Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH STATISTIK

UJI NORMALITAS

OLEH
MUH. NUR IHCWAN. R
NIM : 1331040076
KELAS : PENJASKESREK B 2013

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN


JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya


kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Uji Normalitas” ini tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini tidak lupa pula penulis meyampaikan banyak terima
kasih kepada dosen pengampu mata kuliah yang telah membimbing dalam
menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan, untuk itu diharapkan saran dan keritik dari para
pembaca yang sifatnya membangun untuk kesampurnaan makalah berikutnya.

Wassalam
Makassar , 01 Juni 2016

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................i


KATA PENGANTAR ..................................................................ii
DAFTAR ISI ................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................1
1.      Latar Belakang .....................................................................1
2.      Rumusan Masalah ................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ..............................................................3
1.      Definisi Uji Normalitas ........................................................3
2.      Macam-Macam Uji Normalitas .............................................4
3.      Pengolahan Data Dengan Uji Normalitas ............................6
BAB III PENUTUP.......................................................................12
a.       Kesimpulan .........................................................................12
b.      Saran ....................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang


Bangsa Indonesia sekarang ini sedang dihadapkan pada krisis multi dimensi
yang berkepanjangan, seperti krisis ekonomi, krisis moneter, dan krisis keamanan.
Namun krisis yang paling menghawatirkan kita saat ini dari krisis-krisis yang ada
adalah krisis moral dan kepribadian. Untuk menghadapi krisis tersebut tidak cukup
dengan hanya mengandalkan lembaga pendidikan formal saja akan tetapi semua
pihak memiliki tanggung jawab untuk membentuk kepribadian yang luhur.
Pendidikan merupakan kegiatan menyiapkan masa depan suatu bangsa yang
bukan hanya harus bertahan agar teap eksis, tetapi dalam berbagai dimensi
kehidupan pada tataran nasional maupun internasional dapat mengambil peran
secara bermartabat. Pada hakikatnya pendidikan merupakan bantuan pendidik
terhadap peserta didik dalam bentuk bimbingan, arahan, pembelajaran, pemodelan,
latihan, melaliu penerapan berbagai strategi pembelajaran yang mendidik.
Pendidikan berlangsung dalam ruang dan waktu yang dipengaruhi oleh lingkungan
fisik, social, dan psikologis.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akjlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara.
Untuk kelengkapan dalam menyelesaikan pendidikan yang formal
dibutuhkan karya ilmiah sebagai bukti yang rill bagi seorang yang bergelut dalam
dunia pendidikan. Dengan Mata Kuliah Statistik penyusunan karya ilmiah akan
lebih memperjelas data-data yang diperoleh.
Penggunaan statistik dalam penyelesaian karya ilmiah sangat vital, dan
pengujian statistic dengan menggunakan uji normalitas. Dimana perujian sebauah
data hasil eksperimen bisa diketahui apakah data tersebut normal atau tidak
setelah melakukan pengujian dengan menggunakan uji normalitas .

2.      Rumusan Masalah


a.       Bagaimanakah pengertian uji normalitas ?
b.      Mengetahui macam-macam uji normalitas ?
c.       Mengetahui cara Pengolahan data dengan uji normalitas ?
BAB II
PEMBAHASAN

1.      Definisi uji normalitas


Uji distribusi normal adalah uji untuk mengukur apakah data yang
didapatkan memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik
parametrik (statistik inferensial). Dengan kata lain, uji normalitas adalah uji untuk
mengetahui apakah data empirik yang didapatkan dari lapangan itu sesuai dengan
distribusi teoritik tertentu. Dalam kasus ini, distribusi normal. Dengan kata lain,
apakah data yang diperoleh berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Data klasifikasi kontinue, data kuantitatif yang termasuk dalam pengukuran
data skala interval atau ratio, untuk dapat dilakukan uji statistik pengukuran data
skala interval atau rasio dan uji statistik parametrik dipersyaratkan berdistribusi
normal. Uji tersebut perlu dilakukan uji normalitas terhadap data.
Tes-tes parametrik untuk uji normalitas dibangun dari distribusi normal. Jika
kita lihat suatu tabel, misalnya tabel t-tes, pembuatannya mengacu pada tebel
normalitas. Kita bisa berasumsi bahwa sampel kita bener-bener mewakili populasi
sehingga hasil penelitian kita bisa digeneralisasikan pada populasi. Dalam
pandangan statistik, sifat dan karakteristik populasi adalah terdistribusi secara
normal.
Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu
distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketetapatan pemilihan
uji statistik yang akan dipergunakan. Uji parametrik misalmya, mengisyaratkan
data harus berdistribusi normal. Apabila distribusi data tidak normal maka
disarankan untuk menggunakan uji nonparametrik.
Pengujian normalitas ini harus dilakukan apabila belum ada teori yang
menyatakan bahwa variabel yang diteliti adalah normal. Dengan kata lain, apabila
ada teori yang menyatakan bahwa suatu variabel yang sedang diteliti normal, maka
tidak diperlukan lagi pengujian normalitas data.
Dalam tulisan ini akan dibahas dua macam pengujian, yaitu 'pengujian
normalitas dengan uji Liliefors dan dengan uji kecocokan Chi Square.
Ada tiga pilihan yang dapat dilakukan jika diketahui bahwa data tidak
normal; yaitu :
1.   Jika jumlah sampel besar, maka dapat menghilangkan nilai outliner dari data
(bahasan outliner akan dibahas kemudian)
2. Melakukan transformasi data
3. Menggunakan alat analisis nonparametric

2.      Macam-macam Uji Normalitas


a.      Uji Normalitas dengan Liliefors Test
Kelebihan Liliefors test adalah penggunaan/perhitungannya yang sederhana,
serta cukup kuat (power full) sekalipun dengan ukuran sampel kecil (n = 4) (Harun
Al Rasyid, 2005). Proses pengujian Liliefors test dapat mengikuti langkah-langkah
berikut:
1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada ada
beberapa data.
2. Periksa data, berapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).
3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.
4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah pre; (observasi).
5. Hitting nilai z untiik mengetahui theoritical proportion f
6. Menghitung theoretical proportion.
7. Bandingkan empirical proportion dengan theoritic: kemudian carilah selisih
terbesar di dalam titik obser kedua proporsi tadi.
8.   Carilah selisih terbesar di luar titik observasi.
b.      Uji Normalitas dengan Chi Square
Salah satu fungsi dari chi square adalah uji kecocokan (goodness of fit). Dalam
uji kecocokan akan dibandingkan antara frekuensi hasil observasi dengan frekuensi
harapan/teoritis. Apakah frekuensi hasil observasi menyimpang atau tidak dari
frekuensi yang diharapkan. jika nilai y2 kecil, berarti frekuensi hasil observasi
sangat dekat dengan frekuensi harapan, dan hal ini menunjukan adanya kesesuaian
yang baik. Jika nilai x2 besar, berarti frekuensi hasil observasi berbeda cukup besar
dari frekuensi harapan, sehingga kesesuaiannva buruk. Kesesuaian yang baik akan
membawa pada penerimaan H0, dan kesesuaian yang buruk akan membawa pada
penolakan H0.

Formula yang dipakai adalah: x2 = =


Keterangan:
0i = f0= Frekuensi observasi
ei = fe = Frekuensi harapan
Uji kecocokan bisa digunakan untuk mengetahui normal tidaknya suatu
distribusi data, dengan langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
1. Membuat tabel distribusi frekuensi yang dibutuhkan.
2. Menentuknn rata-rata dan standar deviasi.
3. Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi
0.5 dan angka skor kanan kelas interval dilambah 0.5.
4. Mencari nilai z skor untuk batas kelas interval dengan rumus: z =
5. Mencari luas 0 - Z dari tabel kurva normal dari 0 - Z dengan menggunakan
angka-angka untuk batas kelas
6. Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-angka 0 -
Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua
dikurangi baris ketiga, dan seterusnya. Kecuali untuk angka yang berbeda arah
(tanda "min" dan "plus", bukan tanda aljabar atau hanya merupakan arah)
angka-angka 0 - Z dijumlahkan.
7.  Mencari frekuensi harapart (E) dengan cara mengalikan luas tiap interval
dengan jumlah responden.
8. Menentukan nilai Chi-Kuadrat (x2)
9.  Membandingkan nilai uji x2 dengan nilai x2tabel, dengan kriteria perhitungan:
Jika nilai uji x2 ≤ nilai x2 tabel maka data tersebut berdistribusi normal. Dengan
dk = (1 - a) (dk = k - 1), Dimana dk = derajat kebebasan (degree of freedom),
dan k = banyak kelas pada distribusi frekuensi.

3.      Pengolahan data dengan uji normalitas


Analisis Data Uji Normalitas
1. Data tes akhir kelas eksperimen
Langkah 1. Mencari skor terbesar dan terkecil
Nilai tertinggi = 88
Nilai terkecil =35
Langkah 2. Mencari Nilai Rentangan (R)
R = Nilai tertinggi-Nilai terkecil
R= 88-35 = 53
Langkah 3. Mencari Banyaknya Kelas (BK)
BK = 1 + 3,3 log n (Rumus Sturgess)
BK = 1 + 3,3 log 36
BK= 1+3,3 (1,57)
BK= 1+5,136
BK = 6,136 dibulatkan = 6
Langkah 4. Mencari panjang kelas (i)
i = = = 8,8 dibulatkan 9
Langkah 5. Membuat tabulasi dengan tabel penolong
Data baku distribusi frekuensi nilai post-test kelas eksperimen
No. Kelas F Xi Xi2 fXi fXi2
1 Interval
35-44 2 39,5 1560,25 79 3121
2 45-54 9 49,5 2450,25 445,5 22052,25
3 55-64 8 59,5 3540,25 476 28322
4 65-74 9 69,5 4830,25 625,5 43472,25
5 75-84 7 79,5 6320,25 556,5 44241,75
6 85-94 1 89,5 8010,25 89,5 8010,25
Jumlah 36 387 26711,5 2272 149219,5

Langkah 6. Mencari rata-rata (mean)


= = = 63,1
Langkah 7. Mencari simpangan baku (standar deviasi)
S = = =
= = = 12,91
Langkah 8. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:
1)  Menentukan batas kelas, yaitu antara skor kiri kelas interval pertama dikurangi
0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval ditambah 0,5, sehingga
diperoleh nilai : 34,5 ; 44,5 ; 54,5 ; 64,5 ; 74,5 ; 84,5 ; 94,5.
2)  Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:
Z=
Z1 = = -2,22 Z5 = = 0,88
Z2 = = -1,44 Z6 = = 1,66
Z3 = = -0,67 Z7 = = 2,43
Z4= = 0,11
3)  Mencari luas 0-Z dari tabel kurve normal dari 0-Z dengan menggunakan angka-
angka untuk batas kelas, sehingga diperoleh : 0,4868 ; 0,4251 ; 0,2486 ; 0,0438 ;
0,3106 ; 0,4515; 0,4025.
4)  Mencari luas kelas interval dengan mengurangkan angka-angka 0-Z yaitu angka
pada baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga
dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah
ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.
0,4868 - 0,4251=0,0617 0,4251 - 0,2486 = 0,1765 0,2486 - 0,0438 = 0,2048 0,0438
+ 0,3106 = 0,3544 0,3106 - 0,4515 = 0,141
0,4515 - 0,4025 = 0,049
5) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap kelas
interval dengan jumlah responden (n=36), sehingga diperoleh: 0,0617x36 = 2,221
0,1765x36 = 6,354
0,2048 x 36 = 7,373
0,3544 x 36 = 12,758
0,141x36 = 5,076
0,049x36 =1,754
Frekuensi yang diharapkan (fe) dari hasil pengamatan (fo) untuk nilai post-
test kelas eksperimen

No. Interval fo fe fo-fe (fo-fe)2 x² = Z - score


Luas 0-Z
1 35-44 2 2,221 -0,221 0,049 0,0221 -2,22 0,4868
2 45-54 9 6,354 2,646 7,001 1,1018 -1,444 0,4251
3 55-64 8 7,373 0,627 0,393 0,0533 -0,67 0,2486
4 65-74 9 12,758 -3,758 14,123 1,107 0,11 0,0438
5 75-84 7 5,076 1,924 3,702 0,729 0,88 0,3106
6 85-94 1 1,764 0,764 0,584 0,331 1,66 0,4515
7 2,43 0,4025
Jumlah 36 3,344
Langkah 6. Membandingkan x²hitung dengan x²tabel
Dengan membandingkan x²hitung dengan nilai x²tabel untuk a = 0,05 dan derajat
kebebasan (dk) = k-1 =6-1 =5, maka dicari pada tabel chi-kuadrat (lembar
terakhir) didapat x²tabel = 11,070 dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika x²hitung ≥ x²tabel, artinya distribusi tidak normal dan Jika x²hitung ≤ x²tabel, artinya data
terdistribusi normal.
Jika x²hitung < x²tabel. atau 3,344 < 11,070, maka data hasil belajar IPA fisika siswa
pokok bahasan cahaya siswa kelas VIIIc SMPN 14 Mataram terdistribusi normal.
2. Data tes akhir kelas kontrol
Langkah 1. Mencari skor terbesar dan terkecil
Nilai tertinggi = 82
Nilai terkecil =35
Langkah 2. Mencari Nilai Rentangan (R)
R = Nilai tertinggi-Nilai terkecil
R = 82-35 = 47
Langkah 3. Mencari Banyaknya Kelas (BK)
BK = 1 + 3,3 log n (Rumus Sturgess)
BK= 1+3,3 log 35
BK= 1+3,3 (1,54)
BK = 1 + 5,095
BK = 6,095 dibulatkan = 6
Langkah 4. Mencari panjang kelas (i)
i = = = 7,8 dibulatkan 8
Langkah 5. Membuat tabulasi dengan tabel penolong
Data baku distribusi frekuensi nilai post-test kelas
control
No. Kelas f Xi Xi2 fXi fXi2
1 Interval
35-42 3 34,5 1190,25 103,5 3570,75
2 43-50 5 42,5 1806,25 212,5 9031,25
3 51-58 8 50,5 2550,25 404 20402
4 59-66 15 66,5 4422,25 997,5 66333,75
5 67-74 2 74,5 5550,25 149 11100,5
6 75-82 2 82,5 6806,25 165 13612,5
Jumlah 35 2031,5 124050,75
Langkah 6. Mencari rata-rata (mean)
= = = 58,04
Langkah 7. Mencari simpangan baku (standar deviasi)
s = = =
= = = 13,46
Langkah 8. Membuat daflar frekuensi yang diharapkan dengan cara:
1)   Menentukan batas kelas, yaitu antara skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5
dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval ditambah 0,5, sehingga
diperoleh nilai : 34,5 ; 42,5 ; 50,5 ; 58,5 ; 66,5 ; 74,5 ; 82,5.
2)      Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan ramus :
Z=
Z1 = = -1,75 Z5 = = 0,63
Z2 = = -1,15 Z6 = = 1,22
Z3 = = -0,56 Z7 = = 1,82
Z4= = 0,03
3)      Mencari luas 0-Z dari tabel kurve normal dari 0-Z dengan menggunakan angka-
angka untuk batas kelas, sehingga diperoleh : 0,4599 ; 0,3749 ; 0,2123 ; 0,0120 ;
0,2357 ; 0,3888; 0,4656.
4)      Mencari luas kelas interval dengan mengurangkan angka-angka 0-Z yaitu angka
pada baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga
dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah
ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.
0,4599 - 0,3749 = 0,085 0,3749 - 0,2123 = 0,163 0,2123 - 0,0120 = 0,200 0,0120 +
0,2357 = 0,248 0,2357 - 0,3888 = 0,153 0,3888 - 0,4656 = 0,077
5)  Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap kelas
interval dengan jumlah responden (n=35), sehingga diperoleh:
0,085 x 35 = 2,975
0,163x35 = 5,705
0,200x35 = 7,000
0,248x35 = 8,680
0,153x35 = 5,355
0,077 x 35 = 2,695

Frekuensi yang diharapkan (fe) dari hasil pengamatan (fo) untuk nilai
post-test kelas kontrol

No. Interval fo fe fo-fe (fo-fe)² x² = Z-score Luas


0-Z
1 35-42 3 2,975 0,025 0,0006 0,0002 -1,75 0,4599
2 43-50 5 5,705 -0,705 0,497 0,0994 -1,15 0,3749
3 51-58 8 7,000 1,000 1,000 0,125 -0,56 0,2123
4 59-66 15 8,680 6,32 39,94 4,602 0,03 0,0120
5 67-74 2 5,355 -3,355 11,256 2,102 0,63 0,2357
6 75-82 2 2,695 -0,695 0,483 0,179 1,22 0,3888
7 2,82 0,4656
Jumlah 35 7,108

Langkah 9. Membandingkan x²hitung dengan x² tabel


Dengan membandingkan x²hitung dengan nilai x² tabel untuk a = 0,05 dan derajat
kebebasan (dk) = k-1 = 6-1 = 5, maka dicari pada tabel chi-kuadrat (lampiran 34)
didapat x² tabel = 11,070 dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika x²hitung > x² tabel, artinya distribusi tidak normal dan Jika x²hitung ≤ x² tabel, artinya data
terdistribusi normal.
Jika x²hitung < x² tabel , atau 7,108 < 11,070, maka data hasil belajar IPA fisika siswa
pokok bahasan cahaya siswa kelas VIIIG SMPN
14 Mataram terdistribusi normal.
BAB III
PENUTUP

a.      Kesimpulan
Uji distribusi normal adalah uji untuk mengukur apakah data yang didapatkan
memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik
(statistik inferensial). Dengan kata lain, uji normalitas adalah uji untuk mengetahui
apakah data empirik yang didapatkan dari lapangan itu sesuai dengan distribusi
teoritik tertentu. Dalam kasus ini, distribusi normal.
Dari permbahasan kami dapat menyimpulkan bahwa normalnya sebuah data
apabila
Jika x²hitung > x² tabel, artinya distribusi tidak normal dan
Jika x²hitung ≤ x² tabel, artinya data terdistribusi normal.
Jika x²hitung < x² tabel, artinya terdistribusi normal.

b.      Saran
Sekian yang bias kelompok kami sampaikan semoga pembahasan tentang
peujian data statistik dengan menggunakan uji normalitas dapat bermanfaat bagi
para pembaca, dan dapat menunjang dalam pembuatan karya ilmiah kedepannya
dalam sebuah eksperimen
DAFTAR PUSTAKA

\Uji-Normalitas_Teori-Online.htm.
G:\uji-normalitas-dengan-skewness-dan.html.
http://satistik/uji-normalitas.com
Nugroho, Sigit. 2008. Dasar-Dasar Metode Statistika. Grasindo

Anda mungkin juga menyukai