Bab 1
Bab 1
Dibawah ini adalah gambar bentuk Relay dan Simbol Relay yang sering
ditemukan di Rangkaian Elektronika.
1. Electromagnet (Coil)
2. Armature
3. Switch Contact Point (Saklar)
4. Spring
Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi CLOSE (tertutup)
Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi OPEN (terbuka)
Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah
kumparan Coil yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Apabila
Kumparan Coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya Elektromagnet yang
kemudian menarik Armature untuk berpindah dari Posisi sebelumnya (NC) ke
posisi baru (NO) sehingga menjadi Saklar yang dapat menghantarkan arus listrik
di posisi barunya (NO). Posisi dimana Armature tersebut berada sebelumnya
(NC) akan menjadi OPEN atau tidak terhubung. Pada saat tidak dialiri arus
listrik, Armature akan kembali lagi ke posisi Awal (NC). Coil yang digunakan oleh
Relay untuk menarik Contact Poin ke Posisi Close pada umumnya hanya
membutuhkan arus listrik yang relatif kecil.
Karena Relay merupakan salah satu jenis dari Saklar, maka istilah Pole dan
Throw yang dipakai dalam Saklar juga berlaku pada Relay. Berikut ini adalah
penjelasan singkat mengenai Istilah Pole and Throw :
Selain Golongan Relay diatas, terdapat juga Relay-relay yang Pole dan Throw-
nya melebihi dari 2 (dua). Misalnya 3PDT (Triple Pole Double Throw) ataupun
4PDT (Four Pole Double Throw) dan lain sebagainya.
Untuk lebih jelas mengenai Penggolongan Relay berdasarkan Jumlah Pole dan
Throw, silakan lihat gambar dibawah ini :
1. LOGIKA OR
Gerbang OR dinyatakan sebagai Y = A + B, dimana output rangkaian Y bernilai
0, hanya jika kedua inputnya A dan B masing-masing bernilai 0; dan output Y
bernilai 1 untuk nilai-nilai A dan B yang lain.
2. LOGIKA AND
Gerbang AND dinyatakan sebagai Y = A · B, dimana output rangkaian Y bernilai
1, hanya jika kedua inputnya A dan B masing-masing bernilai 1; dan output Y
bernilai 0 untuk nilai-nilai A dan B yang lain.
3. LOGIKA NOT
Gerbang NOT juga dikenal sebagai inverter dan dinyatakan sebagai . Nilai output Y
merupakan negasi atau komplemen dari input A. Jika input A bernilai 1, maka output Y bernilai 0,
demikian sebaliknya.
4. LOGIKA NAND
Gerbang NOR dinyatakan sebagai dimana output rangkaian Y bernilai 1, hanya jika kedua
inputnya A dan B masing-masing bernilai 0, dan output Y bernilai 0 untuk nilai-nilai A dan B yang lain.
Jadi NOR adalah komplemen dari OR.
5. LOGIKA NOR
Gerbang NOR dinyatakan sebagai dimana output rangkaian Y bernilai 1, hanya jika kedua
inputnya A dan B masing-masing bernilai 0, dan output Y bernilai 0 untuk nilai-nilai A dan B yang lain.
6. X-OR
Gerbang X-OR dinyatakan sebagai atau disederhanakan menjadi Y = A ⊕ B, dimana
output rangkaian Y bernilai 0, jika kedua input A dan B memiliki nilai yang sama, dan output Y bernilai
1 jika kedua input A dan B memiliki nilai yang tidak sama.
Fungsi dari peralatan kontrol ini adalah sebagai pengatur waktu bagi peralatan
yang dikendalikannya. Timer ini dimaksudkan untuk mengatur waktu hidup atau
mati dari kontaktor atau untuk merubah sistem bintang ke segitiga dalam delay
waktu tertentu.
Timer dapat dibedakan dari cara kerjanya yaitu timer yang bekerja
menggunakan induksi motor dan menggunakan rangkaian elektronik.
Timer yang bekerja dengan prinsip induksi motor akan bekerja bila motor
mendapat tegangan AC sehingga memutar gigi mekanis dan menarik serta
menutup kontak secara mekanis dalam jangka waktu tertentu.
Bagian input timer biasanya dinyatakan sebagai kumparan (Coil) dan bagian
outputnya sebagai kontak NO atau NC.
Kumparan pada timer akan bekerja selama mendapat sumber arus. Apabila
telah mencapai batas waktu yang diinginkan maka secara otomatis timer akan
mengunci dan membuat kontak NO menjadi NC dan NC menjadi NO.