Anda di halaman 1dari 3

1.

Pembukaan Kawasan perdagangan bebas

Kawasan perdagangan bebas ASEAN dalam hal ini disebut sebagai AFTA
(ASEAN Free Trade Area).

ASEAN Free Trade Area (AFTA) merupakan perjanjian antara negara-negara


yang berada di kawasan Asia Tenggar, yang tergabung dalam ASEAN (Associate
of South East Asia Nation). AFTA merupakan suatu kesepakatan dalam bidang
ekonomi mengenai sektor produksi lokal di negara-negara ASEAN. Perjanjian ini
ditandatangani pada 28 Januari 1992 di Singapur. Pada saat itu ASEAN terdiri
dari enam negara anggota yaitu, Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapur
dan Thailand. Sekarang ASEAN terdiri dari sepuluh negara dan seluruh negara di
ASEAN telah menandatangani perjanjian AFTA. Tujuan diadakannya perjanjian
ini adalah:

 Untuk meningkatkan daya saing produksi negara-negara ASEAN dalam


pasar dunia dengan menghilangkan tarriff dan non-tarriff bariers.
 Menarik investasi asing langsung ke negara-negara ASEAN.

Negara anggota ASEAN sepakat untuk menandatangani AFTA untuk


bekerjasama dalam bidang ekonomi. Pandangan negara-negara anggota ASEAN
untuk kemajuan perekonomian di wilayah Asia Tenggara jelas patut
dipertanyakan keseriusannya. Jika kerjasama ini dilakukan namun tidak ada
langkah serius dari masing-masing anggota yang hanya melihat dampak-dampak
negatif dari AFTA mungkin AFTA tidak akan berjalan hingga saat ini yang
kurang lebih sudah 6 tahun efektif.
Dengan adanya perogram penghapusan bea seperti yang telah diatur dalam
Common Effective Preferential Tariff (CEPT), penurunan bea masuk barang yang
dilakukan oleh ASEAN-6 sesuai dengan skema CEPT menjadi 1,51 persen dari
12,76 persen. Pemotongan biaya tarif tersebut telah dilakukan sejak 1993, diiukuti
dengan negara ASEAN lainnya. Dengan itu AFTA mulai sepenuhnya berlaku
pada tanggal 1 Januari 2004[1], setelah melalui proses sosialisasi pemotongan bea
masuk barang dan ditahun 2008 bea tarif tersebut dihilangkan. Hal ini berbeda
dengan Uni Eropa, dalam AFTA tidak diterapkan tarif eksternal umum pada
barang-barang impor. Artinya anggota ASEAN bebas mengenakan tarif pada
barang yang masuk dari luar ASEAN didasarkan pada ketetapan yang telah dibuat
oleh masing-masing negara ASEAN.

Anggota ASEAN membagi pengecualian produk-produknya dari CEPT, yaitu: 1)


pengecualian sementara, 2) pengecualian pertanian sensitif, 3) pengecualian
umum. Pengecualian sementara itu berupa produk yang tarif akhirnya akan
diturunkan menjadi 0-5%, namun ditunda untuk sementara pengurangan tarifnya.
Pengecualian pertanian sensitif termasuk beras, baru pada tahun 2010 akan
diberlakukan pengurangannya dari 0-5%. Sedangkan pengecualian umum
mengacu pada produk-produk yang dianggap perlu untuk di proteksi oleh masing-
masing negara anggota ASEAN, termasuk dalam pengecualian umum adalah
proteksi terhadap labor movement.

Administrasi AFTA di atur oleh peraturan nasional dan perdagangan di masing-


masing negara anggota ASEAN. Sekertariat ASEAN hanya memiliki kewenangan
untuk memantau dan memastikan kepatuhan negara-negara anggota ASEAN
dalam menjalankan AFTA. Hal ini berarti Sekertariat ASEAN tidak memiliki
wewenang hukum untuk menindak negara-negara yang tidak konsisten pada
AFTA. Terlebih lagi didalam isi piaagam ASEAN, Sekertariat ASEAN hanya
bertugas untuk memastikan aplikasi yang konsisten dalam setiap perjanjian yang
telah disepakati. Apabila terjadi perbedaan pendapat yang terjadi dalam
pengaplikasian AFTA maka Sekertariat ASEAN memiliki otoritas untuk
memmbantu dalam penyelesaiannya, namun sekali lagi ditekankan bahwa
Sekertariat ASEAN tidak memiliki kewenangan dalam hukum untuk
menyelesaiakan suatu masalah yang terjadi.

ASEAN kini semakin meningkatkan koordinasi dengan negara anggotanya.


Konsep terbaru dari pengembangan AFTA adalah ASEAN Single Window.
Konsep ASEAN Single Window ini yang akan membantu negara-negara yang
ingin berinvestasi atau bekerjasama dengan negara-negara anggota ASEAN
dengan memberikan informasi data yang terkait dengan transaksi ataupun
produksi di negara-negara ASEAN.
2. Tanggapan saya: Dengan adanya kerjasama tersebut memiliki segi positif
maupun negatif. Dari segi positif secara garis besar adanya kerjasama tersebut
adanya tolak ukur yang dijadikan suatu negara untuk bisa membenahi atau
memajukan pengelolaan dalam sektor produksi agar tidak tertinggal jauh dari
negara lainnya (ASEAN), dari adanya kerjasama ini pun dapat dijadikan alat
bantu untuk bisa mengadakan jual beli atau distribusi produksi dari suatu negara
ke negara lain (ASEAN) sehingga nilai jual beli produk tersebut dapat meningkat.
Selain itu AFTA memberikan dampak positif pula bagi Indonesia bagi
pembangunan nasionalisme, yakni;

 Dari sisi pengelolaan negara, pemerintahan dapat dijalankan secara


terbuka dan demokratis. Jika pemerintahan djalankan secara jujur dan
bersih tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat dan itu dapat
memperkuat rasa nasionalisme.
 Dari sisi ekonomi, terbukanya pasar internasional (termasuk AFTA 2015)
dapat memperluas jangkauan pemasaran para pelaku industry di Indonesia.
Jika mampu menguasai pasar internasional, maka hal itu akan
meningkatkan kesempatan kerja dalam negeri maupun meningkatkan
devisa negara yang dampaknya dapat memperkuat nasionalisme.
 Dari sisi budaya, ketatnya iklim persaingan bebas di dunia internasional
dapat mendorong masyarakat beradaptasi dengan kehidupan yang beretos
kerja tinggi (lebih disiplin). Mau tak mau, masyarakat harus memperkuat
kualitas diri untuk menghadapi ketatnya persaingan agar tak ketinggalan
dengan bangsa lain. Pada akhirnya, hal ini dapat memajukan bangsa dan
akan mempertebal rasa nasionalisme.

Dari segi positif didapatkan pula segi negatifnya contoh diantaranya pada masa
globalisasi (termasuk AFTA 2015) itu adalah dapat mengikis nasionalisme. Gejala
merosotnya nasionalisme itu sudah mulai tampak di Indonesia sejak lama. Dari
sisi kultur, ada gejala hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena
Indonesia dibanjiri barang impor. Generasi muda mulai banyak yang lupa akan
identitas bangsa Indonesia sendiri tapi cenderung larut dalam gaya hidup liberal
yang kebarat-baratan

Anda mungkin juga menyukai