Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh

pendidikan agama islam di keluarga terhadap kedisiplinan siswa di MTs Al-

Masruriyyah Pasirwangi, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Pertama, hasil analisis deskripsi variabel pendidikan agama islam di

keluarga menunjukan kriteria baik, hal ini dibuktikan dengan rata-rata jawaban

responden mengenai variabel tersebut. Indikator dengan nilai persentase tertinggi

ada pada item nomor 10, dengan skor sebesar 217 dan kriteria sangat baik, yaitu

“di sekolah ini, ibu/ bapak guru suka membimbing doa pada waktu istirahat jam makan

siang”. Indikator dengan nilai persentase terendah terdapat padaitem14 dengan

skorsebesar 172 dengan kriteria baik, yaitu “Sebagai umat islam harus menjalankan

perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya”.

Kedua, hasil analisis deskripsi variabel kedisiplinan siswamenunjukan

kriteria baik, hal ini dibuktikan dengan rata-rata jawaban responden mengenai

variabel tersebut. Indikator dengan nilai persentase tertinggi ada padaitem

nomor15, dengan skor sebesar 217dan kriteriaSangat baik, yaitu “Di sekolah ini,

ibu/bapak guru selalu memberi riweed kepada siswa yang selalu menyerahkan

tugas tepat waktu”.Indikator dengan nilai persentase terendah terdapat pada item

14 dengan skor sebesar 175 dengan kriteria baik, yaitu “Saat pembelajaran di

mulai siswa/i diharuskan untuk mengikuti pembelajaran sampai selesai tanpa

harus keluar masuk kecuali ada kepentingan”.

88
89

Adapun pengujian pada sub-sub hipotesis menunjukan bahwa pendidikan

agama islam di keluarga memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap

kedisiplinan siswa. Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa diketahui koefisien korelasi antara variabel pendidikan agama

islam di keluarga dengan variabel kedisiplinan siswaadalah sebesar0.7774. Hal

tersebut menunjukan bahwa koefisien korelasi antara variabel pendidikan agama

islam di keluarga dengan variabel kedisiplinan siswatermasuk ke dalam kategori

“kuat ”,karena berada pada rentang0.60 – 0.79. Nilai t hitungsebesar8,3812,

sedangkan nilai t tabelsebesar2,0129. Nilai tersebut membuktikan bahwa nilai t hitung>

t tabel, maka koefesien korelasi signifikan. Maka ini menegaskan bahwa H 0 ditolak

karena t hitung>t tabel (8,3812>2,0129) dan H 1 diterima. Artinya terdapat pengaruh

secara signifikan dari pendidikan agama islam di keluarga terhadap kedisiplinan

siswa diMTs Al-Masruriyyah Pasirwangi . Hasil penelitian ini juga menunjukkan

bahwa nilai determinasi sebesar 60,43% Nilai tersebut menggambarkan kondisi

bahwa variabel pendidikan agama islam di keluarga terhadap kedisiplinan siswa

dengan tingkat hubungan sebesar 0.7774, yang mendapatkan kategori “kuat”.

Sedangkan sisanya sebesar 39,57 % dipengaruhi atau dapat ditingkatkan oleh

variabel lain yang tidak diteliti oleh penulis.

B. Saran-saran
90

Berdasarkan kesimpulan dan temuan-temuan permasalahan yang telah

dikemukakan di atas, dapat disampaikan beberapa saran sebagai berikut :

Pertama, variabel pendidikan agama islam di keluarga itudalam proses

pembelajaran siswa kurang memahami perilaku yang baik dan buruk karena

mereka belajar dalam pelajaran agama islam tentang perilaku yang baik dan

buruk.Dalam mengatasi kelemahan tersebut sebaiknya orangtua perlu. Untuk

melaksanakan hal itu perlu langkah-langkah sebagai berikut :

1. Hendaknya orang tua lebih memperhatikan siswa terutama dalam

bidang keagamaan sehingga akan mampu meningkatkan prestasi siswa

dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sekaligus membangun

pemahaman dan penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-

hari. Dengan demikian,anak siswa tidak hanya pintar namun juga

beriman, bertakwa dan mampu berbuat baik dalam kehidupan sehari-

hari.

2. Hendaknya orang tua meningkatkan komunikasi dan kerjasama dengan

pihak sekolah dalam pengawasan dan pendidikan siswa sehingga akan

mendapatkan hasil yang maksimal dan pendidikan yang dilaksanakan

baik di rumah maupun di sekolah.

Kedua, variabel kedisiplinan siswa yaitu banyak siswa tidak mengikuti

pelajaran sampai selesai.

Dalam mengatasi kelemahan tersebut sebaiknya guru perlu. Untuk

melaksanakan hal itu perlu langkah-langkah sebagai berikut :


91

1. Mengubah metode belajar mungkin kurangnya pemahaman siswa

akan materi yang kita ajarkan adalah karena metode yang kita

gunakan kurang tepat untuk siswa sehingga pemahamannya akan

materi pelajaran kurang

2. Guru harus sering mengevaluasi kembali metode belajar yang

digunakan, apakah metode yang disunakan itu berhasil atau tidak

3. Dengan meberikan reward kepada siswa, cara ini dapat menumbuhkan

semngat siswa untuk belajar sehingga ia belajar dengan sungguh-

sungguh

4. Membuat suasan menyenangkan saat proses pembelajaran supaya

siswa tidak tegang saat mengikuti pelajaran. Saat siswa mengikuti

pelajaran dengan perasaan yang senang maka ia akan dengan mudah

memahami pelajaran.

Adapun saran untuk penelitian lebih lanjut, mengingat terdapat beberapa

temuan penting pada penelitian serta keterbatasan dalam penelitian ini maka

diharapkan pada masa yang akan datang berbagai pihak dapat meneliti lebih lanjut

faktor lain (epsilon) dari variabel-variabel penelitian ini. Penelitian lanjutan lain

yang disarankan diantaranya dikarenakan para guru berasal dari latar belakang

pendidikan yang berbeda maka dipandang perlu untuk melakukan penelitian lebih

lanjut terhadap pengaruh latar belakang pendidikan terhadap iklim organisasi.

Anda mungkin juga menyukai