Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 2

EKONOMI MONETER

Nama : Wahyudi

NIM : 030379302

Prodi : S1 Manajemen

A. Faktor-faktor yang mempengruhi pergeseran kurva penawaran uang :

1. Tingkat Bunga

Merupakan faktor utama yang mempengaruhi jumlah uang yang beredar dalam perekonomian.
Jika tingkat bunga terlalu tinggi, dunia usaha akan lesu.

2. Tingkat Inflasi

Inflasi yang tinggi dapat melumpuhkan perekonomian. Daya beli masyarakat menjadi rendah
dan perusahaan tidak dapat menjual barang dan jasa yang ditawarkannya.

3. Tingkat Produksi dan Pendapatan Nasional

Bila tingkat produksi dan pendapatan nasional rendah, pemerintah mungkin akan
memperbanyak jumlah uang yang beredar. Dengan tujuan untuk menggairahkan dunia
perbankan dan dunia usaha (melalui peningkatan suku bunga dan peningkatan harga).

4. Kondisi Kesehatan Dunia Perbankan


Setiap bank diharuskan memiliki cadangan uang yang cukup untuk menjaga dana nasabah agar
tetap aman. Bank Indonesia menetapkan tingkat sadangan tertentu yang sekaligus menjadi
pengukur kesehatan bank

B. Inflationary Gap

Pembahasan tentang Inflationary Gap erat kaitan dengan inflasi dalam Teori Keynes didasarkan
pada teori makronya. Teori Keynes menjelaskan bahwa inflasi terjadi karena suatu masyarakat
cenderung ingin hidup di luar batas kemampuan ekonominya.

Keadaan seperti ini ditunjukkan oleh permintaan masyarakat akan barang-barang yang melebihi
jumlah barang-barang yang tersedia. Hal ini menimbulkan inflylationary gap Ketika inflationary
gap tetap ada, maka selama itu pula proses inflasi terjadi dan berkelanjutan

Inflationary gap adalah kesenjangan atau jurang yang akan menyebabkan terjadinya inflasi. Dua
kondisi yang menyebabkan terjadinya Inflationary gap adalah Investasi I yang tercapai pada
suatu perekonomian melebihi jumlah tabungan S masyarakat ketika semua factor produksi
bekerja secara full capacity. Dan Pendapatan nasional keseimbangan Yg yang tercapai pada
perekonomian melebihi pendapatan nasional Y ketika semua factor produksi bekerja secara full
capacity.

C. Alat ukur kebijakan moneter untuk mencapai kestabilan ekonomi

Kebijakan moneter merupakan langkah-langkah yang diambil oleh penguasa moneter, yaitu
Bank Sentral atau Bank Indonesia, untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar dan daya
beli yang dimiliki oleh suatu negara.

Beberapa Instrumen alat ukur kebijakan moneter tersebut antara lain:

a. Kebijakan Operasi Pasar Terbuka

Merupakan instrumen kebijakan moneter yang diambil oleh bank Sentral dengan menambah
atau mengurangi peredaran jumlah uang.

b. Kebijakan Diskonto

Merupakan instrumen kebijakan moneter yang diterapkan Bank Sentral dengan menaikkan suku
bunga untuk mengatasi inflasi.

c. Kebijakan Cadangan Kas

Merupakan instrumen dengan menaikkan atau menurunkan cadangan kas.


d. Kebijakan Kredit Ketat

Merupakan instrumen kebijakan moneter dengan 5C yaitu character, capability, collateral,


capital, and condition of economy.

e. Kebijakan Dorongan Moral

Merupakan instrumen untuk memperbaiki dan mengawasi jumlah uang yang beredar.

D. Mekanisme transmisi kebijakan moneter menurut Taylor

Menurut Taylor mekanisme transmisi kebijakan moneter merupakan


(channels) yang dilalui oleh suatu kebijakan moneter hingga dapat
mempengaruhi tujuan akhir kebijakan moneter (Hardianto, 2004:1).
Mekanisme transmisi kebijakan moneter yang standar dimulai dari tindakan
Bank Sentral melalui perubahan (shock) instrumen kebijakan
moneter.Tindakan ini kemudian mempengaruhi sasaran operasional
(operational target) dan sasaran antara (intermediate target) yang pada
akhirnya mempengaruhi tujuan akhir kebijakan moneter (final target).
mekanisme transmisi kebijakan moneter memberikan penjelasan mengenai
bagaimana perubahan (shock) instrumen kebijakan moneter dapat
mempengaruhi variabel makroekonomi lainnya hingga terwujudnya sasaran
akhir kebijakan moneter. Seberapa besar pengaruhnya terhadap harga dan
kagiatan di sektor riil, semuanya sangat tergantung pada perilaku atau
respons perbankan dan dunia usaha lainnya terhadap shock instrumen
kebijakan moneter yaitu Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (rSBI).
Suku bunga merupakan faktor yang penting dalam perekonomian suatu negara
karena sangat berpengaruh terhadap “kesehatan” suatu perekonomian.
kuatnya peran ekspektasi pelaku pasar terhadap kondisi makroekonomi ke
depan. Sejalan dengan beberapa temuan BI, kondisi ini mengakibatkan
elastisitas perbedaan suku bunga domestik dan luar negri terhadap nilai
tukar relatif kecil. Indikasi transmisi yang kurang kuat juga terdapat
di jalur kredit, antara lain dipengaruhi oleh perilaku credit rationing
perbankan. Adapun respon suku bunga kredit sedikit lebih rendah
dibandingkan respon suku bunga deposito. Hal ini juga sejalan dengan
temuan estimasi suku bunga natural (NRI) yang menunjukkan spread NRI
deposito dan NRI kredit semakin melebar.

Anda mungkin juga menyukai