Anda di halaman 1dari 10

NAMA : SUPRIANTO

KELAS : A / PENDIDIKAN AKUNTANSI

NIM : 1792042020

RMK

BAB 6. APLIKASI AKUNTANSI DALAM

PERBANKAN

Kebijakan akuntansi dalam perbankan harus didasarkan pada Pedoman Akuntansi Perbankan
Indonesia (PAPI) dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) khususnya PSAK
No. 31 tentang Akuntansi Perbankan.

Tujuan penyusunan PAPI adalah untuk :

 Menghimpun prinsip dan praktek akuntansi yang relevan dengan kegiatan-kegiatan


perbankan.

 Menciptakan keseragaman penerapan perlakuan akuntansi dan penyajian L/K


sehingga meningkatkan daya banding antar L/K.

 Mempermudah penyusunan dan penyajian L/K

I. SISTEM PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN DALAM VALUTA ASING

 Untuk menjembatani mata uang yang berbeda, maka dipergunakan rekening


perantara, yaitu Rekening Perantara Valuta (RPV).

 RPV terdiri atas dua jenis yaitu RPV untuk Bank Notes (BN) dan RPV untuk Devisa
Umum (DU).

 RPV dibuat untuk setiap valuta asing, misal RPV USD-USD, RPV SGD-SGD, RPV
EURO-EURO, RPV MYR-MYR.

 RPV yang terkait dengan valuta rupiah : RPV USD-IDR, RPV SGD-IDR, RPV
EURO-IDR, RPV MYR-IDR.

II. SISTEM PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN

 Sistem pencatatan transaksi keuangan yang dipergunakan adalah sistem pencatatan


“double entry”.
 Sistem ini mencatat dalam kelompok debit dan kredit.
 Jika terdapat jurnal transaksi yang melibatkan rekening debit dan kredit lebih dari
satu, maka jumlah total nilai dari kelompok debit dan kredit harus sama
(seimbang).
Contoh transaksi dua valuta asing yang berbeda (cross currency transactions).

Valuta BN-Beli BN-Jual DU-Beli DU-Jual IBT- IBT-Jual Booking


Beli

USD 8.000 8.500 7.800 8.300 8.000 8.100 8.300

SGD 2.300 2.800 2.000 2.500 2.100 2.200 2.600

Sedangkan booking rate hari tsb yang berlaku di BI, sesuai dengan kurs Reuters terakhir
adalah :

Valuta Booking BN : Bank Note(Uang Kertas Asing)

 USD 8.400 DU : Devisa Umum

 SGD 2.500 IBT : Interbranch Transaction

Booking : Kurs Laporan

A. Apabila BRI membeli BN/UKA sebesar USD 100 dari nasabah, maka jurnal atas
transaksi tsb adalah

Debit Kas USD USD 100


Kredit RPV-BN USD-USD USD 100

Debit RPV-BN USD-IDR Rp.830.000 (USD 100 x Booking Bank BRI)


Kredit Kas IDR Rp.800.000 (USD 100 x BN-Beli)
Kredit Keuntungan transaksi BN Rp. 30.000 (booking rate Bank BRI – BN Beli) =
100 x (8.300 – 8.000)

Selanjutnya pada akhir hari setelah menerima kurs laporan dari BI (booking rate BI)
dilakukan revaluasi akhir hari atas pencatatan valuta asing tsb sbb :

Valuta Saldo RPV Saldo RPV BN Saldo RPV BN Penyesuaian


BN USD-IDR USD-IDR (Adjusment)
USD-USD Setelah revaluasi
USD 100 830.000 840.000 10.000 (D)
(100 x 8.400)

Jadi dari transaski diatas terlihat bahwa kurs yang digunakan BRI pada saat transaksi (8.300)
lebih rendah dari kurs laporan BI (8.400), sehingga harus dilakukan penyesuaian yang
melibatkan rekening perantara dan rekening pendapatan.

Atas penyesuaian tsb dilakukan pembukuan revaluasi akhir hari dengan jurnal transaksi sbb :

Debit RPV BN USD – IDR Rp.10.000,-


Kredit Keuntungan revaluasi posisi BN Rp.10.000,-

B. Apabila BRI menjual BN sebesar USD 100 kepada nasabah, maka jurnal atas
transaksi tersebut adalah sbb :

Debit RPV-BN USD-USD USD 100


Kredit Kas USD USD 100

Debit Kas IDR Rp.850.000 (USD 100 x BN Jual)


Kredit RPV-BN USD-IDR Rp.830.000 (USD 100 x Booking Bank BRI)
Kredit Keuntungan transaksi(BN) Rp. 20.000 (BN Jual - booking rate Bank BRI) =
100 x (8.500 – 8.300)

Selanjutnya pada akhir hari setelah menerima kurs laporan BI (BN BI) dilakukan revaluasi
akhir hari atas pencatatan valuta asing tsb sbb :
Valuta Saldo RPV BN Saldo RPV BN Saldo RPV BN Penyesuaian
USD-USD USD-IDR USD-IDR (Adjusment)
Setelah
revaluasi

USD 100 830.000 840.000 10.000 (K)


(100 x 8.400)

Jadi dari transaski diatas terlihat bahwa kurs yang digunakan BRI pada saat transaksi (8.300)
lebih rendah dari kurs laporan BI (8.400), sehingga harus dilakukan penyesuaian yang
melibatkan rekening perantara dan rekening pendapatan.

Atas penyesuaian tsb dilakukan pembukuan revaluasi akhir hari dengan jurnal transaksi sbb :

Debit Keuntungan revaluasi posisi BN Rp.10.000,-


Kredit RPV BN USD – IDR Rp.10.000,-

C. Apabila ada nasabah BRI yang menyetor ke rekening giro USD-nya dengan mata
uang rupiah sebesar Rp.1.000.000.000,-, maka dalam hal ini Bank BRI berperan sbg
penjual USD (USD-Jual), sehingga jurnalnya adalah sbb :

Debit Kas IDR Rp.1.000.000.000,-


Kredit RPV-BN USD-IDR Rp.1.000.000.000,-

Debit RPV-DUUSD-IDR USD 120.482.


Kredit Rekening giro USD nasabah USD 120.482.
(Rp.1.000.000.000 / DU Jual = 1.000.000.000 /
8.300 = 120.482)

Selanjutnya pada akhir hari setelah menerima kurs laporan BI (BN BI) dilakukan revaluasi
akhir hari atas pencatatan valuta asing tsb sbb :

Valuta Saldo RPV BN Saldo RPV BN Saldo RPV BN Penyesuaian


USD-USD USD-IDR USD-IDR (Adjusment)
Setelah revaluasi

USD 120.482 1.000.000.000 1.012.048.800 12.048.800 (K)


(120.482x 8.400)
Jadi dari transaski diatas terlihat bahwa kurs yang digunakan BRI pada saat transaksi (8.300)
lebih rendah dari kurs laporan BI (8.400), sehingga harus dilakukan penyesuaian yang
melibatkan rekening perantara dan rekening pendapatan.

Atas penyesuaian tsb dilakukan pembukuan revaluasi akhir hari dengan jurnal transaksi sbb :

Debit Keuntungan revaluasi posisi DU Rp.12.048.800,-


Kredit RPV DU USD – IDR Rp.12.048.800,-

D. Sedangkan apabila ada nasabah BRI menarik uang sebesar Rp.1.000.000.000-, dari
rekening giro USD-nya, maka dalam hal ini Bank BRI berperan sbg pembeli USD
(USD-Jual), sehingga jurnalnya adalah sbb :

Debit Rek Giro USD nasabah USD 128.205 (1.000.000/DU Beli =


Kredit RPV-DU USD-USD USD 128.205 1.000.000.000 / 7.800)

Debit RPV-DU USD-IDR Rp.1.000.000.000,-


Kredit Kas IDR Rp.1.000.000.000,-

Selanjutnya pada akhir hari setelah menerima kurs laporan BI (Booking rate BI) dilakukan
revaluasi akhir hari atas pencatatan valuta asing tsb sbb :\

Valuta Saldo RPV Saldo RPV BN Saldo RPV BN Penyesuaian


BN USD-IDR USD-IDR (Adjusment)
USD-USD Setelah revaluasi

USD 128.205 1.000.000.000 1.076.922.000 76.922.000 (D)


(128.205x 8.400)

Dari transaski tsb terlihat bahwa kurs yang digunakan BRI pada saat transaksi (7.800) lebih
rendah dari kurs laporan BI (8.400), sehingga harus dilakukan penyesuaian yang melibatkan
rekening perantara dan rekening pendapatan.

Atas penyesuaian tsb dilakukan pembukuan revaluasi akhir hari dengan jurnal transaksi sbb :
Debit RPV DU USD – IDR Rp.76.922.000,-
Kredit Keuntungan revaluasi posisi DU Rp.76.922.000,-

E. Apabila ada nasabah BRI yang menyetor SGD 1000 ke rekening giro, maka dalam hal
ini Bank BRI berperan sbg pihak yang membeli SGD-BN (SGD-BN Beli) dan
menjual USD DU (USD DU-Jual), sehingga jurnalnya adalah sbb :

Debit Kas SGD SGD 1.000


Kredit RPV-BN SGD-SGD SGD 1.000

Debit RPV-DU USD-USD USD 277,10


Kredit Rekening giro USD nasabah USD 277,10
(SGD BN-beli/USD DU-Jual x 1.000)

Debit RPV-BN SGD-IDR Rp.2.300.000 (SGD 1000 x BN-Beli = 1.000 x


Kredit RPV-DU USD-IDR 2.300
Rp.2.300.000 (USD277,10 x DU-Jual= 277,10 x
8.300)

Selanjutnya pada akhir hari setelah menerima kurs laporan BI (Booking rate BI) dilakukan
revaluasi akhir hari atas pencatatan valuta asing tsb sbb :

Valuta Saldo RPV BN Saldo RPV BN Saldo RPV BN Penyesuaian


SGD-SGD SGD-IDR SGD-IDR (Adjusment)
Setelah revaluasi

SGD 1.000 2.300.000 2.500.000 200.000 (D)


(1.000 X 2.500)

Valuta Saldo RPV BN Saldo RPV BN Saldo RPV BN Penyesuaian


SGD-SGD SGD-IDR SGD-IDR (Adjusment)
Setelah revaluasi

USD 277,10 2.300.000 2.327.640 27.640 (K)


(277,10 X 8.400)

Jadi dari transaski diatas terlihat bahwa kurs yang digunakan BRI pada saat transaksi
penjualan USD (8.300) dan pembelian SGD (2.300) lebih rendah dari kurs laporan BI (USD
= 8.400 dan SGD = 2.500), sehingga harus dilakukan penyesuaian yang melibatkan rekening
perantara dan rekening pendapatan.

Atas penyesuaian tsb dilakukan pembukuan revaluasi akhir hari dengan jurnal transaksi sbb :

Debit RPV BN SGD-IDR Rp.200.000,-


Kredit Keuntungan Revaluasi Posisi Bank Note Rp.200.000,-

Debit Keuntungan Revaluasi Posisi Devisa Umum Rp.27.640,-


Kredit RPV DU USD-IDR Rp.27.640,-

Jadi dengan demikian setiap transaksi yang melibatkan mata uang asing (devisa umum atau
bank notes) akan dicatat dalam mata uang ybs. Pada akhir hari dilakukan konversi mata uang
asing (RPV) ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs laporan (booking rate) yang
dikeluarkan Bank Indonesia. Tujuan dilakukan konversi ke dalam mata uang rupiah
berdasarkan kurs laporan BI adalah untuk bahan laporan ke BI (LBU), laporan keuangan
publikasi dsb.

III. SISTEM PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN ANTAR KANTOR (UNIT


KERJA)

 Pencatatan transaksi antar kantor digunakan rekening RAK (rekening antar kantor) baik
itu mata uang rupiah maupun mata uang asing,
 aplikasi yang menjadi induk terpusat (centralized) maka transaksi dilakukan secara online
dan real time diseluruh transaksi antar kantor.
 Sebagai kantor sentral Bank BRI mengunakan unit virtual dengan kode cabang 999
sebagai jembatan untuk menyelesaikan transaksi antar kantor.

 Ilustrasi kasus

Sdr Suharjo, seorang nasabah Tabungan Britama kantor cabang selayar, melakukan
penyetoran secara tunai ke rekening tabungannya melalui kantor cabang Makassar sebesar Rp
5.000.000

 Jurnal akuntansi yang dilakukan di kantor cabang Makassar

Debit Kas Kantor Cabang Rp 5.000.000


Kredit RAK 999 (Head Office) Rp 5.000.000
 Jurnal akuntansi yang dilakukan di kantor pusat

Debit RAK Likuiditas Nasabah –Kanca BRI Rp 5.000.000


Kredit Makassar Rp 5.000.000
RAK Likuiditas Nasabah –Kanca BRI
selayar

 Jurnal akuntansi yang dilakukan di kantor cabang selayar

Debit RAK 999 (Head Office) Rp 5.000.000


Kredit Rekening Tabungan Britama Rp 5.000.000
an. Suharjono

IV. SISTEM PENCATATAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN

 Menurut PSAK no 31, pendapatan bunga diakui secara akrual kecuali pendapatan
bunga dari kredit dan aktiva produktif yang non performing.

 Pada saat kredit atau aktiva produktif lain diklasifikasikan sebagai non performing,
bunga yang telah diakui tapi belum tertagih harus dibatalkan.

 Pembatalan pendapatan bunga harus diikuti dengan pembukuan pendapatan bunga


dalam penyelesaian (PBDP) pada akun tagihan kontinjensi.

 Pembentukan dan Pencatatan Pendapatan Bunga Setiap Akhir Hari :

Debit Tagihan Bunga Pendapatan Bunga Akrual Harian =


Kredit Pendapatan Bunga Saldo aktiva produktif (pinjaman) x tarif
bunga aktiva produktif /360HARI

 Pembukuan Tagihan Bunga Akhir Bulan atau Periode Tertentu.:


Hasil perhitungan pendapatan bunga tiap akhir bulan dibebankan ke rekening peminjamnya.

Debit Rekening Pinjaman Nasabah/Kas Kantor Besarnya tagihan Bunga =


Pendapatan Bunga Akrual x 30
Kredit Tagihan Bunga
hari

 Pembukuan Pendapatan Bunga dalam Penyelesaian (PBDP)


Apabila pada tanggal pembebanan tagihan bunga ke rekening nasabah ternyata tidak
mencukupi saldonya dan tidak ada setoran tunai dari nasabah, maka pendapatan bunga yang
telah diakui harus dibatalkan.

Debit Tagihan Kontinjen-PBDP PBDP = sebesar pendapatan


bunga yang dibatalkan
Kredit Kontra PBDP

 Pembukuan Pendapatan Bunga dalam Penyelesaian (PBDP)


Kredit atau aktiva produktif lain yang sudah diketahui sejak awal bulan sebagai non
performing. Sistem pembukuan pada proses akhir hari adalah:

Debit Tagihan Kontinjen-PBDP PBDP = saldo pinjaman x tarif bunga


pinjaman/360 hari
Kredit Kontra PBDP

 Pencatatan Pendapatan yang masih akan diterima


Prinsip pengakuan pendapatan yang masih akan diterima adalah secara akrual setiap
hari.Jurnal pembukuan pada proses akhir hari sebagai berikut:

Debit Pendapatan yang masih akan diterima Sebesar pendapatan bunga akrual
Kredit Pendapatan Bunga hari yang bersangkutan

 Pencatatan Pendapatan yang masih akan diterima


Pada saat realisasi penerimaan bunga yang diterima setiap bulan

Debit Kas Sebesar pendapatan bunga


Kredit Pendapatan yang masih akan diterima akrual hari yang bersangkutan

 Pencatatan pendapatan bunga ditangguhkan


Pendapatan bunga yang ditangguhkan setiap akhir hari dilakukan amortisasi.

Debit Pendapatan Bunga ditangguhkan Sebesar pendapatan bunga


Kredit Pendapatan Bunga akrual hari yang bersangkutan
 Pencatatan Beban Bunga

Perhitungan dan pembentukan beban bunga prinsipnya adalah secara akrual dan
dilakukan setiap hari.

Debit Beban Bunga Beban bunga = saldo akhir hari x tarif


bunga/360 hari
Kredit Beban Bunga yang masih harus
dibayar

 Pencatatan Beban Bunga


Jurnal pembukuan untuk pengkreditan bunga ke rekening simpanan masing-masing nasabah
deposito/giro/tabungan adalah:

Debit Bunga yang masih harus dibayar Sebesar beban bunga yang
dibayarkan oleh Bank
Kredit Titipan pajak- Bunga Rekening Simpanan
Nasabah

 Pencatatan Beban Bunga


1. Pada saat prose akhir hari akan dilakukan jurnal pembukuan

Debit Beban Bunga Sebesar beban bunga yang


Kredit Beban Bunga yang masih harus dibayar dibayarkan oleh Bank

2. Pada saat realisasi pembayaran bunga setiap bulan

Debit Beban Bunga yang masih harus Sebesar beban bunga yang dibayarkan oleh Bank
dibayar Kas
Kredit

Anda mungkin juga menyukai