Anda di halaman 1dari 9

NAMA : I GUSTI NGURAH BAGUS DION SUSILA ABIMAYU AS

NIM : 1907521009
MATKUL : AKUNTANSI BAIYA
No Absen : 07

1. a. Peranan Akuntansi Biaya


- Menentukan harga pokok
Fungsi dari akuntansi pertama adalah menentukan harga pokok atas suatu produk atau
jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Akuntansi ini akan memastikan kalau harga yang
ditawarkan oleh konsumen tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Proses penentuan harga pokok bisa didapat melalui metode pencatatan, penggolongan,
monitor, dan peringkasan seluruh komponen biaya yang masih berhubungan dengan
proses produksi dari data riwayat yang akan dijadikan sebagai acuan pihak manajemen
dalam menentukan harga pokok produksi.
- Merencanakan dan mengendalikan biaya
Dalam perencanaan dan pengendalian biaya, akuntansi biaya dapat menentukan biaya
yang diperlukan untuk sekali produksi. Hanya saja, perencanaan dan pengendalian ini
sering menimbulkan penyimpangan (selisih biaya sebenarnya dengan perencanaan
biaya).Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihak manajemen akan memonitor setiap
proses produksi yang berlangsung. Jika ada penyimpangan, pihak manajemen akan
mencari tahu penyebabnya dan memikirkan tindakan yang diperlukan sebagai bentuk
pengendalian.
- Mengambil keputusan
Ketika semua biaya yang diperlukan untuk melaksanakan proses produksi perusahaan
sudah tercatat dengan baik, maka data biaya tersebut akan dikirimkan ke pihak
manajemen untuk dilakukan suatu pengambilan keputusan yang akan berdampak besar
terhadap kehidupan perusahaan di masa yang akan datang.

b. Perbedaan Akuntansi Keuangan dengan Akuntansi Manajemen


Akt Keuangan Akt Manajemen
Tujuan Menghasilkan laporan Menghasilkan laporan secara
keuangan yang spesifik dan detail,
menggambarkan kondisi dan mengidentifikasikan masalah
performa perusahaan pada yang timbul serta
periode tertentu. Akuntansi menyelesaikan masalah
keuangan membantu pihak tersebut. Akuntansi
eksternal untuk membuat manajemen bermanfaat bagi
keputusan terkait ekonomi pihak internal perusahaan
dan investasi sehingga dapat karena berisi informasi
dilakukan evaluasi kinerja terkini dan akan datang dari
manajemen dalam perusahaan, seperti
menjalankan bisnis penganggaran, evaluasi
kinerja, optimalisasi
operasional, dan sebagainya.
Pengguna laporan Digunakan untuk Digunakan untuk
menyajikan informasi menyediakan informasi
keuangan perusahaan bagi keuangan bagi keperluan
pengguna yang berada di pihak manajemen atau pihak
luar perusahaan (pihak internal perusahaan.
eksternal) dan tidak Informasi yang dihasilkan
digunakan untuk mengambil nantinya akan dipakai
keputusan tentang sebagai bahan evaluasi dan
perusahaan. Misal para sarana pengambilan
pemegang saham, keputusan untuk perusahaan.
pemerintah(instansi Misalnya, para manager,
pemeritah, dirjen pajak), eksekutif, sales, karyawan
kreditur, ataupun analis adinistrasi, ataupun
keuangan. supervisor.
Ruang Lingkup Menyajikan informasi Memberikan informasi yang
keuangan mengenai bertujuan untuk melaporkan
perusahaan secara hanya pada suatu bagian
keseluruhan, misalnya yang ada dalam perusahaan.
neraca, laporan laba rugi, Misalnya, bagian pemasaran,
dan yang lain. bagian produksi, dan bagian
lainnya.
Rentang waktu Mengahasilkan laporan Memiliki rentang waktu
keuangan yang kurang yang jauh lebih fleksibel
fleksibel serta hanya bisa disbanding dengan akuntansi
mencakup rentang jangka keuangan, misalnya harian
waktu tertentu. Misalnya, atau mingguan.
periode satu tahun, setengah
tahun, atau bulanan.
Fokus Informasi Fokus pada informasi masa Cenderung berorientasi
lalu dengan memberikan kepada masa yang akan
gambaran datang.
pertanggungjawaban
manajemen perusahaan atas
pengelolaan dana
perusahaan.
Tipe Informasi Hanya mengukur mengenai Mengukur keuangan dan
keuangan saja dan operasional serta pengukuran
berpedoman pada Standar fisik proses, supplier,
Akuntansi Keuangan (SAK) teknologi, competitor, dan
yang berlaku. juga pelanggan. Laporan
akuntansi manajemen tidak
memiliki batasan pada
prinsip akuntansi, dimana
selama prinsip-prinseip yang
digunakan itu memberikan
manfaat bagi pihak
manajemen, baik dalam hal
pengukuran dan prhitungan,
maka hal tersebut masih
wajar diterapkan.
Sifat Informasi Membutuhkan tingkat Harus mampu membantu
ketepatan yang tinggi, manajemen dalam
obyektif, bisa diuji pengambilan suatu
kebenarannya, serta akurat. keputusan baik keputusan
Biasanya pihak manajemen perencanaan, pengoperasian,
mempergunakan layanan pengarahan, serta
jasa pihak ketiga yang pengendalian. Oleh karnanya
independen. akuntansi manajemen tak
hanya mengandalkan satu
disiplin ilmu akuntansi tetapi
juga mengambil displin ilmu
yang lain seperti disiplin
ilmu manajemen. Hasil dari
laporan akhir manajemen
bersifat tertutup dan tidak
dipublish kepada pihak luar.

c. Klasifikasi Biaya
- Incremental cost adalah biaya yang timbul akibat adanya pertambahan atau pengurangan
output (biasanya merupakan hasil dari kegiatan produksi/operasi). Incremental cost juga
merupakan biaya yang terjadi sebagai akibat dari suatu keputusan. Incremental cost
diukur dari berubahnya IC karena suatu keputusan. Oleh sebab itu sifatnya bisa variabel,
bisa juga fixed. Contoh: penambahan biaya total produksi karena keputusan manajemen
untuk penambahan tenaga kerja dan bahan baku.
- Marginal cost adalah kenaikan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan sebagai akibat
kenaikkan satu output. Perbedaanya dengan incremental cost adalah terletak pada aspek
yang memberi perubahan pada total cost. Jika pada incremental cost perubahan total cost
dipengaruhi oleh perubahan keputusan, pada marginal cost perubahan total cost
dipengaruhi oleh penambahan satu unit produk atau selanjutnya. Contoh: perusahaan
harus menambah anggaran biaya produksi dikarenakan adanya penambahan permintaan
dari orderer yang sebelumnya memesan.
- Unit cost adalah biaya per unit produk. Secara matematis unit cost didefinisikan sebagai
nilai dari hasil pembagian antara total cost yang dibutuhkan dengan jumlah unit produk
(barang atau jasa) yang dihasilkan. Contoh, perusahaan dapat mengetahui informasi
mengenai harga biaya per unit piece dari produk yang diproduksi melalui perhitungan
unit cost.
- Total cost (biaya total) adalah keseluruhan biaya produksi yang digunakan untuk
menghasilkan sejumlah output tertentu baik yang bersifat tetap maupun variabel. Contoh:
perusahaan melakukan pengkalkulasian total biaya produksi yang dikeluarkan.
- Recurring cost (biaya terulang) adalah biaya yang besarnya sama yang harus dibayarkan
lagi dengan adanya tambahan suatu aktivitas yang menghasilkan produk (output) yang
sama. Setiap penambahan 1 unit output, biaya yang ditanggung berulang atau bertambah
sebesar biaya per unitnya. Contoh, apakah mesin photo copy digunakan atau tidak,
perusahaan akan membayar uang sewa mesin photo copy sebesar Rp. 1 juta perbulannya.
2. Perhitungan harga pokok produksi per satuan departemen A

Unsur biaya Total biaya Unit ekuivalensi Biaya produksi per


produksi kg
Bahan baku Rp 70.000 35.000 Rp 2
Tenaga kerja 155.000 31.000 5
Overbead pabrik 248.000 31.000 8

Total Rp 173.000 Rp 15

Perhitungan harga pokok produk jadi dan persediaan produk dalam proses dep A
Harga pokok produk jadi : 30.000 x Rp 15 Rp 450.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses
Biaya bahan baku : 100 % x 5.000 x Rp 2 = Rp 10.000
Biaya tenaga kerja 20 % x 5.000 x Rp 5 = Rp5.000
Biaya overhead pabrik 20 % x 5.000 x Rp 8= Rp 8.000
Rp 23.000
Jumlah biaya produksi Departemen A bulan januari 20x1 Rp 473.000

Jurnal pencatatan biaya produksi departemen A


Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku :
Barang dalam proses-biaya bahan baku departemen A Rp 70.000
Persediaan bahan baku Rp 70.000
Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja :
Barang dalam proses- biaya tenaga kerja departemen A Rp 155.000
Gaji dan upah Rp 155.000
Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik departemen A
Barang dalam proses- biaya overhead pabrik departemen A Rp 248.000
Berbagai rekening yang di kredit Rp 248.000
Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer oleh departemen A ke
departemen B:
Barang dalam proses – biaya bahan baku departemen B Rp 450.000
Barang dalam proses- biaya bahan baku departemen A Rp 60.000
Barang dalam proses-biaya tenaga kerja departemen A Rp 150.000
Barang dalam proses-biaya overhead pabrik departemen A Rp 240.000
Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yang belum selesai
diolah dalam department A pada akhir bulan januari 20x1
Persediaan produk dalam proses-departemen A Rp 23.000
Barang dalam proses- biaya bahan baku departemen A Rp 10.000
Barang dalam proses-biaya tenaga kerja departemen A Rp 5.000
Barang dalam proses-biaya overhead pabrik departemen A Rp 8.000

Perhitungan harga pokok produksi per satuan departemen B

Unsur biaya Total biaya Unit ekuivalensi Biaya produksi per


produksi kg

Tenaga kerja 270.000 27.000 10


Overbead pabrik 405.000 27.000 15
Total Rp 675.000 Rp 25

Perhitungan harga pokok produk jadi dan persediaan produk dalam proses dep B
Harga pokok produk selesai yang di transfer departemen B ke
gudang
Harga pokok dari departemen A : 24.000 x Rp 15 Rp 360.000
Biaya yang ditambahkan oleh departemen B : 24.000x Rp 25 600.000

Total harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang 960.000


24.000 x Rp 40
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir
Harga pokok dari departemen A : 6.000 x Rp 15 90.000
Biaya yang ditambahkan oleh departemen B:
Biaya tenaga kerja 50 % x 6.000 x Rp 10 = Rp30.000
Biaya overhead pabrik 50 % x 6.000 x Rp 15= Rp 45.000 Rp 75.000
Total harga pokok persediaan produk dalam proses departemen 165.000
B
Jumlah biaya produksi kumulatif Departemen B bulan januari Rp 1.125.000
20x1

Jurnal pencatatan biaya produksi departemen B


Jurnal untuk mencatat penerimaan produk dari departemen A:
Barang dalam proses – biaya bahan baku departemen B Rp 450.000
Barang dalam proses- biaya bahan baku departemen A Rp 60.000
Barang dalam proses-biaya tenaga kerja departemen A Rp 150.000
Barang dalam proses-biaya overhead pabrik departemen A Rp 240.000
Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja :
Barang dalam proses- biaya tenaga kerja departemen B Rp 270.000
Gaji dan upah Rp 270.000
Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik departemen B
Barang dalam proses- biaya overhead pabrik departemen B Rp 405.000
Berbagai rekening yang di kredit Rp 405.000
Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer oleh departemen B ke
gudang
Persediaan produk jadi Rp 960.000
Barang dalam proses- biaya bahan baku departemen B Rp 360.000
Barang dalam proses-biaya tenaga kerja departemen B Rp 240.000
Barang dalam proses-biaya overhead pabrik departemen B Rp 360.000
Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yang belum selesai
diolah dalam department A pada akhir bulan januari 20x1
Persediaan produk dalam proses-departemen B Rp 165.000
Barang dalam proses- biaya bahan baku departemen B Rp 90.000
Barang dalam proses-biaya tenaga kerja departemen B Rp 30.000
Barang dalam proses-biaya overhead pabrik departemen B Rp 45.000
3. Persediaan bahan baku A pada tanggal 1 januari 201x terdiri dari :
600 kg @ Rp. 2.400 = Rp. 1.440.000
400 kg @ Rp. 2.500 = Rp. 1.000.000

Transaksi Pembelian dan pemakaian selama Januari 201x

Tanggal Transaksi Kuantitas Harga beli /kg Jumlah


6/1 Pemakaian 700
15/1 Pembelian 1 200 2.750 3.300.000
17/1 Pembelian 500 3 000 1.500.000
21/1 Pemakaian 1 100
Jumlah Pembelian 4.800.000

a. Kartu Persediaan : Metode MPKP – pencatatan dengan perpektual

Tgl Ket Pembelian Pemakaian Sisa


Kuantitas Harga/ Jml Kuantitas Harga/ Jml Kuantitas Harga Jml
kg kg
1/1 Saldo awal 600 2.400 1.440.000
400 2.500 1.000.000
6/1 Pemakaian 600 2.400 1.440.000
100 2.500 250.000 300 2.500 750.000
15/1 Pembelian 1.200 2.750 3.300.000 300 2.500 750.000
1.200 2.750 3.300.000
17/1 Pembelian 500 3.000 1.500.000 300 2.500 750.00
1.200 2.750 3.300.000
500 3.000 1.500.000
21/1 Pemakaian 300 2.500 750.000
800 2.750 2.200.000 400 2.750 1.100.000
500 3.000 1.500.000
Jumlah 1.700 4.800.000 1.800 4.640.000 900 2.600.000
4.

b. Metode MPKP – Persediaan Fisik


Persediaan awal 1000 kg Rp. 2.440.000
Pembelian 1700 kg Rp. 4.800.000
Jml bahan baku yg tersedia utk diolah Rp. 7.240.000
Persediaan akhir :
400 @Rp. 2750 1.100.000
500 @Rp. 3000 1.500.000
Rp. 2.600.000
Biaya bahan baku bulan januari Rp. 4.640.000

Anda mungkin juga menyukai