TENTANG
“ ANALISA BAHAN TAMBAHAN MAKANAN“
Disusun Oleh
KELOMPOK III:
1. ENDANG(07/09.528)
Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayahNya,sehingga laporan praktikum kromatografi ini akhirnya dapat diselesaikan.
Praktikum ini tidak dapat terlaksana tanpa bantuan dari berbagai pihak,untuk itu kami
sampaikan terima kasih yang sebesar – besarnya terutama kepada:
Dalam penyusunan laporan praktikum ini jauh dari kesempurnaan,oleh karena itu
mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun demi sempurnanya penyusunan laporan
praktikum berikutnya. Semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembaca.
Penulis
ANALISIS BAHAN TAMBAHAN MAKANAN
RHODAMIN B
Menurut penelitian deteksi zat warna sintesis dapat dilakukan dengan sangat
sederhana dan dengan menggunakan peralatan yang sederhana pula,seperti
gelas/chamber,air,kertas saring dan kertas whatman.Sehinga tidak diperlukan adanya
pelarut yang kombinasi serta tidak butuhkan peralatan yang khusus.
Metode sederhana ini didasarkan pada kemampuan zat pewarna tekstil yang
berbeda dengan zat pewarna pangan,diantaranya karena daya kelarutan dalam air
yang berbeda.Pembagian pewarna sintesis berdasarkan kemudahannya larut dalam
air.
Prinsip kerja metode diatas adalah kromatografi kertas dengan pelarut air
(PAM,destilat, atau air sumur). Setelah zat pewarna di uji di ujung kertas kromatografi,
air dari bawah akan mampu menyeret zat-zat pewarna yang larut dalam air (zat
pewarna pangan) lebih jauh dibandingkan dengan zat pewarna tekstil.
Bahan :
Sampel jajanan anak SD se kabupaten Ponorogo
Air destilasi
IV. PROSEDUR KERJA
a. Preparasi sampel dengan melarutkan sejumlah sampel dengan air destilasi
sehingga diperoleh konsentrasi 1,0 mg/ml atau 1 g/I
b. Preparasi baku dengan melarutkan sejumlah sampel dengan air destilasi sehingga
diperoleh konsentrasi 1,0 mg/ml atau 1 g/I
c. Menjenuhkan chamber dengan eluen air destilasi (jangan lupa masukkan kertas
saring untuk mendeteksi kejenuhan chamber)
d. Menyiapkan fase diam (kertas whatman)
e. Menotolkan sampel dan baku pada kertas whatman,kemudian lakukan eluasi pada
chamber yang sudah jenuh denagan mengangkat kertas saringnya
f. Eluasi dilakukan sampai eluen naik ¾ tinggi kertas whatman,kemudian angkat
kertas whatman lalu keringkan di udara
g. Lihat spot-spot yang terbentuk,bandingkan harga RF sampel dengan baku,zat
pewarna tekstil tidak bergerak pada tempat penotolan
V. HASIL PENGAMATAN
ANALISIS RHODAMIN B
DENGAN MENGGUNAKAN BULU DOMBA
B. ANALISIS 2 :
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Menurut penelitian deteksi zat warna sintesis dapat dilakukan dengan sangat
sederhana dan dengan menggunakan peralatan yang sederhana pula,seperti
gelas/chamber,air,kertas saring dan kertas whatman. Sehingga tidak diperlukan adanya
pelarut yang kombinasi serta tidak dibutuhkan peralatan yang khusus.
I. Dasar teori
Menurut penelitian deteksi zat warna sintetis dapat dilakukan dengan sangat sederhana
dan dengan menggunakan peralatan yang sederhana pula,seperti gelas/chamber,air,kertas
saring dan kertas whatman.sehingga tidak diperlukan adanya pelarut yang kombinasi serta
tidak dibutuhkan peralatan yang khusus.
V. Pembuatan reagen
a. Eluen etil asetat : amoniak 9% : metanol (15:3:3) 60ml
Etil asetat = 15/21 x 60ml = 42,86 ml
Amoniak = 3/21 x 60ml = 8,57ml
Metanol = 3/21 x 60ml = 8,57ml
VI. Hasil pengamatan