Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN

TENTANG PERSIAPAN,FAKTOR-FAKTOR DAN HAMBATAN PADA


PELAKSANAAN PEMBEDAHAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas


Mata Kuliah: Manajemen Pasien Safety
Dosen Pengampu : Tiurlan M Doloksaribu, S.Kep,Ns, M.Kep

OLEH

Nama : Melida br Manik


NIM : P07520219027

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN


JURUSAN D-IV KEPERAWATAN
TAHUN 2020
Pengertian

A. Fase Operatif

Fase intra operatif dimulai ketika pasien masuk kamar bedah dan berakhir saat
pasien dipindahkan ke ruang pemulihan atau ruang perawatan intensif (Hipkabi,
2014).
Pada fase ini lingkup aktivitas keperawatan mencakup pemasangan infus,
pemberian medikasi intravena, melakukan pemantauan kondisi fisiologis
menyeluruh sepanjang prosedur pembedahan dan menjaga keselamatan pasien.
Dalam hal ini sebagai contoh memberikan dukungan psikologis selama induksi
anastesi, bertindak sebagai perawat scrub, atau membantu mengatur posisi pasien
di atas meja operasi dengan menggunakan prinsip-prinsip kesimetrisan tubuh
(Smeltzer, 2010).
Pengkajian yang dilakukan perawat kamar bedah pada fase intra operatif lebih
kompleks dan harus dilakukan secara cepat dan ringkas agar segera dilakukan
tindakan keperawatan yang sesuai. Kemampuan dalam mengenali masalah pasien
yang bersifat resiko maupun aktualakan didapatkan berdasarkan pengetahuan dan
pengalaman keperawatan. Implementasi dilaksanakan berdasarkan pada tujuan
yang diprioritaskan, koordinasi seluruh anggota tim operasi, serta melibatkan
tindakan independen dan dependen (Muttaqin, 2009).

B. Fase Pasca Operatif

Fase Pasca operatif dimulai dengan masuknya pasien ke ruang pemulihan


(recovery room) atau ruang intensive dan berakhir berakhir dengan evaluasi
tindak lanjut pada tatanan rawat inap, klinik, maupun di rumah.lingkup aktivitas
keperawatan mencakup rentang aktivitas yang luas selama periode ini. Pada fase
ini fokus pengkajian meliputi efek agen anastesi dan memantau fungsi vital serta
mencegah komplikasi. Aktivitas keperawatan kemudian berfokus pada
peningkatan penyembuhan pasien dan melakukan penyuluhan, perawatan tindak
lanjut, serta rujukan untuk penyembuhan, rehabilitasi, dan pemulangan (Hipkabi,
2014).

Factor usia atau penuaan dapat mengakibatkan komplikasi dan merupakan resiko
pada pembedahan. Olleh karena itu, sangatlah penting untuk mempersiapkan fisik
pasien sebelum dilakukan pembedahan atau operasi.
Factor-faktor yang mempengaruhi resiko terhadap pembedahan adalah :

1. Usia
Pasien dengan usia yang terlalu muda (bayi atau anak-anak) dan usia lanjut
mempunyai resiko lebih besar. Hal ini diakibatkan cadangan fisiologi pada
usia tua sudah sangat menurun sedangkan pada bayi dan anak-anak
disebabkan oleh karena belum matangnya semua fungsi organ.
2. Nutrisi
Kondisi malnutrisi atau obesitas lebih beresiko terhadap pembedahan
dibandingkan orang yang mempunyai gizi baik terutama pada fase
penyembuhan. Pada orang malnutrisi orang tersebut mengalami defesiensi
nutrisi yang sangat diperlukan untuk proses penyembuhan luka.
Pada pasien yang mengalami obesitas, selama pembedahan terutama
jaringan lemak sangat rentan terhadap infeksi. Selain itu, obesitas
meningkatkan permasalahan teknik dan mekanik. Oleh karenanya sering
terjadi dehidrasi dan infeksi luka. Pasien obesitas sering sulit dirawat
karena tambahan berat badan, pasien bernafas tidak optimal saat berbaring
miring dan karenanya mudah mengalami hipoventilasi dan komplikasi
pulmo pasca operasi.
3. Penyakit Kronis
Pada pasien yang menderita penyakit cardiovaskuler, diabetes mellitus,
PPOM, dan insufisiensi ginjal menjadi lebih sukar terkait dengan
pemakaian energy, calori untuk penyembuhan primer. Demikian juga pada
penyakit ini banyak masalah sistemik yang mengganggu sehingga
komplikasi pembedahan maupun pasca pembedahan sangat tinggi
4. Ketidaksempurnaan respon neuroendokrin
Pada pasien yang mengalami gangguan fungsi endokrin seperti diabetes
mellitus yang tidak terkontrol bahaya utama yang mengancam hidup
pasien saat dilakukan pembedahan adalah terjadinya hipoglikemia yang
mungkin terjadi saat pembiusan akibat agen anastesis.
5. Merokok
Pasien dengan riwayat merokok biasanya akan mengalami gangguan
vaskuler terutama terjadi asteroskelorosis pembuluh darah, yang akan
meningkatkan tekanan darah sistemiknya.
6. Alkohol dan obat-obatan
Individu dengan alcoholic kronik seringkali menderita malnutrisi dan
masalah-masalah sistemik. Seperti gangguan ginjal dan hepar yang akan
meningkatkan resiko pembedahan
7. Persiapan penunjang.
Hambatan potensial Pada Pelaksanaan Pembedahan

1.“perjanjian” ahli bedah dengan pendekatan standar dan kesulitan untuk mengubah
budaya.

2. Gagal mengenali risiko dalam pengaturan prosedural selain ruang operasi

3. Keengganan perawat dan staf lainnya untuk menanyai ahli bedah bila ada
kemungkinan kesalahan diindetifikasi

4. Sumber daya dan pengetahuan manusia yang tidak memadai untuk memudahkan
proses ditantang

5. Perilaku “rutinitas” selama proses time-out (“berjalan sesuai” tapi tanpa komunikasi
yang berarti)

6. Kurangnya penelitian, data dan pertimbangan ekonomi yang diterima secara umum
mengenai analisis biaya-manfaat atau pengambilan intervensi (ROI) untuk menerapkan
rekomendasi.

Anda mungkin juga menyukai