Anda di halaman 1dari 2

Kaitan antara metafora manajemen perubahan menurut Palmer et al (2006) dengan tipologi

pimpinan untuk mengelola perubahan. Jelaskan secara detail contoh suatu perubahan kondisi
organisasi yang membutuhkan salah satu tipe pemimpin yang cocok untuk mengelola
perubahan tersebut.
Menurut Palmer et al (2006) metafora manajemen perubahan dalam konteks perubahan
organisasi konsep metafora dapat digunakan untuk membedakan tipe kepemimpinan
perubahan.
Ada dua dimensi untuk membedakan tipe kepemimpinan: tujuan perubahan untuk
pengendalian aktifitas organisasi dan perubahan untuk pembentukan kapabilitas organisasi.
Perubahan dalam organisasi pada kondisi dan situasi tertentu kadang menjadi sebuah
keharusan, situasi kondisi yang menuntut perubahan organisasi karena apabila organisasi
tersebut tidak melakukan perubahan dimungkinkan organisasi tersebut tidakbisa bertahan
atau tidak mempunyaikeunggulan bersaing dalam situasidan kondisi tersebut. secara hipotesis
perubahan organisasi terjadi ketika kekuatan untuk perubahan semakin menguat, resistensi
terhadap perubahan berkurang, atau keduanya terjadi secara bersamaan. Menurut Teori
Kekuatan Lapangan (Kurt Lewin, 1988) , selalu ada dua set kekuatan dalam sebuah
organisasi: kekuatan untuk mengubah, dan kekuatan untuk selalu tetap. Jika kedua kekuatan
itu seimbang, maka organisasi ini akan ada dalam keadaan inersia, sehingga manajer harus
menemukan cara untuk mengatasi inersia ini jika organisasi ini akan berubah.
Ketika berbicara tentang perubahan dalam suatu organisasi, tidak lepas dari perubahan yang
mempengaruhi orang-orang, dan bagaimana manajer dan pemimpin mengelola perubahan itu.
Beberapa organisasi menolak kebutuhan perubahan dan tidak pernah bisa keluar dari keadaan
inersia, namun beberapa organisasi melakukan perubahan hampir terus-menerus, tidak pernah
beranjak dari keadaan inersia. Dalam beberapa kasus, untuk mengkompensasi perubahan
dramatis di pasar, dan dalam beberapa kasus reaksi spontan, maka beberapa organisasi
melakukan modifikasi struktur organisasi mereka; beberapa berhemat tenaga kerja mereka,
dan beberapa melakukan alih daya pada beberapa fungsi rutin mereka dalam upaya untuk
menjadi lebih kompetitif. Beberapa perubahan yang signifikan di tempat kerja meliputi:
merevisi atau menghilangkan struktur organisasi tradisional, mengurangi atau menghilangkan
lapisan tengah manajemen, konsolidasi tenaga kerja; meningkatkan minat dalam aliansi,
merger, dan akuisisi; mengglobalkan kegiatan organisasi; dan meningkatkan penekanan pada
pengurangan biaya operasi melalui pengurangan manfaat dan fasilitas karyawan.
Contoh :
Perubahan yang dikembangkan di PT Pertamina, Implementasi Perubahan Organisasi Pada
Pengelolaan SDM dari Dual Grade ke Single Grade di PT Pertamina (Persero) Marketing
Operation Region V Surabaya telah berlangsung dengan baik. Proses change dapat dilakukan
dengan mudah dan lancar karena adanya faktor pendukung (driving force) dari 17 elemen
kunci yaitu adanya dukungan atau sponsorship yang diberikan pimpinan, adanya leadership
pimpinan yang baik, adanya motivation dari pimpinan ke pekerja, adanya arahan atau
direction yang jelas dari pimpinan, adanya measurement atau pengukuran kinerja, adanya
organizational context atau upaya perbaikan yang dilakukan perusahaan sesuai dengan
orientasi strategi pengelolaan SDM single grade, adanya processes penyesuaian kegiatan
organisasi, adanya reward berupa bonus yang diberikan tiap tahun sekali kepada seluruh
karyawan apabila penjualan dan produksi mencapai target, organizational structure yang
fleksibel, adanya komunikasi dua arah antara pimpinan dan karyawan yang terjalin dengan
baik, keberhasilan perusahaan melakukan perubahan yang penting di masa lampau, adanya
morale yang ditunjukkan dengan tanggungjawab yang besar dari karyawan, adanya inovasi
yang dilakukan secara terus menerus, dan adanya pengambilan keputusan yang tepat oleh
pimpinan. Hasil triangulasi dengan melakukan cek ulang (cross check) antara persepsi
pimpinan, karyawan dan pelanggan tentang perubahan pengelolaan SDM single grade
menunjukkan beberapa temuan faktor penghambat proses change.
Pada penelitian case study didapatkan hasil yang kemudian disimpulkan bahwa dinamika
proses change pada PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region V sudah pada
tahapan moving sesuai dengan konsep Lewin’s planned change model dimana perusahaan
telah mengambil langkah tindakan, baik memperkuat driving force maupun memperlemah
resistances. Langkah ini juga meliputi intervensi di dalam system untuk mengembangkan
perilaku baru, nilai-nilai, dan sikap melalui change di dalam proses pengelolaan single grade.
Perusahaan melakukan perubahan secara bertahap (step by step) tapi pasti. Hasil-hasil dari
perubahan juga telah dirasakan walaupun belum sempurna namun perusahaan berniat
menyempurnakannya.
Refferensi :
BMP EKMA 4565 Manajemen Perubahan
Roy S, Dwi R, Tri Siwi. 2015. Analisis Kesiapan Manajemen Terhadap Implementasi
Perubahan Organisasi Pengelolaan SDM Single Grade di PT Pertamina (Persero)
Marketing Operation Region V. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan Tahun 8.
No. 1, April 2015

Anda mungkin juga menyukai