Pengertiannegara 160330135804
Pengertiannegara 160330135804
Ada beberapa pengertian negara yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain:
Dari berbagai pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa pengertian negara adalah
suatu organisasi yang di dalamnya harus ada sekelompok rakyat yang hidup/tinggal di suatu
wilayah yang permanen dan ada pemerintahan yang berdaulat baik ke dalam maupun ke luar
untuk mencapai tujuan dan cita-cita yang telah disepakati oleh seluruh rakyat bersama.
1) Occupatie (pendudukan) adalah suatu daerah atau wilayah yang tidak bertuan dan
belum dikuasai oleh suku atau kelompok tertentu. Contohnya liberia diduduki oleh budak-
budak Negro dan dimerdekakan pada tahun 1947.
2) Cessie (penyerahan) adalah suatu wilayah diserahkan pada negara lain berdasarkan
atas suatu perjanjian tertentu. Conohnya, Wilayah Sleeswijk diserahkan oleh Austria
pada Prusia (jerman) karena adanya perjanjian atas negara yang kala dalam perang
harus memberikan negara yang dikuasainya pada negara yang menang. Austria adalah
salah satu negara yang kalah dalam Perang Dunia I.
3) Accesie (penaikan) adalah suatu wilayah akibat penaikan lumpur sungai atau timbul
dari dasar laut (delta). Wilayah yang dihuni oleh sekelompok orang sehingga
terbentuklah sebuah negara. Contohnya pada wilayah negara Mesi yang terbentuk dari
del Sungai Nil.
4) Fusi (peleburan), Beberapa negara mengadakan peleburan (fusi) dan membentuk satu
negara baru. Contohnya pada bersatunya Jerman Barat dan Jerman Timur pada tahun
1990
5) Proklamasi adalah penduduk pribumi daru suatu wilayah yang diduduki oleh bangsa
lain dengan mengadakan suatu perjuangan (perlawanan) sehingga berhasil dalam
merebut wilayahnya kembali dan menyatakan kemerdekaannya. Kemerdekaan Negara
RI pada 17 Agustus 1945 dari penjajahan Jepang dinyatakan dengan proklamasi
6) Innovatioan (pembentukan baru) adalah munculnya suatu negara baru diatas wilayah
suatu negara yang pecah dan lenyap karena atas suatu hal. Contohnya pada lenyapnya
negara Uni Soviet. Di wilayah negara tersebut muncul suatu negara baru misalnya
Chechnya, Uzbekistan, dan Rusia.
7) Anexatie (pencaplokan/penguasaan) adalah suatu negara dapat berdiri di suatu
wilayah yang dikuasai (dicaplok) oleh bangsa lain tanpa reaksi berarti. Negara Israel
terbentuk dengan mencaplok daerah Palestina, Mesir, Suriah dan Yordania.
1) Teori Ketuhanan, adalah teori yang didasarkan pada kepercayaan dari segala sesuatu
terjadi atas kehendak Tuhan. Negara dengan sendirinya juga terjadi atas kehendak
Tuhan. Teori ini mendapat dukungan dari tokoh Kranenburg, Thomas Auinas, dan
Agustinus.
2) Teori Kekuasaan, adalah teori terbentuk negara yang berdasar dalam dasar kekuasaan
dimana kekuasaan adalah ciptaan orang yag paling kuat dan berkuasa. Teori mendapat
dukungan dari Karl Marx, Leon Duguit, dan Harold J. Laski
3) Teori Pernajian Masyarakat (Kontrak Sosial), adalah teori yang didasarkan karena
adanya perjanjian masyarakat. Semua negara mengikat diri dalam suatu perjanjian
bersama untuk mendirikan suatu organisasi yang bisa melindungi dan menjamin
kelangsungan hidup bersama. Teori ini juga didukung oleh Monstequieu, Thomas
Hobbes, John Locke, J.J.Rousseau.
4) Teori Hukum Alam, adalah teori yang didasarkan pada hukum alam bukan buatan
negara, melainkan kekuasaan alam yang berlaku dalam setiap waktu dan tempat, serta
bersifat universal dan tidak berubah.
a. Sifat Memaksa : Sifat memaksa dalam negara berarti mempunyai kekuatan fisik
secara legal. Sarana untuk melakukan pemaksaan adalah adanya tentara, politik dan
alat penegak/penjamin hukum lainnya. Tujuan dari sifat memaksa adalah agar semua
peraturan perundang-undangan yang berlaku ditaati sehingga kemanan dan ketertiban
dalam suatu negara tercapai. Bagi yang tidak menaati segala peraturan akan diberi
sanksi baik berupa hukuman penjara maupun hukum yang bersifat kebendaan/materi,
seperti berupa denda.
b. Sifat Monopoli : Sifat monopoli dalam negara adalah untuk menetapkan tujuan
bersama masyarakat. Seperti negara dapat mengatakan bahwa aliran kepercayaan atau
partai politik tertentu dilarang hidup dan disebarluaskan karena dianggap
bertentangan dengan tujuan masyarakat dan negara.
c. Sifat Mencakup Semua: Semua peraturan perundangan-undangan berlaku untuk
semua orang tanpa kecuali. Jadi, tidak ada seorang pun yang kebal dengan hukum.
Hal ini perlu untuk menjaga kewibawaan hukum dan tujuan negara yang dicita-
citakan masyarakat dapat dicapai.
a. Fungsi keamanan dan ketertiban : Negara memiliki fungsi kemanan dan ketertiban
yang mengandung maksud bahwa negara menjaga kemanan dan ketentraman dalam
masyarakat, serta mencegah bentrokan antarkelompok atau antarindividu.
b. Fungsi kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya : Fungsi ini sngat penting, yakni
mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat yang pada hakikatnya merupakan
tujuan negara itu sendiri.
c. Fungsi pertahanan : Hal ini mengandung maksud bahwa negara berfungsi untuk
menjaga kemungkinan serangan dari luar. Oleh karena itu, negara perlu memiliki alat-
alat pertahanan yang kuat dan canggih.
d. Fungsi keadilan : Hal ini mengandung maksud bahwa negara memperlakukan setiap
orang secara adil sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
a. Trias Politika
Teori Trias Politika dikemukakan oleh Monstesquieu. Teori ini dibagi menjadi
tiga fungsi antara lain sebagai berikut..
Setiap fungsi tersebut terpisah satu dengan lainnya. Maksud pemisahan fungsi tersebut adalah
sebagai berikut..
1) agar kekuasaan pemerintahan tidak terpusat pada satu tangan saja (raja)
2) untuk mencegah tindakan sewenang-wenang
3) untuk menjamin adanya kebebasan berpolitik
d. Teori Dwipraja
Teori dwipraja dikemukakan oleh Goodnow. Teori ini terbagi menjadi dua fungsi
negara antara lain sebagai berikut..
1) Wilayah Daratan
Wilayah daratan tidak sepenuhnya dapat dimiliki sendiri oleh suatu negara. Ini berarti
bahwa suatu negara harus berbagi suatu wilayah daratan dengan negara lain. Hal itu jika
negara-negara tersebut berada dalam suatu wilayah darat yang sama, seperti benua atau
pulau yang sama. Perbatasan wilayah suatu negara umumnya disepakati melalui suatu
perjanjian antarnegara (perjanjian internasional). Perjanjian tersebut dapat berbentuk
bilateral apabila hanya menyangkut kepentingan dua negara, dan dapat pula berbentuk
multilateral jika perbatasan dengan negara lain itu melibatkan lebih dua negara. Batas-
batas daratan biasanya ditentukan dalam perjajian perbatasan dengan negara-negara
tetangga. Sebagai batas biasanya ditentukan ciri-ciri alamiah seperti gunung dan sungai.
Kadang-kadang batas "buatan" harus dibangun, misalnya dalam bentuk tembok pembatas.
Batas wilayah suatu negara dengan negara lain di darat dapat berwujud :
a) Batas alamiah, yaitu batas suatu negara dengan negara lain yang terjadi secara
alamiah, seperti dalam bentuk sungai, pegunungan dan hutan
b) Batas buatan, batas suatu negara dengan bentuk negara lain yang sengaja dibuat oleh
manusia dalam bentuk pagar tembok, pos penjagaan, dan kawat berduri
c) Batas secara geografis, yaitu batas wilayah suatu negara dengan negara lain yang
dapat ditentukan berdasarkan letak geografis yang melalui garis lintang dan garis
bujur. Misalnya, letak negara Indonesia secara geografis berada pada 6°LU - 11°LS,
95°BT- 141°BT.
2) Wilayah Lautan
Tidak semua negara diberi anugerah memiliki laut, apalagi kalau negara tersebut berada
di tengah-tengah benua. Negara yang demikian disebut dengan negara land-locked
(negara yang tidak memili laut). Negara yang memiliki wilayah laut patut bersyukur
karen wilaya ini dapat dijadikan modal bagi kesejahteraan rakyat dan negara.
Sebagaimana wilayah daratan, wilayah laut pun memiliki batas-batas. Pada mulanya ada
dua konsep dasar mengenai wilayah lautan, yaitu sebagai berikut..
a) Res nullius, yaitu konsepsi yang menyatakan bahwa laut dapat diambil dan dimiliki
oleh setiap negara. Konsep ini dikembangkan oleh John Sheldon (1584-1654) dari
Inggris dalam bukunya Mare Clausum- The Right and Dominion of the Sea.
b) Res communis, yaitu konsepsi yang beranggapan bahwa laut adalah milik masyarakat
dunia, sehingga tidak dapat diambil atau dimiliki oleh setiap negara. Konsep ini
dikembangkan oleh Hugo de Groot dari Belanda (1608) dalam bukunya Mare
Liberum (laut bebas).
Saat ini, wilayah laut yang masuk ke dalam wilayah negara tertentu disebut perairan
wilayah atau laut teritorial. Di luar wilayah laut merupakan lautan bebas atau perairan
internasional (mare liberum). Mengenai wilayah laut Indonesia, pada mulanya PBB
menetapkannya sejauh 3 mil (1 mil = 1852 meter) dari pantai pada waktu surut. Pada
tanggal
10 desember 1982, PBB (UNCLOS) menyelenggarakan Konferensi Hukum Laut
Internasional III di Jamaika. Hasil konferensi ini ditandatangani oleh 119 peserta.
Sejumlah
117 peserta mewakili negara dan dua peserta mewakili organisasi internasional. Konferensi
ini menetapkan bahwa wilayah laut terdiri atas hal-hal sebagai berikut..
a) Laut teritorial, yaitu wilayah yang menjadi hak kedaulatan penuh suatu negara di laut.
Lebaranya adalah 12 mil laut diukur dari pulau terluar kepulauan suatu negara pada
saat air surut.
b) Zona bersebelahan, yaitu wilayah yang laut yang lebarnya 12 mil dari laut teritorial
suatu negara. Jadi, kalau negara sudah memiliki wilayah teritorial sejauh 12 mil,
maka wilayahnya menjadi 24 mil laut diukur dari pantai
c) Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), yaitu wilayah laut suatu negara yang lebarnya 200 mil
ke laut bebas. Di zona ini, negara pantai berhak menggali dan mengolah segala
kekayaan alam untuk kegiatan ekonomi eksklusif negara tersebut. Di dalam zona
tersebut, negara pantai berhak menangkap nelayan asing yang ditemukan sedang
menangkap ikan.
d) Landas kontinen, yaitu daratan di bawah permukaan laut di luar laut teritorial dengan
kedalaman 200 m atau lebih.
e) Landas benua, yaitu wilayah laut suatu negara yang lebarnya lebih dari 200 mil laut.
Di tempat ini, negara boleh mengelola kekayaan dengan kewajiban membagi
keuntungan dengan masyarakat Indonesia.
3) Wilayah Udara
4) Wilayah Ekstrateritorial
Wilayah ekstrateritorial adalah wilayah suatu negara yang berada di luar wilayah
negara itu. Dengan kata lain, wilayah negara tersebut berada di wilayah negara lain
atau di luar wilayah teritorial suatu negara. Contoh untuk ini adalah kantor kedutaan
besar suatu negara di negara lain atau kapal asing yang berlayar di laut bebas dengan
berbendera suatu negara. Seorang dua besar memiliki hak ekstrateritorial, selain itu
kekebalan diplomatik (hak imunitas yang bersifat pribadi), yaitu hak kedaulatan atas
bangunan, gedung dan halaman keduataan besar sampai sebatas pagar. Tak seorang
pun boleh memasuki halaman kedutaan besar tanpa izin dari negara atau kedutaan
besar yang bersangkutan.
a) Pengakuan de facto yang bersifat tetap, adalah pengakuan dari negara lain terhadap
suatu negara yang bisa menimbulkan hubungan di bidang perdagangan dan ekonomi.
b) Pengakuan de facto yang bersifat sementara, adalah pengakuan yang diberikan oleh
negara lain tanpa melihat perkembangan negara tersebut. Apabila negara tersebut
hancur, maka negara lain akan menarik pengakuannya.
a) Pengakuan de jure bersifat tetap , adalah pengakuan dari negara lain yang berlaku
untuk selamanya karena kenyataan yang menunjukkan adanya pemerintahan yang
stabil.
b) Pengakuan de jure bersifat penuh, adalah terjadinya hubungan antarnegara yang
mengakui dan diakui dalam hubungan dagang, ekonomi dan diplomatik. Negara yang
mengakui berhak menempati konsulat atau membuka kedutaan di negara yang diakui.
a. Macam-Macam Fungsi Negara Menurut G.A. Jacobsen dan M.H. Lipman - G.A.
Jacobsen dan M.H. Lipman berpendapat bahwa ada tiga fungsi negara antara lain
sebagai berikut..
1) Fungsi Esensial, yaitu fungsi yang diperlukan demi kelanjutan negara.
Fungsi ini meliputi:
2) Fungsi Jasa, yaitu aktivitas yang mungkin tidakakan ada apabila tidak
diselenggarakan oleh negara. Contohnya pemeliharaan fakir miskin, atau
pembangunan insfrastruktur sarana dan prasarana seperti jalan-jalan dan
jembatan.
3) Fungsi Perniagaan, yaitu fungsi yang dapat dilaksanakan oleh individu
dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Fungsi juga dilaksanakan oleh
negara dengan pertimbangan modal swasta tidak mencukupi atau dengan
memperluas penyelengaraan berbagai fungsi di seluruh wilayah. Contohnya
jaminan sosial, perlindungan deposito di bank, pencegahan pengangguran,
penyelenggaraan pos,telepon, transportasi, jaminan social, dan perindustrian.
b. Macam-Macam Fungsi Negara Menurut R.M. Mac Iver - R.M. Mac Iver dalam
bukunya yang berjudul The Modern State (1926) dan The Web of Goverment (1974)
yang berpendapat bahwa fungsi negara adalah sebagai berikut..
Selain itu, Mac Iver juga membagi fungsi negara dalam dua kategori antara lain
sebagai berikut..
1) Fungsi negara yang tetap dilaksanakan oleh semua negara, seperti fungsi
kepolisian dan penyelenggaraan keadilan
2) Fungsi kultural, fungsi kesejahteraan umum, dan fungsi pada bidang
perekonomian
1) Social conservation dari nilai-niali sosial sangat penting bagi suatu tertib
politik dan sosial. Contohnya penggiatan tata tertip intern dengan jalan
menyelesaikan konflik antarwarga negara.
2) Social control yaitu mendamaikan, menyesuaikan, dan mengkoordinir
sikap kelompok-kelompok yang bersilisih atau bersaing. Seperti
penyelenggaraan keadilan sosial
3) Social amelioration dari keadaan kelompok-kelompok yang dirugikan.
Fungsi yang mencakup antara lain usaha-usaha meniadakan kemiskinan
atau memelihara orang cacat
4) Social improvement yaitu perluasan bidang kehidupan segenap kelompok.
Fungsi ini adalah mengenai perluasan pendidikan, pemajuan kesenian,
atau pengadaan penelitian ilmiah.
d. Macam-Macam Fungsi Negara Menurut John Locke - Menurut locke yang membagi
fungsi negara menjadi tiga antara lain sebagai berikut