Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Perkembangan yang pesat di perkotaan berdampak pada semakin
berkurangnya lahan pertanian yang ada. Seiring maraknya pembangunan
perekonomian dan pemukiman di wilayah perkotaan, semakin meningkat pula alih
fungsi lahan yang terjadi di perkotaan. Lahan-lahan yang dulunya merupakan lahan
pertanian, berubah menjadi pemukiman penduduk. Dengan semakin menyempitnya
potensi lahan di perkotaan yang bisa dimanfaatkan, maka pemanfaatan pekarangan
merupakan salah satu opsi yang bisa dipilih  untuk mendukung  pembangunan
pertanian di perkotaan. Pemanfaatan pekarangan kemudian sangat erat kaitannya
dengan usaha mencapai ketahanan pangan masyarakat yang dimulai dari skala
yang paling kecil, yaitu skala rumah tangga. Salah satu cara yang bisa digunakan
dalam pemanfaatan pekarangan adalah teknologi budidaya tanaman dengan
metode  aquaponik.
Aquaponik merupakan sebuah alternatif menanam tanaman dan memelihara
ikan dalam satu wadah. Proses dimana tanaman memanfaatkan unsur hara yang
berasal dari kotoran ikan yang apabila dibiarkan di dalam kolam akan menjadi racun
bagi ikannya. Lalu tanaman akan berfungsi sebagai filter vegetasi yang akan
mengurai zat racun tersebut menjadi zat yang tidak berbahaya bagi ikan, dan suplai
oksigen pada air yang digunakan untuk memelihara ikan. Dengan siklus ini akan
terjadi siklus saling menguntungkan dan bagi kita yang  mengaplikasikanya tentu
saja akan sangat menguntungkan sekali, karena lahan yang dipakai tidak akan
terlalu luas.
Ikan adalah kunci dalam sistem aquaponik. Ikan menyediakan hampir semua
nutrisi bagi tanaman. Ada berbagai jenis ikan yang dapat digunakan dalam sistem
aquaponik. Jenis ikan ini tergantung pada iklim lokal dan jenis yang tersedia di
pasaran, tetapi yang paling saring digunakan yaitu ikan nila.
Aquaponik tidak hanya baik untuk sayuran hijau. Aquaponik akan
menumbuhkan hampir semua jenis sayuran. Beberapa varietas sayuran buah yang
berkinerja baik adalah; terung (ungu), tomat, cabe, melon dll.
B. Rumusan masalah
1. Jelaskan defensi sistem budidaya Aquaponik
2. Apa manfaat sistem budidaya Aquaponik
3. Bagaimana sistem dalam budidaya Aquaponik
4. Bagaimana alur sistem budidaya Aquaponik

1
5. Apa saja komponen yang dibutuhkan dalam sistem Aquaponik
6. Jelaskan kelebihan dan kekurangan sistem budiddaya aquaponik
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui defensi sistem budidaya Aquaponik
2. Untuk mengetahui manfaat sistem budidaya Aquaponik
3. Untuk mengetahui sistem dalam budidaya Aquaponik
4. Untuk mengetahui alur sistem budidaya Aquaponik
5. Untuk mengetahui komponen yang dibutuhkan dalam sistem Aquaponik
6. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem budiddaya Aquaponik

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian sistem budidaya Aquaponik


Sistem budidaya aquaponik adalah sistem pertanian berkelanjutan yang
mengkombinasikan akuakultur dan hidroponik dalam lingkungan yang bersifat
simbiotik. Dalam akuakultur yang normal, ekskresi dari hewan yang dipelihara akan
terakumulasi di air dan meningkatkan toksisitas air jika tidak dibuang. Dalam
akuaponik, ekskresi hewan diberikan kepada tanaman agar dipecah
menjadi nitrat dan nitrit melalui proses alami, dan dimanfaatkan oleh tanaman sebagai
nutrisi. Air kemudian bersirkulasi kembali ke sistem akuakultur.
Karena sistem hidroponik dan akuakultur sangat beragam bentuknya maka
sistem akuaponik pun menjadi sangat beragam dalam hal ukuran, kerumitan, tipe
makhluk hidup yang ditumbuhkan, dan sebagainya. Akuaponik terdiri dari dua
komponen penting, yaitu bagian hidroponik di mana tanaman tumbuh, dan
bagian akuakultur di mana ikan dipelihara.
 Sedimen dari sistem akuatik seperti kotoran ikan dan pakan yang tidak dimakan
dapat terakumulasi pada sistem pemeliharaan ikan yang tertutup dan tanpa sirkulasi.
Sedimen ini dapat menjadi racun bagi ikan pada konsentrasi tinggi, namun bernutrisi
bagi tumbuhan Selain dua sistem utama di atas, akuaponik dapat memiliki sistem
tambahan seperti biofilter yang menjadi tempat bagi bakteri nitrifikasi untuk mengubah
amonia dari kotoran ikan menjadi nitrat yang dapat digunakan oleh tumbuhan, dan
aerator yang mengirimkan udara ke air agar akar tumbuh dan bernafas.
Berikut ini ialah definisi aquaponik menurut beberapa ahli, antara lain adalah
sebagai berikut;
1. Anonim (1996)
Pengertian aquaponik adalah teknik pemeliharaan secara intensif untuk bisa
memacu pertumbuhan ikan terutama perbaikan manajemen kualitas air, sudah
harus diterapkan mulai dari tahap pemijahan, pemeliharaan larva, pendederan
serta pembesaran.
2. Jangkaru (1998)
Definisi aquaponik adalah pemeliharaan dalam tahap pendederan adalah
fase yang penting untuk menghasilkan benih unggul dibesarkan. Jika benih
berukuran 100 g/ekor hasil pendederan bisa dipindahkan ke kolam pembesaran,
maka benih akan mempunyai laju pertumbuhan yang cepat.

3
3. Anonim (2004)
Arti (Anonim, 2004). adalah satu aktivitas penting untuk memenuhi kebutuhan
pangan dari sektor perikanan. Dalam satu dekade terakhir, produksi perikanan dari
sektor akuakultur dapat mengalami peningkatan sedangkan produksi perikanan
hasil penangkapan (captured fishery) cenderung stagnan bahkan juga mengalami
penurunan.
B. Manfaat sistem budidaya Aquaponik
Beberapa manfaat  dari budidaya dengan sistem aquaponik antara lain adalah :
1) Kotoran ikan dapat dimanfaatkan sebagai sumber pupuk organik yang baik bagi
pertumbuhan tanaman.
2) Produk yang dihasilkan merupakan produk organik karena hanya menggunakan
pupuk dari kotoran ikan yang telah melalui proses biologis.
3) Menghasilkan dua produk sekaligus; yaitu sayur dan ikan, dari satu unit produksi.
4) Dapat menghasilkan sayuran segar dan ikan sebagai sumber protein pada daerah-
daerah kering dan ketersediaan lahan terbatas.
5) Bersifat berkelanjutan dengan perpaduan tanaman dan ikan dan siklus nutrien.
6) Selain untuk aplikasi komersial, aquaponik telah menjadi tempat pembelajaran
yang populer bagi masyarakat maupun siswa-siswa kejuruan perikanan tentang
biosistem terpadu.
7) Populasi tanaman organik yang dapat ditanam 10 kali lipat lebih banyak. Dengan
aquaponik tanaman dapat ditanam dengan kerapatan tinggi dengan sistem
terapung di atas air. Sistem ini mampu menampung hingga 10 kali lipat jumlah
tanaman pada luasan yang sama. Dan setiap akar tanaman selalu mendapat
pasokan air yang kaya akan zat hara. 
8) Pemeliharaan yang mudah, tidak memerlukan penyiangan, terbebas dari hama
tanah dan tidak memerlukan penyiraman.
9) Bila pertumbuhannya baik, tanaman akan tumbuh lebih cepat.
C. Sistem budidaya Aquaponik
Usaha akuaponik dapat dilakukan dengan dua sistem, antara lain:
a. Sistem resirkulasi
Sistem resirkulasi diterapkan dengan memanfaatkan air untuk budidaya ikan
dan sayuran secara daur ulang. Air dalam kolam (budidaya ikan) juga
dimanfaatkan dalam usaha pertanian (sayuran). Sisa atau pembuangan air dari
bertanam sayuran akan masuk kembali ke dalam kolam. Sistem resirkulasi terbagi
dalam dua jenis, yaitu:

4
1) Resirkulasi Terbuka
Resirkulasi terbuka adalah sistem resirkulasi yang dilakukan di tempat
terbuka. Kegiatan usaha akuaponik yang dilakukan di tempat terbuka biasanya
berskala cukup besar. Sistem ini memanfaatkan kolam ikan sebagai tempat
budidaya sayuran dengan media pot. Pada sistem ini, pemilik harus
memperhatikan faktor alam. Faktor alam yang dimaksud adalah panas
matahari dan curah hujan.
2) Resirkulasi Tertutup
Resirkulasi tertutup adalah sistem resirkulasi yang dilakukan di tempat
tertutup, misalnya memanfaatkan akuarium di dalam rumah. Pada ruangan
tertutup, ruang sirkulasi sinar matahari harus tetap ada, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Secara tidak langsung dapat
memanfaatkan sumber cahaya lain, seperti lampu TL. Sayuran dalam ruang
tertutup, tetap membutuhkan cahaya untuk melakukan proses fotosintesis.
Sistem Satu Media
b. Sistem satu media
Sistem ini hanya memanfaatkan media air yang ada. Media tanaman sayuran
di tempatkan ke dalam media air (kolam) budidaya ikan. Sayuran dapat langsung
memanfaatkan air kolam dan harus menggunakan media tanam yang tidak
menyebabkan air keruh. Media yang menyebabkan air keruh dapat menimbulkan
masalah bagi ikan. Media tanam yang digunakan juga harus kuat dan tidak mudah
rusak atau membusuk.
D. Alur sistem budidaya Aquaponik
Pada dasarnya, aquaponik merupakan kombinasi antara hidroponik dengan
budidaya hewan dengan air atau aquakultur.Hewan yang dimaksud dalam budidaya
ini tak lain dan tak bukan adalah ikan.Menggunakan teknik ini,dimungkinkan untuk
memelihara atau mengembangkan tanaman serta ikan secara bersamaan, dalam satu
tempat serta satu waktu.
Adapun alur dalam sistem aquaponik yaitu :
1. Dalam proses aquaponik ini terjadi simbiosis mutualisme.
2. Tanaman mendapatkan sumber makanan dari limbah kotoran ikan.
3. Sementara itu ikan mendapat air sebagai tempat hidup dari air setelah dimurnikan
oleh tanaman.Jadi tak perlu repot-repot membeli pakan dan nutrisi untuk keduanya.

5
4. Jika dijabarkan siklusnya, dalam proses aquakultur, ada sisa pakan yang dihasilkan
ikan dalam bentuk feses yang terakumulasi di dalam air.
5. Feses dengan kandungan nitrat dan amonia ini bersifat toksin atau beracun bagi
ikan, namun sebenarnya kaya nutrisi jika dijadikan sumber hara bagi tanaman.
6. Pada saat nitrat telah terserap oleh tanaman sebagai bahan makanan, di waktu
yang sama tanaman menyuling air dari bahan berbahaya yang kemudian kembali
ke kolam ikan.
E. Komponen dalam sistem bdidaya Aquaponik
Untuk membuat budidaya dengan sistem ini, yang Anda butuhkan adalah
beberapa komponen sebagai berikut :
a) Kolam atau tangki pemeliharaan ikan.
b) Unit penangkap dan pemisahan limbah padat (sisa pakan dan feses).
c) Bio filter aquaponik, sebagai media tumbuh bakteri nitrifikasi dan mengonversi
amonia menjadi nitrat, yang dapat digunakan oleh tanaman.
d) Subsistem hidroponik, yakni bagian dari sistem di mana tanaman tumbuh dengan
menyerap kelebihan hara dari air.
e) Sump, titik terendah dalam sistem. Tempat air mengalir ke dan dari, yang dipompa
kembali ke tangki pemeliharaan.
Adapun beberapa contoh bentuk desain sistem budiadaya Aquaponik yaitu:

6
F. Kelebihan dan kekurangan sistem budidaya Aquaponik
1. Kelebihan
a) Dapat diadaptasi sesuai dengan kebutuhan
Penggunaan aquaponik dapat disesuaikan dengan kebutuhan baik
tananan dan lahan yang tersedia. Pada penggunaan lahan yang sempit dan
kita ingin menghasilkan tanaman yang lebih banyak maka kita dapat
menerapkan sistem tanam vertikal dan apabila menanam tanaman yang
melebar seperti tanaman tomat kita dapat menanamnya secara vertikal.
b) Lebih hemat air
Air yang digunakan untuk aquaponik selalu diputar dan
berkesinambungan sehingga tidak ada air yang akan terbuang secara sia sia.
Air akan berkurang pada saat terjadi penguapan atau terserap oleh tanaman
nantinya akan ditambahkan air. Penanbahan air tidak banyak dilakukan jadi
meskipun ada penambahan air tetap saja lebih hemat bila dibandingkan
dengan pertanian konvensional.
c) Dapat menghasilkan dua produk sealigus dalam satu kali proses produksi
Saling sinergi antara kegiatan pertanian dan budidaya ikan dalam satu
proses produksi yang saling terkait membuat aquapinik dapat menghasilkan
produk pertanian dan perikanan sekaligus. Hal ini akan sangat menguntungkan
karena hasil yang diperoleh juga dobel.
d) Menghemat lahan
Dalam aquaponik kita dapat menempatkan budidaya pertanian di atas
kolam ikan sehingga dapat menghemat lahan. Pada proses budidaya
konvensional lahan yang sedang digunakan untuk produksi pertanian tidak
akan bisa digunakan untuk memelihara ikan dan sebaliknya. Sistem aquaponik

7
sangat cocok diterapkan di wilayah perkotaan yang padat penduduk maupun di
pedesaan yang masih banyak lahan kosong. Pada wilayah perkotaan biasanya
untuk melakukan usaha budidaya akan terbentur masalah lahan. Menggunaan
sistem aquaponik akan sangat menghemat lahan karena penataan tanaman
dapat ditempatkan diatas kolam baik secara horizontal maupun vertikal.
e) Produk pertanian yang dihasilkan berupa organik
Hasil dari ikan berupa kotoran organik yang nantinya akan di salurkan
menuju tempat bididaya pertanian sehingga tanaman akan memperoleh suplay
nutrisi atau pupuk dari kotoran ikan yang organik sehingga hasil pertanian juga
berupa tanaman organik. Tananam organik sangat bagus bagi kesehatan
manusia sehingga akan banyak masyarakat yang membutuhkan dan akan
membuat harga tanaman juga menjadi lebih tinggi.
2. Kekurangan sistem budidaya Aquaponik
a. Biaya pembuatan sistem lebih mahal
Banyaknya peralatan yang perlu dibeli membuat sistem aquaponik
menjadi mahal, karena peralatan yang digunakan tidak mudah untuk dibuat
sendiri. Untuk membuat kolam membutuhkan biaya yang cukup besar apalagi
kolam dibuat dari bahan yang bermutu tinggi.
b. Tergantung dengan ketersediaan listrik
Untuk mengoprasikan sistem aquaponik tidak akan berjalam begitusaja
tanpa ada penggeraknya. untuk menggerakkan air dalam sistem digunakan
pompa untuk mengalirkan air dari kolam ke media tanam, pompa
menggunakan listrik sebagai sumber energinya jadi apabila terjadi hambatan
dengan sumber listrik maka sistem akan terganggu bahkan tidak jalan.
c. Membutuhkan skil khusus
Untuk mengopsasikan memerlukan sistem aquaponik tidak bisa
sembarangan karena apabila salah maka kehidupan ikan maupun tanaman
akan terganggu. Sehingga untuk mengoprasikannya diperlukan keahlian
khusus agar diperoleh hasil maksimal.
d. Membutuhkan perawatan extra
Budidaya sistem aquaponik tergolong dalam bididaya intensif sehingga
diperlukan perawatan ekstra agar pertumbuhan ikan dan tanaman sama
sama baik.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Akuaponik merupakan kombinasi sistem akuakultur dan hidroponik yang saling
menguntungkan. Akuakultur merupakan budidaya ikan, sedangkan hidroponik dapat
diartikan memberdayakan air. 24 Memelihara ikan dalam suatu wadah,
menghasilkan air yang terkontaminasi dengan amonia yang jika terlalu pekat bisa
meracuni ikan, tetapi ketika dikombinasikan dengan hidroponik, amonia dalam air
limbah perikanan tersebut diubah menjadi nitrit dan nitrat oleh mikrobia yang ada
dalam media hidroponik, kemudian diserap oleh tanaman sebagai hara. Tanaman
akan tumbuh subur, sementara air sisanya menjadi lebih aman bagi ikan karena
tanaman dan medianya berfungsi sebagai penyaring air. Adapun sistem yang
digunakan yaitu sistem resirkulasi dan sistem satu media.
Adapun keunggulan sistem akuaponik dengan sistem perikanan konvensional,
antara lain :
1. Hemat air
2. Hemat lahan
3. Dapat diadaptasi sesuai dengan kebutuhan
4. Produk pertanian yang dihasilkan berupa organik
5. Dapat menghasilkan dua produk sealigus dalam satu kali proses produksi
Adapun kekurangannya yaitu :
1. Biaya pembuatan sistem lebih mahal
2. Tergantung dengan ketersediaan listrik
3. Membutuhkan skil khusus
4. Membutuhkan perawatan extra

9
DAFTAR PUSTAKA

Dosen pertanian . Pengertian Aquaponik (online)

https://dosenpertanian.com/pengertian-aquaponik/

Gutub Tani, 2017. Kelebihan dan Kekurangan Sistem

https://guyubtani.blogspot.com/2017/06/kelebihan-dah-kekurangan-sistem.html

Pertania pontianak. Sistem budidaya Aquaponik (online)

https://pertanian.pontianakkota.go.id/artikel/49-sistem-budidaya-aquaponik.html

Raden Intan. Skripsi Lengkap (online)

http://repository.radenintan.ac.id/3227/1/SKRIPSI_LENGKAP.pdf

Wikipedia. Akuaponik (online)

https://id.wikipedia.org/wiki/Akuaponik

10

Anda mungkin juga menyukai