Anda di halaman 1dari 10

PLC MNEMONIC

Programmable Logic Controller (PLC)

1. Pengertian PLC adalah komputer elektronik yang mudah digunakan yang memiliki fungsi
kendali untuk berbagai macam keperluan dan tingkat kesulitan yang beragam. Sistem PLC ini
menggunakan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksi yang
mengimplementasikan fungsi spesifik seperti logika, urutan, pewaktu, pencacahan dan
operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau prosees melalui modul-modul
I/O.(Capiel,1982)

2. Fungsi PLC
Secara umum fungsi dari PLC adalah sebagai berikut :
a. Control Sekuensial
PLC memroses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan
pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step /
langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat (Fahron Al Wotani,
2009).
b. Monitoring Plant
PLC secara terus menerus memonitor suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat
ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang
dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut ke operator
(Fahron Al Wotani, 2009).

3. Input/Output pada PLC


Sistem input/output diskret pada dasarnya merupakan antarmuka yang mengkoneksikan
central processing unit (CPU) dengan peralatan input/output luar. Lewat sensor-sensor yang
terhubung dengan modul ini, PLC mengindra besaran-besaran fisik (posisi,gerakan, level,
arus, tegangan) yang terasosiasi dengan sebuah proses atau mesin. Berdasarkan status dari
input dan program yang tersimpan di memori PLC, CPU mengontrol perangkat luar yang
terhubung dengan modul output (Iwam Setiawan, 2006:65). PLC pasti tidak akan dapat
digunakan untuk system yang kompleks jika input/outputnya terbatas. Oleh karena itu pada
PLC dapat dipasang suatu modul I/O yang terpisah dengan modul PLC. Berikut adalah contoh
gambar dari modul I/O:
Gambar 1a Modul Input Gambar 1b Modul Output

4. Bahasa pemrograman yang digunakan pada PLC


Terdapat banyak pilihan bahasa untuk membuat program dalam PLC. Masing-masing
bahasa mempunyai keuntungan dan kerugian tergantung dari sudut pandang kita sebagai
user / pemogram. Pada umumnya terdapat 2 bahasa pemograman sederhana dari PLC , yaitu
pemograman diagram ladder dan bahasa instruction list. (mnemonic code).Diagram Ladder
adalah bahasa yang dimiliki oleh setiap PLC.
Diagram Ladder menggambarkan program dalam bentuk grafik. Diagram ini
dikembangkan dari kontak-kontak relay yang terstruktur yang menggambarkan aliran arus
listrik. Dalam diagram ladder terdapat dua buah garis vertical dimana garis vertical sebelah
kiri dihubungkan dengan sumber tegangan positip catu daya dan garis sebelah kanan
dihubungkan dengan sumber tegangan negatip catu daya.
Program ladder ditulis menggunakan bentuk pictorial atau simbol yang secara umum
mirip dengan rangkaian kontrol relay. Program ditampilkan pada layar dengan elemen-elemen
seperti normally open contact, normally closed contact, timer, counter, sequencer dll
ditampilkan seperti dalam bentuk pictorial. PLC dapat deprogram langsung dari komputer
maupun dari console. Console ini lebih pertable jika dibandingkan dengan komputer akan
tetapi agak lebih rumit dikarenakan pada console hanya bisa dilihat 1 baris perintah saja. Jadi
kelemahan console adalah tidak mudah melakukan trouble shooting program jika terjadi
kegagalan program. Berikut adalah gambar dari console:

Console
Dibawah kondisi yang benar, listrik dapat mengalir dari rel sebelah kiri ke rel sebelah kanan,
jalur rel seperti ini disebut sebagai ladder line. Peraturan secara umum di dalam
menggambarkan program ladder diagram adalah Daya mengalir dari rel kiri ke rel kanan ·
Output tidak boleh dihubungkan secara langsung di rel sebelah kiri. ·
Tidak ada kontak yang diletakkan disebelah kanan output Hanya diperbolehkan satu output
pada satu ladder line.

Gambar Prinsip diagram ledder

Pada garis-garis ini dipasang kontak-kontak yang menggambarkan kontrol dari switch, sensor dan sebagainya ke
output. Satu baris dari diagram disebut dengan satu rung.

5. Instruksi-Instruksi Dasar Pada PLC


a. LD
Instuksi LD digunakan untuk mengawali suatu program dari baris terdepan. Simbol Dari instruksi LD adalah
sebagai berikut:

Gambar Instruksi LD

Cara pemrograman pada console adalah sebagai berikut:

Keterangan:
Jika LD dalam kondisi ON (1) maka OUT juga akan berkondisi ON atau menyala. Alamat I/O 0000 menunjukkan
bahwa masukan atau input tersebut dialamatkan pada alamat 0000 dan ouput 100 berarti keluaran atau output
beralamat di alamat 100.

b. AND
Instruksi AND jika dilogikakan pada rangkaian analog merupakan suatu rangkaian seri. Jadi apabila salah satu
instruksi berlogika 0 atau OFF maka out put akan berlogika 0 atau OFF. Berikut adalah simbol dari instruksi AND:

Gambar Instruksi AND

Jadi untuk menyalakan output (berlogika ON) maka kedua saklar harus dalam kondisi ON (1). Jika salah satu saja
saklar berkondisi OFF (0) maka output tidak akan berkondisi 0 atau OFF.

c. OR Instruksi
OR jika dilogikakan pada rangkain analog merupakan suatu rangkaian paralel . Jadi apabila salah satu instruksi
berlogika 1 atau ON maka output akan belogika 1 atau ON pula. Simbol dari instruksi OR:

d. OUT Instruksi
OUT adalah instruksi untuk menentukan alamat mana yang akan digunakan sebagai keluaran/ sebagai outputan
dari suatu program.

e. NOT Instruksi
NOT digunakan untuk membalikkan logika awalnya. Jadi jika logika awal 1 maka bila diberi instruksi NOT maka
akan menjadi logika 0, dapat dikombinasikan dengan instruksi lain. Simbol NOT adalah sebagai berikut:

Gambar Instruksi NOT


6. Menu Fungsi (FUN) Pada PLC
a. END Instruksi
END adalah instruksi yang berfungsi untuk mengakhiri suatu program. PLC tidak akan mengeksekusi suatu
program jika belum diakhiri. Untuk mengakhiri program digunakan FUN(01).

b. LATCH Fungsi
LATCH adalah sebagai pengunci atau sama dengan rangkaian R-S flip-flop namun hanya mempunyai 1 output
saja yaitu Q. Rangkaian ini membutuhkan reset untuk mematikan outputnya. Untuk memanggil fungsi ini adalah
dengan menuliskan FUN(11). Berikut adalah diagram ladder dari latch:

Gambar Ladder Diagram FUN 11

Apabila LD 0001 berlogika 1 dan LD 0002 berlogika 0 maka output akan berlogika 1, walaupun LD 0001 berubah
berlogika 0. Namun apabila LD 0002 berlogika 1 apapun logika LD 0001 maka output akan berlogika 0. Sehingga
fungsi ini digunakan sebagai pengunci.
c. Flip-flop Pada PLC terdapat suatu clock atau flip-flop yang dialamatkan pada alamat 25500,25501 dan
25502. Dengan menuliskan alamat tersebut maka tidak perlu membuat rangkaian atau program untuk membuat
clock. Berikut adalah contoh ladder diagramnya :

Gambar 10. Ladder Diagram flip-flop

Kode mnemonic atau Statement List (STL), memberikan cara pandang lain untuk membuat
suatu program. Suatu himpunan instruksi diberikan dalam bentuk lain namun memiliki tujuan
yang sama. Dilihat dari susunannya, kode mnemonic terdiri dari beberapa kolom instruksi.
Adapun kolom-kolom tersebut terdiri dari:
 Operasi, menjelaskan mengenai perintah yang harus dilaksanakan. Ditampilkan pada
kolom sebelah kiri.
 Operand, yaitu sesuatu yang akan dioperasikan oleh operasi. Dengan kata lain, nilai
yang akan diproses oleh operasi. Bentuknya dapat berupa nilai, alamat input/output, atau
alamat memory. Ditampilkan pada kolom sebelah kanan.

Instruksi And ,dan And Inverse

 Gunakan instruksi AND dan ANI untuk menghubungkan secara seri sebuah kontak. Jika
dibutuhkan beberapa kontak secara seri, jumlah kontak tidak dibatasi oleh PLC namun
dibatasi oleh kemampuan
hardware dalam display dan print-nya. Untuk lebih amannya, dalam satu baris bisa
dituliskan 10 kontak dan 1 coil.
 Instruksi AND dan ANI juga bisa dihubungkan secara langsung dengan instruksi OUT
setelah sebelumnya ada inisial instruksi OUT.
Contoh Program :

X1

Instruksi OR, dan OR Inverse

 Gunakan instruksi OR dan ORI untuk menghubungkan secara pararel sebuah kontak.
Untuk menghubungkan sebuah blok yang terdiri lebih dari satu kontak yang terhubung
pararel, gunakan instruksi ORB.
· Hubungkan satu sisi dari instruksi OR/ORI ke sisi kiri bus bar.
Contoh Program :
Instruksi OR Block

 Sebuah instruksi ORB adalah instruksi independent dan tidak bisa diasosiasikan dengan
jumlah device.
· Gunakan instruksi ORB untuk menghubungkan rangkaian multi kontak( biasanya blok
rangkaian seri) secara pararel dengan rangkaian dasarnya.
· Untuk menuliskan titik dimulainya blok rangkaian gunakan instruksi LD atau LDI. Setelah
selesai menuliskan blok rangkaian seri, hubungkan ke rangkaian dasar secara pararel
dengan menggunakan instruksi ORB.
Contoh Program :

Instruksi And Block


· Instruksi ANB adalah instruksi independent dan tidak dapat diasosiasikan dengan
jumlah/simbol device.
· Gunakan instruksi ANB untuk menghubungkan secara seri multi rangkaian kontak yang
pararel.
· Untuk menentukan titik awal dari blok rangkaian, gunakan instruksi LD atau LDI. Setelah
blok rangkaian pararel selesai, hubungkan dengan rangkaian dasarnya secara seri dengan
menggunakan instruksi ANB.
· Karena keterbatasan proses batch dalam PLC, gunakan tidak lebih dari 8 instruksi LD dan
LDI dalam mendefinisikan sebuah blok (dihubungkan pararel). Jika diabaikan akan
menyebabkan hasil program error.
MPS, MRD, dan MPP

 Gunakan ketiga instruksi ini untuk menghubungkan coil output kesisi kiri dari sebuah
kontak. Tanpa instruksi ini hubungan hanya dapat dibuat ke sisi kanan dari kontak
sebelumnya.
· MPS menyimpan titik hubung dari rangkaian ladder sehingga cabang coil berikutnya dapat
memanggil nilai logika sebelumnya.
· MRD memanggil kembali atau membaca titik hubung (data logika) yang disimpan
sebelumnya dan meneruskannya ke kontak berikutnya yang terhubung dengannya.
· MPP akan mem-Pop (Panggil dan Pindahkan) dari titik hubung yang telah disimpan.
Pertama akan menghubungkan ke kontak berikutnya kemudian memindahkan titik dari area
penyimpanan sementara.
· Setiap instruksi MPS harus ada instruksi MPP yang saling berhubungan.
· Kontak paling akhir atau rangkaian coil harus dihubungkan dengan sebuah instruksi MPP.
· Dalam satu rangkaian step jumlah pasangan MPS-MPP harus tidak lebih dari 11.

Anda mungkin juga menyukai