Anda di halaman 1dari 3

Nama : Feny Aguskurniati

NIM : F1021171021

Mata kuliah : Bahasa Indonesia

Tema : Pendidik yang dibutuhkan pada abad 21

Karakter Pendidik yang Diperlukan di Era Globalisasi

Globalisasi adalah serangkaian proses yang merelasikan antara ruang dan


waktu atau proses penyatuan antara warga negara dunia menjadi masyarakat
global. Globalisasi memberikan perubahan pada aspek kehidupan manusia dan
akan menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia. Kemajuan teknologi dan
transportasi membuat hubungan yang bersifat global menyentuh seluruh aspek
penting kehidupan salah satunya dibidang pendidikan. Pendidikan merupakan
pusat segala ilmu pengetahuan. Di zaman globalisasi, para pendidik dituntut
agar mempunyai karakter yang berkualitas agar bisa menghadapi tantangan
globalisasi.

Pertama, percaya diri adalah bagaimana seseorang mengakui


kemampuannya untuk melakukan sesuatu. Seorang pendidik harus mengakui
dirinya bisa melakukan sesuatu karena itu adalah konsep pertama untuk
membentuk karakter yang berkualitas. Percaya diri dapat dibangun dan
dipelajari dengan terus berlatih, butuh waktu yang lama untuk
mengembangkannya. Dengan terus berusaha mengembangkan rasa percaya diri
maka itu akan berkembang menjadi manusia yang lebih baik. Chris Manak,
pakar hubungan dari Australia, berpendapat bahwa menumbuhkan rasa percaya
diri adalah hal penting.Seorang pendidik penting untuk menyimpan mindset
atau pikiran percaya diri. Karena, mereka akan memberikan contoh bagi peserta
didik mengenai aspek sikap percaya diri.

Kedua adalah kreatif, kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan


sesuatu ide baru yang diperoleh dengan cara menghubungkan beberapa hal yang
sudah ada dan menjadikannya suatu hal baru. Pendidik dituntut memiliki
kreativitas disaat mengajar agar ilmu atau materi yang disampaikan dapat
dipahami dengan baik dengan peserta didik. Pentingnya kreativitas didalam
mengajar memberikan semangat bagi peserta didik untuk belajar lebih nyaman
dan menyenangkan. Salah satu contoh yang sering dipakai sebelum memulai
pelajaran yaitu ice breaking. Ice breaking mengajak peserta didik untuk
melakukan pemanasan atau bermain sebelum masuk ke sesi materi. Dan banyak
hal lagi yang bisa dipelajari oleh pendidik untuk menjadi guru yang kreatif dan
tidak membosankan.

Ketiga, saat kita berbicara dengan orang yang berwawasan luas, tentu saja
rasanya berbeda jika dibandingkan dengan lawan bicara yang sempit
pengetahuannya. Orang berwawasan luas memiliki pikiran yang lebih terbuka.
Obrolan pun menjadi semakin hidup, karena mereka selalu memiliki bahan
untuk dijadikan obrolan. Pengetahuannya yang luas membuat mereka banyak
tahu hal-hal yang mungkin saja tidak kita ketahui.Seorang pendidik akan lebih
menjadi professinal dan berintegritas apabila memiliki wawasan yang luas.
Mereka cenderung berbicara sesuai fakta dan logika fikir rasional. Seorang
pendidik akan menghadapi para siswa yang akan memiliki ribuan pertanyaan
mengenai hal sesuatu yang tidak mereka ketahui. Sebuah kewajiban para
pendidik menguasai ilmu dibidangnya. Di era globalisasi banyak hal yang
membuat peserta didik ingin tahu akan sesuatu yang mereka tidak ketahui.
Sudah menjadi kewajiban bagi pendidik untuk menjadi pribadi yang
berwawasan luas.
Terakhir, dikutip dari criticalthinking, Michael Scriven, seorang profesor
di bidang ilmu perilaku dan organisasional dari Claremont Graduate Unversity,
menyatakan bahwa berpikir kritis adalah proses disiplin intelektual untuk secara
aktif dan terampil membuat konsep, menerapkan, menganalisis, mensintesis,
dan/atau mengevaluasi informasi, baik informasi yang dikumpulkan atau
dihasilkan melalui observasi, pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi,
sebagai panduan untuk meyakini sesuatu dan melakukan sebuah tindakan. Di
era globalisasi sekarang informasi dan pengetahuan sangat banyak dan
melimpah. Pentingnya belajar berpikir kritis untuk pendidik yaitu agar mampu
berpikir jernih dan rasional, meningkatkan kemampuan beradaptasi,
meningkatkan keterampilan bahasa dan presentasi, meningkatkan kreativitas
dan pengembangan diri. Pendidik yang bisa berpikir kritis akan lebih dipercaya
oleh rekan kerja maupun siswa atau peserta didik. Pendidik yang berpikir kritis
akan menjadi pribadi yang lebih berkarakter dan dapat mengambil keputusan
yang tepat.

Karakter diatas sangat berpengaruh penting untuk menjadikan para


pendidik yang berkualitas di era globalisasi sekarang ini. Menjadi pendidik
yang percaya diri, kreatif, berwawasan luas dan berpikiran kritis membuat
mereka akan lebih dipercaya untuk memimpin ataupun menghadapi sesuatu
masalah dibidangnya. Dengan mempelajari karakter diatas pendidik akan siap
menerima tuntutan yang lebih maksimal dalam menghadapi proses pendidikan
yang progresif dan adaptif. Oleh karena itu, pentingnya menjadi pendidik yang
berkarakter lebih maju di era globalisasi.

Anda mungkin juga menyukai