Kawasan Summarecon Bekasi
Kawasan Summarecon Bekasi
ABSTRAK. Konsep keberlanjutan diperlukan dalam suatu perencanaan kawasan yang bertujuan menjadikan
kawasan tersebut dapat berfungsi jangka panjang. Keberlanjutan sendiri mempunyai pengertian dapat memenuhi
pembangunan masa kini tanpa mengorbankan hak-hak masa depan. Keberlanjutan mempunyai tiga prinsip yaitu
ekonomi, sosial dan lingkungan. Pada kawasan permukiman aspek yang berperan besar dalam keberlanjutan
adalah aspek sosial. Penelitian ini mengkaji konsep keberlanjutan aspek sosial pada kawasan permukiman
Summarecon Bekasi di Jawa Barat, Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan metode kualitatif deskriptif dimana diperlukan narasi untuk menjelaskan penelitian ini sesuai
dengan fakta dan data yang ada dengan cara sistematis. Hasilnya menunjukkan bahwa aspek sosial di
Summarecon Bekasi berjalan secara baik pada urban design, neighborhood design, dan building design.
ABSTRACT. The concept of sustainability is needed in an area planning that aims to make the area function in
the long term. Sustainability itself means that it can fulfill current development without sacrificing future rights.
Sustainability has three principles, namely economic, social and environmental. In residential areas, the aspect
that plays a major role in sustainability is the social aspect. This study examines the concept of social
sustainability in the Summarecon Bekasi residential area in West Java, Indonesia. The research method used in
this study uses descriptive qualitative methods where a narrative is needed to explain this research in accordance
with the facts and data in a systematic way. The results show that the social aspects at Summarecon Bekasi run
well in urban design, neighborhood design and building design.
Adapun tahapan penelitian yang dilakukan Menurut Williams (2007) Keberlanjutan sosial
untuk karya ilmiah ini adalah : berhubungan dengan bagaimana bangunan
1. Perumusan masalah, sebelum dapat membaur dengan kawasan yang
dilakukannya penelitian ini perlu ditempatinya seperti lingkungan sekitar,
dilakukannya perumusan masalah sebagai transportasi umum, tata kota dan pola
tujuan awal dilakukannya penelitian ini. permukiman. Keberlanjutan sosial pun
2. Kajian teori, sebagai landasan untuk diterapkan berbeda pada setiap skala yang
dijadikan bahan analisis dengan data yang ada pada sebuah kawasan yaitu Urban scale,
akan dikumpulkan Neighborhoud scale dan Building scale agar
3. Pengumpulan data, dilakukan untuk objek keberlanjutan sosial yang ada dapat
penelitian sebagai data menganalisis diterapkan tepat sasaran. Adapun
dengan kajian teori
4. Analisis, mulai menganalisis dan penjelasannya sebagai berikut :
membandingkan antara data yang
didapatkan dengan kajian teori A. Urban scale
5. Kesimpulan, merupakan hasil analisis
yang telah didapatkan Keberlanjutan sosial dalam Urban scale harus
tanggap dalam pengembangan yang akan
LOKASI PENELITIAN dilakukan dalam skala kota. Urban scale harus
mempertimbangkan antara kota, wilayah dan
Kawasan yang menjadi objek penelitian adalah masyarakat yang termasuk dalam bagian dari
Summarecon Bekasi yang berada di Kota kota. Adapun prinsip yang harus diterapkan
Bekasi, Jawa barat. Kawasan ini merupakan dalam keberlanjutan sosial di skala Urban :
kawasan terencana diperkirakan menerapkan 1. Dalam kota harus terdapat lahan produktif,
prinsip keberlanjutan sosial. hubungan budaya, lingkungan hidup dan
pemandangan.
2. Pelestarian dalam struktur sosial kota,
sumber daya alam dan investasi ekonomi
dalam masyarakat.
24
Tinjauan Konsep Keberlanjutan Pada Kawasan Permukiman Dalam Aspek Sosial
Ahmad Yusuf, Lutfi Prayogi
3. Setiap kawasan harus mempunyai fasilitas terjadinya interaksi antar tetangga untuk
penghubung dengan kawasan lain baik itu menjaga komunitas mereka.
kawasan baru ataupun kawasan yang
sudah ada. Menurut Pitts (2004) bangunan harus dapat
4. Setiap masyarakat merasakan memiliki keterkaitan dengan penduduk
keuntungannya. sekitarnya yang dapat berdampak positif pada
5. Memudahkan masyarakat untuk keberlangsungan hidup baik untuk
menggunakan transportasi umum. penduduknya maupun untuk lingkungan
6. Setiap masyarakat berhak mendapatkan sekitarnya. Hubungan sosial terhadap
pendapatan dan penggunaan sumber lingkungan baru dengan lingkungan yang
daya yang sama dengan masyarakat lain sudah ada dapat berpengaruh pada
di wilayah tersebut. keberlangsungan fungsi bangunan jangka
panjang.
B. Neighborhoud Scale
KAWASAN PERMUKIMAN
Keberlanjutan sosial dalam Neighborhoud
scale mengharuskan setiap bangunan Menurut UU No. 1 tahun 2011 permukiman
mempunyai karakter atau identitas bangunan memiliki arti bagian dari lingkungan hunian,
yang unik. Setiap bangunan harus terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan
mempertimbangkan area pejalan kaki yang yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas
baik di sekitar lingkungannya dan terdapat umum, serta mempunyai penunjang kegiatan
fasilitas publik yang digunakan bersama. fungsi lain di kawasan perkotaan atau
Adapun prinsip yang harus dilakukan dalam kawasan perdesaan. Sedangkan menurut
keberlanjutan sosial di skala Neighbohoud : Sumaatmadja (1998) permukiman adalah
1. Bangunan terintegrasi dengan lingkungan bagian permukaan bumi yang ditempati oleh
dengan menempatkan jalur pedestrian komunitas manusia yang terdapat sarana dan
yang baik di sekitar lingkungan prasarana yang berkaitan dengan
2. Memudahkan para pejalan kaki untuk kehidupannya yang berhubbungan dengan
menggunakan transportasi umum dengan tempat tinggalnya.
diberikannya akses menuju transportasi Permukiman juga merupakan bagian
umum tersebut. dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung,
3. Di setiap lingkungan terdapat fasilitas berupa kawasan perkotaan maupun
umum yang dapat digunakan bersama perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan
tempat tinggal atau lingkungan hunian dan
C. Building Scale tempat kegiatan untuk mendukung kehidupan
(UU Republik Indonesia Nomor 4 tahun 1992
Keberlanjutan sosial dalam Building scale ini tentang Perumahan dan Permukiman).
bangunan harus tanggap terhadap Permukiman yang dimaksudkan dalam
pembangunan lingkungan. Pembangunan undang-undang tersebut mempunyai lingkup
lingkungan tersebut terkait dengan tertentu, yaitu kawasan yang kebanyakan
penggunaan ruang terbuka hijau pada ditempati oleh lingkungan hunian dengan
bangunan. Adapun prinsip yang harus fungsi utama sebagai tempat tinggal dengan
diterapkan dalam keberlanjutan sosial di dilengkapi sarana, prasarana lingkungan, dan
Building scale, yaitu: tempat kerja terbatas untuk mendukung
1. Sebuah bangunan harus mempunyai fisik kehidupan, sehingga fungsi permukiman
aksesibilitas baik untuk pejalan kaki tersebut dapat berguna. (Kumurur, 2006)
ataupun kendaraan dan menjadikan ruang Pada UU No. 11 Tahun 2011
terbuka hijau sebagai ruang bersama. disebutkan bahwa bangunan yang dibangun
2. Untuk penyelesaian masalah terhadap dalam suatu lingkungan, terbagi dalam bagian-
bangunan harus diselesaikan dengan bagian yang distrukturkan secara fungsional,
perencanaan desain bangunan yang akan baik dalam arah horizontal, maupun vertikal.
diadaptasi. Menurut Suparno dan Endi dalam
3. Setiap bangunan harus memiliki ruang Nasrullah (2012), ada lima elemen dasar
terbuka hijau dan jalan yang baik untuk permukiman, yaitu:
para pejalan kaki. Pitts (2004) juga 1. Alam yang dapat dimanfaatkan untuk
menjelaskan penggunaan ruang terbuka pembangunan dan dioptimalkan
hijau dan jalan yang benar dapat penggunannya
mendorong masyarakat untuk mengurangi 2. Manusia sebagai objek baik individu
penggunaan kendaraan pribadi dan maupun kelompok
25
Jurnal Arsitektur PURWARUPA Volume 04 No 2 September 2020
p-ISSN 2621-1181/e-ISSN 2550-066X
26
Tinjauan Konsep Keberlanjutan Pada Kawasan Permukiman Dalam Aspek Sosial
Ahmad Yusuf, Lutfi Prayogi
pelepas penat dan menjadi pemandangan Ruang terbuka ini dapat difungsikan sebagai
yang segar saat berolahraga dan juga saran rekreasi untuk penghuni hunian
dijadikan sebagai wadah resapan air tanah
Summarecon Bekasi mempunyai beberapa
akses menuju kawasan. Summarecon bekasi
terletak di uda perumnas yang uda hada
terlebih dahulu. Transportasi yang digunakan
untuk memasuki kawasan ini pun
bervariasi.
sehingga dapat membantu mengendalikan
banjir dan erosi.
Gambar 5. Area Playground
Sumber : Summarecon Bekasi
Gambar 6. Area Danau
Sumber : Summarecon Bekasi
B. Neighbourhood Design
Pada skala pertetanggaan, keberlanjutan
sosial untuk menerapkan prinsip sustainable
ini terletak pada ketersediaan jalur pedestrian
yang baik dan nyaman untuk digunakan bagi
Gambar 13. Shuttle Bus para pejalan kaki di seluruh kawasan.
Sumber : Summarecon Bekasi Penerapan selanjutnya yaitu terdapat ruang
terbuka di setiap lingkungan (Williams, 2007).
Kawasan Summarecon Bekasi dilengkapi
dengan Shuttle bus. Shuttle Bus ini beroperasi Penerapan prinsip tersebut terlihat pada objek
di seluruh kawasan untuk menyambungkan penelitian yaitu summarecon bekasi. Kawasan
antar kawasan Hunian dengan kawasan ini memiliki jalan utama yang mengelilingi
komersil kawasan tersebut, disepanjang jalan utama
terdapat jalur pedestrian di sisi kanan dan kiri
jalan utama sehingga memudahkan akses
untuk ke seluruh kawasan dengan berjalan
kaki. Penerapan selanjutnya yaitu terdapat
ruang terbuka di setiap lingkungan kawasan ini
dimulai dari tuga kawasan, danau buatan
hingga disetiap cluster terdapat club house
yang dapat digunakan oleh pengguna
Gambar 14. Jalur Pedestrian kawasan secara bersamaan untuk
Sumber : Summarecon Bekasi memungkinkan terjadinya interaksi sosial
terhadap sesame pengguna.
Summarecon Bekasi memiliki pedestrian di sisi
kanan dan kiri jalan utama. pedestrian yang C. Building Design
dimilikupun nyaman, aman dan indah untuk Pada skala bangunan, keberlanjutan sosial
digunakan oleh pejalan kaki. Setiap cluster untuk menerapkan prinsip sustainable
pun memiliki akses pejalan kaki sendiri untuk development ini terletak pada memiliki ruang
menghubungkan ke antar bangunan. hijau bersama bersama untuk pengguna
bangunan berinteraksi dan penerapan
ANALISIS selanjutnya yaitu adanya ruang interaksi
pengguna bangunan terhadap pengguna
A. Urban Design bangunan lainnya sehingga memungkinkan
Pada skala kota, keberlanjutan sosial untuk terjadinya interaksi (Williams, 2007).
menerapkan prinsip sustainable development
ini terletak pada ketersediaan transportasi Penerapan prinsip tersebut terlihat diobjek
umum untuk aksesibilitas menuju/keluar penelitian yaitu summarecon bekasi. Setiap
kawasan untuk memudahkan bangunan memiliki ruang terbuka hijau di
pengunjung/penghuni kawasan. Apabila belakang area rumah sehingga memungkinkan
kawasan tersebut berdeketan dengan untuk terjadinya interaksi terhadap sesame
kawasan yang sudah ada sebelumnya harus pengguna bangunan. Dan juga beberapa
mempunyai fasilitas penghubung untuk bangunan di area depan rumah terdapat ruang
memudahkan akses dari kawasan sebelumnya terbuka hijau yang menyatu dengan bangunan
dan sebagai akses menuju/keluar kawasan sebelah sehingga memungkinkan terjadinya
(Williams, 2007). interaksi terhadap pengguna bangunan
lainnya, namun ada juga bangunan yang
Penerapan prinsip tersebut terlihat pada objek ruang terbuka hijau di depan rumah tidak
penelitian yaitu summarecon bekasi. Kawasan menyatu dan dipisahkan oleh dinding yang
ini dikelilingi oleh berbagai moda transportasi setinggi 70cm yang masih memungkinkan
umum yaitu jalur transjakarta dan commuter interaksi terhadap pengguna bangunan lain
line sehingga akses menuju kawasan ini
mudah dicapai melalui transportasi yang ada. KESIMPULAN
Fasilitas penghubung yang tersedia dari
kawasan yang sudah ada sebelumnya yaitu Kawasan Summarecon Bekasi mempunyai
berupa infrastruktur jalan yang bagus dari ruang terbuka yang tersebar di seluruh
kawasan wisma asri dan fly over dari jalan kawasan dan mempunyai aksesibilitas yang
jend. Ahmad yani yang merupakan jalan besar baik. Keberlanjutan dalam aspek sosial pun
kota bekasi. sangat baik diterapkan dalam kawasan
28
Tinjauan Konsep Keberlanjutan Pada Kawasan Permukiman Dalam Aspek Sosial
Ahmad Yusuf, Lutfi Prayogi
DAFTAR PUSTAKA
Summarecon Bekasi.
www.summareconbekasi.com.
Diakses pada tanggal 14 februari
2019,
29
Jurnal Arsitektur PURWARUPA Volume 04 No 2 September 2020
p-ISSN 2621-1181/e-ISSN 2550-066X
30