Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn.

A DENGAN GOUT ARTHRITIS


DI RT 06 DI DESA ANJIR SERAPAT MUARA 1 KECAMATAN ANJIR MUARA
KABUPATEN BARITO KUALA

Oleh :
JUMIWATI PRASTIKA
NPM : 1814901110120

PROGRAM PROFESI NERS A


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn. A DENGAN GOUT ARTHRITIS
DI RT 06 DI DESA ANJIR SERAPAT MUARA 1 KECAMATAN ANJIR MUARA
KABUPATEN BARITO KUALA 2019

Nama Mahasiswa : Jumiwati Prastika


NPM : 1814901110120
Tanggal Pengkajian : 05 Desember 2019

I. PENGKAJIAN
1. Data Dasar Keluarga
Nama KK : Tn. A
Umur : 44 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Suku : Banjar

2. Data Anggota Keluarga


Status
No Nama L/P Umur Hubungan Pendidikan Agama Pekerjaan
Kesehatan
Kepala
1. Tn. A L 44 th SD Islam Tukang
Keluarga
2. Ny. S P 41 th Istri SD Islam IRT
Anak
3. An. A L 16 th Anak SD Islam
Kandung
Anak
4. An. M L 8 th Anak SD Islam
Kandung

3. Genogram

x
x

Keterangan:

: Laki – laki : Meninggal Laki - laki

: Perempuan : Meninggal Perempuan

: Klien : Tinggal serumah


Tipe keluarga Ny. S adalah tipe keluarga inti terdiri dari istri dan anak, menganut agama
islam, bersuku banjar dan berbangsa Indonesia. Pendapatan keluarga Ny. S Rp.
500.000,- per bulan, dan digunakan sebagian besar untuk keperluan sehari-hari. Aktivitas
rekreasi Ny. S selama ini rutin ke acara keagamaan/yasinan.

4. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


Ny. K sebagai seorang yang paling tua selalu dihormati. Ny. S sebagai kepala keluarga
sekaligus dan mempunyai tanggung jawab atas setiap anggota keluarga

Riwayat keluarga inti adalah Ny. S pernah mengalami demam dan flue sekitar 6 bulan
yang lalu.

Riwayat keluarga sebelumnya adalah mengatakan sering sakit/llinu di daerah mata kaki
dan telapak kaki ketika berjalan. Ny. S baru sekali memeriksakan kesehatan nya, Ny. S
tidak memiliki riwayat masuk RS.

5. Pengkajian Lingkungan
Karakteristik rumah keluarga Ny. S adalah bangunan semi permanen dengan luas 8x11
m2. Berlantai kayu, terdapat 5 jendela/ ventilasi dan 2 diruang keluarga selalu terbuka
terbuka, pekarangan didepan rumah dimanfaatkan untuk tanaman.. Sumber air yang
digunakan untuk memasak dan minum adalah air galon atau air sungai yang di tawas lalu
dimasak. Sumber air yang digunakan untuk mandi dan MCK yaitu air sungai. Tempat
penampungan air sementara yang digunakan oleh keluarga adalah gentong/ tajau dan
selalu dikuras oleh keluarga. Sistem pembuangan sampah keluarga Ny. S adalah dengan
cara ditimbun atau dibakar.

5 1. Teras
4
2. Ruang tamu

3 3. Kamar tidur
4. Dapur
4 5. WC
2

Keluarga Ny. S bertempat tinggal di lingkungan yang tidak terlalu padat, interaksi antar
warga lebih sering dilakukan pada sore hari.
6. Struktur Keluarga
a. Komunikasi Keluarga
Formal : Antar anggota keluarga terbina hubungan yang baik. Dalam menghadapi
setiap masalah selalu diadakan musyawarah dalam keluarga.
Informal : bahasa sehari-hari menggunakan bahasa banjar

b. Struktur Kekuatan Keluarga


Formal : Ny. S sebagai kepala keluarga anggota yang lain mendukung setiap
keputusan namun tetap menghormati pendapat anak-anaknya
Informal : Dalam beraktivitas sehari-hari keluarga saling perhatian dan merasakan
bahwa mengatasi masalah menjadi tanggung jawab bersama.
c. Struktur Peran
Formal :Ny. S sebagai kepala keluarga sekaligus ibu rumah tangga. Anak Ny. S
ada 2 orang. Anak Ny. S membantu klien mencari nafkah
Informal : -

d. Nilai dan Norma Keluarga


Keluarga menganut agama Islam dan dalam keluarga diajarkan norma agama Islam
yang dianut keluarga kepada seluruh anggota keluarga, dan saling menghargai dalam
keluarga.

7. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afeksi
Dalam keluarga satu sama lain saling menghormati dan mengasihi. Bila ada
masalah selalu dibicarakan bersama-sama.
b. Fungsi Sosialisasi
Keluarga berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain begitu juga dengan
tetangga. Anggota keluarga diberi kebebasan untuk bergaul dengan tetangga di
lingkungan rumahnya.
c. Fungsi Perawatan Keluarga
Keluarga mengatakan Ny. S jarang memeriksakan diri di pelayanan kesehatan
terdekat.

8. Stress dan Koping Keluarga


Stressor jangka panjang yang dirasakan keluarga adalah keluarga tidak merasakan
adanya stresor yang berarti kecuali kondisi kesehatan Ny. S yang menderita penyakit
gout artritis.
Ny. K sudah dapat beradaptasi dengan stressor yang ada yaitu dengan selalu berdoa.
Keluarga terlihat sudah beradaptasi atas stressor yang dihadapi dan merasa sebagai
suatu bagian dari kehidupan yang harus dijalani.

9. Harapan
Keluarga sangat berharap mendapat informasi tentang kesehatan dan sangat senang ada
mahasiswa keperawatan yang berkunjung dirumahnya.

10. Pemeriksaaan Fisik

Pemeriksaan Ny.S
Keadaaan umum:
- Kesadaraan Composmentis
- Tanda-tanda vital:
120/80 mmHg
1. Tekanan darah
88x/menit
2. Nadi
22x/menit
3. Respirasi
Head to toe:
Kepala-rambut Mesocepal, rambut beruban, tidak ada
luka

Hidung Bersih, tidak ada polip

Telinga Simetris, bersih

Mata Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak


anemis, klien tidak memakai alat
bantu penglihatan

Mulut Tidak ada stomatitis

Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

Pemeriksaan paru:
Inspeksi Pengembangan dada sama, RR :
22x/menit
Palpasi Taktil fermitus normal
Perkusi Terdengar bunyi sonor
Auskultasi Terdengar bunyi nafas vesikuler

Pemeriksaan jantung: Tidak ada bunyi jantung tambahan,


Irama regular
Pemeriksaan abdomen:
Inspeksi Tidak ada luka
Auskultasi Bising usus 7x/menit
Palpasi Tidak ada nyeri tekan
Perkusi Terdengar bunyi timpani

Ekstrimitas: Tidak ada luka, berfungsi dengan


Atas normal

Bawah Tidak ada luka, berfungsi dengan


normal, nyeri di daerah lutut,
pergelangan kaki saat berjalan

II. A NALISA DATA


NO DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH
1 DO : Agen injuri biologis Nyeri Akut
Bengkak pada lutut dan
pergelangan kaki.
DS :
Mengeluhkan nyeri di daerah
pegelangan kaki dan lutut.
Ny. S mengungkapkan nyeri
skala 5 ketika nyeri dirasakan.
2 DO : Pola perawatan Manajemen
DS: kesehatan keluarga. regimen terapeutik
Ny. S mengungkapkan jarang inefektif
minum terlalu banyak.
Ny. S mengungkapkan suka
makan sayur hijau

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


a. Nyeri akut b.d agen injuri biologis
KRITERIA SKORE PEMBENARAN
Sifat masalah (bobot 1) 2/3 x 1 = 2/3 Ny. S tidak selalu merasakan nyeri yang
Skala : akibat asam urat.
3: aktual
2: risiko
1: sejahtera
Kemungkinan masalah dapat 1/2 x 2 = 1 Keluarga mengatakan bahwa Ny. S
diubah (bobot 2) kadang harus sedikit dipaksa untuk
Skala : berobat agar nyerinya berkurang.
2: mudah
1: sebagian
0: tidak dapat
Potensial masalah dicegah 2/3 x 1 = 2/3 Ny. N mengungkapkan bahwa Ny. S
(bobot 1) sering tidak peduli tentang makanan-
3: tinggi makanan yang memicu kambuhnya
2: cukup asam urat.
1: rendah
Menonjolnya masalah (bobot 2/2 x 1 = 1 Ketika nyeri terjadi, Ny. S merasa sangat
1) terganggu dengan keadaan tersebut, baik
2:berat, segera ditangani. saat beraktivitas maupun beristirahat.
1:tidak perlu segera
ditangani.
0:tidak dirasakan
Total 3 1/3

b. Manajemen regimen terapeutik inefektif b.d pola perawatan kesehatan keluarga.


KRITERIA SKORE PEMBENARAN
Sifat masalah 3/3 x 1 = 1 Ny. S masih sering menggunakan penyedap
(bobot 1) dalam makanannya dan masih mengkonsumsi
Skala : makanan-makanan yang tinggi purin.
3: aktual
2: risiko
1: sejahtera
Kemungkinan 2/2 x 2 = 2 Ny. S dapat teratur meminum obat dan
masalah dapat mengontrol diet jika terus diingatkan.
diubah (bobot 2)
Skala :
2: mudah
1: sebagian
0: tidak dapat
Potensial 2/3 x 1 = 2/3 Ny. S harus terus diawasi agar dapat mengontrol
masalah dicegah obat maupun dietnya.
(bobot 1)
3: tinggi
2: cukup
1: rendah
Menonjolnya 2/2 x 1 = 1 Ny. S sering mengalami lonjakan tekanan darah
masalah (bobot serta munculnya gejala asam urat karena tidak
1) teratur minum obat dan diet yang tidak teratur.
2:berat, segera
ditangani.
1:tidak perlu
segera ditangani.
0:tidak dirasakan
Total 4 2/3

Berdasarkan scoring diastase prioritas masalah :


High Priority
Manajemen regimen terapeutik inefektif berhubungan dengan pola perawatan kesehatan
keluarga.

Medium Priority
Nyeri Akut berhubungan dengan agen injury biologis dimanifestasikan dengan bengkak
di pergelangan kaki, mengeluhkan nyeri di pergelangan kaki dan lutut serta nyeri skala 5
ketika nyeri dirasakan.

IV. Intervensi Keperawatan


Diagnosa Rencana Intervensi
No Tujuan Umum Tujuan Khusus
Keperawatan Kriteria Intervensi
1 Nyeri Akut Setelah Setelah dilakukan Verbal: dapat 1. Mengambil
berhubungan dilakukan pertemuan 1 x 30 menyebutkan keputusan
dengan agen tindakan menit diharap pengertian, 2. Merawat anggota
injury biologis keperawatan keluarga : penyebab, tanda keluarga yang sakit
keluarga selama 1) Pengertian dan gejala, dan 3. Modifikasi
5 kali penyakit pencegahan lingkungan
pertemuan, asam urat dan asam urat. 4. Menggunakan
keluarga dapat penyebab pelayanan kesehatan
mengenal asam urat Verbal: dapat
masalah 2) Tanda dan mengambil
kesehatan gejala keputusan
(assam urat). penyakit pilihan
asam urat pelayanan
3) Cara kesehatan
pencegahan
asam urat. Verbal: dapat
menyebutkan
jenis
pengobatan
tradisional
untuk asam urat

2 Manajemen Setelah Setelah dilakukan Verbal: dapat 1. Mengambil


dilakukan pertemuan 1 x 30 menyebutkan keputusan
regimen
tindakan menit diharap pengertian, 2. Merawat
terapeutik keperawatan keluarga : penyebab, tanda anggota keluarga
keluarga selama 1) Pengertian dan gejala, dan yang sakit
inefektif
5 kali penyakit asam pencegahan 3. Modifikasi
berhubungan pertemuan, urat dan asam urat. lingkungan
keluarga dapat penyebab 4. Menggunakan
dengan pola
mengenal asam urat Verbal: dapat pelayanan kesehatan
perawatan masalah 2) Tanda dan mengambil
kesehatan gejala keputusan
kesehatan
(assam urat). penyakit asam pilihan
keluarga. urat pelayanan
3) Cara kesehatan
pencegahan
asam urat. Verbal: dapat
menyebutkan
jenis
pengobatan
tradisional
untuk asam urat
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No
No Hari/Tgl Implementasi Evaluasi Paraf
Dx
1 Selasa, I 1. Mengambil keputusan S : Ny.S mengatakan akan sudah mengkonsumsi
03 Des 2. Merawat anggota keluarga menu makanan sesuai ajuran dan
2019 yang sakit mengkonsumsi obat secara teratur.
3. Modifikasi lingkungan O : keluarga Ny. S mengkonsumsi menu
4. Menggunakan pelayanan makanan yang rendah purin, rendah garam,
kesehatan A : Ny.S belum sudah mengenal perawatan
asam urat khususnya dalam diet dan
konsumsi obat.
P : Intervensi lanjutkan
2 Rabu, I 1. Mengambil keputusan S : Ny. S mengatakan akan sudah
04 Des 2. Merawat anggota keluarga mengkonsumsi menu makanan sesuai ajuran
2019 yang sakit dan mengkonsumsi obat secara teratur.
3. Modifikasi lingkungan O : keluarga Ny. S mengkonsumsi menu
4. Menggunakan pelayanan makanan yang rendah purin, rendah garam,
kesehatan A : Ny. S belum sudah mengenal perawatan
asam urat khususnya dalam diet dan
konsumsi obat.
P : Intervensi lanjutkan

3 Kamis, 05 I 1. Mengambil keputusan S : Ny. S mengatakan akan sudah


Des 2019 2. Merawat anggota keluarga mengkonsumsi menu makanan sesuai ajuran
yang sakit dan mengkonsumsi obat secara teratur.
3. Modifikasi lingkungan O : keluarga Ny. S mengkonsumsi menu
4. Menggunakan pelayanan makanan yang rendah purin, rendah garam,
kesehatan A : Ny. S belum sudah mengenal perawatan
asam urat khususnya dalam diet dan
konsumsi obat.
P : Intervensi lanjutkan

4 Jumat, 06 I 1. Mengambil keputusan S : Ny. S mengatakan akan sudah


Des 2019 2. Merawat anggota keluarga mengkonsumsi menu makanan sesuai ajuran
yang sakit dan mengkonsumsi obat secara teratur.
3. Modifikasi lingkungan O : keluarga Ny. S mengkonsumsi menu
4. Menggunakan pelayanan makanan yang rendah purin, rendah garam,
kesehatan A : Ny. S sudah mengenal perawatan asam urat
khususnya dalam diet dan konsumsi obat.
P : Intervensi hentikan

5 Selasa, II 1. Mengambil keputusan S : Ny. S mengatakan belum mengetahui


03 Des 2. Merawat anggota keluarga berbagai cara untuk menangani nyeri, seperti
2019 yang sakit ; kompres hangat, teknik relaksasi napas
3. Modifikasi lingkungan dalam dan minum obat anti nyeri.
4. Menggunakan pelayanan O : Ny. S belum dapat mempratikkan teknik
kesehatan relaksasi napas dalam.
A : Ny. S belum mampu memahami tentang
cara-cara menangani nyeri.
P : intervensi lanjutkan

6 Rabu, II 1. Mengambil keputusan S : Ny. S mengatakan belum mengetahui


04 Des 2. Merawat anggota keluarga berbagai cara untuk menangani nyeri, seperti
2019 yang sakit ; kompres hangat, teknik relaksasi napas
3. Modifikasi lingkungan dalam dan minum obat anti nyeri.
4. Menggunakan pelayanan O : Ny. S belum dapat mempratikkan teknik
kesehatan relaksasi napas dalam.
A : Ny. S belum mampu memahami tentang
cara-cara menangani nyeri.
P : intervensi lanjutkan

7 Kamis, 05 II 1. Mengambil keputusan S : Ny. S mengatakan belum mengetahui


Des 2019 2. Merawat anggota keluarga berbagai cara untuk menangani nyeri, seperti
yang sakit ; kompres hangat, teknik relaksasi napas
3. Modifikasi lingkungan dalam dan minum obat anti nyeri.
4. Menggunakan pelayanan O : Ny. S belum dapat mempratikkan teknik
kesehatan relaksasi napas dalam.
A : Ny. S belum mampu memahami tentang
cara-cara menangani nyeri.
P : intervensi lanjutkan

8 Jumat, 06 II 1. Mengambil keputusan S : Ny. S mengatakan mengetahui berbagai cara


Des 2019 2. Merawat anggota keluarga untuk menangani nyeri, seperti ; kompres
yang sakit hangat, teknik relaksasi napas dalam dan
3. Modifikasi lingkungan minum obat anti nyeri.
4. Menggunakan pelayanan O : Ny. S dapat mempratikkan teknik relaksasi
kesehatan napas dalam.
A : Ny. S mampu memahami tentang cara-cara
menangani nyeri.
P : intervensi hentikan

VI. EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA


Setelah dilakukan 6 kali kunjungan Ny. S melakukan pemeriksaan kadar asam
urat dan tekanan darah setiap bulan di Posyandu Lansia. Ny. S mengkonsumsi
diet rendah purin

Ny. S dapat mengatasi nyeri tanpa menggunakan teknik non farmakologi


terlebih dahulu.
Anjir Serapat Muara 1, Desember 2019

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

(Izma Daud, Ns., M.Kep) (H. Ali Usman, S.Kep., Ns)

Anda mungkin juga menyukai