Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM FISIKA DASAR I

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

BAB I
PENDAHULAN

1.1 Latar Belakang


Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan. Gaya juga dapat diartikan sebagai
kekuatan yang menyebabkan terjadinya perubahan pada benda baik itu perubahan
bentuk atau perubahan keadaan. Salah satu dari sekian banyak materi tentang gaya
yang dipelajari dalam mata kuliah fisika dasar adalah gaya gesekan. Gaya gesekan
terjadi akibat dua permukaan yang saling bersentuhan dan berlawanan arah. Gaya
gesekan terbagi atas dua jenis, yaitu gaya gesek antara dua permukaan yang saling
diam satu sama lain yang disebut dengan gaya gesek statis (𝑓𝑠), koefisien gesekannya
disebut koefisien gesekan statis (𝜇𝑠) dan gaya gesekan antara dua permukaan yang
saling bergerak relatif disebut dengan gaya gesek kinetik (𝑓𝑘), koefisien gesekannya
disebut koefisien gesekan kinetis (𝜇𝑘).
Untuk mengembangkan sekumpulan pengetahuan tentang gesekan, tidak
cukup bagi mahasiswa hanya mempelajari konsep ataupun teorinya saja tetapi perlu
disertai dengan proses penyelidikan ilmiah. Hal ini didasarkan pada pembelajaran
fisika merupakan bagian dari ilmu sains. Menurut Sukardiyono dan Wardani (2013)
sains terdiri dari dua aspek yaitu sains dikenal dengan penyelidikan ilmiah (proses)
dan sains yang dikenal dengan body of knowledge (produk). Proses penyelidikan
ilmiah tersebut salah satunya dapat dilakukan dengan kegiatan praktikum. Misbah,
dkk (2018) mengatakan bahwa salah satu cara agar seseorang memperoleh dan
mengembangkan sekumpulan pengetahuan yang dimilikinya ialah melalui kegiatan
praktikum. Hal ini didasarkan pada mahasiswa mampu merasakan secara langsung
adanya masalah, mengembangkan hipotesis atau pertanyaan-pertanyaan, merancang
percobaan atau melakukan pengamatan untuk menjawab pertanyaan dan menarik
kesimpulan. Oleh karena itu, suatu kegiatan pembelajaran akan semakin bermakna
jika disertai dengan kegiatan praktikum (Sufinah, dkk, 2013).
1|Page GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
1.2 Tujuan Percobaan
1.2.1 Tujuan Intruksi Umum (TIU)
1. Mahasiswa dapat memahami konsep gaya gesek.
2. Mahasiswa dapat melakukan pengamatan gaya gesek.
1.2.2 Tujuan Intruksi Khusus (TIK)
1. Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan koefisien gesek statis dan koefisien
gesek kinetis.
2. Mahasiswa dapat mengamati koefisien gesek dari berbagai macam benda.
3. Mahasiwa dapat menjelaskan kaitan antara koefisien gesek kinetis dengan
percepatan gerak benda dan percepatan gravitasi.

2|Page GAYA GESEK


PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

.1 Pengertian Gaya Gesek


Ketika kita mencoba untuk menggerakkan sebuah benda berukuran besar (ex.
Lemari) yang diam pada suatu bidang pada umumnya ada gaya yang menghambat
benda tersebut untuk bergerak sehingga jika kita memberikan gaya yang kecil maka
akan terasa sulit untuk menggerakkan benda tersebut. Gaya semacam ini disebut gaya
gesek atau orang-orang sering menyebutnya dengan gesekan.
Gesekan mungkin bukan istilah baru bagi kalian. Gesekan terjadi jika ada dua
benda yang bersinggungan satu sama lain. Gesekan atau gaya gesek merupakan suatu
gaya yang terjadi akibat dua permukaan benda bersinggungan. Jika pada sebuah
benda bekerja gaya tertentu sehingga benda bergerak, maka arah gaya gesek
berlawanan dengan arah gerak benda. Gaya gesek disimbolkan dengan huruf f 
(friction). Dengan demikian dapat kita simpulkan definisi gaya gesek (friction force)
adalah gaya yang bekerja antara dua permukaan benda yang saling bersentuhan atau
bersinggungan. Arah gaya gesek berlawanan arah dengan kecenderungan arah gerak
benda. Gaya gesek disimbolkan dengan huruf f dan satuannya adalah Newton.
2.2 Gambar Gaya Gesek
Gaya gesek bekerja pada garis singgung kedua benda. Misalkan, sebuah
benda yang terletak pada sautu bidang datar horizontal dikenai gaya sebesar F. Gaya
gesek juga dapat terjadi pada suatu benda yang bergerak di udara. Untuk benda yang
melayang di udara, besar kecilnya gaya gesek bergantung pada luas permukaan benda
yang bersentuhan dengan udara. Semakin besar luas bidang sentuh, makin besar gaya
gesek udara pada benda tersebut. Begitupun sebaliknya, semakin kecil luas bidang
sentuh semakin kecil gaya geseknya. Konsep ini digunakan pada penggunaan parasut
untuk para penerjun bebas. Diagram gaya-gaya yang bekerja pada benda tersebut
dapat kalian lihat pada gambar di bawah ini.

3|Page GAYA GESEK


PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Berdasarkan gambar di atas, arah gaya gesek selalu berlawanan dengan arah gaya luar
yang bekerja pada benda dan arah gerak benda. Untuk benda padat yang bergerak di
atas benda padat, besar kecilnya gaya gesek sangat bergantung pada kasar atau
licinnya permukaan benda yang bersentuhan, semakin kasar permukaan maka
semakin besar gaya geseknya. Sebaliknya, semakin licin permukaan, semakin kecil
gaya geseknya.
Selain itu, gaya gesek juga dapat terjadi pada suatu benda yang bergerak di
udara. Untuk benda yang melayang di udara, besar kecilnya gaya gesek bergantung
pada luas permukaan benda yang bersentuhan dengan udara. Semakin besar luas
bidang sentuh, makin besar gaya gesek udara pada benda tersebut. Begitupun
sebaliknya, semakin kecil luas bidang sentuh semakin kecil gaya geseknya. Konsep
ini digunakan pada penggunaan parasut untuk para penerjun bebas.
2.3 Sifat-Sifat Gaya Gesek
Gaya gesek atau friction force memiliki beberapa sifat atau karakteristik yang
membedakannya dengan jenis gaya-gaya lain. Berikut ini adalah sifat-sifat gaya
gesek secara umum:
1.3.1 Arah gaya gesek selalu berlawanan dengan arah gaya luar yang bekerja pada
benda sehingga gaya gesek bersifat menghambat gerak benda. Misalnya,
apabila gaya luar ke kiri, arah gaya gesek ke kanan. Sebaliknya, jika gaya luar
ke kanan, arah gaya gesek ke kiri.
1.3.2 Arah gaya gesek selalu berlawanan arah dengan arah gerak benda. Jika benda
bergerak ke kanan, maka arah gaya gesek ke kiri. Jika benda bergerak ke
bawah, arah gaya gesek ke atas begitupun seterusnya.
4|Page GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
1.3.3 Untuk benda padat yang bergerak di atas benda padat, besarnya gaya gesek
dipengaruhi oleh tingkat kekasaran permukaan benda yang bersinggungan.
Semakin kasar permukaan benda, semakin besar gaya gesek dan sebaliknya.
1.3.4 Untuk benda yang bergerak di udara seperti gerak jatuh bebas, besarnya gaya
gesek yang dialami benda dipengaruhi oleh luas bidang sentuh benda. Semakin
luas permukaan sentuh, semakin besar gaya geseknya begitupun sebaliknya.
2.4 Macam-Macam Gaya Gesek dan Rumusnya

Menurut seorang matematikawan dan fisikawan Swiss bernama Leonhard


Euler, berdasarkan keadaan benda yang dikenainya, gaya gesek dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis. Kedua jenis gaya gesek
tersebut memiliki karakteristik dan rumus yang berbeda. Untuk memahami keduanya,
perhatikan penjelasan berikut ini.
1. Gaya Gesek Statis
Menurut Hukum I Newton, pada benda yang diam, resultan gaya yang bekerja pada
benda sama dengan nol. Berdasarkan hukum ini, ketika kalian mendorong sebuah
benda yang terletak di atas lantai tetapi benda tersebut masih diam, tentunya ada gaya
lain yang melawan gaya dorong kalian berikan. Gaya tersebut adalah gaya gesek
antara permukaan bawah benda dengan lantai. Gaya gesek ini bekerja pada benda
yang diam, sehingga disebut gaya gesek statis (fs). Jadi gaya gesek statis adalah gaya
gesek yang bekerja pada benda yang diam.

Di atas sudah dijelaskan bahwa besarnya gaya gesek bergantung pada kekasaran
permukaan benda dan bidang yang bersentuhan. Tingkat kekasaran ini dinyatakan
dengan koefisien gesekan. Untuk benda diam, koefisien gesekan disebut koefisien
gesek statis, disimbolkan μs.  Selain tingkat kekasaran permukaan benda, besarnya
gaya gesek juga dipengaruhi oleh besar gaya normal (N) yang diberikan bidang pada
benda. Secara matematis, rumus gaya gesek statis adalah sebagai berikut.

5|Page GAYA GESEK


PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

fs maks = μs N

Keterangan:

fs maks = Gaya gesek statis maksimum (N)

μs = Koefisien gaya gesek statis

N = Gaya normal (N)

#2 Gaya Gesek Kinetis


Ketika kalian menendang bola di atas tanah, bola akan menggelinding dengan
kecepatan tertentu. Tetapi, semakin lama kecepatan bola semakin berkurang dan
akhirnya berhenti. Bola dapat bergerak diakibatkan gaya dari tendangan. Namun, saat
sedang bergerak, ada gaya yang menghambat gerak bola dan mengurangi
kecepatannya. Gaya yang menyebabkan kecepatan bola semakin berkurang
disebut gaya gesek kinetis. Jadi gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang bekerja
pada benda yang bergerak.

Sama seperti gaya gesek statik, besar gaya gesek kinetik juga bergantung pada gaya
normal serta tingkat kekasaran permukaan benda dan bidang yang bersinggungan
(koefisien gesekan). Koefisien gesekan pada benda yang bergerak disebut koefisien
gesekan kinetis yang disimbolkan dengan μk. Secara matematis, rumus gaya gesek
kinetis adalah sebagai berikut.

fk = μk N

6|Page GAYA GESEK


PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Keterangan:

fk = Gaya gesek kinetis (N)

μk = Koefisien gesekan kinetik

N = Gaya normal (N)

Nilai koefisien gesekan baik koefisien gesek statis maupun kinetis tidak pernah lebih
dari 1. Selain itu, besar koefisien gesek statis umumnya selalu lebih besar daripada
koefisien gesek kinetis (μs > μk). Berikut ini adalah tabel perbedaan nilai koefisien
gesek statis dan kinetis dari berbagai bidang yang bersentuhan.
Tabel Koefisien Gesekan Permukaan Beberapa Benda

Permukaan μs μk

Persendian lengan manusia 0,01 0,01

Es pada es 0,10 0,03

Logam pada logam yang sudah dilumasi 0,15 0,07

Kayu pada kayu 0,40 0,20

Seng pada besi tuan 0,85 0,21

Baja pada baja 0,74 0,57

Karet pada beton kering 1,00 0,80

Sumber: Sears & Zemansky, hal. 37


Selain perbedaan nilai koefisien gesekannya, gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis
juga memiliki perbedaan lain. Berikut ini adalah tabel perbedaan karakteristik gaya
gesek statis dan kinetis.
Tabel Perbedaan Gaya Gesek Statis dan Gaya Gesek Kinetis

7|Page GAYA GESEK


PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetis

fs = μs N fk = μk N


• Bekerja pada benda yang diam • Bekerja pada benda yang bergerak

• Nilainya selalu berubah bergantung pada • Nilainya selalu tetap tidak bergantung pada
gaya F yang bekerja pada suatu benda. kecepatan dan percepatan benda (baik GLB
maupun GLBB).
• Nilai maksimum dicapai ketika benda tepat • Tidak ada nilai maksimum.
akan bergerak.

Gaya Gesek dan Gerak Benda

Jika pada benda yang diam di atas bidang dengan tingkat kekasaran tertentu selalu
bekerja gaya gesek dalam hal ini gaya gesek statis, bagaimana syarat gaya  F
minimum yang harus kita berikan agar dapat menggerakkan benda tersebut? untuk
menjawab pertanyaan tersebut, perhatikan grafik hubungan antara gaya luar (ex. gaya
tarik) F dengan gaya gesek (fg) berikut ini.

8|Page GAYA GESEK


PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Grafik di atas memperlihatkan bahwa saat benda belum diberi gaya atau F = 0, gaya
gesekan belum bekerja atau fg = 0 ( di titik A). Ketika besar gaya F dinaikkan secara
perlahan, benda tetap diam hingga dicapai keadaan di mana benda tepat akan
bergerak (di titik B). Pada keadaan ini, gaya gesekan yang bekerja adalah gaya gesek
statis maksimum dimana besarnya selalu sama dengan gaya tarik (fg = fs maks = F).

Selanjutnya, ketika gaya tarif F yang diberikan lebih besar daripada gaya gesek statis
maksimum, F > fs maks ( di titik C – D) maka benda akan bergerak. Pada keadaan
bergerak ini, gaya gesekan yang bekerja adalah gaya gesek kinetik (fg = fk). Dengan
demikian dapat kita simpulkan beberapa hal mengenai gaya F, gaya gesek dan gerak
benda sebagai berikut.

Karakteristik Gaya F Keadaan Benda


• Jika F < fs maka fg = F • Benda diam (berlaku Hukum I Newton)

• Jika F = fs maka fg = fs maks • Benda tepat akan bergerak (berlaku Hukum I Newton)

9|Page GAYA GESEK


PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
• Jika F > fs maka fg = fk • Benda bergerak

→ Jika F = fk maka benda mengalami GLB dan berlak


Hukum I Newton (ΣF = 0)
→ Jika F > fk maka benda mengalami GLBB dan berla
Hukum II Newton (F – fk = ma)

10 | P a g e GAYA GESEK

Anda mungkin juga menyukai