Anda di halaman 1dari 13

Sejarah Perkembangan Manajemen

Sejarah perkembangan manajemen tidak jauh berbeda dengan perkembangan manusia itu
sendiri. Artinya, bahwa manajemen telah berlangsung sejak manusia itu berada di bumi
ini, seiring dengan perkembangan dan tuntutan manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Manajemen kemudian berkembang sesuai dengan perkembangan keahlian serta
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh oleh manusia itu. Teori-teori dan prinsip-prinsip
manajemen memberikan gambaran apa yang harus dikerjakan untuk dapat secara efektif menjadi
manajer. Namun, belum ada teori yang dapat diterapkan dalam segala situasi. Untuk itu, Stoner,
James A.F. (1988) menguraikan gambaran dari tiga teori / aliran utama manajemen, yang terdiri
dari 3 aliran yaitu aliran klasik, aliran perilaku, dan aliran ilmu manajemen modern.
1. Manajemen Aliran Klasik
Teori Manajemen Aliran Klasik mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsi-fungsi
manajemennya. Perhatian dan kemampuan manajer sangat dibutuhkan pada penerapan fungsi-
fungsi tersebut. Dalam Fattah (2000:22) teori manajemen klasik berasumsi bahwa manusia itu
sifatnya rasional, berfikir logis, dan kerja merupakan suatu yang diharapkan. Oleh karena itu
teori klasik berangkat dari premis bahwa organisasi bekerja dalam proses yang logis dan rasional
dengan pendekatan ilmiah dan berlangsung menurut struktural atau anatomi organisasi.
Awal sekali ilmu manajemen timbul akibat terjadinya revolusi industri di Inggris pada abad
ke-18. Para pemikir tersebut rnemberikan pematian temadap masalah-masalahmanajemen
yang timbul baik itu di kalangan usahawan, industri maupun masyarakat.Para pemikir itu
yang terkenaI antara lain, Robert Owen, Henry Fayol, Frederick W. Taylor dan
lainnya.Teori manajemen klasik secara umum merupakan teori manajemen yang
berusahameningkatkan produktivitas tenaga kerja melalui peningkatan efisiensi tenaga kerja.
Teori klasik memiliki dua cabang, yaitu sebagai berikut.
a. Manajemen Ilmiah
Sejak Revolusi Industri I, dikenal pendekatan Manajemen Ilmiah yang dipelopori oleh
Taylor pada tahun 1901. Taylor ialah orang pertama yang mengembangkan manajemen
ilmiah. Ia seorang ahli teknik mesin yang memulai pekerjaannya di pabrik baja Midvale
Steel Company Philadelphia sebagai pekerja biasa selama enam tahun. Ia berpendapat
bahwa efisiensi perusahaan rendah karena banyak waktu dan gerak-gerak buruh yang tidak
produktif.
Taylor menyusun sekumpulan prinsip yang merupakan inti manajemen ilmiah.  Prinsip-
prinsip itu diringkas sebagai berikut :
1) Menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu pengetahuan
disetiap unsur-unsur kegiatan.
2) Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan
latihan dan pendidikan kepada pekerja.
3) Setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam menjalankan
tugasnya.
4) Harus dijalin kerjasama yang baik antara pimpinan dan pekerja.

Hasil penelitiannya disajikan di depan Kongres Sarjana Teknik Amerika, kemudian


ditulis dalam bukunya yang berjudul, The Principles of Scientific Management. Taylor juga
telah menuangkan gagasan-gagasannya dalam dua makalah yang berjudul, Shop
Management , dan Testimony Before the Special House Committee . Akhirnya, ketiga
karyanya yang telah disebutkan di atas dirangkum dalam sebuah buku yang berjudul,
Scientific Management.
Pendukung teori manajemen ilmiah yang lain adalah Frank B. Gilbert (1878-1924) dan
Lilian Gilberth (1878-1972) yang sukses mengarahkan pada studi gerak dan waktu. Dia
tertarik pada pengerjaan suatu pekerjaan yang memperoleh efisiensi tertinggi sebagai ilmu
yang menganalisis tugas sampai pada gerak fisik dasar.  Diharapkan agar gerak tidak
dihambur-hamburkan dan dihemat serta diharapkan lancar  sehingga produktifitas kerja
meningkat. Dalam konsep Gilbreth, gerakan dan kelelahan saling berkaitan.  Dengan
kamera film ia berusaha mencari gerakan paling menghemat untuk setiap pekerjaan, dengan
demikian menaikkan prestasi dan mengurangi kelelahan.
Pelopor manajemen ilmiah selanjutnya ialah Henry Laurance Gantt (1861-1919). Beliau
merupakan asisten dari Taylor, dia berdiri sendiri sebagai seorang konsultan, dimana titik
perhatiannya pada unsur manusia dalam menaikkan produktivitas kerjanya. Adapun gagasan
yang dicetuskannya yaitu :
1) Kerja sama yang saling menguntungkan antara manajer dan tenaga kerja untuk
mencapai tujuan bersama.
2) Mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja.
3) Pembayar upah pegawai dengan menggunakan sistem bonus.
4) Penggunaan instruksi kerja yang terperinci.
Metode manajemen klasik banyak diterapkan dalam berbagai kegiatan organisasi untuk
meningkatkan produktivitas kerja. Studi gerak dan waktu,. prinsip efisiensi, seleksi pekerja
secara ilmiah, perlunya pendidikan dan pelatihan ternyata mampu meningkatkan
produktivitas kerja.
Kritik yang sangat keras dari para ahli perilaku yang mengecam penganut Taylor
menyatakan bahwa Taylor dan penganutnya telah memperlakukan para pekerja secara tidak
manusiawi. Taylor dan pengikutnya menganggap manusia sebagai faktor produksi yang
dapat dimanipulasi dengan insentif ekonomi. Upah, dibayar berdasarkan hasil yang
dikerjakan. Untuk mengejar upah yang banyak, para pekerja bekerja keras sampai
melupakan anak dan istrinya di rumah. Akibatnya, terjadilah kenakalan anak dan keretakan
keluarga. Untuk mengatasi kelemahan pendekatan manajemen klasik tersebut, muncul
pemikiran para ahli berikutnya dengan pendekatan baru yang disebut pendekatan teori
organisasi klasik.

b. Teori Organisasi Klasik


Teori organisasi klasik menurut Lunenburg & Ornstein (2000) dibedakan atas dua
perspektif manajemen, yaitu manajemen ilmiah dan manajemen administratif. Teori
organisasi klasik disebut juga teori administrasi (Gray, 1990: 52) atau teori manajemen
administratif. Teori Orgamisasi Klasik timbul dari kebutuhan pengelolaan organisasi
yangkompleks, seperti sebuah pabrik. Praktek-praktek manajemen yang baik
mempunyaipola tertentu yang dapat dikenali, dipelajari, dan dianalisis.
Teori organisasi klasik yang pertama ialah teori birokrasi yang dikemukakan oleh Max
Weber dalam bukunya : The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Kata birokrasi mula-
mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi disebut rasional dalam hal penetapan
tujuan dan perencanaan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut. Menurut Weber bentuk
organisasi yang birokratik secara kodratnya adalah bentuk organisasi yang paling efisien.
Teori organisasi klasik yang kedua ialah teori administrasi. Teori administrasi
berkembang sejak tahun 1990. Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar
sumbangan Henry Fayol dan Lynlali Urwick dari Eropa, serta Mooney dan Reiley di
Amerika.
Pada tahun 1916, dengan sebutan teori manajemen klasik yang sangat memperhatikan
produktivitas pabrik dan pekerja, disamping memperhatikan manajemen bagi satu organisasi
yang kompleks, sehingga beliau menampilkan satu metode ajaran manajemen yang lebih
utuh dalam bentuk cetak biru. Fayol memerinci fungsi-fungsi kegiatan administrasi menjadi
elemen-elemen manajemen, yaitu: perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah,
pengkoordinasian, dan pengawasan. Pembagian kegiatan-kegiatan administrasi atas fungsi-
fungsi ini dikenal sebagai Fayol’s Functionalism atau teori Fungsionalisme Fayol.
Seperti halnya dengan pendekatan manajemen ilmiah, pendekatan teori organisasi klasik
pun tidak luput dari kritikan. Kritik terhadap teori birokrasi antara lain 1) merangsang
berpikir yang mengutamakan konformitas dan formalitas; 2) merupakan rutinitas yang
membosankan; 3) ide-ide inovatif tidak sampai kepada pengambil keputusan karena
panjangnya jalur komunikasi; 4) tidak memperhitungkan organisasi nonformal yang
seringkali lebih berpengaruh kepada organisasi formal; 5) dijalankan secara berlebihan
sehingga terjadi over-bureaucratizalion; 6) kecenderungan menjadi parkinsonian, yaitu
terlalu banyak aturan yang berbelit-belit (simpul-simpul birokrasi) yang diatur oleh orang
orang yang menjadikan simpul-simpul birokrasi untuk menyelewengkan wewenang, dan 7)
kecenderungan menjadi orwelian, yaitu keinginan birokrasi mencampuri (turut
melaksanakan) bukan mengendalikan urusan.
Teori-teori organisasi klasik hanya cocok untuk zamannya yang ketika itu organisasi
relatif stabil dan lingkungan dapat diramalkan. Teorinya sangat abstrak dan sukar diterapkan
untuk pengambilan keputusan. Selain itu, saling bertentangan dengan unsur lainnya,
misalnya prinsip pembagian tugas bertentangan dengan adanya prinsip satu komando.
Meskipun teori organisasi klasik mendapat kritikan, tetapi masih dipakai oleh sebagian
orang dalam berorganisasi. Hal tersebut juga menjadi dasar bagi perkembangan teori-teori
berikutnya.

Kelebihan Teori Manajemen Klasik


Dalam manajemen klasik metode ilmiah dapat diterapkan pada bermacam-macam
kegiatan organisasi, jadi bukan hanya pada organisasi industri. Berikut beberapa kelebihan dari
manajemen klasik.
a. Teknik efisiensi dan penelitian waktu dan gerak (time and motion study) mampu
meningkatkan efisiensi dan produktivitas tenaga kerja.
b. Metode pemilikan dan pengembangan tenaga kerja menunjukkan pentingnya latihan dan
pendidikan untuk meningkatkan efektivitas kerja.
c. Metode ini juga mampu memberikan rancangan kerja dan mendorong manajer untuk
mencari alternatif terbaik dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
d. Manajemen klasik menyediakan banyak teknik dan pendekatan terhadap manajemen
yang masih relevan saat ini sebagai contoh pemahaman secara menyeluruh mengenai
sifat dari pekerjaan yang dilaksanakan, pemilihan orang yang tepat untuk melakukan
pekerjaan tersebut, dan melakukan pendekatan keputusan secara rasional semuanya
adalah ide yang berguna dan masing-masing dikembangkan selama periode ini.
e. Beberapa konsep inti dari model birokratif masih dapat digunakan di dalam rancangan
organisasi modern selama keterbatasan mereka diakui. Manajer seharusnya mengakui
bahwa efisiensi dan produktivitas dapat diukur dan dikendalikan dalam banyak situasi.
Kekurangan Teori Manajemen Klasik
Selain memiliki kelebihan, manajemen klasik juga diakui memiliki beberapa
keterbatasan, adapun keterbatasan tersebut diantaranya ialah sebagai berikut:
a. Manajemen klasik kurang memperhatikan aspek kemanusiaan dari pekerja, seperti
motif, tujuan, perilaku, dan lain sebagainya.
b. Dalam organisasi modern yang kompleks seperti sekarang, manajemen klasik dianggap
terlalu umum. Di manajemen modern, terkadang garis wewenang agak kabur. Saat ini
terkadang teknisi bisa mendapat perintah dari manajer pabrik (atasan dari atasan teknisi
(mandor). Ini membuat pertentangan antara prinsip pembagian kerja dan kesatuan
perintah.
c. Peningkatan produktivitas memungkinkan peningkatan hasil, tetapi sering
mengakibatkan pemberhentian pekerja atau diubahnya upah.
d. Teori ini kurang melihat kebutuhan sosial para pekerja dan tidak pernah melihat
ketegangan-ketegangan yang terjadi karena kebutuhan itu tidak terpenuhi. Hal ini terjadi
karena manajer yang mengikuti aliran ini hanya memperhatikan aspek material dan fisik.
e. Manajer juga harus mengakui keterbatasan dari perspektif klasik dan menghindari fokus
sempitnya terhadap efisiensi dari perspektif penting lainnya. Kekurangan dari
manajemen klasik ialah prespektif tersebut menganggap remeh peran individu dalam
organisasi.

f.a. Penelitian dan peramalan pasar.


g. b. Perencanaan produksi
h. c. Skema mesin, yang
direncanakan sesuai dengan
tuntutan proses pekerjaan.
i.d. Standarisasi kompoen-
komponen produksi.
j.e. Catatan-catatan statistik yang
rinci
k. f. Memajukan system
pengendalian, yaitu dapat memper-
hitungkan biaya dan keuntungan
l.untuk setiap mesin yang dibuat dan
untuk setiap departemen.
m. g. Pelatihan karyawan
n. h. Penelitian Kerja,
o. i.Membangun perumahan
karyawan dan membangun jalan
dilingkungan tempat tinggal
p. karyawan
q. j. Berusaha memperbaiki
lingkungan hidup sehingga
lingkungan hidup dan pabrik
menjadi
r.menarik
s. k. Koperasi konsumsi bagi
karyawan, (Mendirikan took-toko
untuk menjual keperluan hidup
t.karyawan, menjual barang-dengan
harga yang layak)
a. Penelitian dan peramalan pasar.
b. Perencanaan produksi
c. Skema mesin, yang direncanakan
sesuai dengan tuntutan proses
pekerjaan.
d. Standarisasi kompoen-komponen
produksi.
e. Catatan-catatan statistik yang rinci
f. Memajukan system pengendalian,
yaitu dapat memper-hitungkan biaya
dan keuntungan
untuk setiap mesin yang dibuat dan
untuk setiap departemen.
g. Pelatihan karyawan
h. Penelitian Kerja,
i.Membangun perumahan karyawan
dan membangun jalan dilingkungan
tempat tinggal
karyawan
j. Berusaha memperbaiki lingkungan
hidup sehingga lingkungan hidup dan
pabrik menjadi
menarik
k. Koperasi konsumsi bagi karyawan,
(Mendirikan took-toko untuk menjual
keperluan hidup
karyawan, menjual barang-dengan
harga yang layak)
Contoh Penerapan Aliran Klasik pada Perusahaan Agroindustri
a. Penelitian dan peramalan pasar
b. Perencanaan produksi
c. Skema mesin, yang direncanakan sesuai dengan tuntutan proses pekerjaan
d. Standarisasi kompoen-komponen produksi
e. Catatan-catatan statistik yang rinci
f. Memajukan system pengendalian, yaitu dapat memper-hitungkan biaya dan
keuntunganuntuk setiap mesin yang dibuat dan untuk setiap departemen.
g. Pelatihan karyawanh. Penelitian Kerja
h. Membangun perumahan karyawan dan membangun jalan dilingkungan tempat tinggal
karyawan
i. Berusaha memperbaiki lingkungan hidup sehingga lingkungan hidup dan pabrik menjadi
menarik
j. Koperasi konsumsi bagi karyawan, (Mendirikan toko-toko untuk menjual keperluan
hidup karyawan, menjual barang-dengan harga yang layak)

2. Manajemen Aliran Perilaku


Teori manajemen aliran perilaku atau dikenal dengan aliran hubungan manusia memusatkan
segala kajian kepada aspek manusia serta perlunya memahami karakter manusia. Aliran perilaku
ini mempergunakan disiplin ilmu sosiologi dan psikologi dalam penerapannya.Teorimanajemen
aliran perilaku ini menyadari betapa pentingnya hubungan antar personal
dalamorganisasi.Hawthrone mengemukakan bahwa insentif tidak lebih berpengaruh dari kondisi
sosialyang sedang dialami pekerja sama seperti halnya tekanan dari kelompok, atau
penerimaanrasa yang aman.Aliran perilaku ini muncul dikarenakan pada pendekatan aliran
klasik, efisiensi dalam produksi dan keserasian kerja tidak bisa diperoleh.Manajer masih banyak
menghadapi berbagai kesulitan karena umumnya pekerja tidak selalu bisa mengikuti pola pola
perilakurasional.Oleh karenanya dilakukan upaya untuk membantu manajer dalam mengatasi
masalahyang timbul karena perilaku pekerja. Aliran perilaku menganggap organisasi pada
dasarnyaadalah orang.Teori manajemen aliran klasik dianggap tidak lengkap karena efisiensi
produkdan keharmonisan dengan pekerja tidak bisa tercapai. Didalam organisasi, manusia tidak
bisadengan mudah untuk diramalkan tingkah lakunya. Maka teori
ini menghubungkan permasalahan tersebut dengan sisi psikologis dan sosiologis. Ada tiga
orang pelopor aliran perilaku yaitu Hugo Munsterberg, Elton Mayo, dan William Ouchi.
Dikenal sebagai Bapak Psikologi Industri. Sumbangannya yang terpenting adalah
berupa pernanfaatan psikologi dalam mewujudkan tujuan- tujuan produktivitas sarna seperti
dengan teori- teori manajemen lainnya. Bukunya "Psychology and Indutrial Efficiency", ia
memberikan 3 cara untuk meningkatkan produktivitas:
1) Menempatkan seorang pekerja terbaik yang paling sesuai dengan bidang pekerjaan yang
akan dikerjakannya.
2) Menciptakan tata kerja yang terbaik yang memenuhi syarat-syarat psikologis untuk
memaksimalkan produktivitas.
3) Menggunakan pengaruh psikologis agar memperoleh dampak yang paling tepat
dalam mendorong karyawan
Gerakan memperkenalkan hubungan Elton Mayo yang diartikan sebagai satu gerakan yang
memiliki hubungan timbal balik manajer dan bawahan sehingga mereka secara serasi
mewujudkan kerjasama yang memuaskan, dan tercipta semangat dan efisiensi kerja yang
memuaskan. Disini terlihat adanya peran faktor-faktor sosial dan psikologis dalam memberi
dorongan kerja kepada karyawan. Mayo beryakinan terhadap konsepsnya yang terkenal dengan
“Social man” yaitu seharusnyalah dimotivasi oleh kebutuhan-kebutuhan sosial dalam hubungan
yang lebih efektif daripada pengawasan ataupun pengendalian manajemen. Konsep “social man”
dapat menggantikan konsep “rational man” yaitu seseorang bekerja didorong semata-mata oleh
kebutuhan ekonomis pribadi yang terkenal dengan julukan rational economic man yang oleh
Robert Owen diperkenalkan dengan istilah “vitalmachine”.Dalam pendidikan dan pelatihan bagi
para manajer dirasa semakin pentingnya people management skills daripada engineering atau
technicall skills, Sehingga konsep dinamika kelompok dalam praktek manajemen lebih penting
daripada manajemen atas dasar kemampuan perseorangan . Penggunaan ilmu-ilmu sosial seperti
Sosiologi, Psikologi, dan Antropologi terus dipergunakan dengan penelitian yang lebih
sempurna, dan para penelitinya lebih dikenal dengan sebutan behavioral scientists daripada
human relations theorists .Di antara mereka yang terkenal adalah Argyris, Maslow and Mc
Gregor yang lebih mengutamakan konsep “self actualizing man” daripada hanya sekedar “social
man” dalam memberi dorongan kepada karyawan. Teori Mayo ini pun kemudian lebih
ditingkatkan dengan pendapat bahwa rnanusia tidak hanya didorong oleh berbagai kebutuhan
yang dikenal dengan konsep “complex-man”.
William Ouchi, dalam bukunya "theory Z -How America Business Can Meet The
Japanese Challenge (1981)", memperkenalkan teori Zpada tahun 1981 untuk
menggambarkan adaptasi Amerika atas perilaku Organisasi Jepang. Teori beliau didasarkan
padaperbandingan manajemen dalam organisasi.Jepang disebut tipe perusahaan Jepang
dengan manajemen dalam perusahaan Amerika -disebut perusahaan tipe Amerika.
Aliran hubungan manusia mengutarakan bahwa perhatian terhadap para karyawan akan
memberikan keuntungan. Hal ini merupakan salah satu keterbatasan dari teori hubungan
manusia. Di samping itu perbaikan-perbaikan kondisi kerja dan kepuasan karyawan tidak
menghasilkan peningkatan produktivitas yang relevan seperti yang diharapkan. Juga, lingkungan
sosial di tempat kerja hanya salah satu dari beberapa faktor yang saling berinteraksi yang
mempengaruhi produktivitas.
Jadi, produktivitas dan kepuasan kerja menjadi semakin kompleks dari yang dipikirkan
semula. Suatu anggapan yang digunakan dalam pendekatan ini adalah bahwa manusia memiliki
kebutuhan yang beraneka ragam dan mengalami perubahan yang begitu cepat. Oleh karena itu
pendekatan manajemen modern menilai bahwa tidak ada satu cara atau pendekatan yang dapat
digunakan pada seluruh situasi. Walaupun demikian, pendekatan ini tetap mengakui gagasan
gagasan yang dikemukakan dalam teori manajemen klasik dan sumber daya manusia
Kelebihan Teori Manajemen Perilaku
a. Dapat meningkatkan hubungan antar personal dan kesedaran yang penuh bahwasetiap
organisasi dapat berjalan dan bisa meraih tujuannya dengan dukungan penuhdari masing
masing individu dalam kelompok, tidak hanya peran dari seorang manajer semata
b. Teori aliran perilaku memberi pemahaman manajemen tidak hanya untuk hal- hal teknis
semata, tetapi juga harus mengetahui aspek manusia sebagai individu dalamorganisasi,
maka seorang manajer atau pimpinan sangat penting untuk menguasai manajemen
manusia
Kekurangan Teori Manajemen Perilaku
a. Apabila moralitas yang ada pada organisasi luntur, bisa jadi hubungan antar personal
menjadii tak efektif lagi. Kompleksnya perilaku individu manusia yang ada
padaorganisasi terkadan sering menyulitkan manajer untuk mengambil sebuah Tindakan.
b. Ada beberapa kelemahan temuan Mayo yang dinyatakan oleh orang-orang
yangberanggapan kepuasan karyawan bersifat kompleks, karena selain ditentukan
olehlingkungan sosial, juga oleh faktor-faktor lainnya yaitu tingkat gaji,
jenispekerjaan, struktur dan kultur organisasi, hubungan karyawan manajemen dan lain-
lain. Gerakan hubungan manusia terus berkembang dengan munculnya pemikiran-
pemikiran lain yang juga tergolong dalam aliran perilaku yang labih maju.
c. Di samping terlalu umum, abstrak dan kompleks, sukar sekali bagi manajer untuk
menerangkan tentang perilaku manusia yang begitu kompleks dan sukar memilihnasehat
ilmuwan yang mana yang sebaiknya harus dituruti dalam mencapai solusidi dalam
perusahaan.
Contoh Penerapan Aliran Perilaku pada Perusahaan Agroindustri
a. Mendapatkan orang/karyawan terbaik (best possible person), yang paling sesuai/cocok
dengan pekerjaan yang akan dikerjakan.
b. Menciptakan kondisi kerja yang terbaik (best possible work), yang memenuhi syarat-
syarat psikologis untuk memaksimal kan produktivitas.
c. Menggunakan pengaruh psikologis guna memperoleh dampak yang paling tepat dalam
memotiovasi karyawan (best possible effect).

3. Manajemen Aliran Modern


Berkembangnya teori klasik dengan banyak tokoh dan pandangan, masih memunculkan
ketidakpuasan bagi sekelompok dan tokoh yang lain sehingga muncul aliran atau teori baru yaitu
Neo-Klasik. Dan seiring perkembangan juga perubahan kebutuhan yang serba cepat, praktis dan
efisien, munculah kembali aliran atau teori baru yaitu manajemen modern. Banyak hal berbeda
dengan teori sebelumnya yaitu manajemen klasik Teori klasik memusatkan pandanganya analisa
dan deskripsi organisasi , Melalui analisa ilmiah. Sasaran organisasi sudah di pecah menjadi
organisasi – organisasi kecil sesuai hakekat pekerjaan. Ilmu pengetahuan klasik telah
membicarakan konsep koordinasi , skalar dan vertical. Dengan berkembangnya teknologi
sekarang dan majunya konsep – konsep sistem. Maka dari itu timbulah  Perhatian pada
organisasi. Teori organisasi modern lebih dinamis dari pada teori – teori lainnya yang
dikemukakan oleh Abraham Maslow, Douglas MacGragor, Frederick Herzberg, Robert black
dan Jane Moutong. 
Muncul aliran ini lebih kepada aliran kuantitatif merupakan gabungan dari Operation
Research dan Management Scince. Pada aliran ini berkumpul para sarjana matematika, pisik, dan
sarjana eksakta lainnya dalam memecahkan masalah- masalah yang lebih kompleks. Tim sarjana
ini di Inggris, di Amerika Serikat, sesudah perang Dunia II dikenal dengan sebutan “OR Tema”
dan setelah perang dimanfaatkan dalam bidang industri. Masalah-masalah ruwet yang
memerlukan “OR Tim” ini antara lain di bidang transportasi dan komunikasi. Kehadiran
teknologi komputer, membuat prosedur OR lebih diformasikan menjadi aliran IImu Manajemen
Modem. Pengembangan model-model dalam memecahkan masalah-masalah manajemen yang
kompleks. Adanya bantuan komputer, maka dapat memberi pemecahan masalah yang lebih
berdasar rasional kepada para manajer dalam membuat putusan-putusannya. Teknik-teknik ilmu
manajemen ini membantu para manajer organisasi dalam berbagai kegiatan penting, seperti
dalam hal penganggaran modal, manajemen cash flow, penjadwalan produksi, strategi
pengembangan produksi, perencanaan sumber daya manusia dan sebagainya.
Kelebihan Teori Ilmu Manajemen Modern
a. Teknik-teknik aliran ini teruji dalam memecahkan masalah-masalah organisasibesar
seperti militer dan pemerintahan. Teori ini mampu menjelaskan kegiatan-kegiatan
seperti penganggaran modal (capital budgeting) dan manajemen arus kas(cash flow
management), penjadwalan produksi, pengembangan karyawan,manajemen
persediaan, dan penjadwalan pesawat terbang
b. Kehadiran teknologi komputer, membuat prosedur OR lebih diformasikan menjadialiran
IImu Manajemen Modem. Pengembangan model-model dalam memecahkanmasalah-
masalah manajemen yang kompleks. Adanya bantuan komputer, makadapat
memberi pemecahan masalah yang lebih berdasar rasional kepada paramanajer
dalam membuat putusan-putusannya. Teknik-teknik ilmu manajemen inimembantu para
manajer organisasi dalam berbagai kegiatan penting, seperti dalamhal penganggaran
modal, manajemen cash flow, penjadwalan produksi, strategipengembangan
produksi, perencanaan sumber daya manusia dan sebagainya.
Kekurangan Teori Ilmu Manajemen Modern
a. Aliran ini juga memiliki kelemahan karena kurang memberi perhatian
kepadahubungan manusia. Oleh karena itu sangat cocok untuk bidang perencanaan
danpengendalian, tetapi tidak dapat menjawab masalah-masalah sosial individu
sepertimotivasi, organisasi dan kepegawaian. Konsep dari aliran ini sebenarnya
sukardipahami oleh para manajer karena dapat menyangkut kuantitatif sehingga
paramanajer itu merasa jauh dan tidak terlibat dengan penggunaan teknik-teknik
ilmumanajemen yang sangat ilmiah dan kompleks.

Penerapan Teori Ilmu Manajemen Modern pada Perusahaan Agroindustri


1) Pendekatan Sistem (System Approaches)
Pendekatan system dalam manajemen artinya memandang organisasi sebagaisuatu satu
kesatuan yang menyeluruh yang terdiri dari bagian-bagian yang salingberhubungan dan
sebagai bagian dari lingkungan eksternal yang lebih luas. Padadasarnya system
merupakan sub system-sub system yang saling berhubungan dansaling bergantung.
Manajemen memandang system sebagai system tertutup dansystem terbuka. Manajemen
system tertutup memusatkan pada hubungan-hubungandan konsistensi internal (kesatuan
perintah, rentang kendali, wewenang dan delegasi)sedangkan system terbuka
mempertimbangkan pengaruh lingkungan, tetapi secarafungsional tidak
menghubungkannya dengan konsep-konsep dan teknik-teknikmanajemen yang
mengarahkan ke pencapaian tujuan.
2) Pendekatan Kontingensi (Contingency Approaches)
Pendekatan ini memandanga bahwa tugas manajer adalah mengidentifikasikanteknik
mana pada situasi tertentu, di bawah keadaan tertentu dan pada waktu tertentuakan
membantu pencapaian tujuan manajemen. Perbedaan kondisi dan situasimembutuhkan
aplikasi dan teknik manajemen yang berbeda, karena tidak ada teknik,prinsip dan konsep
universal yang dapat diterapkan dalam seluruh kondisi.Pendekatan ini memasukkan
variable-variabel lingkungan dalam analisanya, karenaperbedaan kondisi lingkungan akan
memerlukan aplikasi konsep dan teknikmanajemen yang berbeda pula.

Anda mungkin juga menyukai