Disusun oleh :
Afitah (1810305039)
UNIVERSITAS TIDAR
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan
Inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah biokimia dengan judul
“METABOLISME KARBOHIDRAT PADA TUBUH” tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan berbagai
pihak,sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik
dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Biokimia tentang “METABOLISME
KARBOHIDRAT PADA TUBUH” ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seperti yang telah kita ketahui bahwa organisme baik itu autrorof maupun
heterotrof memerlukan energy untuk melakukan metabolisme. Organisme autrotof
adalah organisme yang dapat membuat makanan sendiri sedangkan heterotrof adalah
organisme yang tidak bisa membuat makanan sendiri, sehingga proses metabolisme dari
organisme heterotof dengan cara mendapatkan energy dari luar tubuh.
Proses metabolisme karbohidrat terdiri dari beberapa tahap yaitu, glikolisis,
dekarboksilatif oksidatif, siklus krebs, dan transport electron. Tanpa metabolisme
makhluk hidup tidak bisa bertahan hidup.
Karbohidrat adalah komponen dalam makanan yang merupakan sumber energi
yang utama bagi organisme hidup. Dalam makanan kita, karbohidrat terdapat sebagai
polisakarida yang dibuat dalam tumbuhan dengan cara fotosintesis. Tumbuhan
merupakan gudang yang menyimpan karbohidrat dalam bentk amilum dan selulosa.
Amilum digunakan oleh hewan dan manusia apabila ada kebutuhan untuk memproduksi
energi. Di samping dalam tumbuhan, dalam tubuh hewan dan manusia juga terdapat
karbohidrat yang merupakan sumber energi, yaitu glikogen.
Pada proses pencernaan makanan, karbohidrat mengalami proses hidrolisis, baik
dalam mulut, lambung maupun usus. Hasil akhir proses pencernaan karbohidrat ini ialah
glukosa, fruktosa, galaktosa, dan manosa serta monosakarida lainnya. Senyawa-senyawa
ini kemudian diabsorbsi melalui dinding usus dan dibawa ke hati oleh darah.
Dalam sel-sel tubuh, karbohidrat mengalami berbagai proses kimia. Proses inilah
yang mempunyai peranan penting dalam tubuh kita. Reaksi-reaksi kimia yang terjadi
dalam sel ini tidak berdiri sendiri, tetapi saling berhubungan dan saling mempengaruhi.
Sebagai contoh apabila banyak glukosa yang teroksidasi untuk memproduksi energi,
maka glikogen dal;am hati akan mengalami proses hidrolisis untuk membentuk glukosa.
Sebaliknya apabila suatu reaksi tertentu menghasilkan produk yang berlebihan, maka ada
reaksi lain yang dapat menghambat produksi tersebut. Dalam hubungan antar reaksi ini
enzi-enzim mempunyai peranan sebagai pengatur dan pengendali. Proses kimia yang
terjadi dalam sel ini disebut metabolisme. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan
dijelaskan satu persatu tentang proses metabolisme karbohidrat, sehingga pembaca akan
lebih mengerti.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan metabolisme, karbohidrat, dan metabolisme
karbohidrat?
2. Bagaimanakah proses metabolisme karbohidrat?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian metabolism, karbohidrat dan metabolism karbohidrat .
2. Mengetahui proses metabolism karbohidrat,
BAB II
PEMBAHASAN
1.2.Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat yaitu senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O). Terdiri atas unsur C, H, O dengan perbandingan 1 atom C, 2 atom H, 1 atom O.
karbohidrat banyak terdapat pada tumbuhan dan binatang yang berperan struktural &
metabolik. Sedangkan pada tumbuhan, untuk sintesis CO2 dan H2O akan menghasilkan
amilum / selulosa melalui proses fotosintesis, sedangkan binatang tidak dapat menghasilkan
karbohidrat sehingga tergantung tumbuhan. Karbohidrat merupakan sumber energi dan
cadangan energi yang diproses melalui proses metabolisme.
Banyak sekali makanan yang kita makan sehari-hari adalah sumber karbohidrat seperti nasi,
singkong, umbi-umbian, gandum, sagu, jagung, kentang, dan beberapa buah-buahan lainnya.
Rumus umum karbohidrat yaitu (CH2O)n, sedangkan yang paling banyak kita kenal yaitu
glukosa dengan rumus C6H12O6, sukrosa dengan rumus C12H22O11, selulosa dengan rumus
(C6H10O5)n.
Fungsi Karbohidrat
Ada banyak fungsi dari karbohidrat dalam penerapannya di industri pangan, farmasi
maupun dalam kehidupan manusia sehari-hari. Di antara fungsi dan kegunaan itu ialah
sebagai berikut :
a. Sebagai sumber kalori atau energi
b. Sebagai bahan pemanis dan pengawet
c. Sebagai bahan pengisi dan pembentuk
d. Sebagai bahan penstabil
e. Sebagai sumber flavor (karamel)
f. Sebagai sumber serat
1.3.Metabolisme Karbohidrat
Metabolisme mengakar pada kata “metabole” dari bahasa Yunani yang berarti berubah.
Dalam dunia ilmu pengetahuan, secara sederhana metabolisme diartikan sebagai proses
kimiawi yang berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup yang bertujuan untuk
menghasilkan energi. Proses metabolisme karbohidrat secara garis besar terdiri dari dua
cakupan yakni reaksi pemecahan atau katabolisme dan reaksi pembentukan atau anabolisme.
Pada proses pembentukan, salah satu unsur yang harus terpenuhi adalah energi. Energi ini
dihasilkan dari proses katabolisme.
Lintasan metabolisme dapat digolongkan menjadi 3 kategori:
1. Lintasan anabolik (penyatuan/pembentukan)
Ini merupakan lintasan yang digunakan pada sintesis senyawa pembentuk struktur
dan mesin tubuh. Salah satu contoh dari kategori ini adalah sintesis protein.
2. Lintasan katabolik (pemecahan)
Lintasan ini meliputi berbagai proses oksidasi yang melepaskan energi bebas,
biasanya dalam bentuk fosfat energi tinggi atau unsur ekuivalen pereduksi, seperti rantai
respirasi dan fosforilasi oksidatif.
3. Lintasan amfibolik (persimpangan)
Lintasan ini memiliki lebih dari satu fungsi dan terdapat pada persimpangan
metabolisme sehingga bekerja sebagai penghubung antara lintasan anabolik dan lintasan
katabolik. Contoh dari lintasan ini adalah siklus asam sitrat.
A. PROSES GLIKOLISIS
Glikolisis merupakan proses pengubahan glukosa menjadi dua molekul asam piruvat dengan
menghasilkan dua ATP dan dua NADH. Glikolisis terjadi pada sel mikroorganisme, tumbuhan,
dan hewan melalui 10 tahap reaksi. Proses ini terjadi di sitoplasma dengan bantuan 10 jenis
enzim yang berbeda.
Glikolisis merupakan tahapan pertama dari respirasi aerob untuk memproses gula menjadi energi
dalam bentuk ATP (adenosin trifosfat). Respirasi aerob sendiri berlangsung dalam 4 tahapan
yaitu glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus krebs,dan transpor elektron. ATP yang dihasilkan
dalam glikolisis akan digunakan untuk berbagai proses yang membutuhkan energi, karena ATP
merupakan molekul penyimpan energi. Sedangkan NADH nantinya akan menjalani proses
transfer elektron untuk menghasilkan ATP. Sebuah molekul NADH dalam transfer elektron akan
menghasilkan tiga molekul ATP.
Proses glikolisis
Molekul ATP yang terbentuk sebenarnya ada 4, namun 2 ATP telah digunakan untuk membayar
hutang ATP yang telah dipakai pada tahap reaksi pertama dan ketiga. Dalam tahap awalnya,
proses glikolisis membutuhkan dua ATP sebagai sumber energi. Namun dalam tahap
selanjutnya, glikolisis akan menghasilkan ATP yang dapat digunakan untuk membayar hutang
ATP yang telah digunakan di awal dan masih ada sisa ATP yang dapat digunakan untuk fungsi
yang lain. Jadi dalam glikolisis, terjadi surplus ATP, lebih banyak ATP yang dihasilkan daripada
yang digunakan dalam proses tersebut.
Dalam keadaan terdapat oksigen, asam piruvat akan masuk tahap dekarboksilasi oksidatif
dan siklus krebs untuk membentuk energi lebih lanjut. Namun ketika tidak tersedia oksigen,
piruvat akan menjalani proses fermentasi homolaktat atau fermentasi alkohol. Kedua jenis
fermentasi tersebut merupakan proses menghasilkan energi tanpa kehadiran oksigen sehingga
disebut respirasi anaerob.
Fermentasi homolaktat terjadi pada mikroorganisme dan hewan. Hasil akhir proses ini
adalah asam laktat yang akan tertimbun dalam jaringan dan menyebabkan munculnya rasa lelah.
Saat seorang berolahraga dengan keras, kebutuhan oksigennya tidak tercukupi dengan
pernapasannya. Maka jaringan tidak dapat menjalani respirasi aerob sehingga yang terjadi adalah
fermentasi homo laktat. Asam laktat yang tertimbun menyababkan otot terasa lelah saat
berolahraga. Asam laktat akan diubah kembali menjadi glukosa di dalam hati namun
memerlukan proses yang agak lambat. Sedangkan fermentasi alkohol terjadi pada yeast, atau
jamur bersel satu yang biasanya digunakan untuk membuat anggur. Yeast akan mengubah
piruvat menjadi alkohol yang dilepaskan ke lingkungan yang dimanfaatkan oleh manusia untuk
membuat minuman.
Glukosa dalam sel dapat mengalami berbagai jalur metabolisme, baik disimpan, diubah
menjadi energi, ataupun diubah menjadi molekul lain. Apabila terjadi kelebihan gula dalam
darah, glukosa akan disimpan dalam otot atau hati dalam bentuk glikogen. Apabila sel-sel tubuh
sedang aktif membelah, glukosa akan diubah menjadi gula pentosa yang penting dalam sintesis
DNA dan RNA. Dan ketika tubuh membutuhkan energi, glukosa akan diproses untuk
menghasilkan energi melalui tahapan glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus krebs, dan
transfer elektron. Tahapan-tahapan tersebut dapat terjadi apabila terdapat oksigen dalam jaringan
sehingga prosesnya disebut respirasi aerob (menghasilkan energi dengan adanya oksigen).
B. Dekarboksilasi Oksidatif
Dekarboksilasi oksidatif adalah reaksi yang mengubah asam piruvat yang beratom 3 C
menjadi senyawa baru yang beratom 2 C, yaitu asetil koenzim-A (asetil ko-A). Reaksi
dekarboksilasi oksidatif ini (disingkat DO) sering juga disebut sebagai tahap persiapan untuk
masuk ke siklus Krebs. Reaksi DO ini mengambil tempat di intermembran mitokondria. Setelah
melalui reaksi glikolisis, jika terdapat molekul oksigen yang cukup maka asam piruvat akan
menjalani tahapan reaksi selanjutnya, yaitu siklus Krebs yang bertempat di matriks mitokondria.
Jika tidak terdapat molekul oksigen yang cukup maka asam piruvat akan menjalani reaksi
fermentasi. Akan tetapi, asam piruvat yang mendapat molekul oksigen yang cukupakan
meneruskan tahapan reaksi yaitu ke siklus krebs. Namun, asam piruvat ini tidak dapat begitu saja
masuk ke dalam siklus Krebs, karena asam piruvat memiliki atom C terlalu banyak, yaitu 3 buah.
Persyaratan molekul yang dapat menjalani siklus Krebs adalah molekul tersebut harus
mempunyai dua atom C (2 C). Karena itu, asam piruvat akan menjalani reaksi dekarboksilasi
oksidatif.
menghasilkan dua hidrogen dan senyawa dua karbon yang tersisa menjadi
asam asetat.
+ 2H + + 2CO2
Dekarboksilasi oksidatif akan mengubah asam piruvat menjadi asetil ko-A. Tahap ini
terjadi dalam beberapa reaksi yang dikatalisis oleh kompleks enzim yang disebut piruvat
dehidrogenase. Enzim ini terdapat pada mitokondria pada sel eukariotik, sedangkan pada
prokariotik terdapat pada sitoplasma.
Hasil dari dekarboksilasi oksidatif adalah molekul asetil ko-A, NADH, dan CO 2. Satu
molekul glukosa akan diubah menjadi dua molekul asam piruvat dalam glikolisis, artinya proses
dekarboksilasi oksidatif untuk satu molekul glukosa akan menghasilkan 2 molekul asetil ko-A, 2
NADH, dan 2 CO2. Keseluruhan reaksi dekarboksilasi ini bersifat irreversible.
Jalur metabolisme daur asam trikarboksilat ( asam sitrat ) pertama kali ditemukan oleh
Hans Krebs pada tahun 1937. Oleh karena itu jalur ini disebut pula daur krebs. Siklus asam sitrat
adalah serangkaian reaksi kimia dalam sel, yaitu pada mitokondria, yang berlangsung secara
berurutan dan berulang, bertujuan mengubah asam piruvat menjadi CO 2, H2O dan sejumlah
energi. Proses ini adalah proses oksidasi dengan menggunakan oksigen atau aerob. Jalur daur ini
merupakan jalur metabolisme yang utama dari berbagai senyawa hasil metabolisme, yaitu hasil
katabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Asetil koenzim–A ( sebagai hasil katabolisme
lemak dan karbohidrat ), oksalasetat, fumarat, dan α – ketoglutarat ( sebagai hasil katabolisme
asam amino dan protein), masuk ke dalam daur krebs untuk selanjutnya dioksidasi melalui
beberapa tahap reaksi yang kompleks menjadi CO2, H2O dan energi ATP.
Didalam sel eukariot, metabolisme asam trikarboksilat berlangsung didalam
mitokondrion. Sebagai enzim dalam metabolisme ini terdapat didalam cairan matrik dan
sebagian lagi terikat pada bagian dalam membran mitokondrion. Telah pula diketahui bahwa
beberapa enzim dalam siklus asam sitrat ( seperti akonitat hidratase, isositrat dehidrogenase,
fumarase, dan malat dehidrogenase ) terdapat di dalam sitoplasma sel jaringan tertentu meskipun
di situ tidak ditunjukan adanya kegiatan siklus asam sitrat.
Fungsi utama siklus krebs adalah :
a) Menghasilkan karbon dioksida terbanyak pada jaringan manusia.
b) Menghasilkan sejumlah koenzim tereduksi yang menggerakkan rantai pernapasan
untuk produksi ATP.
c) Mengkonversi sejumlah energi serta zat intermidiet yang berlebihan untuk
digunakan pada sintesis asam lemak.
d) Menyediakan sebagian bahan keperluan untuk sintesis protein dan asam nukleat.
e) Melakukan pengendalian langsung atau tidak langsung (alosterik) terhadap sistem
enzim lain melalui komponen-komponen siklus.
TAHAP REAKSI DAUR KREBS
1. Asetil co-A akan berikatan dengan oksaloasetat membentuk sitrat, reaksi ini dikatalisis
enzim sitrat sintase.
2. Sitrat akan diubah menjadi isositrat oleh enzim akonitase.
3. Isositrat akan diubah menjadi alfa-ketoglutarat oleh ezim isositrat dehidrogenase. Dalam
reaksi ini dilepaskan molekul CO2 dan dihasilkan NADH.
4. Alfa-ketoglutarat akan diubah menjadi suksinil ko-A oleh enzim alfa ketoglutarat
dehidrogenase. Dalam reaksi ini akan dilepaskan CO2 dan dihasilkan NADH.
5. Suksinil ko-A akan diubah menjadi suksinat oleh enzim suksinil ko-A sintetase. Pada
reaksi ini akan dihasilkan GTP yang kemudian dapat berupah menjadi ATP.
6. Suksinat akan diubah menjadi fumarat oleh enzim suksinat dehidrogenase. Pada reaksi ini
akan dihasilkan FADH2.
7. Fumarat akan diubah menjadi malat oleh enzim fumarase.
8. Malat akan diubah menjadi oksaloasetat oleh enzim malat dehidrogenase. Pada tahap ini
juga dihasilkan NADH.
Satu molekul asetil ko-A yang masuk siklus krebs akan menghasilkan 1 ATP, 3 NADH, 1
FADH2 dan 2 CO2. Karena satu molekul glukosa akan diubah menjadi dua asetil ko-A, maka satu
molekul glukosa yang menjalani siklus krebs akan menghasilkan 2 ATP, 6 NADH, 2 FADH2,
dan 4 CO2.
Molekul NADH dan FADH2 nantinya akan masuk transfer elektron untuk menghasilkan ATP.
Satu molekul NADH akan diproses untuk menghasilkan 3 ATP, sedangkan satu molekul
FADH2 akan menghasilkan 2 ATP.
Siklus krebs ditemukan oleh Hans Adolf Krebs, seorang dokter dan ahli biokimia
berkewarganegaraan Jerman. Siklus krebs disebut juga dengan siklus asam sitrat atau kadang
disebut siklus asam trikarboksilat.
D. Fosforilasi Oksidatif
Transfer elektron atau transpor elektron merupakan proses produksi ATP (energi) dari NADH
dan FADH2 yang dihasilkan dalam glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, dan siklus krebs. Transfer
elektron terjadi di membran dalam mitokondria, yang dibantu oleh kelompok-kelompok protein
yang terdapat pada membran tersebut. Proses ini disebut juga dengan fosforilasi oksidatif dan
ditemukan pada tahun 1948 oleh Eugene Kennedy dan Albert Lehninger.
Energi yang diperlukan untuk aktivitas setiap sel tubuh tersimpan dalam bentuk ATP yang
dihasilkan melalui respirasi aerob maupun respirasi anaerob. Respirasi aerob merupakan proses
pemecahan glukosa menghasilkan energi dengan adanya oksigen yang akan menghasilkan sisa
air dan karbondioksida. Sedangkan repirasi anaerob merupakan pemecahan glukosa
menghasilkan energi tanpa adanya oksigen dengan hasil akhir berupa asam laktat (pada hewan,
tumbuhan, dan mikroorganisme) dan alkohol (pada jamur bersel satu / yeast).
Energi yang dihasilkan dari respirasi aerob lebih banyak (36 / 38 ATP) dibandingkan energi yang
dihasilkan melalui respirasi anaerob (2 ATP). Oleh karena itu, tubuh selalu mengutamakan
terjadinya respirasi aerob dibandingkan anaerob. Respirasi aerob terjadi melalui empat tahapan
yaitu glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus krebs, dan transfer elektron.
Transfer elektron merupakan tahapan terakhir dari respirasi aerob yang nantinya akan
menghasilkan ATP dan H2O sebagai hasil akhirnya. Dalam transfer elektron, oksigen berperan
sebagai penerima elektron terakhir yang nantinya akan membentuk H 2O yang akan dikeluarkan
dari sel.
Disebut dengan transfer elektron karena dalam prosesnya terjadi transfer elektron dari satu
protein ke protein yang lain. Elektron yang ditransfer berasal dari NADH dan FADH 2 yang telah
terbentuk sebelumnya. Elektron akan ditransfer dari tingkat energi tinggi menuju tingkat energi
yang lebih rendah sehingga akan melepaskan energi yang akan digunakan untuk membentuk
ATP.
Pada membran dalam mitokondria terdapat komplek protein I, komplek protein II, ubiquinon
(Q), komplek protein III, sitokrom c (cyt c), dan komplek protein IV. Elektron akan ditransfer ke
masing-masing protein tersebut untuk membentuk ATP. Sedangkan molekul O 2 akan berperan
sebagai penerima elekron terakhir yang nantinya akan berubah menjadi H 2O. ATP akan
dihasilkan oleh enzim ATP sintase melalui proses yang disebut kemiosmosis.
NADH akan melepaskan elektronnya (e-) kepada komplek protein I. Peristiwa ini
membebaskan energi yang memicu dipompanya H+ dari matriks mitokondria menuju ruang
antar membran. NADH yang telah kehilangan elektron akan berubah menjadi NAD+.
Elektron akan diteruskan kepada ubiquinon.
Kemudian elektron diteruskan pada komplek protein III. Hal ini akan memicu
dipompanya H+ keluar menuju ruang antar membran.
Elektron akan diteruskan kepada sitokrom c.
Elektron akan diteruskan kepada komplek protein IV. Hal ini juga akan memicu
dipompanya H+ keluar menuju ruang antar membran.
Elektron kemudian akan diterima oleh molekul oksigen, yang kemudian berikatan dengan
2 ion H+ membentuk H2O.
Bila dihitung, transfer elektron dari bermacam-macam protein tadi memicu dipompanya
3 H+ keluar menuju ruang antar membran. H+ atau proton tersebut akan kembali menuju
matriks mitokondria melalui enzim yang disebut ATP sintase.
Lewatnya H+ pada ATP sintase akan memicu enzim tersebut membentuk ATP secara
bersamaan. Karena terdapat 3 H+ yang masuk kembali ke dalam matriks, maka terbentuklah
3 molekul ATP.
Proses pembentukan ATP oleh enzim ATP sintase tersebut dinamakan dengan
kemiosmosis.
Penjelasan di atas adalah proses transfer elektron yang berasal dari molekul NADH. Bagaimana
dengan elektron yang berasal dari FADH2 ?
FADH2 akan mentransfer elektronnya bukan kepada komplek protein I, namun pada komplek
protein II. Transfer pada komplak protein II tidak memicu dipompanya H+ keluar menuju ruang
antar membran. Setelah dari komplek protein II, elektron akan ditangkap oleh ubiquinon dan
proses selanjutnya sama dengan transfer elektron dari NADH. Jadi pada transfer elektron yang
berasal dari FADH2 , hanya terjadi 2 kali pemompaan H+ keluar menuju ruang antar mebran.
Oleh sebab itu dalam proses kemiosmosis hanya terbentuk 2 molekul ATP saja.
Satu NADH yang menjalani transfer elektron akan menghasilkan 3 molekul ATP.
Sedangkan satu molekul FADH2 yang menjalani transfer elektron akan menghasilkan 2
molekul ATP.
Disinilah akhir dari respirasi aerob molekul glukosa. Respirasi ini akan menghasilkan energi
sebanyak 36 / 38 ATP dengan hasil akhir berupa CO2 dan H2O yang akan dikeluarkan dari tubuh
sebagai zat sisa respirasi. Satu molekul glukosa dengan 6 atom C, ketika mengalami respirasi
aerob akan melepaskan 6 molekul CO2. Karbondioksida tersebut dibebaskan pada tahap
dekarboksilasi oksidatif dan siklus krebs.
Secara ringkas fosforilasi oksidatif, terdiri atas 5 proses dengan dikatalisis oleh kompleks
enzim, masing-masing kompleks I, kompleks II, kompleks III, kompleks IV dan kompleks V
Tabel 1 Informasi tentang enzim yang berperan dalam fosforilasi oksidatif
Dalam fosforilasi oksidatif, daya gerak elektron diubah menjadi daya gerak proton dan
kemudian menjadi potensial fosforilasi. Fase pertama adalah peran komplek enzym sebagai
pompa proton yaitu NADH-Q reduktase, sitokrom reduktase dan sitokrom oksidase. Komplek-
komplek transmembran ini mengandung banyak pusat oksidasi reduksi seperti flavin, kuinon,
besi-belerang, heme dan ion tembaga. Fase kedua dilaksanakan oleh ATP sintase, suatu susunan
pembentuk ATP yang digerakkan melalui aliran balik proton kedalam matriks mitokondria.
Transport electron dan fosforilasi oksidatif terjadi pada Membran Mitokondria sebelah
dalam
Pada sel eukariotik, hampir semua dehidrogenasa spesifik yang diperlukan pada oksidasi
piruvat dan bahan bakar lain melalui siklus asam sitrat terletak pada bagian sebalah dalam
mitokondria, yaitu matriks. Molekul pemindahan elektron dari rantai respirasi dan molekul
enzim yang melakukan sitesa ATP dari ADP dan fosfat terbenam dalam membran sebelah
dalam. Bahan bakar siklus asam sitrat seperti piruvat, harus dipindahkan dari sitosol ( tempat
dilakukannya sintesi molekul-molekul tersebut) melalui membran mitokondria kedalam bagian
matrik disebelah dalam sebagai tempat aktivitas dehidrogenase. Demikian pula, ADP yang
dibentuk dari ATP selama aktivitas yang memerlukan energy didalam sitosol harus dipindahkan
didalam metrics mitokondria, untuk mengikat posfat kembali menjadi ATP. ATP baru yang
terbentuk harus dikembalikan kesitosol. Sistem transport membran yang khusus pada membrane
mitokondria sebah dalam tidak hanya melangsungkan masuknya piruvat dan bahan bakar lain
kedalam mitokondria, tetapi juga masuknya posfat dan ADP. Dan keluarnya ATP selama
fosforilasi oksidatif. Jadi, membrana mitokondria sebalah dalam merupakan sruktur komplek
yang mengandung molekul pembawa electron, sejumlah enzim, dan beberapa sistem transport
membran. Yang bersama-sama menyusun sampai 75% atau lebih berat total membrane, sisanya
merupakan lipida. Struktur membrane sebelah dalam amat komplek, berliku-liku, dan bersifat
mosaic; integritas membran ini penting bagi pembentukan ATP yang menunjang aktivitas hidup.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh
makhluk hidup, mulai makhluk hidup bersel satu hingga yang memiliki susunan tubuh
kompleks seperti manusia. Karbohidrat yaitu senyawa organik yang terdiri dari unsur
karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).Metabolisme diartikan sebagai proses kimiawi
yang berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup yang bertujuan untuk menghasilkan
energy tahapan metabolism karbohidrat adalah glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus
krebs, dan transport electron.
B. SARAN
Pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik serta lebih mendalami materi yang di
bahas.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA