Disusun Oleh:
Belsi
NIM : 2030020
2020
DEFISIT PERAWATAN DIRI
I. MASALAH UTAMA
A. Definisi
Perawatan Diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Wahit Iqbal Mubarak (2007), juga
perawatan diri. Hal ini menyebabkan pasien dikucilkan dalam keluarga dan
(Muslim, 2010).
Defisit perawatan diri adalah kurangnya perawatan diri pada pasien dengan
gangguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan
untuk melakukan aktivitas perawatan diri menurun. Kurang perawatan diri terlihat
B. Penyebab
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2000), penyebab kurang perawatan diri adalah
1. Factor predisposisi
2. Faktor presipitasi
b. Praktik Sosial Pada anak – anak selalu dimanja dalam kebersihan diri,
seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampo, alat mandi yang semuanya
dimandikan.
tertentu dalam perawatan diri seperti penggunaan sabun, sampo dan lain
– lain.
g. Kondisi fisik atau psikis Pada keadaan tertentu / sakit kemampuan untuk
membrane mukosa mulut, infeksi mata dan telinga dan gangguan fisik
pada kuku
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan
secara mandiri
eliminasi sendiri.
Tanda dan gejala defisit diri menurut adalah (Damaiyanti, 2012) sebagai berikut:
pakaian.
Menurut Depkes (2000), dalam Anonim (2009), tanda dan gejala klien dengan
1. Fisik
2. Psikologi
3. Sosial
a) Interaksi kurang
b) Kegiatan kurang
e) Buang Air Besar (BAB) dan Buang Air Kecil (BAK) di sembarang tempat
Selain itu, tanda dan gejala tampak pada pasien yang mengalami Defisit
1. Gangguan kebersihan diri, ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor, kulit
pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada pasien laki-laki
tempatnya
tidak pada tempatnya, dan tidak membersihkan diri dengan baik setelah
Apabila kondisi ini dibiarkan berlanjut, maka akhirnya dapat juga menimbulkan
penyakit fisik seperti kelaparan dan kurang gizi, sakit infeksi saluran pencernaan
dan pernafasan serta adanya penyakit kulit, atau timbul penyakit yang lainnya
(Harist, 2011).
E. Proses terjadinya masalah
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2000), penyebab kurang perawatan diri adalah
1. Factor predisposisi
hygiene adalah:
a. Body Image Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi
b. Praktik Sosial Pada anak – anak selalu dimanja dalam kebersihan diri,
seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampo, alat mandi yang semuanya
dimandikan.
tertentu dalam perawatan diri seperti penggunaan sabun, sampo dan lain
– lain.
g. Kondisi fisik atau psikis Pada keadaan tertentu / sakit kemampuan untuk
pada kuku
F. Rentang Respon
G. Pohon Masalah
yang dinaungi oleh lingkungan sosial yang lebih luas, juga menggunakan
atau tulisan (Stuart and Sundeen, 1998 dalam Lili Kadir, 2018).
integrasi pertumbuhan belajar dan mencapai tujuan. Kategori ini adalah klien
(Damaiyanti, 2012)
I. Penatalaksanaan
J. Diagnosa keperawatan
1. Stroke
3. Depresi
4. Arthritis rheumatoid
5. Retardasi mental
6. Delirium
7. Dementia
8. Gangguan amnestika
Keterangan
1. Hygine diri
2. bab/bak
3. Berpakaian
4. Makan/ minum
K. Intervensi Keperawatan
1. Kondisi Klien
3. Tujuan Khusus :
4. Tindakan Keperawatan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
b. Evaluasi/Validasi
3. Terminasi
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
3. Tujuan Khusus:
4. Tindakan Keperawatan
a. Berpakaian
b. Menyisir rambut
c. Berhias
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
b. Evaluasi/Validasi (Kontrak, Waktu, Tempat)
3. Terminasi
1. Evaluasi klien/subjektif
2. Evaluasi perawat/objektif
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
3. Tujuan Khusus:
4. Tindakan Keperawatan
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
b. Evaluasi/Validasi
a. “Terminasi
1. Evaluasi klien/subjektif
2. Evaluasi perawat/objektif
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Ny. M terlihat duduk di salah satu sisi kamar. Ny. M terlihat rapi
3. Tujuan Khusus:
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
b. Evaluasi/Validasi
3. Terminasi
1. Evaluasi klien/subjektif
2. Evaluasi perawat/objektif
Medika.
Herman ade. (2011). buku ajar asuhan keperawatan jiwa. yogyakarta: nuha medika.
https://www.academia.edu/6822348/STRATEGI_PELAKSANAAN_TIN
DAKAN_KEPERAWATAN_SP-
PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Edisi 1 Cetakan III. Jakarta :
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Edisi 1 Cetakan II. Jakarta :
PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia Edisi 1 Cetakan II. Jakarta :
https://www.academia.edu/35135428/Defisit_Perawatan_Diri_LP_SP pada
14 Juni 2018
Yusuf, Ah, Rizky Fitryasari PK dan Hanik Endang Nihayati. (2015). Buku Ajar