Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PERADABAN ISLAM DI SPANYOL

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah sejarah peradaban islam

Dosen Pengampu: Sharfina Nur Amalina, M.Pd

Disusun oleh:

AHMAD NUR SHODIQIN (18130086)


LELY FITRIANA (18130119)
DWI NAILUL IZZA (18130008)

SUTAN SANATA ISLAM (18130155)

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmatnya Kami dapat
menyusun makalah mata kuliah pengantar ekonomi dengan judul “Peradaban Islam di
Spanyol” dengan tepat waktu. Tujuan kami menyusun makalah ini untuk memenuhi salah
satu tugas dari Ibu Sharfina Nur Amalina, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah
sejarah peradaban islam.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat dan dapat
menambah wawasan dan pengetahuan pembaca, terlebih bagi mahasiswa semester 5 jurusan
pendidikan IPS. Kami menyadari akan masih banyak kekurangan yang ada di makalah ini,
oleh karena itu kami sangat mengharap kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah ini. Nantinya kami akan menambah referensi dan masukan dari
para pembaca untuk melengkapi kekurangan dari makalah ini.

Lumajang, 02 November 2020

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2

A. Sejarah Masuknya Islam di Spanyo.......................................................................2


B. Perkembangan Peradaban Islam di Spanyol..........................................................3
C. Kemajuan Intelektual.............................................................................................7
D. Dampaknya bagi perkembangan intelektual di dunia barat ..................................9
E. Kemajuan pembangunan Fisik.............................................................................10
F. Sebab Keruntuhan Islam di Spanyol....................................................................10

BAB III PENUTUP...............................................................................................................14

A. Kesimpulan..........................................................................................................14
B. Saran.....................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setelah berakhirnya periode klasik Islam, ketika islam mulai memasuki masa
kemunduran, Eropa bangkit dari keterbelakangannya. Kebangkitan itu bukan saja terlihat
dalam bidang politik dengan keberhasilan Eropa mengalahkan kerajaan-kerajaan islam dan
bagian dunia lainnya, tetapi terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bahkan, kemajuan dalam bidang ilmu teknologi dan pengetahuan itulah yang mendukung
keberhasilan politiknya.
Kemajuan-kemjuan eropa ini tidak bisa dipisahkan dari pemerintahan islam di
Spanyol. Dari Spanyol islamlah eropa banyak menimba ilmu. Pada periode klasik, ketika
islam mencapai masa sangat penting, menyaingi Baghdad di timur. Ketika itu, orang-
orang Eropa kristen banyak belajar di perguruan-perguruan tinggi Islam disana. Islam
menjadi “guru” bagi orang Eropa. Karena itu, kehadiran islam di Spanyol banyak menarik
perhatian para Sejarawan.
Oleh karena itu, dalam makalah ini kami mengangkat judul Peradaban Islam di
Spanyol guna memberikan sedikit tambahan wawasan bagi para pembaca.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah masuknys islam di Spanyol?
2. Bagaimana perkembangan peradaban islam di Spanyol?
3. Faktor-faktor apa saja penyebab kemunduran dan kehancuran islam di Spanyol?
C. Tujuan
1. Agar kita dapat mengetahui sejarah masuknys islam di Spanyol
2. Agar kita dapat mengetahui perkembangan peradaban islam di Spanyol
3. Agar kita dapat mengetahui Faktor-faktor penyebab kemunduran dan kehancuran
islam di Spanyol

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Masuknya Islam di Spanyol


Pemerintah Islam yang pertama kali menduduki Spanyol adalah Khalifah dari Bani
Ummayah yang berpusat di Damaskus. Sebelum menaklukan Spanyol, Islam lebih dulu
menaklukan Afrika Utara yag pada saat itu dibawah kekuasaan Bani Ummayah.
Penaklukan Afrika Utara membutuhkan waktu yang lama sekitar 53 tahun. Afrika Utara
pada saat itu di kuasai penuh oleh Khalifah Abd Malik (685-705 M). khalifah Abd Malik
mengangkat Ibnu Nu’man al Ghassani menjadi gubernur di daerah itu. Setelah
kepemimpinan Abd Malik dilanjutkan oleh Khalifah al Walid (705-715M), Hasan Ibnu
Nu’man sudah digantikan oleh Musa Ibnu Nushair. Saat al Walid berkuasa, Musa Ibnu
Nushair sukses memperluas wilayah kekuasaannya dengan menduduki daerah Aljazair dan
Maroko. Tidak hanya itu, kekuasaan Bangsa Barbar pun di taklukan pula yang pada saat
itu membuat kekacauan telah menyatakan loyal dan berjanji tidak akan membuat
kekacauan.
Sebelum Afrika Utara dikuasai Islam Kawasan itu merupakan wilayah basis
kekuasaan Kerajaan Romawi, yaitu Kerajaan Gothik. Kerajaan Gothik merupakan
kerajaan yang sering memprovokasi masyarakat agar mereka membuat kerusuhan dan
menentang kekuasaan Islam. Setelah wilayah ini dapat ditaklukan, Islam mulai
memusatkan tujuannya pada penaklukan Spanyol.
Sejarah penguasaan Spanyol mencatat bahwa terdapat tiga pahlawan yang dapat
dikatakan paling berjasa dalam proses penaklukan Spanyol ini. Mereka adalah Thaif Ibnu
Malik, Thariq Ibnu Ziyad, dan Musa bin Ibnu Nushair. Disini, Thaif dinilai sebagai
perintis dan penyelidik wilayah Spanyol karena beliau salah satu orang yang dapat
menyebrangi selat tantara Maroko dan Benua Eropa. Thaif pergi bersama lima ratus
pasukan dengan menaiki empat buah kapal yang disediakan oleh Julian. Pada
penyerbuannya kali ini, Tharif menang dan Kembali ke Afrika Utara membawa harta
rampasan yang banyak sehingga hal ini mendorong Musan Ibnu Nushair mengirim
pasukan sebanyak 7000 orang ke Spanyol di bawah pimpinan Thariq Ibnu Ziyad pada
tahun 711 M.

2
Thariq Ibnu Ziyad lebih terkenal sebagai penakluk Spanyol dikarenakan, Thariq
memiliki jumlah pasukan yang sangat besar dan efeknya pun lebih nyata. Suku Barbar
merupakan salah satu pasukan di dalam pasukan Thariq ini didukung oleh Musa Ibnu
Nushair dan Sebagian lagi orang Arab yang dikirim Khalifah al Walid. Pasukan ini
kemudian menyebrangi Selat di bawah pimpinan Thariq Ibnu Ziyad. Gunung tempat
pertama kali Thariq dan menyiapkan pasukannya hingga kini dapat dikenang dengan nama
Gibraltar (Jabal Thariq).
Tanggal 19 juli 711 dalam pertemuannya di tempat yang bernama Bakkah atau
biasa disebut Lakkah, M Thariq berhasil mengalahkan raja Roderick. Setelahnya, Thariq
dengan pasukannya memperluas wilayah jajahana besar seperti Cordova, Granada, dan
Toledo. Sehingga, Thariq pun meminta tambahan pasukan kepada Musa Ibnu Nushaie di
Afrika Utara sebanyak 5000 tentara, sehingga jumalah tantara Thariq seluruhnya 12.000
orang.
Kemenangan pertama yang diperoleh Thariq Ibnu Ziyad merupakan jalan lapang
untuk penaklukan wilayah yang lebih luas lagi. Pada saat itu, Musa Ibnu Nushair merasa
perlu ikut andil dalam gelanggang pertempuran dengan maksud membantu perjuangan
Thariq. Beberapa kota yang dilewatinya hamper telah dikuasainya, Musa pun berhasil
menaklukan Sidonia, Karmona, Seville, dan Meridaserta mengalahkan penguasa kerajaan
Gothic, Theodomir di Orihuela, ia bergabung Bersama Thariq di Toledo. Selanjutnya
keduanya berhasil menguasai seluruh kota penting di Spanyol, termasuk bagian utara
mulai dari Saragosa samoai Navarre.
B. Perkembangan Peradaban Islam di Spanyol
Ketika Islam masuk di Spanyol hingga sebelum jatuhnya kerajaan Islam terakhir di
sana, Islam memainkan peranan yang sangat besar saat itu hingga berlangsung lebih dari
tujuh setengah abad. Sejarah umat Islam di Spanyol itu dapat dibagi menjadi enam
periode, yaitu:1
1. Periode Pertama (711-755 M)
Islam Spanyol pada periode ini, berada di bawah pemerintahan para wali yang
diangkat oleh Khalifah Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Pada periode ini
stabilitas politik negeri Spanyol belum tercapai secara sempurna, karena masih ada
gangguan-gangguan yang datang dari luar maupun dalam. Gangguan dari dalam itu
berupa perselisihan antara elite penguasa, terutama akibat perbedaan etnis dan

1
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008). Hlm 93

3
golongan terutama antara Barbar asal Afrika utara dan Arab. Perbedaan etnis ini
seringkali menimbulkan konflik politik, terutama ketika tidak ada figur yang tangguh.
Di samping itu, terdapat perbedaan pandangan antara Khalifah di Damaskus
dan gubernur di Afrika Utara, masing-masing mereka mengaku berhak menguasai
Spanyol. Perbedaan pandangan ini yang menyebabkan seringnya terjadi perang
saudara.
Gangguan dari luar datang dari sisa-sisa musuh Islam di Spanyol yang tidak
pernah tunduk dengan pemerintahan Islam. Gerakan ini terus memperkuat diri hingga
pada akhirnya, mereka inilah yang mampu mengusir Islam dari bumi Spanyol. Karena
seringnya terjadi konflik baik internal maupun eksternal, maka dalam periode ini Islam
Spanyol belum memulai kegiatan pembangunan di bidang peradaban dan kebudayaan
2. Periode kedua (755-912 M)
Spanyol pada periode ini berada di bawah pemerintahan seorang amir tetapi
tidak tunduk kepada pusat pemerintahan Islam yang saat itu dipegang oleh khalifah
Abbasiyah di Baghdad. Amir yang pertama adalah Abdurrahman al Dakhil kemudian
dilanjutkan oleh, Hisyam I, Hakam I, Abdurrahman Al-Ausath, Muhammad bin
Abdurrahman, Munzir bin Muhammad dan Abdullah bin Muhammad. Umat Islam
Spanyol pada periode ini mulai memperoleh kemajuankemajuan di bidang politik dan
peradaban, misalnya Abdurrahman al-Dakhil mendirikan masjid Cordova dan sekolah-
sekolah besar di Spanyol, Hisyam berjasa dalam menegakkan hukum Islam, Hakam
terkenal dengan pembaharu kemiliteran, sedangkan Abdurrahman al-Ausath terkenal
sebagai penguasa yang cinta ilmu, ia pernah mengundang para ahli dari dunia Islam
lainnya untuk dating ke Spanyol sehingga kegiatan ilmu pengetahuan di Spanyol mulai
semarak.
Akan tetapi dalam periode ini masih terjadi berbagai ancaman dan kerusuhan,
misalnya munculnya gerakan Kristen fanatik yang mencari kesyahidan sehingga
mengakibatkan stabilitas negara terganggu.2 Namun orang Kristen lainnya di Spanyol
tidak bersimpati pada gerakan itu karena pemerintahan Islam mengembangkann
kebebasan beragama, orang Kristen diperbolehkan memiliki pengadilan sendiri,
peribadatan tidak dihalangi, bahkan mereka diizinkan mendirikan gereja baru dan
diperbolehkan menjadi pegawai pemerintahan. Gangguan yang paling serius pada
periode ini datang dari umat Islam sendiri yaitu golongan pemberontak di Toledo yang
membentuk negara kota pada tahun 852 M yang berlangsung selama 80 tahun. Dan
2
Jurji Zaidan, Tarikh al-Tamaddun al-Islami, Juz III, (Kairo: Dar al-Hilal), Hlm.200

4
yang terpenting adalah pemberontakan yang dipimpin oleh Hafsun dan anaknya di
pegunungan dekat Malaga, sementara masih sering terjadi perselisihan antara orang
Barbar dan orang Arab.
3. Periode Ketiga (912-1013 M)
Pada periode ini Spanyol diperintah oleh seorang penguasa yang bergelar
khalifah, gelar ini mulai dipakai pada tahun 929 M. Khalifah-khalifah besar yang
memerintah pada periode ini adalah Abdurrahman al-Nashir (912-961 M), Hakam II
(961-976 M), dan Hisyam II (976-1009 M). Pada masa ini umat Islam Spanyol
mencapai puncak kemajuan dan kejayaan menyaingi kejayaan daulah Abbasiyah di
Baghdad. Terbukti dengan didirikannya unversitas Cordova oleh Abdurrahman Al-
Nashir ysng perpustakaannya memiliki ratusan ribu buku. Pada masa ini masyarakat
dapat menikmati kesejahteraan dan kemakmuran dan pembangunan kota berlangsung
cepat. Akan tetapi pada tahun 1013 jabatan khalifah sudah dihapuskan, dan ketika itu
Spanyol sudah terpecah-pecah dalam banyak sekali Negara kecil yang berpusat di
kota-kota tertentu.
4. Periode keempat (1013-1086 M)
Pada periode ini, Spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh negara kecil
di bawah pemerintahan raja-raja golongan (Al-Muluk-al-Thawaif) yang berpusat di
suatu kota seprti Seville, Cordova, Toledo. Pada masa ini, umat Islam kembali
mamasuki masa pertikaian intern yang mengakibatkan terjadinya perang saudara,
ironisnya di antara pihak-pihak yang bertikai itu ada yang meminta bantuan kepada
raja-raja Kristen, dari sinilah orang-orang Kristen melihat kelemahan dan kekacauan
keadaan politik umat Islam dan akhirnya orang-orang Kristen pada masa ini mulai
berinisiatif untuk menyerang umat Islam. Meskipun kehidupan politik tidak stabil,
namun kehidupan intelektual terus berkembang pada masa ini, karena para sarjana dan
sastrawan mendapatkan perlindungan dari satu istana ke istana lain.

5. Periode kelima (1086-1248 M)

Pada periode ini meskipun Islam Spanyol masih terpecah-pecah dalam


beberapa negara, tetapi masih terdapat satu kekuatan yang dominan yaitu kekuasaan
dinasti Murabithun (1086-1143 M) dan dinasti Muwahhidun (1146- 1235 M). Dinasti
Murabithun mulanya adalah sebuah gerakan agama yang didirikan oleh Yusuf ibn
Tasyfin di Afrika utara, ia masuk ke Spanyol atas undangan penguasa Islam di sana
yang tengah memikul beban berat memperjuangkan negerinya dari serangan orang

5
Kristen. pada tahun 1086 ia dan tentaranya masuk ke Spanyol dan berhasil
mengalahkan pasukan Castilia.
Akan tetapi penguasa-penguasa sesudah Ibn Tasyfin adalah raja-raja yang
lemah hingga akhirnya kekuasaan dinasti ini berakhir dan digantikan oleh dinasti
Muwahhidun yang didirikan oleh Muhammad Ibn Tumart. Dinasti ini datang ke
Spanyol di bawah pimpinan Abdul Mun’im. Dan antara tahun 1114 dan 1154 kota-
kota penting seperti Cordova, Almeria dan Granada jatuh ke bawah kekuasaannya.
Dalam jangka beberapa dekade, dinasti ini mengalami banyak kemajuan dan kekuatan
Kristen dapat dipukul mundur. Akan tetapi tidak lama setelah itu, dinasti ini
mengalami keambrukan, hingga pada tahun 1238 M Cordova dan Seville pada tahun
1248 M jatuh ke tangan penguasa Kristen dan akhirnya seluruh Spanyol kecuali
Granada lepas dari kekuasaan Islam.
6. Periode keenam (1248-1492 M)
Pada masa ini, kekuasaan Islam hanya ada di daerah Granada di bawah
kekuasaan dinasti Bani Ahmar (1232-1492). Pada masa ini umat islam kembali
mengalami kemajuan di bidang peradaban, akan tetapi secara politik, dinasti ini hanya
berkuasa di wilayah yang kecil. Kekuasaan Islam yang merupakan pertahanan terakhir
di Spanyol ini berakhir karena perselisihan orang-orang istana dalam memperebutkan
kekuasaan. Abu Abdullah Muhammad merasa tidak senang kepada ayahnya karena
menunjuk anaknya yang lain sebagai penggantinya, akhirnya dia memberontak dan
berusaha merampas kekuasaan dan di dalam pemberontakan itu ayahnya terbunuh dan
digantikan Muhammad ibn Sa’ad, kemudian Abu Abdullahmeminta bantuan kepada
Ferdinan dan Isabella untuk menjatuhkannya dan akhirnya dua penguasa Kristen ini
dapat mengalahkan penguasa yang sah dan Abu Abdullah naik tahta.3
Akan tetapi, kemudian Ferdinan dan Isabella menyatukan kekuatan untuk
merebut kekuasaan terakhir umat Islam Spanyol ini dan Abu Abdullah tidak kuasa
menahan serangan orang Kristen tersebut dan akhirnya ia mengaku kalah dan
menyerahkan kekuasaannya kepada Ferdinan dan Isabella. Dengan demikian
berakhirlah kekuasaan Islam di Spanyol tahun 1492 M.
Dalam kurun waktu tujuh abad islam berkuasa di Spanyol (Andalusia), umat
islam telah mengukir masa keemasannya di berbagai bidang. Banyak prestasi yang
telah diukurnya, bahkan pengaruhnya membawa Eropa dan kemudian dunia pada
kemajuan yang lebih kompleks.
3
Ibid. Hlm 78

6
C. Kemajuan Intelektual
Sebagai negara yang subur, Spanyol telah menghasilkan banyak keuntungan secara
ekonomi tingkat ekonomi yang tinggi memunculkan banyak pemikir. Banyaknya pemikir
itu mengakibatkan banyak bidang keilmuan yang menonjol di Spanyol.
1. Bidang Filsafat
Pada masa pemerintahan Muhammad Bin Abdurrahman (852-866), mulai
dikembangkan minat terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan. Namun usaha ini belum
banyak membuahkan hasil. Kemudian dilanjutkan Al Hakam (961-976 M). 4 Al
Hakam berinisiatif menterjemahkan karya karya filsafatdalam jumlah yang besar. Hal
itu membuat kordoba dengan perpustakaan dan universitas-universitasnya mampu
menyaingi Baghdad sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan di dunia Islam.
Kemajuan inimerupakan jembatan ilmu pengetahuan Yunani Arab ke Eropa.
Tokoh pertama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol adalah Abu Bakar
Muhammad Ibn Al Sayig. Ia lebih dikenal dengan nama ibnu Hajjah. Ia lahir di
Zaragoza dan meninggal di Fez karena keracunan. Karya besarnya adalah an-Nafz
dan Risalahal-ittisal. Tokoh kedua adalah ibnu Tufail. Ia lahir di Wadi Asy, sebuah
dusun kecil di sebelah timur Granada dan wafat pada tahun 1185 M. Abu Tufail
banyak menulis tentang kedokteran, astronomi, dan filsafat. Karya filsafatnya adalah
yang sangat terkenal Havy ibn Yaqzan. Pada akhir abad ke 12 M, muncul
seorangpengikut Aristoteles dalam bidang filsafat yaitu Ibnu Rusyd dari Kordoba. Ia
lahir di Kordoba pada tahun 1126 M dan meninggal pada tahun 1198 M. Ibnu Rusyd
sangat berhati hati dalam menafsirkan karya karya filsafat Aristoteles . Ia berusaha
menyerasikan antara filsafat dan agama. Tidaklah mengherankan jika namanya
cemerlang dalam filsafat islam. Karya terbesarnya adalah Tahafut at-tahafut.
2. Bidang Sains
Dalam ilmu kedokteran, kita mengenal nama nama Wafid al-Lakhmi, Khalaf
az Zahrawi, dan Zurh. Dikalangan wanita, kita mengenal Umm al Hasan binti Abi
Ja’far dan saudara perempuan al Hafiz. Abdul Qasim az Zahrawi, seorang dokter
bedah dan menulis buku at Tasrif sebanyak 30 jilid. Ibnu Khatimah Ahli penyakit
malaria. Ammar al Marsudiadalah ahli mata.
Dalam ilmu astronomi ada Abbas Ibnu Farnas yang termasyhur dalam ilmu
kimia dan astronomi. Ia orang pertama yang menemukan kaca dan batu. Selain itu,
ada Ibrahim Ibnu Yahya an Naqqas, seorang ahli Astronomi. Ia ia dapat menentukan
4
Mubarok, Jaih, Sejarah Peradaban Islam, Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004.

7
waktu terjadi gerhana matahari dan lama berlangsungnya. Beliau juga berhasil
membuat teropong bintang. Ahmad Ibn Kas dari Kordoba adalah seorang yang ahli
dalam bidang obat obatan. Dalam bidang sejarah dan Geografi, islam melahirkan
banyak ilmuan terkenal. Ibnu Jubair dari Valencia (1145-1228 M) menulis tentang
perlawanan ke negeri negeri muslim, seperti Mediterania dan Sicilia. Ibnu Batutah
dari Tangier (1304-1377 M) mencapai Samudra Pasai dan Cina. Ibnu al Khatib
(1317-1374 M) menyusun riwayat Granada. Adapun Ibnu Khaldun dari Tunisia
adalah perumus filsafat sejarah dalam bukunya Muqaddimah.
3. Bidang Fikih
Dalam bidang fikih, Spanyol terkenal sebagai penganut madzab Maliki.
Madzab ini dibawa oleh Ziyad Ibn Abd al Rahman. Selanjutnya diteruskan Ibnu
Yahya yang menjadi qadhi (hukum) pada masa Hisyam ibn Abd al Rahman. Ahli-
ahli fikih lainnya, antara lain Abu Bakr ibn al Qutiyah, Munzir ibn Sa’id al Baluthi,
dan Ibnu Hazm dengan karyanya al Muhalla bi al Asar Fi Syah al Mujalla bil
ikhtisar dan al Hikam fil Usul Ahkam. Adapun Ibnu Rusyd, selain sebagai ahli
filsafat, ia juga ahli fiqih hukum (hukum islam) dengan bukunya Bidayah al
Mujtahid wan Nihayah al Muqtasid.
4. Bidang Musik dan Kesenian
Dalam bidang musik dan seni suara, Spanyol islam memiliki tokoh al Hasan
Ibn Nafi yang dijuluki Zaryah. Ia terkenal sebagai penggubah lagu. Ilmunya di
wariskan kepada anak anaknya, baik laki laki maupun perempuan. Lebih dari, ilmu
itu juga diberikan kepada para budak.5
5. Bidang Bahasa dan Sastra
Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi dalam pemerintahan Islam di
Spanyol. Bahkan penduduk asli pun mempergunakannya diatas bahasa mereka
sendiri. Dengan majunya bahasa Arab di Spanyol, banyak karya karya sastra
bermunculan. Misalnya al Iqa’ al Farid karya Ibn Aba Rabbih, azZakirah fi Mahasin
Ahl al Jazirah karya Ibnu Bassam, dan kitab al Qala’id karya al Fath ibn Khaqan.
6. Bidang Kependidikan
Titik berat ilmu kependidikan yang berkembang pada masyarakat Intelek
islam Spanyol adalah perhatian mereka pada keharusan seseorang bisa membaca dan
menulis yang secara mendasar ditujukan kepada Al Qur’an, tata bahasa Arab dan
Syair.
5
Ahmad Syahlabi, op,cit. Hlm.88

8
7. Bidang Kepustakaan
Masyarakat intelek islam Spanyol sudah pasti menyediakan sarana-sarana penunjang
agar apa yang mereka lakukan bisa berhasil seoptimal mungkin. Keberadaan
perpustakaan dengan sejumlah besar bukunya merupakan salah satu di antara sekian
sarana penunjang kependidikan yang menjadi pusat perhatian mereka, sebagai contoh
perpustakaan Al Hakam yang jumlah bukunya mencapai 400.000 buah.6
D. Dampaknya bagi perkembangan intelektual di dunia barat

Spanyol merupakan tempat yang paling utama bagi Eropa menyerap peradaban Islam,
baik dalam bentuk hubungan politik, social amupun perekonomian dan peradaban antar
negara. Orang-orang Spanyol menyaksikan kenyataan bahwa Spanyol berada di bawah
kekuasaan Islam jauh meninggalkan negara-negara tetangganya di Eropa terutama dalam
bidang pemikiran dan sains di samping bangunan fisik.7

Yang terpenting di antaranya adalah pemikiran Ibn Rusyd, ia melepaskan belenggu


taqlid dan menganjurkan kebebasan berpikir. Ia mengulas pemikiran Aristoteles dengan
cara yang memikat minat semua orang yang berpikiran bebas. Demikan besar
pengaruhnya di Eropa, hingga timbul gerakan Averroeisme yang menuntut kebebasan
berpikir. Pengaruh peradaban Islam, termasuk di dalamnya pemikiran Ibn Rusyd ke
Eropa berawaldari banyaknya pemuda Kristen yang belajar di Universitasuniversitas
Islam di Spanyol, dan selama belajar di sana mereka aktif menerjemahkan buku-buku
karya ilmuwan-ilmuwan muslim. Setelah pulang, mereka mendirikan sekolah dan
universitas yang sama. Di dalam universitasuniversitas itu, ilmu yang mereka peroleh
dari universitas-universitas Islam diajarkan seperti ilmu kedokteran, ilmu pasti dan
filsafat mereka kembangkan disana. Pemikiran filsafat yang paling banyak dipelajari
adalah pemikiran al-Farabi, Ibn Sina dan Ibn Rusyd.8 Pengaruh ilmu pengetahuan Islam
atas Eropa itu pada akhirnya menimbulkan gerakan kebangkitan kembali pusaka Yunani
di Eropa pada abad ke 14 M. Berkembangnya pemikiran Yunani di Eropa ini adalah
melalui terjemahan-terjemahan Arab yang dipelajari kemudian diterjemahkan kembali ke
dalam bahasa latin.9

6
Ubadah, Peradaban Islam di Spanyol dan Pengaruhnya Terhadap Peradaban Barat. Jurnal Hunafa Vol 5,No.2,
Agustus 2008, hlm 159-160
7
Philip K Hitti, History of the Arabs, (London: Macmillan Press, 1970). Hlm. 530
8
Badri Yatim, op.cit. Hlm 109
9
K. Bertens, Ringkasan Sejarah Filsafat, (Yogyakarta: Kanisius, 1986), 32.

9
Jadi dengan demikian, Islam di Spanyol telah membidani gerakan-gerakan penting di
Eropa, antara lain adalah kebangkitan kembali kebudayaan Yunani klasik pada abad 14
M, gerakan reformasi pada abad ke 16 M, rasionalisme pada abad ke 17 M dan
pencerahan pada abad 18 M.10

E. Kemajuan pembangunan Fisik


Banyak pembangunan fisik yang mendapat perhatian umat Islam. Jalan-jalan dan
pasar-pasar dibangun sebagai pendukung perdagangan. Sistem irigasi dibangun untuk
meningkatkan pertanian. Disamping pertanian dan perdagangan, banyak industri yang
berkembang, seperti tekstil, kayu kulit, logam, dan industri barang barang tembikar.
Pembangunan fisik yang paling menonjol adalah pembangunan gedung-gedung,
seperti pembangunan kota, istana, masjid dan taman-taman kota. Di antara bangunan yang
megah adalah Masjid Kordoba, Kota Az Zahra, Tembok Toledo, istana al Ma’mur, Masjid
sevilla dan Masjid al Hambra di Granada.11
F. Sebab Keruntuhan Islam di Spanyol
Spanyol merupakan tempat yang paling utama bagi Eropa dalam penyerapan ilmu
pengetahuan yang dikembangkan umat Islam di sana serta peradabannya, baik dalam
hubungan politik, sosial, maupun ekonomi dan peradaban antar negara. Orang-orang
Eropa menyaksikan kenyataan bahwa Spanyol berada di bawah kekuasaan Islam jauh
meninggalkan negara-negara tetangganya di Eropa, terutama dalam bidang pemikiran dan
sains. Di sampingitu juga peradabannyayaknibangunan-bangunanfisiklainya.
Meskipundemikian, Islam disanamengalami masa keruntuhan, Adapun sebab-
sebabnyayakni:
1. Perpecahan dan perebutankekuasaan
Islam hanyaberkuasa di Granada di bawahdinastibani Ahmar, karenaseluruh wilayah
Spanyoltelahdirebutkembali oleh pasukan
Kristen.12Kemajuanbesardalamperadabanini, runtuhsetelahdinasti yang hanyaberkuasa
di wilayah kecilinitidakmampumencegahperebutankekuasaan di kalanganpangeranya.
Abu Abdullah Muhammad yang merasa di
singkirkankarenatidakdiberiwewenangmenggantikankedudukan orang
tuanyamenjadiamir di Granada, akhirnya Abu Abdullah memberontak. Setelah
ayahnyaterbunuhkekuasaanberalihke Mahammad ibn Sa’ad.

10
Badri Yatim, op.cit, 110
11
Hamka, Sejarah Umat Islam, Singapore: Pustaka Nasional PTE LTD, 2005, hlm 245.
12
Romdloni.AnalisisRuntuhnya Islam di Spanyol. Makalah ,14.

10
Abu Abdullah lalumemintabantuankepada Ferdinand dan Isabella.
Merekaberhasilmengalahkanpenguasa yang sah dan menjadikan Abu Abdullah naik
tahta. Ketika kedua raja tersebutbersatuuntukmerebutkekuasaanterakhirumat Islam di
Granada. AbuAbdullahtidakkuasamenahanserangantersebut pada tahun 1492.
Kekalahanmembuatnyahijrahkeafrikautara dan dengandemikianberakhirlahkekuasaan
Islamdi Spanyol.13
2. Pribadi dan Kepemimpinan Khalifah
Salah satupenyebabkemunduran Islam di Spanyoladalahfaktorpribadi dan
kepemimpinan khalifah. Ketidakmampuanpenguasa dan khalifah
memeliharastabilitaspolitik dan pemerintahahnmenjadikan para penguasa di tingkat
wilayah sepertipropinsi, mulaitidakpercaya pada kekuasaan khalifah dan
mengambilsikapmelepaskandiridarikekhalifahan yang berpusat di Cordova,
akibatnyaberdirilahdinasti-dinastikecil yang dikenaldenganMuluk al Tawaifataureyes
de taifas. 14
3. MunculnyaDinasti-Dinasti Kecil
Disintegrasikekuatan Islam di Spanyoldenganmunculnyadinasti-
dinastikecilmerupakan salah satupenyebabkemunduran dan kehancuran Islam di
15
Spanyol. Dinasti-dinastiinidariberbagairas, yang mencerminkanheterogenitaskelas-
kelasmiliter di bawahUmayahdan keteganganetnis dan persaingan di
kalangankelompok-kelompokini. Dinasti-dinastikecil yang berkuasa di
berbagaibagiandi Spanyolinimencapaijumlahduapuluhbuah.Datalain
menyebutkanberkisartigapuluh, atauduapuluhtiga.
Antara dinasti-dinastitersebutseringterjadikonflikbersenjatayang
Merekabertahanmati-matianuntukmempertahankanwilayahnya,
bahkantidakjarangmerekabersekongkol dan memintabantuankepada orang Kristen
untukmenyerangsesama Muslim. Permintaanbantuandaridinasti Islamkepadapenguasa
Kristen merupakansuatukesalahanbesar dan fatal, karenakelemahan Islam
dapatdiketahuisecaralangsung, sehinggamemudahkanpenguasa Kristen
mencaplokdaerahkekuasaan Islam satupersatu, sampaiakhimya Islam
hilangdaridaratanSpanyol.16

13
Ibid. 15
14
Firdaus. 2009. Islam di Spanyol: Kemunduran dan Kehancuran. Jurnal el-Harakah, 6.
15
Ibid. 5
16
Ibid. 6

11
4. KesulitanEkonomi
Keadaanekonomi juga dapatmenentukanmajumundurnyasuatu negara. Di paruhkedua
masa Islam di Spanyolpembangunankota dan
pengembanganilmupengetahuansangatgencar dan serius,
sehinggalalaimembinaperekonomian. Akibatnyatimbulkesulitanekonomi yang
sangatmempengaruhikondisipolitik dan militer.sertakondisiekonomi yang
semakinparahakibatpaceklik yang panjang.17
Di Samping itupasukanmuslim yang menyitahartamilik orang-orang kaya di Spanyol
dan kekayaan para raja dan pejabat negara,
tidakmengembangkankekayaantersebutsecarabaik, akibatnyapendapatan negara
merosot. Kemudianlebihparahlagisetelahmunculnya khalifah yang lemah yang
tidaklagimemperhatikankemaslahatanrakyatnya, tetapibergelimangdalamkemewahan
dan hanyainginbersenang-senangsemata. Akhirnyapenghasilan negara

17
Yoyo Hambali. 2016. Sejarah Sosial dan Intelektual Masyarakat Muslim Andalusia dan Kontribusinya bagi
Peradaban Dunia, 61.

12
terkurasuntukkepentingan khalifah. Belum lagibiaya yang
dikeluarkanuntukmembiayaipeperanganuntukmenumpaskerusuhan-kerusuhan.

BAB III
PENUTUP

13
A. KESIMPULAN
Pemerintah Islam yang pertama kali menduduki Spanyol adalah Khalifah dari
Bani Ummayah yang berpusat di Damaskus. Sebelum menaklukan Spanyol, Islam
lebih dulu menaklukan Afrika Utara yag pada saat itu dibawah kekuasaan Bani
Ummayah. Penaklukan Afrika Utara membutuhkan waktu yang lama sekitar 53 tahun.
Afrika Utara pada saat itu di kuasai penuh oleh Khalifah Abd Malik (685-705 M).
khalifah Abd Malik mengangkat Ibnu Nu’man al Ghassani menjadi gubernur di
daerah itu. Setelah kepemimpinan Abd Malik dilanjutkan oleh Khalifah al Walid
(705-715M), Hasan Ibnu Nu’man sudah digantikan oleh Musa Ibnu
Nushair.Perkembangan Peradaban Islam di Spanyol yaitu ketika Islam masuk di
Spanyol hingga sebelum jatuhnya kerajaan Islam terakhir di sana, Islam memainkan
peranan yang sangat besar saat itu hingga berlangsung lebih dari tujuh setengah abad.
Sejarah umat Islam di Spanyol itu dapat dibagi menjadi enam periode. Sebab
runtuhnya peradaban di Spanyol yaitu Perpecahan dan perebutan kekuasaan yang
mana Islam hanya berkuasa di Granada di bawah dinasti bani Ahmar, karena seluruh
wilayah Spanyol telah direbut kembali oleh pasukan Kristen. Ketidakmampuan
penguasa dan khalifah memelihara stabilitas politik dan pemerintahahn menjadikan
para penguasa di tingkat wilayah seperti propinsi, mulai tidak percaya pada kekuasaan
khalifah dan mengambil sikap melepaskan diri dari kekhalifahan yang berpusat di
Cordova, akibatnya berdirilah dinasti-dinasti kecil yang dikenal dengan Muluk al
Tawaif ataureyes de taifas. Munculnyadinasti-dinastikecil yang mana
disintegrasikekuatan Islam di Spanyoldenganmunculnyadinasti-
dinastikecilmerupakan salah satupenyebabkemunduran dan kehancuran Islam di
Spanyol. Selain itu, keadaanekonomi juga dapatmenentukanmajumundurnyasuatu
negara. Di paruhkedua masa Islam di Spanyolpembangunankota dan
pengembanganilmupengetahuansangatgencar dan serius,
sehinggalalaimembinaperekonomian.
B. SARAN
Dengan mengetahui sejarah peradaban islam hingga kemunduran islam di
Spanyol tersebut, hendaklah kita lebih bersyukur bahwa kita dilahirkan sebagai orang
islam dan sebisa mungkin memperdalam ilmu tentang sejarah peradaban islam yang
berkembang pada zaman dahulu. Dan kami berharap semoga makalah ini bisa

14
bermanfaat bagi pemakalah maupun bagi para pembaca di masa yang akan datang
yang berbekal dengan pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA

15
Badri Yatim, 2008. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Firdaus, 2009. Islam di Spanyol: Kemunduran dan Kehancuran. Jurnal el-Harakah
Hamka, 2005. Sejarah Umat Islam, Singapore: Pustaka Nasional PTE LTD.
Jurji Zaidan, Tarikh al-Tamaddun al-Islami, Juz III, Kairo: Dar al-Hilal.
K. Bertens, 1986. Ringkasan Sejarah Filsafat. Yogyakarta: Kanisius
Mubarok, Jaih, 2004. Sejarah Peradaban Islam, Bandung: Pustaka Bani Quraisy.
Philip K Hitti, 1970.History of the Arabs, London: Macmillan Press.
Romdloni.Analisis Runtuhnya Islam di Spanyol. Makalah.
Ubadah, 2008. Peradaban Islam di Spanyol dan Pengaruhnya Terhadap Peradaban Barat. Jurnal
Hunafa Vol 5,No.2, Agustus.
Yoyo Hambali. 2016. Sejarah Sosial dan Intelektual Masyarakat Muslim Andalusia dan Kontribusinya bagi
Peradaban Dunia.

16

Anda mungkin juga menyukai