Sejarah perkembangan manajemen tidak jauh berbeda dengan perkembangan manusia itu
sendiri. Artinya, bahwa manajemen telah berlangsung sejak manusia itu berada di bumi
ini, seiring dengan perkembangan dan tuntutan manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Manajemen kemudian berkembang sesuai dengan perkembangan keahlian serta
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh oleh manusia itu. Teori-teori dan prinsip-prinsip
manajemen memberikan gambaran apa yang harus dikerjakan untuk dapat secara efektif menjadi
manajer. Namun, belum ada teori yang dapat diterapkan dalam segala situasi. Untuk itu, Stoner,
James A.F. (1988) menguraikan gambaran dari tiga teori / aliran utama manajemen, yang terdiri
dari 3 aliran yaitu aliran klasik, aliran perilaku, dan aliran ilmu manajemen modern.
1. Manajemen Aliran Klasik
Teori Manajemen Aliran Klasik mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsi-fungsi
manajemennya. Perhatian dan kemampuan manajer sangat dibutuhkan pada penerapan fungsi-
fungsi tersebut. Dalam Fattah (2000:22) teori manajemen klasik berasumsi bahwa manusia itu
sifatnya rasional, berfikir logis, dan kerja merupakan suatu yang diharapkan. Oleh karena itu
teori klasik berangkat dari premis bahwa organisasi bekerja dalam proses yang logis dan rasional
dengan pendekatan ilmiah dan berlangsung menurut struktural atau anatomi organisasi.
Awal sekali ilmu manajemen timbul akibat terjadinya revolusi industri di Inggris pada abad
ke-18. Para pemikir tersebut rnemberikan pematian temadap masalah-masalahmanajemen
yang timbul baik itu di kalangan usahawan, industri maupun masyarakat.Para pemikir itu
yang terkenaI antara lain, Robert Owen, Henry Fayol, Frederick W. Taylor dan
lainnya.Teori manajemen klasik secara umum merupakan teori manajemen yang
berusahameningkatkan produktivitas tenaga kerja melalui peningkatan efisiensi tenaga kerja.
Teori klasik memiliki dua cabang, yaitu sebagai berikut.
a. Manajemen Ilmiah
Sejak Revolusi Industri I, dikenal pendekatan Manajemen Ilmiah yang dipelopori oleh
Taylor pada tahun 1901. Taylor ialah orang pertama yang mengembangkan manajemen
ilmiah. Ia seorang ahli teknik mesin yang memulai pekerjaannya di pabrik baja Midvale
Steel Company Philadelphia sebagai pekerja biasa selama enam tahun. Ia berpendapat
bahwa efisiensi perusahaan rendah karena banyak waktu dan gerak-gerak buruh yang tidak
produktif.
Taylor menyusun sekumpulan prinsip yang merupakan inti manajemen ilmiah. Prinsip-
prinsip itu diringkas sebagai berikut :
1) Menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu pengetahuan
disetiap unsur-unsur kegiatan.
2) Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan
latihan dan pendidikan kepada pekerja.
3) Setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam menjalankan
tugasnya.
4) Harus dijalin kerjasama yang baik antara pimpinan dan pekerja.