PDF PTT Matematikaa DL
PDF PTT Matematikaa DL
* KELOMPOK 1
MAHYUNI SONGRI RITONGA
NIM : 855964212
NIM : 855965128
JURAIDAH HAFNI
NIM : 855960064
* MODUL 5
* Kegiatan belajar 1
Relasi Keterbagian
* A. KETERBAGIAN
Yakni jika kita melihat kata “ keterbagian “ maka
yang dibenak kita adalah bagi , pada kesempatan
ini kami akan menjelaskan apa sih keterbagian ?....
Contoh ;
Benar atau salahkah pernyataan berikut ini :
1. (-3 ) |12
(-3 ) |12 adalah suatu pernyataan yang benar ,
karena 12 = (-4 ) . ( -3 )
2. 3 |0
3 |0 adalah suatu pernyataan yang benar ,
karena 0 = 0.3
3. 0 | 3
0 | 3 adalah suatu pernyataan yang salah ,
karena tak ada bilangan
bilangan bulat c sedemikian hingga
hingga 3 = c.3
* Kegiatan Belajar 2
“ Suatu bilangan bulat terbagi oleh 10, jika angka satuanya terbagi
habis oleh 10, yaitu angka satuanya 10 “
6. ciri terbagi
terbagi habis
habis oleh
oleh 3
“ Suatu bilangan bulat terbagi oleh 3, jika jumlah anka angka nya terbagi
habis oleh 3
7. ciri terbagi
terbagi habis
habis oleh
oleh 9
“ Suatu bilangan bulat terbagi oleh 9, jika jumlah anka angka nya terbagi
habis oleh 9
* MODUL 6
* KEGIATAN BELAJAR I
PERSAMAAN LINEAR
Persamaan adalah sebuah pernyataan
matematika yang tediri dari dua ungkapan yang
sama. Kedua ungkapan ini berada pada sebelah kiri
dan kanan tanda “sama dengan “, “ = “
A. Penj
Penjum
umla
laha
han
n dan Per
Perka
kali
lian
an
Berikut ini sifat – sifat yang berlaku
PENJUMLAHAN
1. Komutatif
a+b=b+a
2. Asosiatif
(a+b)+c=a+(b+c)
3. Inden
Indenti
tita
tass penj
penjum
umlah
lahan
an
a+0=0+a=a
0 merupakan indentitas penjumlahan
4. In
Inve
vers
rs penj
penjum
umla
laha
han
n
untuk setiap bilangan real a, ada bilangan real –a ( ditulis –a € R)
demikian sehingga a + ( -a ) = ( -a ) + a = 0
-a merupakan invers penjumlahan dari a
Perkalian
1. 1. Komutatif
ab = ba
2. Asosiatif
( ab ) c = a ( bc )
3. Indentitas perkalian
a(1) = (1) a
4. Invers perkalian
a(0)=0(a) =0
SIFAT PERKALIAN
Untuk semua bilangan real a,b, dan c , dengan c 0
3. a = b jika dan hanya jika ac = bc
4. a = b jika dan hanya jika a ( ) = b ( ) , dimana invers dari c
Contoh :
Selesaikanlah 3x + 19 = 31
penyelesaian
3x + 19 = 31
3x + 19 – 19 = 31 -19 ( kedua ruas di tambah – 19 )
3x = 12
( 3x ) = (12) ( kedua ruas di kalikan dengan
x=4
B. PERSAMAAN PECAHAN
Persamaan yang memuat ungkapan pecahan kita namakan persamaan pecahan.
Penyelesaian dari persamaan pecahan dapat berupa bilangan rasional.
1.1 = =-
1.2 =
2. Jika b dan k bilangan bulat tidak nol , dan a sebarang bilangan bulat maka
berlaku
3. Jika b,c dan d bilangan bulat tidak nol dan a sebarang bilangan bulat maka
berlaku
=
Contoh :
=
Penyelesaian
( x + 5 ) ( ) = ( x + 5 ) ( ) ( kedua ruas di kalikan dengan ( x + 5 ) )
x + 4 = -1
x + 4 – 4 = -1 -4 ( kedua ruas di tambah -4 )
x = -5
C. HARGA MUTLAK
Harga mutlak sebuah bilangan selalu bernilai positif
atau nol.
Misalnya : 23 = 23,
-41 = 41
0 =0
Harga mutlak sebuah bilangan real x, didefinisikan
sebagai dengan
|x| =
Contoh :
Selesaikan | x – 2 | = 3
Penyelesaian
X-2=3
-(x–2)=3
Penyelesaian ( 1 )
X–2+2 =3 +2 ( kedua ruas di tambah 2)
X = 5
Penyelesaian ( 2 )
-(x–2)=3 (distributif )
-x + 2 = 3
-x + 2 -2 = 3 -2 ( kedua ruas di tambah -2 )
-x = 1 ( kedua ruas di kalikan -1 )
x = -1
Kegiatan Belajar 2
Pertidaksamaan Linear
A. Penyelesaian Pertidaksamaan Linear Dengan Satu Variabel
Sifat – sifat operasi hitung yang digunakan pada pertidaksamaan
linear adalah sebagai berikut :
Penjumlahan dan pengurangan :
Untuk setiap bilangan real a,b dan c berlaku :
1. a jika dan hanya jika a + c b + c
2. a jika dan hanya jika a - c b - c
Perkalian dan pembagian
Untuk setiap bilangan real a , b, dan c dengan
dengan c 0 berlaku :
3. a jika dan hanya jika ac bc
4. a jika dan hanya jika
Untuk setiap bilangan real a,b dan c , dengan c
5.
6. a jika dan hanya jika ac bc
a jika dan hanya jika
Contoh :
Selesaikan 3x – 5 x + 2
Penyelesaian
3x – 5 x + 2
3x – 5 + 5 x + 2 + 5 ( kedua ruas di tambah 5 )
3x x + 7
B. PERTIDAKSAMAAN PECAHAN
Pertidaksamaan yang memuat ungkapan pecahan kita namakan
pertidaksamaan pecahan. Penyelesaian masalah pertidaksamaan pe cahan
hampir sama dengan penyelesaian persamaan pecahan.
Contoh :
Selesaikan pertidaksamaan pecahan berikut
Penyelesaian
() (
3 – 4() () + 1 Kedua ruas dikalikan dengan
3–4+4 distributif
7-4
7–7-4 –7
Kedua ruas ditambah dengan
-4 –7
-4- –7 Kedua ruas ditambah dengan
-5–7
(- 5 ) (- 7)
Kedua ruas dikalikan dengan
Jika |x|
Contoh
Tentukan himpunan penyelesaian
penyelesaian dari |3 – 4x| 5
Penyelesaian :
3 – 4x 5
3 – 4x -5
Penyelesaian (1)
3 – 4x – 3 5-3
-4x 2
( ) (-4x) ( ) (2)
X=-
Penyelesaian (2)
3 – 4x -3 -5 -3
-4x -8
X 2
atau X 2}
*
MODUL 7
BARISAN DAN DERET BILANGAN
KEGIATAN BELAJAR 1
BARISAN DAN DERET ARITMATIKA
B. DERET BILANGAN
Deret bilangan adalah penjumlahan dari semua anggota barisan yang
dilakukan secara berurutan. Jika suatu barisan dinyatakan dengan , , ,………
maka yang dimaksud deret bilangan adalah + ……… dan bentuk ini dapat
dinyatakan
dengan notasi sigma, yaitu , , ,……… =
Contoh : 5
∑
=0
Tentukan bentuk panjang dari
∑( 3 +5 )
=1
Jawab
Makna dari bnetug sigma tersebut adalah kita diminta menentukan 5 buah
suku pertama dari deret yang terjadi , yaitu :
Jika I = 1 maka nilai ( 3i + 5 ) adalah 3.1 + 5 = 8
Jika I = 2 maka nilai ( 3i + 5 ) adalah 3.2 + 5 = 11
Jika I = 3 maka nilai ( 3i + 5 ) adalah 3.3 + 5 = 14
C. BARISAN ARITMATIKA
1. PENGERTIAN BARISAN ARITMATIKA
Barisan Aritmatika adalah suatu barisan
bari san dengan ketentuan bahwa selisih
antara tiap dua suku yang berurutan selalu tetap ( merupakan konstanta ).
Selisish yang tetap ini disebut “ beda “ dan dinotasikan dengan “ b “
Contoh :
Diketahui 3 buah suku suatu barisan sebagai berikut : x+1 , 3x-5, 4x. Jika
ke-3 buah suku tersebut
tersebut merupakan bagian dari barisan aritmatika
aritmatika ,
tentukanlah nilai x?
Penyelesaian
Jika ke-3 suku merupakan bagian dari barisan aritmatika , maka - = - ,
Misal = x+1, = 3x-5, = 4x
(3x-5) – (x+1) = 4x – (3x-5)
3x-5-x-1 = 4x-3x+5
2x-6 = x+5
x =11
= 30 (181)
= 5430
Jadi jumlah 2+5+8+11+…. Sampai 60 suku adalah 5430
SISIPAN
Sisipan terjadi apabila di antara tiap – tiap dua suku yang berurutan
dari suatu barisan aritmatika diletakkan beberapa buah suku baru
sehingga terjadi suatu barisan aritmatika yang baru.
A. Banyaknya suku
suku dari barisan yang baru setelah
setelah disisipkan adalah
= n + ( k -1 )
B. Rumus untuk
untuk menentukan
menentukan beda barisan yang baru setelah adanya
adanya
sisipan
=
C. Rumus untuk menentukan jumlah n suku dari suatu deret setelah
terjadinya sisipan
= (a + )
Contoh :
Diantara 22 dan 100 disisipkan beberapa buah bilangan sehingga
didapatkan deret aritmatika dengan beda 6. hitung jumlah semua
bilangan berikut
Penyelesaian
Dari soal diketahui a = 22, b’ = 6, n = 2, b= 100-22= 78
= =
6(k+1) = 78
6k +6 =78
6k = 72
K= 12
= n + ( k -1 ) = 2 + ( 12 – 1 )
= 2 + 11
= 13
= (a + ) = ( 22 + 100)
= 793
KEGIATAN BELAJAR 2
BARISAN GEOMETRI
A. Pengertian barisan geometri
Barisan geometri adalahn barisan yang perbandingan antara tiap dua
suku yang berurutan selalu tetap. Perbandingan yang tetap ini disebut
rasio dan dinyatakan dengan notasi “r”
Contoh :
Diketaui barisan geometri 64,32, 16, 8,…..
Tentukanlah rasio dan suku yang ke-10 barisan tersebut
Penyelesaian
a. Rasio barisan tersebut adalah
b. = a
= 64 (
= 64 ( )
=
=
Contoh
Tentukan jumlah 7 suku pertama dari deret geometri 2 + 4 + 8 +….
Penyelesaian
Dari deret diketahui a = 2 dan r = 2
= 2.
= 2.
= 2.
= 254
D.SISIPAN
Sisipan terjadi apabila di antara tiap – tiap dua suku yang berurutan dari
suatu barisan aritmatika diletakkan beberapa buah suku baru sehingga terjadi
suatu barisan geometri yang baru.
A. Banyaknya suku dari barisan
barisan yang
yang baru setelah
setelah disisipkan adalah
= n + ( k -1 )
B. Rasio dari barisan
Contoh
Diantara bilangan 7 dan 448 disisipkan 2 buah bilangan sehingga ke empat
Diantara
bilangan yang
yang terjadi membentuk
membentuk barisan geometri
geometri . Tentukan
Tentukan rasio bilangan
bilangan ang disisipkan dan jumlah seluruh suku suku dari barisan geometri
Penyelesaian
r = = 64 dan k =2
Terimakasih
Itu lah tadi presentasi dari kelompok 1
Semoga apa yang di sampaikan pada