Anda di halaman 1dari 40

Toksikologi dan Epidemiologi

Epidemiologi
• Epidemiologi:
– Epi: tentang
– Demos: penduduk
– Logos: ilmu pengetahuan
Epidemiologi merupakan ilmu yang mempelajari
tentang frekuensi dan distribusi (penyebaran) serta
determinant masalah kesehatan pada sekelompok
orang/masyarakat serta faktor yang mempengaruhi.
Toksikologi
• Mempelajari tentang toksin (racun) serta
efeknya terutama untuk mahluk hidup

• Toksin merusak atau mematikan organisma


karena racun bereaksi dengan komponen
selular untuk mengganggu fungsi
metabolisma
Toksikologi Lingkungan
• Mencari substansi yang aman
• Mencegah terjadinya efek yang tidak
dikehendaki
• Membuat kriteria dasar untuk standardisasi
lingkungan
• Memperbaiki cara pengobatan
 Menilai risiko dan memberikan saran atau
rekomendasi untuk minimalisasi efek
Xenobiotik
= Bahan asing bagi tubuh organisme
Alami: racun dari benda hidup (Clostridium
botulinum, aflatoksin, tanaman beracun, hewan
Sumber beracun)

Buatan/abiotis: racun logam, organik

Xenobiotik Lingkungan Organisme Efek Biologis

EKOKINETIKA IMISI
EMISI PEMAPARAN FARMAKOKINETIKA
Pengukuran kejadian penyakit
• Rate
• Ratio
• Proporsi
Rate
• Merupakan hitungan frekuensi kejadian suatu
penyakit selama periode waktu yang tertentu.
Rate seringkali digunakan sebagai dasar
perbandingan untuk populasi yang berbeda
atau populasi yang sama pada waktu yang
berbeda. Ukuran ini sebagai alat untuk menilai
suatu faktor etiologi (penyebab) dan
membandingkan perkembangan (terjadinya)
penyakit pada dua populasi yang berbeda.
Rasio
• Ratio mencerminkan hubungan antara dua
bilangan, dalam bentuk hasil bagi X : Y atau
x/y.
• Contoh : Ratio pria dan wanita anak balita di
Kecamatan A pada 1 Januari 2000 adalah 1000
: 2000 adalah 0,5 pria dibanding 1 wanita atau
50 pria untuk setiap 100 wanita. Dalam hal ini
pria dan wanita memiliki rasio 1:2
Proporsi
• Proporsi merupakan bentuk khusus dari ratio,
dimana di dalam denominator (penyebut)
termasuk juga nomerator (pembilang) dan
hasilnya adalah nilai yang dinyatakan dalam
bentuk persentase.
• Contoh : Proporsi penduduk balita berjenis
kelamin wanita di Kecamatan B pada 1 Januari
2000 adalah 2000/3000 x 100% = 66%.
Natalitas

Crude Birth
Rates (CBR)

Ratio Bayi
dengan Berat
Badan Lahir
Rendah
(ratio BBLR)
Morbiditas

Prevalen
si (P)

Insidensi
(I)
Mortalitas

Crude
Mortality
Rate
(CMR)

Infant
Mortality
Rate
(IMR)
Mortalitas

Angka
kematian
ibu (AKI)

Case
Fatality
Rate
(CFR)
HUBUNGAN TOKSIKOLOGI DENGAN
KESEHATAN LINGKUNGAN DI MASYARAKAT

KESEHATAN
• ILMU YANG MASYARAKAT • EFEK YANG
MEMPELAJARI TENTANG DITIMBULKAN DAPAT
SENYAWA-SENYAWA • APABILA SENYAWA BERUPA SUATU HAL
YANG DAPAT BERSIFAT TOKSIN MASUK KE YANG MERUGIKAN
RACUN PADA MAKHLUK DALAM TUBUH DAPAT SEPERTI KERACUNAN
HIDUP MEMPENGARUHI
KESEHATAN MASYARAKAT

TOKSIKOLOGI EFEK
CONTOH

LANGKAH YANG DILAKUKAN


PENYEDIAAN AIR MINUM

PERAN TOKSIKOLOGI
MEMPERHATIKAN MENGIDENTIFIKASI MENGIDENTIFIKASI
KANDUNGAN KEAMANAN SENYAWA
MIKROORGANISME KONSUMSI DARI AIR KONTAMINAN
DAN SENYAWA MINUM TERSEBUT KIMIA, MENILAI
KIMIA YANG RISIKONYA, DAN
TERKANDUNG MENYEIMBANGKAN
DALAM AIR RISIKO ITU DENGAN
RISIKO
KONTAMINAN
DALAM BIDANG
MIKROBIOLOGI
KLASIFIKASI SENYAWA TOKSIN

KELAS KIMIA

SUMBER PAPARAN

SISTEM ORGAN TARGET


SISTEM ORGAN TARGET
• Racun yang merusak hati disebut sebagai
hepatotoxins
• Racun yang merusak ginjal yaitu
nefrotoksin.
• Senyawa yang merusak sistem saraf, baik
perifer atau sentral, adalah neurotoksin.
• Bahan kimia yang mengganggu struktur
atau fungsi DNA digolongkan sebagai racun
genetik, mutagen, atau karsinogen,
tergantung pada efek khusus mereka.
KLASIFIKASI SENYAWA TOKSIN
RESPON TUBUH TERHADAP TOKSIN

• Absorbsi
• Distribusi
• Metaboliesme
• Ekskresi
• Toksikokinetik
ABSORBSI
toksin dapat masuk ke dalam tubuh melalui jalr-jalur berikut:

• Menembus kulit
• Dihirup dan masuk ke dalam paru
• Sistem gastrointestinal
• Alveoli
DISTRIBUSI
• Toskin terdistribusi dalam tubuh melalui aliran
darah
• Apabila toksin dapat larut dalam lemak, maka
toksin didistribusikan melalui lingkungan yang
berair seperti aliran darah dengan membentuk
ikatan dengan protein yang disebut albumin.
• Toksin bergerak dari konsentrasi toksin yang tinggi
ke konsentrasi toksin yang rendah
TOKSIN YANG MASUK MELALUI
PENYERAPAN USUS

TOKSIN DALAM
USUS

VENA PORTA

HATI
BUKAN DALAM
METABOLISME BENTUK URIN
ATAU EMPEDU

TOKSIN
DIEKSKRESIKAN
METABOLISME
• Kebanyakan toksin mengalami konversi metabolik,
atau biotransformasi yang dimediasi oleh enzim.
• Mayoritas biotransformasi reaksi terjadi di hati,
yang kaya enzim metabolic
• Transformasi metabolik menyebabkan produk
yang lebih polar dan kurang larut dalam lemak,
sehingga lebih mudah larut dalam urin dan
mudah untuk dikeluarkan
METABOLISME
• Transformasi metabolisme terkadang
menghasilkan produk yang semakin
beracun. Salah satu contohnya adalah
oksidasi metanol (yang relatif tidak beracun
senyawa dalam bentuk aslinya) menjadi
formaldehida dan asam format (senyawa
itu cukup beracun bagi saraf optik dan
menyebabkan kebutaan)
METABOLISME

• Secara tradisional, transformasi


metabolisme dibagi menjadi empat
kategori: oksidasi, reduksi, hidrolisis, dan
konjugasi.
• Transformasi umumnya meningkatkan
polaritas substrat dan dapat meningkatkan
atau menurunkan toksisitas
METABOLISME
OKSIDASI

• Oksidasi adalah reaksi biotransformasi yang


paling umum.
• Ada dua jenis umum reaksi oksidasi:
penambahan oksigen langsung ke karbon,
nitrogen, belerang, atau ikatan lainnya, dan
dehidrogenasi.
• Sebagian besar reaksi ini dimediasi oleh
enzim mikrosomal
METABOLISME
REDUKSI

• Reduksi adalah biotransformasi yang jauh


lebih umum daripada oksidasi, tetapi itu
terjadi dengan zat yang redoks (oksidasi -
reduksi) potensi melebihi dari tubuh.
METABOLISME
KONJUGASI DAN HIDROLISIS

• Konjugasi melibatkan penggabungan racun


dengan konstituen tubuh normal. Hasilnya
adalah molekul yang umumnya lebih tidak
beracun dan lebih polar, dan juga yang lebih
mudah diekskresikan
• Hidrolisis adalah reaksi umum dalam
berbagai jalur biokimia. Ester dihidrolisis
menjadi asam dan alkohol, dan amida
dihidrolisis menjadi asam dan amina
EKSKRESI
• Biotransformasi cenderung membuat senyawa
lebih polar dan kurang larut dalam lemak; itu hasil
yang menguntungkan dari proses ini adalah
bahwa racun dapat lebih mudah dikeluarkan
tubuh. Jalur utama ekskresi racun dan
metabolitnya adalah melalui ginjal.
• Organ ekskresi utama kedua adalah hati.
• Gas dan uap volatil diekskresikan terutama oleh
paru-paru.
TOKSIKOKINETIK

• Fungsi toksikokinetik adalah untuk melacak


potensi suatu senyawa menjadi beracun
apabila masuk ke dalam tubuh manusia
Vena
Sisi kiri
Suatu senyawa pulmon
masuk ke al hati
dalam tubuh
melalui paru
Senyawa
diaktifkan
menjadi
eksposida
reaktif

Memasuki Diedarkan
Berdifusi ke seluruh
pada sirkulasi tubuh
membrane pulmonal GINJAL
alveolar

Senyawa diserap kembali


tersebut bersama dengan
menumpuk dan garam dan
senyawa polar
merusak lainnya dan
makromolekul diangkut melintasi
seluler membran sel
tubulus proksimal
SPESIFIKASI TOKSIKOLOGI

• Bahan-bahan kimia dapat bersifat toksin


pada makhluk hidup yang spesifik
• Suatu senyawa yang beracun untuk suatu
organisme bisa jadi tidak berbahaya bagi
organisme lain, atau bersifat beracun juga
untuk organisme lain
Contoh spesifikasi toksikologi
glyphosat
glyphosat
BLOKIR
Mengurangi
5- kadar asam
enolpyruvylshiki amino aromatik
mate - 3 - fosfat
sintase

Hewan bertahan
Sintesis asam hidup Tidak
amino aromatik berpengaruh

Tidak ada target


penting untuk molecular
fungsi tanaman glyphosat
TANAMA
N MATI
TOKSIKOLOGI REGULASI

• Dalam mengonsumsi senyawa-senyawa


kimia perlu diketahui sebelumnya dosis
aman konsumsi sehingga tidak terjadi
keracunan
• Untuk meregulasi atau mengatur konsumsi
senyawa kimia, diperlukan dosis ambang
batas, atau dosis aman pengonsumsian
TOKSIKOLOGI REGULASI
cara menghitung referensi dosis (RfD)

NOAEL: tingkat efek samping yang


tidak diamati,
Uf :Faktor ketidakpastian, biasanya diberi nilai 10

RfD: referensi dosis


MENGHITUNG TOKSISITAS SUATU SENYAWA
Bioakumulasi - Biomagnifikasi

Sumber: Cunningham, 2008


• Bioakumulasi:
Sel mempunyai kemampuan utk mengakumulasi
nutrien dan mineral esensial, sel juga dapat
mengabsorpsi dan menyimpan senyawa toksik

• Biomagnifikasi:
efek toksik yang meningkat pada rantai makanan
Persitensi
• Senyawa yang mudah terurai: konsentrasi
segera menurun pada saat masuk ke
lingkungan

• Senyawa persisten: Metal (Pb), plastik PVC,


pestisida hidrokarbon terklorinasi, asbes
Persisten Organic Pollutans (POPs)
Terakumulasi dalam rantai makanan dan mencapai nilai toksik

• PBDE (Polybrominated diphenyl ethers): penahan tekstil terbakar, plastik


komputer  150 jt ton pertahun. Gangguan syaraf pada bayi lahir

• Perfluorooctane sulfonate (PFOS) & Perfluorooctane Acid (PFOA)  C8:


Produk anti lengket, tahan air dan noda seperti Teflon, Gortex. Pada tikus:
kerusakan liver, kanker dan sistem reproduksi

• Phthalates: digunakan pada kosmetika, deodorant dan plastik (PVC) mainan


anak. Hewan uji: kerusakan liver dan ginjal bahkan kanker.

• Antrazine: Herbisida. Mengganggu sistem horoman endocrine  aborsi


spontan, berat lahir kurang, gangguan neurologis

Anda mungkin juga menyukai