Adanya kesulitan keuangan
b. Para bupati mendirikan organisasi sendiri
c. Budi utomo cenderung memajukan pendidikan untuk golongan priayi;
d. Karena ketuanya seorang bupati maka ia lebih banyak mementingkan reaksipemerintahan
kolonial;
e. Menonjolnya pengaruh golongan priayi
f. Banyaknya anggota yang keluar dari kalangan pelajar.

2. Organisasi Serikat Islam


Serikat Islam didirikan pada tahun 1911 di Solo, oleh Haji Samanhudi seorang pengusaha
batik Laweyan. Berdasarkan semangat pendirinya itulah dilakukan perubahan nama dari Serikat
Dagang Islam menjadi Serikat Islam. Tujuan Serikat Islam adalah sebagai berikut.
a. Mengembangkan jiwa dagang;
b. Menolong anggotanya yang mengalami kesulitan dalam usahanya;
c. Mengajukan pengajaran dan semua usaha yang mempercepat naiknya derajat rakyat;
d. Memperbaiki pendapat-pendapat yang keliru mengenai agama islam;
e. Hidup menurut perintah agama (Nugroho Notosusanto, 1982)
Menurut D.M.G. Koch didalam bukunya yang berjudul menuju kemerdekaan, bahwa
dalam tubuh Serikakat Islam terdapat 3 aliran, yaitu:
1. golongan yang bersifat islam fanatik;
2. golongan yang bersifat nmenentang karas;
3. golongan yang hendak mencari kemajuan dengan bantuan pemerintah.
Dalam kongres ketujuh Serikat Islam mengganti nama menjadi Partai Serikat Islam (PSI)
dan mulai bergerak dalam ilmu polotik.
3. Indische Party
Indische Party didirikan di Bandung pada tahun 1912 oleh 3 serangkai, yakni Dr Douwes
Dekker (Danudirja Setyabudi), Dr. Tjipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar
Dewantara). Ketiga tokoh ini merumuskan anggaran dasar partai hingga hasilnya dapat dilihat
dari cita-cita IP ialah membangun rasa cinta dari dalam hati orang Hindia terhadap bangsa dan
tanah airnya. Tindakan pemerintah semakin nyata setelah terbit tulisan Ki Hajar Dewantara yang
berjudul All ik en Nederlender wass yang maknanya sekiranya saya orang Belanda. Masih
belumlah saya akan berlaku sekehendak hati saya sindiran tersebut mengakibatkan dipecatnya 3
serangkai dan mengakibatkan merosotnya IP.
4. Perhimpunan Indonesia
Perhimpunan Indonesia ini didirikan oleh sekelompok mahasiswa yang sedang belajar di
negeri Belanda yang bernama Indische Vereniging pada tahun 1908 lalu namanya diubah
menjadi PI agar tidak berbau Belanda. Tujuan PI sebelumnya adalah mengusahakan suatu
pemerintah untuk indonesia yang bertanggungjwab kepada rakyat indonesia semata-mata.
kemudian dipertegas kembali dengan tujuan utama yaitu kemerdekaan Indonesia dan massa
nasional yang sadar dan percaya pada diri sendiri. Tokoh –tokoh PI yang militan antara lain
Mohammad Hatta, Subardjo, Abdul Madjid, Aalisastrimidjoyo, dan Natsit Datuk Pamuncak.
Hasil kerja PI terbukti dengan berdirinya Indonesiab Studi Club(ISC) di surabaya yang dipimpin
oleh Sutomo dan di Bandung yang dipimpin oleh Ir. S ukarno.
5. Partai Nasional Indonesia (PNI)
Lahirnya PNI pada tahun 1927 yang bertujuan mencapai indonesia merdeka dengan
ketuanya Ir. Sukarno.asa partai ini berdasarkan kepada 3 pokomyaitu:
1. Self-help, artinya memperbaiki keadaan dengan kekuatan sendiri.
2. Non-kooperasi, artinya tidak bersedia bekerjasama dengan pemerintah dan imperalis serta
hanya akan mengakui pemerintahan yang hadir dari rakyat sendiri.
3. Marhaenisme, artinya semacam suatu prinsip yang berkeinginan mengangkat rakyat yang
melarat.
Salah satu bukti keberhasilan PNI adlah dengan diselenggarakannya kongres pertama di
Surabaya pada tahun 1928 yang telah berhasil menyusun program partai yang intinya:
1. Bidang polotik
1) Memperkuat rasa kebangsaan dan kesatuan.
2) Menyebarkan pengetahuan tentang sejarah nasional.
3) Pan asianisme.
4) Menuntut kemerdekaan pers dan berserikat.
2. Bidang ekonomi, pada prinsipnya memajukan perekonomiam nasional dengan memperhatikan
skala proiritas sector tertentu.
3. Bidang sosial, pada prinsipnya meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup bangsa indonesia.

6. Partai Indonesia Raya (Parindra)


Berdirinya partai ini karena diadakannya fusi dari dua organisasi yaitu BU dan PBI.
Dasarpertimbangan fusi ini adalah sebagaui upaya untuk tidak membuang tenaga dengan
percuma dan diharapkan dua kekuatan akan melahirkansatu kesatuan yang tangguh dan efisien.
Program dari Parindra sendiri adalah:
1. Memperkokoh semangat dan rasa kebangsaan indonesia.
2. Menjalankan aksi polotik untuk mendapatkan hak-hak yang lengkap dalam suatu
pemerintahan berdasarkan demokrasi dan nasionalisme.
3. Memajukan kesejahteraan sosial rakyat indonesia. Kongres kedua pada tahun 1938 diadakan
setelah Dr. Sutomo meninggal, yang diketuai oleh Wuryaningrat.
Memutuskan hal-hal sebagai berikut:
1. Memperkecil pengangguran dengan memperkuat ekonomi rakyat.
2. Memperbesar anggaran untuk pekerjaan umum.
3. Mmemperjuangkan jam kerja untuk buruh dan jaminan asuransi.
4. Tidak memindahkan kemiskinan melalui program transmigrasi.
5. Perbaikan sistem hukum.
7. Gabungan Politik Indonesia (Gapi)
Terbentuk pada tahun 1939 merupakan gabungan dari organisasi pergerakan dengan
tujuan mempersatukan partai polotik indonesia.dasar geraknya adalah:
1. Hak mengatur diri sendiri
2. Persatuan bangsa.
3. Demikrasi dalam poloti untuk mencapai cita-cita bangsa.
Salah satu keberhasilan Gapi adalah Indonesia berparlemen dan pengakuan merah putih
sebagai benderanya.
8. Sumpah Pemuda
Lahirnya Sumpah Pemuda berkaitan erat dengan Budi Utomo yang merupakan cikal
bakal terbentuknya organisasi pergerakan nasional. Semangat yang mulai dibina oleh para
pemuda terbukti dengan diadakannya kongres pemuda tahun 1926 untuk ke- I dengan topik
pembahasan berkisar pada masalah kebudayaan , sosial dengan bahasa pengantar bahasa
Belanda. Sedangkan kongres II yang berlangsung pada tanggal 26 – 28 Oktober 1928 di Jakarta
yang intinya tentang semangat Indonesia bersatu. Tokoh-tokoh pada sumpah pemuda adalah
Muhammad Yamin menyatakan tentang persatuan dan kebangsan indonesia; Purnomo Wulan,
Sarwono dan Ki S.Mangunsarkoro menyatakan tentang pendidikan dan prasaran berkaitan
dengan kepanduan. Intisari dari kongres ke- II adalah; Pertama : Kami poetra dan poetri
indonesia Mengakoe Bertoempah Darah yang Satoe Tanah Indonesia. Kedua : Kami poetra dan
poetri Indonesia Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia. Ketiga : Kami poetra
dan poetri indonesia Mengakoe Berbangsa yang Satoe, Bangsa Indonesia.
C. KARAKTERISTIK PERJUANGAN BANGSA INDONESIA PADA MASA
MENJELANG KEMERDEKAAN
Perjuangan partai politik Indonesia sudah menggembirakan,namun kegembiraan itu
punah ketika Belanda bertekuk lutut pada pemerintahan Jepang. Semua pertai politik dipetieskan
dan diganti dengan organisasi yang dibuat dan dikendalikan oleh pemerintahan Jepang. Dari hal
inilah 4 tokoh pergerakan nasional yaitu Ir. Sukarno, Mohammad Hatta, K.H. Mas Mansur dan
Ki Hajar Dewantara diberi kepercayaan oleh pemerintah Indonesia untuk memimpin gerakan
Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA) dengan tujuan untuk mengarahkan dukungan rakyat terhadap
usaha-usaha pemerintah dalam memenangkan perang melalui pemberian bimbingan kepada
rakyat. Berkat perjuangan yang tak kenal menyerah pemerintah melalui KMB pada tanggal27
Desember 1949 berhasil memperoleh kedaulatan dalam bentuk negara serikat.
Kegiatan Belajar 3
KARAKTERISTIK DAN DINAMIKA PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM
MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN
Marilah kita menganalisis karakteristik perjuangan Bangsa Indonesia di dalam
mempertahankan kemerdekaan yang kita kelompokkan dalam 3 kurun waktu, yakni:
1) Tahun 1945 – 1949 Perjuangan pada masa ini adalah untuk membangun rumah
kebangsaan yang merdeka dan berdaulat bagi kehidupan politik, social, budaya dan
kemasyarakatan.
2) Tahun 1949 – 1959 Dimana Bangsa Indonesia berjuang untuk menegakkan identitas
dirinya.
3) Tahun 1959 – 1965 Perjuangan ini ditandai dengan usaha mempertahankan diri dan
eksistensinya
A. PERJUANGAN BANGSA INDONESIA PASCA
PROKLAMASI
Setelah dibacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 agustus 1945 oleh
Sukarno – Hatta atas nama Bangsa Indonesia, gaung proklamasi ini terdengar dimana- mana.
Ujian pertama atas kewibawaan pemerintah RI terhadap rakyat terjadi pada peristiwa rapat
raksasa dilapangan Ikada pada tanggal 19 September 1945. Selanjutnya, pada tanggal yang sama
yaitu tanggal 19 September 1945 pecah insiden bendera di hotel Yamato, belanda memasang
bendera Merah – Putih – Biru di puncak hotel, para pemuda berhasil merobek warna birunya dan
mengibarkannya kembali sebagai bendera Merah – Putih. Ketika Republik ini dihadapkan pada
kenyataan bahwa yang harus dihadapinya adalah pihak sekutu datang di Indonesia menimbulkan
masalah baru, mereka dibawah komando south East Asia Commad (SEAC) dibawah Lord Louis
Mountbattenn, pada tanggal 29 September 1945 mendaratkan pasukan Sekutu yang merupakan
bagian dari SEAC diberi nama AFNEI ( Allied Forces Netherland East Indies ) di bawah
komando Sir Philip Christison. AFNEI mempunyai tugas, yaitu :
1. Menerima penyerahan diri tentara Jepang
2. Membebaskan para tawanan perang pihak Sekutu
3. Melucuti senjata Jepang dan mengembalikannya ke jepang
4. Menjamin keadaan damai untuk kemudian menyerahkan kekuasaan ke pihak pemerintahan
sipil.
Kedatangan mereka ditentang oleh pihak Indonesia apabila mereka mempunyai niat
untuk mengembalikan kekuasaan kepada Belanda. Christisonsendiri berpendapat tanpa ada
kerjasama dengan pihak Indonesia tugas ini tidak akan berhasil. Itulah sebabnya pada tanggal 1
Oktober 1945 berunding dengan pemerintah Indonesiadan mengakui de fakto Republik
Indonesia. Dengan adanya pengakuan ini pasukan Sekutu diterima dengan sikap terbuka. Akan
tetapi, ternyata pasukan Sekutu dioncengi orang – orang NICA yang dengan jelas ingin
mengembalikan kekuasaan colonial Belanda di Indonesia. Pecahlah perang melawan pasukan
sekutu, sepertiterjadi di Surabaya, ambarawa, Medan, Bandung, dan daerah lainnya. Setelah
mengalami perlawanan yang hebat dimana, panglima inggris berkesimpulan bahwa sengketa
Indonesia – Belanda tidak mungkin diselesaikan dengan kekuatan senjata. Setelah
menandatangani persetujuan linggar jati, pada tanggal 25 Maret 1947 RI mulai mendapat
perhatian internasional, namun demikian Belanda memperlihatkan kecurangannya, sebab tanggal
21 Juli 1947 Belanda melakukan agresi militernya dalam wilayah kekuasaan RI.
Pada tanggal 1 Agustus 1947 Dewan keamanan memerintahkan genjatan senjata, yang di
mulai tanggal 4 Agustus 1947. Untuk mengawasi genjatan sejata ini dibentuklah komosi
konsuler yang beranggotakan 3 Negara ( KTN : Komisi Tiga Negara ) yakni, Amerika Serikat,
Australia, dan Belgia. Panglima angkatan perang RI menegaskan penjabaran pelaksanaan
pertahanan rakyat semesta sebagai berikut :
1) Tidak akan melakukan pertahan militer.
2) Tugas memperlambat kemajuan dan serbuan musuh serta pengungsian total serta bumi
hangus total.
3) Tugas untuk membentuk kantong-kantong di tiap-tiap onder distrik mempunyaipusat
dibeberapa kompleks pegunungan.
4) Ugas pasukan yang berasal dari daerah federal untuk menyusup ke kantong-kantong
sehingga seluruh pulau jawa akan menjadi satu medan perang gerilya yang besar.
Dewan keamanan PBB segera bersidang pada tanggal 24 Januari 1949. Amerika Serikat
mengeluarkan resolusiyang disetujuioleh semua anggota, yaitu :
1. Hentikan permusuhan.
2. Bebaskan presiden serta pemimpin RI.
3. Memerintahkan kepada KTN agar memberikan laporan mengenai situasi Indonesia sejak
tanggal 19 Desember 1948.
Amerika Serikat meminta kepada belanda supaya menghentikan aksi militernya, dengan
sanksi jika tidak bersedia. Amerika akan mencabut bantuan ekonomi dan keuangan berdasarkan
Marshall-Plan. Akhirnya Belanda menerima kenyataan ini dan kembali kemeja perundingan.
Itulah awal berlangsungnya Konfrensi Meja Bundar yang mengantarkan pengakuan Belanda
terhadap kedaulatan Negara Republik Indonesia atas wilayah bekas Hindia Belanda kecuali Irian
Barat.

B. KARAKTERISTIK PERJUANGAN BANGSA INDONESIA PADA MASA RIS


SAMPAI DENGAN AWAL
PELAKSANAAN DEMOKRASI TERPIMPIN
Seperti dikemukakan di atas bahwa pengakuan Belanda atas kedaulatan RI yang dicapai
dalam KMB di Den haag Negeri Belanda tanggal 23 Agustus 1949, yang hasilnya diterima dan
di ratyifikasi oleh KNIP tanggal 6 Desember 1049. Pada tanggal 15 desember 1949 Sukarno
dilantik menjadi Presiden RIS dan tanggal 20 Desember 1949 Hatta dilantik menjadi Perdana
Menteri RIS serta pada tanggal 17 Desember 1949 diadakan upacara pengakuan kedaulatan.
Dengan disetujuinya hasil KMB maka terbentuklah Negara Republik Indonesia Srikat
yang terdiri atas 16 negara bagian. Sementara itu pergolakan – pergolakan politik belum pula
sepenuhnya dapat ditanggulangi. Kelompok separatis dan yang ingin memisahkan diridari
Negara RI bukan semakin berkurang, perasaan tidak puas akan kebijakan pemerintahpun muncul
dimama-mana , seperti pemberontakan APRA di Bandung, pemberontakan Andi Aziz di
Makasar, pemberontakan RMS di Maluku, pemberontakan Ibnu hajar di Kalimantan Selatan,
pemberontakan Karto Suwiryo di Jawa Barat, pemberontakan Daud Beureuh di Aceh dan
pemberontakan PRRI dan PERMESTA di Sumatra Barat dan Sulawesi. Di samping masalah di
atas penyebab utama terjadi pemberontakan ialah pembentukan Angkatan Perang RIS atau
APRIS sebagai tentara RIS. Untuk lebih jelasnya peristiwa – peristiwa tersebut diuraikan sebagai
berikut:
1. Peristiwa APRA di Bandung
Pada tanggal 23 Januari 1950 pasukan angkatan perang Ratu Adil melancarkan saerangan
di kota Bandung yang dipimpin oleh Kapten Raymond westerling. Namun pasukan ini dapat
ditumpas oleh pasukan TNI dari Jawa Timur.
2. Peristiwa Andi Aziz di Makasar
Terjadi bemberontakan pada tanggal 5 April 1950 yang dilakukan oleh kesatuan bekas
KNIL yng dipimpn oleh Kapten Andi Aziz. Terjadilan pertempuran antara pasukan KNIL
dengan pasukan APRIS pada bulan Mei hingga Agustus di Makasar dan dimenangkan oleh
pasukan APRIS.
3. Peristiwa RMS di Maluku
Pemberontaka pasukan KNIL juga terjadi di Maluku pada tanggal 25 April 1950. Mereka
mengumumkan berdirinya republik Maluku Selatan sebagai negara yang terlepas dari RIS
maupun NIT.
4. Peristiwa DI/TII
Gerakan DI adalah gerakan yang ingin mendirikan negara yang berasaskan Islam yang
dipimpin oleh SM Kartosuwiryo yang memperoklamasikan berdiri Negara Islam Indonesia di
Cisayong Jawa Barat pada tahun 1949
5. Pemberontakan PRRI dan PERMESTA di Sumatra dan Sulawesi
Pemberontakan ini berawal dengan pandangan darah yang melihat pemerintah pusat tidak
stabil dan belum menyelesaikan atau menstabilkan jalannya pemerintahan. Pada tanggal 15
Januari 1958 Achmad Husein sebagai penguasa daerah Sumatra Tengah memproklamaikan
berdirinya pemerintah revolusioner RI. karena hal inilah pemerintah pusat di jakarta melakukan
gencatan senjata dan terjadilan perang saudara. Pada tanggal 29 mei 1961 Achmad Husein
menyerahkan diri.
6. Pemilu I 1955
Pemilu pertama tahun 1955 berdasrkan UUDS 1950, yang disusun berdasarkan konstitusi
RIS dan UUD 1945. Pemilu I diselenggarakan 15 Desember 1955untuk memilih Dewan
Konstituante. Yang menghasilkan indonesia dibagi menjadi 16 daerah, 208 kabupaten dan 2.139
serta 43.429 desa.
C. KARAKTERISTIK DAN DINAMIKA PERJUANGAN BANGSA INDONESIA
DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN
Setelah Konstituante gagal menetapkan UUD 1945 menjadi UUD RI , Presiden Sukarno
menetapkan berlakunya kembali UUD 1945 denga suatu kredit pada tanggal 5 juli 1959. dengan
peraturan presiden No. 13 tanggal 31 desember 1959 dibentuklan fron nasional dengan tujuan :
1. menyeledsaikan revolusi indonesia.
2. melaksanakan pembangunan semesta nasional.
3. mengembalikan Irian Jaya ke dalam wilayah RI.
1. Pengembalian Irian Barat
Sejak tanggal 3 Mei indonesia memutuskan hubungan dengan Belanda. Dan tanggal 17
Agustus 1956 bangsa indonesia membentuk provinsi Irian Barat yang masih diduduki Belanda.
Langkah berikutnya tanggal 19 Desember 1961 presiden Sukarno mencanangkan TRIKORA
yang intinya menyatakan:
1) Gagalnya pembentukan negara boneka Papua oeh Belanda.
2) Kibarkan bendera merah putih di Irian Barat tanah air Indonesia.
3) Bersiaplah untuk mobilisasi umum mepertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air
serta bangsa Indonesia.
Pimpinan TRIKORA adalh Mayjen Suharto yang tugasnya sebagai berikut:
1. Merencanakan, mempersapkan dan menyelenggarakan operasi-operasi militer dengan
tujuan mengembalikan Irian Barat ke wilayah RI.
2. Mengembangkan situasi militer ke wilayah provinsi Irian Jaya. Penyelesaian Irian Barat
diadakan melalui perundingan di New York yang dikenal dengan nama persetujuan New
York. Yang isinya:
a. Tanggal 1 Oktober 1962 pasukan PBB tiba di Irian Barat untuk menyerahterimakanIrian
Barat dari Belanda ke Indonesia.
b. Pemerintah sementara PBB DI Irian Barat dengan menggunakan tenaga Indonesia berasal
dari Irian Barat.
c. Pesukan RI yang telah ada di Irian Barat berada di bawah PBB.
d. Pasukan perang Belanda di Irian Barat dikembalikan di negerinya.
e. Antara daerah Indonesia lainnya dengan Irian Barat bebas lalulintas.
f. 31 Desember 1962 bendera Indonesia berkibar di Irian Barat disamping bendera PBB.
g. 31 Mei 1963 Irian Barat sepenuhnya milik Indonesia.
Ketika pemerintaha dipegang oleh Sukarno dan apa yang di ucapkannya adalah hukum, maka
hal ini dimanfaatkan oleh PKI hingga terjadilah tragedi G 30 S/PKI.
MODUL 5
KONSEP DASAR GEOGRAFI
Kegiatan Belajar 1
Pengertian dan Kajian Geografi
A. Pengertian Geografi
Pelajaran geografi yang diajarkan di sekolah terkesan sebagai ilmu yang hanya
dihafalkan oleh para siswa seperti menghafalkan nama-nama dalam geografi nama negara, kota,
sungai, gunung dan nama-nama tempat laindi muka bumi. Sebagian orang juga beranggapan
bahwa geografi adalah segala aktivitas dan perbuatan yang berhubungan dengan peta. Orang
berpendapat demikian karena orang yang mempelajari geografi harus mampu membuat peta,
membaca peta dan harus berkerjasama dengan pihak-pihak yang berwenang dalam pembuatan
peta. Menurut Broek (1980) mengemukakan bahwa hakikat geografi ada 6, yakni sebagai berikut
ini.
1. Geografi sebagai ilmu pengetahuan biofisik.
Pada akhir abad ke 19 ketika ilmu pengetahuan seperti geologi, meteorologi, dan botani sudah
mengalami perkembangan yang sedemikian pesat maka ahli geografi terpengaruh dan tertarik
mengikuti metode-metode disiplin ilmu tersebut. Kelemahan setelah geografi masuk ke dalam
ilmu pengetahuan alam murni, di mana mampu merumuskan hukum sebabakibat terhadap gejala-
gejala dan proses-proses fisik di muka bumi secara general, tetapi tidak memasukkan unsur
manusia.
2. Geografi sebagai relasi hubungan timbal balik manusia dengan alam.
Contoh kongkritnya yaitu iklim tropis menghalangi kemajuan kebudayaan masyarakat setempat,
sementara iklim sedang merangsang perkembangan kebudayaan masyarakat yang mendiaminya.
3. Geografi sebagai ilmu ekologi manusia.
Keanekaragaman di kalangan pengikut paham determinisme environmentalis mendefinisikan
geografi sebagai studi pengetahuan yang mempelajari hubungan manusia dengan tempat
tinggalnya.
4. Geografi sebagai studi tentang lahan.
Paham ini bertentangan dengan pendapat kaum environmentalisme yang mengatakan bahwa
lingkungan alam lebih bersifat pasif dan masyarakat manusia lebih berperan aktif.
5. Geografi sebagai studi penyebaran gejala di permukaan bumi.
Geografi dapat didefinisikan sebagai studi penyebaran/ distribusi gejala di permukaan bumi,
yaitu di mana letak sesuatu benda itu berada, apakah itu batu-batuan, tumbuh-tumbuhan, rumah,
penduduk, atau segala sesuatu yang ada di permukaan bumi.
6. Geografi sebagai teori keruangan bumi.
Dalam hal ini, gagasan yang mengumumkan bahwa geografi akan dimasukkan dalam ilmu
pengetahuan alam menimbulkan kekhawatiran di kalangan ahli geografi, yakni akan membatasi
cakrawala geografi pada abstraksi ilmu pengetahuan relasi keruangan saja dalam artian akan
menghilangkan atau mengabaikan ruang dan waktu yang merupakan unsur pokok dalam
geografi.
B. Kajian Materi Geografi
Kajian materi suatu ilmu kadang-kadang dipelajari oleh ilmu-ilmu yang lain (objek
material). Sebagai contoh antara geografi sosial dengan sosiologi, sama-sama mempelajari
kelompok manusia pada suatu tempat. Antara geomorfologi dengan geografi fisik mempelajari
bentuk lahan. Antara geografi ekonomi dengan ekonomi yang sama-sama membahas kebutuhan
manusia di dalam suatu lokasi tertentu. Objek kajian goegrafi sangat luas, antara lain (objek
material) mencakup aspek fisik, aspek manusia serta aspek hubungan manusia dengan
lingkungan.
Kegiatan Belajar 2
Pendekatan Materi Geografi
Pendekatan ilmu geografi cenderung kabur dan menghilang “jati diri”nya karena menurut
beberapa tokoh geografi terlena dan tertarik memasuki ilmu-ilmu yang lain yang berfungsi
sebagai penunjang. Mereka dalam memecahkan persoalan geografi cenderung menggunakan
topikal. Para ahli geografi menyadari untuk menggunakan pendekatan geografi yang sama dan
berfungsi sebagai pembeda dengan ilmu-ilmu yangt lain. Pendekatan tersebut antara lain
pendekatan keruangan, pendekatan ekologikal dan pendekatan kompleks wilayah.
A. Pendekatan Keruangan.
Setiap tempat di permukaan bumi mempunyai ciri-ciri yang khusus di mana dapat
dibedakan antara tempat yang satu dengan tempat yang lain. Oleh karena itu konsep tempat
dinamakan wilayah (region) Dalam geografi ada dua pengertian wilayah, yaitu wilayah formal
(formal region), dan wilayah fungsional (fungtional region). Wilayah formal dapat dibedakan
dalam dua pengertian, yaitu : pertama npengertian internasional. Kedua pengertian nasional.
Sedangkan pengertian fungsional adalah bagian dari permukaan bumi, di mana terdapat beberapa
keadaan alam yang berlawanan memungkinkan timbulnya bermacam-macam kegiatan yang
saling mengisi dalam kegiatan penduduknya. Konsep tempat dalam pengertian wilayah dapat
digunakan sebagai pendekatan geografi, klasifikasainya adalah sebagai berikut.
1. Uniform Region
Suatu wilayah dijadikan sumber dasar telaah geografi disebabkan adanya keseragaman
atau kesamaan dalam kriteria tertentu.
2. Nodal Region
Suatu wilayah yang diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang dihubungkan melalui garis
melingkar.
3. Generic Region
Wilayah yang diklasifikasikan berdasarkan jenisnya sehingga fungsi wilayah yang
bersangkutan diabaikan.
4. Specific Region
Wilayah berdasarkan kekhususannya sehingga merupakan daerah tunggal yang
mempunyai ciri-ciri tersendiri.
Jadi fungsi tempat bagi manusia adalah sebagai ruang hidup. Ruang dalam hal ini
ditafsirkan menurut tiga pendekatan, yakni pendekatan ekologis, ruang sebagai milleu
(yangberisi sumber alam). Pendekatan spatial (keruangan), ruang sebagai space yakni ajang
kegiatan manusia. Pendekatan regional sebagai region. yakni daerah atau kesatuan politis. Untuk
menganalisis pola-pola geografi diperlukan :
a. Memahami peta, proyeksi, skala dan bagaimana foto itu direkam.
b. Mengetahui metode statistik yang digunakan untuk memilah-milahkan faktor yang
dipakai untuk menjelaskan pola-pola geografi yang diamati.
c. Memahami teknik-teknk penilaian yang mampu menjelaskan perubahan-perubahan pola-
pola geografis yang dinamis.
Beberapa contoh fungsi peta sebagai berikut:
a. Untuk memberikan informasi pokok dari aspek keruangan tentang karakter dari suatu daerah.
b. Sebagai suatu alat menganalisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
c. Sebagai alat untuk menjelaskan penemuan-penemuan penelitian yang dilakukan.
d. Sebagai alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.
Klasifikasi peta menurut penggunaannya, skala, dan kenampakan dari peta dapat
dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu : pertama peta topografi memberikan gambaran umum
mengenai permukaan lahan ( termasuk peta perencanaan dan peta geografi). Kedua chart dan
peta jalan disusun dengan tujuan sebagai alat bantu dalam navigasi (untuk navigasi dan
orientasi). Ketiga peta-peta tematik pada akhir-akhir ini semakin penting dalam kaitannya
dengan menunjukkan tema-tema tertentu (menampilkan satu tema khusus atau lebih).
Untuk membaca peta, kita perlu memahami skala dari peta yang dapat diartikan sebagai
perbandingan jarak antara dua titik sembarang di peta dengan jarak horisontal kedua titik itu di
permukaan bumi. Adapun macam-macam skala adalah sebagai berikut:
a. Skala angka atau skala pecahan.
b. Skala yang dinyatakan dengan kalimat.
c. Skala grafis (Graphical scale line).

B. Pendekatan Ekologi.
Pendekatan ini lebih menekankan keterkaitan antara fenomena geosfer tertentu dengan
variabel lingkungan yang ada bukan eksistensi keruangan. Pengertian analisis ekologi hendaknya
tidak diartikan secara sempit, sebagai suatu bentuk hubungan antara makhluk hidup dengan
“natural environmen” saja, tetapi harus dikaitkan dengan (1)”phenomenal environment” yang di
dalamnya terdapat “natural environment” dan “phycical relic of human actions”. (2)
“Behavioural environment”yang meliputi ide-ide dan nilai geografis serta kesadaran akan
lingkungan. Pembagiaan geografi menurut Kirk dibedakan menjadi:
1. Lingkungan fenomena/gejala fisik.
2. Lingkungan tingkah laku.
3. Persepsi dan aspirasi penduduk terhadap bencana alam Gunung Merapi.

C. Pendekatan Kompleks Wilayah dan Presentasi Peta.


Kombinasi antara analisis keruangan dan analisis ekologi disebut analisis kompleks
wilayah. Pada analisis ini, wilayah-wilayah akan dihampiri dengan pengertian areal
differentiation, yaitu suatu anggapan bahwa interaksi antar wilayah akan berkembang karena
pada hakikatnya suatu Wilayah berbeda dengan wilayah yang lain. Oleh karena itu terdapat
permintaan dan penawaran antar wilayah tersebut. Dalam konteks pemahaman tentang wilayah
manusia telah mengembangkan beberapa metode dan keterampilan tertentu. Beberapa metode
komunikasi adalah bahasa tulis menulis (literacy), bahasa lisan (articulasi), dan penggunaan
angka-angka (numeracy). Sedangkan yang digunakan untuk komunikasi menggunakan cara
grafis disebut graphicacy. Graphycacy terdiri dari berbagai teknik, mulai dari penggunaan
fotografi, sampai ke peta, grafik dan diagram. Semua cara grafis tersebut mempunyai satu hal
yang umum yang membedakan dengan metode lain yaitu penggunaan bentuk dua dimensi untuk
menyampaikan dan menyajikan konsep-konsep dan ide-ide. Peta menggunakan simbol-simbol
dua dimensi untuk mencerminkan fenomena geografikal atau dengan sesuatu cara yang
sistematis, dan hal ini memerlukan kecakapan untuk membuat dan membacanya.Untuk
mencerminkan berbagai data atau fenomena geografi ke dalam suatu peta, hal yang perlu
diperhatikan adalah peta dasar, simbol, penulisan nama- nama geografi. Simbol adalah suatu
gambar atau tanda yang mempunyai makna atau arti. Menurut bentuknya simbol dekelompokkan
menjadi simbol titik, simbol garis dan simbol bidang. Sedangkan wujud simbol dalam kaitannya
dengan unsur yang digambarkan dapat dibedakan abstrak, setengah abstrak dan nyata atau
piktorial.
Kegiatan Belajar 3
Materi Pelajaran Geografi di SD/MI/Paket A.
A. Mata Pelajaran Geografi di SD/MI.
1. Kedudukan Geografi dalam IPS.
Geografi merupakan salah satu mata pelajaran dari cabang IPS. Sumbangan terbesar
geografi adalah “tempat” atau “bumi sebagai tempat tinggal manusia”. Di mana manusia dengan
lingkungannya berinteraksi dan memnentuk karakteristik tempat tertentu berbeda dengan
lainnya. Dengan demikian geografi adalah ilmu pengetahuan “sintesis” bukan ilmu pengetahuan
“sistematik”, seperti sejarah, sosiologi, ekonomi dan antropologi.
2. Tujuan Pembelajaran.
Ilmu pengetahuan sosial di SD, MI, dan Paket A mempunyai tujuan sebagai berikut:
a. Mengembangkan pengetahuan dasar kesosiologian, kegeografian, keekonomian, kesejarahan
dan kewarganegaraan.
b. Mengembangkan kemampuan berpikir, inkuiri, pemecahan masalah, dan keterampilan sosial.
c. Membangun komitmen dan kesadaran tentang nilai-nilai kemanusiaan.
d. Meningkatkan kemampuan berkompetensi dan berkerjasama dalam masyarakat yang
majemuk, baik dalam skala nasional maupun skala internasional.
Ada tiga esensi kompetensi dasar pengajaran geografi, yaitu:
a. Kemampuan membuat peta dan membaca peta.
b. Penilaian terhadap penyusunan pengelompokan fakta baik yang bersifat keseimbangan
terhadap konsep kerumahtanggaan dan latar belakang kelahirannya dan keanekaragaman
lingkungan alam utama dari aktivitas manusia di dunia.
c. Kemampuan memahami hubungan aktivitas manusia dengan lingkungan sekitarnya.
3. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS Geografi.
4. Kompetensi Dasar Geografi dalam IPS SD/MI/Paket A.
B. Mata Pelajaran Geografi di SD/MI
Pengertian Geografi.
Geografi merupakan pengkajian tentang aspek ruang dan tempat pada berbagai skala di
bumi. Mata pelajaran geografi mengembangkan pemahaman siswa terhadap organisasi spesial
masyarakat, tempat-tempat dan lingkungan pada muka bumi. Pengertian geografi yang diajarkan
baik di tingkat SD/MI Paket A termasuk dalam kelompok hakikat geografi sebagai studi
keruangan bumi.
MODUL 6
KONSEP DASAR EKONOMI
Kegiatan Belajar 1
Permasalahan Ekonomi
A. Pengertian Ilmu Ekonomi
Menurut etimologi atau asal usul katanya, istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani,
yaitu oikonomia merupakan kata majemuk (perpaduan) 2 kata, yaitu oikos artinya rumah
dannomos artinya aturan. Jadi secara etimologi, ekonomi berarti aturan rumah tangga atau ilmu
yang mengatur rumah tangga. Sedangkan menurut pengertian sehari-hari ekonomi adalah
kegiatan manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan. Para ekonom memberikan batasan yang
berbeda-beda tentang pengertian ilmu ekonomi. Berikut ini adalah definisi atau batasan ilmu
ekonomi yang paling sering digunakan. Ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan sosial yang
mempelajari tingkah laku manusia dalam hidup bermasyarakat dalam rangka memenuhi
kebutuhan untuk mencapai kemakmuran.
B. Kelangkaan / Keterbatasan
Terbatasnya atau langkanya alat pemuas kebutuhan yang dihadapkan pada kebutuhan
manusia yang tidak terbatas merupakan pokok permasalahan dari semua masalah ekonomi. Dari
kenyataan itulah yang mendorong munculnya ilmu ekonomi. Kebutuhan manusia bermacam-
macam dan selalu bertambah. Apabila kebutuhan yang satu terpenuhi muncul kebutuhan yang
lain. Sedangkan di sisi lain, alat pemuas kebutuhan manusia berupa barang dan jasa jumlahnya
sangat terbatas dan langka. Kelangkaan dan keterbatasan alat pemuas mengakibatkan hidup
manusia selalu serba kurang.
C. Kebutuhan Manusia
1. Kebutuhan Manusia.
Selama manusia hidup, kebutuhan selalu bertambah dan tidak terbatas, walaupun setiap
manusia kebutuhannya berbeda-beda. Perbedaan tingkat kebutuhan disebabkan oleh:
a. Status sosial. Misal buruh tani dengan pemilik tanah, pekerja pabrik dengan guru.
b. Tingkat pendidikan. Misal kebutuhan orang yang berpendidikan rendah berbeda dengan
orang yang berpendidikan tinggi.
c. Kemajuan kebudayaan. Misal kebutuhan orang zaman dulu berbeda dengan kebutuhan
zaman sekarang.
2. Macam-macam Kebutuhan
Kebutuhan adalah keinginan yang timbul dalam diri manusia dan masyarakat dalam
bentuk tuntunan untuk memperoleh pemenuhannya. Kebutuhan ekonomi adalah kebutuhan akan
barang-barang keperluan hidup yang dapat dinilai dengan uang. Kebutuhan ekonomi pada
prinsipnya mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
a. Setiap orang kebutuhannya berbeda misalnya menurut golongan, suku, agam dan
kelompok masyarakat.
b. Tidak sama sepanjang waktu dan generasi akan berbeda.
c. Jumlah dan mutunya akan selalu berkembang.
d. Kebutuhan dapat saling melengkapi atau bahkan saling berlawanan.
Menurut kepentingannya, kebutuhan dapat dibedakan atas kebutuhan primer, sekunder dan
tersier.
a. Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang harus dipenuhi karena untuk mempertahankan
hidupnya, misalnya makan dan minum, pakaian, rumah.
b. Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang harus dipenuhi supaya dapat hidup lebih
baik sebagai makhluk yang berbudaya. Misalnya pakaian yang bagus, buku-buku bacaan,
sepatu, radio.
c. Kebutuhan tersier atau kebutuhan mewah adalah kebutuhan tingkat lanjut setelah
kebutuhan sekunder. Misalnya mobil, rumah mewah.
Menurut tujuannya barang-barang ekonomi diklasifikasikan menjadi :
a. Barang konsumen adalah barang-barang yang dapat memenuhi kebutuhan secara
langsung (makanan, pakaian, sepatu,dll)
b. Barang produksi adalah barang-barang yang merupakan alat pembantu dalam proses
produksi (mesin, mobil, batu bara, tenaga listrik, dll).
Menurut sifat pemakaiannya, dapat diklasifikasikan menjadi :
c. Barang substitusi adalah barang-barang yang dapat saling menggantikan pemakaiannya
(mentega dengan minyak, beras dengan jagung, dll).
d. Barang komplementer adalah barang-barang yang pemakaiannya harus bersama-sama
(gula dengan kopi, mobil dengan bensin, dll)
Menurut sifatnya, barang ekonomi diklasifikasikan menjadi :
a. Barang konkret adalah barang-barang yang dapat dilihat (meja, rumah, beras).
b. Barang abstrak atau yang biasa disebut jasa dan pelayanan adalah sesuatu yang tidak
dapat dilihat , tetapi dapat memenuhi kebutuhan (nasihat dokter, hiburan, nasihat hukum).
Perbedaan pokok antara barang dan jasa adalah :
a. Barang adalah segala sesuatu yang berwujud,sedangkan jasa adalah segala sesuatu yang
tidak berwujud.
b. Untuk barang ada tenggang waktu antara produksi dan konsumsi, sedangkan untuk jasa
tidak ada.
Kebutuhan manusia menurut sifatnya dikelom pokkan menjadi dua macam, yaitu :
a. Kebutuhan jasmani atau kebutuhan lahir adalah kebutuhan manusia yang semata-mata
ditujukan untuk memberi kepuasan kepada badan atau jasmani (bersifat material). Misal
makanan, pakian, rumah, dll).
b. Kebutuhan rohani atau batin adalah kebutuhan manusi yang pemenuhannya ditujukan
untuk memberikan kepuasan batiniah (bersifat imaterial). Misalnya seni, pendidikan,
agama, dll.
D. Alat Pemuas Kebutuhan Manusia
1. Pengertian alat pemuas kebutuhan.
Alat pemuas kebutuhan manusia ada yang berwujud dan ada yang tidak berwujud. Ada
yang habis sekali pakai dan ada yang dapat dipakai secara berulang-ulang sehingga habisnya
lama. Jadi yang menjadi alat pemuas kebutuhan manusia itu adalah barang dan jasa.
2. Nilai ekonomi dan nilai kegunaan barang.
Nilai ekonomi / nilai kegunaan barang antara lain didasarkan pada :
a. Kegunaan bentuk (utility of form). Artinya suatu barang memiliki nilai ekonomi/nilai
kegunaan karena bentuknya yang sesuai dengan kebutuhan. Contoh bambu menjadi anyaman
bilik, tanah liat menjadi gerabah/ keramik.
b. Kegunaan tempat (utility of place). Artinya suatu barang memiliki nilai guna tinggi karena
tempatnya yang tepat. Contoh pasir dan batu di kota lebih berguna dari pada di sungai.
c. Kegunaan waktu (utility of time). Suatu barang akan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi
apabila digunakan pada waktu yang tepat. Contoh paying berguna pada musim penghujan, baju
hangat pada musim dingin.
d. Kegunaan pemilikan (utility of ownership). Suatu barang lebih memiliki nilai ekonomi karena
tepat pemiliknya. Contoh SIM, KTP hanya berguna bagi pemiliknya., stetoskop hanya berguna
bagi dokter.
e. Kegunaan mutu (utility of quality) Suatu barang akan memiliki nilai ekonomi yang lebih baik
karena mutu dan kualitasnya. Contoh Tekstil dengan alat modern lebih bermutu dan harganya
lebih tinggi daripada hasil tenun biasa.
f. Kegunaan unsur (utility ofelement) Suatu barang lebih memiliki nilai ekonomi karena unsur
yang terkandung di dalamnya. Contoh obat paten lebih mahal karena unsur yang terkandung
lebih baik daripada obat generik.
3. Kegiatan ekonomi.
Kegiatan ekonomi dikelompokkan menjadi 3, yaitu :
a. Kegiatan produksi adalah setiap kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa atau menambah
daya guna atau nilai barang untuk memenuhi kebutuhan manusia.
b. Kegiatan distribusi adalah setiap kegiatan menyalurkan barang-barang hasil produksi yang
berupa barang dan jasa dari produsen kepada pihak yang membutuhkan atau konsumen.
c. Kegiatan konsumsi adalah kegiatan memakai, menggunakan atau menghabiskan barang dan
jasa hasil produksi secara langsung untuk memenuhi kebutuhan.
4. Tindakan ekonomi.
Dalam tindakan ekonomi dimaksudkan agar kita bias mengatur dan mengendalikan
sehingga pendapatan yang diterima dapat memenuhi semua kebutuhan sesuai dengan derajad
kepuasan masing-masing.
5. Perbuatan pilihan (alternatif)
Pendapatan adalah terbatas sehingga setiap orang tidak dapat memenuhi segala kebutuhannya
tanpa harus memikirkan kebutuhan mana yang harus diutamakan.
6. Motif ekonomi.
Adalah keinginan atau alasan yang mendorong manusia untuk melakukan kegiatan ekonomi.
Secara garis besar motif ekonomi dapat digolongkan menjadi 4 macam
a. Memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran
b. Memperoleh kekuasaan.
c. Memperoleh penghargaan.
d. Motif kemanusiaan (sosial).
Prinsip ekonomi.
7. Prinsip ekonomi
Sebagai asas yang menjadikan dasar/pegangan dalam setiapmelakukan kegiatan / tindakan
ekonomi. Dalam aktifitas usaha, prinsip ekonomi dikenal dengan istilah efisiensi dan efektifitas
(berdaya guna dan berhasil guna). Efisiensi artinya selalu berpikir untung rugi di mana hasil harus
lebih besar dari pengorbanan, dan efektif artinya apa yang dilakukan harus berguna/bermanfaat
dengan tujuan tertentu. Penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan produksi bertujuan
sebagaiberikut :
a. Menekan biaya produksi.
b. Meningkatkan hasil produksi.
c. Meningkatkan mutu hasil produksi.
d. Memperoleh laba yang optimal.
e. Menjaga kelangsungan usaha.
Penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan distribusi bertujuan:
a. Menekan pemborosan dana, waktu, ruang dan tenaga kerja.
b. Menyalurkan barang kepada konsumen tepat waktu.
c. Memperoleh laba yang optimal.
d. Memperhtikan kelangsungan usaha.
Prinsip ekonomi dalam kegiatan konsumsi bertujuan:
a. Mendapatkan barang-barang konsumsi jenis dan jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan
maksimal.
b. Memperoleh barang dengan harga murah dan kualitasnya bagus.
c. Dengan dana yang terbatas dapat diperoleh barang kebutuhan yang dapat memenuhi
kebutuhan yang optimal.

8. Kegiatan produksi.
Produksi adalah kegiatan manusia untuk menciptakan/ menambah daya guna atau nilai
barang (to ended value). Proses produksi dapat dilakukan apabila adanya Sumber daya. Terdapat
sumber daya, yaitu:
a. Sumber daya alam (SDA) adalah seluruh bahan/materi yang disediakan oleh alam dan dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
b. Suber daya manusia (SDM) adalah segala daya dan upaya manusia lahir maupun batin yang
dilakukan guna memenuhi kebutuhan hidupnya meliputi penggunaan tenaga fisik, pikiran,
keahlian, perasaan dan teknologi.
9. Faktor-faktor produksi.
Faktor produksi adalah hal-hal yang harus ada agar proses produksi dapat berjalan.
Faktor produksi alam dan tenaga kerja disebut faktor produksi asli, sedangkan factor produksi
modal dan keahlian disebut faktor produksi turunan.
Kegiatan Belajar 2
Bentuk-bentuk Badan Usaha
A. Jenis Perusahaan Menurut Lapangan Usahanya
Menurut lapangan usahanya, jenis perusahaan dibedakan menjadi 5 macam yaitu:
1) Perusahaan ekstraktif, adalah perusahaan yang melakukan kegiatan dengan melepaskan
benda dan ikatan alam, jadi mengambil benda yang telah disediakan oleh alam.
2) Perusahaan agraris adalah perusahaan yang melakukan usaha atau kegiatan dengan
memanfaatkan tanah atas kesuburannya.
3) Perusahaan industri adalah perusahaan yang kegiatan usahanya bergerak di bidang
pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi.
4) Perusahaan perdagangan adalah perusahaan yang kegiatan usahanya bergerak di bidang
jual beli barang, membeli dari produsen dan menjual ke konsumen.
5) Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatan usahanya bergerak di bidang pemberian
pelayanan kepada konsumen dengan tujuan memperoleh pendapatan berupa imbalan jasa.

B. Perusahaan Menurut Tanggung Jawab Pemiliknya


Berdasarkan tanggungjawab pemiliknya dibedakan menjadi 5 macam, yaitu:
1. Perusahaan perseorangan
Perusahaan perseorangan (Po) adalah perusahaan yang didirikan , dimiliki, dipimpin, dan
dipertanggung jawabkan oleh perseorangan.
2. Firma atau kongsi
Firma (Fa) adalah persekutuan yang terdiri dari dua orang atau lebih yang menjalankan
perusahaan dengan menggunakan nama bersama, masing- masing anggota firma (firmant) ikut
aktif menjalankan perusahaan dan bertanggungj awab penuh terhadap semua utang piutang
perusahaan atau tanggungjawab tak terbatas.
3. Persekutuan komanditer (CV)
Persekutuan komanditer atau CV adalah persekutuan firma yang mempunyai sekutu yang hanya
menyertakan modal saja yang disebut sekutu komanditer atau sekutu pasif yaitu sekutu yang
tidak ikut campur dalam pengurusan atau penguasaan persekutuan.
4. Perseroan terbatas
Adalah suatu badan hukum yang mempunyai kekayaan, hak, kewajiban sendiri, terpisah dari
yang mendirikan dan terpisah pula dari yang memiliki. Jenis-jenis perseroan terbatas (PT) antara
lain adalah :
a. PT terbuka adalah PT yang menjual belikan sahamnya dengan bebas di bursa saham
(bursa efek) sehingga setiap orang dapat menjadi pemiliknya. Bentuk saham PT terbuka
adalah saham atas sewa atau saham atas tunjuk, artinya siapa saja yang menunjukkan atau
membawa saham adalah pemiliknya.
b. PT tertutup adalah PT yang saham-sahamnya hanya dimiliki oleh pihak-pihak tertentu
saja dan tidak setiap orang dapat memiliki, yang dapat memiliki misalnya anggota
keluarga, anggota organisasi.
c. PT kosong adalah PT yang sudah tidak ada aktivitasnya, tetapi badan usahanya masih ada
atau belum dibubarkan.
d. PT perseorangan adalah PT yang seluruh saham dimiliki oleh perseorangan sehingga
menjadi pemilik tunggal. Badan perlengkapan perseroan terbatas. PT merupakan
organisasi sehingga PT harus memiliki alat perlengkapan yang mempunyai wewenang
mengangkat untuk bertindak atas nama PT.
Alat perlengkapan PT sebaga berikut:
a. Rapat umum pemegang saham (RUPS).
b. Pengurus atau direksi yang terdiri dari orang-orang yang diberi kuasa oleh RUPS untuk
memimpin jalannya perusahaan.
c. Dewan komisaris.

5. Perusahaan negara
Perusahaan negara adalah semua perusahaan dalam bentuk apapun dan bergerak pada bidang
apa saja yang sebagian besar modal atau seluruhnya merupakan kekayaan negara, kecuali dengan
ketentuan lain berdasarkan undang-undang. Beberapa bentuk perusahaan negara baik milik
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yaitu perseroan, perusahaan umum (perum),
perusahaan jawatan (perjan), perusahaan daerah (PD).
6. Koperasi
Koperasi (Inggris : cooperation, Belanda : cooperative, artinya bersama). adalah suatu bentuk
badan usaha yang bergerak di bidang ekonomi merupakan badan usaha yang didirikan oleh
beberapa orang atau beberapa badan hokum koperasi sebagai anggota yang berkerjasama atas
dasar suka rela dengan tujuan memenuhi kebutuhan barang dan jasa untuk meningkatkan
kesejahteraan anggota.
a. Modal koperasi Permodalan terdiri dari :
• Modal sendiri adalah modal yang berasal dari anggota (pasal 41 ayat (2) UU No. 25 Tahun
1992)
• Modal pinjaman adalah modal yang berasal dari pinjaman baik dari anggota, koperasi lain,
bank, penjualan surat berharga dan sumber lain yang sah.

b. Jenis-jenis koperasi
Berdasarkan aktifitas dan kepentingan anggotanya koperasi dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
• Koperasi produksi
• Koperasi konsumsi
• Koperasi jasa
Menurut tingkatannya koperasi digolongkan menjadi 4 yaitu :
• Koperasi primer
• Koperasi pusat
• Koperasi gabungan
• Koperasi induk
MODUL 7
KONSEP DASAR SOSIOLOGI
Kegiatan Belajar 1
Konsep Individu, Kelompok, dan Masyarakat
A. Konsep Individu
Individu menunjuk pada pribadi dan menurut ilmu sosiologi individu adalah subjek yang
melakukan sesuatu, punya pikiran, kehendak, kebebasan, member arti pada sesuatu dan mampu
menilai tindakan dan hasil tindakannya sendiri. Manusia adalah Zoon Politicon; makhluk yang
selalu hidup dalam bermasyarakat (Aristoteles). Manusia itu harus hidup bermasyarakat (Ibnu
Khaldun). Individu berasal dari kata in-divere;tidak dapat dibagi-bagikan/manusia yang berdiri
sendiri, manusia perorangan. Manusia ada 2 bagian yaitu; fisik/konkret dan nonfisik/abstrak.
B. Kelompok dan Masyarakat
Masyarakat adalah golongan besar/kecil teridiri dari beberapa manusia yang dengan atau
karena sendirinya bertalian secara golongan dan saling mempengaruhi satu sama lain.
a. Individu sebagai makhluk social
Manusia adalah individu yang tidak dapat melepaskan diri dari hubungan dengan sesame
manusia dalam menjalani kehidupannya. Naluri manusia untuk selalu hidup dengan yang lainnya
disebut sebagai “gregariousness”. Oleh karena itu manusia disebut juga “social animal” yaitu
hewan social yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama.
b. Kelompok social
Kelompok terbentuk melalui proses interaksi dan proses social. Menurut Soekarno (1982:111),
persyaratan kelompok social:
1) Adanya kesadaran dari anggota kelompok tersebut bahwa ia merupakan bagian dari kelompok
yang bersangkutan.
2) Adanya hubungan timbale balik antara anggota yang satu dengan lainnya.
3) Adanya suatu factor yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok yang bersangkutan yang
merupakan unsure pengikat atau pemersat (Nasib, kepentingan, tujuan atau ideology).
4) Berstruktur; berkaidah dan mempunyai pola perilaku. Proses penyesuaian diri yang dilakukan
individu dalam kelompoknya menjurus ke proses sosialisasi dimana menurut Buhler disebut
sebagai proses yang membantu individu-individu melalu belajar dan penyesuaian diri-
bagaimana cara hidup dan berpikir kelompoknya agar dapat berperan serta berfungsi bagi
kelompoknya.
c. Macam-macam kelompok social
1) Klasifikasi tipe kelompok social
Mac Iver dan Page; penggolongan kelompok social dapat dibedakan berdasarkan jumlah anggota
individunya (monad, dyad, triad), derajat interaksi sosialnya, kepentingan dan wilayah serta
ukuran derajat organisasi,
2) Kelompok social dipandang dari sudut individu
Dapat dilihat dari keterlibatan individu dengan kelompok social dimana ia tinggal (masyarakat
sederhana/kompleks). Ada derajat dan arti tertentu bagi individu- individu sehubungan dengan
kenaggotaanny dalam kelompok social.
3) In Group dan Out Group
Konsep ini merupakan pencerminan dari adanya kecenderungan sikap “etnocentrisme” dari
individu-individu dalam proses sosialisasidengan kelompoknya. Sikap in group biasanya didasari
oleh perasaan simpati dan out grup didasari antipasti/antagonism.
4) Primary Group dan Secondary Group
Coorley menyatakan primary groups adalah kelompok- kelompok yang ditandai cirri-ciri
mengenal antara anggotanya serta kerja sama yang erat yang bersifat pribadi. Selo Soemarjan
menyatakan bahwa primary group merupkan kelompok kecil yang permanen berdasarkan saling
mengenal secara pribadi diantara anggotanya. Rouceck dan Warren menyatakan bahwa
secondary group sebagai kelompok- kelompok besar yang terdiri dari banyak orang antara siapa
dan hubungannya tak perlu berdasarkan saling kenal secara pribadi dan sifatnya tidak begitu
langgeng.
5) Gemeinschaft dan Gesselschaft
Tonnies dan Loomis menyatakan bahwa gemeinschaft adalah bentuk kehidupan bersama dimana
anggotanya diikat oleh hubungan batin yang bersifat alami dan dasar hubungan tersebut adalah
rasa cinta, kesatuan batin yang telah dikodratkan (keluarga, kelompok kekerabatan, rukun
tetangga). Gesselschaft kebalikan dari gemeinschaft; ikatan yang lahir bersifat pokok untuk
jangka waktu yang pendek, bersifat imajiner dan strukturnya bersifat mekanis seperti sebuah
mesin (ikatan antar pedagang, organisasi dalam suatu pabrik/industry)
Ciri-ciri Gemeinschaft menurut Tonnies;
a) Intimate: hubungan menyeluruh yang mesra sekali
b) Private: hubungan yang bersifat pribadi khusus untuk beberapa orang saja
c) Exlusive: hubungan yang terjadi hanya untuk “kita” saja dan tidak untuk orang diluar “kita”
3 tipe gemeinschaft menurut Tonnies:
a) Gemeinschaft by blood: berdasarkan keturunan/darah (keluarga, kekerabatan)
b) Gemeinschaft of place: berdasarkan kedekatan tempat tinggal (RT, RW)
c) Gemeinschaft of mind: berdasarkan kesamaan ideology.

6) Formal Group dan informal Group


Formal group/association merupakan kelompok yang mempunyai peraturan yang tegas yang
diciptakan untuk mengatur hubungan antar anggotanya (perkumpulan pelajar, himpunan wanita,
persatuan sarjana) Informal group tidak mempunyai struktur dan organisasi yang pasti.
7) Kelompok-kelompok social yang tidak teratur
Kelompok social yang tidak teratur dapat digolongkanmenjadi 2 : kerumunan dan politik.
a) Kerumunan/Crowd
Suatu kelompok manusia yang bersifat sementara, tidak terorganisir, dan tidak mempunyai
seorang pemimpin. Cirri; interaksi bersifat spontan, orang dalam kerumunan mempunyai
kedudukan yang sama. Beberapa macam kerumunan: kerumunan formal, kerumunan ekspresif,
kerumunan sementara, kerumunan orang panic, kerumunan penonton, kerumunan yang
berlawanan dengan hukum.
b) Publik
Merupkan kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Setiap aksi public dipengaruhi oleh
keinginan individu.
8) Masyarakat pedesaan (rural Community) dan masyarakat perkotaan
• Masyarakat setempat (community komunitas), ciri utamaya adalah social relationship antar
anggotanya.
• Masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan Ciri menonjol masyarakat pedesaan dan
perkotaan menurut Soekanto:
a) Kehidupan keagamaan: Desa mengarah ke agamis, kota lebih ke sekuler.
b) Kemandirian, di desa orang kurang berani menghadapi orang lain dengan latar belakang
berbeda.
c) Pembagian kerja, kota pembagian kerja lebih tegas dan jelas
d) Jalan Pikiran; kota memiliki pola piker rasional
e) Perubahan social; kota memungkinkan perubahan social lebih berguna dibanding warga desa
karena masyarakat perkotaan lebih terbuka bagi adanya perubahan.
Kegiatan Belajar 2
Interaksi Sosial, Pranata dan Struktur Sosial
1. Interaksi Sosial
Interaksi adalah suatu proses dimana orang yang berkomunikasi saling mempengaruhi
sehingga masuk dalam pikiran dan tindakan dan menimbulkan timbal balik antara orang yang
satu dengan yag lainnya. Unsur-unsur masyarakat menurut Soerjono Sukanto:
1) Manusia hidup bersama. Tidak ada ukuran mutlak seseorang berinteraksi, minimal dua
orang hidup bersama yang akan terbentuk interaksi.
2) Bercampur untuk waktu yang cukup lama. Dalam suatu kumpulan manusia tidaklah
mempunyai pemikiran yang sama, akan tetapi mereka mempunyai keinginan-keinginan
untuk menyampaikan kesan atau perasaan yang berbeda sehingga timbullah system
komunikasi dan timbul pula peraturan yang mengantar hubungan antar manusia dalam
kelompok tersebut.
3) Mereka merupakan satu kesatuan
4) Mereka merupakan suatu system hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan karena
setiap anggota atau kelompok merasa dirinya terikat satu dengan yang lainnya.
Terdapat empat unsur pokok tentang pengertian masyarakat, yaitu:
1. Kebiasaan bersama yang mempunyai tujuan Setiap individu memerlukan orang lain untuk
kepentingan bersama sehingga tercapai hidup sejahtera dan bahagia.
2. Ada hubungan interaksi Interaksi antara kelompok manusia yang satu dengan kelompok
manusia lainnya yang bertujuan menginginkan hidup bersama dengan orang lain
disebabkan karena ia perlu berkomunikasi, berinteraksi atau bergaul dengan orang lain.
3. Adanya aturan Dalam suatu masyarakat harus ada aturan yang mengatur cara mereka hidup
bersama. Ada 2 aturan (tertulis dan tidak tertulis). Aturan tertulis; hukum, undang-undang,
anggaran dasar dalam organisasi, sedangakan aturan tidak tertulis ; norma,adat istiadat,
kebiasaan sopan santun dan lain-lain.
4. Adanya struktur Setiap individu/kelompok dalam bermasyarakat mempunyai status yang
berbeda, ini menuntut peran dalam kehidupan bersama sesuai dengan statusnya adapun
yang harus dilakukan ataupun yang dilarang untuk dilakukan.
B. Pranata dan Struktur Sosial
1. Tebentuknya Lembaga Kemasyarakatan
Lembaga-lembaga kemasyarakatan terbentuk adanya suatu prosesyang disebut sebagai
institusionalisasi atau kelembagaan nilai-nilai yang dibentuk untuk membantu hubungan antar
manusia di dalam masyarakat. Secara sosiologis kekuatan mengikat dari norma dibedakan:
a. Cara (usage)
b. Kebiasaan (folkways)
c. Tata Kelakuan (Mores)
d. Adat Istiadat (Custom)
2. Ciri-ciri Lembaga Kemasyarakatan
a. Mempunyai tujuan tertentu
b. Memiliki alat perlengkapan untuk mencapai tujuan tersebut
c. Memiliki lambing-lambang tertentu dalam bentuk tulisan atau slogan
d. Memiliki tradisi (lisan/tertulis) yang diwujudkan dalam adat istiadat, norma, tata tertib,
peraturan atau hukum.
Tipe-tipe Lembaga Masyarakat (menurut Gillin dan Gillin);
a. Berdasarkan perkembangannya
1) Grecive Intitutions; Lembaga yang paling primer, tumbuh secara tidak sengaja dalam
masyarakat (hak milik, system perkawinan).
2) Enacted Intitutions; Lembaga yang dibentuk dengan tujuan tertentu (lembaga perdagangan,
pendidikan, perbankan, koperasi)
b. Berdasarkan system nilai
1) Basic Institutions: Lembaga yang didirikan untuk memelihara dan mempertahankan tata-
tertib dalam masyarakat.
2) Subsidiary Intitutions; Lembaga yang dianggap kurang penting (lembaga rekreasi,
hiburan)
c. Berdasarkan penerimaan masyarakat
1) Social Sanctioned Institutions; Lembaga yag diakui/ diterima masyarakat (Lembaga
keagamaan&pendidikan)
2) Unsanctioned Institutions; Lembaga yag tidak diakui/ diterima masyarakat (kelompok
penjahat/pemeras)
d. Berdasarkan penyebarannya
1) General Institutions; Lembaga yang dikenal luas penyebarannya&berlaku dimana- mana
(lembaga keagamaan; adama Islam, Kristen, Hindu, Budha)
2) Restriced Intitutions; hanya dikenal oleh masyarakat khusus dan berlaku didaerah tertentu
(kepercayaan yang dianut masyarakat terpencil)
e. Berdasarkan fungsinya
1) Operative Intitutions;lembaga yang menghimpun pola atau cara untuk mencapai tujuan
(lembaga industrialisasi)
2) Regulative Intitutions; lembaga yang bertujuan mengawasi adat istiadat atau tata
kelakuan (lembaga kepolisian)
f. Sruktur masyarakat Indonesia
Dapat disebut struktur social stratification; pembedaan penduduk atau masyarakat dalam
kelas-kelas secara bertingkat/hirearkis (Pitirim A Sorokin). Terdapat 3 macam kelas
(berdasarkan ekonomi, praktis dan politis serta jabatan). Kehidupan social berlangsung dalam
wadah masyarakat, ditandai dengan: adanya manusia yang hidup bersama, manusia tersebut
bergaul dan bersama dalam waktu yang lama, adanya kesadaran bahwa mereka merupakan
kesatuan dan akhirnya menjadi system kehidupan bersama (system social).
Terdapat 3 tipe stratifikasi social;
1) Tipe pertama (type kasta); system lapisan kekuasaan dengan garis pemisah yang tegas
dan kaku (lapisan raja/ maharaja, bangsawan, pendeta, tentara, petani dan buruh tani).
2) Tipe Kedua (type oligarkhis); masih mempunyai garis pemisah yang tegas akan tetapi
dasar pembedaan kelas ditentukan oleh kebudayaan masyarakat tersebut. Masih diberi
esempatan untuk naik lapisan.
3) Tipe Ketiga (tipe demokratis); Garis-garis pemisah sifatnya dapat bergerak bebas.
Kelahiran tidak menentukan seseorang.
Kegiatan Belajar 3
Peran dan Status Individu dalam Kehidupan Bermasyarakat
Unsur – unsur dalam teori sosiologi tentang system stratifikasi sosial, adalah kedudukan
(status) dan peranan (role). Sistem sosial adalah pola-pola yang mengatur hubungan timbal balik
antar individu dengan masyarakat, dan tingkah laku individu-individu tersebut.
A. KEDUDUKAN (STATUS) (hal 7.36-7.42)
Menurut Kamus Sosiologi status diartikan sebagai :
a. Posisi dalam suatu hierarki;
b. Suatu wadah bagi hak dan kewajiban;
c. Aspek statis dari peranan;
d. Prestise yang dikaitkan dengan suatu posisi;
e. Jumlah peranan ideal dari seseorang
Status dalam arti objektif dilihat sebagai suatu tatanan (order ) hak dan kewajiban secara
hierarkis dalam struktur formal organisasi. Ditinjau dari aspeknya status objektif agak stabil.
Status dalam arti subjektif merupakan hasil dari penilaian orang lain terhadap seseorang dengan
siapa ia berkontak atau berhubungan. Ditinjau dari aspeknya status subjektif adalah dinamis.
Menurut Talcott Parson, dari segi subjektif penilaian status berdasarkan pada 5 kriteria, yaitu;
a. Kelahiran
b. Mutu Pribadi
c. Prestasi
d. Pemilikan
e. Otoritas ( otoriter )
F. Znaniecki berpendapat bahwa situasi dapat ditinjau dari 2 segi, yaitu segi Subjektif
Objektif.. Situasi dan ditinjau dari segi Subjektif merupakan penilaian segi pribadi, sesuai
interpretasi dan konsep pribadi. Situasi ditinjau dari segi objektif merupakan penilaian oleh
masyarakat yang ditentukan oleh kebudayaannya. Pada umumnya masyarakat mengenal 3
macam kedudukan, yaitu;
a. Ascribed-Status, yaitu kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa memperlihatkan yang
sudah didapat sejak lahir atau garis keturunan. Seperti kedudukan anak bangsawan.
b. Achieved Status yaitu kedudukan yang didapat karena berusaha atau kerja keras. Dengan kata
lain kedudukan dapat tercapai tergantung usaha kita dalam memenuhi syarat-syaratnya. Sebagai
contoh, seseorang yang ingin menjadi guru maka harus belajar di fakultas keguruan dan melamar
di lingkungan pendidikan.
c. Assigned Status, yaitu kedudukan yang diberikan karena berjasa. Kedudukan ini biasanya
diberikan oleh suat kelompok kepada seseorang yang telah memperjuangkan sesuatu untuk
memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Contoh: pemberian penghargaan hadiah Piala
Citra.
Dalam kehidupan sehari-hari untuk menentukan kedudukan seseorang dapat dilihat dari
ciri-ciri yang dimiliki oleh individu yang bersangkutan, dalam sosiologi dinamakan sebagai
Status symbol. Dengan kata lain Status-symbol merupakan ciri-ciri yang dipakai untuk
menentukan kedudukan seseorang. Ciri-ciri yang dipakai antara lain :
a. Cara berpakaian, biasanya cara berpakaian orang dari lapisan atas akan berbeda dengan cara
berpakaian dengan orang dari lapisan bawah.
b. Pergaulan,terkadang dalam berteman seseorang memilih teman dari kelompok yang sama atau
yang mempunyai latar belakang yang sama. Misalnya dari segi pendidikan atau profesi.
c. Cara-cara mengisi waktu senggang. Sebagian ada yang memilih berlibur kepantai, berolah
raga dan ada juga yang hanya mengobrol saja.
d. Memilih tempat tinggal. Mereka yang berasal dari lapisan atas akan memilih tempat tinggal
bukan hanya dari fungsi rumah tersebut, tetapi juga berdasarkan dari segi kenyamanannya.
Meskipun harus mengeluarkan uang yang sangat banyak. Berbeda dengan mereka yang berasal
dari lapisan bawah, bagi mereka yang terpenting adalah rumah merupakan tempat berteduh dari
panas dan hujan. Tanpa memperdulikan segi kesehatan rumah tersebut. Dari berbagai ciri diatas
dapat dipakai untuk mengamati pola kehidupan dewasa ini, di mana mereka tidak lagi melihat
pada fungsi atau kegunaannya, tetapi sering kali terjebak pada keinginan- keinginan untuk
mendapatkan atau memiliki Status- simbol. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Soerjono
Soekanto, gejala lain yang mulai tampak dipakai dalam system penilaian masyarakat Indonesia
adalah dipakainya gelar kesarjanaan sebagai “status simbol”.
B. PERANAN ( ROLE )
Peranan dan kedudukan adalah aspek yang dinamis, karena jika seseorang dapat
memenuhi hak dan kewajiban dalam kedudukan maka dia sudah menjalankan suat peran.
Pentingnya peran adalah peran dapat mengatur perikelakuan seseorang dalam berinteraksi
dengan masyarakat. Dalam mempelajari tentang peran, Schneider menjelaskan adanya 3 spek
tentang konsep peran. Antara lain :
a. Peran menyalurkan tindakan manusia kearah tertentu.
b. Ada hubungan antara nilai-nilai dan peran. Dengan kata lain peran adalah bagian dari
kebudayaan suatu masyarakat.
c. Pelaksanaan peran dipelajari dan dalam eberapa hal menjadi bagian dari kepribadian.
Sebagaimana kita ketahui, proses memainkan suatu peran dimulai sejak anak mulai dapat
berinteraksi terhadap orang lain secara sadar. Pengambilan peran merupakan salah satu proses
penting dalam pembentukan kepribadian dewasa.
C. TUJUAN PERAN
Ada 4 kategori utama tujuan yang digeneralisasikan sebagian atau seluruhnya disediakan oleh
peran yang diharapkan dimainkan orang dan berfungsi sebagai penarik orang kepada peran ini.
Antara lain:
a. Tujuan Instrumental, tujuan yang dimaksudkan adalah dengan memainkan suat peran adalah
kesempatan untuk mencapai tujuan lain.
b. Penghargaan, tujuan yang digeneralisasi adalah timbulnya atau adanya kesempatan dihargai.
c. Rasa aman, tujuan yang digeneralisasi adalah dapat member rasa aman secara ekonomi, social,
psikologis.
d. Respons, tujuan yang digeneralisasi adalah agar mendapat respons atau agar diperhatikan oleh
orang lain. Secara umum dapat disimpulkan bahwa semakin banyak tujuan bisa dipenuhi oleh
peran, maka semakin bergairah orang mencarinya dan semakin keranjingan orang
menjalankannya
MODUL 8
KONSEP DASAR ANTROPOLOGI
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia sebagai mahluk bio-sosial maka
secara garis besar antropologi dibagi ke dalam dua bagian, yakni Antropologi Fisik (Biologi) dan
Antropologi Budaya.Antropologi Budaya sebagai ilmu yang hendak menyoroti kebudayaan
manusia secara perbandingan merupakan ilmu atau disiplin yang akhir-akhir ini semakin
berkembang dan meluas cakupanya.

Kegiatan Belajar 1
Dinamika Budaya Indonesia
A. Definisi Kebudayaan
Dilihat dari asal usul katanya kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta, yaitu
“Buddhayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi atau akal”.Dalam bahasa
Latin/Yunani kebudayaan berasal dari kata “colere”yang berarti mengolah,mengerjakan terutama
mengolah tanah. Dari arti ini berkembang arti culture sebagai segala daya dan usaha manusia
untuk merubah alam.
Menurut A.L Kroeber dan C Kluckhohn dua sarjana Antropologi mencoba
mengumpulkan sebanyak mungkin definisi kebudayaan yang termaktub dalam banyak buku
yang berasal dari berbagai pengarang dan sarjana.Dari hasil penyelidikannya diterbitkan sebuah
buku yang bernama Culture, A Critical Review of Concep and Definition tahun 1952 definisi
kebudayaan dapat diklasifikasikan ke dalam berapa tipe definisi. yaitu kebudayaan sebagai
tingkah laku yang dipelajari sampai ke tradisi – tradisi , alat-alat untuk memecahkan
masalah,produk atau artefak, ide-ide simbol.
Definisi lain dari tentang kebudayaan dikemukakan oleh R.Linton dalam bukunya “The
Culture Background of Pesonality”(1974),menyatakan bahwa kebudayaan adalah konfigurasi
tingkah laku yang dipelajari dan hasil tingkah laku yang unsur pembentukanya di dukung dan di
teruskan oleh anggota masyarakat tertentu. Selanjutnya, Koentjaranigrat (1990:180) menyatakan
bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan,dan hasil karya manusia dalam
rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
Sejalan dengan pemikiran Koentjaraningrat, Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
(1964:114) mengatakan bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya,rasa dan cipta masyarakat.
Soekmono dalam bukunya”Pengantar Sejarah Kebudayaan I”(1973) mengatakan bahwa
kebudayaan adalah segala ciptaan manusia dalam usahanya merubah dan memberi bentuk dan
susunan baru terhadap pemberian Tuhan sesuai dengan kebutuhan jasmani dan rohaninya.
Parsudi Suparlan (1981) mengatakan bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan
pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang dimanipulasi untuk menginterpretasi dan
memahami lingkungan yang dihadapi dan untuk menciptakan serta mendorong terciptanya
kelakuan.
Menurut Suhadi (1994:6) kebudayaan memiliki ciri-ciri umum yaitu sebagai berikut :
1. Kebudayaan dipelajari.
2. Kebudayaan diwariskan atau diteruskan.
3. Kebudayaan hidup dalam masyarakat.
4. Kebudayaan dikembangkan dan berubah.
5. Kebudayaan itu terintegrasi.
Sifat hakikat dari kebudayaan ini menurut Wiliams dalam Soekanto (1986:164) sebagai berikut :
1) Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia.
2) Kebudayaan telah ada terlebih dahulu daripada lahirnya suatu generasi tertentu, dan tidak
akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
3) Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya.
4) Kebudayaan mencakup aturan- aturan yang berisikan kewajiban- kewajiban, tindakan-
tindakan yang diterima dan ditolak,tindakan-tindakan yang dilarang dan tindakan-
tindakan yang diizinkan.
Kebudayaan ini dapat berwujud idea tau gagasan, norma-norma atau peraturan, dan
aktivitas social maupun wujud kebendaan.Hal ini sesuai dengan pembagian wujud kebudayaan
yang dilakukan oleh koentjaranigrat (1990:187), yaitu sebagai berikut :
1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma,
peraturan. Wujud kebudayaan ini bersifat abstrak, tak dapat diraba atau difoto. Lokasinya ada
dalam pikiran dari warga masyarakat di mana kebudayaan yang bersangkutan hidup. Kalau
warga negara masyarakat tadi menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan maka
lokasi dari kebudayaan ideal sering berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya
penulis warga masyarakat yang bersangkutan. Kebudayaan ideal juga tersimpan dalam disk,
tipe, arsip, koleksi, microfilm dan microfish, kartu computer, silinder, dan tipe computer.
Ide-ide dan gagasan manusia banyak yang hidup bersama dalam masyarakat memberi jiwa
kepada masyarakat itu. Gagasan itu tidak berada lepas dari satu sama lain, melainkan selalu
berkaitan, menjadi suatu sistem.Para ahli Antropologi dan Sosiologi menyebut sistem ini
sistem budaya atau cultural system. Dalam bahasa Indonesia sering disebut adat atau adat
istiadat untuk bentuk jamaknya.
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan dari kelompok manusia.
Wujud kedua dari kebudayaan yang sering disebut sistem sosial. Mengenai kelakuan berpola
dari manusia itu sendiri. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia-manusia
yang berinteraksi, berhubungan, serta bergaul dengan yang lain, yang dari detik ke detik, hari
ke hari, tahun ke tahun, selalu mengikuti pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata cara
kelakuan. Sebagai rangaian aktivitas manusia-manusia dalam suatu masyarakat maka sistem
sosial itu bersifat konkret, terjadi di sekeliling kita sehari-hari, bias di observasi,difoto,dan di
dokumentasi.
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.Wujud ketiga dari kebudayaan
disebut kebudayaan fisik.Oleh karena merupakan seluruh total dari hasil fisik dari aktivitas,
perbuatan dan karya semua manusia dalam masyarakat, sifatnya paling konkret, dan berupa
benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba,dilihat dan difoto.
B. Unsur-Unsur Kebudayaan
Menurut Kluckhon yang dikutip Koentjaranigrat (1990:2003-204) terdapat tujuh unsur dari
kebudayaan di dunia, antara lain :
1. Bahasa.
2. Sistem pengetahuan.
3. Organisasi sosial.
4. Sistem peralatan hidup dan teknologi.
5. Sistem mata pencarian hidup.
6. Sistem relegi.
7. Kesenian.

1. Bahasa
Bahasa dapat dibedakan
1) bahasa isyarat misalnya kentungan, gerakan tangan, anggukan, gelengan kepala dan
isyarat lain yang diterima berdasarkan kesepakatan suatu masyarakat.
2) Bahasa lisan diucapkan melalui mulut.
3) Bahasa tulisan melalui buku, gambar, surat, koran.

2. Sistem pengetahuan itu mencakup semua pengetahuan yang dimiliki anggota-anggota


masyarakat tentan alam, tumbuh–tumbuhan, binatang, ruang dan waktu, serta benda-benda yang
terdapat sekeliling tempat hidup masyarakat, suku bangsa atau bangsa yang bersangkutan.Sistem
pengetahuantimbul akibat kebutuhan–kebutuhan praktis dan berdasarkan pengalaman-
pengalaman yang diperoleh manusia didalam klehidupannya sehari-hari.
3. Organisasi sosial kehidupan masyarakat yang diorganisasi atau diatur oleh adat- istiadat
dan aturan-aturan mengenai berbagai kesatuan di dalam lingkungan mana ia hidup dan bergaul.
Misalnya dalam perkawinan ada dua macam aturan Endogami (menikah dengan orang yang
masih kerabat sendiri) dan Eksogami (menikah dengan orang yang bukan tidak ada hubungan
kerabat, poligami (perkawianan ganda).
4. Sistim peralatan hidup dan teknologi adalah segala alat – alat yang digunakan manusia
dalam kegiatan sehari-hari dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya, teknologi merupakan
keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada cirri efisiensi dalam setiap kegiatan
manusia. Anglin mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu prilaku dan alam serta
pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem untuk memecah masalah. Sedangkan Iskandar
Alisyahbana (1980:1) merumuskan lebih jelas dan lengkap tentang teknologi:”teknologi ialah
cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal
sehingga seakan akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota
tubuh,panca indra, dan otak manusia.
5. Sistem mata pencarian hidup awalnya bersifat tradisional,terutama dalam rangka perhatian
mereka terhadap kebudayaan suatu suku bangsa secara holistik. Berdasarkan tingkat teknologi
yang dipergunakan, system ekonomi dapat dibagi atas berikut ini:
1) Masyarakat pemburu dan peramu.
2) Pertanian berpindah-pindah.
3) Pertanian intensive.
4) Industri
6. Sistem religi pada hakikatnya unsur kebudayaan yang disebut religi adalah amat kompleks,
dan berkembang pada berbagai tempat di dunia. Untuk pertama kalinya muncul aktivitas religi di
dalam masyarakat adalah ketika manusia hanya bisa menjadi objek dari berbagai macam
spekulasi yang melahirkan berbagai teori asal mula dari religi, tetapi mungkin tak pernah
diketahui dengan sebenarnya. Ditinjau dari banyaknya bentuk religi yang terdapat pada suku
bangsa didunia, terdapat empat unsur pokok religi, yaitu :
1. emosi keagamaan atau getaran jiwa yang menyebabkan manusia menjalankan kelakuan
religi.
2. sistem kepercayaan atau bayangan-bayangan manusia tentang bentuk dunia,alam gaib,
hidup, mati, surga dan neraka.
3. sistem upacara keagamaan yang bertujuan mencari hubungan dengan dunia gaib
berdasarkan atas system kepercayaaan tersebut.
4. kelompok keagamaan atau kesatuan-kesatuan social yang mengkonsepsikan dan
mengaktifkan religi beserta sistem upacara-upacara keagamaannya
Menurut para ahli antropologi ada 7 macam bentuk religi,yaitu:
1. animisme yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang.
2. dinamisme, yaitu kepercayaan terhadap benda-benda yang dianggap mempunyai
kekuatan gaib, seperti gunung,batu dan api.
3. Totemisme yaitu kepercayaan terhadap binatang- binatang moyang suatu masyarakat atau
suku-suku tertentu yang di anggap sebagai nenek moyang mereka
4. Fetisisme yaitu kepercayaan terhadap adanya jiwa yang berada dalam benda-benda
tertentu, yang terdiri dari aktivitas keagamaan guna memuja benda-benda tersebut.
5. Politeisme yaitu kepercayaan kepada satu sistem yang luas dari dewa-dewa, yang terdiri
dari upacara guna memuja dewa-dewa tadi.
6. Monotheisme yaitu kepercayaan kepada satu dewa atau tuhan, yang terdiri dari upacara
guna memuja dewa atau tuhan.
7. Mystic yaitu kepercayaan kepada satu tuhan yang dianggap meliputi segala hal dalam
alam,dan sistem religi ini terdiri dari upacara yang bertujuan mencapai kesatuan dengan
tuhan.
Agama dan kebudayaan itu berbeda. Agama, seperti yang diyakini oleh pendukungnya
berasal dari tuhan, sedangkan kebudayaan berasal dan sepenuhnya bersandar pada manusia.
Koentjaraningrat (1992; 230) mendefenisikan bahwa agama adalah suatu sikap hidup yang
membuat orang mampu mengatasi kesulitan sebagai manusia, dengan memberikan jawaban yang
memberikan kepuasan spiritual pada pernyataan mendasar tentang teka-teki alam semesta dan
peranan manusia di dalamnya, dengan memberikan ajaran praktis untuk hidup di alam semesta.
Agama menjadi identitas setiap individu; memberikan dorongan spiritual bagi individu untuk
berperilaku di lingkungannya; menjadi arah atau petunjuk tentang makna hidup. Dengan adanya
ketaatan menjalankan agama akan tercipta kedisiplinan,ketekunan, rasa kebersamaan, saling
menghormati, jujur dan tenang. Semua itu sangat diperlukan dalam meningkatkan kualitas diri
baik selaku individu dengan tuhannya, individu dengan individu, maupun individu dengan
masyarakat. Kesenian sering diartikan sebagai sarana atau alat untuk mencurahkan perasaan
keindahan manusia. Dipandang dari sudut cara kesenian sebagai ekspresi hasrat manusia akan
keindahan maka dapat dibagi menjadi seni rupa, seni suara, seni tari, dan seni drama.
C. Perkembangan Kebudayaan
Sistem pengetahuan manusia terus berkembang, maka tentu saja segala sesuatu yang
dihasilkan manusia sudah sangat banyak. Aspek kebudayaan dapat hilang apabila kurang
memberikan manfaat bagi kehidupan manusia dan diganti oleh aspek lain yang lebih berdaya
guna. Perubahan kebudayaan dapat disebabkan oleh faktor dari dalam (internal) dan dapat pula
oleh faktor yang berasal dari luar (eksternal).
Faktor yang berasal dari dalam, adalah:
1. Adanya kejenuhan atau ketidakpuasan individu terhadap sistem nilai yang berlaku dalam
masyarakat.
2. Adanya individu yang menyimpang dari sistem yang berlaku, apabila penyimpangan ini
dibiarkan maka akan diikuti oleh individu-individu lainnya sehingga terjadi perubahan.
3. Adanya penemuan-penemuan baru (inovasi) yang diterima oleh anggota masyarakat dan
membawa perubahan kebudayaan.
4. Adanya perubahan dalam jumlah dan komposisi penduduk.
Faktor yang berasal dari luar yaitu,
1. bencana alam, gunung meletus, banjir, gempa dan sebagainya;
2. peperangan;
3. kontak dengan masyarakat lain yang berbeda budayanya.
Penjalaran,penyebaran unsur-unsur budaya dari satu kelompok ke kelompok lain; atau
dari satu tempat ke tempat lain disebut difusi. Salah satu bentuk difusi adalah penyebaran unsur-
unsur kebudayaan dari satu tempat ke tempat lain yang dibawa oleh kelompok manusia yang
berimigrasi. Difusi dapat terjadi kalau:
a. adanya kontak atau hubungan yang intensif antara dua kelompok yang berbeda
kebudayaannya;
b. tersedianya sarana komunikasi;
c. adanya rangsangan kedua belah pihak akan kebutuhan unsur baru ;
d. adanya kesediaan mental kedua belah pihak untuk menerima unsur baru;
e. adanya kesiapan keterampilan untuk menerima unsur baru;
Ada 3 bentuk difusi,yaitu:
1. difusi ekspansi: suatu proses dimana informasi atau material menjalar dari satu daerah ke
daerah lain semakin lama semakin meletus; contoh: urbanisasi, penyebaran sistem uang, berita
dari Koran atau Tv.
2. difusi relokasi : informasi atau materi pindah meninggalkan daerah asal ke suatu daerah baru,
contoh : transmigrasi
3. difusi cascade atau bertingkat : penjalaran melalui tingkatan, dari atas ke bawah disebut top
down, contoh : KB atau dapat pula dari bawah ke atas ( botton up ) contoh: kebutuhan sarana
jalan dari masyarakat, diteruskan ke kepala desa, ke camat, bupati dan seterusnya.
Apabila terjadi hubungan antara dua kelompok masyarakat yang berbeda kebudayaannya
secara terus-menerus, terjadi saling toleransi, saling menghargai, dan bersifat terbuka antara
kedua belah pihak maka lambat laun dua kebudayaan itu berbaur, saling menerima, dan
mengolah kebudayaan asing itu menjadi kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya
kepribadian kebudayaan itu sendiri maka ini disebut dengan akulturasi.
Syarat utama terjadinya akulturasi adalah kontak social dan komunikasi antara dua
kelompok masyarakat yang berbeda kebudayaannya adalah :
1. tidak adanya hambatan geogorafis,seperti daerah yang bergunung relatif sukar dijangkau
sehingga kontak dengan masyarakat luar menjadi sukar.
2. kebudayaan yang datang memberikan manfaat lebih besar apabila dibandingkan dengan unsur
kebudayaan yang baru.
3. adanya persamaan dengan unsur kebudayaan lama.
4. adanya kesiapan pengetahuan dan keterampilan.
5. kebudayaan yang datang bersifat kebendaan.
Pertama kalinya unsur baru tidak langsung diterima atau diadopsi, tetapi melalui proses
pembelajaran lebih dulu, kemudian dilanjutkan dengan masa penyesuaian (adaptasi), kalau
mendatangkan menfaat lebih besar baru diterima. Penerimaan ini mungkin saja melalui
perubahan (modifikasi) sesuai dengan keperluan, keterampilan dan penyesuaian terhadap stuktur
masyarakat yang ada.
Asimilasi timbul jika ada golongan-golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan
yang berbeda-beda saling bergaul langsung secara intensif untuk jangka waktu yang lama
sehingga kebudayaan tadi masing-masing berubah sifat khas dan unsurnya berubah menjadi
unsur kebudayaan campuran. Biasanya golongan-golongan yang tersangkut dalam suatu proses
asimilasi adalah suat golongan mayoritas dan beberapa golongan minoritas. Golongan minoritas
itulah yang mengubah sifat khas dari unsur-unsur kebudayaannya dan menyesuaikannya dengan
kebudayaan dari golongan meyoritas sedemikian rupa sehingga lambat laun kehilangan
kepribadian kebudayaanya, dan masuk ke dalam kebudayaan mayoritas.

D. Keanekaragaman Budaya Indonesia


Kebudayaan adalah hasil karya manusia dalam usahanya
mempertahankan hidup, mengembangkan keturunan dan
meningkatakan taraf kesejahteraan dengan segala
keterbatasan kelengkapan jasmaninya serta sumber-
sumber alam yang ada disekitarnya. Beragam kebudayaan
itu bisa berkembang adalah sebagai hasil upaya manusia
dalam mempermudah usahanya untuk memenuhi kebutuhan
pokok(biologis) yang bersifat universal. Akan tetapi,
pemenuhan kebutuhan pokok itu sendiri menimbulkan
berbagai kebutuhan sampingan ( denved needs ) yang jauh
lebih banyak ragamnya.Kebudayaan asia akan berkembang
baik melalui penemuan-penemuan teknologi setempat (local
discoveris dan invention) maupun lewat difusi kebudayaan.
Menurut Ralph Linton(1936),sarjana antropologi
kenamaan,kalau ada bangsa yang ingin menghitung keaslian
unsur kebudayaan paling banyak ia akan menemukan 15
persen bagian kebudayaan yang masih asli, selebihnya dalah
hasil pengembangan dan perpaduan unsur-unsur kebudayaan
asing dalam suatu kebudayaan yang secara langsung
merubah kebudayaan sebagai kerangka acuan yang berlaku
dalam masyarakat yang bersangkutan. Masing-masing
masyarakat akan menanggapi, menerima, mengolah dan
menyerap, unsur-unsur kebudayaan asing dalam kerangka
acuan yang menguasai mereka.
Oleh karena itu, kebudayaan dapat dipergunakan sebagai
ciri yang membedakan suat kelompok sosial tertentu
terhadap kelompok sosial pendukung kebudayaan yang lain.
Adapun unsur-unsur kebudayaan yang universal ialah
bahasa, organisasi sosial, ekonomi, pengetahuan, teknologi
kesenian dan religi.
Menurut Josselin de Jong (1935),kebudayaan yang
tersebar di Indonesia itu mempunyai
landasan, antara lain berikut ini :
1. Bahwa pada masa lampau masyarakat indonesia itu
terdiri dari beberapa persekutuan yang berlandaskan
ikatan kekerabatan yang menganut garis keturunan secara
unilinieal,baik melalui keibuan maupun kebapakan.
2. Diantara persekutuan kekerabatan itu terjalin
hubungan kawin secara tetap sehingga terjelma tata
hubungan yang mendudukkan kelompok kerabat pemberi
pengantin wanita lebih tinggi daripada kedudukan kelompok
kerabat yang menerima pengantin wanita.
3. Seluruh kelompok kekerabatan yang ada biasanya
terbagi dalam dua puluh masyarakat yang dikenal dengan
istilah antropologis “moiety” yang satu sama lain ada dalam
hubungan saling bermusuhan maupun dalam berkawan
sehingga nampaknya persaingan yang diatur oleh adat.
4. Kenggotaan setiap individu karenanya bersifat ganda
dalam arti bahwa setiap orang bukan hanya menjadi
anggota kelompok kerabat yang unilinieal, melainkan juga
anggota kesatuan paruh masyarakat atau moiety.
5. Pembagian masyarakat dalam dua paruh masyarakat itu
mempengaruhi pengertian masyarakat terhadap isi semesta
ke dalam dua kelompok yang seolah-olah saling mengisi
dalam arti serba dua yang dipertentangkan dan sebaliknya
juga saling diperlukan adanya.
6. Akibatnya juga tercermin dalam sistem penilaian
dalam masyarakat yang bersangkutan. Ada pihak yang baik
dan ada pula pihak yang buruk.
7. Seluruh susunan kemasyarakatan itu erat dihubungkan
dengan sistem kepercayaan masyarakat yang bersangkutan,
terutama yang berkaitan dengan kompleks totemisme yang
didominasi dengan upacara-upacara keagamaan dalqm
bentuk rangkaian upacara inisiasi dan diperkuat dengan
dongeng-dongeng suci baik yang berupa kesusastraan
ataupun tradisi lisan.
8. Sifat serba dua juga tercermin dalam tata susunan
dewa-dewa yang menjadi pujaan masyarakat yang
bersangkutan. Walaupun dikenal lebih dari dua dewa,
mereka menggolongkan ke dalam dua golongan dewa yang
baik dan dewa yang buruk.
9. Tata susunan masyarakat dewa itu ternyata
mempengaruhi tata susunan kepemimpinan dalam kehidupan
politik yang sering kali merupakan pencerminan tentang
kepercayaan yang berpangkal pada kehidupan dewata.
Bangsa Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk
yang terdiri dari berbagai suku bangsa yang mendukung
kebudayaan yang berbeda pula. Keanekaragaman suku
bangsa dan kebudayaan di satu pihak menimbulkan
kebanggaan nasional sehubungan dengan kakayaan budaya
bangsa, tetapi di lain pihak dapat menimbulkan masalah
apabila tidak terdapat saling pengertian diantara suku-suku
bangsa yang terdapat di Indonesia.
Kegiatan Belajar 2
Upaya Pelestarian Budaya Asli
Bangsa indonesia yang terdiri dari atas aneka ragam suku
bangsa dan kebudayaan itu masih banyak memperlihatkan
banyak unsur persamaan karena berasal dari satu nenek
moyang yang sama. Keanekaragaman dalam kesamaan itu
seperti juga yang tersirat dalam Bhineka Tunggal Ika,
yaitu “ berbeda-beda tetapi satu jua “ mencerminkan
kekayaan budaya bangsa indonesia. Disamping perasaan
bangga bagi bangsa kita atas kekayaan kebudayaan bangsa
itu, juga kadang-kadang timbul masalah yang disebabkan
oleh sifat aneka ragam itu, terutama masalah-masalah yang
berhubungan dengan pembentukkan kebudayaan nasional
indonesia.
Kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-
puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh indonesia
terhitung sebagai kebudayaan bangsa yang perlu dipelihara
dan dikembangkan sebagai kekayaan budaya bangsa.
Seperti penjelasan pasal 32 UUD 45 yang berbunyi “
kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai
buah usaha budinya rakyat indonesia seluruhnya.
Kebudayaan
MODUL 9
KONSEP DASAR POLITIK DAN PEMERINTAHAN
Kegiatan Belajar 1
Konsep Dasar Politik Dan Pemerintahan
TATA ATURAN PERUNDANGAN DI INDONESIA
1. Indonesia merupakan Negara hukum
Menurut B.R Saragih Negara hukum adalah Negara dimana
tindakan pemerintah maupun rakyatnya di dasarkan atas
hukum untuk mencegah adanya tindakan sewenang-wenang
dari pihak pemerintah dan tindakan rakyat yang dilakukan
menurut kehendaknya sendiri.
Unsur-unsur Negara hukum menurut pendapat F.J. Stahl
(Eropa Kontinental) adalah
1. Adanya jaminan hak asasi manusia
2. Adanya pemisahan atau pembagian kekuasaan
3. Pemerintahan berdasarkan peraturan – peraturan ,
dan
4. Adanya peradilan administrasi
Sedangkan unsur Negara menurut Dicey adalah
1. Supremasi aturan hukum
2. Kedudukan yang sama di depan hukum, dan
3. Terjaminnya HAM dalam UU dan UUD
2. Hierarki peraturan perundang-undangan
Di Negara kita peraturan perundang-undangan yang
tertinggi adalah UUD 1945. UUD 1945 dikatakan sebagai
hukum dasar yaitu hukum dasar yang tertulis, dikatakan
hukum dasar tertulis karena di sampingnya ada hukum
dasar yang tidak tertulis yang biasa disebut konvensi.
Jenis dan hierarki peraturan perundang-undang adalah
sebagai berikut :
1. UUD NKRI 1945
2. UU/PERPU
3. Peraturan Pemerintah
4. Peraturan presiden
5. Peraturan daerah
Selanjutnya Nawiasky sebagai murid Hans Kelsen
mengembangkan teori berjenjang dengan menyebut Theorie
stufenaufbau de rechtsordnung dengan mengelompokkan 4
norma hukum diantaranya :
1. Staatsfundamental norm diartikan pokok kaidah
Negara fundamental
2. Staatsgrundgesetze, yaitu aturan aturan dasar
Negara atau aturan-aturan Negara yang masih bersifat
pokok
3. Formelle gesetze, yaitu merupakan undang-undang
dalam arti formal yang sudah ada sanksi
dan pemaksa
4. Verordnungen & autonome satzungen yaitu peraturan
pelaksanaan dan peraturan-peraturan otonom yang sifatnya
delegasian.
3. Undang-undang dasar 1945
Menurut meriam budiharjo (1981: 106-107) UUD 1945
mempunyai kedudukan yang istimewa
dibanding undang-undang lainnya karena :
a. UUD dibentuk menurut suatu cara istimewa yang
berbeda dengan pembentukan UU biasa.
b. UUD dibuat secara istimewa untuk itu dianggap suatu
yang luhur
c. UUD adalah piagam yang menyatakan cita-cita bangsa
Indonesia dan merupakan dasar Organisasi kenegaraan
suatu bangsa
d. UU memuat garis besar tentang dasar dan tujuan
Negara.
4. Undang-undang/ Perpu
a. Undang-undang
Merupakan peraturan yang dibentuk untuk mengatur lebih
lanjut ketentuan UUD 1945 dan melaksanakan perintah
undang-undang lainnya.
b. Peraturan pemerintah pengganti undang-undang
(perpu)
PERPU dibuat dalam keadaan “darurat” dalam arti
persoalan yang muncul harus segera ditindak lanjuti.
c. Peraturan presiden
Adalah peraturan yang dibuat oleh presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan Negara sebagai atribusi
dari pasal 4 ayat (1) UUD 1945.
d. Peraturan daerah
Adalah peraturan yang dibentuk oleh pemerintahan daerah,
propinsi, kabupaten dan kota.
Kegiatan Belajar 2
Prinsip-Prinsip Dasar Pemerintahan
A. PRINSIP-PRINSIP PENYELENGGARAAN NEGARA
Menurut pandangan Jimly Asshidiqie (2006) terdapat
Sembilan prinsip penyelenggaran Negara :
1. Prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa
Merupakan pandangan dasar dan bersifat primer yang
secara subtansial menjiwai keseluruhan wawasan
kenegaraan bangsa Indonesia.
2. Prinsip Cita Negara Hukum Dan The Rule Of Law
Yaitu kekuasaan yang dijalankan oleh hukum.
3. Prinsip Paham Kedaulatan Rakyat
Adalah kekuasaan tertinggi yang sesungguhnya dalam
Negara kita.
4. Prinsip Demokrasi Langsung Dan Demokrasi Perwakilan
Demokrasi langsung langsung dilakukan melalui pemilihan
umum,dan pemilihan pasangan presiden dan wakil
presiden.sedangkan demokrasi perwakilan dijalankan
lembaga perwakilan rakyat.
5. Prinsip Pemisahan Kekuasaan Dengan Sistem Check
And Balances
Menurut perubahan UUD 1945, kedaulatan rakyat itu
dibagikan secara horizontal dengan cara memisahkannya
menjadi kekuasaan-kekuasaan yang dijalankan lembaga-
lembaga Negara yang sederajat dan saling mengendalikan
satu sama lain berdasarkan prinsip saling mengawasi dan
mengimbangi.
6. Prinsip Sistem Pemerintahan Presidensial
Mengandung makna bahwa yang memegang kekuasaan
menjalankan pemerintahan berada di tangan presiden.
7. Prinsip Kesatuan Dan Keragaman
NKRI merupakan Negara persatuan dalam arti sebagai
Negara yang warga negaranya erat bersatu.
8. Prinsip Demokrasi Ekonomi Dan Ekonomi Pasar Politik
Paham demokrasi ekonomi dan ekonomi pasar sosial di
Negara kita tercermin dalam Bab XIV yang meliputi pasal
33 dan 34 UUD 1945, tentang perekonomian nasional dan
kesejahteraan sosial.
9. Prinsip Cita Masyarakat Madani
Prinsip ini memandang bahwa; ketiga wilayah (domain) yaitu
Negara, masyarakat dan pasar harus sama-sama
dikembangkan keberadaannya dalam hubungan yang
fungsional sinergis dan seimbang.
B. KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN KEWENANGAN
LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA
Lembaga-lembaga yang berkedudukan di tingkat pusat ada
yang memegang kekuasaan yang diatur atau ditegaskan
dalam UUD 1945
1. Kedudukan dan Wewenang MPR
Dengan demikian; kedudukan MPR setelah perubahan UUD
1945 merupakan lembaga Negara yang sejajar dengan
lembaga-lembaga Negara lainnya.
2. Kedudukan Fungsi dan Wewenang DPR
DPR merupakan lembaga pembentuk undang-undang.
3. Kedudukan Fungsi Dan Wewenang DPD
DPD memiliki fungsi yang terbatas di bidang legislasi,
anggaran, pengawasan, dan pertimbangan.
4. Kedudukan dan Wewenang Presiden
Kedudukan presiden adalah sebagai pemegang kekuasan
pemerintahan atau lembaga eksekutif mempunyai kekuasaan
untuk menetapkan peraturan pemerintah.
5. Kedudukan dan Wewanang Lembaga Yudikatif
Mahkamah agung adalah pengadilan Negara tertinggi dari
semua lingkungan peradilan yan dalam melaksanakan
tugasnya harus bebas terlepas dari pengaruh pemerintah
maupun pengaruh-pengeruh lainnya.
6. Kedudukan dan Wewenang Badan Pemeriksa Keuangan
BPK berkedudukan sebagai lembaga Negara yang berfungsi
memeriksa pengolahan dan bertanggung jawab keuangan
Negara yang bebas dan mandiri.dan fungsi ini berhubungan
erat dengan fungsi pengawasan yang dilakukan parlemen.
C. KONSEP OTONOMI DAERAH
1. Kebijakan Pemerintah Otonomi Daerah
Dalam undang-undang nomor 32 tahun 2004 ditegaskan
bahwa otonomi daerah adalah hak, wewenang,kewajiban
daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemerintah setempat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Yang tersirat konsep Desentralisasi.
2. Asas – Asas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Asas yang digunakan dalam penyelenggaraan pemerintah
daerah dalam UUD 1945 dan UU No 32 Tahun 2004
adalah asas Otonomi dan tugas pembantuan dengan maksud
bahwa pelaksanaan urusan pemerintahan oleh daerah dapat
diselenggarakan dengan baik dan langsung.
a. Asas Otonomi ( Desentralisasi) adalah penyerahan
wewenang pemerintah oleh pemerintah kepada daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintah
dalam urusan Negara Kesatuan Republik Indonesia (pasal I
ayat 7 UU nomor 32 tahun 2004)
b. Asas Tugas Pembantu adalah pelimpahan wewenang
pemerintah oleh pemerintah kepada gubenur sebagai wakil
pemerintah dan instansi vertical diwilayah tertentu.
3. Pembentukan Daerah
Pembentukan daerah dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu
penggabunggan beberapa daerah atau bagian daerah yang
bersandingan dan melalui pemekaran satu daerah menjadi
beberapa daerah ( UU RI No. 32/2004). Pada pasal 6 UU
RI No. 32 Tahun 2004 disebutkan bahwa daerah dapat
dihapus dan digabung dengan daerah lain apabila daerah
yang bersangkutan tidak mampu menyelenggarakan otonomi
daerah.
Kegiatan Berlajar 3
Hak dan Kewajiban Warga Negara menurut UUD 1945
sebagai Wujud Berkehidupan Bermasyarakat dan Bernegara
Dalam bahasa Belanda kata hukum dapat dibagi 2 yaitu
hukum objektif adalah peraturan hukumnya / umum,
sedangkan hukum subjektif adalah peraturan hukum yang
dihubungkan dengan seseorang tertentu sehingga menjadi
Hak dan Kewajiban. Hak dan Kewajiban tidak dapat
dipisahkan dan harus selalu “ digandengkan “ , dengan
maksud untuk memelihara ketertiban , keamanan, dan
keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Jaminan hukum atas hak-hak warga Negara
yang dimuat dalam UUD 1945 sebagai berikut : 1) Hak atas
kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan
diatur dalam pasal 27 ayat 1, 2) Hak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak diatur dalam pasal 27 ayat 2, Hak
atas kemerdekaan berseriakat dan berkumpul diatur dala
pasal 28, 3)Hak atas kebebasan memeluk beragama dan
beribadat diatur dalam pasal 29 ayat 2, Hak ikut serta
dalam upaya pembelaan Negara dan pertahanan dan
keamanan diatur dalam pasal 27 ayat 3, 4) Hak
mendapatkan pengajaran diatur dalam pasal 31ayat 1, Hak
dipelihara oleh Negara pasal 34. Sedangkan kewajiban-
kewajiban warga Negara ditegaskan dalam UUD 1945 yaitu
:
1. Kewajiban menjujung hukum dan pemerintahan
Dalam pasal 27 ayat (1) disebutkan bahwa segala warga
Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjujung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya
2. Kewajiban ikut serta dalam upaya membela negara
Berdasarkan pasal 27 ayat (13) UUD 45, ikut serta dalam
upaya pembelaan Negara merupakan kewajiban di samping
hak setiap warga Negara. Beberapa jaminan hukum atas
hak dan kewajiban warga Negara yang diatur dalam UUD
1945 dan peraturan perundang-undangan lainnya.
a. Penerapan hak dan kewajiban dalam hukum
Setiap warga Negara dan orang lain yang yang terikat
hukum mempunyai hak dan kewajiban dalam hukum.
b. Penerapan hak dan kewajiban dalam politik
Misalnya :
• Hak memilih dan dipilih dalam pemilihan umum.
• Hak menyampaikan pendapat atau pikiran baik tertulis
maupun lisan
• Hak memasuki atau menjadi anggota suatu organisasi
sosial politik dan organisasi massa.
c. Penerapan hak dan kewajiban dalam pendidikan
Dalam bidang pendidikan, setiap warga Negara memiliki hak
untuk memperoleh pengajaran sesuai dengan bakat, minat
serta kemampuannya.
d. Penerapan hak dan kewajiban atas pekerjaan
Memperoleh pekerjaan merupakan hak warga Negara yang
dijamin oleh hukum.
e. Penerapan hak dan kewajiban beragama
Setiap penduduk mempunyai hak dan kewajiban dalam
kehidupan beragama atau Berketuhanan Yang Maha Esa.
Secara umum, kewajiban-kewajiban warga Negara dapat
dibedakan atas :
• Kewajiban terhadap tuhan
• Kewajiban terhadap dirinya sendiri
• Kewajiban terhadap masyarakat/kampung tempat
tinggalnya
• Kewajiban terhadap Negara
MODUL 10
SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL
Kegiatan Belajar 1
Informasi, Perubahan Sikap, dan Perubahan Sosial
A. INFORMASI DAN PEMBENTUKAN SIKAP
David krech, Richard S chrutchfield, dan Egerton L
Ballachey (1962) menatakan bahwa “ informasi yang
diperoleh seseorang atau kelompok dapat membentuk atau
menentukan sikap orang atau kelompoknya.
1. Fakta objektif
Terbentuknya sikap oleh informasi terutama disebabkan
karena repons yang sejalan dengan komponen kognisi
(pengetahuan) sebelumnya. Ketidak benaran fakta objek
sikap, akan menimbulkan sikap negatif pada seseorang atau
kelompok.
2. Sumber fakta
Di samping kebenaran fakta yang erat kaitannya dengan
respons kognisi, juga tergantung pada sumber fakta.
Menurut para ahli psikologi sosial sumber fakta dapat di
klasifikasikan pada 3 jenis, yaitu sebagai berikut :
a. Otoritas.
Pada umumnya sulit diperoleh fakta yang penting langsung
dari sumbernya karena berbagai hal kesempatan, biaya,
dan keahlian memperoleh fakta. Para ahli menemukan dari
hasil penelitiannya sebagai berikut :
1) Jumlah informasi yang dimiliki seseorang sangat
berhubungan dengan pendidikan dan pendapatannya.
2) Orang yang berpendidikan dan beroenghasilan diatas
rata-rata cenderung berlangganan majalah sebagai sumber
informasi yang dipercaya.
3) Orang yang berpenghasilan kurang dari rata-rata
cenderung mempercayai radio sebagai sumber informasi.
4) Radio dipercaya Karena menyiarkan berita secara
cepat, sedangkan majalah melaporkan secara mendetil.
b. Penciptaan, Penemuan atau Distorsi Fakta.
Kurangnya fakta yang relevan dan adanya fakta yang
bertentangan menyebabkan seseorang menciptakan,
menemukan atau mengubah fakta, tetapi menunjang dan
identik dengan sikap yang telah ada.
c. Penampilan dan Realita
Adanya otoritas yang kurang dipercaya, menyebabkan orang
yang menerima informasi lebih mempercayai apa yang di
lihat/diamatinya tentang penampilan dari pihak yang punya
otoritas.
3. Afiliasi kelompok
Anggota kelompok memiliki sikap kelompok yang sejenis
dan berpengaruh terhadap individu dalam pembentukan
sikapnya.
Ada beberapa hal yang penting dalam perkembangan sikap
seseorang dalam kelompok, yaitu :
a. Nilai-nilai kelompok
Nilai kelompok memainkan peranan penting dalam
perkembangan dan organisasi sikap individu. Nilai kelompok
ini dapat menjadi dua bagian, yaitu nilai sentral yaitu nilai
yang mengikat antar anggota-anggota kelompok, seperti
visi dan misi suatu organisasi doktrin dalam kelompok.
Nilai berlainan adalah perbedaan pendapat harus dimafhum
dan disadari sebagai dinamika organisasi secara demokratis
dijunjung tinggi selama tidak mengganggu keharmonisan
organisasi.
b. Norma-norma kelompok
Yakni norma kelompok yang dikembangkan lewat
kebudayaan yang beraneka ragam dalam masyarakat.
c. Pengaruh kelompok terhadap pembentukan sikap
Para ahli perkembangan sikap menyadari bahwa
pembentukan sikap individu dipengaruhi oleh membership
group dan reference group.
Membership group, yaitu anggota kelomok primer yang
berusaha memberikan keseragaman dan kesamaan sikap
individu. Reference group, yaitu pembentukan sikap
seseorang dengan cara pengidentifikasian dirinya pada
kelompok, dan menggunakannya sebagai acuan.
4. Sikap individu mencerminkan kepribadian
Pembentukan sikap akan membantu membina kepribadian
seseorang. Kepribadian dibentuk oleh beberapa komponen
sikap seseorang, yaitu :
a. Sikap keaamaan
Seseorang yang beragama dengan baik maka akan
membentuk sikap kepribadian yang lembut, halus dan hati-
hati dalam bicara, bertindak dan berperilakunya.
b. Sikap sukuisme
Suku dan keturunan akan membentuk sikap dan kepribadian
seseorang, seperti tata cara berbicara, makan, minum,
berpakaian, bekerja sehingga akan membedakan antara
seseorang dengan lainnya, antara suku dan bangsa lainnya.
c. Sikap politik
Sikap politik membina kepribadian seseorang untuk dapat
menguasai diri dan orang lain dengan cara tertentu dalam
kelompok untuk mencapai tujuan.
d. Sikap internasional
Sikap internasional dipengaruhi oleh wawasan kognitif,
dinamika kehidupan seseorang yang membentuk
kepribadiannya.
B. PERUBAHAN SIKAP
Perubahan sikap seseorang akan terjadi sepanjang
hidupnya.
1. Jenis perubahan sikap
a. Incongruent change yaitu perubahan sikap yang
bertentangan.
b. Congruent change yaitu perubahan sikap yang sejalan
dengan sikap semula.
2. Kesanggupan berubahnya sikap
a. Sikap yang ekstrem lebih sukar untuk berubah
dibandingkan dengan sikap yang kurang ekstrem.
b. Multiplexcity, yaitu kesanggupan berubah sikapnya
bervariasi sesuai dengan tingkat multiplexcity sistem sikap
seseorang.
c. Interconnectedness, ialah saling keterkaitan antara
sikap yang satu dengan sikap yang lainnya.
d. Consonance, ialah kerapatan hubungan yang baik dapat
mempermudah berubahnya sikap seseorang.
e. Strength and number of wants served ialah
berubahnya sikap seseorang tergantung pada kekuatan
keinginan dan banyaknya keinginan. Kesanggupan
berubahnya sikap tergantung pada kepribadian seseorang
yaitu : Inteligensi, general persuasibility, self
desensiveness dan cognitive needs and styles.
3. Perubahan sikap dihasilkan oleh informasi, perubahan
afiliasi kelompok, dan dorongan modifikasi tingkah laku
a. Faktor situasional komunikasi, yaitu pengaruh
pendengar yang berkelompok, dan keputusan kelompok.
b. Sumber informasi, komunikasi amat tergantung pada
berbagai cirri dari komunikatornya terhadap perubahan
sikap seseorang pendengar atau audient.
c. Media, adalah alat untuk mempengaruhi perubahan
sikap individu / kelompok.
d. Bentuk, isi informasi, nilai informasi dan cara
penyajiannya amat berpengaruh terhadap perubahan sikap
seseorang atau kelompok.
C. PERUBAHAN SOSIAL
1. Makna perubahan
Kehidupan masyarakat selalu berubah dari generasi ke
generasi, masa ke masa, guna meningkatkan kehidupan
manusia. Bahkan semuanya tidak ada yang tetap.
2. Perubahan sosial dan perubahan sikap
a. Auguste Comte
Dalam pemikiran manusia kearah perubahan sosial ada 3
ketetapan pemikiran manusia :
• Teologis (theological);
• Metafisik (metaphysical);
• Positif (positivism).
b. Herbert Spencer
Dasar pemikiran spencer pada masa pra-modern dan masa
modern, menekankan bahwa perubahan sosial itu identik
dengan perkembangan organisme biologis.
c. Karl marx
Perubahan sosial diawali dari masyarakat primitive,
kemudian slavery, feudal, kapitalis dan akhirnya sosialis.
d. Ferdinand tonnies
Dalam realita kehidupan terdapat keseragaman sikap dalam
kelompok primer.
3. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
Dengan komunikasi dunia semakin sempit, orang cepat
berhubungan, serta sikap dan keyakinannya orang akan
berubah pula. Berbagai alat komunikasi yang ditemukan
manusia yang semakin canggih, dan memberikan kemudahan
hidup dan perubahan nsikap individu maupun kelompok.
Kemajuan dan perkembangan suatu Negara ditandai dengan
majunya komunikasi.
4. Hakikat perubahan sosial dan perubahan sikap Inti
dari perubahan sosial adalah perubahan sikap manusia,
sebagai dirinya dan kelompoknya. Nisbet (1969: 166-168)
menyusun dan mempertanyakan beberapa asumsi yang
dibuatnya sebagai berikut :
a. Perubahan adalah alami-keajegan adalah menampakkan
yang mengecohkan.
b. Perubahan itu berarah – menuju ke suatu tujuan yang
dapat dipahami.
c. Perubahan itu immanen dalam suatu yang diselidiki.
d. Perubahan itu berkesinambung an ‘ alam tidak pernah
membuat lompatan ‘
e. Perubahan berangkat dan hal-hal yang seragam.
f. Perubahan itu niscaya- ‘keniscayaan’ ini memberikan
pembenaran moral bagi mereka yang sebaiknya tidak
bermoral jika mempercepat jalannya perubahan itu.
Kegiatan Belajar 2
Kontrol Sosial
A. Kontrol Sosial
Kontrol Sosial diartikan sebagai suatu pengawasan tentang
pelaksanaan kebijakan publik. Kontrol sosial pada dasarnya
sebagai pengawasan tepat atau tidaknya suatu kebijakan
publik , mulai dari perencanaan , pelaksanaan, atau
implementasi program masyarakat. 3 aspek yang dianggap
sebagai sumber kontrol sosial yaitu sosialisasi , group
pressure dan sosial sanctions.
B. Sumber kontrol Sosial
Sosialisasi merupakan suatu proses belajar tentang
pemenuhan kebutuhan seseorang terhadap lingkungan.
C. Bentuk kontrol sosial
yang tidak efektif adalah secara individual perilaku
kolektif akan dapat membantu sehingga
perilaku kolektif dianggap sebagi kontrol sosial. Adapun
bentuk kontrol sosial antara lain :
1. Crowd
Kerumunan orang biasanya banyak atau temporer, dan
spontanitas. sifat crowd antara lain :
a. Berubah-ubah, elastis e. On the sport
b. Tergantung pada cara,
c. Situasional
d. Kepanikan
e. Bergerak di jalan
f. Kemarahan dan
g. Kadang destruktif
2. Media masa
Dianggap efektif untuk kontrol sosial. Secara spontan, ada
rencana terpogram, berdasarkan fakta atau hanya gosip
dalam memanaskan situasi sosial.
a. Rumor
Merupakan suatu bagian dari informasi yang menekankan
dari seseorang pada orang lain melalui kelompok tanpa di
cek atau dikoreksi nilai kebenarannya.
b. Public opinion (pendapat umum)
Berdasarkan permasalahan yang muncul di masyarakat dan
didukung dengan fakta yang ada. Lebih banyak menyangkut
kepentingan masyarakat dari kepentingan pribadi.
c. Pemerintah / pejabat yang berwenang
Misal dapat dilakukan pemerintah, seperti lembaga
legislatif, yaitu DPR-DPRD, yang bertugas memberikan
advis, atau pendapat dan koreksi terhadap berbagai
kebijakan.
d. Organisasi sosial dan politik
Yaitu kelompok masyarakat yang bergabung dalam suatu
landasan yang sama diantara para anggotanya.
1. Partisipasi dalam perencanaan program
Pemerintah atau organisasi politik yang akan melakukan
program kebijakan publik dapat melibatkan warga
masyarakat.
2. Partisipasi dalam pelaksanaan program
Dalam pelaksanaan program warga masyarakat dilibatkan
secara langsung. Jika peran serta warga masyarakat
semakin banyak bermunculan maka dianggap pelaksanaan
program yang melibatkan masyarakat berhasil.
3. Partisispasi dalam pengawasan program
Warga masyarakat turut memperhatikan, mengamati
perkambangan pekerjaan, mengoreksi, membetulkan
menjaga perlatan dan fasilitas program merupakan hal yang
amat berharga. Dalam konsep pengawasan ada konsep yang
harus dipegang. Antara lain :
a. Keterbukaan
b. Transparansi
c. Akuntabilitas
d. Tindak lanjut
Jadi pengawasan harus menganut atas keterbukaan, yakni
pengawasan itu yang dilakukan secara terbuka bagi siapa
saja yang ingin mengetahui terhadap pelaksanaan program.
MODUL 11
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN KONSEP DASAR IPS
YANG KREATIF, INOVATIF, DAN MENYENANGKAN
Kegiatan Belajar 1
Hakikat dan Peranan Model Pebelajaran Konsep Dasar IPS
Istilah “Inquiry” berkaitan dengan masalah dan penelitian
untuk menjawab suatu masalah.
Rogers (1969) menyatakan bahwa Inquiry merupakan
proses untuk mengajukan pertanyaan dan mendorong
semangat belajar para siswa pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah. Istilah ini sejajar dengan metode
pemecahan masalah, berfikir reflektif dan / Discovery.
Inquiry dibutuhkan sebagai metode untuk mengkaji
fenomena./ Menurut para ahli, pendekatan inkuiri adalah
salah satu cara unutk mengatasi masalah kebosanan siswa
dalam belajar di kelas karena proses belajar lebih
terpusat kepada sisawa ( Student – Centered –
Instruction ).
Tujuan utama inkuiri sosial adalah memberikan kontribusi
untuk para pengambil kebijakan dalam menghasilkan
keputusan-keputusannya.
Banks mengemukakan langkah-langkah medel pembelajaran
inkuiri untuk kelas OPS sebagai Berikut :
 Pertama, Perumusan Masalah ( Problem
Formmulation )
Syarat suatu masalah yang harus lengkap, tepat, dan
dapat diteliti.
 Kedua, Perumusan Hipotesis ( Formulation Of
Hypotheses )
Pernyataan atau dalil sementara yang dirumuskan oleh
seorang peneliti untuk mengarahkan penelitian disebut
hipotesis.
 Ketiga, Definsis Istilah ( Konseptualisme )
Kesulitannya adalah konsensus tentang arti konsep /
istilah yang belu ada. Contoh konsep ilmu- ilmu sosial
seperti istilah agresi, kelas sosial dan perilaku sosial
 Keempat, Pengumpulan Data ( Collection Of Data )
 Para ilmuan biasanya menggunakan tiga metode
utama pengumpulan data untuk melakukan analisis, ialah
eksperimen, survei sampel, dan studi kasus. Dapat juga
menggunakan kajian historis, analisis lateratur, dan
teknik lainnya.
 Kelima, Pengujian dan Analisis Data ( Evaluation
and Analisys Of Data )
Instrumen yang telah teruji Validitasnya oleh ilmuan
lain maka biasanya data itu akan lebih terpercaya
daripada data uyang dikumpulkan denga instruen hasil
konstruksinya sendiri.
– Keenam, Menguji Hipotesis untuki memperoleh
Generalisasi dan Teori.
Hipotesis yang dikaitkan denga pertanyaan perlu
dirumuskan. Ketika data dikumpulkan dan dianalisis,
peneliti berusaha menguji apakah hipotesisnya dapat
dibuktikan dengan berdasarkan pada informasi yang
telah terkumpul
– Ketujuh, memulai inkuiri lagi
Model pembelajaran inkuiri yang digambarkan dapat
berdaur ulang dan tidak bersifat linier / terputus.
Kegiatan Belajar 2
Model –Model Pembelajaran Konsep Dasar IPS
Model atau desain pembelajaran keterampilan berpikir
(thinking skills) ada 2
model, yaitu :
1. Critical thinking skills atau keterampilan berpikir
kritis
Menurut Johnson (1991), merumuskan istilah berpikir
kritis (critical thinking) secara etimologi menyatakan
bahwa kata “critic” dan “critical” berasal dari “krenein”
yang berarti menaksir nilai sesuatu. Ia menjelaskan bahwa
kritik adalah perbuatan seorang yang mempertimbangkan,
menghargai dan menaksir nilai sesuatu hal. Tugas seorang
berpikir kritis adalah menerapkan norma dan standar yang
tepat terhadap sesuatu hasil. The Group of Five (Etnis
1989; Lipman 1988; Siegel 1988; Paul 1989; McPeck 1981),
menyimpulkan bahwa ada tiga persetujuan subtansi dari
kemampuan berpikir kritik yaitu Berpikir kritis memerlukan
sejumlah kemampuan kognitif, berpikir kritis memerlukan
sejumlah informasi dan pengetahuan, berpikir kritik
mencakup dimensi afektif yang semuanya menjelaskan dan
menekankan secara berbeda-beda. Sedangkan berpikir
kritis adalah untuk menilai suatu pemikiran, menaksir nilai
bahkan mengevaluasi pelaksanaan atau praktek dari suatu
pemikiran dan nilai tersebut. Selain itu, berpikir kritis
meliputi aktivitas mempertimbangkan berdasarkan pada
pendapat yang diketahui. Menurut Lipman (1988), layaknya
pertimbangan-pertimbangan ini hendaknya didukung oleh
kriteria yang dapat dipertanggungjawabkan.
2. Creative thinking atau ketrampilan berpikir kreatif.
Menurut Savage and Amstrong (1996), syarat untuk
memasuki sikap berpikir kritis adalah sikap siswa
memunculkan ide-ide atau pemikiran baru; siswa membuat
pertimbangan dan penilaian atau taksiran berdsarkan
kreteria yang dapat dipertanggung jawabkan. Preston dan
Herman (1974), inkuiri dan ketrampilan berpikir kritis
tumbuh subur di kelas III. Menurut (Wiken, 1995; Beyer,
1985; Fraenkel, 1980), pengajaran berpikir kritis meliputi
pendekatan, strategi, perencanaan, dan sikap siswa dalam
berpikir kritis. Model ini pernah dijelaskan oleh beliau
pada Studi sosial di Amerika Serikat.
Ketrampilan berpikir kritis menurut Beyer ada 10, yaitu :
a) Membedakan antara fakta dan nilai dari suatu
pendapat.
b) Menentukan reliabilitas sumber.
c) Menentukan akurasi fakta dari suatu pertanyaan.
d) Membedakan informasi.
e) Mendeteksi penyimpangan.
f) Mengindentifikasi asumsi yang tidak dinyatakan.
g) Mengindentifikasi tuntutan dan argumentasi yang
tidak jelas.
h) Mengakui perbuatan yang keliru dan konsisten.
i) Membedakan antara pendapat yang tidak dan dapat
dipertanggung jawabkan.
j) Menentukan kekuatan argument.
Menurut Beyer strategi berpikir kritis yang cukup efektif
untuk Proses Belajar Mengajar (PBM), ialah Strategi
innduktif yang bersifat direktif. Adapun langkah-langkah
yang harus dipersiapkan guru adalah :
a) Memperkenalkan ketrampilan ,dan kemudian siswa
b) Mencobakan ketrampilan sebaik mungkin,
c) Menggambarkan serta mengartikulasi apa yang terjadi
dalam pikiran ketika menerapkan ketrampilan tersebut.
d) Menerapkan pengetahuan tentang ketrampilan baru
untuk diterapkan lagi, dan akhirnya;
e) Meninjau lagi apa yang terpikir ketika ketrampilan itu
diterapkan.
Menurut Beyer strategi berpikir kritis yang ke-2 adalah
strategi direktif yang artinya memberikan kesempatan
pada siswa untuk menguasai dan memahami betul komponen
ketrampilan tersebut sejak permulaan. Strategi ini
digunakan bila ketrampilan siswa agak kompleks. Dalam
strategi ini memerlukan bimbingan khusus.
Beyer merumuskan ada 5 langkah dalam penerapan strategi
direktif, yaitu :
a) Memperkenalkan ketrampilan berpikir kritis.
b) Menjelaskan prosedur dan aturan ketrampilan.
c) Menunjkan bagaimana ketrampilan itu digunakan di
kemudian hari.
d) Menerapkan ketrampilan tersebut mengikuti langkah
dan aturan yang jelas.
e) Menggambarkan tentang apa yang terjadi dalam
pikiran siswa ketika ketrampilan itu diterapkan.
Kegiatan Belajar 3
Implementasi Model-Model Pembelajaran Konsep Dasar
IPS
Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah baik masalah
pribadi maupun masalah sosial sangat diperlukan karena
pada hakekatnya siswa hidup ditengah lingkungan
masyarakat yang penuh dengan benih-benih munculnya
masalah. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan untuk
mendewasakan siswa, maka salah satu indikator dewasa
adalah kemampuan akan kemandirian sebagai warga
masyarakat.
Model pembelajaran “problem solving” pemecahan masalah
merupakan alternatif model pembeljaran dalam IPS.
1. Model pembelajaran “problem solving”.
Ada 4 tahapan proses pemecahan masalah menurut Savage
dan Armstrong, yaitu :
a. Mengenal adanya masalah.
b. Mempertimbangkan pendekatan-pendekatan untuk
pemecahannya.
c. Memilih dan menerapkan pendekatan-pendekatan
tersebut.
d. Mencapai solusi yang dapat dipertanggungjawabkan.
Sedangkan menurut wilkins (1990), menguraikan 6 langkah
model pembelajaran “problem solving”, yaitu :
a. Mengklarifikasikan dan mendefinisikan masalah.
b. Mencari alternatif solusi.
c. Menguji alternatif solusi.
d. Memilih solusi.
e. Bertindak sesuai dengan pilihan solusi.
f. Tindak lanjut (follow-up).
2. Model “problem solving” inkuiri atau model
pembelajaran penemuan.
Secara umum batasan yang tegas antara tiga pendekatan/
model pembelajaran tersebut belum ada kesepakatan.
Persamaan dari ketiga model pembelajaran tersebut adalah
semua mensyaratkan adanya keterlibatan siswa dalam
proses belajar mengajar melalui proses penelitian, yaitu
meneliti hubungan antar sejumlah data/ informasi untuk
tercapainya suatu solusi.
Untuk mengatasi kerancuan, Welton and mallan (1988)
mengemukakan bahwa penggunaan model pembelajaran
“problem solving” agak berbeda bila diterapkan pada mata
pelajaran yang berbeda.
Kegiatan Belajar 4
Model Desain Pembelajaran Pengambilan Keputusan
1. Model pembelajaran pengambilan keputusan.
Makna konsep pengambilan keputusan (decision making)
berkaitan dengan kemampuan berfikir tentang alternatif
pilihan yang tersedia, menimbang fakta dan bukti yang ada,
mempertimbangkan tentang nilai pribadi dan masyarakat.
Banks (1990), menyatakan tujuan dasar inkuiri sosial
adalah untuk menghasilkan pengetahuan dalam bentuk
fakta, konsep, generalisasi dan teori.
Savage and Armstrong (1996) mengemukakan langkah-
langkah proses pembelajaran, pengambilan keputusan
sebagai alternatif, yaitu :
a) Mengidentifikasi persoalan dasar atau masalah.
b) Mengemukakan jawaban-Jawaban alternatif.
c) Menggambarkan bukti yang mendukung setiap
alternatif.
d) Mengidentifikasi nilai-nilai yang dinyatakan dalam
setiap alternatif.
e) Menggambarkan kemungkinan akibat setiap pilihan
alternatif.
f) Membuat pilihan dari berbagai alternatif.
g) Menggambarkan bukti dan nilai yang dipertimbangkan
dalam membuat pilihan.
Menurut Banks ada 2 syarat untuk melaksanakan model
pembelajaran pengambilan keputusan adalah pengetahuan
sosial dan metode cara mencapai pengetahuan. Kerlinger
menyimpulkan ada 4 motode memperoleh pengetahuan,
yaitu :
a) Berpegang pada apa yang telah diketahui
kebenarannya (method of tenacity).
b) Mencari informasi untuk mempercayai (method of
authority).
c) Mengetahui sesuatu karena telah disepakati
kebenarannya (a apriori method).
d) Metode ilmiah (method of science).
Menurut Banks langkah-langkah yang dianjurkan dalam
melakukan proses pengambilan keputusan secara sekuensial,
sebagai berikut :
a) Mengenal masalah yang perlu diambil keputusan
b) Perolehan pengetahuan melalui inkuiri ilmu sosial.
c) Mengorganisir masalah dan pengetahuan untuk bahan
pembelajaran.
d) Inkuiri nilai.
e) Pengambilan keputusan dan tindakan untuk warga
negara.
f) Menentukan urutan tindakan.
g) Memberi kesempatan kepada warga negara untuk
bertindak dan berpartisipasi (dilingkungan masyarakat dan
sekolah).
MODUL 12
MERANCANG DAN MENERAPKAN KETERAMPILAN
DASAR IPS
Kegiatan Belajar 1
Keterampilan Dasar IPS
A. PENGERTIAN KETERAMPILAN DASAR IPS
Somantri (2001) mengemukakan bahwa pendidikan ips
adalah suat penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu sosial,
ideologi negara dan disiplin ilmu lainnya serta masalah-
masalah sosial terkait yang diorganisasikan dan disajikan
secara ilmiah dan psikologi untuk pendidikan dasar dan
menengah.
Tujuan utama ilmu pengetahuan sosial adalah membantu
generasi muda dalam mengembangkan kemampuan membuat
keputusan yang informatis dan rasional bagi kebaikan
masyarakat sebagai warga negara dari sebuah dunia yang
berbudaya majemuk, bermasyarakat demokratis yang
memiliki ketergantungan satu sama lain.
Dalam pembelajaran ips yang paling penting yaitu
mengembangkan pemahaman, sikap dan keterampilan.
B. KLASIFIKASI KETERAMPILAN DASAR IPS
Keterampilan dasar ips dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa kategori,
namun secara umum dapat terbagi :
1. Work-study skills
2. Group-process skills
3. Social-living skills
NCSS (1971) mengemukakan terdapat beberapa
keterampilan yang seyogianya dapat dimiliki, yaitu :
1. Keterampilan penelitian (research skills), diperlukan
untuk mengumpulkan dan memproses data.
2. Keterampilan berfikir (thinking skills) adalah
membaginya menjadi berfikir kritis dan kreatif.
Beberapa hal keterampilan berfikir dapat dikembangkan
guru, antara lain:
a) Menetapkan sebab dan akbat.
b) Mengevaluasi data.
c) Memprediksi.
d) Menguraikan konskuensi-konskuensi dari suatu
fenomena.
e) Menyarankan alternatif pemecahan masalah.
3. Keterampilan berpartisipasi sosial (social participation
skills), diperlukan untuk melatih seseorang berhubungan
dan bekerjasama dengan orang lain.
4. Keterampilan berkomunikasi (comunication skills),
diperlukan agar siswa dapat mengembangkan kemampuan
untuk memahami orang lain melalui berkomunikasi.
C. PERKEMBANGAN SISWA DALAM
MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN DASAR IPS
Piaget mengemukakan bahwa anak-anak berkembang
sementara menjadi matang dan memperoleh pengalaman
baru dari sekitarnya.
Karakteristik perkembangan anak-anak kelas satu, dua, dan
tiga diidentifikasi pada aspek perkembangan, yaitu :
1) Perkembangan fisik-psikomotorik
Mencapai kematangan, anak mampu mengontrol tubuh dan
keseimbangan, melakukan aktifitas dan keterampilan fisik.
Perkembangan motorik terkait erat dengan perkembangan
persepsi.
2) Perkembangan kognitif-bahasa
Kemampuan mental anak berada pada tahap praoperasional
konkret. Perkembangan bahasa ditandai perbendaharaan
kata yang bertambah.
3) Perkembangan psikososial, emosional, dan moral.
Menurut erikson, bekerja dan berhubungan efektif dengan
teman sebaya sebagai upaya mengembangkan perasaan
berkemampuan.
Kegiatan Belajar 2
Mengembangkan Keterampilan Dasar IPS
Pada dasarnya keterampilan dapat memberikan kontribusi
yang besar terhadap penguasaan pengetahuan dan
pembentukan sikap.disebabkan keterampilan membuat
seseorang melakuan sesuatu.
A. PRINSIP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN DASAR
IPS
Prinsip dasar yang sesogianya diperhatikan, antara lain:
1. Keterampilan dasar IPS harus diperhatikan sebagian
dari sebuah topik pembelajaran, bukan merupakan hal yang
terpisah.
2. Siswa diberikan pemahaman tentang arti dan tujuan
keterampilan tersebut agar termotifasi untuk
mengembangkannya.
3. Pemodelan berupa contoh yang baik sebaiknya
diberikan, serta siswa dipandu untuk menggunakan
keterampilan dasar sehingga dapat mengembangkan
kebiasaan yang sejak awal.
4. Siswa memerlukan peluang yang berulang-ulang untuk
memproaktifkan keterampilan.
B. MERANCANG DAN MENERAPKAN KETERAMPILAN
DASAR IPS
Keterampilan dasar IPS yang telah dijelaskan ingin
tercapai dengan baik maka pelaksanaannya memperhatikan
beberapa faktor, yaitu:
1. Kebermaknaan; keterampilan akan meningkat jika
pemahaman tentang informasi dan gagasan telah diperoleh
siswa, dapat diberikan melalui pengalaman siswaitu sendiri.
2. Penguatan; pengulangan oleh guru dan latihan siswa.
Pengulangan dilakukan sampai siswa memperoleh peluang
untuk melakukan keterampilan dengan baik.
3. Umpan balik; kegiatan belajar akan efektif jika siswa
menerima dengan cepat tentang hasil-hasil tugas belajar
tersebut. Umpan balik yang sederhana, misal memberikan
koreksi atas pekerjaan yang dilakukan sehingga siswa
mengetahui kekurangannya atau mengetahui bahwa ia sudah
menguasai keterampilan tersebut.
C. BEBERAPA MODAL PEMBELAJARAN DALAM
MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN DASAR IPS
1. Diskusi; kegiatan diskusi yang menyenangkan dapat
dipenuhi dengan :
a. Pengelompokan arti istilah dan pernyataan.
b. Mengadakan pemahaman bersama dalam suatu
kelompok.
c. Berbagai pengetahuan dan pengalaman.
d. Membantu siswa memahami informasi baru.
e. Mengidentifikasi berbagai opini dan pandangan.
f. Bekerjasama dalam pemecahan masalah.
2. Penyelidikan terbimbing; akan efektif jika mengikuti
serangkaian langkah, sebagai berikut :
a. Siswa memilih / diberi topik yang perlu diselidiki /
diteliti.
b. Mengumpulkan informasi yang mereka perlukan.
c. Menganalisis informasi yang telah mereka perlukan.
d. Menyajikan sebuah laporan.
3. Model pemecahan masalah; tahapan-tahapan
pemecahan masalah secara umum sebagai berikut:
a. Identifikasi masalah
b. Survei masalah
c. Definisi masalah
d. Fokus masalah
e. Analisis faktor-faktor penyebab
f. Pemecahan masalah
4. Kerja kelompok; kerja kelompok memerlukan
persiapan yang cermat dan dipakai hanya untuk berikut ini :
a. Kegiatan yang memiliki sasaran yang jelas yang dapat
dilakukan dengan lebih baik oleh suatu kelompok
dibandingkan oleh perseorangan.
b. Kegiatan dimana semua anggota kelompok yang
bersangkutan dapat diberi tugas berguna yang harus
dilaksanakan.
c. Apabila semua anggota kelompok tersebut memiliki
keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas
yang telah diberikan kepada mereka.
Kegiatan Belajar 3
Pembelajaran IPS Terpadu
A. KONSEP DASAR DAN JENIS-JENIS
PEMBELAJARAN TERPADU
Model pembelajaran integrasi pada dasarnya merupakan
suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa baik
secara individual maupun kelompok aktif menggali dan
menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara
holistik bermakna dan otentik. Pembelajran terpadu sangat
diperlukan untuk sekolah dasar, karena siswa menghayati
pengalamannya masih secara totalitas serta masih sulit
menghadapi pemilihan yang artipical.
Menurut Robin Fogarty (1991) terdapat 10 cara / model
dalam merencanakan pembelajaran terpadu, yaitu :
1. Model Penggalan (Fragmented), seperti pada
pembelajaran tradisional yang memisah-misahkan disiplin
ilmu atas beberapa, seperti matematika, sains bahasa dan
studi sosial, humaniora dan seni.
2. Model Keterhubungan (Connected), dilandasi anggapan
bahwa butir- butir pembelajaran dapat dipayungkan pada
induk mata pelajaran tertentu.
3. Model Sarang (Nested), pemanduan berbagai bentuk
penguasaan konsep keterampilan melalui sebuah kegiatan
pembelajaran.
4. Model Urutan / Rangkaian (Sequenced), pemanduan
topik-topik antar mata pembelajaran yang berbeda secara
paralel.
5. Model Berbagi (Shared), bentuk pemanduan
pembelajaran akibat adanya “overlapping” konsep atau ide
pada dua mata pembelajaran / lebih.
6. Model Jaring Laba-laba (Webbed), pembelajaran yang
dipergunakan untuk mengajarkan tema tertentu yang
berkecenderungan dapat disampaikan melalui beberapa
bidang studi lain.
7. Model Galur (Threaded), pendekatan pembelajaran
yang ditempuh dengan cara mengembangkan gagasan pokok
yang merupakan benang merah (galur) yang berasal dari
konsep yang terdapat dalam berbagai disiplin ilmu.
8. Model Keterpaduan (Integrated), sejumlah topik dari
mata pembelajaran yang berbeda, tetapi esensinya sama
dalam sebuah topik tertentu.
9. Model Celupan (Immersed), dirancang untuk
membantu siswa dalam menyaring dan memadukan berbagai
pengalaman dan pengetahuan dihubungkan dengan medan
pemakaiannya.
10. Model Jejaring (Networked), pemanduan
pembelajaran yang mengandalkan kemungkinan pengubahan
konsepsi.
B. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN PEMBELAJARAN
TERPADU
1. Keunggulan pembelajaran terpadu, antara lain :
a) Mendorong guru mengembangkan kreativitas.
b) Memberikan peluang bagi guru untuk mengembangkan
situasi pembelajaran yang utuh, menyeluruh, dinamis dan
bermakna.
c) Mempermudah dan memotivasi siswa.
d) Menghemat waktu, tenaga dan sarana serta biaya
pembelajaran.
2. Kelemahan pembelajaran terpadu, antara lain :
a) Aspek guru.
b) Aspek siswa.
c) Aspek sarana / sumber pembelajaran.
d) Aspek kurikulum
e) Sistem penilaian dan pengukurannya.
f) Suasana dan penekanan proses pembelajaran.
C. PEMBELAJARAN TERPADU DALAM ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
John Jarolimek menegaskan ips atau studi sosial
merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan
dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial diantaranya
sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi,
filsafat dan psikologi sosial.
Tujuan IPS adalah untuk memperkaya dan mengembangkan
kehidupan peserta didik dengan mengembangkan
kemampuannya dalam lingkungannya dan melatih mereka
untuk menempatkan dalam masyarakat demokratis, dimana
mereka menjadikan negaranya tempat hidup yang lebih
baik.
Model integrasi dalam pembelajaran IPS antara lain :
1) Model integrasi berdasarkan Tema; dalam
pembelajaran IPS keterpaduan dapat dilakukan
berdasarkan tema yang terkait, misalnya pariwisata.
2) Model integrasi berdasarkan potensi utama; dapat
dikembangkan melalui tema yang didasarkan pada potensi
utama yang ada diwilayah setempat, misalnya potensi
kebudayaan Bali.
3) Model integrasi berdasarkan permasalahan;
pembelajaran terpadu pada IPS yang lainnya adalah
berdasarkan permasalahan yang ada, misalnya permasalahan
banjir.
PENUTUP
Kesimpulan
IPS merupakan bidang studi yang cara pandangnya bersifat
terpadu, artinya bahwa IPS merupakan perpaduan dari
sejumlah mata pelajaran sejarah, geografi, ekonomi,
sosiologi, antropologi. Adapun perpaduan ini disebabkan
mata pelajaran-mata pelajaran tersebut mempunyai kajian
yang sama yaitu manusia.
Pendidikan IPS penting diberikan kepada siswa pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah, karena siswa
sebagai anggota masyarakat perlu mengenal masyarakat
dan lingkungannya. Untuk mengenal masyarakat siswa dapat
beljar melalui media cetak, media elektronika, maupun
secara langsung melalui pengalaman hidupnya ditengah-
tengah msyarakat.
Saran
Dengan pengajaran IPS, diharapkan siswa dapat memiliki
sikap peka dan tanggap untuk bertindak secara rasional
dan bertanggungjawab dalam memecahkan masalah-masalah
sosial yang dihadapi dalam kehidupannya.
Siswa diharapkan mampu meningkatkan kemampuan bekerja
sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk,
baik secara nasional maupun global.

Anda mungkin juga menyukai