Analisis Pengaruh Inflansis Suku Bunga Kurs PDF
Analisis Pengaruh Inflansis Suku Bunga Kurs PDF
Abstract: This result this research swoh that the independent significantly
influences toward composite stock price index. Partially either Inflation, on
exchange rate significantly influences neither Interst Rate, Kurs, nor Gross
Domestic Product not significant on Composite stock Price Index. This used
secondary data, the data are derived from monthly report of Inflation and Interest
Rate values, quarterly report of Gross Domestic Product and anual report of Kurs as
well as Composite Stock Price Index. The technique of analyzing the data formula
of multiple regression analysis. It is sugessted for the future researcher to conduct
the similar study focusing on other macroeconomic variable that is supposed to
inflvence Composite Stock Price Index.
Keyword: inflation, interst rate, kurs, gross domestic product and composite stock
price index
43
JURNAL MANAJEMEN DAN AKUNTANSI
ANALISIS PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA, NILAI TUKAR (KURS) DAN PERTUMBUHAN PRODUK
DOMESTIK BRUTO (PDB) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) STUDI KASUS PADA
44 PERUSAHAAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Ni Wayan Sri Asih, Masithah Akbar
APRIL 2016, VOLUME 17 NOMOR 1
Dewasa ini, indeks harga saham dijadi- bertambahnya volume uang karena perge-
kan barometer kesehatan ekonomi suatu seran struktur ekonomi sampai pergerakan
Negara dan sebagai landasan analisis statistik faktor-faktor produksi yang sektor non
atas kondisi pasar terakhir (current market). industri ke sektor industri.
Kalau kita cermati perkembangan, terakhir 2. Desakan biaya (cost push inflation), yaitu
menunjukkan bahwa indeks harga saham ti- inflasi yang disebabkan oleh kebijakan pe-
dak saja menampung fenomena-fenomena rusahaan untuk menaikan harga barang
ekonomi, tetapi lebih jauh lagi menampung dagangannya karena implikasi dari ke-
fenomena sosial dan politik. Menurut Sawidji naikan biaya internal seperti kenaikan upah
(2015:121-122) perhitungan angka indeks buruh, suku bunga atau harapan untuk
harga saham, tidak membahas secara men- memperoleh laba yang lebih tinggi.
detail mengenai perhitungan indeks ini, yang 3. Desakan permintaan (demand full infla-
sebenarnya merupakan bagian dari ilmu tion), yaitu inflasi yang ditimbulkan karena
statistik. Namun demikian, perlu diketahui didorong oleh biaya atau inflasi lain, se-
bagaiman indeks harga saham itu bisa di- perti faktor kenaikan pendapatan masya-
temukan, sehingga bisa dimanfaatkan sebagai rakat atau ketakutan terhadap kenaikan
alat menganalisis pasar modal. harga yang terus menerus sehingga masya-
Indeks Harga Saham merupakan angka rakat memborong barang. Inflasi seperti ini
indeks yang telah disusun dan dihitung sede- disebut juga dengan inflasi yang timbul
mikian rupa sehingga menghasilkan trend, se- karena dorongan permintaan.
dangkan angka indeks itu sendiri adalah Skala Pengukuran inflasi ada empat
angka yang dibuat sedemikian rupa sehingga yang dijelaskan oleh (Irham, 2015:63) yaitu:
dapat dipergunakan untuk membandingkan 1. Jenis Inflasi ringan (creeping inflation),
kegiatan atau peristiwa, bisa berupa peru- Kondisi inflasi seperti ini disebut dengan
bahan harga saham dari waktu ke waktu. inflasi ringan karena skala inflasinya bera-
Dengan demikian, untuk bisa menemukan da dibawah 10%. Kondisi yang ringan se-
angka indeks harus tersedia data lebih dari perti dialami oleh Indonesia pada era se-
satu. karang (pasca reformasi) dan masa orde
baru. Skala penilaiannya kurang dari 10%
Inflasi per tahun.
Menurut Irham (2015:61) Inflasi meru- 2. Jenis Inflasi sedang (moderate inflation),
pakan suatu kejadian yang menggambarkan inflasi sedang dianggap tidak efektif bagi
situasi dan kondisi di mana harga barang kelangsungan ekonomi suatu negara kare-
mengalami kenaikan dan mata uang meng- na dinilai dapat mengganggu dan bahkan
alami pelemahan. Jika kondisi ini terjadi seca- mengancam pertumbuhan ekonomi. Skala
ra terus menerus, akan berdampak pada se- pengukurannnya 10-30% per tahun.
makin buruknya kondisi ekonomi secara 3. Inflasi berat adalah kondisi ketika sektor-
menyeluruh serta terjadi guncangan pada ta- sektor ekonomi sudah mulai mengalami
tanan stabilitas politiksuatu negara. Dari defi- kelumpuhan (kecuali yang dikuasai oleh
nisi yang telah tersebut dapat dipahami bahwa negara). Skala pengukurannya 30-100%
inflasi dapat membahayakan perekonomian per tahun.
karena mampu menimbulkan efek yang sulit 4. Inflasi sangat berat/hiperinflasi (hyperin-
diatasi, bahkan berakhir pada keadaan yang flation), hiperinflasi terjadi pada saat pe-
bisa menumbangkan pemerintah. rang dunia ke-2 (1939-1945), uang ter-
Penyebab terjadinya inflasi ada tiga paksa dicetak secara berlebihan untuk
yang dijelaskan oleh (Irham, 2015:62) yaitu: mencukupi keperluan perang. Skala pengu-
1. Inflasi struktural (struktural inflation), ya- kurannya lebih dari 100% per tahun.
itu suatu keadaan yang ditimbulkan oleh
45
JURNAL MANAJEMEN DAN AKUNTANSI
ANALISIS PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA, NILAI TUKAR (KURS) DAN PERTUMBUHAN PRODUK
DOMESTIK BRUTO (PDB) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) STUDI KASUS PADA
46 PERUSAHAAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Ni Wayan Sri Asih, Masithah Akbar
APRIL 2016, VOLUME 17 NOMOR 1
47
JURNAL MANAJEMEN DAN AKUNTANSI
harga barang mengalami kenaikan dan mata Analisis regresi berganda digunakan un-
uang mengalami pelemahan. Variabel Inflasi tuk menguji pengaruh antara inflasi, suku
mengunakan data inflasi bulanan. bunga, nilai tukar (kurs) dan Produk Domes-
Tingkat suku bunga merupakan salah tik Bruto terhadap Indeks Harga Saham Ga-
satu daya tarik bagi investor menanamkan bungan (IHSG). Persamaan garis regresi ber-
investasinya dalam bentuk deposito atau SBI ganda adalah sebagai berikut:
sehingga investasi dalam bentuk saham akan Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
tersaingi. Variabel Suku Bunga mengunakan Keterangan:
data bulanan suku bunga riil, yaitu diperoleh Y = IHSG
dari Suku Bunga Indonesia berjangka tiga a = konstanta
bulan. b = koefisien garis regresi
Perubahan nilai tukar antar mata uang X1 = inflasi
suatu negara lain dipengaruhi oleh berbagai X2 = tingkat suku bunga
faktor yang terjadi di negara yang bersang- X3 = Nilai tukar (kurs)
kutan, yaitu tingkat inflasi, tingkat suku X4 = Produk Domestik Bruto
bunga diskonto, tingkat output, intervensi pe- e = standar error
merintah di pasar valuta asing, harapan pasar
atas nilai mata uang yang akan datang, atau Uji hipotesis
interaksi dari berbagai faktor tersebut. Varia- Pengujian hipotesis mengunakan uji t,
bel nilai tukar (kurs) yaitu mengunakan kurs sedangkan pengujian model regresi meng-
tengah antara kurs jual dan kurs beli valuta gunakan uji F, taraf signifikan yang diguna-
asing terhadap mata uang nasional, yang kan adalah 5%. Untuk menjawab hipotesis
ditetapkan oleh Bank Central pada suatu saat variabel yang berpengaruh dominan dapat
tertentu. dilihat dari uji t dimana tingkat signifikan
Produk Domestik Bruto (PDB) adalah yang paling signifikan maka variabel tersebut
jumlah nilai barang dan jasa akhir yang yang paling dominan.
dihasilkan oleh berbagai unit produksi di
wilayah suatu negara dalam jangka waktu HASIL DAN PEMBAHASAN
setahun. Produk domestik bruto dapat pula
diartikan sebagai nilai barang-barang dan jas- Berdasarkan tabel 1, maka persamaan
jasa yang diproduksikan oleh faktor-faktor regresi linear berganda secara sistematis
produksi milik warga negara tersebut dan adalah sebagai berikut:
negara asing dalam satu tahun tertentu. Varia- IHSG= 19908,956 + 17617,009 (inflasi) -
bel Produk Domestik Bruto dihitung dari data 14674,483 (suku bunga) + 308,260 (nilai
pertumbuhan Produk Domestik Bruto yang tukar) – 137,053 (Produk Domestik Bruto).
digunakan 3 bulan. Pengukuran persentase hubungan Infla-
si, suku bunga, nilai tukar, dan Produk Do-
Teknik Analisis Data mestik Bruto ditunjukkan oleh besarnya koe-
Model analisis data dalam penelitian ini fisien determinasi (R). Angka R pada tabel
mengunakan analisis regresi berganda. Ana- model summary adalah sebesar 0,874. Hal ini
lisis memiliki fungsi mengetahui pengaruh menunjukkan bahwa hubungan variabel Infla-
satu atau beberapa variabel bebas terhadap si, suku bunga, nilai tukar dan Produk Do-
variabel terikat secara persial maupun simul- mestik Bruto terhadap variabel dependen
tan. Sebelum melakukan analisis regresi, un- (Indeks Harga Saham Gabungan) adalah kuat,
tuk mendapatkan nilai yang baik, maka harus karena nilainya di atas 0,5. Angka R2 atau
dilakukan uji asumsi normalitas data dan koefisien determinasi adalah 0,763.
terbebas dari asumsi klasik.
ANALISIS PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA, NILAI TUKAR (KURS) DAN PERTUMBUHAN PRODUK
DOMESTIK BRUTO (PDB) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) STUDI KASUS PADA
48 PERUSAHAAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Ni Wayan Sri Asih, Masithah Akbar
APRIL 2016, VOLUME 17 NOMOR 1
Namun karena jumlah variabel indepen- berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham
den dalam penelitian ini lebih dari satu, maka Gabungan karena tingkat signifikansi 0,277 >
untuk menentukan koefisien determinasi di- 0,05, ini berarti hipotesis ke-2 ditolak.
gunakan angka Adjusted R2 yaitu sebesar Variabel nilai tukar berpengaruh terhadap In-
0,733. Hal ini menggambarkan bahwa 73,3% deks Harga Saham Gabungan karena tingkat
variasi dari Indeks Harga Saham Gabungan signifikansi 0,000 < 0,05, ini berati hipotesis
bisa dijelaskan oleh variasi Inflasi, Suku ke 2 diterima. Variabel Produk Domestik
Bunga, Nilai Tukar, dan Produk Domestik Bruto tidak berpengaruh terhadap Indeks Har-
Bruto, se-dangkan sisanya 26,7% dijelaskan ga Saham gabungan karena signifikansi 0,246
oleh sebab-sebab lain di luar penelitian ini. > 0,05, ini berarti hipotesis ke-2 ditolak.
49
JURNAL MANAJEMEN DAN AKUNTANSI
termasuk signifikan. Nilai signifikansi varia- ra investor beralih investasi kepada instru-
bel inflasi lebih kecil derajat kesalahan arti- men perbankan seperti deposito dan sebalik-
nya bisa diterima. Dari hasil uji t disimpulkan nya jika pergerakan tingkat suku bunga
bahwa tingkat inflasi berpengaruh positif dan mengalami penurunan, maka harga-harga sa-
signifikan terhadap Indeks Harga Saham Ga- ham naik karena para investor akan beralih
bungan. Tingkat inflasi mempengaruhi secara berinvestasi kepada instrumen saham.
signifikan terhadap harga saham. Adanya Nilai Tukar memiliki pengaruh negatif
pengaruh inflasi terhadap Indek Harga Saham dan signifikan terhadap Indeks Harga Saham
Gabungan menandakan inflasi sangat terkait Gabungan dengan nilai t hitung nilai tukar
dengan penurunan kemampuan daya beli, pada tabel 1 sebesar -6,325 dan nilai signi-
baik individu maupun perusahaan. Dengan fikansi 0,000. Dengan koefisien regresi nilai
Inflasi yang meningkat akan menyebabkan tukar (kurs) adalah sebesar -6,325 yang ber-
permintaan saham akan turun. Peningkatan arti bahwa setiap peningkatan nilai tukar
inflasi secara relatif merupakan sinyal negatif sebesar 1% akan menurunkan Indeks Harga
bagi pemodal di pasar modal. Inflasi mening- Saham Gabungan sebanyak -6,325. Diban-
katkan pendapatan dan biaya perusahaan. Jika dingkan dengan derajat kesalahan sebesar
peningkatan biaya produksi lebih tinggi dari 5%, variabel ini termasuk signifikan karena
peningkatan harga yang dapat dinikmati oleh signifikansi variabel nilai tukar lebih kecil
perusahaan maka profitabilitas perusahaan dari derajat kesalahan artinya dugaan variabel
akan turun. Jika profit yang diperoleh perusa- nilai tukar berpengaruh terhadap Indeks Har-
haan kecil, hal ini akan mengakibatkan para ga Saham Gabungan diterima. Pengaruh va-
investor enggan menanamkan dananya di pe- riabel Nilai Tukar terhadap Indeks Harga Sa-
rusahaan tersebut sehingga harga saham ham Gabungan menunjukkan hasil yang ne-
menurun. gatif dan signifikan hal ini mengidentifikasi
Pengaruh tingkat suku bunga terhadap apabila nilai tukar meningkat (apresiasi), ma-
Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek ka akan menurunkan Indeks Harga Saham
Indonesia, berdasarkan tabel 1 menghasilkan Gabungan dan sebaliknya apabila nilai tukar
nilai t hitung Suku Bunga sebesar -1,107. mengalami penurunan (depresiasi) maka akan
Variabel ini mempunyai nilai signifikansi meningkatkan Indeks Harga Saham Gabung-
sebesar 0,277. Koefisien regresi sebesar - an.
1,107 yang berarti bahwa setiap peningkatan Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap
suku bunga sebesar 1% akan menurunkan mata uang asing (dollar Amerika) berdampak
Indeks Harga Saham Gabungan sebanyak - negatif terhadap pasar ekuitas, sehingga me-
1,107. Apabila dibandingkan dengan derajat nyebabkan pasar modal tidak memiliki daya
kesalahan sebesar 5%, tingkat signifikansi tarik. Hal ini menyebabkan investor beralih
suku bunga lebih besar artinya dugaan varia- ke pasar uang karena keuntungan (return)
bel suku bunga berpengaruh terhadap Indeks yang diperoleh di pasar uang lebih besar dari-
Harga Saham Gabungan tidak diterima. pada di pasar modal yang pada akhirnya
Dari hasil uji t dapat disimpulkan bah- menurunkan indeks harga saham yang terda-
wa tingkat suku bunga berpengaruh negatif pat pada Bursa Efek Indonesia. Terdepre-
terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. siasinya nilai tukar Rupiah dapat meningkat-
Secara teoritis hubungan pergerakan tingkat kan nilai-nilai barang yang diekspor, karena
suku bunga dengan pergerakan harga saham melemahnya nilai Rupiah akan menyebabkan
tersebut berbanding terbalik. Artinya apabila harga-harga barang ekspor dari dalam negeri
tingkat suku bunga mengalami kenaikan ma- cenderung mengalami penurunan di luar
ka harga-harga saham yang diperdagangkan negeri, penurunan harga ini akan menye-
di Burs Efek Indonesia akan mengalami pe- babkan meningkatnya permintaan akan ba-
nurunan, harga-harga saham turun karena pa- rang-barang ekspor. Sebalikya apabila nilai
ANALISIS PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA, NILAI TUKAR (KURS) DAN PERTUMBUHAN PRODUK
DOMESTIK BRUTO (PDB) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) STUDI KASUS PADA
50 PERUSAHAAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Ni Wayan Sri Asih, Masithah Akbar
APRIL 2016, VOLUME 17 NOMOR 1
51
JURNAL MANAJEMEN DAN AKUNTANSI
bantu dalam pengambilan keputusan in- Hooker, Mark A., 2004. Macro Economic
vestasi. Factor and Emerging Market Equity Re-
turns: A Bayesian Model Selection
Implikasi Penelitian Approach. Emerging Market Review 5:
1. Waktu pengamatan yang terbatas dan pe- 379-387.
riode penelitian yang dilakukan penulis Irham, Fahmi, 2015. Manajemen Investasi
hanya 3 tahun saja, dengan waktu pene- Teori dan Soal Jawab. Edisi 2. Salemba
litian yang lebih panjang hendaknya men- Empat, Jakarta.
dapatkan hasil akurat dan mencerminkan Kuncoro, Mudrajad, 2010. Manajemen Ke-
keadaan perusahaan yang sebenarnya. uangan Internasional: Pengantar Ekono-
2. Variabel yang digunakan untuk menilai mi dan Bisnis Global. Edisi 2. BPFE,
Indeks Harga Saham Gabungan hanya ter- Yogyakarta.
batas pada variabel eksternal yaitu inflasi, Madura, Jeff, 2000. Manajemen Keuangan
suku bunga, nilai tukar dan Produk Do- Internasional. Jilid 1. Edisi ke-4
mestik Bruto saja, belum mencerminkan Erlangga, Jakarta.
pengaruh terhadap Indeks Harga Saham Mankiw, N. G., 2003. Teori Makro Ekonomi.
Gabungan. Edisi Kelima. Alih Bahasa Imam Nur-
mawan. Erlangga, Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Nanga, Mauna, 2001. Makro Ekonomi. Edisi
1. PT Raja Grafinda Persada, Jakarta.
Agung Gede, Anak, Aditya Krisna dan Ni Nopirin, 2000. Ekonomi Moneter. Buku 2,
Gusti Putu Wirawati, 2013. Pengaruh Edisi ke 1. BPFE UGM, Yogyakarta.
Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga Raharjo, Sugeng, 2007. Analisis Pengaruh
SBI pada Indeks Harga Saham Ga- Variabel Ekonomi Makro dan Rasio Ke-
bungan di BEI. E-Jurnal Akuntansi Uni- uangan terhadap Harga Saham. Jurnal
versitas Udayana 3.2 : 421-435. Ekonomi STUE Surakarta, September
Bank Indonesia, 2012. Indonesia Financial 2007.
Statistik. BI, Jakarta. Samuelson dan Nordhaus, 2004. Ilmu Makro
Boediono, 2000. Ekonomi Mikro. BPFE Ekonomi. Edisis Tujuh Belas. PT Media
UGM, Yogyakarta. global, Jakarta.
Bursa Efek Indonesia, 2008. Buku Panduan Suramaya, Suci Kewal. 2012. Pengaruh In-
Indeks Harga Saham Bursa Efek Indo- flasi, Suku Bunga, Kurs, dan Pertum-
nesia. Bursa Efek Indonesia. buhan PDB terhadap Indeks Harga
Divianto, 2013. Analisis Pengaruh Tingkat Saham Gabungan. Jurnal Economia, Vol.
Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, dan Ni- 8, No. 1, 2012.
lai Kurs Dollar AS (USD) terhadap Umi, Mardiyati dan Ayi, Rosalina, 2013.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Tingkat
di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi Suku Bunga dan Inflasi terhadap Indeks
dan Informasi kuntansi (JENIUS). Vol. 3 Harga Saham. Jurnal Riset Manajemen
No.2. Sains Indonesia (JRMSI). Vol.4 No.1,
Gita, Arwana Cakti, 2013. Data Pergerakan 2013.
BI Rate. September 2013. (http://finan- Widoarmodjo, Sawidji, 2015. Pengetahuan
sial.bisnis.com/read/20130912/11/16244 Pasar Modal untuk Konteks Indonesia.
4/bi-ratenaiktidak-ini-pergerakannya- PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
sela-ma-2011-2013.
ANALISIS PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA, NILAI TUKAR (KURS) DAN PERTUMBUHAN PRODUK
DOMESTIK BRUTO (PDB) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) STUDI KASUS PADA
52 PERUSAHAAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Ni Wayan Sri Asih, Masithah Akbar