Anda di halaman 1dari 3

ORIENTASI DAN MOBILITAS

RESUME
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Orientasi dan Mobilitas Yang diampu oleh Bapak Drs.
Endro Wahyuno, M. Si

Disusun oleh :
Riska Diah Mawarni
180154603518

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN LUAR BIASA
2020
RESUME PERTEMUAN KE-9

Pembelajaran orientasi dan mobilitas untuk anak-anak dimaksudkan agar menguasai


konsep-konsep penting yang diperlukan untuk perjalanan mandiri baik di dalam maupun di
luar ruangan seperti rumah, sekolah, lapangan bermain, dan lainnya. Penguasaan
keterampilan orientasi dan mobilitas baik untuk anak-anak agar menjadi pejalan yang percaya
diri dan mandiri pada saat dewasa. Kemampuan ini harus dikembangkan sedini mungkin.
Pembelajaran orientasi dan mobilitas di sekolah luar biasa umumnya mulai diberikan pada
saat anak memasuki kelas persiapan.
Orientasi adalah proses penggunaan indera-indera yang masih berfungsi untuk
menetapkan posisi diri dan hubungannya dengan objek-objek yang ada dalam lingkungannya.
Mobilitas adalah kemampuan, kesiapan, dan mudahnya bergerak dan berpindah tempat.
Mobilitas juga berarti kemampuan bergerak dan berpindah tempat dalam suatu lingkungan.
Keterampilan penggunaan tongkat sebagai teknik dasar orientasi dan mobilitas yaitu dalam
bergerak dan berpindah tempat dengan efektif, dengan bantuan indera-indera yang masih
berfungsi dalam menetapkan posisi diri serta mengenali objek-objek yang berada di
lingkungan sekitar.
Orientasi dan mobilitas merupakan layanan program pendidikan untuk
mengembangkan kemampuan, kesiapan, dan mudahnya bergerak dan berpindah dari suatu
posisi atau tempat ke suatu posisi atau tempat lain yang dikehendaki dengan selamat, efisien,
dan baik tanpa banyak meminta bantuan orang lain. Model pembelajaran langsung dikatakan
efektif pada hasil orientasi dan mobilitas karena siswa lebih mudah memahami letak ruang
satu dengan ruang lainnya secara mandiri. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran
langsung memperlihatkan pengaruh yang lebih baik pada hasil yang didapatkan. Sebelum
perlakuan hal ini terlihat dari kepercayaan diri siswa untuk berorientasi dan mobilitas
terhadap lingkungan sekolahnya tanpa ragu-ragu dalam melangkah dari ruang satu menuju
ruang yang lainnya.
Pada kurikulum 2013 program orientasi dan mobilitas terintegrasi dengan dua
program khusus lainnya yaitu sosial dan komunikasi, sehingga program ini diberi nama
program khusus orientasi mobilitas, sosial, dan komunikasi (OMSK). Pada dasarnya
kurikulum 2013 berupaya memberikan program khusus sebagai bentuk kompensasi dari
hambatan penglihatan yang dialami peserta didik tunanetra dengan tujuan untuk
meminimalisir hambatan dan meningkatkan akses dalam pembelajaran. Pelaksanaan program
orientasi dan mobilitas bersifat fleksibel. Pelaksanaan Program diawali dengan asesmen
peserta didik tunanetra. Hasil asesmen menjadi dasar dalam pengembangan program orientasi
dan mobilitas pada peserta didik tuna netra.
Daftar pustaka
Ngadimin, Albani. Pembelajaran Orientasi dan Mobilitas Untuk Siswa Tunanetra Kelas
Persiapan: 123-130.
Yudhiastuti, Anita. 2019. Pembelajaran Program Khusus Orientasi Mobilitas Bagi Peserta
Didik Tunanetra Di Sekolah Luar Biasa. Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan, dan
Pembelajaran. 3 (1): 1-8.
Nur, Merrynda. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Langsung Untuk Meningkatkan
Orientasi Dan Mobilitas Anak Tunanetra Di Pendidikan Khusus. Jurnal Pendidikan Khusus:
1-11.

Anda mungkin juga menyukai