Anda di halaman 1dari 64

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

DALAM RANGKA PENDIDIKAN SISTEM GANDA


DI BENGKEL ……………….
Sebagai Syarat Kelulusan Praktik Kerja Industri

Oleh :

Nama :
NIS :
Program Studi Keahlian :

SMK NEGERI 12 MALANG


Jl. Pahlawan Balearjosari Malang, Telp. (0341 400 884), Kode Pos 65152
Website : www.smkn12malang.sch.id, e-mail :
surat@smkn12malang.sch.id
2014

SMKN 12 MALANG Page 1


Laporan Praktik Kerja Industri
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DALAM RANGKA PENDIDIKAN
SISTEM GANDA

DI BENGKEL ……………..

Disusun Oleh :

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK OTOMOTIF


KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK KENDARAAN RINGAN

SMK NEGERI 12 MALANG


Jl. Pahlawan Balearjosari Malang, Telp. (0341 400 884)Kode Pos 65152
Website : www.smkn12malang.sch.id, e-mail :
surat@smkn12malang.sch.id
2014

SMKN 12 MALANG Page 2


Laporan Praktik Kerja Industri
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

DI BENGKEL ……..

Diajukan oleh :
NIS :
Program Keahlian :
Tempat Pendidikan :

Telah diperiksa dan telah disetujui oleh pembimbing pada tanggal ………….

Pemimpin Bengkel ………….. Pembimbing Bengkel

………………….. ……………………..

Mengetahui

Kepala SMKN 12 Malang Kepala Program Studi TKR

SMKN 12 MALANG Page 3


Laporan Praktik Kerja Industri
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur kepada Tuhan YME karena berkat dan
penyertaanNya, maka saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir “Servis Ringan
Kendaraan Tune Up Motor Bensin” untuk memenuhi tugas akhir kelas 2.
Ucapan terima kasih tak tertinggal , juga saya haturkan kepada pihak-pihak
yang telah membantu dan mendukung saya dalam segala hal yang berhubungan
dengan penyusunan Tugas Akhir ini. Pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang, sebesar-besarnya kepada :
1.
2.
3.
4.
5.
Dalam menyusun karya tulis ini, saya menyadari masih banyak kekurangan
sehingga saya sangat mengharapkan kritik dan saran membangun. Semoga karya tulis
ini dapat memberikan manfaat serta masukan bagi semua pihak yang telah
mempelajarinya.

Malang , ......................

Penyusun

SMKN 12 MALANG Page 4


Laporan Praktik Kerja Industri
DAFTAR ISI

COVER...................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN....................................…………………….... ii

KATA PENGANTAR.........................................………………………... ii

DAFTAR ISI...............……………………....…………………………… iv

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang PSG 1

1.2 Tujuan PSG

1.3 Manfaat PSG

1.4 Waktu dan Tempat PSG

BAB II : GAMBARAN UMUM DUNIA USAHA

2.1 Sejarah bengkel

2.2 Visi dan Misi

BAB III: TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Motor Bensin................................................................... 13

3.2. Peralatan................................................. .............. ....... 13

3.3. Pemeriksaan dan Perbaikan……………………………. 15

3.4 Proses Kerja Motor Bensin 4 Langkah…………………. 17

3.5. Keuntungan dan Kerugian Motor Bensin........................ 18

3.6. Sistem Bahan Bakar Motor Bensin................................. 19

3.7. Sistem Pelumasan Motor Bensin………………………. 22

3.8. Sistem Pendinginan Motor Bensin…………………….. 25

SMKN 12 MALANG Page 5


Laporan Praktik Kerja Industri
BAB IV : PROSEDUR PENGERJAAN

4.1. Peralatan................................................................. 38

4.2. Prosedur pengerjaan........................................................................ 39

BAB V : PENUTUP

5.1. Kesimpulan…………………………………………... 59

5.2. Saran-saran…………………………………………… 61

5.3. Lampiran-lampiran...................................................... 62

LEMBAR ASISTENSI

DAFTAR PUSTAKA

SMKN 12 MALANG Page 6


Laporan Praktik Kerja Industri
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Perencanaa…………………………………………………………9

Tabel 2.1 Struktur Organisasi……………………………………… … 12

Tabel 3.1 Perbedaan antara Motor Diesel dan Motor Bensin............... 15

Tabel 3.2. Keuntungan dan Kerugian Motor Bensin.............................. 19

Tabel 3.4 Klasifikasi Oli untuk Mesin Bensin....................................... 24

Tabel 4.1 Peralatan………………………………………………….. 40

Tabel 4.2 Daftar Pemeriksaan……………………………………… 41

Tabel 6.1. Agenda Prakerin.................................................................. .62

SMKN 12 MALANG Page 7


Laporan Praktik Kerja Industri
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Proses Kerja Motor Bensin 4 Langkah..................................................... 18

Gambar 3.2. Sistem Bahan Bakar Karburator………………………………………. 21

Gambar 3.3 Sistem Pelumasan Tekan........................................................................... 26

Gambar 3.4 Water Jacket……………………………………………………………..………. 29

Gambar 3.5 Pompa Air……………………………………………………………………..… 30

Gambar 3.6 Radiator………………………………………………………………………… 31

Gambar 3.7 Tutup Radiator pada saat Suhu Tinggi..................................................... 32

Gambar 3.8 Tutup Radiator pada saat Suhu Rendah................................................... 33

Gambar 3.9 Thermostat……………………………………………………………………… 34

Gambar 3.10 Kipas……………………………………………………………………..……. 35

Gambar 3.11 Tali Kipas……………………………………………………………………. 36

Gambar 3.12 Air Dalam Reservoir pada saat Temperatur Naik................................. 37

Gambar 3.13 Air Dalam Reservoir pada saat Temperatur Turun................................. 38

Gambar 3.14 Peredaran Air Pendingin pada saat Mesin Dingin……………………..… 39

Gambar 3.15 Peredaran Air Pendingin pada saat Mesin Panas.................................... 40

SMKN 12 MALANG Page 8


Laporan Praktik Kerja Industri
BAB I
PENDAHULUAN

SMKN 12 MALANG Page 9


Laporan Praktik Kerja Industri
.
BAB II
GAMBARAN UMUM BENGKEL

SMKN 12 MALANG Page 10


Laporan Praktik Kerja Industri
.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Motor Bakar


Motor atau mesin adalah bagian utama dari suatu alat atau
kendaraan yang menggunakan perangkat penggerak sedangkan motor
bakar adalah motor yang mengubah energi kimia menjadi energi
mekanik melalui proses pembakaran.
Motor bakar di golongkan menjadi 2, yaitu motor bakar
pembakaran dalam dan motor bakar pembakaran luar. Motor bakar
pembakaran dalam adalah motor yang melakukan pembakaran bahan
bakar di dalam ruang bakar, contohnya adalah motor otto dan motor
diesel. Sedangkan motor bakar pembakaran luar adalah motor yang
melakukan pembakaran bahan bakar di luar ruang bakar, atau memiliki
ruang bakar sendiri contohnya adalah ketel uap pada lokomotif kereta
api dan turbin pada pembangkit listrik tenaga air.

3.2 Motor Bensin


Motor bensin adalah motor yang digerakkan dengan
menggunakan bahan bakar bensin. Motor bensin sendiri dibagi menjadi
2 yaitu motor 4 langkah dan 2 langkah. Pada motor bensin bahan bakar

SMKN 12 MALANG Page 11


Laporan Praktik Kerja Industri
.
dari tangki masuk ke karburator untuk dicampur dengan udara dengan
perbandingan yang tepat sebelum masuk ke ruang bakar untuk
dikompresi. Karena penggunaan karburator kurang efektif dan efisien
maka dewasa ini pabrik mengeluarkan produk baru yaitu EFI (Elektrik
Fuel Injektion) yang lebih efektif dan efisien dan tidak perlu melakukan
perawatan yang berlebihan, bila mengalami kerusakan cukup diganti
yang baru.

SMKN 12 MALANG Page 12


Laporan Praktik Kerja Industri
.

No Perbedaan Motor Diesel Motor Bensin


1. Pembentukan  Pembentukan  Pembentukan
Campuran campuran bahan campuran bahan
bakar udara bakar udara
terjadi didalam terjadi tidak di
ruang baker dalam ruang
bakar
2. Perbedaan  Terjadi
cara penyalaan dengan
sendirinya akibat
temperature
Tabel 3.1 Perbedaan antara Motor Diesel dan Motor Bensin
(Sumber : VEDC, tanpa tahun : 236)

3.3 Keuntungan dan Kerugian Motor Diesel


SMKN 12 MALANG Page 13
Laporan Praktik Kerja Industri
.
Dibandingkan dengan motor bensin, pada motor diesel
mempunyai keuntungan dan kerugian sebagai berikut:
Keuntungan Motor Diesel
a. Motor diesel mempunyai efisiensi tinggi atau lebih besar. Hal ini
berarti bahwa penggunaan–bahan bakarnya lebih ekonomis
daripada motor bensin.
b. Motor diesel lebih tahan lama dan tidak memerlukan elektrik igniter.
Hal ini berarti bahwa kemungkinan kesulitan lebih kecil dari pada
motor bensin.
c. Momen motor diesel lebih fleksibel dan lebih mudah dioperasikan
dari pada motor bensin (hal inilah yang menyebabkan motor diesel,
digunakan pada motor besar) (New Step I, tanpa tahun: 3-76).

Kerugian Motor Diesel


a. Tekanan pembakaran maksimum hampir mendekati 2 kali motor
bensin. Hal ini berarti bahwa suara dan getaran motor diesel lebih
besar dari pada motor bensin.
b. Tekanan pembakarannya jauh lebih tinggi, maka motor diesel dibuat
dari bahan dan struktur yang kuat. Hal ini berarti bahwa dengan
daya kuda.

SMKN 12 MALANG Page 14


Laporan Praktik Kerja Industri
.
3.4 Proses Kerja Motor Bensin 4 Langkah
A. Langkah Pengisian
Torak bergerak dari TMA ke TMB, katup hisap terbuka,
dan katup buang tertutup, Campuran udara dan bahan bakar
masuk ke ruang bakar.
B. Langkah Kompresi
Torak bergerak dari TMB ke TMA, ke dua katup
tertutup dan campuran udara dan bahan bakar dikompresi, dan
mengakibatkan kenaikan suhu dan tekanan, ketika torak hampir
mencapai TMA, busi memercikan bunga api sehingga campuran
udara dan bahan bakar terbakar.
C. Langkah Usaha (Expansi)
Torak bergerak dari TMA ke TMB, akibat tekanan dari
campuran udara dan bahan bakar yang terbakar, katup hisap
terutup, katup buang tertutup.
D. Langkah Pembuangan
Torak bergerak dari TMB ke TMA, katup hisap tertutup,
katup buang terbuka, gas sisa pembakaran didorong ke luar oleh
torak melalui katup buang dan selanjutnya di salurkan ke saluran
buang.
Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini

SMKN 12 MALANG Page 15


Laporan Praktik Kerja Industri
.
a. Pengisian b. Kompresi c. Kerja d. Buang

Gambar 3.1 Proses Kerja Motor Bensin 4 Langkah


(Sumber : VEDC, tanpa tahun : 236)
3.5. Keuntungan dan Kerugian Motor Bensin
Berikut ini adalah keuntungan dan kerugian motor bensin yang
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
N KEUNTUNGAN No KERUGIAN
o.
1 Harga suku cadang motor 1 Tenaga yang dihasilkan
bensin lebih mahal tidak terlalu besar
2 Suara yang dihasilkan halus 2 Harga bahan bakar lebih
karena getarannya rendah mahal dan boros

SMKN 12 MALANG Page 16


Laporan Praktik Kerja Industri
.
3 Perawatan motor bensin 3 Tidak tahan untuk
lebih mudah dan murah bekerja terus-menerus
4 Bobot mesin persatuan dalam langka waktu lama
tenaga kuda lebih ringan karena komponen sistem
karena mesin terbuat dari pengapian sangat peka
5 bahan yang ringan terhadap panas
Pembakaran cepat sehingga 4 Dapat menimbulkan
putaran cepat pula polusi udara
5 Tidak dapat menahan
yang terlalu berat
Tabel 3.2. Keuntungan dan Kerugian Motor Bensin

3.6. Sistem Bahan Bakar Motor Bensin


Sistem bahan bakar adalah suatu sistem yang memproses bahan
bakar mulai dari awal sampai bahan bakar masuk ke ruang bakar,
komponen utama sistem bahan bakar adalah tangki, pompa bahan
bakar, saringan bahan bakar, saluran pengisi bahan bakar saluran
kembali ke tangki dan karburator.
Dari komponen utama sistem bahan bakar memiliki fungsi
sebagai berikut:
1. Tangki bahan bakar : Untuk menampung bahan bakar

SMKN 12 MALANG Page 17


Laporan Praktik Kerja Industri
.
2. Pompa bahan bakar : Untuk mengalirkan bahan bakar
dari tangki ke karburator.
3. Saringan bahan bakar : Untuk menyaring kotoran yang
terdapat dalam bahan bakar
sebelum masuk ke karburator.
4. Saluran pengisi bahan bakar : Untuk menghubungkan antara
pompa bahan bakar dan
karburator.
5. Saluran pengembali : Untuk mengembalikan kelebihan
bahan bakar yang masuk ke
karburator kembali ke tangki.
6. Karburator : Mengubah bahan bakar yang
semula zat cair di ubah menjadi
kabut saat dihisap oleh torak.

Prinsip Kerja Sistem Bahan Baku Jenis Karburator


Bensin dari tangki dihisap oleh pompa dan dialirkan melewati
filter bahan bakar dan masuk ke dalam karburator, di dalam karburator
bensin yang berbentuk zat cair di campur dengan udara dengan
perbandingan yang tepat sehingga berbentuk kabut.

SMKN 12 MALANG Page 18


Laporan Praktik Kerja Industri
.

Gambar 3.2. Sistem Bahan Bakar Karburator

Kemudian bensin yang berbentuk kabut tersebut masuk ke ruang


bakar melalui katup hisap karena hisapan torak. Campuran udara dan
bahan bakar dikompresikan sehingga tekanan dan suhu meningkat.
Sebelum langkah kompresi berakhir busi memercikkan bunga api
sehingga campuran udara dan bahan bakar terbakar dan peristiwa
tersebut terus berulang-ulang saat mesin hidup.

SMKN 12 MALANG Page 19


Laporan Praktik Kerja Industri
.
3.7. Sistem Pelumasan Motor Bensin
Mesin terdiri dari bagian logam (Metal Parts) yang bergerak,
beberapa di antaranya berhubungan langsung secara tepat satu dengan
yang lainnya. Termasuk poros engkol, batang torak dan bagian
mekanisme katup.
Saat mesin berputar gesekan yang terjadi antara bagian-bagian
akan menyebabkan hilangnya tenaga, dan bagian-bagian mesin tersebut
menjadi aus, oli melumasi secara terus menerus ke bagian mesin untuk
mencegah keausan, oli pelumas ini diatur oleh sistem pelumasan pada
mesin.
Fungsi Lain Oli Mesin :
1. Oli membentuk lapisan (oil film) mencegah kontak langsung
permukaan logam dengan logam, mengurangi gesekan, mencegah
keausan dan panas.
2. Oli mendinginkan pada bagian-bagian mesin.
3. Berfungsi sebagai seal antara torak dan ujung dinding silinder.
4. Mengeluarkan kotoran dari bagian-bagian mesin.
5. Mencegah karat pada bagian-bagian mesin.

SMKN 12 MALANG Page 20


Laporan Praktik Kerja Industri
.
Sistem Pelumasan Tekan
Dalam sistem ini, oli ditekan oleh gerakan mekanik dari pompa
oli dan disalurkan ke bagian-bagian mesin yang bergerak.

Gambar 3.3 Sistem Pelumasan Tekan

SMKN 12 MALANG Page 21


Laporan Praktik Kerja Industri
.
KLASIFIKASI OIL MESIN UNTUK MESIN BENSIN

Klasifikasi
PENGGUNAAN DAN KUALITAS OLI
API
SA Minyak murni tanpa bahan tambahan (additive)

SB Digunakan untuk mesin operasi ringan yang sedikit


mengandung jumlah anti oxidant, dll.
SC Oli yang mengandung detergent dispensent, anti –
SD oxidant, dll.
Digunakan untuk mesin operasi dengan temperature
tinggi atau kondisi lainnya yang mengandung
SE detergent- dispersant, resisting agent, anti oxidant,
dll.
SF Digunakan untuk mesin sedang dengan kandung yang
lebih banyak dari detergent- dispersant, resisting
agent, anti oxidant
Tingkat olinya tinggi dengan pemakaian resisting dan
Jaya tahan paling baik.
Tabel 3.4 Klasifikasi Oli untuk Mesin Bensin

SMKN 12 MALANG Page 22


Laporan Praktik Kerja Industri
.

3.8. Sistem Pendinginan Motor Bensin


Sistem pendinginan adalah sistem yang berfungsi untuk
mendinginkan mesin atau melepas panas mesin, karena mesin
beroperasi dalam waktu yang lama sehingga komponen-komponen
menjadi panas, oleh karena itu mesin memerlukan sistem pendinginan
untuk menjaga mesin agar tetep mencapai suhu kerja.
Umumnya mesin didinginkan oleh sistem pendingin udara atau
pendingin air. Mesin mobil banyak menggunakan sistem pendingin air.
Kontruksi Sistem Pendingin Air Antara Lain.
1. Water Jacket
2. Pompa Air
3. Radiator
4. Tutup Radiator
5. Thermostat
6. Kipas
7. Slang Karet
8. Tali Kipas
9. Reservoir
10. Saluran bay pass

SMKN 12 MALANG Page 23


Laporan Praktik Kerja Industri
.

Fungsi Komponen Sistem Pendingin


1. Water Jacket
Berfungsi untuk menghisap panas pada mesin khususnya
pada kepala silinder sekaligus tempat bersirkulasinya air
pendingin pada saat mesin panas sehingga suhu mesin tetap
stabil.

Gambar 3.4 Water Jacket

SMKN 12 MALANG Page 24


Laporan Praktik Kerja Industri
.

2. Pompa Air
Pompa air mengirim air pendingin melalui sistem
pendingin tekanan umumnya yang banyak digunakan adalah
Type Sentrifugal. Pompa air ditempatkan di bagian depan blok
silinder dan digerakan oleh tali kipas (v-belt) V-ribbed belt, atau
timing belt.

Gambar 3.5 Pompa Air

SMKN 12 MALANG Page 25


Laporan Praktik Kerja Industri
.

3. Radiator
Radiator mendinginkan cairan pendingin yang telah menjadi
panas setelah melalui saluran avatar jacket. Radiator
mensirkulasikan air pendingin antar mesin dan radiator sehingga
mesin dalam suhu kerja pada saat mesin hidup.

Gambar 3.6 Radiator

SMKN 12 MALANG Page 26


Laporan Praktik Kerja Industri
.

4. Tutup Radiator
Tutup radiator adalah komponen radiator yang berfungsi
untuk mensirkulasikan air dari radiator ke reservoir yang mana
pada saat temperatur air di radiator meningkat dan tekanan air di
radiator tinggi sehingga membuka katup tutup radiator dan uap
yang berlebihan masuk ke reservoir.

Gambar 3.7 Tutup Radiator pada saat Suhu Tinggi

Jika temperatur menurun, maka akan terjadi kevakuman


sehingga air di dalam reservoir terhisap ke dalam Radiator.

SMKN 12 MALANG Page 27


Laporan Praktik Kerja Industri
.

Gambar 3.8 Tutup Radiator pada saat Suhu Rendah


5. Thermostat
Cairan pendingin tergantung dengan keadaan mesin.
Pada umumnya efisiensi operasi mesin yang tertinggi
temperaturnya adalah 80-90oC. Thermostat dirancang untuk
mempertahankan temperatur cairan pendingin dalam batas yang
diinginkan dan jika temperatur air dalam mantel air terlalu tinggi
thermostat akan menbuka dan mengganti air dengan temperatur
yang lebih rendah.

SMKN 12 MALANG Page 28


Laporan Praktik Kerja Industri
.

Gambar 3.9 Thermostat

6. Kipas
Kipas pendingin ini digerakkan oleh V-belt, kipas jenis
ini digerakkan terus-menerus oleh poros engkol melalui tali
kipas. Kecepatan kipas berubah sesuai kecepatan mesin dan hal
tersebut belum cukup bestir bila mesin berputar dengan
kecepatan tinggi, dan kipas juga berputar dengan cepat.

SMKN 12 MALANG Page 29


Laporan Praktik Kerja Industri
.

Gambar 3.10 Kipas

7. Slang Karet
Slang karet berfungsi untuk meneruskan air dari radiator
ke dalam mesin dan dari dalam mesin kembali ke radiator.

Gambar selang karet

SMKN 12 MALANG Page 30


Laporan Praktik Kerja Industri
.
8. Tali Kipas
Kipas pendingin umumnya digerakkan oleh tali kipas,
untuk bagian lainnya pada mobil seperti pompa air, alternator,
pompa power stering, dan pendingin kompresor juga digerakkan
oleh tali kipas. Tali kipas ini sangat sederhana sekali dalam
pemindahan tenaganya karena tidak membutuhkan pelumasan.

Gambar 3.11 Tali Kipas

SMKN 12 MALANG Page 31


Laporan Praktik Kerja Industri
.
9. Reservoir
Reservoir berfungsi untuk menampung cadangan air pendingin
pada radiator. Bila cairan pendingin berekpansi disebabkan
naiknya temperatur, maka cairan pendingin yang berlebihan di
kirim ke tangki cadangan.

Gambar 3.12 Air Dalam Reservoir pada saat Temperatur Naik

Bila temperatur turun, maka cairan pendingin yang ada dalam


tangki cadangan akan kembali ke radiator. Ini untuk mencegah
terbuangnya cairan pendingin dan untuk menjamin agar
reservoir tetap dapat mengirim cairan pendingin saat diperlukan
penambahan secara tetap.

SMKN 12 MALANG Page 32


Laporan Praktik Kerja Industri
.

Gambar 3.13 Air Dalam Reservoir pada saat Temperatur Turun.

10. Saluran Bay Pass


Saluran bay pass berfungsi untuk mengalirkan air
pendingin dari radiator ke radiator pada saat thermostat belum
terbuka.

SMKN 12 MALANG Page 33


Laporan Praktik Kerja Industri
.
A. Mesin Dalam Keadaan Dingin
Air pendingin diberi tekanan oleh pompa air dan bersirkulasi
ketika mesin dalam keadaan dingin. Air pendingin dalam
keadaan dingin dan thermostat masih tertutup sehingga air
bersirkulasi melalui slang by pass, dan kembali ke radiator.

Gambar 3.14 Peredaran Air Pendingin pada saat Mesin Dingin.

SMKN 12 MALANG Page 34


Laporan Praktik Kerja Industri
.
B. Mesin Dalam Keadaan Panas
Setelah mesin menjadi panas thermostat terbuka dan saluran bay
pass tertutup. Cairan pendingin setelah menjadi panas di dalam
water jacket (menyerap panas dart mesin), kemudian disalurkan
ke radiator untuk di dinginkan dengan kipas dan tekanan udara
dengan adanya gerakan maju mobil.

Gambar 3.15 Peredaran Air Pendingin pada saat Mesin Panas

SMKN 12 MALANG Page 35


Laporan Praktik Kerja Industri
.
BAB IV
PROSEDUR PENGERJAAN

4.1. Motor Bensin


Servis ringan mobil bensin pada kendaraan COROLLA DX
Type 5 K 1500 CC.

Servis ringan / TUNE – UP adalah perbaikan pada kendaraan


yang dilakukan secara berkala dan dilakukan dengan melihat buku
pedoman yang dikeluarkan oleh pabrik membuat mobil tersebut agar
kendaraan tidak mengalami kerusakan yang fatal.

SMKN 12 MALANG Page 36


Laporan Praktik Kerja Industri
.
4.2. Peralatan
Adapun peralatan-peralatan yang digunakan dalam melakukan
TUNE – UP adalah

Tabel 4.1 Peralatan


N Nama Alat Jumlah Spesifikasi Keterangan
o.
1 Servicer tool set 1 set Sst Untuk melakukan
box perbaikan
2 Soccet Wrench 1 set Sst Untuk alat melakukan
TUNE-UP
3 Kompresor 1 unit Sst Untuk membersihkan
filter udara dan bensin
4 Amplas 1 lembar 500 Untuk menggosok
platina dan busi
5 Tacho Meter 1 unit Sst Untuk mengukur sudut
dwell dan putaran
mesin
6 Timing Light 1 unit Sst Untuk mengukur sudut
pengapian
7 Feeler Gauge 1 set 0,05-0,100 Untuk mengukur celah
katup dan platina
8 Compresion 1 unit Sst Untuk mengukur
Gauge tekanan kabel busi

SMKN 12 MALANG Page 37


Laporan Praktik Kerja Industri
.

9 Spark plag 1 unit Sst Untuk melepas busi


Wrench
10 Hidro Tester 1 unit Sst Untuk mengukur kadar
air accu
11 Lampu Kerja 1 Unit Sst Untuk penerangan dalam
melakukan TUNE-UP
12 Dwell Anglle 1 Unit Sst Untuk mengukur sudut
dweel
13 Kain lap - - Untuk membersihkan
mobil setelah di servis
14 Avo Meter 1 Unit Sst Untuk mengukur
hambatan kabel busi

4.3. Pemeriksaan dan Perbaikan

SMKN 12 MALANG Page 38


Laporan Praktik Kerja Industri
.
Adapun bagian-bagian yang harus dilakukan dalam melakukan
TUNE-UP dan alokasi waktunya adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2 Daftar Pemeriksaan


NO Pemeriksaan Waktu (menit)
1. Memeriksa air radiator 3
2. Memeriksa oli mesin 1
3. Memeriksa air betray 3
4. Memeriksa fan belt/tali kipas 3
5. Membersihkan saringan udara 5
6. Membersihkan saringan ban bakar 5
7. Membersihkan busi + menyetel 5
8. Mengukur hambatan busi 5
9. Menyetel katup 20
10. Menyetel platina 10
11. Memeriksa advancer dan centrifugal 15
12. Menyetel campuran idle dan putaran idle 5
13. Memeriksa pengapian dan waktu 5
pengapian

Berikut Penjabaran Tentang Poin-Poin Di Atas :

SMKN 12 MALANG Page 39


Laporan Praktik Kerja Industri
.
1. Memeriksa Air Radiator
a. Periksa tinggi air pendingin
jika tinggi air pendingin
kurang, isi hingga garis
FULL Pada tangki
cadangan
b. Periksa air pendingin
periksa air pendingin
kemungkinan terdapat
oli, karat atau kotoran.
c. Periksa cara kerja tutup
radiator dengan
menggunakan alat tes
radiator, periksa tegangan
pegas dan kedudukan
Gambar 4.1 Memeriksa Air
katup vacuum dari tutup Radiator
radiator. Tutup harus
diganti, jika tutup
membuka pada tekanan
di bawah angka
spesifikasi.

SMKN 12 MALANG Page 40


Laporan Praktik Kerja Industri
.
Tekanan pembuka katup :
 Std
: 0,75-1,0 kg/cm2
 Limit
: 0.6 kg/cm2

2. Memeriksa Oli Mesin


a.Periksa tinggi oli harus
antara tanda L dan F jika
lebih rendah periksa
kemungkinan ada
kebocoran. Lalu tambah
oli hingga tanda F.
gunakan oli API service
SE.

SMKN 12 MALANG Page 41


Laporan Praktik Kerja Industri
.
Gambar 4.2 Memeriksa Oli Mesin
b. Periksa kwalitas
oli periksa oli
kemungkinan sudah
kotor, kemasukan air atau
berubah warna.
3. Memeriksa Air Bateray
a.Periksa berat jenis
elektrolit dengan Hydro
Meter.
Berat Jenis: 1,25-1,27
pada 15oC.

b. Periksa
banyaknya elektrolit pada
setiap cell, jika tidak
berada pada ketinggian
yang semestinya, isi
dengan air suling.
Gambar 4.3 Memeriksa Air
Baterai

SMKN 12 MALANG Page 42


Laporan Praktik Kerja Industri
.
4. Memeriksa Fan Belt/Tali
Kipas
Periksa secara visual periksa
tali kipas kemungkinan retak,
berubah bentuk, terlalu
kencang atau aus.
Periksa dan stel kekencangan
tali kipas dengan kekuatan
tekanan 10 kg, tekan tali
kipas pada tempat-tempat
seperti pada gambar tali
harus menunjukkan
kekencangan spesifikasi
Kelenturan tali lipas pada
tetenah 10 kg :
Gambar 4.4 Memeriksa Fan Belt
Mesin 5 K : pompa air-
alternator 7-
13 mm
:Poros engkol kompresor
13-17

SMKN 12 MALANG Page 43


Laporan Praktik Kerja Industri
.
5. Membersihkan
Saringan Udara
a. Buka elemen saringan
udara
Catatan : usahakan agar
tidak ada atau benda lain
yang masuk ke
karburator.

b. Hembuskan udara
bertekanan dari sebelah
dalam

c. Jika elemen koyak atau


terlalu kotor ganti dengan
yang baru Gambar 4.5 Membersihkan Saringan
Udara

SMKN 12 MALANG Page 44


Laporan Praktik Kerja Industri
.
6. Membersihkan
Saringan Bahan Bakar
a. Lepas saringan bahan
bakar dari kendaraan.
b. Isi saringan bahan bakar
dengan bensin bersih,
lalu ketuk-ketukan secara
pelan.
c. Tiupkan udara bertekanan
pada arah berlawanan
mengalirnya bensin
keluar.
d. Lakukan berulang-ulang
sampai bersih.
Gambar 4.6 Membersihkan
Saringan Bahan Bakar

SMKN 12 MALANG Page 45


Laporan Praktik Kerja Industri
.
7. Membersihkan dan
Menyetel Busi
- Periksa secara visual.
- Periksa busi kemungkinan
terdapat hal-hal berikut:
1. Retak atau keausan
lain pada isolator
2. Keausan elektroda
3. Gaset rusak atau
berubah bentuk
4. Elektroda terbakar
atau terdapat kotoran yang
berlebihan
Bersihkan busi
1. Jangan menggunakan
alat pembersih busi yang
lama dari yang diperlukan.
2. Hembuskan kompoun
dan karbon.
3. Bersihkan ulir dan
permukaan luar isolator.

SMKN 12 MALANG Page 46


Laporan Praktik Kerja Industri
.

Setel celah busi


Periksa setiap celah
busi menggunakan alat
pengukur celah busi
atau feller, Jika perlu
setelah dengan
membengkokan bagian
Gambar 4.6 Membersihkan Dan
yang menonjol dari
Menyetel Busi
elektroda.

8. Mengukur Hambatan
Kabel Busi
Tahanan kabel busi kurang
dari 25 k ohm per kabel.

Gambar 4.7 Mengukur Hambatan


Kabel Busi

SMKN 12 MALANG Page 47


Laporan Praktik Kerja Industri
.
9. Mengukur Tekanan
Kompresi
1. Panaskan mesin
2. Buka semua busi
3. lepas kabel tegangan
tinggi dari koil pengapian
agar aliran terputus
4. Masukan alat pengukur
ke dalam lubang busi.
5. Buka trotel sepenuhnya
dan baca tekanan
kompresi sementara
mesin dihidupkan dengan
Gambar 4.7 Mengukur Tekanan
motor stater. Kompresi
Catatan : usahakan
pengukuran dilakukan
dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya.
Mesin 5 K : std : 12 bar
Limit : 10 bar

SMKN 12 MALANG Page 48


Laporan Praktik Kerja Industri
.
10. Menyetel Celah Katup
1. Putar poros engkol satu kali
searah jarum jam.
2. Stel silinder no 1 pada
TMA/kompresi.
3. Stel celah katup seperti
ditunjukkan oleh tanda panas
celah katup (dingin).
Hisap : 0,20 mm
Buang : 0,30 mm
(1) Gunakan feller
gauge untuk
mengukur celah Gambar 4.7 Menyetel Celah
Katup
antara batang
katup dan lengan
penumbuk.
(2) Kendorkan mur
pengunci dan
putar skrup
penyetel untuk

SMKN 12 MALANG Page 49


Laporan Praktik Kerja Industri
.
mendapat celah
yang tepat.
(3) Tahap skrup
penyetel pada
posisinya lalu
kencangkan mur
pengunci.
4. Putar poros engkol satu
kali menurut arah jarum jam
lalu setel silinder no 4 pada
TMA/kompresi.
5. Stel celah katrup
selebihnya seperti ditunjuk
oleh anak panah.
Celah katup (dingin):
Hisap : 0,15 mm
Buang : 0,20 mm

SMKN 12 MALANG Page 50


Laporan Praktik Kerja Industri
.

11. Menyetel Platina


1. Putar poros engkol seperti
posisi cam distributor seperti
pada gambar.

2. Stel celah platina sedemikian


rupa agar celah platina sesuai
dengan spesifikasi.
Celah platina : 0,45 mm
3. Pasang rotor ke poros
distributor.

4. Pasang poros distributor.


Gambar 4.7 Menyetel Platina

SMKN 12 MALANG Page 51


Laporan Praktik Kerja Industri
.

12. Memeriksa Advancer


dan Centrivugal
Periksa cara kerja dari
Governor
1. Rotor harus kembali dengan
cepat setelah diputar searah
jarum jam dan di lepas.
2. Rotor tidak boleh terlalu
longgar.
3. Hidupkan mesin dan lepaskan
slang vakum dari distributor.
Tanda waktu berubah-ubah
sesuai dengan putaran mesin.
Gambar 4.12 Memeriksa
Advancer dan Centrivugal

SMKN 12 MALANG Page 52


Laporan Praktik Kerja Industri
.

13. Memeriksa Pengapian dan


Waktu Pengapian
1. Bila posisi oktan selektror
tidak standar setelah oktan
selektornya seperti
ditunjukkan pada gambar.

2. Lepaskan vakum dari


subdiafragma distributor, dan
sumbatlah ujung slangnya.

3. Dengan mesin berputar


idleing sesuai spesifikasi,
gunakanlah timing light untuk
memeriksa saat pengapian.
Saat pengapian : 5o + 3o sebelum Gambar 4.13 Memeriksa
TMA @ max 900 rpm. Pengapian dan Waktu
Pengapian
4. Bila perlu kendorkan baut
pengikat distributor untuk
meluruskan dengan tanda,

SMKN 12 MALANG Page 53


Laporan Praktik Kerja Industri
.
periksa kembali saat
pengapiannya, setelah baut
distributor dikencangkan.
5. Hubungan kembali slang
vakumnya pada distributor.
6. Periksa saat pengapian
Saat pengapian : 10 + 3o sebelum
TMA @ max 900 rpm.

14. Menyetel Campuran Idle


dan Putaran Idle
1. Penyetelan dan kondisi
pengukuran harus dengan cara
sebagai berikut :
a. Saringan udara harus
terpasang
b. Pada suhu kerja
normal
c. Cuk terbuka penuh
d. Semua perlengkapan
tambahan dimatikan.

SMKN 12 MALANG Page 54


Laporan Praktik Kerja Industri
.
e. Semua saluran
vacuum dihubungkan.
f. Transmisi pada
posisi “N” (netral)
g. Waktu pengapian
tepat
h. Thaco meter dan
pengukur vacuum
terpasang
i. Meter CO di stel 0
(nol)
2. Lepaskan Cutup penyegel
pada skrup penyetel campuran
idle bila terpasang.
3. Setel putaran dan campuran
idle.
 Hidupkan mesin.
 Setelah hingga putaran
maksimum dengan memutar Gambar 4.14 Menyetel
Campuran Idle dan Putaran
skrup penyetel putaran idle Idle
putaran campuran idle : 800 rpm.

SMKN 12 MALANG Page 55


Laporan Praktik Kerja Industri
.
4. Sebelum melangkah ke
langkah berikutnya teruskan
penyetelan poin (2) dan (3)
sampai di dapat putaran

maksimum yang paling


optimal tidak tergantung
berapa banyak memutar skrup
penyetel campuran idle.
Putaran idle : 7500 + 50
rpm.

SMKN 12 MALANG Page 56


Laporan Praktik Kerja Industri

Gambar 3.15 Menyetel Campuran Idle


dan Putaran Idle
Agenda Kegiatan PSG
Nama :
Progam keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
NIS :
Sekolah : SMKN 12 MALANG

No Tanggal Jenis kegiatan Cara kerja

57
BAB VI
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kerja TUNE-UP motor bensin 4 langkah, 4
silinder COROLLA DX 5 K, yang meliputi pekerjaan pemeriksaan dan
penyetelan, maka penyusun menyimpulkan bahwa :
1. Optimal kerja mesin bensin 4 langkah, 4 silinder jenis kendaraan
COROLLA DX 5 K, ditentukan dan ditunjang oleh kerja
bagian-bagian lain yang disebut automotive system, sistem-
sistem kendaraan yang diperiksa dan di setelah pada pekerjaan
TUNE-UP tersebut, meliputi :
a. Sistem pendingin
b. Sistem pelumasan
c. Sistem pengapian
d. Sistem pengaliran bahan bakar
e. Sistem mekanisme mesin
2. Kerusakan pada bagian-bagian yang dilakukan pemeriksaan
TUNE-UP akan berakibat atau berpengaruh pada kurang
sempurnanya kerja mesin.

58
3. Perlu diadakan pemeriksaan atau perawatan berkala di tiap-tiap
bagian yang dilakukan TUNE-UP.
4. Pada bagian-bagian yang kurang baik atau rusak, segera
dilakukan perbaikan atau penggantian agar kerusakan tidak
semakin banyak dan fatal.
5. TUNE-UP merupakan upaya merawat dan usaha
menstandartkan kerja sistem pada kendaraan, agar mesin
berumur panjang, artinya merawat setiap bagian-bagian secara
berkala akan berguna bila ingin memperoleh mesin yang selalu
siap dan tahan lama dalam pemakaiannya.

59
5.2. Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah penulis uraikan, maka penulis menyampaikan
beberapa saran agar pelaksanaan pekerjaan TUNE-UP berjalan dengan baik, lancar dan dengan
hasil yang memuaskan diantara saran-saran itu adalah:
1. Pada waktu melakukan pemeriksaan bagian-bagian, TUNE-UP harus mengutamakan
keselamatan kerja, meliputi keselamatan akan proses kerja, keselamatan alat kerja dan
keselamatan bahan yang dikerjakan.
2. Sebelum melakukan pekerjaan TUNE-UP harus diadakan diaknosa kerusakan atau
gangguan pada bagian-bagian dengan sangat teliti dan hati-hati.
3. Melakukan pekerjaan TUNE-UP, mulai dari pembongkaran pemeriksaan, perbaikan atau
penggantian serta penyetelan harus dilakukan sesuai dengan prosedur atau petunjuk
kerja yang benar.
4. Agar hasil pekerjaan TUNE-UP memuaskan, maka konsentrasi kerja pun harus
diperhatikan.
5. Gunakan alat dan bahan sesuai dengan kegunaannya.
6. Jadikan tempat kerja yang nyaman, aman dan selalu bersih sehingga pelanggan tidak
kabur dan merasa puas dengan hasil kerja kita.

60
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011

LEMBAR ASIATENSI

Nama :

NIS :

Progam keahlian : Teknik Kendaraan Ringan

NO Hari/tanggal Saran/perbaikan Paraf

Tabel 6.1 daftar asiatensi

61
DAFTAR PUSTAKA
1. Arsip Bengkel Dwi Jaya Mobil. CARA BELAJAR TUNE UP MOBIL (2011), Malang

2. Buku Panduan Tune Up

3. WWW.OTOMOTIFNET.COM

4. WWW. GOGLE SEARCH- TUNE UP COROLLA.COM

SUMBER FREND-2.COM

62
5.3. Lampiran-lampiran

Gbr. Kegiatan di bengkel Teguh Mobil

Gbr. over hool honda verio

Gbr. Service rem

63
64

Anda mungkin juga menyukai