Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL BOOK REVIEW

PSIKOLOGI PENDIDIKAN
DOSEN PENGAMPU:Prof.Dr.ROSMALA DEWI , M.Pd.

DISUSUN OLEH:

NAMA : JOSE TRIADI PURBA

 NIM : 5193121024

PRODI : PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan Critical Book Report (CBR),
adapun tugas ini dikerjakan untuk memenuhi mata kuliah Psikologi Pendidikan.Penulis sudah
berusaha menyusun CBR ini dengan sebaik-baiknya, tetapi saya merasa masih ada banyak
kekurangan dalam penulisan CBR ini.

Oleh karena itu,saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
agar kedepannya tugas CBR ini saya usahakan menjadi lebih baik lagi dalam
penulisannya.Selanjutnya, penulis berharap semoga CBR ini bisa memberikan manfaat serta
menambah wawasan bagi para pembaca terkhusus terkait dengan materi Pskoologi Pendidkan.
Terakhir, saya meminta maaf sebagai penulis apabila adanya kata-kata yang sulit untuk
dipahami.

Medan,9 Maret 2020


BAB I
PENDAHULUAN 
LATAR BELAKANG 
Adapun latar belakang pada critical book review ini adalah sebagai berikut:
Membaca adalah kegiatan yang mendatangkan banyak manfaat.beruntung orang yang gemar
membaca, diantaranya membaca buku. Mereka yang suka membaca buku akan memperoleh
banyak informasi sehingga akan menambah pengetahuan dan wawasan yang luas. Informasi
tentang buku baru yang sering dimuat di surat kabar atau majalah yang berupaartikel resensi.
Orang yang menyukai aktivitas membaca, hasilnya, mereka tidak akan berpikir sempit ketika
menghadapi masalah-masalah yang sedang dialaminya. Serta mempunya potensi dan
kecenderungan yang bijak dalam menyikapi kejadian-kejadian sehari-hari disekitarnya. Tapi,
bagi orang yang ingin berbuat lebih dan mau berbagi ilmu kepada orang lain, membaca saja tidak
cukup. Mereka perlu memiliki keterampilan lagi yaitu ketrampilan meresensi buku. Oleh karena
itu penulis menyusun makalan ini untuk mengetahui bagaimana meresensi buku dan apa tujuan
serta manfaat Mengkritik buku.

Psikologi merupakan pengetahuan yang diperoleh dengan pendekatan ilmiah, merupakan


pengetahuan yang diperoleh dengan penelitian-penelitian ilmiah. Penelitian ilmiah adalah
penelitian yang dijalankan secara terencana, sistematis, terkontrol, dan dalam psikologi
berdasarkan atas data empiris. Sesuatu teori dalam suatu ilmu harus dapat diuji dalam hal
keajegannya dan keandalannya. Ini berarti kalau penelitian ulang dilakukan oleh orang atau ahli
lain, menurut langkah-langkah yang serupa dalam kondisi yang sama, maka akan diperoleh hasil
yang konsisten, yaitu hasil yang sama atau hampir sama dengan hasil yang terdahulu.

B. TUJUAN
Tujuan penulisan crtitical book review ini adalah:
A. Untuk menelaah buku pembelajaran Psikologi Pendidikan
B. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan buku.
C. Menjelaskan pengertian psikologi, perkembangan psikologi dan peristiwa-peristiwa
kejiwaan.
D.Pembaca dapat mengetahui dan memahami pengertian psikologi, perkembangan psikologi
dan peristiwa-peristiwa kejiwaan.
E. Mengkritik sebuah buku
BAB II
RINGKASAN BUKU
 
A. IDENTITAS BUKU PERTAMA
Judul         : Psikologi Pendidikan
Penulis      : Drs.Rochman Natawidjaya dan Drs. L.J. Moleong, MA
Penerbit     : CV.Prindo Jaya Jakarta
Tahun terbit : 1987
Jumlah Halaman : 194 halaman

B. IDENTITAS BUKU KEDUA

Judul :Educational Psychology

Pengarang :Anita E. Woolfolk, Anita Woolfolk Hoy


Edisi :11, berilustrasi
Penerbit :Merrill, 2010
ISBN :0137144547, 9780137144549
Tebal :615 halaman
C. RINGKASAN BUKU PERTAMA

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN KEGIATAN MENGAJAR


 Hubungan Psikologi Pendidikan Dengan Pendidikan
Dalam kegiatan belajar-mengajar itu terjadi berbagai peristiwa, yang bukan hanya
pertalian yang Nampak antara guru dan murid saja, akan tetapi melibatkan berbagai proses psikis
yang sangat ruwet. Demikianlah dapat kita simpilkan bahwa proses pendidikan itu selalu
melibatkan komunikasi dengan proses komunikasi tersebut, agar pendidikan dapat berhasil
dengan baik.
Dengan demikian psikologi pendidikan itu mempunyai hubungan fungsional yang erat
dengan pendidikan. Hubunganb itu tampak dengan jelas dalam peranan psikologi pendidikan
bagi upaya pendidikan, ialah dalam rangka :
a) Pemahaman karakteristik proses belajar-mengajar.
b) Pemahaman karakteristik pelajar atau murid
c) Penentuan tujuan pendidikan yang selaras denagn perkembangan dan karakteristik pelajar
dan murid
d) Pemilihan bahan pelajaran yang selaras dengan murid
e) Pemilihan kegiatan belajar-mengajar yang cocok
f) Penentuan upaya penilaian terhadap keberhasilan murid
g) Penentuan upaya pemberian bantuan kepada murid.
 Pentingnya Psikologi Pendidikan Bagi Guru
Psikologi pendidikan diperlukan seorang guru untuk dapat mengerti serta memahami anak didik
(murid), tentang cara belajar yang nantinya akan sangat mempermudah tugas guru dalam
membimbing anak kea rah pencapaian tujuan pendidikan sebagai yang dicita-citakan.

 Pengertian dan Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan


Sentral atau yang utama dalam kaitannya dengan mempelajari psikologi pendidikan adalah
perbuatan belajar. Oleh karena itu uraian dan pembahasandalam buku ini akan berkisar pada
perbuatan belajar tersebut.
 Perbuatan Belajar atau kegiatan belajar-mengajar
Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri seseorang, dan terjadi
secara sadar.
PERBUATAN BELAJAR
A. MANIFESTASI DAN HASIL PERBUATAN BELAJAR
Hasil-hasil perbuatan belajar dapat dinyatakan dalam berbagai bentuk . ada yang
merupakan sebagai kebiasaan , ada yang berupa ketrampilan dan ada pula yang berupa
kemampuan berfikir abstrak
 Jenis-jenis manifestasi dan Hasil Perbuatan Belajar
• Kebiasaan sebagai hasil perbuatan belajar
• Ketrampilan ebagai hasil perbuatan belajar
 Belajar melalui akumulasi persepsi sebagai menifestasi perbuatan belajar
Belajar melalui persepsi yang sederhana dapat terlihat di sekolah. Pada permulaan belajar
membaca seorang anak harus mengakumulasi persepsi tentang kata-kata dengan kata-kata agar ia
dapat mengenal dan dapat membedakan satu kata dengan kata lain. Manifestasi perbuatan belajar
terbanyak didsari pada bangunan persepsi yang diperoleh seorang sejak kecil. Pengalaman dalam
hal ini sangat besar pengaruhnya dalam menghimpun persepsi dan sebagai tambahan perlu
kiranya dikemukakan bahwa belajar melalui persepsi ada yang sederhana dan ada pula yang
kompleks.
 Peranan Jenis-jenis hasil perbuatan belajar dalam dalam kegiatan belajar-mengajar

B. UNSUR-UNSUR YANG MEMPENGARUHI PERBUATAN BELAJAR


 Pengertian dan jenis-jenis unsure yang mempengaruhi perbuatan belajar
 Hubungan antara satu unsure dengan unsure lainnya.
 Peranan kondisi belajar dalam kegiatan belajar mengajar
 Tipe dan tingkatan belajar
• belajar oleh tanda
• belajar-rangsangan-jawaban
• belajar-merangkaikan
• belajar-asosiasi-verbal
• belajar-membedakan
• belajar-konsep
• belajar-aturan dan
• belajar-memecahkan-masalah
 Tingkat-tingkat perbuatan belajar
A. MOTIVASI DAN BELAJAR
 Mengapa individu berbuat sesuatu?
Individu melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya, contoh pada kerbau , kerbau tidak
kan memerlukan bentuk perbutan antar seperti menangis dan berteriak kepada oranglain untuk
meminta makan.
 Motif dan Motivasi
Tujuan perbuatan belajar murid ini harus disesuaikan dengan tujuan pengajaran yang diinginkan
untuk dicapai murid yang dicantumkan dalam kurikulum. Untuk itu anda harus pula dapat
mengerahkan motif tersebut guna menghasilkan perbuatan belajar yang baik. Dengan perkataan
lain, anda harus pandai memunculkan motif belajar murid, kemudian member motivasi kepada
mereka, supaya mereka melakukan perbuatn belajar dengan kehendak sendiri,tetapi dapat sesuai
dengan tujuan kurikulum disekolah bersangkutan
 Asal Mula dan Perkembangan Motif
Beberapa motif muncul semata-mata karena kematangan, motif semacam ini terjadi bukan
karena pengalaman masa lampau bukan pula karena mempelajari sesuatu dan bukan pula karena
pengaruh yang terjadi pada individu. Motif ini timbul ini timbul dengan sendirinya, secara
potensial dimiliki oleh individu sejak ia lahir.
 Penggolongan Motif
 Memperkuat Motif untuk Belajar

B. PENGALIHAN BELAJAR
 Masalah pengalihan
 Hakekat pengalihan
 Kondisi-kondisi yang mempermudah pengalihan
• Kemampuan asli pelajar
• Keberrartian bidang pengajaran
• Sikap dan usaha belajar
• Cara mengajar
 Usaha untuk menjelaskan pengalihan belajar
• Teori disiplin mental formal
• Teori komponen-komponen identik
• Teori generasi
BELAJAR TUNTAS
A. PENGERTIAN BELAJAR TUNTAS
 Praktek Pengajaran Sekarang
 Anggaran dasar
 Pengertian belajar tuntas
Belajar tuntas dengan demikian berarti bahwa setiap anak dalam kelas yang anda hadapi akan
secara tuntas menuasai pelajaran yang disajikan terlebih dahulu barulah dapat berpindah pada
pelajaran berikutnya. Tugas guru dengan sendirinya perlu memperhatikan mereka yang belum
secara tuntas menguasai tujuan yang diharapkan. Guru hendaknya memusatkan perhatiannya
untuk menangani kesukaran belajar anak bila anak menemui kesulitan itu.

B. PRINSIP-PRINSIP BELAJAR TUNTAS


 Perbedaan Waktu belajar
Seorang siswa dengan bakat yang tinggi akan dapat mempelajari suatu bidang studi secara cepat
sedang seorang siswa lainnya dengan bkat rendah akan dapat mempelajari bidang studi yang
sama dengan waktu yang lebih lambat.
 Umpan balik yang sering dan segera
Hal yang penting dalam sebuah umpan balik adalah menemukan dan membetulkan kesalahan
selama sesuatu kegitan berlangsung.
 Perbaikan
Komponen-komponen apakah yang diperlukan dalam perbaikan? Jika anda melakukan praktek
mengajar maka komponen komponen yang anda lakukan adalah jumlah siswa,waktu,pemberian
bantuan,metoda dan alat yang digunakan.
 Model belajar tuntas
Untuk mempelajari model belajar tuntas akan bermanfaat kiranya apabila anda terlebih dahulu
mengenal beberapa terminology yang digunakan dalam model tersebut. Istilah-istilah yang
digunakan adalah sebagai berikut:
• Tes-prasyarat
• Titik keputusan
• Pengayaan
• Tutor sebaya
• Perbaikan
• Tes formatif
 Implikasi Belajar Tuntas
Dalam menerapkan prinsip-prinsip dan model belajar tuntas ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan. Hal-hal yang perlu diperhatikan tersebut diuraikan pada bagian ini dengan maksud
agar anda diperlengkapi dengan pengetahuan praktis sehingga akan mempermudah bagi anda.
 Pengajaran Perorangan
• Pengertian Pengajaran Perorangan
Kesempatan belajar dengan bermacam-macam variasi jauh lebih besar pada pengajaran
perorangan dibandingkan dengan pengajaran klasik. Kesempatan belajar yang lebih besar itu
mereka peroleh dalam apa
• Mengapa Pengajaran perorangan
• Jenis-jenis Pengajaran perorangan
- Studi-bebas
- Studi-pengarahan sendiri
- Program-belajar-yang-berpusat-pada-siswa
- Belajar-menurut-kecepatan-sendiri
- Pengajaran-menurut-keputusan-siswa
• Pengelolahan Pengajaran perorangan
Pengelolaan pengajaran perorangan disini dimaksudkan untuk menjaga agar system pengajaran
dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan dan untuk memonitori kemajuan siswa dalam
usaha belajarnya.
• Sistem Pengajaran Modul

MERENCANAKAN KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR

A. KEGIATAN BELAJAR- MENGAJAR

B. RENCANA PENGAJARAN

C. MENGAPA HARUS MENYUSUN SATUAN PELAJARAN


Supaya guru mempunyai pedoman dan pegangan mengenai apa yang harus diajarkan dan
bagaimana dia harus mengajarkannya. Akan tetapi apabila dipelajari lebih terperinci jawaban
atas pertanyaan di atas lebih rumit dan mendasar.yang dimaksud dalam hal ini, ialah bahwa
satuan pelajaran yang disusun oleh guru itu sebenarnya merupakan satu unsure penting yang
kelihatannya sangat kecil dari seluruh program pengajarn.
D. APA DASAR PENYUSUNAN SATUAN PELAJARAN ITU?
Harus memperhatikan GBPP seperti terlihat pada lampiran di akhir buku itu. Demikian pula
apabila ingin mengajarkan bidang-bidang pengajaran yang lain. Dalam hal ini anda harus
memperhatikan bagian II dulu untuk mengetahui mana-mana yang harus diajarkan .

E. BAGAIMANA MENYUSUN SATUAN PELAJARAN


• Tujuan instruktur umum (TIU)
• Tujuan instruktur khusus (TIK)
• Meteri Pengajaran
• Kegiatan belajar-mengajar
• Alat dan sumber pelajaran
• Penilaian
• Menemukan dan menentukan satuan bahasa
• Menyusun satuan pembelajaran melalui ppsi
• Beberapa kesimpulan

D. RINGKASAN BUKU KEDUA

Pengertian dan Ruang Lingkup Ilmu Kejiwaan


Dalam bab ini penulis menjelaskan bahwa psikologi berasal dari 2 kata bahasa yunani, yaitu
psyche yang bebarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah psikologi berarti ilmu
tentang jiwa. Pada umumnya para ilmuan membagi psikologi menjadi 2 golongan, yaitu:
1. Psikologi Metafisika, yang menyelidiki hakekat jiwa.
2. Psikologi Empiri, yang menyelidiki gejala-gejala kejiwaan dan tingkah laku manusia
dengan menggunakan pengamatan, percobaan dan pengumpulan berbagai macam datayang ada
hubungannya dengan gejala-gejala kejiwaan manusia.
Adapun mengenai pendidikan ada beberapa pendapat yang dituliskan diantaranya adalah bahwa
pendidikan merupakan sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang
memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan.
Sehingga psikologi pendidikan dapat didefenisikan ilmu pengetahuan yang menyelidiki gejala-
gejala kejiwaan individu atau tingkah lakunya di dalam situasi pendidikan.
Pada dasarnya ilmu jiwa pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang khusus mempelajari,
meneliti dan membahas seluruh tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses pendidikan
yang meliputi tingkah laku belajar, tingkah laku mengajar, dan tingkah laku belajar mengajar.
Inti persoalan psikologi pendidikan dengan tanpa mengabaikan psikologi guru terletak pada
siswa. Secara garis besar psikologi pendidikan banyak ilmuan membatasi dalam 3 pokok
bahasan, yaitu pokok bahasan mengenai (1) belajar, (2) proses belajar dan (3) situasi belajar.
Di sisi lain, Crow and Crow mengemukakan ruang lingkup psikologi pendidikan antra lain (1)
sampai sejauh mana factor hereditas dan lingkungan berpengaruh terhadap belajar, (2) sifat-sifat
dari proses belajar, (3) hubungan antara tingkat kematangan dengan kesiapan belajar, (4)
signifikansi pendidikan terhadap perbedaan-perbedaan individual dalam kecepatan dan
keterbatasan belajar, (5) perubahan selama dalam belajar, (6) hubungan prosedur mengajar
dengan hasil belajar, (7) teknik bagi penilaian kemajuan belajar, (8) pengaruh pendidikan formal
dibandingkan informal terhadap individu, (9) manfaat nilai ilmiah terhadap pendidikan bagi
personel sekolah, dan (10) pengaruh psikologi yang ditimbulkan oleh kondisi sosiologi terhadap
sikap siswa.
Dari rangkaian pokok di atas tampak jelas bahwa belajar adalah masalah yang paling vital dalam
psikologi pendidikan.

Peranan Ilmu Jiwa Pendidikan Dalam Dunia Pendidikan


Dalam bab ini di jelaskan bahwa para pendidik diharapkan memiliki pengetahuan psikologis
pendidikan yang sangat memadai agar dapat mendidik para siswa melalui proses belajar
mengajar yang berdaya guna dan berhasil guna. Pengetahuan ini akan berguna mempelajari
gejala kejiwaan anak, perkembangan anak, minat dan bakatnya, cara belajar dan
membimbingnya serta bagaiman mengawasi hasil belajarnya yang tepat.
Menurut Lindgren manfaat psikologi pendidikan adalah untuk membantu para guru dalam
mengembangkan pemahaman yang lebih baik mengenai kependidikan dan prosesnya. Sementara
itu, Chaplin menitikberatkan manfaat psikologi pendidikan untuk memecahkan masalah-masalah
yang terdapat dalam dunia pendidikan dengan cara menggunakan metode-metode yang telah
disusun rapi dan sistematis. Dari dua macam pendapat tersebut, secara umum psikologi
pendidikan merupakan alat bantu yang penting bagi para penyelenggara pendidikan dalam
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Hal ini dikarenakan prinsip yang terkandung
dalam psikologi pendidikan dpat dijadikan landasan berpikir dan bertindak dalam mengelola
proses belajar mengajar.
Setidak-tidaknya ada 10 macam kegiatan pendidikan yang banyak memerluksn prinsip-prinsip
psikologi, yaitu (1) seleksi penerimaan siswa baru, (2) perencanaan pendidikan, (3) penyusunan
kurikulum, (5) administrasi kependidikan, (6) pemilihan materi pelajaran, (7) interaksi belajar
mengajar, (8) pelayanan bimbingan dan penyuluhan, (9) metode mengajar, (10) pengukuran dan
evaluasi. Untuk menerapkan prinsip-prinsip psikologi tersebut diperlukan guru-guru yang
berkompeten dan bertanggung jawab. Berkompeten artinya bahwa guru mampu melaksanakan
profesinya dengan baik dan benar. Adapun bertanggung jawab adalah guru mampu mengelola
prose belajar mengajar dengan sebaik-baikny sesuai dengan prinsip-priinsip psikologis.
Dengan adanya perkembangan teknologi sekarang ini, dampaknya jugasanat terasa dalam dunia
pendidikan. Banyak teknologi yang dikembangkan untuk media pendidikan yang justru dalam
penerapannya jauh dari prinsip-prinsip psikologi. Untuk mengatasi persoalan ini hendaknya
dalam proses belajar siswa dibawa kepada keaktifan yang tinggi baik secara fisiologi maupun
psikologi.

Teori – Teori Psikologi Belajar


Dalam Bab ini dijelaskan dengan berkembangnya psikologi dalam pendidikan muncul pula
berbagai aliran psikologi pendidikan yaitu (1) psikologi behavoristik, (2) psikologi kognitif, (3)
psikologi humansitik. Dalam setiap periode perkembangan aliran psikologi tersebut, mulcullah
teori-teori tentang belajar, yaitu:
• Teori belajar psikologi behavioristik, yang berendapat bahwa tingkah laku siswa
merupakan reaksi-reaksi terhadap lingkunganmereka pada masa lalu dan masa sekarang dan
bahwa segenap tingkah laku merupakan hasil belajar. Bahwa tingkah laku manusia dikendalikan
oleh ganjaran (reword) dan penguatan (reinforcement). Teori – teori ini dipelopori oleh
Thorndike, Pavlov, Watson dan Guthrie.
• Teori belajar psikologi kognitif, yang berpendapat bahwa tingkah laku seseorang
senantiasa didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan situasi dimana
tingkah laku itu terjadi. Dalam situasi belajar seseorang terlibat langsung dalm situasi itu dan
memperoleh “insight” untuk pemecahan masalah. Insight itu sering dihubungkan dengan
pernyataan spontan seperti “aha”, “oh”, “I see now”. Teori – teori ini dipelopori oleh Gestalt,
Mex Wertheimer, Lewin, Kurt Koffka dan Wolfgang Kohler.
• Teori belajar psikologi Humanistis, yang orientasinya utamanya tertuju pada masalah
bagaimana tiap-tiap individu dipengaruhi dan dibimbing oleh maksud-maksud pribadi yang
mereka hubungkan dengan pengalaman-pengalaman mereka sendiri. Tujuannya adalah untuk
membantu siswa mengembangkan dirinya, mengenal dirinya sendiri sebagai mausia yang unik
dan membantunya dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka. Tokoh yang
menonjol pada aliran ini adalah Combs Maslov, dan Rogers.
Dengan demikian hal terpenting yang harus diperhatikan adalah tentang tujuan belajar. Bahwa
belajar merupakan suatu usaha atau perbuatan yang dilakukan sedara bersungguh-sungguh,
sistematis, mendayagunakan semu potensi yang dimiliki baik fisik mental serta dana panca
indera, otak dan tubuhserta aspek-aspek kejiwaan sepertiintelegensi, bakat, minat motivasi dan
sebagainya. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki hidup untuk mencapai cita-cita.
Dalam perjalanannya, dalam pembelajaran harus memperhatikan prinsip-prinsip belajar yang
meliputi (1) kematangan jasmani dan rohani, (2) memiliki kesiapan, (3) memahami tujuan, (4)
memiliki kesungguhan, (5) ulangan dan latihan.
Selain itu, dalam bab ini juga dijelaskan tentang factor-faktor yang mempengaruhi belajar, antara
lain factor internal yang meliputi (1) kesehatan, (2) intelegensi dan bakat, (3) minat dan motivasi,
serta (4) cara belajar, dan factor eksternal yang mencakup (1) keluarga, (2) sekolah, (3)
masyarakat dan (4) lingkunga sekitar

Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia


Ada dua bagian kondisional pribadi manusia baik secara jasmaniah maupun secara rohaniah,
yaitu (1) bagian pribadi materiil yang kuantitatif dan (2) bagian pribadi fungsional yang
kualitatif. Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materiil sesuatu
sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan, sedangkan bagian pribadi fungsinal yang
kualitatif mengalami perkembangan.
1. Pertumbuhan
Peristiwa pertumbuhan pribadi manusia berawal dari peristiwa awal herediter. Secara genetis
manusia terbentuk dari satu sperma dan satu telur. Keduanya mewakili sifat dari orang tuanya
yang pada akhirnya akan turun kepada anaknya sebagai individu baru. Dalam perjalanannya,
pertumbuhan ini diatur oleh hokum-hukum antara lain (a) pertumbuhan adalah kuantitaif dan
kualitatif, (b) pertumbuhan merupakan proses yang berkesinambungan dan teratur, (c) tempo
pertumbuhan adalah tidak sama, (d) taraf perkembangan dari berbagai aspek pertumbuhan adlah
tidak sama, (e) kecepatan serta pola pertumbuhan dapat dimodifikasi oleh kondisi-kondisi di
dalam dan di luar badan, (f) masing-masing individu tumbu menurut caranya sendiri yang unik,
(g) pertumbuhan adalah kompleks, dan semua aspeknya saling berhubungan.
Pertumbuhan yang mengenai tinggi dan berat badan, sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan
internal seperti makanan, gizi, perangai, dan lain-lain. Sedangkan kondisi lingkungan eksternal
misalnya suhu udara, aktivitas social, dan lain-lain. Dalam kondisi pertumbuhan normal tinggi
badan anak dapat ditafsirkan dengan rumus :
• Tinggi badan anak laki-laki = (tinggi badan ayah + 100% tinggi badan ibu)
• Tinggi badan anak perempuan = (tinggi badan ibu + 92% tinggi badan ayah)
2. Perkembangan
Perkembangan pribadi diartikan sebagai perubahan kualitatif dari setiap fungsi kepribadian
akibat dari pertumbuhan dan belajar. Setiap fungsi tersebut dapat mengalami perubahan.
Perkembangan tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan. Kematangan pada fungsi jasmaniah
sangat mempengaruhi perubahan fungsi-fungsi kejiwaan. Hokum-hukum dalam perkembangan
adalah (1) perkembangan adalah kualitatif, (2) perkembangan sangat dipengaruhi oleh proses
hasil dari belajar, (3) usia ikut mempengaruhi perkembangan, (4) masing-masing individu
mempunyai tempo perkembangan yang berbeda, (5) dalam keseluruhan periode perkembangan
setiap spesies perkembangan individu mengikuti pola umum yang sama, (6) perkembangan
dipengaruhi oleh hereditas dan lingkungan, (7) perkembangan yang lambat dapat dipercepat, (8)
perkembangan meliputi proses individuasi dan integrase

BAB III
PEMBAHASAN
A. KELEMAHAN BUKU PERTAMA “ PSIKOLOGI PENDIDIKAN”
1. Buku ini sudah baik tetapi kurang adanya gambar gambar yang mendukung, alangkah
lebih baik jika ada gambar-gambar yang mendukung sehingga suasana lebih hidup sehingga
informasi akan lebih jelas diterima. Serta penguunan kata kuncinya kurang baik dan penempatan
poin-poin masih banyak yang salah.

B. KELEMAHAN BUKU KEDUA “EDUCATION PSYCHOLOGY”


2. Materi dijelaskan secara runtut sehingga Nampak keterkaitan yang jelas antara materi
pada bab berikut dengan bab sebelumnya.
3. Aspek-aspek pengetahuan psikologi pendidikan dijelaskan secara detail, mulai dari
pengertian psikologi pendidikan itu sendiri, teori-teori psikologi belajar, perkembangan dan
pertumbuhan serta hal-hal yang berkaitan dengan karakteristik psikologi anak serta kesulitan-
kesulitan dalam belajarnya.
4. Bahasa yang digunakan dalam buku ini mudah dimengerti sehingga bagi siapa saja yag
membacanya akan mudah memahami maksudnya.

A. KELEBIHAN BUKU PERTAMA “ PSIKOLOGI PENDIDIKAN”


1. Keterkaitan antar Bab
Keterkaitan dari bab ke bab sangat baik karena saling berkesinambungan dan berkelanjutan yaitu
menjelaskan semua hal yang berkaitan psikologi pendidikan.
2. Kemutakhiran Isi Buku
Buku ini sangat baik isinya sangat lengkap dan terperinci sekali, menjelaskan semua aspek
dengan sangat jelas dan saling berkesinambungan dan sangat terkoordinir dari setiap kalimat.
B. KELEBIHAN BUKU KEDUA “EDUCATION PSYCHOLOGY”
Sangat sulit sekali bagi kami untuk menguraikan kelemahan bagi buku psikologi karangan M
Dalyono ini, karena memang jika ditinjau dari segi konten dan cara penyajiannya menurut kami
sudah sangat baik. Namun secara praktis kami menilai dari sudut pandang kami bahwa
kekurangan buku ini antara lain:
1. Tidak disajikan contoh dalam buku ini dalam menjelaskan materi tentang sesuatu yang
aplikatif sehingga tidak tampak efek dari pengetahuan psikologi itu. Sebagai contoh tentang
kesulitan belajar, akan lebih baik jika diiringi dengan contoh sekaligus beberapa alternative
pemecahannya.
2. Tidak diberikan contoh instrument untuk menyelidiki siswa yang mengalami kesulitan
belajar, misalnya instrument untuk observasi, interview dan lain-lain.

KESIMPULAN 

Buku ini memberi pencerahan baik bagi peserta didik maupun bagi pendidik sendiri bahwa
dalam memahami dan memotivasi cara belajar siswa adalah sangat penting sehingga tercipta lah
suatu prooses pembelajaran yang berlangsung dengan baik dan terdapatt umpan balik yang baik
juga.
Tak luput adalah uraian strategi dan tindakan yang dapat dilakukan oleh para pengajar. Selain
itu, didalamnya juga dikupas mengenai pendekatan inovatif dan konstruksi dalam pembelajaran
nilai-moral serta adanya psikologi pendidikan.Buku ini sangat dibutuhkan bagi mahasiswa juga
parra pemerhati pendidikan.
1. Psikologi pendidikan adalah sebuah pengetahuan tentang kejiwaan peserta didik dalam
mengikuti proses belajar mengajar. Ilmu jiwa pendidikan menitikberatkan kepada proses
pendidikan yang efisien, dimana aspek-aspek psikologi di perhatikan.
2. Sudah tiba masanya sekarang pendidikan di Indonesia hendaknya lebih melayani
kebutuhan dan hakekat psikologis anak didik. Pendidikan harus mempunyai kreasi-kreasi baru
yang berorientasi kepada sifat dan hakekat anak didik.
3. Pengetahuan tentang teori-teori psikologi belajar akan sangat bermanfaat bagi guru dalam
membantu anak didik dalam menemukan cara yang terbaik bagi dirinya unruk melakukan
pembelajaran yang lebih baik.
4. Pertumbuhan pada manusia dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materiil
sebagai suatu akibat adanya pengaruh lingkungan. Sedangkan perkembangan merujuk pada
perubahan secara kualitatif pada segi fungsional. Pertumbuhan dan perkembangan anak didik
berbeda natara yang satu dengan yang lain. Hal ini sangat tergantung oleh factor-faktor yang
mempengaruhiya.
5. Inteligensi anak didik sangat berpengaruh terhadap proses belajar mengajar di kelas.
Inteligensi itu sendiri sangat dipengaruhi oleh pembawaan, kematangan, pembentukan, minta
dan pembawaan yang khas dan kebebasan. Inteligensi antara pria dan wanita pada umumnya
tidak meiliki perbedaan secara signifikan.
6. Pada dasarnya anak didik sering mengalami kesulitan dalam belajarnya. Kesulitan belajar
antara yang satu dengan yang lain tidak sama. Hal ini sangat tergantung dari factor-faktor yang
mempengaruhinya. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang baik dan optimal, guru harus
membantu anak didik keluar dari masalahnya dan bahkan dapat mengatasi masalahnya sendiri
jika terjadi kembali. Dengan pengetahuan psikologi, guru harus memberikan bantuan yang
terbaik bagi mereka melalui metode yang tepat dan penuh dengan cinta

A. SARAN 
Buku ini sangat baik digunakan bagi mahasiswa dan calon pendidik karena isi bukunya sangat
baik dalam proses psikologi pendidikandan alangkah lebih baik jika buku ini digunakan dan
tetap di revisi agar lebih baik lagi dan dapat mmenjadi lebih baik lagi nantinya.
DAFTAR PUSTAKA

Adelheid,Andrea.(2014).Kupas Tips & Trik Tersembunyi Microsoft Office 2013.Medan:


MediaKom

Ardila, Isna.Muhammad Arifin, S.pd, M.pd.(2012). Aplikasi Microsoft Office 2007.Medan:


Format Publishing

Anda mungkin juga menyukai