PENYAKIT HIPERTENSI
NIM : 18.028
KONAWE
UNAAHA
TAHUN 2020
LAPORAN PENDAHULUAN PENNYAKIT HIPERTENSI
A. Definisi Hipertensi
(JIVC) sebagai tekanan yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan
95 – 104 mmHg, hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 105 dan
114 mmHg, dan hipertensi berat bila tekanan diastoliknya 115 mmHg atau
B. Etiologi
transport Na.
2. Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan
3. Stress Lingkungan.
1. Hipertensi Primer
(ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih), kebiasaan hidup
2. Hipertensi Sekunder
perubahan-perubahan pada:
C. Patofisiologi
korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di
pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan
penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya
diteruskan ke sel jugularis. Dari sel jugularis ini bisa meningkatkan tekanan
darah. Dan apabila diteruskan pada ginjal, maka akan mempengaruhi eksresi
pertolongan medis.
2. Sakit kepala
3. Pusing / migraine
6. Sukar tidur
9. Azotemia
E. Penatalaksanaan
Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan
sedang dan berat. Terapi tanpa obat ini meliputi: diet destriksi garam
secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 5 gr/hr, diet rendah kolesterol dan
4. Menghentikan merokok
5. Latihan Fisik
Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang
empat prinsip yaitu: Macam olah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti
yang baik antara 60-80 % dari kapasitas aerobik atau 72-87 % dari
6. Edukasi Psikologis
a. Tehnik Biofeedback
Biofeedback adalah suatu tehnik yang dipakai untuk
b. Tehnik relaksasi
A. Pengkajian Keperawatan
1. Riwayat Keperawatan
1. Aktivitas / istirahat
takipnea.
2. Sirkulasi
3. Integritas Ego
pekerjaan).
4. Eliminasi
Gejala : gangguan ginjal saat ini atau yang lalu (infeksi, obstruksi,
penggunaan diuretik.
6. Neurosensori
7. Nyeri / ketidaknyamanan
8. Pernapasan
9. Keamanan
obat / alkohol.
3. Pemeriksaan Penunjang
hipokoagulabilitas, anemia.
terapi diuretik.
menyebabkan hipertensi.
f. Kolesterol dan trigliserid serum: Peningkatan kadar dapat
primer (penyebab).
resiko hipertensi.
hiperadrenalisme.
hipertensi.
ginjal,
perbaikan ginjal.
serebral.
C. Intervensi Keperawatan
RENCANA KEPERAWATAN
NO DIANGOSA KEPERAWATAN
TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC)
DX DAN KOLABORASI
1 Resiko tinggi terhadap penurunan NOC : NIC :
curah jantung berhubungan Cardiac Pump effectiveness Cardiac Care
dengan peningkatan afterload, Circulation Status Evaluasi adanya nyeri dada ( intensitas,lokasi, durasi)
Vital Sign Status
vasokonstriksi, hipertrofi/rigiditas Catat adanya disritmia jantung
ventrikuler, iskemia miokard Kriteria Hasil: Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac putput
Tanda Vital dalam rentang normal (Tekanan darah, Monitor status kardiovaskuler
Nadi, respirasi) Monitor status pernafasan yang menandakan gagal jantung
Dapat mentoleransi aktivitas, tidak ada kelelahan Monitor abdomen sebagai indicator penurunan perfusi
Tidak ada edema paru, perifer, dan tidak ada asites Monitor balance cairan
Tidak ada penurunan kesadaran Monitor adanya perubahan tekanan darah
Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan antiaritmia
Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan
Monitor toleransi aktivitas pasien
Monitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan ortopneu
Anjurkan untuk menurunkan stress
Analgesic Administration
Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat
Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi
Cek riwayat alergi
Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih
dari satu
Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri
Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal
Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur
Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali
Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat
Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)
4 Cemas berhubungan dengan krisis Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x Anxiety Reduction
situasional sekunder adanya 24 jam, cemas pasien berkurang dengan kriteria Gunakan pendekatan yang menenangkan
hipertensi yang diderita klien hasil: Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien
Anxiety Control Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur
Coping Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut
Vital Sign Status Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis
Menunjukan teknik untuk mengontrol cemas Dorong keluarga untuk menemani anak
teknik nafas dalam Lakukan back / neck rub
Postur tubuh pasien rileks dan ekspresi wajah tidak Dengarkan dengan penuh perhatian
tegang Identifikasi tingkat kecemasan
Mengungkapkan cemas berkurang Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
TTV dbn Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi
TD = 110-130/ 70-80 mmHg Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
RR = 14 – 24 x/ menit Barikan obat untuk mengurangi kecemasan
N = 60 -100 x/ menit
S = 365 – 375 0C
tim kesehatan lain untuk membantu masalah kesehatan pasien yang sesuai
dengan perencanaan dan kriteria hasil yang telah ditentukan dengan cara
E. Evaluasi
tetapi tahap ini merupakan bagian integral pada setiap tahap proses
(Nursalam, 2008)
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 2,
Jakarta, EGC,
Goonasekera CDA, Dillon MJ, 2003. The child with hypertension. In: Webb NJA,