Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KROMATOGRAFI

TENTANG
“ ANALISA BAHAN TAMBAHAN MAKANAN“

Disusun Oleh
KELOMPOK III:

1. ENDANG(07/09.528)

2. ETHA WIDYAWATI (08/09.529)

3. LUKY PUSPITANINGRUM (15/09.516)

4. SAD FITRI (18/09.519)

AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN


SUNAN GIRI PONOROGO
2010/2011
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayahNya,sehingga laporan praktikum kromatografi ini akhirnya dapat diselesaikan.

Praktikum ini tidak dapat terlaksana tanpa bantuan dari berbagai pihak,untuk itu kami
sampaikan terima kasih yang sebesar – besarnya terutama kepada:

1. Ibu Pegi Pradika M ,S.Farm,Apt selaku dosen mata kuliah kromatografi


2. Ibu Kustyaningsih selaku asisten praktikum kromatografi
3. Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu atas
bantuan hingga terselesaikannya praktikum ini.

Dalam penyusunan laporan praktikum ini jauh dari kesempurnaan,oleh karena itu
mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun demi sempurnanya penyusunan laporan
praktikum berikutnya. Semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembaca.

Ponorogo,25 Januari 2011

Penulis
ANALISIS BAHAN TAMBAHAN MAKANAN

RHODAMIN B

A. ANALISIS 1 : ELUEN AIR


I. TUJUAN PRAKTIKUM

Mengidentifikasi kandungan bahan pewarna tekstil ataukah pewarna pangan.

II. DASAR TEORI

Menurut penelitian deteksi zat warna sintesis dapat dilakukan dengan sangat
sederhana dan dengan menggunakan peralatan yang sederhana pula,seperti
gelas/chamber,air,kertas saring dan kertas whatman.Sehinga tidak diperlukan adanya
pelarut yang kombinasi serta tidak butuhkan peralatan yang khusus.

Metode sederhana ini didasarkan pada kemampuan zat pewarna tekstil yang
berbeda dengan zat pewarna pangan,diantaranya karena daya kelarutan dalam air
yang berbeda.Pembagian pewarna sintesis berdasarkan kemudahannya larut dalam
air.

Pewarna sintesis Warna Mudah larut dalam air


Rhodamin B Merah Tidak
Methanil Yellow Kuning Tidak
Malachite Green Hijau Tidak
Sunset Yellow Kuning Ya
Tartazine Kuning Ya
Briliant Blue Biru Ya
Carmosine Merah Ya
Erythrosine Merah Ya
Fast Red E Merah Ya
Amaranth Merah Ya
Imdigo Carmine Biru Ya
Ponceau 4R Merah Ya
Sumber : Peraturan Menkes RI, No 722/Menkes/Per/IX/88

Prinsip kerja metode diatas adalah kromatografi kertas dengan pelarut air
(PAM,destilat, atau air sumur). Setelah zat pewarna di uji di ujung kertas kromatografi,
air dari bawah akan mampu menyeret zat-zat pewarna yang larut dalam air (zat
pewarna pangan) lebih jauh dibandingkan dengan zat pewarna tekstil.

III. ALAT DAN BAHAN


Alat :
 Chamber
 Batang pengaduk
 Pipet tetes
 Pipet volum
 Hair dryer
 Gelas ukur
 Kertas saring
 Kertas whatman

Bahan :
 Sampel jajanan anak SD se kabupaten Ponorogo
 Air destilasi
IV. PROSEDUR KERJA
a. Preparasi sampel dengan melarutkan sejumlah sampel dengan air destilasi
sehingga diperoleh konsentrasi 1,0 mg/ml atau 1 g/I
b. Preparasi baku dengan melarutkan sejumlah sampel dengan air destilasi sehingga
diperoleh konsentrasi 1,0 mg/ml atau 1 g/I
c. Menjenuhkan chamber dengan eluen air destilasi (jangan lupa masukkan kertas
saring untuk mendeteksi kejenuhan chamber)
d. Menyiapkan fase diam (kertas whatman)
e. Menotolkan sampel dan baku pada kertas whatman,kemudian lakukan eluasi pada
chamber yang sudah jenuh denagan mengangkat kertas saringnya
f. Eluasi dilakukan sampai eluen naik ¾ tinggi kertas whatman,kemudian angkat
kertas whatman lalu keringkan di udara
g. Lihat spot-spot yang terbentuk,bandingkan harga RF sampel dengan baku,zat
pewarna tekstil tidak bergerak pada tempat penotolan

V. HASIL PENGAMATAN
ANALISIS RHODAMIN B
DENGAN MENGGUNAKAN BULU DOMBA

B. ANALISIS 2 :
I. TUJUAN PRAKTIKUM

Mengidentifikasi jenis zat pewarna tekstil yang terdapat pada sampel

II. DASAR TEORI

Menurut penelitian deteksi zat warna sintesis dapat dilakukan dengan sangat
sederhana dan dengan menggunakan peralatan yang sederhana pula,seperti
gelas/chamber,air,kertas saring dan kertas whatman. Sehingga tidak diperlukan adanya
pelarut yang kombinasi serta tidak dibutuhkan peralatan yang khusus.

III. ALAT DAN BAHAN


 Alat :
1. Chamber
2. Batang pengaduk
3. Pipet tetes
4. Pipa kapiler
5. Hair dryer
6. Cawan penguap
7. Water bath
8. Gelas ukur
9. Kertas saring
10. Beaker glass
11. Erlenmeyer
12. Gelas Arloji
13. Sumbu dan tungku
 Bahan :
1. Amoniak Alkohol 2%
2. Bulu domba bebas lemak
3. Asam Asetat 6%
4. Amoniak 10%
5. Lempeng KLT silica gel GF 254 nm
6. Air destilasi

IV. PROSEDUR KERJA


1. Sejumlah sampel →masukkan erlenmeyer→+ amoniak alkohol 2%
2. Filtrat dari(a)disaring→beaker glas
3. (b)+ bulu domba bebas lemak→+as.Asetat 6%
4. (c)dipanaskan→hingga warna filtrat tertarik pada bulu domba
5. Bulu domba di cuci dengan air→kemudian masukkan beaker glas→+ amoniak
10%
6. (e)di uapkan→hingga warna pada bulu domba luntur&filtrat tinggal sedikit
7. Kemudian totolkan (f) dan baku 0,1% pada lempeng KLT
8. Spot dilihat pada noda sinar UV 254 nm
9. Hitung harga Rf,bandingkan warna dan bentuk spot sampel dengan bakunya
V. HASIL PENGAMATAN
IDENTIFIKASI RHODAMIN B DALAM SEDIAAN FARMASI SECARA KLT

I. Dasar teori

Menurut penelitian deteksi zat warna sintetis dapat dilakukan dengan sangat sederhana
dan dengan menggunakan peralatan yang sederhana pula,seperti gelas/chamber,air,kertas
saring dan kertas whatman.sehingga tidak diperlukan adanya pelarut yang kombinasi serta
tidak dibutuhkan peralatan yang khusus.

II. Tujuan praktikum

Untuk mengidentifikasi kandungan rhodamin B dalam tablet obat sediaan secara

kromatografi lapis tipis .

III. Alat dan bahan


 Alat:
 Chamber
 Kaca arloji
 Beaker glass
 Pipet tetes
 Pipa kapiler
 Erlenmeyer
 Batang pengaduk
 Bahan
 As. Asetat 6%
 Amoniak 9%,10%
 Amoniak alkohol 2%
 Metanol
 Bulu domba bebas lemak
 Baku rhodamin B

IV. Prosedur kerja


a. Sampel direndam selama 1 minggu dengan menggunakan amoniak alkohol 2%
kemudian tutup.
b. Filtrat disaring dalam beaker glass
c. Kemudian ditambahkan bulu domba yang bebas lemak.
d. Tambahkan asam asetat 6%
e. Dipanaskan hingga warna pada filtrat tertarik pada bulu domba
f. Bulu domba dicuci dengan air,kemudian masukkan dalam beaker dan tambahkan
amoniak 10%
g. Filtrat diuapkan hingga warna pada bulu domba luntur dan filtrat tinggal sedikit
h. Kemudian ditotolkan pada lempeng KLT beserta Baku rhodamin B 0,1%
i. Bercak dilihat pada penampak noda sinar UV 254 nm

V. Pembuatan reagen
a. Eluen etil asetat : amoniak 9% : metanol (15:3:3) 60ml
 Etil asetat = 15/21 x 60ml = 42,86 ml
 Amoniak = 3/21 x 60ml = 8,57ml
 Metanol = 3/21 x 60ml = 8,57ml
VI. Hasil pengamatan

Bentuk warna Harga Rf


Sampel
Baku rhodamin B

Anda mungkin juga menyukai