Anda di halaman 1dari 2

Nama: Aldian Permana

Kelas: XI ACE 1

Jelaskan makna atau pandangan HAM dari semua ajaran yang ada di Indonesia
terutama bila melihat dari negara Indonesia yang sangat kuat dengan ajaran
agama / keyakinan
II. MAKNA KEBEBASAN BERAGAMA ATAU BERKEPERCAYAAN Secara normatif dalam
perspektif Hak Asasi Manusia (HAM) hak kebebasan beragama atau berkeyakinan dapat
disarikan ke dalam 8 (delapan) komponen yaitu;
1. Kebebasan Internal Setiap orang mempunyai kebebasan berfikir, berkeyakinan dan
beragama. Hak ini mencakup kebebasan untuk menganut atau menetapkan agama atau
kepercayaan atas pilihannya sendiri termasuk untuk berpindah agama dan keyakinannya.
2. Kebebasan Eksternal Setiap orang memiliki kebebasan, apakah secara individu atau di dalam
masyarakat, secara publik atau pribadi untuk memanifestasikan agama atau keyakinan di dalam
pengajaran dan peribadahannya.
3. Tidak ada Paksaan Tidak seorangpun dapat menjadi subyek pemaksaan yang akan
mengurangi kebebasannya untuk memiliki atau mengadopsi suatu agama atau keyakinan yang
menjadi pilihannya.
4. Tidak Diskriminatif Negara berkewajiban untuk menghormati dan menjamin kebebasan
beragama atau berkepercayaan semua individu di dalam wilayah kekuasaannya tanpa
membedakan suku, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama dan keyakinan, politik atau
pendapat, penduduk: asli atau pendatang, serta asal usulnya.
5. Hak dari Orang Tua dan Wali Negara berkewajiban untuk menghormati kebebasan orang
tua, dan wali yang sah, jika ada untuk menjamin bahwa pendidikan agama dan moral bagi anak-
anaknya sesuai dengan keyakinannya sendiri.
6. Kebebasan Lembaga dan Status Legal Aspek yang vital dari kebebasan beragama atau
berkeyakinan, bagi komunitas keagamaan adalah untuk berorganisasi atau berserikat sebagai
komunitas. Oleh karena itu komunitas keagamaan mempunyai kebebasan dalam beragama
atau berkeyakinan termasuk di dalamnya hak kemandirian di dalam pengaturan organisasinya.
7. Pembatasan yang diijinkan pada Kebebasan Eksternal Kebebasan untuk menjalankan agama
atau kepercayaan seseorang hanya dapat dibatasi oleh undang-undang dan demi kepentingan
melindungi keselamatan dan ketertiban publik, kesehatan atau kesusilaan umum atau hak-hak
asasi dan kebebasan orang lain.
8. Non-Derogability Negara tidak boleh mengurangi kebebasan beragama atau berkeyakinan
dalam keadaan apapun..

III. JAMINAN KEMERDEKAAN BERAGAMA DALAM UUD & UU 1. UUD 1945 Pasal 28E, ayat (1)
Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, ayat (2) Setiap orang
berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap sesuai dengan hati
nuraninya. 2. UUD pasal 29 ayat (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu.

Agama adalah sistem yang mengatur kepercayaan dan peribadatan Kepada Tuhan Yang
Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan budaya, dan pandangan dunia yang
menghubungkan manusia dengan tatana kehidupan. Banyak agama memiliki mitologi, simbol,
dan sejarah suci yang dimaksudkan untuk menjelaskan makna hidup yang menjelaskan asal-
usul kehidupan atau alam semesta. Dari keyakinan mereka tentang kosmos dan sifat manusia,
orang memperoleh moralitas, etika, hukum agama atau gaya hidup yang disukai. Menurut
beberapa perkiraan, ada sekitar 4.200 agama di dunia.
Banyak agama yang mungkin telah mengorganisir perilaku, kependetaan, definisi tentang apa
yang merupakan kepatuhan atau keanggotaan, tempat-tempat suci, dan kitab suci.
Praktik agama juga dapat mencakup ritual, khotbah, peringatan atau pemujaan tuhan, dewa
atau dewi, pengorbanan, festival, pesta, trance, inisiasi, jasa penguburan, layanan pernikahan,
meditasi, doa, musik, seni, tari, masyarakat layanan atau aspek lain dari kebudayaan manusia.
Agama juga mungkin mengandung mitologi
menjelaskan hak beragama dan berkepercayaan adalah HAM yang tidak bisa dikurangi, dibatasi
dalam keadaan apapun. Bahkan Pasal 28 I ayat (4) UUD 1945 perubahan kedua, mempertegas
kewajiban negara terutama pemerintah untuk melindungi, memajukan, menegakkan dan
memenuhi HAM. Kewajiban negara tersebut termasuk untuk melindungi, memajukan,
menegakkan dan memenuhi hak atas kebebasan beragama dan kepercayaan. Kewajiban negara
melindungi dan memenuhi hak atas kebebasan beragama dan kepercayaan mengandung
pengertian negara tidak mempunyai wewenang mencampuri urusan agama dan kepercayaan
setiap warga negaranya. Sebaliknya, negara harus memberikan perlindungan terhadap setiap
warga negaranya untuk melaksanakan ibadah keagamaan/kepercayaan. dibatasi dalam kondisi
apapun, bahkan ketika negara dalam keadaan darurat. Negara, pemerintah, dan DPR
mempunyai komitmen untuk terikat dengan Kovenan Internasional Hak Sipol

Anda mungkin juga menyukai