Kelas : 2c
Nim. : P1337421019127
Nyeri kepala pada pasien hipertensi disebabkan oleh kerusakan vaskuler pada seluruh
pembuluh perifer. Perubahan arteri kecil dan arteola menyababkkan penyumbatan pembuluh
darah, yang mengakibatkan aliran darah akan terganggu. Sehingga suplai oksigen akan
menurun dan peningkatan karbondioksida kemudian terjadi metabolisme anaerob di dalam
tubuh mengakibatkan peningkatkan asam laktat dan menstimulasi peka nyeri kapiler pada
otak (Price & Wilson, 2006, hlm.583). Menurut Kowalak, Welsh, dan Mayer (2012, hlm.180)
nyeri kepala disebabkan kerak pada pembuluh darah atau aterosklerosis sehingga elastisitas
kelenturan pada pembuluh darah menurun. Aterosklerosis tersebut menyebabkan spasme
pada pembuluh darah (arteri), sumbatan dan penurunan O2 (oksigen) yang akan berujung
pada nyeri kepala atau distensi dari struktur di kepala atau leher .
Resistensi perifer yang meningkat dan volume darah yang lebih besar menyebabkan tekanan
lebih lanjut pada jantung dan mempercepat proses kerusakan miokardium. Vasokonstriksi
dan retensi cairan menghasilkan peningkatan tekanan hidrostatik di kapiler. Ini menggeser
keseimbangan kekuatan yang mendukung pembentukan cairan interstisial karena tekanan
yang meningkat memaksa cairan tambahan keluar dari darah, ke dalam jaringan. Hal ini
menyebabkan edema (penumpukan cairan) di jaringan.
Sesak nafas merupakan salah satu gejala pada penderita gagal jantung kiri. Peningkatan
tekanan atrium kiri akan meningkatkan tekanan vena pulmonalis dan menyebabkan kongesti
paru dan akhirnya edema alveolar & mengakibatkan sesak nafas.
Pada gagal jantung sisi kiri, edema dapat terjadi di paru-paru - ini disebut edema paru
kardiogenik. Hal ini mengurangi kapasitas cadangan untuk ventilasi, menyebabkan paru-paru
menjadi kaku dan mengurangi efisiensi pertukaran gas dengan meningkatkan jarak antara
udara dan darah. Konsekuensi dari hal ini adalah dispnea (sesak napas)
Meskipun gagal jantung sisi kiri akan menurunkan curah jantung ke sirkulasi sistemik, gejala
awal sering muncul karena efek pada sirkulasi paru. Pada disfungsi sistolik, fraksi ejeksi
menurun, meninggalkan volume darah yang meningkat secara abnormal di ventrikel kiri.
Pada disfungsi diastolik, tekanan ventrikel akhir diastolik akan tinggi. Peningkatan volume
atau tekanan ini kembali ke atrium kiri dan kemudian ke vena pulmonalis. Peningkatan
volume atau tekanan pada vena pulmonalis mengganggu drainase normal alveoli dan
menyebabkan aliran cairan dari kapiler ke parenkim paru, menyebabkan edema paru. Ini
mengganggu pertukaran gas. Jadi, gagal jantung sisi kiri sering muncul dengan gejala
pernapasan: sesak napas, ortopnea, dan dispnea nokturnal paroksismal.
Pada penderita gagal jantung, jantung tidak mampu memberikan asupan sesuai dengan
kebutuhan sehingga penderita cepat lelah.
Gagal jantung sistolik yang utama berkaitan dengan curah jantung yang tidak adekuat dengan
kelelahan, kelemahan, berkurangnya toleransi terhadap dan gejala lain dari hipoperfusi.
Disfungsi sistolik: kegagalan fungsi pompa ventrikel sehingga terjadi pembesaran ruang
jantung. Ventrikel kiri tidak mampu menghasilkan kekuatan yang cukup untuk memompakan
darah ke aorta sehingga tidak dapat terjadi peredaran darah yang mengandung nutrisi dan
oksigen ke seluruh tubuh. Menyebabkan produksi asam laktat meningkat dan menyebabkan
kelemahan dan keletihan otot.
Pada gagal jantung terjadi mekanisme kompensasi Frank Starling. Gagal jantung yang
disebabkan oleh penurunan fungsi ventrikel kiri menyebabkan isi sekuncup (stroke volume)
menurun dibandingkan jantung normal. Penurunan isi sekuncup menyebabkan pengosongan
ventrikel menjadi tidak adekuat; akhirnya volume darah yang terakumulasi di ventrikel
selama fase diastolik menjadi lebih banyak dibandingkan keadaan normal. Mekanisme Frank-
Starling menyebabkan peningkatan peregangan miofiber sehingga dapat menginduksi isi
sekuncup pada kontraksi berikutnya, sehingga dapat membantu pengosongan ventrikel kiri
dan meningkatkan curah jantung (cardiac output). Kompensasi ini memiliki keterbatasan.
Pada kasus gagal jantung berat dengan depresi kontraktilitas, curah jantung akan menurun,
lalu terjadi peningkatan end-diastolic volume dan end-diastolic pressure(yang akan
ditransmisikan secara retrograd ke atrium kiri, vena pulmoner dan kapiler) sehingga dapat
menyebabkan kongesti pulmoner.
6. Bagaimana mekanisme terjadinya edema pulmonal pada pasien gagal jantung?
7. Farmakologi
A. Kromotropik
B. Dromotropik
C. Inotropik
Inotropik adalah obat jantung yang memengaruhi kontraksi jantung. Secara medis, mereka
disebut sebagai inotrop. Mereka membantu mengubah kekuatan kontraksi jantung. Ada dua
jenis obat inotropik: inotrop positif dan inotrop negatif.
• Inotropik positif memperkuat kekuatan detak jantung. Inotrop positif membantu memompa
lebih banyak darah dalam beberapa ketukan. Oleh karena itu, obat ini diberikan kepada
pasien dengan gagal jantung kongestif atau kardiomiopati. Obat inotropik positif bekerja
dengan meningkatkan kontraksi otot jantung (miokardium) dan digunakan untuk gagal
jantung, yaitu keadaan di mana jantung gagal untuk memompa darah dalam volume yang
dibutuhkan tubuh. Keadaan tersebut terjadi karena jantung bekerja terlalu berat atau karena
suatu hal otot jantung menjadi lemah. Beban yang berat dapat disebabkan oleh kebocoran
katup jantung, kekakuan katup, atau kelainan sejak lahir di mana sekat jantung tidak
terbentuk dengan sempurna.
Lift-sided failure
Dispnea on exertion
Paroxysmal nocturnal dyspnea
Orthopnea
Tacipnea
Cough
Hemoptysis
Pulmonary rales/edema
S3 gallop, pleural effusion
Cheyne-stroke respiration
Right-sided failure
Abdominal pain
Anorexia
Nausea
Bloating
Constipation .
Ascites
Peripheral edema
Jugular venous distention
Hepatomegaly
Hepatojugular reflux
General symtoms
Fatigue
Weakness
Nocturia
CNS symptoms
Tachycardia
Pailor
Digital cyanosis
Cardiomegaly
Pemantauan konsentrasi terutama bila digunakan kombinasi 3 obat bersama diuretic dan
angiotensin 1 ACE, yang akan menyebabkan retensi Ka
- Pemantauan Hemodinamik
Ditemukan dua jenis obat dromotropik yaitu obat dromotropik positif dan obat dromotropik
negatif. Tipe pertama meningkatkan kecepatan konduksi sedangkan tipe kedua mengurangi
kecepatan konduksi.
Contoh :
9. Diet makan harian DASH adalah diet yang berfokus pada pengurangan konsumsi garam
serta lemak jenuh, dan juga meningkatkan konsumsi makanan dengan kadar kalium, kalsium,
magnesium, serta serat yang tinggi. Studi terbaru menunjukkan bahwa tekanan darah dapat
diturunkan dengan mengikuti diet makan harian DASH (Dietary Approaches to Stop
Hypertension). DASH adalah pendekatan diet untuk menghentikan hipertensi. DASH diet ini
memiliki dua pokok, yaitu:
1. Mengurangi makanan dengan garam dan lemak jenuh, seperti makanan yang
digoreng, daging, dan unggas.
2. Meningkatkan asupan makanan yang mengandung magnesium, kalium, kalsium, dan
serat yang tinggi, seperti makanan yang fresh, buah, dan sayuran.
Dalam buku Your Guide to Lowering Your Blood Pressure with DASH : DASH
Eating Plan yang diterbitkan oleh U.S Department of Health and Human Service, para
ilmuwan yang didukung oleh National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI)
melakukan dua studi utama. Studi mereka menunjukkan bahwa tekanan darah dapat
berkurang dengan diet makan harian DASH. Diet makan harian DASH ini menekankan
pada buah, sayuran, susu bebas lemak/rendah lemak, biji-bijian, kacang-kacangan, dan
membatasi lemak jenuh, kolesterol, daging merah dan olahan, permen, gula tambahan,
pemanis minuman buatan. Dimana diet ini secara luas direkomendasikan oleh
International Diabetes dan Heart Association Guidelines (Chiavaroli et al., 2019).
Pada sebuah studi lainnya, dikatakan juga bahwa diet makan harian DASH
(Dietary Approaches to Stop Hypertension), yang tinggi dalam buah, sayuran, dan
makanan rendah lemak, secara signifikan menurunkan tekanan darah serta lipoprotein
densitas rendah (LDL) dan kolesterol lipoprotein densitas tinggi (HDL) (Chiu, 2015).
Daily Nutrient Goals yang Digunakan dalam Studi DASH
(untuk total 2.100 kalori)
Lemak total 27% kalori Sodium 2.300 mg
Lemak jenuh 6% kalori Potassium 4.700 mg
Protein 18% kalori Kalsium 1.250 mg
Karbohidrat 55% kalori Magnesium 500 mg
Kolestrol 150 mg Serat 30 gr
Diet makan harian DASH mengikuti pedoman jantung sehat dalam membatasi
lemak jenuh dan kolesterol. Diet makan harian DASH termasuk rencana makan yang
kaya nutrisi sehingga memenuhi persyaratan nutrisi lain seperti yang direkomendasikan
oleh Institute of Medicine.
Panduan diet yang tertera dalam buku Your Guide to Lowering Your Blood Pressure
with DASH : DASH Eating Plan yang diterbitkan oleh U.S Department of Health and
Human Service
Jenis makanan Takaran saji per hari Porsi satu kali penyajian
Gandum 6-8 1 potong roti
1 ons sereal kering
½ cangkir nasi matang,
pasta, atau sereal
Sayu-mayur 4-5 1 cangkir sayuran berdaun
mentah
½ cangkir sayuran mentah
atau dimasak
½ cangkir jus sayuran
Buah-buahan 4-5 1 buah berukuran sedang
¼ cangkir buah yang
dikeringkan
½ cangkir buah segar/buah
beku/buah kaleng
½ cangkir jus buah
Susu rendah lemak 2-3 1 cangkir susu atau yogurt
Atau susu tanpa lemak 1 ½ ons keju
Dan rpoduk susu lainya