Anda di halaman 1dari 2

NASKAH SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia 11 TAV


Kelas / Semester : 11 / Gasal
Program Keahlian : Teknik Audio Video
Hari/Tanggal : Rabu, 08 Oktober 2015 Paket b
Waktu : 08.30 – 10.00 (90 Menit)

Petunjuk Pengerjaan :
1. Periksa dan baca dengan cermat soal-soal berikut sebelum Anda menjawabnya
2. Jumlah Soal sebanyak 4 Soal Uraian.
3. Dahulukan menjawab soal-soal yang Anda anggap mudah
4. Periksa pekerjaan Anda secara saksama sebelum diserahkan kepada pengawas ujian

======= SELAMAT BEKERJA =======

1. Berdasarkan teks cerpen di bawah, kemudian analisislah strukturnya!!

Bintang, Khayalan dan Air Mata


Karya: Dhania

Malam ini tak berbintang lagi, bukan hanya hari ini tapi mungkin seterusnya, sepertinya dia tak ingin
menunjukan cahayanya lagi, karena dia telah menyadari kehadiran seseorang yang sangat mengagumi
dan mendambanya, namun ternyata bukan sosok yang dia harapkan.
Pertama kali aku melihatnya di dalam kerumunan yang sebelumnya tak pernah ku hiraukan, ada
sesuatu yang berbeda pada pandangan yang pertama itu, seketika ku terpaku dan coba menyadari, dia
bersinar mengelilingi aku dengan pantulan sinarnya, sorotan cahaya yang indah itu masuk ke dalam relung
hati, menerangi sisi hati yang gelap yang lama tak berpenghuni. Dia berlalu dan aku tetap terdiam dalam
lamunanku, namun bayangnya tak serta merta pergi, mengikuti bahkan tertinggal dalam pikiran ku.
Malamku terganggu hingga aku tak lelap karena terbayang dirinya, tanpa memandangnya pun
terlihat jelas wajahnya di depan mata ku, sungguh rasanya aku bisa bangkit dari keterpurukan dan
tersenyum untuknya.
Berkali kali aku bersamanya dalam ruang yang sama, berkali kali ku coba menatapnya lebih lama,
berkali kali ku ingin tersenyum menyapanya, banyak kesempatan tak bisa aku gunakan, karena bibir ini
seperti terkunci tak mampu berucap saat dekat dengannya.
Tak lelah aku berusaha mencari cara agar bisa mengenalnya, walau hanya mencari tau namanya
saja, aku berusaha bukan hanya jadi pengagum rahasia, aku ingin menunjukan pada dia ada seseorang
yang jatuh hatinya karena tatapan yang ia balaskan pada tatapan mata ku di waktu itu.
Memang seringkali mata ku dan matanya bertemu tanpa sengaja, berharap dia bisa membaca
seolah aku berkata “aku menyukai mu”.
Berhari hari, berminggu minggu, hingga berbulan bulan aku memperhatikan geraknya,
memperhatikan wajahnya, sikapnya, bahkan jam jam dimana aku dan dia sering bertemu pun selalu ku
ingat.
Usahaku setidaknya membuahkan hasil setelah sekian lama, entah bagaimana jelasnya yang pasti
ku dapati namanya, bahkan nama lengkapnya, aku pun mendapatkan foto fotonya yang akhirnya bisa aku
miliki dan ku pandangi terus menerus setiap saat.
Aku mencoba untuk bisa menjadi dekat, biarpun hanya sebagai teman, aku hanya berdoa agar
suatu saat waktu mengizinkan aku untuk mengatakan yang sebenarnya bahwa aku mencintainya.
Kini aku bisa rasakan sorot matanya yang lebih lama, senyumnya yang bisa ku lihat lebih berarti,
waktu berdua dengannya yang selama ini hanya dalam mimpi pun bisa aku rasakan secara nyata. Aku
bahagia walaupun ku tau dia tak menganggapku benar benar ada.
Malam malam ku penuh bintang saat bersamanya, dan tentu saja bagiku dia bintang yang paling
terang, yang paling indah yang pernah ku lihat, lelah ku menjadi senyuman saat dia berada di sampingku,
cahayanya terus menyertaiku kemanapun aku melangkah, karena dia tlah temukan celah dan tinggal di
dalam benak ku.
Aku perbuat banyak hal dan segala cara untuk menunjukan perjuangan dan pengorbananku untuk
mendapat perhatiannya, aku tak lelah biarpun ku tau tak ada niat di hatinya untuk menghargai semua itu,
karena dia tak menganggapku lebih dari seorang kenalan yang ia temui.
Aku bahagia tiap kali dia bicara dengan ku, tiap saat dia menghubungiku, tiap lekukan manis
bibirnya tersenyum mengarah kepadaku, tiap sorot matanya yang dulu selalu aku idam kan untuk ku tatap
lebih lama menatap padaku. Aku tak perduli rasa sakitnya mencintai seseorang yang selalu merindukan
kekasihnya itu. Aku cemburu namun tak mungkin aku tunjukan, ku pendam sendiri kepedihan itu sambil
menikmati cahaya yang masih tersisa untukku.
Hingga akhirnya aku tak kuasa menahan lagi beban perasaan yang makin bergejolak, ku ungkap
sedikit demi sedikit tuk ku tunjukan padanya, walaupun tak secara langsung namun sesuatu terjadi diluar
dugaan ku.
Dia pergi mungkin setelah menyadari aku sangat menginginkan dia. Mungkin karena risih ataupun
ada hal lain yang membuatnya menjauh dari ku, aku seperti kehilangan sesuatu yang tak pernah aku miliki,
terasa aneh saat tak ada lagi senyuman itu, tak ada lagi cahaya yang menerangi jalan ku.
Inikah jawaban setelah lama memendam rasa dan waktu pun tak mengizinkan aku mengungkapnya
secara langsung, dia terlanjur pergi dan terlambat ku cegah. Dia menghilang, mengacuhkan aku,
membuatku mencari namun tak ku temui jejaknya.
Hari hari ku menjadi lebih gelap, lebih pekat dari sebelumnya, tak ada lagi senyum, tak ada lagi tawa
yang menghiburku, terasa sepi, yang ada hanya tetes air mata, kepedihan, kesedihan, dan luka yang
mendalam seolah ingin merampas segala kebahagiaan ku.
Biarpun dari semula ku tau dia bukan untuk ku, tapi aku tak bisa menjaga hatiku untuk tak
membiarkan dia masuk lebih dalam, aku tak bisa membuatnya hilang dari ruang hati yang telah ku
sediakan untuknya.
Bagaimana bisa waktu yang aku pertaruhkan selama ini, segala perjuangan yang aku lakukan untuk
semua ini, berakhir hanya dengan beberapa malam bintang itu bersinar, lalu lenyap begitu saja. Apa tak
ada ketulusan yang dapat ia lihat menyelimuti perasaan ku, atau memang dari awal tak ada arti yang dapat
dihargai untuk itu.
Dia pergi, lalu bagaimana denganku. Apa aku harus mengejarnya dan membuktikan kesungguhan
ku, atau haruskah aku berdiam disini menanti dia datang setelah menyadari kehadiranku, atau mungkin
kah aku harus pergi mencari tujuan yang lain dengan arah yang berbeda agar tak lagi mengingatnya? Aku
tak mengerti. Tapi aku tak bisa berbohong, jiwaku membutuhkan cahayanya, hatiku terus memanggilnya,
pikiranku tak dapat lepas darinya.
Aku mengerti takkan mungkin bisa mendapatkannya, aku mengerti kesalahanku jatuh cinta
padanya, aku mengerti kenyataan yang tak mungkin menyatukan aku dengannya.Namun aku ingin tetap
menjadi si pengkhayal yang mengharapkannya.Terus mencintainya sampai bintang itu redup dalam hatiku,
bermimpi seolah dia tercipta untukku, menikmati hari seakan dia bersama ku, karena adanya dia membuat
ku bahagia, melewati waktu lebih mudah, tak apa jika aku hanya bisa bermimpi, setidaknya aku bisa
mengenang waktu yang pernah jadi kenyataan terindah dalam kisah ku, saat cahayanya menghiasi malam
malamku.
Kelak ‘B’intang itu harus mendengar, aku tak pernah lelah memujanya, aku menyayanginya dengan
segenap hatiku, tak memaksanya untuk memahami, aku hanya ingin dia tau yang sesungguhnya,
kejujuran yang tak pernah terungkap dari mulut ku :)

2. Susunlah teks pantun di bawah ini sehingga menjadi pantun yang benar!

a. Coba tulislah surat untukku


Di India ada Himalaya
Kalau engkau benar-benar cinta
Banyak kawat di jadikan paku

b. Orang yang tua kita hormat


Mati terkena jerat sembat
Rusa betina berbelang kaki
Orang yang muda kita sanjungi

c. Bersama ibu makan di kenduri


Kendang ditabuh Sarimin menari
Hati senang bukan kepalang
Dung... dung... suara kendang

3. Apa maksud pantun di bawah ini!

a. Dalam bergalah jangan berkayuh,


kalau berkayuh bertambah basah.
Kalau bersusah jangan mengeluh,
kalau mengeluh bertambah susah.

b. Air pasang bulan pun terang,


hanyutlah sampan dari Jawa.
Jika datang hati yang bimbang,
bagaikan hilang rasanya nyawa.

c. Bunga kenanga di atas kubur,


pucuk sari pandan jawa.
Apa guna sombong dan takabur,
rusak hati badan binasa.

 Ketika dihadapkan pada pilihan, segera berpikir dan putuskan, jangan hanya diam!
Karena kamu pasti tahu apa yg terbaik untukmu 

Anda mungkin juga menyukai