Anda di halaman 1dari 12

DINAMIKA KEHIDUPAN

BERBANGSA DAN BERNEGARA


Dalam secara umum, Pengertian Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi
yang kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh
pemerintahan yang berada diwilayah tersebut. Negara merupakan pengorganisasian
masyarkaat yang mempunyai rakyat terhadap suatu wilayah dengan terdapat sejumlah orang
yang menerima keberadaan organisasi ini. Istilah negara berasal bahasa Sanskerta, yaitu
nagari (kota) yang berarti kota.
1. Pengertian Negara Secara Etimologi
Secara etimologi, kata negara berasal dari kata staat (belanda dan jerman); state
(Inggris); etat (Prancis); status atau statum (latin). Dalam setiap kata tersebut berarti
meletakkan daam keadaan berdiri"; "menempatkan"; atau "membuat berdiri".
Fungsi dari adanya negara adalah untuk memudahkan rakyatnya dalam mencapai tujuan
bersama atau cita-citanya. Keinginan bersama ini dirumuskan dalam suatu dokumen yang
disebut dengan konstitusi, termasuk di dalamnya nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh rakyat
sebagai anggota negara. Dalam bentuk modern negara terkait erat dengan keinginan rakyat
untuk mencapai kesejahteraan bersama dengan cara-cara yang demokratis dan damai.

2. Pengertian Negara Menurut Definisi Para Ahli

Ada beberapa pengertian negara yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain:

a. Aristoteles : Menurut Aristoteles, pengertian negara adalah suatu politik yang


mengadakan persekutuan dengan tujuan untuk mencapai kehidupa sebaik mungkin.
b. R. Kranenburg : Menurut R. Kranenburg, pengertian negara adalah suatu organisasi
kekuasaan yang diciptakan oleh sekelompok manusia yang disebut bangsa.
c. Hans Kelsen : Menurut Hans Kelsen yang menyatakan bahwa negara adalah suatu
susunan pergaulan hidup besama tanpa adanya suatu paksaan.
d. Jean Bodin : Menurut Jean Bodin, pengertian negara adalah suatu persekutuan dari
keluarga yang dipimin seorang pemimpin yang menggunakan akal sehat dan memiliki
kedaulatan.
e. George Jellinek : Menurut George Jellinek, pengertian negara adalah organisasi
kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah berkediaman di wilayah tertentu.

1 DINAMIKA KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA| Kelompok 3


f. Hegel : Menurut Hegel yang menyatakan bahwa negara merupakan organisasi
kesusilaan yang muncul sebagai sintetis dari kemerdekaan individual dan
kemerdekaan universal.
g. Roger F. Soltau : Menurut Roger F. Soltau menyatakan bahwa negara adalah alat
atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama
masyarakat.
h. Prof. R. Djokosoetono : Menurut Prof. R. Djokosoetono menyatakan negara adalah
suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di bawah suatu
pemerintahan yang sama.
i. Prof. Mr. Soenarto : Menurut Prof. Mr. Soenarto yang menyatakan negara adalah
organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu, di mana kekuasaan negara
yang berlaku sepenuhnya sebagai sebuah kedaulatan.

Dari berbagai pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa pengertian negara adalah
suatu organisasi yang di dalamnya harus ada sekelompok rakyat yang hidup/tinggal di suatu
wilayah yang permanen dan ada pemerintahan yang berdaulat baik ke dalam maupun ke luar
untuk mencapai tujuan dan cita-cita yang telah disepakati oleh seluruh rakyat bersama.

3. Asal Mula Terjadinya Negara


Sejarah terbentuknya negara dimulai dari asal usul dan juga berbagai teori-teori
terbentuknya negara dari berbagai pendapat ahli. Setiap negara mengalami pengalam yang
berbeda dari terjadinya hingga diakui oleh negara lain. Ada beberapa cara untuk mengetahui
asal mula terjadinya suatu negara yang terbagi dalam beberapa pandangan-pandangan dalam
asal mula terjadinya negara seperti secara faktual, secara teoritis, dan berdasarkan proses
pertumbuhan.

a. Asal Mula Terjadinya Negara Secara Faktual/Kenyataan (Modern)


Secara faktual adalah cara mengetahui asal mula terjadinya negara berdasarkan dari
fakta nyata yang diketahui menurut sejarah lahirnya suatu negara. Dalam terjadinya suatu
negara digolongkan dalam berbagai istilah antara lain sebagai berikut..

1) Occupatie (pendudukan) adalah suatu daerah atau wilayah yang tidak bertuan dan
belum dikuasai oleh suku atau kelompok tertentu. Contohnya liberia diduduki oleh budak-
budak Negro dan dimerdekakan pada tahun 1947.
2) Cessie (penyerahan) adalah suatu wilayah diserahkan pada negara lain berdasarkan
atas suatu perjanjian tertentu. Conohnya, Wilayah Sleeswijk diserahkan oleh Austria
pada Prusia (jerman) karena adanya perjanjian atas negara yang kala dalam perang
harus memberikan negara yang dikuasainya pada negara yang menang. Austria adalah
salah satu negara yang kalah dalam Perang Dunia I.
3) Accesie (penaikan) adalah suatu wilayah akibat penaikan lumpur sungai atau timbul
dari dasar laut (delta). Wilayah yang dihuni oleh sekelompok orang sehingga
terbentuklah sebuah negara. Contohnya pada wilayah negara Mesi yang terbentuk dari
del Sungai Nil.
4) Fusi (peleburan), Beberapa negara mengadakan peleburan (fusi) dan membentuk satu
negara baru. Contohnya pada bersatunya Jerman Barat dan Jerman Timur pada tahun
1990
5) Proklamasi adalah penduduk pribumi daru suatu wilayah yang diduduki oleh bangsa
lain dengan mengadakan suatu perjuangan (perlawanan) sehingga berhasil dalam
merebut wilayahnya kembali dan menyatakan kemerdekaannya. Kemerdekaan Negara
RI pada 17 Agustus 1945 dari penjajahan Jepang dinyatakan dengan proklamasi
6) Innovatioan (pembentukan baru) adalah munculnya suatu negara baru diatas wilayah
suatu negara yang pecah dan lenyap karena atas suatu hal. Contohnya pada lenyapnya
negara Uni Soviet. Di wilayah negara tersebut muncul suatu negara baru misalnya
Chechnya, Uzbekistan, dan Rusia.
7) Anexatie (pencaplokan/penguasaan) adalah suatu negara dapat berdiri di suatu
wilayah yang dikuasai (dicaplok) oleh bangsa lain tanpa reaksi berarti. Negara Israel
terbentuk dengan mencaplok daerah Palestina, Mesir, Suriah dan Yordania.

b. Asal Mula Terjadinya Negara Secara Teoritis


Secara teoritis adalah cara dalam mengetahui asal mula terjadinya negara
menurut/berdasarkan kajian teoritis yang dikenal dengan teori terbentuknya negara:

1) Teori Ketuhanan, adalah teori yang didasarkan pada kepercayaan dari segala sesuatu
terjadi atas kehendak Tuhan. Negara dengan sendirinya juga terjadi atas kehendak
Tuhan. Teori ini mendapat dukungan dari tokoh Kranenburg, Thomas Auinas, dan
Agustinus.
2) Teori Kekuasaan, adalah teori terbentuk negara yang berdasar dalam dasar kekuasaan
dimana kekuasaan adalah ciptaan orang yag paling kuat dan berkuasa. Teori mendapat
dukungan dari Karl Marx, Leon Duguit, dan Harold J. Laski
3) Teori Pernajian Masyarakat (Kontrak Sosial), adalah teori yang didasarkan karena
adanya perjanjian masyarakat. Semua negara mengikat diri dalam suatu perjanjian
bersama untuk mendirikan suatu organisasi yang bisa melindungi dan menjamin
kelangsungan hidup bersama. Teori ini juga didukung oleh Monstequieu, Thomas
Hobbes, John Locke, J.J.Rousseau.
4) Teori Hukum Alam, adalah teori yang didasarkan pada hukum alam bukan buatan
negara, melainkan kekuasaan alam yang berlaku dalam setiap waktu dan tempat, serta
bersifat universal dan tidak berubah.

4. Sifat - Sifat Negara


Negara adalah suatu bentuk organisasi yang khas, yang menjadikan dirinya berbeda
dengan organisasi kemarsyarakatan yang lainnya. Hal ini dilihat dari sifat-sifatnya yang khas
atau khusus. Sifat-sifat khusus ini pada hakikatnya merupakan perwujudan dari kedaulatan
yang dimiliki negara dan yang hanya tedapat negara saja. Miriam Budiardjo dalam bukunya Dasar-
Dasar Ilmu Politik menyatakan bahwa sifat-sifat negara terdapat ada tiga antara lain sebagai
berikut,,,

a. Sifat Memaksa : Sifat memaksa dalam negara berarti mempunyai kekuatan fisik
secara legal. Sarana untuk melakukan pemaksaan adalah adanya tentara, politik dan
alat penegak/penjamin hukum lainnya. Tujuan dari sifat memaksa adalah agar semua
peraturan perundang-undangan yang berlaku ditaati sehingga kemanan dan ketertiban
dalam suatu negara tercapai. Bagi yang tidak menaati segala peraturan akan diberi
sanksi baik berupa hukuman penjara maupun hukum yang bersifat kebendaan/materi,
seperti berupa denda.
b. Sifat Monopoli : Sifat monopoli dalam negara adalah untuk menetapkan tujuan
bersama masyarakat. Seperti negara dapat mengatakan bahwa aliran kepercayaan atau
partai politik tertentu dilarang hidup dan disebarluaskan karena dianggap
bertentangan dengan tujuan masyarakat dan negara.
c. Sifat Mencakup Semua: Semua peraturan perundangan-undangan berlaku untuk
semua orang tanpa kecuali. Jadi, tidak ada seorang pun yang kebal dengan hukum.
Hal ini perlu untuk menjaga kewibawaan hukum dan tujuan negara yang dicita-
citakan masyarakat dapat dicapai.

5. Macam-Macam Fungsi Negara


Negara dapat dipandang sebagai kumpulan manusia yang hidup bersama untuk
mewujudkan tujuan bersama. Setiap negara mempunyai tujuan nasional yang berbeda-beda.
Namun, pada hakikatny mempunyai tujuan akhir yang sama, yaitu untuk mewujudkan
kebahagian bagi rakyatnya. Antara tujuan negara dan dan fungsi negara terdapat hubungan
yang erat. Tujuan negara adalah cita-cita yang hendak dicapai oelh negara. Sedangkan fungsi
negara adalah peranan negara untuk mewujudkan cita-cita tersebut:

a. Fungsi keamanan dan ketertiban : Negara memiliki fungsi kemanan dan ketertiban
yang mengandung maksud bahwa negara menjaga kemanan dan ketentraman dalam
masyarakat, serta mencegah bentrokan antarkelompok atau antarindividu.
b. Fungsi kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya : Fungsi ini sngat penting, yakni
mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat yang pada hakikatnya merupakan
tujuan negara itu sendiri.
c. Fungsi pertahanan : Hal ini mengandung maksud bahwa negara berfungsi untuk
menjaga kemungkinan serangan dari luar. Oleh karena itu, negara perlu memiliki alat-
alat pertahanan yang kuat dan canggih.
d. Fungsi keadilan : Hal ini mengandung maksud bahwa negara memperlakukan setiap
orang secara adil sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6. Fungsi negara menurut teori para ahli

a. Trias Politika

Teori Trias Politika dikemukakan oleh Monstesquieu. Teori ini dibagi menjadi
tiga fungsi antara lain sebagai berikut..

1) Fungsi legislatif (membuat undang-undang)


2) Fungsi eksekutif (melaksanakan undang-undang)
3) Fungsi yudikatif (mengadili pelanggaran terhadap undang-undang)

Setiap fungsi tersebut terpisah satu dengan lainnya. Maksud pemisahan fungsi tersebut adalah
sebagai berikut..

1) agar kekuasaan pemerintahan tidak terpusat pada satu tangan saja (raja)
2) untuk mencegah tindakan sewenang-wenang
3) untuk menjamin adanya kebebasan berpolitik

b. Teori dari John Locke


John Locke membagi fungsi negara menjadi tiga antara lain sebagai berikut..

1) Fungsi legislatif (membuat peraturan)


2) Fungsi eksekutif (melaksanakan peraturan dan mengadili perkara)
3) Fungsi federatif (mengurusi hubungan luar negeri dan urusan yang tidak termasuk
dalam fungsi legislatif ataupun eksekutif).
c. Teori Caturpraja
Teori caturpraja yang dikemukakan oleh Van Vollenhoven ini terbagi dalam empat
fungsi pokok antara lain sebagai berikut:

a. regelling (fungsi perundang-undangan)


b. bestuur (fungsi pemerintahan)
c. rechtspraak (fungsi kehakiman/mengadili)
d. politie (fungsi kepolisian/ketertiban dan keamanan)

d. Teori Dwipraja
Teori dwipraja dikemukakan oleh Goodnow. Teori ini terbagi menjadi dua fungsi
negara antara lain sebagai berikut..

a. Policy making (fungsi pembentukan haluan negara)


b. Policy executing (fungsi pelaksanaannya dalam mencapai policy making)

7. Fungsi negara di Indonesia

a. Presiden (eksekutif), mengajukan rancangan undang-undang ke pada Dewan


Perwakilan Rakyat (Legislatif), termasuk Rancangan Undang-Undang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara
b. Presiden (eksekutif), memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan
pertimbangan Mahkamah Agung (yudikatif).
c. Presiden (eksekutif), memberi amnesti dan abolisi (yudikatif) dengan
memperlihatkan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat (legislatif).
d. Presiden (eksekutif) menyatakan perang dengan persetujuan Dewan Perwakilan
Rakyat (legislatif)

8. Unsur-Unsur Terbentuknya Negara


a. Rakyat
1) Penduduk, yaitu orang-orang yang berdomisili secara tetap dalam wilayah
suatu negara untuk jangka waktu yang lama.
a) warga negara, yaitu orang-orang yang secara sah menurut hukum
menjadi suatu negara, dengan status kewarganegaraan wargan negara
asli atau warga negara keturunan asing;
b) bukan warga negara, yaitu mereka yang menurut hukum tidak diakui
atau bukan menjadi warga negara suatu negara.
2) Bukan penduduk, yaitu mereka yang berada dalam suatu negara tidak secara
menetap atau tinggal di suatu wilayah negara hanya untuk sementara waktu.
Status kewarganegaraan yang dimilikik adalah warga negara asing. Contoh
untuk ini adalah turis asing yang sedang berlibur dan berbisnis dalam jangka
waktu sementara dan tak ada niatan untuk menetap di suatu negara.

Secara sosiologis, Pengertian Rakyat adalah sekumpulan mansuai yang


dipersatukan oleh rasa persamaan, dan yang bersama-sama mendiami suatu wilayah
tertentu. Secara umum, rakyat merupakan warga negara dalam suatu negara yang
memiliki ikatan hukum dengan pemerintah. Secara sosiologis, Pengertian penduduk
adalah semua orang yang pada suatu waktu mendiami wilayah negara.
b. Wilayah
Wilayah merupakan unsur mutlak suatu negara. Jika warga negara merupakan dasar
personal suatu negara, maka "wilayah" merupakan landasan material atau landasan fisik
negara. Suatu bangsa nomaden (selalu berpindah-pindah) tidak mungkin mempunyai negara,
walaupun mereka memiliki warga dan penguasa sendiri. Luas wilayah negara yang
ditentukan oleh perbatasannya. Di dalam batas- batas itu negara menjalankan yurisdiksi
teritorial atas orang dan benda yang berada dalam wilayah itu, kecuali ada beberapa golongan
orang dan benda yang dibebaskan dari yurisdiksi itu. Contohnya adalah perwakilan
diplomatik negara asing dengan harta benda mereka. Wilayah negara secara umum dapat
dibedakan atas wilayah daratan, wilayah lautan, wilayah udara, dan wilayah ekstrateritorial.

1) Wilayah Daratan

Wilayah daratan tidak sepenuhnya dapat dimiliki sendiri oleh suatu negara. Ini berarti
bahwa suatu negara harus berbagi suatu wilayah daratan dengan negara lain. Hal itu jika
negara-negara tersebut berada dalam suatu wilayah darat yang sama, seperti benua atau
pulau yang sama. Perbatasan wilayah suatu negara umumnya disepakati melalui suatu
perjanjian antarnegara (perjanjian internasional). Perjanjian tersebut dapat berbentuk
bilateral apabila hanya menyangkut kepentingan dua negara, dan dapat pula berbentuk
multilateral jika perbatasan dengan negara lain itu melibatkan lebih dua negara. Batas-
batas daratan biasanya ditentukan dalam perjajian perbatasan dengan negara-negara
tetangga. Sebagai batas biasanya ditentukan ciri-ciri alamiah seperti gunung dan sungai.
Kadang-kadang batas "buatan" harus dibangun, misalnya dalam bentuk tembok pembatas.
Batas wilayah suatu negara dengan negara lain di darat dapat berwujud :

a) Batas alamiah, yaitu batas suatu negara dengan negara lain yang terjadi secara
alamiah, seperti dalam bentuk sungai, pegunungan dan hutan
b) Batas buatan, batas suatu negara dengan bentuk negara lain yang sengaja dibuat oleh
manusia dalam bentuk pagar tembok, pos penjagaan, dan kawat berduri
c) Batas secara geografis, yaitu batas wilayah suatu negara dengan negara lain yang
dapat ditentukan berdasarkan letak geografis yang melalui garis lintang dan garis
bujur. Misalnya, letak negara Indonesia secara geografis berada pada 6°LU - 11°LS,
95°BT- 141°BT.

2) Wilayah Lautan

Tidak semua negara diberi anugerah memiliki laut, apalagi kalau negara tersebut berada
di tengah-tengah benua. Negara yang demikian disebut dengan negara land-locked
(negara yang tidak memili laut). Negara yang memiliki wilayah laut patut bersyukur
karen wilaya ini dapat dijadikan modal bagi kesejahteraan rakyat dan negara.
Sebagaimana wilayah daratan, wilayah laut pun memiliki batas-batas. Pada mulanya ada
dua konsep dasar mengenai wilayah lautan, yaitu sebagai berikut..

a) Res nullius, yaitu konsepsi yang menyatakan bahwa laut dapat diambil dan dimiliki
oleh setiap negara. Konsep ini dikembangkan oleh John Sheldon (1584-1654) dari
Inggris dalam bukunya Mare Clausum- The Right and Dominion of the Sea.
b) Res communis, yaitu konsepsi yang beranggapan bahwa laut adalah milik masyarakat
dunia, sehingga tidak dapat diambil atau dimiliki oleh setiap negara. Konsep ini
dikembangkan oleh Hugo de Groot dari Belanda (1608) dalam bukunya Mare
Liberum (laut bebas).

Saat ini, wilayah laut yang masuk ke dalam wilayah negara tertentu disebut perairan
wilayah atau laut teritorial. Di luar wilayah laut merupakan lautan bebas atau perairan
internasional (mare liberum). Mengenai wilayah laut Indonesia, pada mulanya PBB
menetapkannya sejauh 3 mil (1 mil = 1852 meter) dari pantai pada waktu surut. Pada
tanggal
10 desember 1982, PBB (UNCLOS) menyelenggarakan Konferensi Hukum Laut
Internasional III di Jamaika. Hasil konferensi ini ditandatangani oleh 119 peserta.
Sejumlah
117 peserta mewakili negara dan dua peserta mewakili organisasi internasional. Konferensi
ini menetapkan bahwa wilayah laut terdiri atas hal-hal sebagai berikut..

a) Laut teritorial, yaitu wilayah yang menjadi hak kedaulatan penuh suatu negara di laut.
Lebaranya adalah 12 mil laut diukur dari pulau terluar kepulauan suatu negara pada
saat air surut.
b) Zona bersebelahan, yaitu wilayah yang laut yang lebarnya 12 mil dari laut teritorial
suatu negara. Jadi, kalau negara sudah memiliki wilayah teritorial sejauh 12 mil,
maka wilayahnya menjadi 24 mil laut diukur dari pantai
c) Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), yaitu wilayah laut suatu negara yang lebarnya 200 mil
ke laut bebas. Di zona ini, negara pantai berhak menggali dan mengolah segala
kekayaan alam untuk kegiatan ekonomi eksklusif negara tersebut. Di dalam zona
tersebut, negara pantai berhak menangkap nelayan asing yang ditemukan sedang
menangkap ikan.
d) Landas kontinen, yaitu daratan di bawah permukaan laut di luar laut teritorial dengan
kedalaman 200 m atau lebih.
e) Landas benua, yaitu wilayah laut suatu negara yang lebarnya lebih dari 200 mil laut.
Di tempat ini, negara boleh mengelola kekayaan dengan kewajiban membagi
keuntungan dengan masyarakat Indonesia.

3) Wilayah Udara

Wilayah udara suatu negara dapat diklaim berdasarkan perjanjian internasional.


Perjanjian internasional yang pernah disepakati mengenai wilayah udara suatu negara
adalah konvensi Paris 1919 dan Konvensi Chicago 1944. Di Indonesia, ketentuan
wilayah udara suatu negara diatur dalam UU No. 20 tahun 1982. Berdasarkan UU
tersebut dinyatakan bahwa batas wilayah kedaulatan dirgantara yang termasuk orbit
geostasioner adalah setinggi 35. 761 km. Dalam Konvensi Paris (1949) dinyatakan
dalam bahwa negara-negara merdeka dan berdaulat berhak mengadakan eksplorasi
dan eksploitasi di wilayah udaranya, seperti untuk kepentingan radio, penerbangan
dan satelit.

1). Teori Udara Bebas (Air Freedom Theory)


a) Aliran kebebasan ruang udara tanpa batas. Aliran ini berpendapat bahwa
ruang udara itu bebas dan dapat digunakan oleh siapapun. Tidak ada negara yang
mempunyai hak dan kedaulatan di ruang udara.
b). Aliran kebebasan udara terbatas. yang berpendapat bahwa :

i. setiap negara berhak mengambil tindakan tertentu untuk memelihata


keamanan dan keselamatannya dan
ii. negara kolong (negara bawah, subjacent state) hanya mempunya hak
terhadap wilayah/zona teritorial.

2). Teori Negara Berdaulat di Udara (The Air Sovereignty)

a) Teori kemanan. Teori yang menyatakan bahwa suatu negara mempunyai


kedaulatan atas wilayah udaranya sampai batas yang diperlukan untuk
menjaga kemananan negara itu.
b) Teori pengawasan Cooper adalah kedaulatan negara ditentukan oleh
kemampuan negara yang bersangkutan untuk mengawasi ruang udara yang
ada diatas wilayahnya secara fisik dan ilmiah.
c) Teori udara schacter adalah teori yang wilayah udara harus sampai suatu
ketinggian, di mana udara masih mengangkat (mengapungkan) balon dan
pesawat udara.

4) Wilayah Ekstrateritorial
Wilayah ekstrateritorial adalah wilayah suatu negara yang berada di luar wilayah
negara itu. Dengan kata lain, wilayah negara tersebut berada di wilayah negara lain
atau di luar wilayah teritorial suatu negara. Contoh untuk ini adalah kantor kedutaan
besar suatu negara di negara lain atau kapal asing yang berlayar di laut bebas dengan
berbendera suatu negara. Seorang dua besar memiliki hak ekstrateritorial, selain itu
kekebalan diplomatik (hak imunitas yang bersifat pribadi), yaitu hak kedaulatan atas
bangunan, gedung dan halaman keduataan besar sampai sebatas pagar. Tak seorang
pun boleh memasuki halaman kedutaan besar tanpa izin dari negara atau kedutaan
besar yang bersangkutan.

c. Pemerintahan yang Berdaulat


Adanya suatu pemerintahan yang berkuasa atas seluruh wilayahnya dan segenap
rakyatnya merupakan syarat mutlak keberadaan negara. Pemerintahan lain atau negara lain
tidak berkuasa di wlayah dan atas rakyat negara itu. Kekuasaan seperti itu disebut kedaulatan
(sovereignty). Jadi, kedaulatan adalah kekuasaan terntinggi dalam suatu negara yang berlaku
terhadap seluruh wilayah dan segenap rakyat negara itu. Kedaulatan negara itu bersifat (1)
asli, karena bukan berdasarkan kekuasaan lain; (2) tertinggi, karena tidak ada kekuasaan lain
yang lebih tinggi di atasnya; dan (3) tidak dapat dibagi-bagi, karena baik ke dalam maupun
keluar, negara itu berdaulat sepenuhnya. Menurut Jean Bodin, ada empat sifat kedaulatan,
yaitu (1) asli, artinya kekuasaan itu tidak berasal dari kekuasaan lain yang lebih tinggi; (2)
permanen, artinya kekuasaan itu tetap ada selama negara itu berdiri, walaupun pemegang
kedaulatan berganti-ganti; (3) tunggal (bulat, artinya kekuasaan itu merupakan satu-satunya
kekuasaan tertinggi dalam negara yang tidak dibagi-bagi kepada badan lain; dan (4) tidak
terbatas, artinya kekuasaan itu tidak dibatasi oleh kekuasaan lain. Bila ada kekuasaan lain
yang membatasinya, maka kekuasaan tertinggi yang dimilikinya akan lenyap. Pemerintah
bida dibedakan atas pemerintah dalam arti luas dan pemerintah dalam arti sempit. Pemerintah
dalam arti luas adalah keseluruhan alat perlengkapan negara yang memegang kekuasaan,
yaitu kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Di pihak lain, pemerintah dalam arti
sempit adalah seluruh alat perlengkapan negara yang melaksanakan fungsi pemerintahan saja,
yaitu lebmaga negara yang melaksanakan fungsi pemerintahan saja, yaitu lembaga eksekutif
(presiden dan para menteri) yang bertugas menjalankan undang-undang yang telah dibuat
oleh lembaga legislatif (Dewan Perwakilan Rakyat dan Majelis Permusyaratan Rakyat).

Adapun kedaulatan yang dimiliki pemerintah dapat berupa :

1) Kedaulatan ke dalam, artinya pemerintah memiliki kewenangan tertinggi dalam


mengatur dan menjalankan organsiasi negara sesuai dengna peraturan perundangan
yang berlaku
2) Kedaulatan ke luar, artinya pemerintah berkuasa bebas, tidak terikat dan tidak tunduk
kepada kekuatan lain. Pemerintah harus pula menghoramti kekuasaan negara yang
bersangkutan dengan tidak mencampuri urusan dalam negerinya.

d. Pengakuan dari Negara Lain


Pengakuan dari negara lain merupakan unsur yang memperkuat terbentuknya sebuah
negara. Pengakuan dari negara lain merupakan unsur yang menerangkan bahwa suatu negara
telah berdiri sehingga negara tersebut dikenal oleh negara-negara lain.

1) Pengakuan de facto, adalah pengakuan yang berdasarkan kenyataan yang berupa


ada atau fakta yang sungguh-sungguh nyata tentang berdirinya suatu negara

a) Pengakuan de facto yang bersifat tetap, adalah pengakuan dari negara lain terhadap
suatu negara yang bisa menimbulkan hubungan di bidang perdagangan dan ekonomi.
b) Pengakuan de facto yang bersifat sementara, adalah pengakuan yang diberikan oleh
negara lain tanpa melihat perkembangan negara tersebut. Apabila negara tersebut
hancur, maka negara lain akan menarik pengakuannya.

2) Pengakuan de jure, adalah pengakuan yang berdasarkan pada pernyataan resmi


menurut hukum internasional.

a) Pengakuan de jure bersifat tetap , adalah pengakuan dari negara lain yang berlaku
untuk selamanya karena kenyataan yang menunjukkan adanya pemerintahan yang
stabil.
b) Pengakuan de jure bersifat penuh, adalah terjadinya hubungan antarnegara yang
mengakui dan diakui dalam hubungan dagang, ekonomi dan diplomatik. Negara yang
mengakui berhak menempati konsulat atau membuka kedutaan di negara yang diakui.

3) Contoh pengakuan secara de jure pada bangsa Indonesia

a) Inggris pada tanggal 31 Maret 1947


b) Amerika Serikat pada tanggal 17 April 1947
c) Uni Soviet pada tanggal 26 Mei 1948 (sekarang negara Rusia)
d) Belanda pada tanggal 27 Desember 1949
9. Fungsi Negara
Fungsi Negara Secara Umum - Fungsi negara umumnya antara lain sebagai berikut..

a. Fungsi melaksanakan penertiban


b. Fungsi mengusahakan kesejahteraan
c. Fungsi pertahanan
d. fungsi menegakkan keadilan

10. Teori Fungsi Negara

a. Macam-Macam Fungsi Negara Menurut G.A. Jacobsen dan M.H. Lipman - G.A.
Jacobsen dan M.H. Lipman berpendapat bahwa ada tiga fungsi negara antara lain
sebagai berikut..
1) Fungsi Esensial, yaitu fungsi yang diperlukan demi kelanjutan negara.
Fungsi ini meliputi:

a) memelihara angkatan perang untuk mempertahankan serangan dari luar atau


untuk menindas pergolakan dalam negeri
b) memelihara angkatan kepolisian untuk memberantas kejahantan
c) memelihara pengadilan untuk mengadili pelanggaran hukum
d) mengadakan pemungutan pajak

2) Fungsi Jasa, yaitu aktivitas yang mungkin tidakakan ada apabila tidak
diselenggarakan oleh negara. Contohnya pemeliharaan fakir miskin, atau
pembangunan insfrastruktur sarana dan prasarana seperti jalan-jalan dan
jembatan.
3) Fungsi Perniagaan, yaitu fungsi yang dapat dilaksanakan oleh individu
dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Fungsi juga dilaksanakan oleh
negara dengan pertimbangan modal swasta tidak mencukupi atau dengan
memperluas penyelengaraan berbagai fungsi di seluruh wilayah. Contohnya
jaminan sosial, perlindungan deposito di bank, pencegahan pengangguran,
penyelenggaraan pos,telepon, transportasi, jaminan social, dan perindustrian.

b. Macam-Macam Fungsi Negara Menurut R.M. Mac Iver - R.M. Mac Iver dalam
bukunya yang berjudul The Modern State (1926) dan The Web of Goverment (1974)
yang berpendapat bahwa fungsi negara adalah sebagai berikut..

1) Fungsi memelihara ketertiban (order) dalam batas-batas wilayah negara.


Ketertiban dipelihara demi perlindungan. Tujuannya adalah untuk
melindungi warga negara yang lemah.
2) Fungsi konservasi (penyelamatan) dan perkembangan. Negara dengan
seluruh alat perlengkapannya dalam menjalankan fungsi-fungsi yang
dapat dinikmati oleh generasi akan datang. Contohnya pemeliharaan hutan-
hutan, sungai, pengembangan industri, dan danau.

Selain itu, Mac Iver juga membagi fungsi negara dalam dua kategori antara lain
sebagai berikut..

1) Fungsi negara yang tetap dilaksanakan oleh semua negara, seperti fungsi
kepolisian dan penyelenggaraan keadilan
2) Fungsi kultural, fungsi kesejahteraan umum, dan fungsi pada bidang
perekonomian

Banyak negara yang mengalami transformasi fungsi-fungsi negara


karena pergerakan dibidang kesejahteraan, kebudayaan, dan perekonomian.

c. Macam-Macam Fungsi Negara Menurut Lioyd Vernon Ballard - Menurut Ballard,


secara sosiologis ada empat penggolongan fungsi negara antara lain sebagai berikut...

1) Social conservation dari nilai-niali sosial sangat penting bagi suatu tertib
politik dan sosial. Contohnya penggiatan tata tertip intern dengan jalan
menyelesaikan konflik antarwarga negara.
2) Social control yaitu mendamaikan, menyesuaikan, dan mengkoordinir
sikap kelompok-kelompok yang bersilisih atau bersaing. Seperti
penyelenggaraan keadilan sosial
3) Social amelioration dari keadaan kelompok-kelompok yang dirugikan.
Fungsi yang mencakup antara lain usaha-usaha meniadakan kemiskinan
atau memelihara orang cacat
4) Social improvement yaitu perluasan bidang kehidupan segenap kelompok.
Fungsi ini adalah mengenai perluasan pendidikan, pemajuan kesenian,
atau pengadaan penelitian ilmiah.

d. Macam-Macam Fungsi Negara Menurut John Locke - Menurut locke yang membagi
fungsi negara menjadi tiga antara lain sebagai berikut

1) Fungsi legislatif : membuat undang-undang


2) Fungsi eksekutif : membuat peraturan dan mengadili
3) Fungsi federatif : mengurus urusan luar negeri serta urusan perang dan
damai

e. Macam-Macam Fungsi Negara Menurut Van Vollenhoven - Menurut Van


Vollenhoven fungsi negara dibagi menjadi empat yang dikenal dengan catur praja.
Fungsi negara menurut Van Vollenhoven adalah sebagai berikut..

1) Bestuur, : fungsi menyelenggarakan pemerintahan


2) Rechtsprak : fungsi mengadili
3) Regeling : fungsi membuat peraturan
4) Politie : fungsi ketertiban dan keamanan

f. Macam-Macam Fungsi Negara Menurut Montesquieu - Montesquieu membagi


fungsi negara dalam tiga tugas pokok antara lain sebagai berikut..

1) Fungsi legislatif : membuat undang-undang


2) Fungsi eksekutif : melaksanakan undang-undang
3) Fungsi yudikatif : mengadili dan mengawasi agar setiap peraturan ditaati

g. Macam-Macam Fungsi Negara Menurut Miriam Budiardjo - Menurut Miriam


Budiardjo, fungsi negara dibagi menjadi empat fungsi antara lain sebagai berikut..
1) Fungsi menegakkan keadilan yang dilaksanakan melalui badan-badan
peradilan
2) Fungsi pertahanan adalah untuk menjaga kemungkinan serangan dari luar
sehingga negara harus mempunyai alat-alat pertahanan
3) Penerbitan (law and order) untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah
bentrokan dalam masyarakat , negara harus melaksanakan penertiban atau
bertindak sebagai stabilisator
4) Kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Bagi negara baru, fungsi ini
sangat penting karena untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran
rakyat diperlukan campur tangan dan peran aktif negara.

Anda mungkin juga menyukai