Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

LAPORAN KEUANGAN KOPERASI

NAMA KELOMPOK 4:
1. Gabriela S.A. Muda (1910020069)
2. Nabila Salsabila Ridwan (1910020080)
3. Maria Mellany S. Ndapa (1910020066)
4. Monika A. A. Baitanu (1910020067)
5. Robertus B. Ola Loly Baslon (1910020096)
6. Novenia R. Benu (1910020060)
7. Mateus H. Ully Lopa (1910020101)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Laporan Keuangan Koperasi”.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini.

Kupang, 23 Februari 2020

Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Koperasi

Koperasi merupakan lembaga dimana orang-orang yang memiliki kepentingan relatif homogen
berhimpun untuk meningkatkan kesejahteraannya. Konsepsi demikian mendudukkan koperasi
sebagai badan usaha yang cukup strategis bagi anggotanya dalam mencapai tujuan-tujuan
ekonomis yang pada gilirannya berdampak kepada masyarakat secara luas. Tentang
Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Unit Pengelola Dana , koperasi ini didirikan atas
inisiatif.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Koperasi?

2. Apa itu Laporan Keuangan Koperasi?

C. Tujuan

1. Mengetahui apa itu koperasi

2. mengetahui laporan keuangan Koperasi


BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Koperasi

Kata Koperasi bersumber dari sebuah kata coopere (latin) co-operation yang berarti kerja sama.
Koperasi adalah badan usaha yang terdiri dari anggota dan setiap anggota mendapat tugas dan
tanggung jawab yang berbeda, serta mempunyai prinsip koperasi yang berdasarkan atas ekonomi
rakyat sesuai dengan asas kekeluargaan yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun
1992.

Di Indonesia, prinsip koperasi telah dicantumkan dalam UU No. 25 Tahun 1992 dan UU No. 12
Tahun 1967. Secara garis besar, berikut ini adalah prinsip yang digunakan oleh semua koperasi
yang ada di Indonesia.

1.      Pengelolaan dilakukan secara demokratis.

2.      Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.

3.      Kemandirian.

4.      Pemberian balas jasa terbatas pada modal.

Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sesuai dengan  besarnya jasa usaha setiap
anggota.

Dalam menjalankan koperasi, Anda juga harus membuat laporan keuangan untuk mengetahui
kondisi keuangan koperasi. Mengingat pemakai laporan keuangan koperasi adalah anggota
koperasi, pengurus, pengawas serta stakeholder lain (pemerintah, kreditur dan pihak lain yang
berkepentingan) maka laporan keuangan harus memenuhi ketentuan dalam penyajian kualitatif
laporan keuangan, antara lain:

Karakteristik yang bersifat spesifik dari laporan keuangan koperasi diantaranya adalah:

a. Laporan keuangan merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban pengurus selama satu
periode akuntansi, yang dapat dipakai sebagai bahan untuk menilai hasil kerja pengelolaan
koperasi;

b. Laporan keuangan koperasi merupakan bagian dari sistem pelaporan koperasi yang ditujukan
untuk pihak internal maupun eksternal koperasi;

c. Laporan keuangan koperasi harus berdayaguna bagi para anggotanya, sehingga pihak anggota
dapat menilai manfaat ekonomi yang diberikan koperasi dan berguna juga untuk mengetahui:
- Prestasi unit kegiatan koperasi yang secara khusus bertugas memberikan pelayanan
kepada para anggotanya selama satu periode akuntansi tertentu
- Prestasi unit kegiatan koperasi yang secara khusus ditujukan untuk tujuan bisnis dengan
non anggota selama satu periode akuntansi tertentu;
- Informasi penting lainnya yang mempengaruhi keadaan keuangan koperasi jangka
pendek dan jangka panjang.
- Komponen laporan keuangan koperasi
Dalam Undang-Undang No 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, Pasal 35, disebutkan bahwa
setelah tahun buku Koperasi ditutup, paling lambat 1 (satu) bulan sebelum diselenggarakan rapat
anggota tahunan, Pengurus menyusun laporan tahunan yang memuat sekurang-kurangnya:

- Neraca;
- Perhitungan Hasil Usaha;
- Catatan Atas Laporan Keuangan;
Dalam pedoman umum akuntansi koperasi ini, komponen laporan keuangan dilengkapi sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), yaitu:

- Laporan perubahan ekuitas (modal);


- Laporan arus kas.
B. Perlakuan Khusus Akuntansi Koperasi

Tujuan laporan keuangan koperasi adalah menyediakan informasi mengenai posisi keuangan,
kinerja dan informasi yang bermanfaat bagi pengelola, anggota koperasi dan pengguna lainnya
dalam pengambilan keputusan.

Penyajian informasi laporan keuangan koperasi harus memperhatikan ketentuan SAK ETAP
yang merupakan informasi kualitatif antara lain:

- Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang disajikan dalam laporan keuangan adalah kemudahan
untuk dipahami oleh pengguna;
- Relevan
Informasi keuangan harus relevan dengan kebutuhan pengguna untuk proses
pengambilan keputusan dan membantu dalam melakukan evaluasi;
- Materialitas
Informasi yang disampaikan dalam jumlah yang cukup material. Pos-pos yang jumlahnya
material disajikan tersendiri dalam laporan keuangan. Sedangkan yang jumlahnya tidak
material dapat digabungkan sepanjang memiliki sifat atau fungsi yang sejenis. Informasi
dianggap material jika kelalaian untuk mencantumkan (omission) atau kesalahan dalam
mencatat (misstatement) mempengaruhi keputusan yang diambil;
- Keandalan
Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari kesalahan material dan bias (jika
dimaksudkan untuk mempengaruhi pembuatan suatu keputusan atau kebijakan untuk
tujuan mencapai suatu hasil tertentu;
- Substansi mengungguli bentuk
Transaksi dan peristiwa dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas
ekonomi;
- Pertimbangan Sehat
Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan pertimbangan
yang diperlukan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga aset atau penghasilan tidak
disajikan lebih tinggi dan kewajiban atau beban tidak disajikan lebih rendah.
Penggunaan pertimbangan sehat tidak memperkenankan pembentukan asset atau
penghasilan lebih rendah atau pencatatan kewajiban atau beban yang lebih tinggi;
- Kelengkapan
Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan
materialitas dan biaya. Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan mengakibatkan
informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan, karena itu tidak dapat diandalkan dan
kurang mencukupi jika ditinjau dari segi relevansi;
- Dapat Dibandingkan
Pengguna harus dapat membandingkan laporan keuangan koperasi antar periode untuk
mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Pengguna juga harus dapat
membandingkan laporan keuangan antar koperasi atau koperasi dengan badan usaha lain,
untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara
relatif;
- Tepat Waktu
Informasi dalam laporan keuangan harus dapat mempengaruhi keputusan ekonomi para
penggunanya. Tepat waktu meliputi penyediaan informasi laporan keuangan dalam
jangka waktu pengambilan keputusan;
- Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat
Evaluasi biaya dan manfaat merupakan proses pertimbangan yang substansial. Dalam
evaluasi manfaat dan biaya, entitas harus memahami bahwa manfaat informasi mungkin
juga manfaat yang dinikmati oleh pengguna eksternal.
C. Pengukuran Unsur-Unsur Laporan Keuangan

Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang yang digunakan entitas untuk mengukur aset,
kewajiban, penghasilan dan beban dalam laporan keuangan. Proses ini termasuk pemilihan dasar
pengukuran tertentu.

Dasar pengukuran yang umum adalah biaya historis dan nilai wajar:

Biaya historis. Aset adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar dari
pembayaran yang diberikan untuk memperoleh aset pada saat perolehan. Kewajiban dicatat
sebesar kas atau setara kas yang diterima atau sebesar nilai wajar dari aset non kas yang diterima
sebagai penukar dari kewajiban pada saat terjadinya kewajiban. Pada saat pengakuan awal, aset
tetap harus diukur sebesar biaya perolehan.
Nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untuk mempertukarkan suatu aset, atau untuk
menyelesaikan suatu kewajiban, antara pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki
pengetahuan memadai dalam suatu transaksi dengan wajar.

D. Dasar Akrual

Entitas harus menyusun laporan keuangan, dengan menggunakan dasar akrual, kecuali laporan
arus kas. Dalam dasar akrual, pos-pos diakui sebagai aset, kewajiban, ekuitas, penghasilan, dan
beban (unsur-unsur laporan keuangan) ketika memenuhi definisi dan kriteria pengakuan untuk
pos-pos tersebut.

E. Akuntansi Koperasi

1. Jenis Transaksi Pada Koperasi.

a. Transaksi antara koperasi dengan anggotanya terdiri dari:

1) Transaksi setoran, dapat berbentuk:


- Setoran modal yang menentukan kepemilikan (simpanan pokok, simpanan wajib);
- Setoran lain yang tidak menentukan kepemilikan (misalnya: simpanan sukarela,
tabungan, simpanan berjangka dan simpanan lainnya).
2) Transaksi pelayanan, dapat berbentuk:
- Pelayanan dalam bentuk kegiatan penyaluran dan pengadaan barang/jasa untuk
memenuhi kebutuhan anggota;
- Menyediakan dan menyalurkan kebutuhan input bagi kegiatan proses produksi usaha
anggota;
- Pelayanan penyaluran barang/jasa yang dihasilkan anggota untuk dipasarkan;
- Pengelolaan kegiatan simpan pinjam anggota.
b. Transaksi antara koperasi dengan non anggota, dapat berbentuk:

- Penjualan barang/jasa kepada non anggota atau masyarakat umum/perusahaan;


- Pembelian barang/jasa dari non anggota.
c. Transaksi khusus pada koperasi, dapat berbentuk:

- Penerimaan dan pengembalian modal penyertaan untuk kegiatan usaha/proyek dari


anggota atau pihak lain.
- Penerimaan modal sumbangan (hibah/donasi) dari anggota atau pihak lain;
- Pengalokasian “beban perkoperasian”;
- Pembentukan cadangan.
2. Pengakuan dan Pengukuran (Perlakuan), Penyajian dan Pengungkapan.

Dalam penerapan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan dilakukan proses pengakuan
dan pengukuran (perlakuan), penyajian dan pengungkapan dari setiap transaksi dan perkiraan
atas kejadian akuntansi pada koperasi, dapat dijelaskan sebagai berikut:

Pengakuan merupakan proses pembentukan suatu pos/akun dalam neraca atau laporan
perhitungan hasil usaha (PHU) yang mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur, dimana
manfaat ekonomi yang berkaitan dengan perkiraan tersebut, akan mengalir dari atau ke dalam
koperasi;

Pengukuran merupakan proses penetapan jumlah uang yang digunakan oleh koperasi untuk
mengukur nilai aset, kewajiban, pendapatan dan beban dalam laporan keuangan;

Penyajian merupakan proses penempatan pos/akun (perkiraan) dalam laporan keuangan


secara tepat dan wajar;

Pengungkapan adalah pemberian informasi tambahan yang dibutuhkan untuk menjelaskan


unsur-unsur pos/akun (perkiraan) kepada pihak yang berkepentingan sebagai catatan dalam
laporan keuangan koperasi.

Tujuan dari pernyataan tersebut diatas adalah agar penerapan akuntansi dapat dilakukan oleh
koperasi secara terukur, tepat, wajar dan konsisten, sehingga laporan keuangan yang disajikan
benar, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

3. Pencatatan Akuntansi Koperasi

Pencatatan akuntansi koperasi meliputi unsur-unsur pos/akun (perkiraan) dalam Neraca,


Perhitungan Hasil Usaha, Catatan atas Laporan Keuangan, Laporan Arus Kas dan Laporan
Perubahan Ekuitas.

Berikut adalah beberapa laporan yang harus dibuat sebuah koperasi.

A. Neraca (Balance Sheet)


Menurut Partomo, neraca adalah laporan keuangan yang berupa ringkasan harta  (aset),
kewajiban (liabilities), dan modal sendiri (equity) pada suatu periode tertentu. Neraca terdiri dari
tiga bagian utama yaitu:

- Aktiva
Aktiva dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu:
Aktiva lancar yang terdiri dari uang kas dan aktiva lainnya yang dapat dicairkan atau ditukarkan
menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumsikan dalam periode berikutnya (paling lama 1 tahun).
Yang termasuk aktiva lancar adalah kas, surat berharga yang mudah dijualbelikan, piutang
dagang, piutang wesel, persediaan barang, dan lain sebagainya.
Aktiva tidak lancar yang mempunyai masa penggunaan relatif panjang, tidak akan habis dipakai
dalam suatu siklus operasi perusahaan (1 tahun) dan tidak dapat segera dijadikan kas. Yang
termasuk dalam aktiva tidak lancar adalah investasi jangka panjang, aktiva tetap, aktiva tidak
berwujud, beban yang ditangguhkan, dan aktiva lain-lain.

- Utang
Semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, di mana utang
ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor. Utang dibedakan
menjadi utang jangka panjang dan utang jangka pendek (utang lancar).

- Modal
Hak atau bagian yang dimiliki pemilik perusahaan yang ditunjukan dalam pos modal (saham
modal), surplus, dan laba yang ditahan. Atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan terhadap seluruh utang-utangnya.

B. Laporan Laba Rugi

Laporan keuangan yang menggambarkan secara sistematis tentang pendapatan dan operasional,
sisa hasil usaha yang diperoleh suatu koperasi selama periode tertentu.

a. Pendapatan operasional.
b. Beban operasional.
c. Pendapatan atau beban non-operasional.
d. Sisa Hasil Usaha.
Mengingat tidak adanya kepemilikan tunggal dan adanya kolektivitas pendanaan yang ada dalam
koperasi, maka mau tidak mau masalah  keuangan akan menjadi sangat sensitif dan butuh
penanganan yang sangat hati-hati, baik dalam pengelolaan maupun pelaporannya.
BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Laporan keuangan merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban pengurus selama satu
periode akuntansi, yang dapat dipakai sebagai bahan untuk menilai hasil kerja pengelolaan
koperasi.

2. Laporan keuangan koperasi merupakan bagian dari sistem pelaporan koperasi yang ditujukan
untuk pihak internal maupun eksternal koperasi;

3. Laporan keuangan koperasi harus berdayaguna bagi para anggotanya, sehingga pihak anggota
dapat menilai manfaat ekonomi yang diberikan koperasi dan berguna juga untuk mengetahui:

- Prestasi unit kegiatan koperasi yang secara khusus bertugas memberikan pelayanan
kepada para anggotanya selama satu periode akuntansi tertentu
- Prestasi unit kegiatan koperasi yang secara khusus ditujukan untuk tujuan bisnis dengan
non anggota selama satu periode akuntansi tertentu; Informasi penting lainnya yang
- mempengaruhi keadaan keuangan koperasi jangka pendek dan jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai