Anda di halaman 1dari 6

Nama : Desty Dwi Liana Rahmawati

Nim : 2290200040
Kelas : 1A Pendidikan Sosiologi
Tema : Semangat Belajar di Tengah Pandemi Covid-19

Semangat Penerus Bangsa Di


Tengah Pandemi Covid-19
1. Covid-19
Penyakit virus corona (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
virus corona yang baru-baru ini ditemukan.Sebagian besar orang yang tertular COVID-
19 akan mengalami gejala ringan hingga sedang, dan akan pulih tanpa penanganan
khusus. Masing-masing orang memiliki respons yang berbeda terhadap COVID-19.
Sebagian besar orang yang terpapar virus ini akan mengalami gejala ringan hingga
sedang, dan akan pulih tanpa perlu dirawat di rumah sakit. virus corona atau Covid-19
menyerang sistem pernapasan manusia. Mungkin kita pun masih ingat pada kerabat
virus ini beberapa tahun lalu sebagai penyebab SARS dan MERS yang dinyatakan
berasal dari hewan, lalu menular ke manusia
2. Pandemi Covid-19
Pandemi COVID-19 , juga dikenal sebagai pandemi coronavirus , adalah pandemi
penyakit coronavirus 2019 (COVID-19) yang sedang berlangsung yang disebabkan oleh
sindrom pernapasan akut parah, coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Penyakit ini pertama
kali diidentifikasi pada Desember 2019 di Wuhan , Tiongkok, menjadi Darurat
Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional pada Januari 2020, dan
kemudian diakui sebagai pandemi. Per 1 Oktober 2020, lebih dari 33,9 jutaan kasus
telah dilaporkan di seluruh dunia, meskipun jumlah sebenarnya dari kasus mungkin jauh
lebih tinggi. [6] Indikator yang lebih dapat diandalkan untuk penyebaran kasus adalah
lebih dari 1,01 juta kematian dikaitkan dengan COVID-19.
3. Dampak Covid-19
dampak negatif virus corona hingga saat ini sedang dialami hampir tiap negara.
Virus corona tak hanya berdampak pada kesehatan tapi juga berbagai aspek kehidupan
lainnya. Hingga kini belum diketahui kapan pandemi COVID-19 selesai, sehingga yang
bisa dilakukan adalah menerapkan usaha pencegahan.
dampak pengaruh virus corona (Covid-19) dalam kehidupan sosial masyarakat, di
antaranya adalah timbulnya rasa curiga dan hilangnya kepercayaan terhadap orang-
orang yang ada di seputaran kita atau yang baru kita kenal. Sebagai contoh pada saat
kita membeli makanan, baik di warung yang berlabel maupun kaki lima kita pasti akan
mencari tahu apakah bersih atau tidak. Apakah pelayan ada bersentuhan dengan orang
yang terjangkit virus atau tidak, adakah petugas atau pelayan yang mencuci tangan pada
saat mengolah atau memproses makanan yang kita pesan atau tidak, sehingga timbul
kkeraguan.
Pada saat kita berbicang atau berjumpa baik di lingkungan kantor maupun di
lingkungan rumah dan dengan masyarakat setempat kita pun enggan berjabat tangan,
meskipun mereka adalah orang tua, sebagaimana yang kita ajarkan kepada anak-anak
kita untuk selalu menghormati yang lebih tua. Namun, situasi saat ini mengharuskan
kita untuk menghindari berjabat tangan dan harus menjaga jarak ± 2 meter bila ingin
berbicara dengan orang lain, apalagi orang yang tidak kita kenal.
4. Dampak Covid-19 Bagi pendidikan

Pada pembelajaran online, peserta didik dapat menjadi kurang aktif dalam
menyampaikan aspirasi dan pemikirannya, sehingga dapat mengakibatkan pembelajaran
yang menjenuhkan. Seorang siswa yang mengalami kejenuhan dalam belajar akan
memperoleh ketidakmajuan dalam hasil belajar. Oleh karena itu, diperlukan pendorong
untuk menggerakkan menggerakan siswa agar semangat belajar sehingga dapat
memiliki prestasi belajar.

Pandemi Covid-19 telah mengubah wajah pendidikan di seluruh dunia. Data dari
UNESCO per tanggal 1 Mei 2020 menyebutkan, setidaknya 186 negara melakukan
penutupan sekolah yang berdampak terhadap proses pembelajaran sekitar 1,29 triliun
atau 73,8 % dari populasi siswa di dunia. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan juga telah merespon status Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat Covid-19 dengan menerbitkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19). Salah
satu pokok dalam edaran tersebut adalah proses pembelajaran dari rumah yang
dilaksanaan secara daring atau jarak jauh untuk mengurangi interaksi dan menekan
angka penyebaran Covid-19.

Pembelajaran daring dimulai pada tanggal 16 maret 2020, dimana anak mulai
belajar dari rumahnya masing-masing tanpa perlu pergi kesekolah. Mengenai
pembelajaran daring seorang guru harus lebih memahami tentang ilmu teknologi agar
pembelajaran jarak jauh tetap berjalan dengan efektf disaat pandemi seperti ini.
Dunia pendidikan merupakan salah satu sektor yang terdampak akibat pandemi
pandemi Covid-19. Akibat nya, banyak perubahan terjadi dari proses belajar tatap
muka berubah kedaring (online). Berbagai fasilitas pembelajaran jarak jauh pun
dimanfaatkan seperti dengan zoom, webex, Google meet, dan sebagainya.
Dalam pembelajaran online memiliki dampak negatif dan positif. Terdapat
beberapa dampak negatif yaitu :
- Kurang efektifnya sistem belajar mengajar
- Pelajar sulit dalam memahami materi yang dipelajari
- Mereka terkadang lupa dengan tugas yang diberikan oleh gurunya
Rasa malas yang dirasakan siswa dapat muncul karena disebabkan beberapa
faktor, diantaranya adalah :
1. Aktifitas yang monoton
Belajar di rumah saja memang akan terasa menjenuhkan. Jika biasanya mereka
belajar di sekolah denga beragam kegiatan, maka selama belajar di rumah ini, setiap
siswa atau anak hanya akan melakukan rutinitas yang sama setiap harinya.
Akibatnya, semakin hari si anak akan mulai mengalami penurunan semangat belajar.
2. Kesepian
Saat sebelum pandemi, ketika mereka belajar di sekolah, si anak akan bertemu
dengan teman-temannya. Siswa akan merasa senang karena dengan bertemu dengan
teman-teman sekolahnya, mereka dapat melakukan kegiatan Bersama-sama, mulai
dari mengerjakan tugas, bertukar cerita, pergi bermain dan lain sebagainya.
3. Minimnya Fasilitas Belajar Dirumah
Pemerintah memberikan arahan proses belajar mengajar tetap dapat berlangsung
dengan cara daring atau online. Para guru akan memberikan tugas atau materi
melalui sebuah aplikasi yang dapat diakses oleh siswa. Artinya, antara siswa dan
guru harus memiliki fasilitas yang diperlukan.
Arahan dan kebijakan pemerintah pusat telah dijalan kan di 34 Provinsi di
seluruh Indonesia dengan waktu pelaksanaan belajar di rumah diserahkan kepada
Dinas Pendidikan masing- masing Provinsi dan kabupaten sesuai dengan
perkembangan wabah Covid-19 di setiap daerah. Kerjasama berbagai pihak juga
didorong untuk mendukung pendidikan jarak jauh dapat berjalan dan
berkesinambungan.
Hingga Mei 2020 ini, Seluruh lembaga pendidikan pada semua Jenjang baik
pendidikan dasar hingga menengah yang melibatkan lebih dari 3,3 juta guru dan
52,9 juta peserta didik, serta perguruan tinggi telah melaksanakan aktivitas dan
tugas pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan kondisi masing- masing. Sesuai
arahan dari Sekertaris Nasional SPAB Kementrian pendidikan dan kebudayaan
(Kemendikbud) beberapa Pendekatan pembelajaran jarak jauh yang dapat
dilaksanakandarirumah,yaitu:

 Tatap muka virtual atau pembelajaran mandiri menggunakan fasilitas


pembelajaran daring yang disediakan oleh Kemdikbud dan mitra penyediaa
plikasi

 Tatap muka virtual atau pembelajaran mandiri melalui video atau


teleconference dan aplikasi pembelajaran daring yang dapat diakses
umum

 Penugas anter struktur dari guru kepada peserta didik dengan mengirim kan
tugas dan lembar kerja melalui aplikasi pengiriman pesandan/media sosial

 Diskusi kelompok dalam grup melalui aplikasi pengiriman pesan ( grup


WhatsApp,Telegram )

 Belajar melalui saluran TVRI (Televisi Republik Indonesia), radio, dan


modul belajar mandiri yang sudah disediakan

Perubahan yang terjadi dalam tempo cepat dan luas ini menimbulkan kegagapan
diawal Pelaksanaan. Seluruh komponen pembelajaran mulai dari sekolah, guru,
peserta didik, dan orang tua dituntut untuk berperan besar. Sering berjalannya waktu
dan semangat belajar yang kuat, disruptionter sebut mulai bisa diterima dan dijalan
kan menjadi sebuah mekanisme baru dalam tatanan pendidikan meski dengan
berbagai kendala-kendala dan tantangan, lain:

 Masih terdapat satuan pendidikan yang tidak memiliki akses terhadap


listrik dan internet Terutama di daerah 3T (terdepan,tertinggal dan
terluar).

 Guru dituntut memiliki kemampuan penggunaan teknologi


pembelajaran daring dan memberikan materi yang sesuai dengan
kemampuan anak

 Orang tua harus berperan sebagai guru dirumah dan berusaha


menyediakan sarana pembelajaran bagianak

 Tidak semua siswa memiliki Smartphone,Tablet,Komputer


dan Laptop) untuk mengakses materi pembelajaran

 Tidak adanya kegiatan praktikum bagi peserta didik

Sesuai dengan tema peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2020 yaitu
“Belajar dari Covid-19” mari kita rayakan dalam suasana dan acara yang berbeda,
yaitu dengan menjadikan hari ini sebagai momentum yang tepat bagi pemerintah
dan seluruh stake holder pendidikan untuk belajar dan bersinergi menggalang
upaya bersama dalam memfasilitasi ketahanandan kelangsungan pendidikan
Indonesia di masa pandemi dan di masa datang.
Semangat belajar dan berbagi ilmu pengetahuan secara daring selama pandemi
Covid-19. Hal ini merupakan hikmah tersendiri dari adanya Covid-19.Selain
mengundang pakar-pakar dari berbagai bidang, kita juga bisa berbagi ilmu dan
pengalaman, berbagi peran sebagai host,narasumber dan lain-lain.“Semua akhirnya
akan beradaptasi dan terbiasa dengan pembelajaran jarak jauh. Semangat untuk terus
belajar ini yang harus dipertahankan ,”katanya.
5. Meningkat Motivasi Belajar Ditengah Pandemi.
Motivasi adalah hasrat, dorongan dan kebutuhan seseorang untuk melakukan
aktivitas tertentu. Sehingga motivasi diartikan sebagai kekuatan yang mendorong
tindakan menuju suatu tujuan. Motivasi belajar mengandung usaha untuk mencapai
tujuan belajar yaitu pemahaman materi dan pengembangan belajar.
Kurangnya motivasi belajar pada pembelajaran daring disebabkan pada proses
pembelajaran daring, sehingga menyebabkan proses belajar yang membosankan. Oleh
sebab itu, diperlukan pendorong untuk menggerakkan siswa agar semangat belajar
sehingga dapat memiliki prestasi belajar.
Semangat belajar dapat dimiliki dengan meningkatkan motivasi belajar. Motivasi
belajar adalah sebuah penggerak atau pendorong yang membuat seseorang akan
tertarik kepada belajar sehingga akan belajar secara terus-menerus. Motivasi yang
rendah dapat menybabkan rendahnya keberhasilan dalam belajar sehingga akan
merendahkan prestasi belajar siswa.
Berikut beberapa tips tentang belajar dirumah yang sehat selama Pandemi Covid
19, yaitu :
1. Tanamkan Motivasi Yang Kuat
Belajar dari rumah memang terkesan menjadi beban bagi sebagian anak, baik karena
alasan jenuh, lebih enak belajar di sekolah atau lain sebagainya, namun proses belajar
dari rumah masih harus dilalui selama pandemi ini masih belum dinyatakan
berakhir.Agar semangat belajar tetap terus ada, maka setiap anak harus memiliki
motivasi yang kuat, tidak menjadikan aktifitas tersebut menjadi beban. Siswa dapat
diajarkan untuk menamkan fikiran positif “jika ingin kembali belajar di sekolah, maka
saat ini harus bersabar untuk belajar dirumah, tetap semangat, agar rantai penyebaran
virus corona dapat terputus dan wabah corona segera hilang” atau mungkin dengan
motivasi positif lainnya.
2. Mengkondisikan Tempat Belajar yang Aman dan Nyaman
Jika motivasi dalam diri telah kuat, maka si anak harus dapat menjaga mood belajar
tetap membaik. Caranya dengan mengkondisikan tempat atau suasana belajar yang
aman dan nyaman. Suasana yang nyaman dalam belajar setiap anak bisa saja berbeda,
ada sebagian anak yang dapat belajar harus ditempat yang sunyi dan sepi, namun tak
sedikit pula beberapa siswa yang suka belajar dengan adanya iringan music yang
lembut. Semua itu dapat diatur sesuai kebiasaan belajar si anak Suasana yang nyaman
juga mencakup tentang kerapihan dan kebersihan tempat belajar. Usahakan meja
belajar dan lingkungan sekitar selalu bersih, buku-buku dan alat tulis tertata rapi.
Karena itu akan sangat menambah semangat belajar dan menjaga kestabilan mood
belajar, apabila meja belajar selalu berantakan dan ketika ditengah proses belajar
sedang membutuhkan sesuatu yang ternyata tidak mudah ditemukan maka sangat
mempengaruhi prose belajar selanjtunya, akhirnya bisa menghancurkan mood. Apabila
mood belajar telah rusak, maka si anak akan malas unuk melanjutkan belajar.
3. Membuat Jadwal Belajar Harian
Jika si anak merasa jenuh dengan aktifitas yang monoton selama belajar di rumah,
maka si anak dapat disarankan untuk membuat jadwal belajar harian. Kegiatan yang
dijadwalkan bisa menyesuaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru atau sesuai
dengan kemampuan siswa.
Dalam membuat jadwal atau schedule, harus tetap memperhatikan durasi belajar agar
tidak menimbulkan keletihan. Lama waktu belajar boleh disamakan dengan jam
sekolah seperti biasanya, misalnya dimulai dari jam 08.00 sampai dengan jam 13.00.
Dari keseluruhan waktu tersebut, masih harus dibagi lagi dengan berbagai kegiatan,
termasuk juga menyelipkan waktu istirahat.
4. Jangan Malu Bertanya
Selama melakukan proses belajar, tidak menuntut kemungkinan siswa akan mendapati
kesulitas tentang tugas atau materi yang sedang dikerjakan. Jika di sekolah siswa akan
melakukan tukar fikiran kepada rekannya atau bertanya pad gurunya, maka selama
dirumah siswa juga diharapkan tetap aktif berkomunikasi dengan guru dan rekan
sekolah melalui alat komunikasi. Atau siswa jika dapat meminta bantuan kepada
keluarga yang dirasa mampu untuk membantunya. Sehingga, proses belajar si anak
dirumah dapat tetap berjalan dengan baik.
Kesulitan yang dialami si anak dalam menyelesaikan tugas atau memahami sebuah
materi seringkali juga memicu rusaknya mood belajar. Ketika mereka menemukan
kendala yang terselesaikan, seringkali membuat si anak menyerah dan malas untuk
kembali belajar. Bahkan tak sedikit pula yang merasa stress akibat tugas yang susah
dikerjakan. Hal ini akan sangat berdampak pada kesehatan mental siswa.
5. Tetap Menjaga Kesehatan Selama Belajar
Runtutan tugas yang semakin hari semakin banyak, terkadang membuat si anak harus
belajar lebih ekstra dengan melebihi waktu atau jadwal yang telah dibuat. Demi
mengejar dateline terkadang siswa juga mengabaikan waktu istirahat selama belajar.
Padahal siswa juga harus tetap menjaga kesehatan selama belajar dirumah, dengan cara
mengatur pola duduk yang benar saat menulis atau membaca, sering melakukan senam
peragangan sederhana disela-sela belajar agar tidak mengalami kram pada bagian
tubuh.

Anda mungkin juga menyukai