Anda di halaman 1dari 4

Ikhtiar dan Tawakkal Hadapi Wabah Corona

Jamaah rahimakumullah
Wabah yang saat ini mendunia, yaitu menjangkitnya virus corona, merupakan musibah dan
keprihatinan kita semua. Jutaan orang telah menjadi korban terdampaknya virus ini, dan ratusan ribu
orang lainnya meninggal dunia di seratus lebih negara.

Yang pertama dan utama kita kemukakan menghadapi musibah besar ini, adalah mengembalikan
semuanya kepada Allah, Sang Pencipta Yang Maha segala-galanya. Allah yang telah menciptakan
semua makhluk-Nya, baik yang besar maupun yang kecil, yang terlihat maupun tidak kelihatan oleh
mata.

Maka, semestinya kita tidak bersedih dan khawatir berlebihan dan berlarut-larut, menyesali nasib lalu
berputus asa. Sebab semuanya memang hanya milik Allah. Termasuk wabah corona yang saat ini
merebak ke seluruh dunia, merupakan musibah bagi kita semua, dan menjadi pelajaran agar kita
berupaya mengatasinya dan mengantisipasinya dengan segera dan tepat.

Jamaah rahimakumullah
Tentu kita menghayatinya, bahwa segala urusan di muka bumi ini, semua yang berlangsung di atas
dunia ini, adalah atas izin dan kehendak Allah SWT. Seperti firman-Nya:

ٌ‫ع ِليم‬
َ ٌٌ‫ش ْيء‬
َ ٌٌ‫ّللاٌٌُبِك ُِل‬ َ ُ‫اّللٌٌيَ ْه ِدٌٌقَ ْلبَه‬
َ ‫ٌٌو‬ ِ َ ‫ٌٌمنٌ ُّم ِصي َبةٌٌإِ َّلٌٌبِ ِإ ْذ ِن‬
ِ َ ِ‫ٌٌو َمنٌيُ ْؤ ِمنٌب‬
َ ‫ٌٌّللا‬ ِ ‫اب‬ َ َ ‫َماٌأ‬
َ ‫ص‬
“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah, dan setiap orang
yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu.” (QS At-Taghabun: 11).

Pada ayat lain, Allah SWT menekankan:

ٌ‫نٌو َرقَةٌٌإِ َّلٌٌيَ ْعلَ ُم َها‬


َ ‫ٌٌم‬ ُ ُ‫سق‬
ِ ‫ط‬ َ ٌ‫ٌٌوٱ ْلبَحْ ٌِر‬
ْ َ ‫ٌۚو َماٌت‬ َ ‫ٌۚويَ ْعلَ ُمٌٌ َماٌ ِفىٌٱ ْلبَ ِر‬
َ ٌ‫ٌٌّلٌٌ َي ْعلَ ُم َهاٌٌإِ َّلٌٌ ُه ٌَو‬
َ ‫ب‬ِ ‫َو ِعن َدهُۥٌ َمفَا ِت ُحٌٌٱ ْلغَ ْي‬
ٌ‫ٌٌو َّلٌٌيَا ِبسٌٌ ِإ َّلٌٌفِىٌ ِك َٰت َبٌٌ ُّم ِبين‬
َ ‫ٌٌر ْطب‬ َ ‫ٌٌو َّل‬َ ‫ض‬ ِ ‫ٌٌٱْل َ ْر‬
ْ ‫ت‬ ِ ‫ظلُ َٰ َم‬
ُ ٌ‫َو َّلٌٌ َحبَةٌٌفِى‬
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia
sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur
melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan
tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh
Mahfudz).” (QS Al-An’am: 59).

Berkaitan dengan ayat ini, Syaikh Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir asal Suriah, dalam Kitab
Tafsir Al-Wajiz, menjelaskan, bahwa ayat yang agung ini menjelaskan ilmu Allah yang menyeluruh.

Bahwa Allah mengetahui, bukan hanya mengetahui, tapi Maha Mengetahui, semua yang ada dan
terjadi di daratan dan di tempat-tempat sepi tersembunyi sekalipun, yang mencakup binatang,
pepohonan, pasir kerikil, dan debu, termasuk bakteri dan virus. Juga segala hewan yang berada di
laut, berupa binatang, tambang, ikan, dan lain-lain yang dikandungi oleh airnya.

Tiada sehelai daun pun yang gugur dari pohon darat, laut, kota, desa, dunia dan akhirat kecuali Allah
mengetahuinya. Termasuk tidak ada sebutir bijipun yang jatuh dalam kegelapan bumi, berupa biji-
bijian, buah-buahan dan tanaman, biji yang di tanam oleh manusia, dan biji-biji tanaman di darat yang
menjadi cikal tumbuh-tumbuhan. Melainkan semuanya tertulis di dalam kitab yang nyata atau Lauh
Mahfudz.

Itu semua adalah bukti keagungan Allah Yang Maha Besar dan keluasan-Nya dalam seluruh sifat-
sifat-Nya. Maka jika seluruh mahkluk dari yang pertama sampai terakhir bersatu untuk mengetahui
sebagian dari sifat-sifat-Nya, niscaya mereka tidak memiliki daya dan kekuatan untuk itu. Maka,
Maha Suci Allah Yang Maha Agung, Maha Luas, Maha Mengetahui, Maha Terpuji, Maha Mulia,
Maha Menyaksikan dan Maha Meliputi.

Alangkah mulianya Allah sebagai Tuhan, yang tidak ada seorang pun yang mampu menghitung
pujian-Nya. Ayat ini menunjukkan ilmu-Nya yang meliputi segala sesuatu dan kitab-Nya yang
mencakup seluruh peristiwa. Maka, sepantasnyalah kita mengucapkan, kalimat
pujian, “Subhaanallaah, walhamdulillaah, walaailaaha illaah, Allaahu Akbar.”

Jamaah rahimakumullah
Adapun pada diri kita sebagai manusia biasa, bisa jadi musibah, termasuk wabah virus corona, bisa
jadi karena ulah tangan manusia. Ulah perilaku berlebihan, tidak menjaga kebersihan, perbuatan
maksiat, zina, riba, dan sejenisnya.
Allah telah mengingatkan manusia di dalam ayat-Nya:

ِ َ‫س َبتٌٌْأ َ ْيدِيٌالن‬


َ ‫اسٌٌ ِليُذِيقَ ُهمٌبَ ْع‬
َ ُ‫ضٌٌالَذِيٌع َِملُواٌلَعَلَ ُه ْمٌٌيَ ْر ِجع‬
ٌ‫ون‬ َ ‫ٌٌوا ْلبَحْ ِرٌٌبِ َماٌ َك‬
َ ‫سا ُدٌٌفِيٌا ْلبَ ِر‬ َ
َ َ‫ظ َه َرٌٌا ْلف‬
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya
Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke
jalan yang benar).” (QS Ar-Ruum: 41).

Di dalam Tafsir Al-Mukhtashar, di bawah pengawasan Syaikh Shalih bin Abdullah bin Humaid,
Imam Masjidil Haram, dijelaskan, bahwa kerusakan di daratan dan di lautan seperti kekeringan,
minimnya hujan, banyaknya penyakit dan wabah, yang semua itu bisa disebabkan kemaksiatan-
kemaksiaan yang dilakukan oleh manusia. Agar manusia menerima peringatan dan mendapatkan
hukuman dari sebagian perbuatan mereka di dunia. Supaya mereka bertaubat kepada Allah dan
kembali kepada-Nya dengan meninggalkan kemaksiatan, selanjutnya keadaan mereka akan membaik
dan urusan mereka menjadi lurus.

Pada ayat lain Allah memperingatkan:

َ ‫سبَتٌٌْأَ ْيدِي ُك ْم‬


ٌ‫ٌٌويَ ْعفُوٌع َْنٌٌ َكثِير‬ َ ‫ٌٌم ْنٌٌ ُم ِصي َبةٌٌفَبِ َماٌ َك‬ َ َ ‫َو َماٌأ‬
ِ ‫صابَ ُك ْم‬
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kamu
sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar dari dosa-dosamu.” (QS Asy-Syura: 30).

Jamaah rahimakumullah
Adapun kemudian ada yang meninggal setelah terdampak virus corona, maka sesungguhnya
kematian itu bukanlah karena seseorang atau benda apapun. Namun semata-mata karena ajal yang
sudah Allah tentukan. Maka, bagi yang tertimpa wabah corona, atau apapun, tetap berharap dan
bergantungnya mutlak kepada Allah.

Perasaan takut dan khawatir adalah normal karena ini bagian dari sifat manusiawi; namun demikian,
ketakutan dan perasaan cemas yang berlebihan semestinya dihindari. Perbanyaklah ibadah kepada
Allah SWT, berdzikir, dan berdoa minta pertolongan dan perlindungan. Adapun kepada manusia,
seperti periksa dan berobat dokter, karantina perawatan, itu hanyalah ikhtiar, yang memang harus
maksimal juga dilakukan, agar dapat sehat kembali.

Sisi lainnya adalah bahwa setiap penyakit, termasuk wabah virus, pasti ada obatnya. Kita manusia
tinggal mengusahakanya sesuai ilmu dan pengetahuan tentunya. Dengan tetap berkeyakinan bahwa
hakikatnya Allah-lah yang menyembuhkan. Pengobatan adalah usahanya.

Pada ayat lain dikatakan:


َ ٌٌ‫سكٌٌَ ِب َخيْرٌٌفَ ُه َو‬
ٌ‫ع َل َٰىٌٌك ُِلٌٌش َْىءٌٌقَدِير‬ ْ ‫س‬ َ ٌ‫فٌٌلَهُۥٌ ِإ َّلٌٌ ُه ٌَو‬
َ ‫ٌۖو ِإنٌ َي ْم‬ ِ ‫كٌٌَٱّللٌٌُ ِبضُرٌٌفَ َلٌٌكَا‬
َ ‫ش‬ َ ‫س‬ ْ ‫س‬
َ ‫َو ِإنٌ َي ْم‬
“Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang
menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka
Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.” (QS Al-An’am : 17).

Untuk itu, hadirin yang mulia


Marilah kita perkuat upaya spiritual ilahiyah, yakni dengan memanjatkan doa, memohon
perlindungan dan keselamatan dari Allah Sang Maha Pencipta dan Sang pemberi Keselamatan.
Memperkuat spiritual jiwa dengan shalat, doa, dzikrullah, shalawat dan kalimat-kalimat thayyibah.
Jika kita menghidupkan sunnah-sunnah Nabi dalam kebersihan, insya-Allah itu akan membantu
meningkatkan daya tahan tubuh kita dari serangan wabah penyakit.

Semoga Allah SWT senantiasa melindungi dan menyelematkan kita dari segala bala, wabah virus
corona, dan berbagai ujian dan bencana lainnya. Aamiin.

‫ت َو ِذ ْك ِر ْال َح ِكيْم‬ ِ ‫بَا َر َك هللاُ ِلي َولَ ُك ْم فِي اْلقُ ْرا َ ِن اْلعَ ِظي ِْم َونَفَعَنِي َواِيَا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِمنَ اْ ََل يَا‬
‫ب فَا‬ ٍ ‫سا ِء ِر اْل ُم ْس ِل ِميْنَ ِم ْن ُك ِل َذ ْن‬
َ ‫هللا اْل َع ِظيْم ِلي َولَ ُك ْم َو ِل‬
َ ‫اَقُ ْو ُل قَ ْو ِلي هَا َذا َوا َ ْست َ ْغ ِف ُر‬
َّ ‫ْست َ ْغ ِف ُر ْوهُ اِنَّهُ ُه َو اْلغَفُ ْو ُر‬
‫الر ِحيْم‬

َ ‫ٌٌم ْن َه‬
ٌ‫اٌوما‬ ِ ‫ظ َه َر‬ َ ٌ‫ٌ َما‬،‫سو َءٌٌال ِفت َ ِن‬ َ ‫الم َح َن‬
ُ ‫ٌو‬، ِ ‫ٌٌو‬َ ‫ّلز َل‬
ِ ‫الز‬َ ‫ناٌو‬
َ ‫الز‬ ِ ‫باٌو‬َ ‫الر‬ ِ ‫اءٌو‬َ َ‫الوب‬ َ َ‫عنَاٌالغ‬
َ ‫لٌو‬ َ ٌٌ‫ٌٌارفَ ْع‬
ْ ‫الل ُه َم‬
ٌَ ‫اح ِم‬
‫ين‬ ِ ‫ٌٌالر‬ َ ‫س ِل ِم‬
َ ‫ٌ ِب َرحْ َم ِتكٌٌَ َياٌأ ِْر َح َم‬،‫ين‬ َ ٌٌ‫ٌٌوع َْن‬
ْ ‫سا ِئ ِرٌٌ ِبل ِدٌٌال ُم‬ َ ‫صة‬َ ‫ٌع َْنٌٌ َبلَ ِد َناٌ َه َذاٌ َخا‬،‫ط َن‬ َ ‫َب‬
“Ya Allah! Angkat dari kami penyimpangan, malapetaka, zina, riba, gempa bumi, bencana, dan segala cobaan
yang buruk.

Ya Allah sungguh kami berlindung kepada-Mu dari cobaan yang berat, kesengsaraan yang hebat, dan takdir
yang buruk. Ya Allah jagalah kami dari segala bala, wabah, kelaparan, kemudaratan, kekejian, kemunkaran,
kesesatan, kesulitan, segala fitnah, penyakit menular dan segala ujian, baik yang zahir atau yang batin di negeri
kami khususnya, dan di negeri-negeri kaum muslimin umumnya, karena sesungguhnya Engkau Rabb Maha
Kuasa atas segala sesuatu.

ِ َ‫ش َمات َ ِة ْاْل َ ْعد‬


‫اء‬ َ ‫اء َو‬
ِ ‫ض‬َ َ‫وء ْالق‬
ِ ‫س‬ُ ‫اء َو‬ َّ ‫اللَّ ُه َّم ِإنَّا نَعُوذُ ِب َك ِم ْن َج ْه ِد ْالبَ ََل ِء َودَ َر ِك ال‬
ِ َ‫شق‬
Ya Allâh, kami berlindung kepada-Mu dari beratnya musibah yang tak mampu ditanggung, dari datangnya
sebab-sebab kebinasaan, dari buruknya akibat apa yang telah ditakdirkan, dan gembiranya musuh atas
penderitaan yang menimpa.

‫َاء َو ْال ُم ْن َك ِر‬


ِ ‫ع ِن ْالفَ ْحش‬
َ ‫اء ذِى ْالقُ ْربَى َويَ ْن َهى‬ ِ َ ‫ان َوإِ ْيت‬
ِ ‫س‬َ ‫ ِإ َّن هللاَ يَأ ْ ُم ُر بِ ْل َع ْد ِل َواْ ِإل ْح‬،ِ‫ِعبَا َدهللا‬
َ ‫هللا ْال َع ِظي َْم يَ ْذ ُك ْر ُك ْم َوا‬
،‫ش َك ْروهُ َعلَى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم‬ ُ ‫َو ْالبَ ْغي ِ يَ ِع‬
َ ‫ظ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم ت َ َذ َّك ُر ْونَ فَا ْذ ُك ُر ْوا‬
‫َولَ ِذ ْك ُرهللاِ أ َ ْك َب ُر‬

Anda mungkin juga menyukai