Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Judul Penelitian


Penelitian ini berjudul “Pengaruh Persepsi Kemudahan dan Persepsi Kebermanfaatan
Terhadap Minat Pengguna E-Banking”

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan Masalah pada penelitian ini adalah “Apakah persepsi kemudahan dan persepsi
kebermanfaatan berpengaruh terhadap minat pengguna E-Banking ?”

1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh minat pengguna e-banking
terhadap persepsi kemudahan dan persepsi kebermanfaatan.

1.4 Hipotesis dan Statistik

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ho : Persepsi kemudahan dan persepsi kebermanfaatan tidak berpengaruh terhadap minat


pengguna e-banking
Ha : Persepsi kemudahan dan persepsi kebermanfaatan berpengaruh terhadap minat
pengguna e-banking
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Persepsi Kemudahan

Persepsi Kemudahan Penggunaan merupakan tingkatan dimana seseorang percaya bahwa


teknologi mudah untuk dipahami. Definisi tersebut juga didukung oleh Arief Wibowo (2006)
yang menyatakan bahwa persepsi tentang kemudahan penggunaan sebuah teknologi
didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa teknologi tersebut dapat
dengan mudah dipahami dan digunakan.

Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa kemudahan penggunaan mampu


mengurangi usaha seseorang baik waktu maupun tenaga untuk mempelajari sistem atau
teknologi karena individu yakin bahwa sistem atau teknologi tersebut mudah untuk dipahami.

Intensitas penggunaan dan interaksi antara pengguna (user) dengan sistem juga dapat
menunjukkan kemudahan penggunaan. Sistem yang lebih sering digunakan menunjukkan
bahwa sistem tersebut lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan dan lebih mudah digunakan
oleh penggunanya (Goodwin dan Silver dalam Adam et al., 1992: 229).

Venkatesh dan Davis (2000: 201) membagi dimensi Persepsi Kemudahan Penggunaan
menjadi berikut:
1. Interaksi individu dengan sistem jelas dan mudah dimengerti (clear and understandable).
2. Tidak dibutuhkan banyak usaha untuk berinteraksi dengan sistem tersebut (does not
require a lot of mental effort).
3. Sistem mudah digunakan (easy to use).
4. Mudah mengoperasikan sistem sesuai dengan apa yang ingin individu kerjakan (easy to
get the system to do what he/she wants to do).
2.2 Persepsi Kebermanfaatan

Persepsi Kebermanfaatan adalah suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa suatu
penggunaan teknologi tertentu akan meningkatkan prestasi kerja orang tersebut (Davis 1989:
320). Adamson dan Shine (2003) mendefinisikan Persepsi Kebermanfaatan sebagai konstruk
kepercayaan seseorang bahwa penggunaan sebuah teknologi tertentu akan mampu
meningkatkan kinerja mereka. Dari dua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Persepsi
Kebermanfaatan sistem berkaitan dengan produktifitas dan efektifitas sistem dari kegunaan
dalam tugas secara menyeluruh untuk meningkatkan kinerja orang yang menggunakan sistem
tersebut. Venkatesh dan Morris (2003) menyatakan bahwa terdapat pengaruh penting
manfaat dalam pemahaman respon individual dalam teknologi informasi.

Venkatesh dan Davis (2000: 201) membagi dimensi Persepsi Kebermafaatan menjadi
berikut:
a. Penggunaan sistem mampu meningkatkan kinerja individu (improves job performance).
b. Penggunaan sistem mampu menambah tingkat produktifitas individu (increases
productivity).
c. Penggunaan sistem mampu meningkatkan efektifitas kinerja individu (enhances
effectiveness).
d. Penggunaan sistem bermanfaat bagi individu (the system is useful).

Adamson dan Shine (2003) menyebutkan bahwa hasil riset-riset empiris menunjukkan
bahwa, Persepsi Kebermanfaatan merupakan faktor yang cukup kuat mempengaruhi
penerimaan, adopsi dan penggunaan sistem oleh pengguna. Penelitian-penelitian sebelumnya
juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara Persepsi Kebermanfaatan
dengan penggunaan layanan online banking. Seperti pada penelitian Diah Wiliarni (2009)
yang menyatakan bahwa Persepsi Kebermanfaatan dan Keamanan dan Privasi merupakan
faktor-faktor yang mempunyai pengaruh besar daripada faktor lainnya dalam penggunaan
jasa online banking.
2.3 Minat Penggunaan E-Banking
2.3.1 Minat Berprilaku
Menurut Jogiyanto (2007: 116), Minat perilaku (behavioralintention) adalah
keinginan (Minat) seseorang untuk melakukan suatu perilaku tertentu. Ini berarti
bahwa Minat seseorang untuk melakukan perilaku diprediksi oleh sikapnya
terhadap perilakunya dan bagaimana dia berpikir orang lain akan menilainya jika
dia melakukan perilaku tersebut.

Menurut Kinanti (2013), Minat adalah kecenderungan jiwa yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas atau kegiatan. Jadi seseorang
yang berminat terhadap suatu aktivitas dan memperhatikan aktivitas itu pasti
dilandasi dengan rasa senang dan apabila timbul rasa senang, maka seseorang akan
secara konsisten menggunakannya di masa yang akan datang.

Menurut Sudarsono dalam Smadi (2012), faktor-faktor yang menimbulkan Minat


dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Faktor kebutuhan dari dalam. Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang
berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan.

2. Faktor motif sosial, timbulnya Minat dalam diri seseorang dapat didorong oleh
motif sosial yaitu kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, penghargaan dari
lingkungan dimana ia berada.

3. Faktor emosional. Faktor ini merupakan ukuran intensitas seseorang dalam


menaruh perhatian terhadap sesuatu kegiatan atau objek tertentu.
2.3.2 E-Bnaking
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005) E-Banking dapat didefinisikan
sebagai jasa dan produk bank secara langsung kepada nasabah melalui elektronik,
saluran komunikasi interaktif. E-Banking meliputi sistem yang memungkinkan
nasabah bank, baik individu ataupun bisnis untuk megakses rekening, melakukan
transaksi bisnis, atau mendapatkan informasi produk dan jasa bank melalui jaringan
pribadi atau publik, termasuk internet.

Berikut adalah beberapa saluran E-Banking yang telah diterapkan bank-bank di


Indonesia : (www.bi.go.id)
1. Internet Banking, ini termasuk saluran terbaru E-Banking yang memungkinkan
nasabah melakukan transaksi via internet dengan menggunakan komputer/PC
maupun smartphone yang ada sekarang. Fitur transaksi yang dapat dilakukan
yaitu informasi jasa/produk bank, informasi saldo rekening, transaksi pemindah
bukuan antar rekening, pembayaran (kartu kredit, listrik, dan telepon),
pembelian (voucher dan tiket), dan transfer ke bank lain.

2. SMS/m-Banking, saluran ini pada dasarnya evolusi lebih lanjut dari Phone
Banking, yang memungkinkan nasabah untuk bertransaksi via HP dengan
perintah SMS. Fitur transaksi yang dapat dilakukan yaitu 17 informasi saldo
rekening, pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (kartu kredit, listrik,
dan telepon), dan pembelian voucher. Untuk transaksi lainnya pada dasarnya
dapat pula dilakukan, namun tergantung pada akses yang dapat diberikan bank.
3. ATM, Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri, ini adalah
saluran E-Banking paling populer yang kita kenal. Fitur tradisional ATM adalah
untuk mengetahui informasi saldo dan melakukan penarikan tunai. Dalam
perkembangannya, fitur semakin bertambah yang memungkinkan untuk
melakukan pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (kartu kredit, listrik,
dan telepon), pembelian (voucher dan tiket), dan yang terkini transfer ke bank
lain (dalam satu switching jaringan ATM). Selain bertransaksi melalui mesin
ATM, kartu ATM dapat pula digunakan untuk berbelanja di tempat
perbelanjaan, berfungsi sebagai kartu debit.

Dari pengertian di atas, maka Minat Bertransaksi Menggunakan E-Banking dapat


didefinisikan sebagai keinginan atau rasa ketertarikan seseorang untuk lebih
memperhatikan dan atau menggunakan teknologi internet, handphone, mesin ATM yang
disediakan bank-bank dan PC/laptop dengan mengakses layanan E-Banking yang
ditawarkan pihak bank tanpa perlu berlama-lama mengantri di bank.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Ardiyansyah
(2015), Penelitian Deskriptif merupakan proses pemecahan masalah yang sistematis dengan
menggambarkan suatu penelitian sesuai dengan kenyataannya tanpa subjektivitas. Pendekatan
kuantitatif mengacu pada data penelitian yang berbentuk angka.

3.2 Metode Pengumpulan Data


Menurut jenis penelitian, metode yang digunakan adalah penelitian survey, dimana
penelitian survey menurut Singarimbun (2006:3), penelitian survey adalah penelitian
yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat
pengumpul yang pokok.

3.3 Metode Analisis Data


Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu dengan cara menyusun data-
data yang diperoleh untuk menghasilkan informasi yang berkaitan dengan objek penelitian.
Proses tersebut terdiri atas: Pengumpulan data (data collecton), Reduksi data (Data
Reduction), Penyajian data (Data Display), dan Pemaparan dan penegasan kesimpulan.
Dalam analisis data dilakukan beberapa pengujian data, yakni: 1) Statistik Deskriptif, 2) Uji
Kualitas Data, 3) Uji Asumsi Klasik, 4) Uji Statistik Inferensial, dan 5) Analisis Path.
BAB IV
HASIL ANALISIS

4.1 Uji Kualitas Data


4.1.1 Uji Reliable
Variabe Independen 1

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

,806 ,805 5

Alpha 0,806 > 0,5 maka data ini reliable

Variabel Independen 2

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

,758 ,760 5

Alpha 0,758 > 0,5 maka data ini reliable

Variabel Dependen
Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

,652 ,656 5

Alpha 0,652 > 0,5 maka data ini reliable


4.1.2 Uji Validitas

Variabel Independen 1

Correlations

X11 X12 X13 X14 X15


** * *
X11 Pearson Correlation 1 ,462 ,304 ,305 ,264

Sig. (2-tailed) ,001 ,033 ,033 ,067

N 49 49 49 49 49
** * **
X12 Pearson Correlation ,462 1 ,313 ,543 ,501**
Sig. (2-tailed) ,001 ,029 ,000 ,000
N 49 49 49 49 49
* * **
X13 Pearson Correlation ,304 ,313 1 ,593 ,527**
Sig. (2-tailed) ,033 ,029 ,000 ,000
N 49 49 49 49 49
* ** **
X14 Pearson Correlation ,305 ,543 ,593 1 ,706**
Sig. (2-tailed) ,033 ,000 ,000 ,000
N 49 49 49 49 49
X15 Pearson Correlation ,264 ,501** ,527** ,706** 1

Sig. (2-tailed) ,067 ,000 ,000 ,000

N 49 49 49 49 49

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Dikarenakan persebaran variabel independen X1 data sig < 0,05 maka data ini valid
Variabel Independen 2

Correlations

X21 X22 X23 X24 X25

X21 Pearson Correlation 1 ,538** ,346* ,070 ,327*

Sig. (2-tailed) ,000 ,015 ,741 ,022

N 49 49 49 25 49
X22 Pearson Correlation ,538** 1 ,375** ,337 ,327*
Sig. (2-tailed) ,000 ,008 ,099 ,022
N 49 49 49 25 49
X23 Pearson Correlation ,346* ,375** 1 ,809** ,398**
Sig. (2-tailed) ,015 ,008 ,000 ,005
N 49 49 49 25 49
**
X24 Pearson Correlation ,070 ,337 ,809 1 ,425*
Sig. (2-tailed) ,741 ,099 ,000 ,034
N 25 25 25 25 25
* * ** *
X25 Pearson Correlation ,327 ,327 ,398 ,425 1

Sig. (2-tailed) ,022 ,022 ,005 ,034

N 49 49 49 25 49

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Dikarenakan persebaran variabel independen data X2 sig < 0,05 maka data ini valid
Variabel Dependen

Correlations

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5

Y1 Pearson Correlation 1 ,621** ,223 ,299* ,327*

Sig. (2-tailed) ,000 ,123 ,037 ,022

N 49 49 49 49 49
** *
Y2 Pearson Correlation ,621 1 ,314 ,199 ,217
Sig. (2-tailed) ,000 ,028 ,170 ,134
N 49 49 49 49 49
Y3 Pearson Correlation ,223 ,314* 1 ,226 ,036
Sig. (2-tailed) ,123 ,028 ,118 ,806
N 49 49 49 49 49
Y4 Pearson Correlation ,299* ,199 ,226 1 ,300*
Sig. (2-tailed) ,037 ,170 ,118 ,036
N 49 49 49 49 49
* *
Y5 Pearson Correlation ,327 ,217 ,036 ,300 1

Sig. (2-tailed) ,022 ,134 ,806 ,036

N 49 49 49 49 49

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Dikarenakan persebaran data dpenden sig < 0,05 maka data valid
4.2 Uji Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

X11 49 1 2 1,45 ,503


X12 49 1 3 1,59 ,537
X13 49 1 3 1,94 ,592
X14 49 1 3 1,84 ,624
X15 49 1 4 2,14 ,764
X21 49 1 3 1,61 ,533
X22 49 1 3 1,55 ,542
X23 49 1 3 1,84 ,553
X24 25 1 3 2,04 ,611
X25 49 1 3 1,69 ,619
Y1 49 1 3 1,80 ,539
Y2 49 1 3 1,92 ,571
Y3 49 1 4 2,37 ,636
Y4 49 1 3 1,69 ,508
Y5 49 1 2 1,69 ,466
Valid N (listwise) 25
4.3 Uji Asumsi Klasik
4.3.1 Uji Normalitas Data

Dengan melihat tampilan histogram dan grafik normal P-Plot dapat disimpulkan bahwa
grafik histogram memberikan pola distribusi normal. Sedangkan pada grafik normal P-
Plot, titik-titik mnyebar disekitar garis diagonal yang berarti data tersebut berdistribusi
normal

4.3.2 Uji Heteroskedasitas


1. Model yang baik didapatkan jika tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti
mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya melebar
kemudian menyempit.

2. Dari data yang ada terlihat data menyebar dan tidak membentuk pola tertentu,
sehingga model ini dapat dikatakan baik.

4.3.3 Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 ,587a ,344 ,316 1,46314 1,934

a. Predictors: (Constant), TotalX2, TotalX1


b. Dependent Variable: TotalY

Tabel Durbin-Watson menunjukkan bahwa nilai Du = 1,625 dan nilai Du = 1,456.


Sedangkan nilai Durbin-Watson = 1,934 dan nilai 4-Du = 2,374.

Du < Dw < 4-du


1,6257 < 1,934 < 2,374, maka data tersebut tidak terjadi autokoreks
4.3.4 Uji Multikolinearitas

Standar
dized
Unstandardized Coeffici Collinearity
Coefficients ents Correlations Statistics

Std. Zero- Parti


Model B Error Beta t Sig. order al Part Tolerance VIF

1 (Cons 4,837 ,965 5,01 ,000


tant) 1

Total ,163 ,135 ,211 1,20 ,233 ,514 ,175 ,144 ,467 2,140
X1 8

Total ,368 ,155 ,415 2,37 ,022 ,569 ,331 ,284 ,467 2,140
X2 6

a. Dependent Variable: TotalY

Nilai VIF untuk variabel X1 dan X2 sama-sama 2,140 sedangkan Tolerance-nya 0,467.
Karena nilai dari kedua variabel tidak ada yang melebihi dari 10, maka dapat dikatakan
tidak terjadi multikolinearitas pada kedua variabel bebas tersebut.

Berdasarkan syarat asumsi klasik regresi linear dengan OLS, maka model regresi linear
yang baik adalah yang terbebas dari adanya multikolinearitas. Dengan demikian model
diatas terbebas dari adanya multikolinearitas.

4.4 Uji Inferensia


Regresi Linear Berganda

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 ,587a ,344 ,316 1,46314

a. Predictors: (Constant), TotalX2, TotalX1


b. Dependent Variable: TotalY

Pengaruh persepsi kemudahan dan persepsi kebermanfaatan dapat mempengaruhi minat


pengguna e-banking sebesar 31,6%. Sedangkan sisanya 68,4% dipengaruhi variabel lain.

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 51,728 2 25,864 12,082 ,000a

Residual 98,476 46 2,141

Total 150,204 48

a. Predictors: (Constant), TotalX2, TotalX1


b. Dependent Variable: TotalY

Sig < 0,05


Sig = 0,00
1. Modelnya baik
2. Secara simultan gabungan pengaruh persepsi kemudahan dan persepsi kebermanfaatan
berpengaruh terhadap minat pengguna e-banking.
Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 4,837 ,965 5,011 ,000

TotalX1 ,163 ,135 ,211 1,208 ,233

TotalX2 ,368 ,155 ,415 2,376 ,022

a. Dependent Variable: TotalY

1. Sig < 0,05, Ho ditolak, Ha diterima


Sig = 0,233. Maka Ho diterima dan Ha ditolak karena Sig > 0,05
Maka pengaruh persepsi kemudahan tidak berpengaruh terhadap minat pengguna e-
banking.

2. Sig < 0,05, Ho ditolak, Ha diterima


Sig = 0,022. Maka Ho ditolak dan Ha diterima karena Sig < 0,05
Maka pengaruh persepsi kebermanfaatan berpengaruh terhadap minat pengguna e-
banking.

3. Y = α + βX1 + e
Y = 4,837 + 0,415 + e
BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Pada penelitian ini yang berjudul “ Pengaruh Persepsi Kemudahan dan Persepsi
Kebermanfaatan Terhadap Minat Pengguna E-Banking “ dengan menggunakan kuisioner
dalam pengumpulan data diperoleh hasil bahwa persepsi kemudahan dan persepsi
kebermanfaatan dapat mempengaruhi minat pengguna e-banking sebesar 31,6%.

Dilihat dari tabel ANOVA terdapat secara simultan gabungan pengaruh persepsi kemudahan
dan persepsi kebermanfaatan berpengaruh terhadap minat pengguna e-banking, terbukti dari
nilai Sig 0,00.

Ternyata pengaruh persepsi kemudahan tidak berpengaruh terhadap minat pengguna e-


banking, terbukti dari nilai Sig yang lebih besar dari 0,05 yaitu 0,233 sehingga Ho diterima
dan Ha ditolak. Dan pengaruh persepsi kebermanfaatan berpengaruh terhadap minat
pengguna e-banking, terbukti dari Sig yang lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,022 sehingga Ho
ditolak dan Ha diterima.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas ada beberapa saran yang diharapkan akan bermanfaat bagi
penelitian selanjutnya dengan faktor-faktor minat pengguna e-banking.

Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mempertimbangkan faktor gender dan faktor tingkat
pendidikan. Faktor gender karena faktor psikologis antara laki-laki dan perempuan berbeda
sehingga dapat menentukan tingkat penggunaan E-Banking dimana perempuan lebih mudah
berminat atau tertarik untuk menggunakan suatu produk yang baru. Faktor tingkat pendidikan
karena mayoritas orang yang berpendidikan rendah tidak mengetahui cara menggunakan E-
Banking.
DAFTAR PUSTAKA

Reipita Sari. (2013). Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan, Kepercayaan dan Computer Self
Efficacy Terhadap Penggunaan E-Banking Pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta.

Restu Guriting Panggalih. (2010). Minat Individual Terhadap Penggunaan Internet Banking:
Pendekatan Modified of Planned Behavior.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tabel Darwin-Watson http://junaidichaniago.wordpress.com diakses tanggal 7 januari 2015

Bank Indonesia. (2008). Mengenal Electronic Banking. Diambil dari:


www.bi.go.id/NR/rdonlyres/.../MengenalElectronicBanking.pdf, pada tanggal 5 Januari
2015
LAMPIRAN-LAMPIRAN
KUISIONER PENELITIAN

 Email

 Jenis Kelamin
Pria
Wanita

 Usia
< 18

18-20

20-23

Petunjuk Pengisian

Pada setiap nomor pernyataan, pilihlah jawaban yang tepat pada kolom jawaban yang disediakan
dengan keterangan sebagai berikut:
SS (Sangat Setuju)
S (Setuju)
TS (Tidak Setuju)
STS (Sangat Tidak Setuju)

Jawaban
No Pernyataan
SS S TS STS
Faktor Persepsi Kemudahan
1 Menggunakan e-banking dapat mengefisiensi waktu nasabah karena tidak
perlu pergi ke lokasi bank

2 Saya dapat melakukan transaksi e-banking kapan saja


3 Menu e-banking sangat mudah dimengerti
4 Sistem layanan e-banking mudah untuk digunakan
5 Tidak sulit untuk mendapatkan jaringan internet di lokasi saya
Faktor Persepsi Kebermanfaatan
6 Dengan menggunakan e-banking menjadikan transaksi saya lebih efisien
7 Dengan menggunakan e-banking menjadikan waktu saya lebih efektif dalam
melakukan transaksi
8 Dengan menggunakan e-banking dapat menambah tingkat produktivitas saya
9 Dengan menggunakan e-banking dapat meningkatkan kinerja hasil pekerjaan
saya
10 Menggunakan e-banking sangat fleksibel, karena dapat dilakukan kapan dan
dimana saja
Faktor Minat e-banking
11 E-banking sangat sesuai dengan kebutuhan saya, sehingga kelak saya harus
menggunakan e-banking
12 Saya menggunakan e-banking karena memberikan keamanan bagi
penggunanya
13 Saya ingin menggunakan e-banking karena tuntutan profesi
14 Saya berniat untuk menggunakan layanan e-banking di masa yang akan
datang
15 Jika sudah memiliki layanan e-banking saya akan mendapatkan banyak
kemudahan dalam bertransaksi

Correlations

X11 X12 X13 X14 X15

X11 Pearson Correlation 1 ,462** ,304* ,305* ,264

Sig. (2-tailed) ,001 ,033 ,033 ,067

N 49 49 49 49 49
** * **
X12 Pearson Correlation ,462 1 ,313 ,543 ,501**
Sig. (2-tailed) ,001 ,029 ,000 ,000
N 49 49 49 49 49
* * **
X13 Pearson Correlation ,304 ,313 1 ,593 ,527**
Sig. (2-tailed) ,033 ,029 ,000 ,000
N 49 49 49 49 49
X14 Pearson Correlation ,305* ,543** ,593** 1 ,706**
Sig. (2-tailed) ,033 ,000 ,000 ,000
N 49 49 49 49 49
X15 Pearson Correlation ,264 ,501** ,527** ,706** 1

Sig. (2-tailed) ,067 ,000 ,000 ,000

N 49 49 49 49 49

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations

X21 X22 X23 X24 X25


** *
X21 Pearson Correlation 1 ,538 ,346 ,070 ,327*

Sig. (2-tailed) ,000 ,015 ,741 ,022

N 49 49 49 25 49
** **
X22 Pearson Correlation ,538 1 ,375 ,337 ,327*
Sig. (2-tailed) ,000 ,008 ,099 ,022
N 49 49 49 25 49
* ** **
X23 Pearson Correlation ,346 ,375 1 ,809 ,398**
Sig. (2-tailed) ,015 ,008 ,000 ,005
N 49 49 49 25 49
**
X24 Pearson Correlation ,070 ,337 ,809 1 ,425*
Sig. (2-tailed) ,741 ,099 ,000 ,034
N 25 25 25 25 25
X25 Pearson Correlation ,327* ,327* ,398** ,425* 1

Sig. (2-tailed) ,022 ,022 ,005 ,034

N 49 49 49 25 49

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5
** *
Y1 Pearson Correlation 1 ,621 ,223 ,299 ,327*

Sig. (2-tailed) ,000 ,123 ,037 ,022

N 49 49 49 49 49
** *
Y2 Pearson Correlation ,621 1 ,314 ,199 ,217
Sig. (2-tailed) ,000 ,028 ,170 ,134
N 49 49 49 49 49
*
Y3 Pearson Correlation ,223 ,314 1 ,226 ,036
Sig. (2-tailed) ,123 ,028 ,118 ,806
N 49 49 49 49 49
*
Y4 Pearson Correlation ,299 ,199 ,226 1 ,300*
Sig. (2-tailed) ,037 ,170 ,118 ,036
N 49 49 49 49 49
Y5 Pearson Correlation ,327* ,217 ,036 ,300* 1

Sig. (2-tailed) ,022 ,134 ,806 ,036

N 49 49 49 49 49

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

X11 49 1 2 1,45 ,503


X12 49 1 3 1,59 ,537
X13 49 1 3 1,94 ,592
X14 49 1 3 1,84 ,624
X15 49 1 4 2,14 ,764
X21 49 1 3 1,61 ,533
X22 49 1 3 1,55 ,542
X23 49 1 3 1,84 ,553
X24 25 1 3 2,04 ,611
X25 49 1 3 1,69 ,619
Y1 49 1 3 1,80 ,539
Y2 49 1 3 1,92 ,571
Y3 49 1 4 2,37 ,636
Y4 49 1 3 1,69 ,508
Y5 49 1 2 1,69 ,466
Valid N (listwise) 25

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Y 9,4694 1,76897 49
X1 8,9592 2,29092 49
X2 8,6327 1,99681 49

Correlations

TotalY TotalX1 TotalX2

Pearson Correlation Y 1,000 ,514 ,569

X1 ,514 1,000 ,730

X2 ,569 ,730 1,000


Sig. (1-tailed) lY . ,000 ,000
X1 ,000 . ,000
X2 ,000 ,000 .
N lY 49 49 49

X1 49 49 49

lX2 49 49 49
Variables Entered/Removedb

Variables Variables
Model Entered Removed Method

1 TotalX2, . Enter
TotalX1

a. All requested variables entered.


b. Dependent Variable: TotalY

Model Summaryb

Durbin-

Std. Error Change Statistics Watson

Mode R Adjusted R of the R Square F Sig. F


l R Square Square Estimate Change Change df1 df2 Change

1 ,587a ,344 ,316 1,46314 ,344 12,082 2 46 ,000 1,934

a. Predictors: (Constant), TotalX2, TotalX1


b. Dependent Variable: TotalY

Coefficientsa

Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients Correlations Statistics

Zero- Toleranc
Model B Std. Error Beta t Sig. order Partial Part e VIF

1 (Constan 4,837 ,965 5,011 ,000


t)

TotalX1 ,163 ,135 ,211 1,208 ,233 ,514 ,175 ,144 ,467 2,140

TotalX2 ,368 ,155 ,415 2,376 ,022 ,569 ,331 ,284 ,467 2,140

a. Dependent Variable: TotalY


Residuals Statisticsa

Maximu Std.
Minimum m Mean Deviation N

Predicted Value 7,4893 11,2024 9,4694 1,03811 49


Std. Predicted Value -1,907 1,669 ,000 1,000 49
Standard Error of ,227 ,559 ,351 ,090 49
Predicted Value
Adjusted Predicted 7,4348 11,3070 9,4796 1,04647 49
Value
Residual -2,48932 3,71471 ,00000 1,43233 49
Std. Residual -1,701 2,539 ,000 ,979 49
Stud. Residual -1,790 2,625 -,003 1,013 49
Deleted Residual -2,75522 3,97195 -,01025 1,53465 49
Stud. Deleted Residual -1,835 2,816 ,002 1,036 49
Mahal. Distance ,176 6,033 1,959 1,493 49
Cook's Distance ,000 ,159 ,024 ,036 49
Centered Leverage ,004 ,126 ,041 ,031 49
Value

a. Dependent Variable: TotalY

Variables Entered/Removedb

Variables Variables
Model Entered Removed Method

1 X2, X1 . Enter

a. All requested variables entered.


b. Dependent Variable: TotalY

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 ,587a ,344 ,316 1,46314

a. Predictors: (Constant), TotalX2, TotalX1


b. Dependent Variable: TotalY
ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 51,728 2 25,864 12,082 ,000a

Residual 98,476 46 2,141

Total 150,204 48

a. Predictors: (Constant), TotalX2, TotalX1


b. Dependent Variable: TotalY

Collinearity Diagnosticsa

Variance Proportions

Model Dimension Eigenvalue Condition Index (Constant) X1 X2

1 1 2,953 1,000 ,01 ,00 ,00

2 ,033 9,502 ,93 ,24 ,06

3 ,015 14,267 ,06 ,76 ,94

a. Dependent Variable: TotalY

Anda mungkin juga menyukai