BAB I
PENDAHULAN
Berdasarkan gambar di atas, arah gaya gesek selalu berlawanan dengan arah gaya luar
yang bekerja pada benda dan arah gerak benda. Untuk benda padat yang bergerak di
atas benda padat, besar kecilnya gaya gesek sangat bergantung pada kasar atau
licinnya permukaan benda yang bersentuhan, semakin kasar permukaan maka
semakin besar gaya geseknya. Sebaliknya, semakin licin permukaan, semakin kecil
gaya geseknya.
Selain itu, gaya gesek juga dapat terjadi pada suatu benda yang bergerak di
udara. Untuk benda yang melayang di udara, besar kecilnya gaya gesek bergantung
pada luas permukaan benda yang bersentuhan dengan udara. Semakin besar luas
bidang sentuh, makin besar gaya gesek udara pada benda tersebut. Begitupun
sebaliknya, semakin kecil luas bidang sentuh semakin kecil gaya geseknya. Konsep
ini digunakan pada penggunaan parasut untuk para penerjun bebas.
2.3 Sifat-Sifat Gaya Gesek
Gaya gesek atau friction force memiliki beberapa sifat atau karakteristik yang
membedakannya dengan jenis gaya-gaya lain. Berikut ini adalah sifat-sifat gaya
gesek secara umum:
1.3.1 Arah gaya gesek selalu berlawanan dengan arah gaya luar yang bekerja pada
benda sehingga gaya gesek bersifat menghambat gerak benda. Misalnya,
apabila gaya luar ke kiri, arah gaya gesek ke kanan. Sebaliknya, jika gaya luar
ke kanan, arah gaya gesek ke kiri.
1.3.2 Arah gaya gesek selalu berlawanan arah dengan arah gerak benda. Jika benda
bergerak ke kanan, maka arah gaya gesek ke kiri. Jika benda bergerak ke
bawah, arah gaya gesek ke atas begitupun seterusnya.
4|Page GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
1.3.3 Untuk benda padat yang bergerak di atas benda padat, besarnya gaya gesek
dipengaruhi oleh tingkat kekasaran permukaan benda yang bersinggungan.
Semakin kasar permukaan benda, semakin besar gaya gesek dan sebaliknya.
1.3.4 Untuk benda yang bergerak di udara seperti gerak jatuh bebas, besarnya gaya
gesek yang dialami benda dipengaruhi oleh luas bidang sentuh benda. Semakin
luas permukaan sentuh, semakin besar gaya geseknya begitupun sebaliknya.
2.4 Macam-Macam Gaya Gesek dan Rumusnya
Di atas sudah dijelaskan bahwa besarnya gaya gesek bergantung pada kekasaran
permukaan benda dan bidang yang bersentuhan. Tingkat kekasaran ini dinyatakan
dengan koefisien gesekan. Untuk benda diam, koefisien gesekan disebut koefisien
gesek statis, disimbolkan μs. Selain tingkat kekasaran permukaan benda, besarnya
gaya gesek juga dipengaruhi oleh besar gaya normal (N) yang diberikan bidang pada
benda. Secara matematis, rumus gaya gesek statis adalah sebagai berikut.
fs maks = μs N
Keterangan:
Sama seperti gaya gesek statik, besar gaya gesek kinetik juga bergantung pada gaya
normal serta tingkat kekasaran permukaan benda dan bidang yang bersinggungan
(koefisien gesekan). Koefisien gesekan pada benda yang bergerak disebut koefisien
gesekan kinetis yang disimbolkan dengan μk. Secara matematis, rumus gaya gesek
kinetis adalah sebagai berikut.
fk = μk N
Keterangan:
Nilai koefisien gesekan baik koefisien gesek statis maupun kinetis tidak pernah lebih
dari 1. Selain itu, besar koefisien gesek statis umumnya selalu lebih besar daripada
koefisien gesek kinetis (μs > μk). Berikut ini adalah tabel perbedaan nilai koefisien
gesek statis dan kinetis dari berbagai bidang yang bersentuhan.
Tabel Koefisien Gesekan Permukaan Beberapa Benda
Permukaan μs μk
• Nilainya selalu berubah bergantung pada • Nilainya selalu tetap tidak bergantung pada
gaya F yang bekerja pada suatu benda. kecepatan dan percepatan benda (baik GLB
maupun GLBB).
• Nilai maksimum dicapai ketika benda tepat • Tidak ada nilai maksimum.
akan bergerak.
Jika pada benda yang diam di atas bidang dengan tingkat kekasaran tertentu selalu
bekerja gaya gesek dalam hal ini gaya gesek statis, bagaimana syarat gaya F
minimum yang harus kita berikan agar dapat menggerakkan benda tersebut? untuk
menjawab pertanyaan tersebut, perhatikan grafik hubungan antara gaya luar (ex. gaya
tarik) F dengan gaya gesek (fg) berikut ini.
Grafik di atas memperlihatkan bahwa saat benda belum diberi gaya atau F = 0, gaya
gesekan belum bekerja atau fg = 0 ( di titik A). Ketika besar gaya F dinaikkan secara
perlahan, benda tetap diam hingga dicapai keadaan di mana benda tepat akan
bergerak (di titik B). Pada keadaan ini, gaya gesekan yang bekerja adalah gaya gesek
statis maksimum dimana besarnya selalu sama dengan gaya tarik (fg = fs maks = F).
Selanjutnya, ketika gaya tarif F yang diberikan lebih besar daripada gaya gesek statis
maksimum, F > fs maks ( di titik C – D) maka benda akan bergerak. Pada keadaan
bergerak ini, gaya gesekan yang bekerja adalah gaya gesek kinetik (fg = fk). Dengan
demikian dapat kita simpulkan beberapa hal mengenai gaya F, gaya gesek dan gerak
benda sebagai berikut.
10 | P a g e GAYA GESEK