Anda di halaman 1dari 7

Contoh Kasus Luka Bakar

An. Bd, laki-laki ,umur 15 tahun, seoarang pelajar SMP. 7 HSMRS pasien memperbaiki
antenna TV, tangan memegang pipa antenna lalu tersengat listrik, pakaian terbakar, sempat
dirawat di RS daerah dan sekarang dirujuk ke RS pusat. Diagnosis dokter combustio grd III
38%. Pasien merasa susah BAB dan sulit menelan, dan mersakan nyeri pada luka bakar.
Antropometri dari keterangan pasien : TB= 160 cm, BB= 55 kg. Biokimia: Hb= 11,2 g/dl,
Alb= 2,06 g/dl, K= 3,7 mmol/L (N: 3,6-5), Cl : 86,7 mmol/L (98-100), GDS : 156 mg/dl (75-
115), SGOT: 64, SGPT: 140. Tensi : 106/48, RR: 25 x/mnt, Nadi: 80 x/mnt, suhu : 38°C.
hasil recall : E: 30,4%, P: 67,5%, L:24,83%, KH: 64,7%. Tidak ada makanan pantangan dan
alergi.

Penyelesaian :

Nama Pasien : Tn. Bd TTD Ahli Gizi


Jenis Kelamin : Laki - laki
Nama Ibu Kandung : Ny. X
Tanggal Lahir : 21 September 2004
Umur : 15 tahun
.

Ruang Rawat :IP Wing B


Nomor Kamar : R.04
Tanggal MRS : 1 November 2019
Diagnosa Medis : Combustio Grd III
Assesment a. Data Antropometri
BB = 55 kg
TB = 160 cm

IMT = BB / {kg (m)}2


= 55 / (1,6)2
= 21,48

Status Gizi : Normal

Namun, berdasarkan lampiran hasil skrining mengalami resiko


malnutrisi.

Penilaian : Diketahui bahwa pasien memiliki status gizi normal, namun


memiliki resiko malnutrisi.

b. Data Biokimia
Pemeriksaan Hasil Rujukan Penilaian
Hemoglobin 11,2 gr/dl 12 – 14 gr/dl Rendah
Kalium 3,7 mmol/L 3,6 – 5 Normal
mmol/L
CI 86,7 mmol/L 98 – 100 Rendah
mmol/L
GDS 156 mg/dl 75 – 115 Tinggi
mg/dl
SGOT 64 U/I <37 U/I Tinggi
SGPT 140 U/I <42 U/I Tinggi
Albumin 2,06 mg % 6 – 7,8 mg % Rendah

Penilaian : Diketahui bahwa pasien mengalami hiperglikemi


ditandai dengan tingginya nilai GDS, mengalami anemia ditandai
dengan rendahnya nilai Hb dan nilai SGOT dan SGPT yang
tinggi.

c. Data Fisik dan Klinik


Pemeriksaan Hasil Rujukan Penilaiam
Tekanan Darah 106/48 mm/Hg 120/80 mm/Hg Rendah
RR 25x/ menit 16 – 24x / Cepat
menit
Nadi 80 x/ menit 60 – 100 x Normal
/menit
Suhu 38°C 36 – 37 °C Tinggi

Pasien mengalami : susah BAB, nyeri pada daerah luka bakar, serta
kesulitan menelan.

Penilaian : Pasien mengalami tekanan darah rendah, suhu tubuh yang


tinggi serta laju napas yang cepat sementara dari segi fisik pasien
mengalami kesusahan dalam menelan.

d. Data Riwayat Makan

Berdasarkan hasil recall didapatkan bahwa :

Energi Protein Lemak Karbohidrat


30,4 % 67,5 % 24,83 % 64,7 %

Penilaian : Asupan makanan pasien mengalami kekurangan ditandai


dengan recall yang dibawah 75 %.

e. Data Riwayat Personal

1. Pasien merupakan seorang pelajar SMP


2. Pasien tidak memiliki alergi atau pantangan tertentu pada
makanan

Penilaian : Pasien mengalami status ekonomi yang biasa saja dan tidak
memiliki alergi terhadap makanan.
Diagnosa Gizi a. Domain Intake
NI.1.4 Asupan energi inadekuat (P) berkaitan dengan penyebab
patofisiologi atau psikologi yang menyebabkan peningkatan kebutuhan
energi misalnya peningkatan kebutuhan energi akibat katabolik yang
lama (E) ditandai dengan hasil recall energi yaitu 30,4% (S).
NI.2.1 Asupan oral inadekuat (P) berkaitan dengan penurunan
kemampuan untuk mengkonsumsi energi yang cukup (E) ditandai
dengan kondisi pasien serta hasul recall protein 67,5 %, karbohidrat 64,7
%, lemak 24,8 3% (S).

b. Domain Klinis
NC.1.1 Kesulitan menelan (P) berkaitan dengan penybab motorik yaitu
gangguan menelan atau menghisap (E) ditandai dengan kemampuan
menelan makanan yang lemah.

NC.1.4 Perubahan fungsi gastrointestinal (P) berkaitan dengan perubahan


struktur dan fungsi GIT (E) ditandai dengan kondisi berkaitan dengan
diagnosis medis atau pengobatan yaitu konstipasi (S).

NC.2.2 Perubahan nilai laboratorium terkain gizi (P) berkaitan dengan


disfungsi organ lain yang mengarah kepada perubahan biokimia (E)
ditandai dengan peningkatan nilai SGPT , SGOT, rendahnya nilai Hb (S).

c. Domai Perilaku
NB.1.1. Kurang pengetahuan terkait makanan dan zat gizi (P) berkaitan
dengan sebelumnya kurang terpapar informasi yang akurat terkait gizi
(E) ditandai dengan sebelumnya tidak merasa membutuhkan
pengetahuan mengenai rekomendasi berkaitan dengan makanan dan zat
gizi (S).
Intervensi a. Tujuan Diet

1.Mempertahankan status gizi agar tetap baik


2.Mengusahakan dan mempercepat penyembuhan jaringan yang
rusak
3.Mencegah terjadinya keseimbangan nitrogen yang negatif
4.Menurunkan terjadinya hiperglikemia dan hipergliseridemia
5.Mencegah terjadinya gejala-gejala kekurangan zat gizi mikro

b. Prinsip dan Syarat Diet

Prinsip Diet :
1.Makanan diberikan dalam bentuk cair penuh atau saring
2.Lemak dibatasi
3.Penggunaan karbohidrat kompleks

Syarat Diet :
1. Memberikan makanan dalam bentuk cair sedini mungkin
2. Kebutuhan energi dihitung dengan pertimbangan kedalaman
dan luas luka bakar.
3. Kebutuhan protein tinggi, yaitu 25% dari kebutuhan total
4. Kebutuhan lemak cukup yaitu 15% dari kebutuhan energi total
5. Karbohidrat sedang yaitu 60% dari kebutuhan energi total
6. Vitamin diberikan diatas Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang
dianjurkan untuk membantu mempercepat penyembuhan.
Vitamin umumnya ditambahkan dalam bentuk suplemen.
a. Vitamin A = 2 x AKG
b. Vitamin B = 2 x AKG
c. Vitamin C = 2 x AKG
7. Mineral tinggi, terutama zat besi, seng , natrium, kalium,
kalsium, fosfot , dan magnesium.
8. Cairan tinggi
d. Perhitungan Kebutuhan

Perhitungan zat gizi pasien menggunakan perhitungan Curreri


Total Kebutuhan Energi = 25 kkal/kgBB + 40 x % luas luka bakar
= (25 kkal x 55 kg) + (40 x 38)
= 1375 + 1520
Kebutuhan energi = 2895 kkal

Protein=20 % x 2895
¿ 579=144,75 g

Lemak=20 % × kebutuhanenergi
¿ 20 % × 2895=579 kkal=64,33 gram

Karbohidrat=60 % x kebutuhan energi


¿ 60 % x 2895=1737 kkal=434,25 gram

e. Preskripsi Diet
Jenis Diet : Diet Luka Bakar II
Bentuk Makanan : Cair Penuh atau Saring
Frekuensi : 3 – 4 kali
Jalur : Oral

f. Rencana Edukasi
Sasaran : Pasien dan Keluarga
Metode : Konseling Gizi
Media : Leaflet
Materi : Materi terkait diet luka bakar
Tempat : Kamar rawat pasien
Waktu : Menyesuaikan
Monitoring
Monitoring Frekuensi
Antropometri (Status Gizi) 1x/ 3 hari
melalui BB/TB
Asupan makanan meralui recall Setiap hari
makanan, dimanana dinilai energi,
protein, lemak, karbohidrat.
Nilai laboratorium terkait gizi 1x/ 3 hari
seperti Hb, GDS, SGOT, SGPT,
Kalium, Albumin, CI
Tanda – tanda klinis seperti suhu Setiap hari
tubuh, tekanan darah, nadi, napas
Pengetahuan Gizi Sehari sebelum pasien
dipulangkan

Evaluasi 1. Normalnya berat badan pasien


2. Normalnya status gizi pasien
3. Asupan intake pasien terpenuhi dengan nilai recall energi,
protein, lemak dan karbohidrat tercukupi.
4. Normalnya nilai laboratorium terkait gizi seperti Hb, GDS,
SGOT, SGPT, kalium, albumin, CI.
5. Tekanan darah pasien normal
6. Suhu tubuh pasien normal
7. Pengetahuan gizi terkait diet pasien sangat baik

Lampiran Skrining Paien

Step 1 Apakah BMI Tidak 0 √


berada di bawah Ya 2
standar acuan?
Step 2 Apakah akhir- Tidak 0 √
akhir ini anak Ya
mengalami - kehilangan BB
penurunan berat yang tidak
badan? diharapkan
-baju terasa 1
longgar
-penambahan BB
yang rendah (jika
< 2 tahun)
Step 3 Apakah satu Tidak
minggu terakhir Asupan makan 0
anak mengalami seperti biasa
penurunan Ya
asupan makan? Mengalami
penurunan 1
asupan makan
untuk 1 minggu
terakhir
Ya √
Tidak ada
asupan / asupan 2
sangat sedikit
(untuk 1 minggu
terakhir)
Step 4 Akankah Tidak 0
kebutuhan gizi Ya √
anak dipengaruhi Untuk 1 minggu
oleh kondisi anak kedepan :
untuk ± 1 minggu - mengalami
kedepan? penurunan
asupan dan/ atau
- mengalami
peningkatan 1
kebutuhan dan/
atau
- mengalami
peningkatan
kehilangan

Ya
Tidak ada asupan
(atau asupan 2
sangat sedikit)
untuk 1 minhhu
ke depan
Step 5 Jumlahkan skor
keseluruhan Total skor YPMS
3
(total dari step 1
sampai 4)

Skor 1 = malnutrisi tingkat sedang


Skor ≥ 2 = malnutrisi tingkat berat
Kesimpulan : Pasien An. Bd beresiko malnutrisi tingkat berat

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, Rina. 2015.”Dietetik Lanjut Kasus Luka Bakar (Combustio)” . Yogyakarta :


Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Diambil dari :
https://www.academia.edu/24246431/Kasus_Dietetik_Luka_bakar. Pada 18
November 2019.

Anda mungkin juga menyukai