Anda di halaman 1dari 7

Ikhtiar dan Tawakkal Hadapi Wabah Corona

ْ ُ‫ت أَ ْع َما ِل َنا َم ْن يَ ْه ِد ِه للاُ فَلَ ُم ِضل لَهُ َو َم ْن ي‬


َ‫ض ِل ْل فَل‬ ِ ُ‫لل ِم ْن ش ُُر ْو ِر أَ ْنف‬
َ ‫سنَا َو‬
ِ ‫سيِِّئ َا‬ ِ ‫ستَ ْغ ِف ُرهُ َونَعُ ْوذُ ِبا‬
ْ َ‫ستَ ِع ْينُهُ َون‬ ِ ‫إِن ا ْل َح ْم َد‬
ْ َ‫لل نَحْ َم ُدهُ َون‬
ُ‫س ْولُه‬ َ ‫ش َه ُد أَن ُمحَمدا‬
ُ ‫ع ْب ُد ُه َو َر‬ ْ َ ‫ش َه ُد أ َ ْن لَ ِإلَهَ ِإل للاُ َوحْ َد ُه لَ ش َِر ْيكَ لَهُ َوأ‬
ْ َ ‫ِي لَهُ َوأ‬
َ ‫َهاد‬
ْ ‫للا حَق تُقَاتِ ِه َولَ ت َ ُموت ُن إِل َوأَنت ُم ُّم‬
َ‫س ِل ُمون‬ َ ِّ ْ‫يَا أَيُّهَا ال ِذينَ آ َمنُواْ اتقُوا‬
‫از َف ْوزا‬ ُ ‫ص ِل ْح لَ ُك ْم أ َ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغ ِف ْر لَ ُك ْم ذُنُوبَ ُك ْم َو َمن يُ ِط ْع للاَ َو َر‬
َ ‫سولَهُ فَقَ ْد َف‬ َ ‫يَا أَيُّهَا ال ِذينَ آ َمنُوا اتقُوا للاَ َوقُولُوا قَ ْول‬
ْ ُ‫ ي‬. ‫سدِيدا‬
‫ أما بعد‬.‫ع َِظيما‬
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah, Tuhan pemberi segala nikmat dan karunia yang tak
terhingga jumlahnya. Dzat yang menakdirkan segala sesuatu penuh dengan hikmah dan pelajaran
berharga. Dzat yang Maha Menguasai segala isi langit dan bumi dan di antara keduanya. Dzat yang
Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Dzat Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus
seluruh makhluk-Nya.
Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad SAW, segenap keluarga dan sahabatnya, para
pejuang yang gigih berjuang, serta pengikutnya yang istiqamah menegakkan sunnahnya hingga akhir
jaman.

Senantiasa khatib menyampaikan wasiat kepada hadirin untuk menjaga dan meningkatkan takwa
kepada-Nya. Takwa dalam arti menjalankan seluruh perintah-Nya dan meninggalkan segala
larangan-Nya. Takwa dalam arti taat kepada Allah dengan tidak memaksiati-Nya. Takwa dalam arti
ingat kepada Allah dengan tidak melupakan-Nya. Dan takwa dalam arti syukur kepada Allah dengan
tidak mengkufuri-Nya.

Hadirin yang sama-sama mengharap ridha dan ampunan Allah


Wabah yang saat ini mendunia, yaitu menjangkitnya virus corona, merupakan musibah dan
keprihatinan kita semua. Jutaan orang telah menjadi korban terdampaknya virus ini, dan ratusan ribu
orang lainnya meninggal dunia di seratus lebih negara.

Yang pertama dan utama kita kemukakan menghadapi musibah besar ini, adalah mengembalikan
semuanya kepada Allah, Sang Pencipta Yang Maha segala-galanya. Allah yang telah menciptakan
semua makhluk-Nya, baik yang besar maupun yang kecil, yang terlihat maupun tidak kelihatan oleh
mata.
َ ُ‫ٲجع‬
‫ون‬ ِ ِ ‫ص ٰـ َب ۡت ُهم ُّم ِصي َبة قَالُواْ ِإنا‬
ِ ‫لِل َو ِإنا ِإلَ ۡي ِه َر‬ َ َ ‫ِين ِإ َذا أ‬
َ ‫ٱلذ‬
“Orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi
raaji`uun” (Sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya kepada-Nya kami akan kembali).
(QS Al-Baqarah: 156).
Maka, seyogyanya kita tidak bersedih dan khawatir berlebihan dan berlarut-larut, menyesali nasib
lalu berputus asa. Sebab semuanya memang hanya milik Allah. Termasuk wabah corona yang saat
ini merebak ke seluruh dunia, merupakan musibah bagi kita semua, dan menjadi pelajaran agar kita
berupaya mengatasinya dan mengantisipasinya dengan segera dan tepat.

Adapun secara aqidah kita kepada Allah, hadirin yang berbahagia


Tentu kita menghayatinya, bahwa segala urusan di muka bumi ini, semua yang berlangsung di atas
dunia ini, adalah atas izin dan kehendak Allah SWT. Seperti firman-Nya:

‫ع ِليم‬ َ ‫الِل يَ ْه ِد قَ ْلبَهُ َوللاُ بِ ُك ِ ِّل‬


َ ‫ش ْيء‬ ِ ‫اب ِمن ُّم ِصي َبة إِل بِ ِإ ْذ ِن‬
ِ ِ‫للا َو َمن يُ ْؤ ِمن ب‬ َ ‫ص‬َ َ ‫َما أ‬
“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah, dan setiap orang
yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu.” (QS At-Taghabun: 11).

Pada ayat lain, Allah SWT menekankan:

‫ط ِمن َو َرقَة ِإل َي ْعلَ ُم َها‬


ُ ُ‫سق‬
ْ َ ‫ب َل َي ْعلَ ُم َها ِإل ُه َو ۚ َو َي ْعلَ ُم َما ِفى ٱ ْل َب ِ ِّر َوٱ ْلبَحْ ِر ۚ َو َما ت‬ ِ ‫َو ِعن َدهُۥ َمفَا ِت ُح ٱ ْلغَ ْي‬
‫ض َو َل َر ْطب َو َل يَا ِبس ِإل فِى ِك ٰت َب ُّم ِبين‬ ِ ‫ت ْٱْل َ ْر‬ ِ ‫ظلُ ٰ َم‬
ُ ‫َو َل َحبة فِى‬
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia
sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur
melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan
tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh
Mahfudz).” (QS Al-An’am: 59).

Berkaitan dengan ayat ini, Syaikh Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir asal Suriah, dalam Kitab
Tafsir Al-Wajiz, menjelaskan, bahwa ayat yang agung ini menjelaskan ilmu Allah yang menyeluruh.

Bahwa Allah mengetahui, bukan hanya mengetahui, tapi Maha Mengetahui, semua yang ada dan
terjadi di daratan dan di tempat-tempat sepi tersembunyi sekalipun, yang mencakup binatang,
pepohonan, pasir kerikil, dan debu, termasuk bakteri dan virus. Juga segala hewan yang berada di
laut, berupa binatang, tambang, ikan, dan lain-lain yang dikandungi oleh airnya.

Tiada sehelai daun pun yang gugur dari pohon darat, laut, kota, desa, dunia dan akhirat kecuali Allah
mengetahuinya. Termasuk tidak ada sebutir bijipun yang jatuh dalam kegelapan bumi, berupa biji-
bijian, buah-buahan dan tanaman, biji yang di tanam oleh manusia, dan biji-biji tanaman di darat yang
menjadi cikal tumbuh-tumbuhan. Melainkan semuanya tertulis di dalam kitab yang nyata atau Lauh
Mahfudz.

Itu semua adalah bukti keagungan Allah Yang Maha Besar dan keluasan-Nya dalam seluruh sifat-
sifat-Nya. Maka jika seluruh mahkluk dari yang pertama sampai terakhir bersatu untuk mengetahui
sebagian dari sifat-sifat-Nya, niscaya mereka tidak memiliki daya dan kekuatan untuk itu. Maka,
Maha Suci Allah Yang Maha Agung, Maha Luas, Maha Mengetahui, Maha Terpuji, Maha Mulia,
Maha Menyaksikan dan Maha Meliputi.

Alangkah mulianya Allah sebagai Tuhan, yang tidak ada seorang pun yang mampu menghitung
pujian-Nya. Ayat ini menunjukkan ilmu-Nya yang meliputi segala sesuatu dan kitab-Nya yang
mencakup seluruh peristiwa.

Maka, sepantasnyalah kita mengucapkan, kalimat pujian, “Subhaanallaah, walhamdulillaah,


walaailaaha illaah, Allaahu Akbar.”

Sidang Jumat yang berbahagia


Begitulah bahwa semua yang ada di muka bumi ini adalah makhluk Allah, ciptaan-Nya, dari yang
paling besar hingga yang terkecil dan yang tak kelihatan. Ini semua tanda kekuasaan Allah Yang
Maha Segalanya. Itu semua menunjukkan tanda kekuasaan Allah. Seperti firman-Nya:

َ ‫ف ٱل ْي ِل َوٱلن َه ِار َوٱ ْلفُ ْل ِك ٱلتِى تَجْ ِرى فِى ٱ ْلبَحْ ِر ِب َما يَنفَ ُع ٱلن‬
‫اس‬ ِ َ‫ٱختِ ٰل‬ ِ ‫ت َو ْٱْل َ ْر‬
ْ ‫ض َو‬ ِ ‫ق ٱلس ٰ َم ٰ َو‬ ِ ‫ِإن فِى َخ ْل‬
ِ ‫ض بَ ْع َد َم ْو ِت َها َو َبث فِي َها ِمن ُك ِ ِّل دَابة َوتَص ِْر‬
‫يف‬ َ ‫نز َل ٱلِلُ ِم َن ٱلس َما ِء ِمن ماء فَأَحْ يَا بِ ِه ْٱْل َ ْر‬ َ َ ‫َو َما أ‬
َ ُ‫ض َل َءا ٰيَت ِلِّقَ ْوم يَ ْع ِقل‬
‫ون‬ ِ ‫سخ ِر بَي َْن ٱلس َما ِء َو ْٱْل َ ْر‬ َ ‫ب ٱ ْل ُم‬ ِ ‫ٱلر ٰيَحِ َوٱلس َحا‬ ِّ ِ
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang
berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit
berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi
itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi;
sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (QS
Al-Baqarah: 164).

Adapun pada diri kita sebagai manusia biasa, bisa jadi musibah, termasuk wabah virus corona, bisa
jadi karena ulah tangan manusia. Ulah perilaku berlebihan, tidak menjaga kebersihan, ceroboh, dan
sejenisnya.
Allah telah mengingatkan manusia di dalam ayat-Nya:

ِ ‫س َبتْ أ َ ْيدِي الن‬


َ ‫اس ِليُذِيقَ ُهم بَ ْع‬
َ ُ‫ض الذِي ع َِملُوا لَعَل ُه ْم يَ ْر ِجع‬
‫ون‬ َ ‫سا ُد فِي ا ْلبَ ِ ِّر َوا ْلبَحْ ِر بِ َما َك‬ َ
َ َ‫ظ َه َر ا ْلف‬
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya
Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke
jalan yang benar).” (QS Ar-Ruum: 41).

Di dalam Tafsir Al-Mukhtashar, Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Shalih bin
Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram, dijelaskan, bahwa kerusakan di daratan dan di lautan
seperti kekeringan, minimnya hujan, banyaknya penyakit dan wabah, yang semua itu bisa disebabkan
kemaksiatan-kemaksiaan yang dilakukan oleh manusia. Agar manusia menerima peringatan dan
mendapatkan hukuman dari sebagian perbuatan mereka di dunia. Supaya mereka bertaubat kepada
Allah dan kembali kepada-Nya dengan meninggalkan kemaksiatan, selanjutnya keadaan mereka akan
membaik dan urusan mereka menjadi lurus.

Pada ayat lain Allah memperingatkan:

‫س َبتْ أَ ْيدِي ُك ْم َو َي ْعفُو ع َْن َك ِثير‬ َ َ ‫َو َما أ‬


َ ‫صا َب ُك ْم ِم ْن ُم ِصي َبة فَ ِب َما َك‬
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kamu
sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar dari dosa-dosamu.” (QS Asy-Syura: 30).

Pada ayat lain disebutkan:

َ َ ‫ِين أُوتُوا ا ْل ِكت‬


‫اب‬ َ ‫ق َو َل يَكُونُوا كَالذ‬ َ ‫ِين آ َمنُوا أ َ ْن تَ ْخ‬
ِ ‫ش َع قُلُوبُ ُه ْم ِل ِذ ْك ِر‬
ِ ِّ ‫للا َو َما نَ َز َل ِم َن ا ْل َح‬ َ ‫أَلَ ْم يَأ ْ ِن ِللذ‬
َ ُ‫سق‬
‫ون‬ ِ ‫ستْ قُلُوبُ ُه ْم ۖ َو َك ِثير ِم ْن ُه ْم فَا‬
َ َ‫علَي ِْه ُم ْاْل َ َم ُد فَق‬ َ َ‫ِم ْن قَ ْب ُل ف‬
َ ‫طا َل‬
“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat
Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-
orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang
panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-
orang yang fasik.” (QS Al-Hadid: 16).
Sidang Jumat rahimakumullah
Adapun kemudian ada yang meninggal setelah terdampak virus corona, maka sesungguhnya
kematian itu bukanlah karena seseorang atau benda apapun. Namun semata-mata karena ajal yang
sudah Allah tentukan. Maka, bagi yang tertimpa wabah corona, atau apapun, tetap berharap dan
bergantungnya mutlak kepada Allah.

Perasaan takut dan khawatir adalah normal karena ini bagian dari sifat manusiawi; namun demikian,
ketakutan dan perasaan cemas yang berlebihan semestinya dihindari. Perbanyaklah ibadah kepada
Allah SWT, berdzikir, dan berdoa minta pertolongan dan perlindungan. Adapun kepada manusia,
seperti periksa dan berobat dokter, karantina perawatan, itu hanyalah ikhtiar, yang memang harus
maksimal juga dilakukan, agar dapat sehat kembali.

Terkait ajal dan kematian, Allah SWT menyebutkan di dalam firman-Nya:

ِ ‫ُك ُّل نَ ْفس َذائِقَةُ ا ْل َم ْو‬


‫ت ۗ َونَ ْبلُ ْو ُك ْم ِبالش ِ ِّر َوا ْل َخي ِْر فِتْنَة ۗ َواِلَ ْينَا ت ُ ْر َجعُ ْو َن‬
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan
kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.” (QS Al-Anbiya: 35).
Sisi lainnya adalah bahwa setiap penyakit, termasuk wabah virus, pasti ada obatnya. Kita manusia
tinggal mengusahakanya sesuai ilmu dan pengetahuan tentunya. Dengan tetap berkeyakinan bahwa
hakikatnya Allah-lah yang menyembuhkan. Pengobatan adalah usahanya. Dan memang terbukti
sebagian dari yang terkena voirus corona dapat disembuhkan secara medis dan laboratorium.

Allah menyebutkan di dalam Al-Quran:

ْ َ‫ضتُ فَ ُه َو ي‬
‫ش ِفي ِْن‬ ْ ‫َو إِ َذا َم ِر‬
“Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku.” (QS Asy Syu’ara: 80).
Pada ayat lain dikatakan:

َ ‫سكَ ِب َخيْر فَ ُه َو‬


‫ع َل ٰى ُك ِ ِّل ش َْىء قَدِير‬ َ ‫ف لَهُۥ ِإل ُه َو ۖ َو ِإن َي ْم‬
ْ ‫س‬ ِ ‫سكَ ٱلِلُ ِبض ُِّر فَ َل كَا‬
َ ‫ش‬ ْ ‫س‬
َ ‫َو ِإن َي ْم‬
“Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang
menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka
Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.” (QS Al-An’am : 17).
Untuk itu, hadirin yang mulia
Marilah kita perkuat upaya spiritual ilahiyah, yakni dengan memanjatkan doa, memohon
perlindungan dan keselamatan dari Allah Sang Maha Pencipta dan Sang pemberi Keselamatan.
Memperkuat spiritual jiwa dengan shalat, doa, dzikrullah, shalawat dan kalimat-kalimat thayyibah.

Jika kita menghidupkan sunnah-sunnah Nabi dalam kebersihan, insya-Allah itu akan membantu
meningkatkan daya tahan tubuh kita dari serangan wabah penyakit. Seperti berwudhu dengan
sempurna, bersiwak atau gosok gigi setiap akan shalat, mandi janabat minimal setiap Jumat sekali,
mandi pagi sebelum shalat tahajud, memotong kuku, dan sebagainya.

Termasuk memanjatkan doa scr khusus, seperti doa yang diajarkan Rasulullah SAW, yaitu:

‫س َق ِام‬
ْ ‫يء اْل‬ َ ََ ‫ و ِم ْن‬، ‫ وال ُج َذ ِام‬، ‫ون‬
ِ ِّ‫س ِي‬ ِ ‫الل ُهم ِإنِِّي أَعُوذُ ِبكَ ِم َن البَ َر‬
ِ ُ‫ َوال ُجن‬، ‫ص‬
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari penyakit kulit, gila, lepra, dan dari segala penyakit yang
buruk/mengerikan lainnya.” (HR Abu Daud dari Anas Radhiyallahu ‘Anhu).

Kalau di antara kita ada yang mendapat musibah sakit, atau terkena virus corona, semoga segera Allah
sembuhkan. Itu semua tidaklah seberapa, karena hanyalah musibah dunia.

Justru, musibah yang terbesar dan berbahaya dunia akhirat adalah musibah agama, yakni manakala
kita sudah enggan lagi shalat berjamaah di masjid, malas bertadarus Al-Quran dan berat shalat malam,
kikir bersedekah di jalan Allah, takut berjuang di jalan Allah, serta jauh dari petunjuk
Allah. Na’udzubillaahi min dzalik.
Semoga Allah SWT senantiasa melindungi dan menyelematkan kita dari wabah virus corona dan
berbagai ujian dan bencana lainnya. Aamiin.

‫ت َو ِذ ْك ِر ْال َح ِكيْم‬ ِ ‫بَا َر َك هللاُ ِلي َولَ ُك ْم فِي اْلقُ ْرا َ ِن اْل َع ِظي ِْم َونَفَ َعنِي َواِيَا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِمنَ اْ ََل يَا‬
‫ب فَا‬ ٍ ‫سا ِء ِر اْل ُم ْس ِل ِميْنَ ِم ْن ُك ِل َذ ْن‬
َ ‫هللا اْل َع ِظيْم ِلي َولَ ُك ْم َو ِل‬
َ ‫اَقُ ْو ُل قَ ْو ِلي هَا َذا َوا َ ْست َ ْغ ِف ُر‬
َّ ‫ْست َ ْغ ِف ُر ْوهُ اِنَّهُ ُه َو اْلغَفُ ْو ُر‬
‫الر ِحيْم‬
‫ظ َه َر ِم ْن َها َوما‬َ ‫ َما‬،‫سو َء ال ِفت َ ِن‬
ُ ‫ َو‬،‫الم َح َن‬ ِ ‫لز َل َو‬
ِ ‫الزنا َوالز‬ ِّ ِ ‫الربا َو‬ َ ‫ارفَ ْع عَنا الغَل َو‬
ِّ ِ ‫الو َباء َو‬ ْ ‫الل ُهم‬
َ ‫اح ِم‬
‫ين‬ َ ‫س ِل ِم‬
ِ ‫ ِب َرحْ َمتِكَ يَا أ ِْر َح َم الر‬،‫ين‬ َ ‫ ع َْن بَلَ ِد َنا َه َذا َخاصة َوع َْن‬،‫ط َن‬
ْ ‫سائِ ِر ِبل ِد ال ُم‬ َ َ‫ب‬
“Ya Allah! Angkat dari kami penyimpangan, malapetaka, zina, riba, gempa bumi, bencana, dan
segala cobaan yang buruk.

Ya Allah sungguh kami berlindung kepada-Mu dari cobaan yang berat, kesengsaraan yang hebat, dan
takdir yang buruk. Ya Allah jagalah kami dari segala bala, wabah, kelaparan, kemudaratan, kekejian,
kemunkaran, kesesatan, kesulitan, segala fitnah, penyakit menular dan segala ujian, baik yang zahir
atau yang batin di negeri kami khususnya, dan di negeri-negeri kaum muslimin umumnya, karena
sesungguhnya Engkau Rabb Maha Kuasa atas segala sesuatu.

ِ َ‫ش َمات َ ِة ْاْل َ ْعد‬


‫اء‬ َ ‫اء َو‬
ِ ‫ض‬َ َ‫وء ْالق‬
ِ ‫س‬ُ ‫اء َو‬ َّ ‫اللَّ ُه َّم ِإنَّا نَعُوذُ ِب َك ِم ْن َج ْه ِد ْال َب ََل ِء َودَ َر ِك ال‬
ِ َ‫شق‬
Ya Allâh, kami berlindung kepada-Mu dari beratnya musibah yang tak mampu ditanggung,
dari datangnya sebab-sebab kebinasaan, dari buruknya akibat apa yang telah ditakdirkan,
dan gembiranya musuh atas penderitaan yang menimpa.

‫َاء َو ْال ُم ْن َك ِر‬ِ ‫ع ِن ْالفَ ْحء‬ َ َ َ ‫اء ذِل ْالقُ ْربََ َويَ ْن‬ ِ َ ‫ان َوِّ ْيت‬
ِ ‫س‬َ ‫ ِّ َّن هللاَ يَُ ْ ُم ُر بِ ْلعَ ْد ِل َواْ ِْح ْح‬، ‫ِعبَا َدهللاِِإ‬
َ ‫هللا ْال َع ِظي َْم َي ْذ ُك ْر ُك ْم َوا‬
، ‫ء َك ْروهُ َعلََ نِ َع ِم ِه َي ِز ْد ُك ْمِإ‬ ُ ‫َو ْال َب ْغي ِ َي ِع‬
َ ‫ظ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم ت َ َذ َّك ُر ْونَ فَا ْذ ُك ُر ْوا‬
‫َولَ ِذ ْك ُرهللاِ أ َ ْكبَ ُر‬

Anda mungkin juga menyukai