Tugas Ipe Individu (Dimasjanuar)
Tugas Ipe Individu (Dimasjanuar)
Tugas Ipe Individu (Dimasjanuar)
KEPRIBADIAN ANAK
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Interprofesional Education
Dosen Mata Kuliah : Dr. Hj. Mamlukah. S.KM., M.Kes
Disusun Oleh :
Dimas Januar Rumiawan
Keperawatan D
Orangtua adalah orang yang pertama dan paling utama dalam proses pembentukan
kepribadian seorang anak. Orang tua menentukan kemana anak itu akan dibawa. Anak
masih sangat menggantungkan diri, meminta isi, bekal, cara berpikir dan bertindak dari
orang tuanya.
Sekarang ini, kehidupan disebuah keluarga sudah banyak berubah. Banyak orang
tua yang dua-duanya berkarier sehingga mereka sibuk dengan usahanya sampai kadang-
kadang mereka lupa akan kewajibannya sebagai orang tua. Si anak sering merasa kurang
perhatian dan kasih sayang dari orangtuanya tersebut. Banyak keluarga menjadi tidak
harmonis akibat orangtua yang terlalu sibuk mengurusi pekerjaan dan melalaikan
tugasnya sebagai orang tua. Banyak anak menjadi menggantungkan dirinya kepada
oranglain yang dianggapnya bisa memberikan kasih sayang dan hingga si anak pergi dari
rumah guna melampiaskan kekesalannya karena kurangnya perhatian dan kasih sayang
orang tua yang terlalu sibuk.
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri orang itu sendiri.
Faktor internal ini biasanya merupakan faktor genetis atau bawaan. Faktor genetis
maksudnya adalah faktor yang berupa bawaan sejak lahir dan merupakan pengaruh
keturunan dari salah satu sifat yang dimiliki salah satu dari kedua orang tuanya atau
bisa jadi gabungan atau kombinasi dari sifat kedua orang tuanya. Oleh karena itu,
sering kita mendengar istilah “buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya”. Misalnya
Sifat mudah marah yang dimiliki seorang ayah bukan tidak mungkin akan menurun
pula pada anaknya.
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar orang tersebut. Faktor
eksternal ini biasanya merupakan pengaruh yang berasal dari lingkungan seseorang
mulai dari lingkungan terkecilnya yakni keluarga, teman, tetangga, sampai dengan
pengaruh dari berbagai media audio visual atau media cetak. Lingkungan kelurga
tempat seorang anak tumbuh dan berkembang akan sangat berpengaruh kepada
kepribadian seorang anak. Terutama dari cara para orangtua mendidik dan
membesarkan anaknya. Sejak lama peran sebagai orangtua sering kali tanpa dibarengi
pemahaman mendalam tentang kepribadian.
Ada 9 sembilan tipe kepribadian orangtua dalam membesarkan anakny dapat
berpengaruh terhadap kepribadian anak, yaitu sebagai berikut:
Tidak dapat dipungkiri bahwa kesempatan bagi anak untuk mengenal dunia
sosialnya adalah dalam keluarga namun sekarang kenyataan yang terjadi adalah
kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya. Hal tersebut mengakibatkan
terbatasnya interaksi orangtua dengan anak. Anak yang ditinggal orang tua cenderung
bersifat manja. Biasanya orangtua akan merasa bersalah terhadap anak karena telah
meninggalkan anak seharian sehingga orangtua menuruti semua permintaan anak
untuk menebus kesalahannya tanpa berpikir lebih lanjut permintaan anak itu baik atau
tidak untuk perkembangan kepribadian anak selanjutnya. Kurangnya perhatian dari
orang tua akan mengakibatkan anak mencari perhatian dari luar baik lingkungan
sekolah dengan teman sebaya ataupun orangtua pada saat mereka di rumah.
Pembentukan kepribadian anak dimulai ketika anak berusia 0-5 tahun, anak
akan belajar dari orang-orang dan lingkungan sekitarnya. Anak yang berada di
lingkungan orang-orang yang sering melakukan tindakan kekerasan, anak itu juga
akan tumbuh menjadi pribadi yang keras. Kadang-kadang karena kurangnya perhatian
dari orangtua yang selalu di sibukkan dengan pekerjaan maka akan mengakibatkan
dampak negatif bagi pertumbuhan kepribadian si anak pada usia selanjutnya. Dampak
negatif tersebut di antaranya :
1. Anak akan lenih senang berada di luar rumah dan merasa tidak betah dirumah
karena kesepian
2. Anak lebih sering melawan orangtuanya untuk melampiaskan kekesalan hatinya
3. Anak sering berkelahi dengan teman
4. Melakukan perbuatan seksual
5. Menyalahgunakan narkotika
2. Orangtua yang bekerja hanya di rumah
Orang tua yang hanya bekerja di rumah akan lebih fokus pada pengasuhan
anak dan pekerjaan rumah lain. Anak sepenuhnya mendapatkan kasih sayang dan
perhatian dari orangtua. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan anak akan menjadi
kurang manidri karena sudah terbiasa dengan orang tua. Segala yang dilakukan anak
selalu dalam pengawasan orang tua. Oleh karena itu, orang tua tidak boleh over
protektif sehingga anak mampu mandiri.
Jadi, sebagai seorang orang tua karir harus bisa mengatur dan membagi
waktu dengan baik, sehingga tidak perlu mengorbankan keluarga demi pekerjaan
atau sebaliknya. Karena ada banyak wanita di luar sana yang tidak hanya sukses
dalam karir mereka saja, namun dengan keluarga mereka juga.