NIM : F1021171021
Ketiga, saat kita berbicara dengan orang yang berwawasan luas, tentu saja
rasanya berbeda jika dibandingkan dengan lawan bicara yang sempit
pengetahuannya. Orang berwawasan luas memiliki pikiran yang lebih terbuka.
Obrolan pun menjadi semakin hidup, karena mereka selalu memiliki bahan
untuk dijadikan obrolan. Pengetahuannya yang luas membuat mereka banyak
tahu hal-hal yang mungkin saja tidak kita ketahui.Seorang pendidik akan lebih
menjadi professinal dan berintegritas apabila memiliki wawasan yang luas.
Mereka cenderung berbicara sesuai fakta dan logika fikir rasional. Seorang
pendidik akan menghadapi para siswa yang akan memiliki ribuan pertanyaan
mengenai hal sesuatu yang tidak mereka ketahui. Sebuah kewajiban para
pendidik menguasai ilmu dibidangnya. Di era globalisasi banyak hal yang
membuat peserta didik ingin tahu akan sesuatu yang mereka tidak ketahui.
Sudah menjadi kewajiban bagi pendidik untuk menjadi pribadi yang
berwawasan luas.
Terakhir, dikutip dari criticalthinking, Michael Scriven, seorang profesor
di bidang ilmu perilaku dan organisasional dari Claremont Graduate Unversity,
menyatakan bahwa berpikir kritis adalah proses disiplin intelektual untuk secara
aktif dan terampil membuat konsep, menerapkan, menganalisis, mensintesis,
dan/atau mengevaluasi informasi, baik informasi yang dikumpulkan atau
dihasilkan melalui observasi, pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi,
sebagai panduan untuk meyakini sesuatu dan melakukan sebuah tindakan. Di
era globalisasi sekarang informasi dan pengetahuan sangat banyak dan
melimpah. Pentingnya belajar berpikir kritis untuk pendidik yaitu agar mampu
berpikir jernih dan rasional, meningkatkan kemampuan beradaptasi,
meningkatkan keterampilan bahasa dan presentasi, meningkatkan kreativitas
dan pengembangan diri. Pendidik yang bisa berpikir kritis akan lebih dipercaya
oleh rekan kerja maupun siswa atau peserta didik. Pendidik yang berpikir kritis
akan menjadi pribadi yang lebih berkarakter dan dapat mengambil keputusan
yang tepat.